Jadi apa artinya? Artinya lebih baik kita melakukan debat pada
perbedaan pendapat, melakukan diskusi yang mendalam,
memberikan waktu yang cukup banyak untuk mempersiapkan segala
sesuatu supaya bisnis pada waktu kita luncurkan resikonya rendah
dan kemungkinan berhasilnya tinggi. Jadi proses perencanaan
termasuk di dalamnya memikirkan bisnis modelnya seperti apa, itu
harus dipikirkan dengan baik-baik. Menginvestasikan waktu,
menginvestasikan pikiran, supaya nanti pada saat pelaksanan
menjadi lebih lancar. Kalau mau bertengkar, bertengkarnya di
perencanaan bukannya nanti pada saat pelaksanaan.
Jangan lupa kami juga pernah jadi pemula, pada saat itu kan tentu
lebih lama, sekarang sudah 30 tahun lebih kira-kira sudah tahu mana
yang work. Sehingga tentu kami bisa lebih cepat namun tidak ingin
mengatakan kita tidak pernah mengevaluasi bisnis model kita. Kita
pernah mengevaluasi bisnis model kita dan menciptakan sebuah
dampak yang luar biasa.
1
Sebelum ada Bisnis Model Canvas, bagaimana dari Ciputra Group
itu kalau memulai bisnis yang baru? Bagaimana membangun BMC-
nya atau bisnis modelnya itu?
Secara filosofi1, kami di Ciputra Group hanya kepada inovasi kami
berkeyakinan. Perusahaan yang entrepreneurial adalah
perusahaan yang berinovasi, dalam bahasa yang lebih sederhana
kami percaya kesuksesan harus ditopang kebaruan segala sesuatu
yang baru. Jaman dulu belum ada istilahnya bisnis model canvas dan
lainnya, setelah saya melihat lagi kebelakang eh ternyata kami juga
lakukan cuma mungkin namanya bukan BMC. Kami menyebutnya
diskusi bagaimana menciptakan suatu inovasi yang membuat
pelanggan tidak bisa bilang tidak.
Saya akan menjelaskan lebih lanjut di dalam slide berikut ini mari kita
perhatikan. Pelanggan selalu ingin untung, kalau dia melihat suatu
barang ingin membeli biasanya membandingkan kalau dianggap
nilainya lebih baik dibandingkan yang lain namun harganya mahal
mungkinkah membeli. Dia akan masih memikirkan tidak ada
kepastian, mungkin beli, mungkin tidak. Demikian juga kalau
dianggap nilainya sama dibandingkan yang lain dan harganya sama
mungkin membeli. Demikian juga kalau harganya lebih murah
namun kualitasnya atau nilainya dianggap lebih kurang mungkin
membeli.
2
dianggap kurang dibandingkan yang lain dia tidak akan membeli.
Sekarang kalau harganya dianggap sama dan nilainya lebih, dia akan
membeli, secara rasional akan membeli. Demikian juga kalau
harganya dianggap lebih murah dan nilainya lebih dibandingkan
yang lain, itu pasti beli. Demikian juga kalau harganya dianggap
lebih murah dan nilainya sama.
Luar biasa belajar Bisnis Model Canvas ini, coba Anda ikuti baik-baik
sesuatu yang sangat berguna untuk bisnis Anda. Intinya sangat
penting sekali, sebelum memulai bisnis kita rencanakan dulu apa
yang mau kita tawarkan ke pelanggan, value-nya.
Hal lain di dalam bisnis model, kita punya beberapa asumsi harga
barang tertentu atau kehadiran key-partner tertentu atau kehadiran
resources tertentu, things may happen di dalam sebuah bisnis, tiba-
tiba terjadi sesuatu yang tidak kita harapkan. Begitu kita temukan
bahwa misalnya partnernya berubah pikiran, resourcesnya tidak ada,
itu bisa mengganggu bisnis model. Jadi, bersifatlah fleksibel
terhadap bisnis model sementara mata terus melihat kiri-kanan
barangkali ada perubahan sehingga kita bisa melakukan adjustment-
adjustment3 pada bisnis model kita.
3
paham dan bisnis modelnya yang kita buat tentu harus lebih baik
dari kompetitor kita.
Jadi itu harus kita pelajari lebih dulu. apakah itu kita lakukan sebelum
memulai bisnis kita atau setelah berjalannya bisnis kita?
Harus sebelumnya, jangan lupa pak Ciputra mengatakan lebih baik
bertengkar, lebih baik pusing, lebih baik bersusah-susah selama
perencanaan daripada bersusah-susah pusing, bertengkar pada saat
pelaksanaannya.
4
THURSDAY, JULY 30, 2015 AT 15:15
Maukah Anda mempunyai suatu bisnis yang sukses? Tentu saja Anda
mau, namun pertanyaannnya apa yang harus dilakukan untuk
memiliki suatu bisnis yang sukses?
Sebelumnya saya ingin bertanya pernahkah Anda menemui suatu
bisnis yang baru berdiri namun dalam waktu singkat sudah gulung
tikar? Kenapa, apa yang salah dengan bisnis tersebut, apa yang
membedakan bisnis tersebut dengan bisnis lainnya yang bisa
bertahan lama?
Pertanyaannya bagaimana bisnis model yang baik itu? Hal apa saja
yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu bisnis model?
Bagi anda yang belum tahu, ada yang namanya Business Model
Canvas (BMC). BMC ini layaknya sebuah blueprint1 orang arsitek
yang ingin membangun sebuah rumah, jadi bisa dibilang BMC
adalah blueprint untuk struktur bisnis Anda.
BMC ini membantu kita untuk berpikir secara struktur dan detil
mengenai hal-hal penting yang harus kita analisa untuk memulai
suatu bisnis.
Dengan BMC kita bisa melakukan perencanaan yang lebih baik, kita
bisa menuangkan ide-ide kita serta menganalisanya, dan
keuntungannya lagi dengan sarana BMC ini akan memudahkan kita
untuk berkomunikasi dengan partner bisnis kita. Mudah sekali untuk
1
berdiskusi dengan mereka karena ide-ide semuanya bisa terbaca
dengan jelas, dan tidak akan ada lagi kesalahpahaman dengan
partner bisnis kita, sehingga kita bisa mendiskusikannya dan
mengambil keputusan yang tepat.
2
THURSDAY, JULY 30, 2015 AT 13:21
1
dengan bagian penjualan bagian depan, sedangkan blok selanjutnya
dari bagian BMC ini yang akan kita bahas adalah blok yang lebih
banyak berhubungan dengan bagian belakang atau produksi &
operasional.
Salam Entrepreneur.
2
Created in Day One
3
THURSDAY, JULY 30, 2015 AT 13:21
Kali ini kita akan membahas blok pertama dalam bisnis model
kanvas, seperti yang sudah saya sebutkan di sesi sebelumnya blok
pertama adalah Customer Segment.
1
menjadi lima kategori berdasarkan kebutuhan customer, sekali
lagi kategori ini dibagi bukan berdasarkan demografi1 atau
berdasarkan besarnya pasar namun berdasarkan kebutuhan dari
customer kita.
2
tersebut melihat masih banyak tempat kosong dimobilnya karena itu
dia membuka kesempatan bagi mereka yang ingin mengirim barang
untuk menjadi customernya dia, dia berinovasi. Kini travel agent
tersebut memiliki customer segment yang baru yaitu orang-orang
yang ingin mengirimkan barangnya. Tentu saja karena ini adalah dua
segment yang berbeda yang pertama adalah individu yang kedua
adalah pengirim barang, bagaimana travel agent tersebut
menjangkau customernya juga tentu saja akan berbeda.
Kategori yang kelima atau yang terakhir adalah Multi Side Market.
Multi side market berbicara mengenai dua Customer Segment yang
saling tergantung satu sama lain, contohnya suatu bisnis tabloid
iklan. Bila bisnis anda adalah sebuah tabloid iklan maka Customer
Segment Anda ada dua, yang pertama adalah para pembaca iklan
tersebut yang membeli tabloid Anda. Yang kedua adalah para
pemasang iklan. Semakin banyak orang yang membaca tabloid
Anda maka semakin banyak juga orang yang bersedia memasang
iklan, sebaliknya semakin banyak orang yang memasang iklan akan
semakin banyak juga yang membaca tabloid Anda, karena itu sangat
tergantung kepada dua customer segment ini. Itu yang disebut
dengan multi side market.
Salam Entrepreneur.
3
THURSDAY, JULY 30, 2015 AT 15:24
Nilai unggul ini sangat penting, kenapa? Karena ini yang akan
menentukan apakah customer Anda nanti akan berpaling kepada
Anda atau berpaling kepada kompetitor Anda. Dengan menentukan
Value Proposition yang menarik, yang menjawab kebutuhan
customer kita dengan tepat, kita bisa merebut customer competitor
kita.
Banyak jenis Value Proposition atau nilai unggul yang kita tawarkan,
kita akan bahas satu persatu.
Newness
Yang pertama kita bisa menawarkan Newness atau sesuatu yang
baru, yang tidak dimiliki oleh kompetitor kita. Biasanya hal ini
berkaitan dengan teknologi, saya beri contoh. Ada satu sekolah
anak-anak untuk playgroup dan kindergarten, dia bersaing dengan
sekolah lainnya tentu untuk mendapatkan murid, namun dia punya
satu nilai plus. Dia menawarkan sesuatu yang baru bagi orang tua
murid. Jadi dia memasang di setiap kelasnya CCTV, tapi bukan cuma
sekedar itu. Orang tua bisa mengakses CCTV ini secara live melalui
internet, ini tentu saja menjadi nilai plus lagi. Karena orang tua bisa
merasa tenang, karena dia bisa memantau kegiatan anaknya apa
yang terjadi di sekolah, dia bisa memantau dari rumah.
Hal ini tentu saja bisa menjadi hal yang baru yang ditawarkan oleh
sekolah ini. Anda percaya atau tidak itu sangat berefek sekali,
efeknya sangat besar sekali bagi orang tua. Ini adalah sesuatu yang
baru yang ditawarkan sekolah tersebut. Jadi kalau kita membuat
1
bisnis kita membuat sebuah Value Proposition. Kita tentukan dulu,
kira-kira hal baru apa yang bisa kita tawarkan. Ada tidak yang tidak
dimiliki kompetitor kita, yang bisa kita tawarkan. Ini akan menjadi
nilai penentu apakah customer kita akan lari kepada kita atau tidak.
Performance
Nilai unggul berikutnya yang bisa kita tawarkan adalah Performance
atau Kualitas. Hal ini tentu saja sangat penting bagi orang-orang
yang membeli produk atau menggunakan jasa berdasarkan
kualitasnya. Kita tentu saja harus membuat value kita lebih unggul
daripada kompetitor kita.
Customisation
Nilai unggul yang berikutnya lagi yang kita tawarkan misalnya adalah
Customisation. Customisation cocok untuk bisnis yang produknya
bisa didesain berdasarkan kebutuhan customer, misalnya untuk
penjahit baju, konveksi, atau pembuat mebel. Tentu saja produk
yang ditawarkan sangat bergantung dengan kebutuhan customer,
setiap customer pasti beda kebutuhannya. Karena itu customisation
ini adalah hal yang bisa kita tawarkan sebagai value proposition kita.
Offers Solutions
Jenis keunggulan lainnya adalah bila kita bisa menawarkan satu
solusi untuk customer untuk menyelesaikan bagian atau tugas dari
customer. Misalnya adalah software house1 yang membantu
customernya dengan membuatkan aplikasi. Aplikasi ini untuk
otomatis menghitung stok, melakukan penjualan, print surat jalan.
Dengan begitu karena pekerjaan yang menghitung stok dan
kemudian membuat surat jalan, itu sudah dikerjakan oleh aplikasi
maka customer bisa lebih fokus kepada proses bisnisnya kepada
marketing lah atau kepada yang lainnya. Dengan begini value yang
ditawarkan adalah menyelesaikan sebagian tugas rutin customer
sehingga customer bisa melakukan hal penting lainnya.
Design
Selanjutnya kita bisa menawarkan Design. Desain memang sulit
diukur, karena sangat bergantung sekali dengan seorang customer,
misalnya desain sebuah logo, atau desain sebuah rumah sangat
bergantung dengan customer yang kita layani. Namun bila kita bisa
menawarkan desain yang lebih unggul daripada kompetitor kita
yang lebih menarik, tentu saja ini adalah nilai plus bagi kita.
Brand
Demikian juga dengan nilai unggul berikutnya yaitu Brand, Brand
membuat customer merasa istimewa biasanya. Jadi dengan
menggunakan brand tertentu dia merasa spesial, merasa masuk ke
2
golongan tertentu. Itu juga karena biasanya pemilik brand tersebut
terus menjaga kualitas produk atau kualitas servisnya dia. Dengan
begitu, dengan membeli brand tersebut, customer tersebut yakin
bahwa kualitas atau nilai unggul lainnya yang diperoleh adalah yang
sesuai dijanjikan oleh brand tersebut. Kita beri contoh, Apple, BMW,
atau mobil lainnya dengan merk tertentu, customer sudah tahu
kualitas yang dia beli hanya berdasarkan merk produk tersebut.
Price
Nilai unggul lainnya yang pasti kita temui adalah dari segi harga,
harga yang murah sering menjadi nilai unggul yang ditawarkan oleh
pebisnis. Hal ini sangat berpengaruh terutama bagi mereka dari
kalangan ekonomi menengah ke bawah. Harga sering menjadi
penentu utama apakah dia akan berpindah kepada kita atau tidak.
Jadi seandainya dalam bisnis kita bisa menawarkan harga yang lebih
murah, sebaiknya kita jadikan itu sebagai Value Proposition.
Cost Reduction
Nilai unggul lainnya yang masih berhubungan dengan harga adalah
Cost Reduction. Dengan Cost Reduction atau pengurangan biaya,
customer dapat mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan apabila
dia menggunakan jasa dari kita. Misalnya kita menawarkan jasa
maintenance suatu alat, nah dengan menggunakan jasa kita
otomatis customer bisa mengurangi biaya daripada dia harus
mengerjakannya sendiri. Ini tentu saja menjadi nilai plus bagi
customer tersebut.
Risk Reduction
Selain itu nilai unggul selanjutnya adalah pengurangan resiko.
Dengan menggunakan jasa kita misalnya customer bisa mengurangi
resiko kegagalan. Contohnya kembali kepada jasa maintenance
sebuah alat, atau biasanya maintenance sebuah mesin. Bila customer
merawat sendiri mesin-mesinnya kemungkinan ada resiko untuk
mesin tidak berjalan sebagaimana mestinya. Namun bila
menggunakan jasa kita karena kita sudah ahlinya kemungkinan besar
resiko tersebut tidak akan terjadi. Jadi dengan menggunakan jasa
kita, customer bisa mengurangi kerusakan mesin, itu adalah nilai plus
yang kita tawarkan.
Accessibility
Nilai unggul lainnya yang kita bisa tawarkan adalah Accessibility atau
hak akses, misalnya suatu fitness center, atau club house2
menawarkan hak akses keanggotaannya untuk mengakses tempat
fitnessnya. Semakin banyak akses yang bisa ditawarkan tentu saja ini
menjadi nilai plus dibandingkan kompetitor, misalnya sebuah club
house menawarkan hak akses kepada customernya untuk mengakses
3
kolam renang, tempat fitness. Sedangkan club house yang lain,
menawarkan tidak saja kolam renang atau fitness, tapi juga untuk
golf. Otomatis dengan harga yang sama customer akan memilih club
house yang kedua (+golf). Jadi ini bisa menjadi nilai plus bagi bisnis
kita.
Nah itu tadi jenis-jenis proposition atau nilai unggul yang bisa kita
tawarkan kepada customer kita. Semakin banyak nilai unggul yang
bisa kita tawarkan itu akan menjadi semakin baik, jadi misalnya
Anda bisa menawarkan dalam suatu produk dua atau tiga atau lebih
nilai unggul jadi otomatis produk Anda atau value Anda akan
meningkat.
Yang perlu Anda ingat, Value Proposition yang Anda buat harus
benar-benar menjawab kebutuhan customer segment Anda.
Jadi kita tidak bisa pisahkan antara blok yang pertama customer
segment dan blok kedua ini. Kita membuat blok kedua ini harus
betul-betul berdasarkan blok yang pertama kita analisa customernya,
kemudian kita tentukan apa solusi untuk kebutuhan customer ini itu
yang penting. Selain itu nilai unggul kita harus unik, dan harus lebih
baik daripada kompetitor kita, ini sekali lagi akan menjadi penentu
apakah customer akan datang kepada kita atau berpindah kepada
kita dari kompetitor kita.
Salam Entrepreneur.
4
Clubhouse ↩
5
MONDAY, AUGUST 3, 2015 AT 11:35
Kali ini saya Laura berbincang dengan Pak Gama selaku Ketua
Jurusan dari Manajemen Bisnis Internasional Universitas Ciputra. Kita
akan berbincang lebih jauh mengenai blok yang ketiga dari bisnis
model kanvas yaitu Channel.
Pak Gama boleh dibantu coba jelaskan mengenai Channel ini, pak?
Channel ini adalah salah satu blok dari 9 elemen blok di dalam
bisnis model kanvas dan kalau kita melihat secara keseluruhan
setiap blok itu terkoneksi dan saling berkontribusi satu sama lain.
Blok channel ini menghubungkan antara nilai yang ditawarkan
atau value proposition dengan segmen customer yang kita
hendak kejar atau kita targetkan.
Jadi yang lebih kompleksnya ini apa pak, apa saja isinya sebenarnya
pak?
1
itu after sales. Kita masuk ke kategori pertama; kategori pertama
awareness. Untuk mengenal mengenai awareness-awareness ini
bagaimana caranya supaya customer mengenal solusi yang
ditawarkan oleh sistem service provider3 atau si pebisnis? Salah
satu contohnya adalah bisnis dari mahasiswa kami, mereka
menjual soto, namanya “Sobaloe" sehingga namanya menjadi
soto buat loe, gitu. Istimewa, cukup lucu sih, sobaloe ini cukup
unik. Mereka ini melihat kira-kira customer ini butuh apa, mereka
membagi customer dalam beberapa segment kemudian
kebutuhan yang mereka butuhkan apa. Ternyata ada tiga yang
pertama “praktis”, “affordable(terjangkau) harganya” dan yang
ketiga “enak”.
Ini salah satu langkah yang penting di Channel atau tidak pak?
2
Iya sangat betul. Jadi ketika kita memilih mau berpikir bahwa
bisnis model kanvas secara utuh, maka kita tidak berpikir
mengenai menjual produk tapi kita mengerti bagaimana kita
menawarkan solusi dan nilai. Jadi itu lebih penting dibanding
sekedar produk
Oke, menarik sekali. Setelah customer kita aware dengan bisnis kita
dan dengan value yang kita tawarkan langkah berikutnya terus
gimana pak?
Nah cara-caranya ini mungkin bisa ada contoh pak, misalnya soto
tadi caranya untuk dia melakukan evaluation ini bagaimana?
Jadi itu kalau misalnya lewat pameran, tapi kalau misalnya hal lain
misalnya kasih contoh brosur “silahkan datang ke gerai kami”, ada
juga kadang-kadang kalau pas customer atau calon customer lagi
lewat kemudian misalnya waitres atau yang punya bisnis
menawarkan brosur kepada orang lewat mereka pasti akan
melihat dan mereka melihat ada contoh menunya atau gak.
Banyak kadang-kadang kalau kita ke mall, kita melihat restoran-
restoran itu di depan mereka menawarkan/ menampilkan menu,
sebenarnya itu adalah dua tahap evaluasi karena calon customer
ingin tahu.
Jadi customer bisa lihat restoran ini jual makanan apa aja,
kemudian range harganya berapa, kemudian kira-kira enak gak. Ini
customer akan lihat foto-fotonya seperti itu.
Jadi itu semua dalam tahap menimbang evaluasi? Iya dalam tahap
menimbang evaluasi, tentu tahap ini penting sekali ya bu. Ini tidak
selalu harus secara tangible5 atau secara kalau istilah bahasa
inggrisnya brick and mortar6 punya toko begitu. Bisa juga lewat
3
social media begitu. Jadi misalnya kita menampilkan di website
atau di facebook group dengan informasi dan foto-foto yang
cukup menolong, calon customer bisa mengerti dan mengenal
kita.
Jadi ini bukan aware lagi tetapi customer mulai tertarik dan mulai
bertanya?
Tertarik itu tahap kedua jadi kalau customer sudah mulai banyak
nanya itu berarti tahap yang sangat baik.
Jadi ini benar-benar ngga bisa kita lewatkan pak ya, kita mesti
menyediakan sarana ini dengan sangat baik?
4
Kalau untuk bisnis yang mungkin masih sifatnya konvensional itu
mungkin sederhana ya langsung pembayaran ditempat atau apa
seperti itu maksudnya mungkin?
5
Pebisnisnya tidak suka dengan yang bapak bilang tadi, karena
mungkin dianggap sesuatu yang merugikan pebisnis gitu pak?
Salah satu aspek, salah satu metode atau strategi daripada after
sales service.
Ini kita bisa mengerti kelima kategori ini kita bisa mengerti ketika
kita mengisi blok di atasnya yaitu blok Customer Relationship.
Terimakasih bu Laura.
Ternyata masih ada yang penting lagi, kita sudah belajar tentang
lima kategori yang ada dalam sebuah Channel dan untuk berikutnya
kita akan belajar tentang Customer Relationship masih bersama
dengan Pak Gama, Jangan lewatkan.
Salam Entrepreneur
3. Service Provider: Penyedia Jasa, dalam konteks ini mengacu pada penjual. ↩
5. Tangible, yaitu segala bukti fisik seperti pegawai, fasilitas, peralatan, tampilan
fisik dari pelayanan.
Sumber: http://tesisdisertasi.blogspot.com/2010/07/dimensi-kualitas-
pelayanan.html http://tesisdisertasi.blogspot.com/2010/07/dimensi-kualitas-pelayan
6
an.html ↩
6. Brick and Mortar adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan yang
menjalankan bisnisnya secara Offline ( Tradisional ). ↩
7
MONDAY, AUGUST 3, 2015 AT 11:36
Kali ini kembali bersama saya. Kita akan membahas mengenai blok
yang keempat dari bisnis model kanvas yaitu Customer
Relationship. Masih bersama dengan Pak Gama selaku Ketua
Jurusan dari Manajemen Bisnis Internasional Universitas Ciputra. Pak
Gama di pertemuan sebelumnya bapak sempat menyebutkan
Customer Relationship ini, sebenarnya apa sih Customer
Relationship ini dan apa tepatnya bedanya dengan Channel?
Jadi maksud saya walaupun ada after sales itu masih bisa
digolongkan ke dalam short term ini pak?
Bukan, saya rasa it's a very good question. Saya rasa bagaimana
1
After Sales tersebut relasinya dengan tadi ke dalam bentuk durasi,
korelasinya tidak terlalu besar dibanding kategori kedua nanti dari
customer relationship.
Belum masih kategori pertama masih durasi, durasi kan ada short
term ini transactional, kalau long term itu dalam bentuk
membership dan atau juga kontrak atau misalnya mahasiswa calon
mahasiswa yang akhirnya masuk kedalam universitas itu mereka
bentuknyakan membership selama empat tahun seperti itu. Ya
maka ini disebut long term.
Yang paling hangat ini adalah kalau saya bilang itu dedicated
personel assistance. Ini baru ada relasinya dengan Channel, ini
begini mulai dari level awareness di dalam Channel sampai level
After Sales pebisnis ini terlibat aktif. Makanya ada dedicated
personel assistance contohnya seperti orang jual asuransi mulai
dari dia menawarkan atau dia beri perkenalan pertama kali sampai
nanti after sales misalnya customernya masuk rumah sakit
bagaimana cara mengurusnya, komplain, semuanya diatur oleh
satu orang yang namanya dedicated personel assistance.
Ini lebih tebal, seperti tadi kita ada debat kecil, apakah self service
atau automated service itu, saya terbuka sih terhadap diskusi.
Cuman menurut saya sih sepertinya automated service terlebih
2
dahulu baru self service ya.
Self service ini mulai dari tahap Evaluasi sampai tahap bisa
dibilang Delivery atau After Sales ya, atau bahkan dari awal itu
semua customer sendiri yang cari. Contohnya saya mau mungkin
online ya tapi contoh yang saya alami sendiri yaitu waktu saya
belanja di Amerika. Mereka punya satu vaseline ketika saya masuk
ke toko begitu itu ada alat seperti barcode scanner yang saya bisa
bawa dan itu di-attach/ditempelkan ke dalam keranjang belanja
begitu setiap kali saya bawa masuk, masukin ke kantong satu
produk begitu saya scan barcodenya itu langsung terekam di
barcode scanner ini, begitu sampai saya keluar kemudian saya
tinggal transfer data daripada barcode scanner ini ke komputer
kemudian saya gesek bayar saya ngepackin semuanya sendiri dan
3
saya berangkat pergi, kalau saya ada keluhan pun saya bisa kontak
tetapi itu kontaknya sendiri self contact sendiri
Bisa jadi buat customer mungkin mereka malah lebih suka dengan
self service ini pak ya?
Betul bu, misalnya tipe-tipe saya yang introvert ini saya berpikir
bahwa saya lebih suka self service dan automated service
dibandingkan dibayang-bayangi terus gitu
Jadi kalau saya ambil kesimpulan sebelum kita mulai bisnis kita mesti
kenal dulu siapa customer kita untuk bisa menawarkan solusi yang
paling tepat ini pak ya? Bahkan sampai ke tipe customer
relationshipnya juga perlu diperhatikan ya?
Betul bu..
Tadi kategori yang kedua pak ya, yang pertama tadi durasi, yang
kedua ini keintiman, dan yang ketiga ini apa pak?
4
nilai yang dilihat kemudian nilai diskusi itu semakin menarik jadi
ada co-creation1. Kalau di level universitas setiap akhir semester
kita melakukan sebuah survey atau review yang akan diberikan
oleh feedback dan diberikan oleh mahasiswa begitu. Tanpa
mahasiswa sadari dari semua feedback yang didapat kita analisa
kemudian kita lihat mana yang dapat kita pakai untuk kita improve
kita punya kurikulum, jadi ini sebenarnya aktivitas co-creation1
sebenarnya.
Tapi kalau ada extra cost, pasti ada keuntungan yang didapat disitu
pak, sebenarnya apa sih kelebihannya kalau kita melakukan customer
relationship ini dengan baik?
Iya betul
5
1. Co-Creation: Co-creation adalah bentuk strategi pemasaran atau strategi
bisnis yang menekankan penciptaan terus menerus / berkelanjutan antara
nilai-nilai perusahaan dan customer. Co-creation menempatkan customer
sebagai pihak yang aktif berbagi untuk menciptakan nilai atau produk.
Sumber: http://stevewibowo.blogspot.com/2014/04/co-creation-kunci-
customer-relationship.html http://stevewibowo.blogspot.com/2014/04/co-creation
-kunci-customer-relationship.html ↩
6
MONDAY, AUGUST 3, 2015 AT 11:25
Kita bertemu lagi, kali ini kita akan membahas blok yang kelima dari
Bisnis Model Canvas yaitu Revenue Stream. Revenue Stream
berbicara bagaimana bisnis ini menghasilkan keuntungan bagi kita,
untuk lebih tepatnya hal apa saja yang membuat customer bersedia
mengeluarkan uang atau membayar.
Asset Sale
Ada beberapa cara untuk mendatangkan keuntungan ini. Yang
pertama adalah asset sale atau penjualan produk dalam bentuk fisik
misalnya kita menjual buku, kita menjual handphone kita menjual
mebel. Jadi benar-benar produk fisik yang kita jual dan kita
mendapatkan keuntungan dari marginnya.
Usage Fee
Berikutnya adalah usage fee, dimana kita menjual servis. Jadi
semakin banyak servis yang kita tawarkan, semakin banyak servis
yang digunakan customer kita, maka customer harus membayar
lebih lagi. Misalnya, penjualan dalam bidang telekomunikasi,
semakin banyak pulsa yang digunakan customer maka dia
membayar semakin banyak, atau jasa dokter, jasa pengacara, segala
sesuatu yang kita hitung berdasarkan penggunaannya.
Subscription Fee
Lain lagi dengan yang ketiga yaitu subscription fee, yang
mengharuskan customer untuk membayar akses yang dia terima.
Misalnya dia memiliki akses ke fitness center, maka dia harus
membayarnya selama dia membutuhkan. Kemudian akses untuk
aplikasi game tertentu jadi selama customer ini memerlukan, selama
dia menggunakannya maka dia harus membayar.
1
Komisi
Ada juga keuntungan yang dihasilkan dari komisi. Para agen
properti, atau agen asuransi biasanya mereka mendapatkan
keuntungan dari komisi yang dihasilkan bila mereka menjual properti
atau mereka menjual asuransi.
Iklan
Yang terakhir adalah keuntungan yang datang dari iklan. Perusahaan
majalah atau tabloid, baik secara online maupun offline mereka
sangat tergantung dari iklan sebagai pemasukkannya.
Nah itu tadi adalah jenis Revenue Stream atau jenis keuntungan
yang bisa dihasilkan untuk bisnis kita. Anda harus menentukan
Revenue Stream yang mana yang cocok untuk bisnis Anda.
2
MONDAY, AUGUST 3, 2015 AT 11:30
Asset penting ini tentunya berbeda antara bisnis yang satu dengan
bisnis yang lainnya, ini tergantung dari apa? Yang pertama
tergantung Customer Segment yang kita tentukan awalnya.
Kemudian dari Value Propositionnya dari Channel dan juga dari
Customer Relationship yang sudah kita analisa, semua itu
menentukan asset penting apa saja yang perlu kita miliki untuk bisnis
kita ini.
Fisik
Key resource ini dapat kita kategorikan menjadi beberapa bentuk
yang pertama tentunya bentuk fisik (physical). Contohnya apabila
kita membuat suatu bisnis maka yang pertama kemungkinannya
butuh lokasi, butuh tempat, kemudian kita mungkin butuh
kendaraan, atau kita butuh mebel, nah asset fisik(physical) inilah
yang perlu kita tentukan sebelum bisnis kita dimulai tentunya.
Intelektual
Bentuk asset yang kedua adalah intelektual misalnya merk, hak
paten, copyright, seperti itu adalah hak asset intelektual. Beberapa
perusahaan sangat bergantung pada intelektual ini, misalnya seperti
Apple, atau perusahaan pakaian seperti ZARA atau yang lainnya,
kenapa? Karena customer sudah mempercayai merk ini, karena itu
akan susah bagi perusahaan itu bila sampai kehilangan asset
intelektualnya ini. Contoh lainnya perusahaan desain, perusahaan
desain biasanya bergantung pada copyright atau hak paten untuk
menjual produk desainnya.
SDM
Asset berikutnya yang penting adalah human, di beberapa bidang
khusus human masih sangat dibutuhkan karena kemampuannya tidak
bisa digantikan oleh mesin. Ini sangat diperhitungkan juga dalam
bisnis kita. Sumber daya manusia yang seperti apa yang kita
1
butuhkan, kemampuan seperti apa yang kita butuhkan, itu harus kita
perhitungkan sebelumnya.
Finansial
Selanjutnya yang tidak kalah penting lagi adalah asset finansial,
tentu saja untuk memulai suatu bisnis kita memerlukan modal, nah
ini juga merupakan asset. Kita harus hitung berapa modal yang kita
butuhkan, modal bisa dalam bentuk uang kas, atau bisa juga dalam
bentuk kredit, atau yang lainnya.
2
MONDAY, AUGUST 3, 2015 AT 11:32
Production
Bagi perusahaan yang menjual produk fisik sebagai bentuk value-
nya, aktifitas utamanya adalah production. Jadi mereka melakukan
dari pertama, mendesain produknya dulu, bagaimana produk ini
bentuknya nantinya apakah sesuai dengan customer segment yang
dituju.
Problem Solving
Itu semua juga masuk dalam langkah-langkah Key Activities ini.
Bentuk Key Activities selanjutnya adalah Problem Solving. Problem
Solving biasanya diterapkan oleh perusahaan yang menjual servis
atau jasa sebagai produknya misalnya konsultan, dokter, atau
pengacara. Biasanya mereka bentuk Key Activitiesnya pasti berbeda
sekali dengan perusahaan yang menjual produk fisik. Mereka banyak
waktu yang digunakan untuk fokus memproduksi sedangkan di
perusahaan yang menjual servis, mereka kebanyakan waktunya
mungkin bertemu dengan customer, invest waktu dengan customer.
Platform Network
Model Key Activities selanjutnya adalah Platform Network. Platform
Network ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang hanya
menyediakan sarana bagi dua atau lebih customer untuk saling
berinteraksi. Misalnya perusahaan online seperti kaskus1 atau ebay2.
1
Dia hanya menjadi sarana untuk membentuk jaringan diantara
customernya, diantara penjual dan pembeli.
Key activities ini perlu kita tentukan sebelum memulai bisnis, agar
nantinya pada saat kita memulai bisnis kita, kita sudah tahu langkah-
langkah apa saja yang dilakukan, rutinitas seperti apa yang
diperlukan. Dalam menuliskan key activities ini, sebisa mungkin kita
menuliskan sedetail mungkin semua kegiatan yang diperlukan dalam
proses bisnis kita, agar nantinya pada saat proses bisnis sudah
berjalan itu bisa berjalan dengan lancar.
1. Kaskus: Kaskus adalah situs forum komunitas maya terbesar dan nomor 1
Indonesia.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kaskus https://id.wikipedia.org/wiki/Kaskus
↩
2. Ebay: Sebuah situs web lelang online yang memungkinkan orang-orang dari
seluruh dunia dapat membeli dan menjual berbagai barang dan jasa.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/EBay https://id.wikipedia.org/wiki/EBay ↩
2
MONDAY, AUGUST 3, 2015 AT 11:36
Kalau mereka bikin sendiri itu costnya tinggi sekali. Piring itu kan
tidak tahan lama, kadang-kadang waktu cuma 6 bulan begitu bisa
pecah, retak atau apa harus diganti kemudian mereka harus bikin
sendiri dari tanah liat. Kalau begitu kayaknya mustahil costnya akan
1
sangat tinggi sekali. Jadi dengan mereka melakukan partnership
dengan tujuan mereka mencari sebuah supplier yang dapat
memprovide atau menyediakan secara khusus barang-barang khusus
yang mereka butuhkan seperti itu, itu reduce cost.
Yang kedua tentu apabila mereka bikin sendiri karena mereka tidak
berpengalaman sebagai pembuat tanah liat dan dengan bentuk
kerajinan membuat piring yang unik tersebut, mungkin resikonya
tinggi. Resiko buat mereka dan juga resiko buat customer. Mungkin
nanti saat customer makan sotonya kok ada tanah-tanahnya jadinya
hancur begitu. Jadi faedah tujuannya seperti itu, aspek ketiga
mungkin mereka bertemu dengan suatu supplier mereka itu
bisnisnya adalah membuat atau menyediakan jasa peralatan dapur
tetapi bagaimana mereka masih belum tahu, belum mendapatkan
market. Ketika misalnya dengan membangun kekuatan salah satu
aspek kekuatan akhirnya Sobaloe dapat menyediakan piring dengan
kualitas tinggi dan selalu baru bentuknya karena itu seperti tadi jadi
menggabungkan kekuatan dengan service dari provider yang lain.
Itu mengenai Cost sama Risk pak ya, mungkin Acquisition itu bisa
dijelaskan lebih detil lagi pak?
Acquisition itu contohnya misalnya sebuah kedai soto seperti
2
“Sobaloe” itu tadi, bagaimana caranya supaya mereka meningkatkan
sales meningkatkan repeat order dan menambah customer yang
baru, eh ada yang jualan chinese food nih, gimana kalau
menggabungkan kekuatan, contohnya seperti itu jadi kita punya satu
menu kita punya satu dapur tetapi sebenarnya secara biaya
operasional secara hitung-hitungan untuk ketika mereka dapat
revenue itu berbeda. Jadi kantongnya dua tetapi di depan customer
itu satu. Jadi akhirnya menunya ada dua begitu, jadi menu yang
pertama itu soto ada segala macam, yang kedua menu-menu
chinese food contohnya seperti itu.
Jadi mesti jelas juga apa yang dioutsource, apa yang diserahkan
kepada partner hal-hal apa?
Basically 2R, kalau saya mengajarkan di kelas, rules dan roles, rules
itu aturan roles itu peran. Jadi kalau aturan dan peran itu
didefinisikan dengan baik maka itu akan membantu untuk partners
dapat saling mengerti dan juga mengerti batasan-batasan mereka,
jadi kerjasama itu akan jadi jauh lebih baik.
3
MONDAY, AUGUST 3, 2015 AT 11:33
Akhirnya kita sampai di blok yang terakhir di Bisnis Model Canvas ini,
Cost Structure.
Di cost structure ini kita akan merinci biaya apa saja yang
diperlukan untuk proses bisnis kita ini.
Ada empat kategori di dalam cost structure ini yang pertama Cost
Driven, yang kedua Value Driven, yang ketiga Fixed Cost dan yang
keempat adalah Variable Cost.
Cost Driven
Kategori cost yang pertama adalah Cost Driven. Cost Driven
berbicara mengenai biaya yang sensitif terhadap hal tertentu,
misalnya Anda memproduksi suatu makanan. Nah untuk bahan
makanan ini sangat tergantung terhadap harga bahan bakunya. Bisa
jadi harga bahan baku tersebut sangat fluktuatif1 sehingga naik
turun. Ini perlu Anda perhitungkan sebelumnya, jangan sampai pada
saat harga bahan baku naik Anda malah merugi nantinya.
Value Driven
Kategori yang kedua berkebalikan dengan Cost Driven yaitu Value
Driven. Di sini perusahaan tidak bergantung dengan harga bahan
baku atau harga bahan tertentu. Kenapa? karena yang dijual
misalnya adalah seni, gaya hidup, hal-hal yang lebih mementingkan
kualitas atau valuenya. Customer tidak terlalu perduli dengan harga
yang mahal mungkin. Karena itu perusahaan bisa menjual dengan
harga yang tinggi dan kualitasnya tetap terjaga.
Fixed Cost
Kategori yang ketiga adalah Fixed Cost. Fixed Cost adalah biaya
tetap yang tidak tergantung dari seberapa banyak produksi Anda
atau seberapa banyak penjualan Anda. Contoh di Fixed Cost
misalnya adalah pegawai, seberapa banyak Anda menjual tidak
masalah karena Anda tetap menggaji pegawai. Ini harus
diperhitungkan jangan sampai penjualan Anda tidak bisa mencover
biaya Fixed Cost ini.
Variable Cost
1
Sebaliknya Variable Cost sangat berbeda dengan Fixed Cost.
Variable Cost biayanya sangat bervariatif tergantung dari jumlah
produksi misalnya Anda menjual produksi sesuatu menggunakan
mesin. Semakin banyak yang Anda produksi maka mesin tersebut
membutuhkan listrik yang lebih banyak, maka mesin tersebut juga
membutuhkan biaya perawatan yang lebih banyak, ini yang kita
sebut dengan Variable Cost.
Itulah sembilan blok dari bisnis model kanvas, saya harap tidak
terlalu susah bagi Anda. Anda bisa mulai mencoba untuk membuat
bisnis model kanvas buat bisnis Anda. Di sesi berikutnya kita akan
melakukan studi kasus. Kita akan mencoba membuat BMC suatu
bisnis. Anda pasti akan tertarik, jangan lewatkan.
Salam Entrepreneur
2
MONDAY, AUGUST 24, 2015 AT 14:18
Nah setelah Anda sekarang mengenal apa itu bisnis model kanvas
dan apa sembilan blok penting dalam bisnis model kanvas ini
sekarang kita akan mencoba membuat bisnis model kanvas untuk
suatu bisnis yang sudah umum kita kenal.
Kita mulai dari yang pertama, blok yang pertama seperti sudah
dijelaskan adalah Customer Segment. Di sini adalah Customer
Segment kemudian di blok selanjutnya nanti adalah Value
Proposition. Kita akan bergerak kemudian ke Channel, Customer
Relationship, kemudian Revenue Stream-nya setelah itu kita akan
mengisi Key Resource dari Key Resource, Key Activities, Key
Partnership dan yang terakhir adalah Cost Structure-nya.
Oke kita mulai saja dari Customer Segment-nya Cincau Station ini.
Seperti kita tahu Cincau Station dia kebanyakan membuka gerainya
di dalam mall, jadi target marketnya dia, bisa kita katakan adalah
shopping mall visitor, para pengunjung mall yang sudah berada di
mall yang sedang berjalan-jalan atau melakukan kegiatan bisnis di
sana. Dia adalah target market utamanya. Yang kedua, Cincau
Station juga kebanyakan membuka gerai di bazar. Saat ada bazar-
bazar khusus/acara khusus maka dia akan membuka gerai di sana.
Bazar ini tidak bersifat selamanya, jadi sementara saja karena itu
booth yang di sana, gerai yang dipasang di sana juga bersifat
sementara saja.
1
kafein.
Customer Segment dari Cincau Station ini sekali lagi kita uraikan
berdasarkan prioritasnya adalah shopping mall visitor yang pertama,
yang kedua adalah bazar visitor dan yang ketiga event coordinator.
Kenapa event coordinator? Cincau Station mempunyai dua jenis
customer, bisa kita kategorikan begitu yang pertama adalah
langsung end user yang kedua adalah event coordinator dimana
para event coordinator ini mereka mengadakan suatu event, atau
mereka adalah event organizer bisa dibilang. Seseorang
mengadakan suatu event dan dia membutuhkan minuman untuk
para tamunya karena itu dia mengundang Cincau Station untuk
membuka gerai disana. Karena itu target market, Customer Segment
dari Cincau Station ini bisa dibilang juga adalah para penyelenggara
event tersebut.
2
MONDAY, AUGUST 24, 2015 AT 14:22
Selain itu servicenya, servicenya juga sangat cepat ini menjadi salah
satu kelebihan atau nilai yang ditawarkan oleh Cincau Station
tersebut, servicenya cepat, penyajiannya juga bersih, kita bisa
melihat langsung bagaimana dia menyiapkan, bagaimana staff-nya
menyiapkan. Kita bisa lihat bahwa penyajiannya pun bersih dan
higienis. Satu hal lagi, bila Anda ingin menikmatinya di rumah, maka
Cincau Station juga menyiapkan delivery. Delivery service ini tapi
tentu saja dengan jumlah minimum tertentu. Setahu saya mungkin
sekitar lima puluh gelas minimum, jadi dengan Anda mengorder lima
puluh gelas Anda akan diantar ke rumah.
1
untuk di acara-acara tertentu. Dengan kemasan yang lebih kecil ini,
tentu saja harganya lebih murah dengan begitu ini menjadi salah
satu nilai unggul lagi yang ditawarkan oleh Cincau Station bagi para
penyelenggara event. Selain itu biasanya oleh para penyelenggara
event ini cincau yang diberikan kepada tamu-tamunya ini tidak lagi
dikenakan biaya jadi tamunya tidak perlu membayar sebaliknya
penyelenggara event akan membayar dimuka kepada Cincau
Station, Cincau Station menyediakan pelayanan pembayaran dimuka
ini.
2
MONDAY, AUGUST 24, 2015 AT 14:24
1
saya juga belum menemukannya.
2
MONDAY, AUGUST 24, 2015 AT 14:26
Key Resource ini berbicara sekali lagi mengenai sumber daya apa
saja yang dibutuhkan agar bisnis ini bisa berjalan. Yang pertama kita
akan memeriksa dari segi fisikal resourcenya dulu, tentu saja
membutuhkan lokasi, lokasi yang strategis selalu yang dipilih.
Kemudian gerainya atau booth-nya kemudian mungkin peralatan
dapur jadi untuk membuat minuman cincau tersebut, kendaraan
untuk delivery, atau bila ada event tertentu, untuk mengirim
boothnya atau mengirim gerainya, utilities listrik air dan sebagainya.
Kemudian ada juga raw material2. Raw material ini tentu saja
menjadi fisikal asset yang sangat diperlukan selanjutnya kita analisa
dari human-nya. Tentu dibutuhkan staff yang banyak kemudian juga
orang yang bertanggung jawab manajer atau supervisor. Sumber
daya berikutnya yang kita analisa yaitu dari segi keuangan tentu saja
dibutuhkan modal usaha dan juga keuangan untuk biaya
operasionalnya. Berikutnya lagi adalah hak kekayaan intelektual
dalam hal ini resepnya dan juga merk yang dimiliki yang merupakan
asset intelektual dari Cincau Station ini.
Nah selain itu kita analisa dari segi penjualan salesnya, setelah
menerima order kemudian dia akan menyiapkan order tersebut lalu
menyiapkan/melakukan transaksi pembayaran. Saya rasa Cincau
1
Station juga melakukan aktivitas research and development1. Di sini
terjadi bila dia membuat suatu produk baru, dia ingin memperluas
usahanya, dia ingin memperluas usahanya dan ingin menciptakan
produk baru yang bisa ditawarkan kepada customernya juga pada
saat dia membuka lokasi yang baru. Gerai yang baru dilokasi yang
baru dia tentu saja akan melakukan research dulu melalui lokasi yang
baru tersebut, apakah menjanjikan apakah cukup banyak orang yang
berlalu-lalang di sana. Tentu dia melakukan tahap research and
development ini.
2
3
MONDAY, AUGUST 24, 2015 AT 14:30
Nah apa saja yang menjadi variable cost, variable cost di sini bisa
kita bagi menjadi beberapa, yang pertama logistik atau raw material-
nya, tentunya harga dari raw material ini akan berbeda-beda. Bisa
terjadi tergantung dari musim, bisa tergantung dari apakah raw
material tersebut sedang banyak persediannya atau sedang
jarang/susah didapat. Itu tentu mempengaruhi harganya juga,
seberapa banyak membutuhkan? Semakin banyak dibutuhkan tentu
variable cost yang dibutuhkan juga akan menjadi semakin
meningkat.
1
gerai dari kantor ke tempat event diselenggarakan, dan yang
lainnya. Ini semua adalah bisnis model kanvas dari Cincau Station
saat ini Cincau Station sedang melakukan terus pengembangan
pada beberapa tempat dimana Cincau Station juga menjual
makanan itu merupakan pengembangan dari bisnis model yang
dilakukan oleh Cincau Station. Bisnis model yang sehat bisa kita
lihat bila Cost Structurenya lebih sedikit atau lebih rendah
daripada Revenue Stream dengan begitu kita memastikan bahwa
bisnis kita mendatangkan keuntungan.
Setelah kita membuat bisnis model kita, ada baiknya juga kita
membuat bisnis model dari kompetitor kita dengan mengenali bisnis
modelnya kompetitor kita. Apa yang bisa kita tawarkan lebih unggul
daripada kompetitor kita atau mungkin kita bisa analisa Customer
Segment dari kompetitor kita dan kita tentukan Customer Segment
yang berbeda. Selain kita membuat bisnis model kita sendiri ada
baiknya juga kita menganalisa bisnis model kompetitor kita.
Mengapa, dengan kita menganalisa bisnis model kompetitor kita,
kita akan tahu nantinya, “oke dimana keunggulan kompetitor kita”,
kita juga akan tahu dimana kelemahan dia dengan begitu kita bisa
membuat bisnis model yang lebih unggul daripada kompetitor kita.
Sehingga kita bisa memastikan bahwa kita akan menjadi lebih sukses
daripada kompetitor kita atau paling tidak sama.
2
TUESDAY, AUGUST 4, 2015 AT 11:55
ABOUT “NGOENYAH”
Halo UC Onliner, Salam Entrepreneur.
Kali ini bersama saya bersama Mega Fitria Juwita. Dia adalah
mahasiswi semester 3 Universitas Ciputra yang sudah sukses
berbisnis, mari kita berbincang lebih detil mengenai bisnisnya dia.
Bisnis yang sangat menarik sekali sangat membumi, dari mana sih
dapat ide sambal ini? Kenapa kok sambal yang dijual?
1
membantu teman-teman yang di Universitas Ciputra ini banyak
yang kost seperti itu. Supaya mereka itu makan itu ngga perlu
ribet cukup menggunakan dengan sambel ambil nasi udah bisa
dimakan jadi ngga perlu ribet dimasak seperti itu.
Tapi kita gak hanya fokus kepada mahasiswa tapi juga ibu rumah
tangga, juga kepada pegawai juga, karena kalau waktu ngepress
di pagi hari, itu butuh makan, memasak butuh waktu yang cukup
lama. Nah kalau sambel daging ini kita gak usah butuh proses
yang lama tapi kita sudah bisa sarapan pagi.
Iya tenang aja kalau memang gak suka pedas kita juga ada, karena
tingkat kepedasan bisa direquest oleh konsumen jadi kalau gak
suka pedes ada juga yang gak suka pedes jadi kita bikinin yang
gak pedes. Iya solusi yang baru ini.
2
Jadi disimpulkan customer segmentnya ini adalah yang penyuka
sambel, yang butuh makan cepat saji yang praktis, begitu ya. Dan
apa kalangannya gimana, harga ditentukan dari kalangan menengah
keatas atau menengah kebawah kira-kira?
3
TUESDAY, AUGUST 4, 2015 AT 11:57
Saat menggunakan BMC ini, disini kan ada 9 blok yang penting itu
didalam BMC, yang pertama ditentukan apanya dulu ya?
1
Yang pertama kami tentukan yaitu customer segment.
Iya dengan nasi saja itu sudah cukup dan juga bergizi, karena
sambel ini ngga hanya sekedar sambel, tapi didalam sambel ini
terdapat potongan dagingnya.
2
TUESDAY, AUGUST 4, 2015 AT 11:58
Produk dulu.
Produk, jadi saya bisa bilang value propositionnya ya? Jadi value
yang menjawab kebutuhan customer segment ini. Value proposition
apa yang ditentukan akhirnya, jadi produk ini memiliki nilai-nilai apa
untuk menjawab kebutuhan para mahasiswa ini?
Jadi pembuatan produksinya ini ada yang sudah massal dan ada
yang customise begitu?
Iya tapi lebih tepatnya kita kalau melayani order seperti itu melalui
sistem PO atau langsung misalnya dipesan dulu..
Jadi ini kebutuhan mahasiswa butuh yang praktis itu tadi, disimpan
di?
1
tanpa bahan pengawet begitu dibuka toples harus segera masuk
kulkas.
Kalau itu juga kami pikirkan, kalau cuma kemasan kecil yang
langsung sekali makan ibaratnya, itu terlalu mahal juga kalau cuma
sekali, karena kami harus memadan toples berkaca gini yang
pertama bisa awet karena menggunakan sterilisasi, yang kedua
orang kalau cuma mau makan nanti atau besok beberapa hari lagi
itu masih bisa dan kemasannya juga ngga ribet, orang bisa
langsung konsumsi.
Karena ketika kita membuat BMC ngga langsung fix, oke kita
langsung berhasil, tapi dengan berbagai proses dan akhirnya
ternyata juga masih banyak kekurangan walaupun sampai detik ini
juga masih banyak kekurangan. Itu kita bedakan setelah benar-
benar oke kita menggunakan BMC yang ini. Kalau dulu potongan
cabai seperti bu Laura jelaskan, ibu Laura tanya potongan cabe ini
kalau dulu masih agak kebesaran tapi sekarang lebih halus seperti
itu.
2
TUESDAY, AUGUST 4, 2015 AT 11:59
Puji Tuhan sudah masuk ada di kota Malang dan kota Blitar.
1
Jadi kebutuhan customer itu kita selalu perbaharui gitu lho bu.
Contohnya seperti ini, ini sampai dibingkai testimoni customernya,
jadi melalui facebook, instagram.
Tapi kita lebih fokus kepada instagram.
Fotonya harus menarik ya, ini fotonya juga harus dibuat sendiri. Apa
sih tujuannya kenapa fotonya harus seperti itu?
2
TUESDAY, AUGUST 4, 2015 AT 12:00
Kita pre-order1 jadi kalau mama pas buka stand kan kadang ada di
UC ini memberikan fasilitas pameran gratis seperti itu, itu kita
manfaatkan penjualan langsung tapi ketika diluar itu biasanya kita
pre-order dan sesuai permintaan konsumen.
Saya lihat juga ada ini pengembangannya, penjualan nasi dan variasi
olahan produk ngoenyah lainnya.
Lokasinya gimana?
1
olah sendiri di rumah, lalu ketika proses pembuatan produksi
selesai kita packaging dengan matang, maksudnya sudah dihias
jelas lalu lanjut ke bagian marketingnya, jadi kita melakukan
bagian pemasarannya.
Iya menarik sekali jadi dari key activitiesnya lumayan juga ya,
lumayan ribet.
Tapi selama sudah direncanakan saya rasa sih sudah terbiasa nanti
gak masalah lagi. Yang penting kita jalani itu ngga merasa
terbebani gitu. Mungkin karena di dalam tim juga, jadi memang
kerjasama dalam tim itu juga perlu, karena sudah diasah di
Universitas Ciputra itu sendiri mulai dari semester 1 kita diajarkan
untuk berkoordinasi dengan baik lalu berlanjut ke semester dua,
ya tujuannya untuk pembangunan bisnis ini tadi.
Menarik sekali.
2
TUESDAY, AUGUST 4, 2015 AT 12:01
Nah kan pasti butuh bumbu dapur seperti bawang merah, bawang
putih, kita juga penekanan harganya dari situ juga, karena kan
setiap harinya juga kadang naik turun karena harga-harga untuk
seperti itu, jadi karena kita mengikat orang juga kasih kita harga
lebih rendah ngga naik-naik banget.
Kemudian tadi juga dengan dosen UC dan fasilitator dalam hal ini
dapat berperan sebagai key partner apa ya?
Konsultannya begitu ok, selain itu ada hal lainnya gak yang di
outsource seperti itu?
Itu kadang juga bisa melalui mungkin kalau via instagram bisa
melalui kami, tetapi kalau ada relasi lainnya biasanya sih teman-
teman langsung kasih kontak kami ke mereka.
1
Ekspedisi, iya, ekspedisinya juga yang sudah kami percayai juga.
Jadi juga khusus juga.
Lumayan banyak juga ini key partnernya ya, nah yang terakhir,
setelah tentukan key activities, key resource, key partnernya ada cost
structurenya kira-kira cost structurenya apa aja sih yang perlu
diperhatikan dalam bisnis kamu ini?
Jadi juga ada fixed costnya juga ya, kalau mengenai variable costnya
bagaimana?Mengenai kenaikan harga tadi bahan pokok seperti
bumbu-bumbunya diperhitungkan juga?
Iya kami sudah perhitungkan juga resiko kalau naik turun harga di
pasar itu sudah lumrah istilahnya, dan kita sudah memikirkannya
sejak awal dan kita sudah mengikat yang dari key partner tadi jadi
harganya tetap stabil.
Kalau naiknya ngga begitu besar ya kami akan tetap stabil dengan
harga yang sudah kami tentukan.
Jadi dalam prosesnya itu tinggal melakukan aja tidak terlalu banyak
lagi.
Iya meskipun jauh dari kata sempurna seperti ini kan ada
“sempurnakan lagi” (testimoni), tapi sangat terbantu dengan BMC
ini.
2
begitu ya? Sebelum memulai bisnis saat di sambel ngoenyah ini tadi,
pernah gak memulai bisnis yang lainnya dulunya?
Kalau saya dan tim Puji Tuhan, dari pertama menentukan ini
sampai sekarang ini
Jadi belum pernah pengalaman yang lainnya dulu belum ya. Tips
suksesnya apa ini kok bisa memenangkan dua reward kemudian
penghasilannya juga, di semester pertama atau bulan pertama ini?
Yang pertama sih berani mencoba, yang kedua telaten sabar kan
ngga ada sukses yang instant jadi mau diproses capeknya.
Sebenarnya itu bagian dari kerja juga sih, cuman ya memang
kalau sudah diniati harus benar-benar komitmen supaya bisa
tercapai tujuannya ini, dan yang paling penting adalah model
bisnis yang terencana jadi harus direncanakan betul-betul
menggunakan BMC ini sangat membantu seh menurut saya dan
tim sangat membantu sekali dalam pembuatan bisnis awal.
Oke terima kasih saya Laura bersama mahasiswa Mega Fitria Juwita
mahasiswi Universitas Ciputra, Salam Entrepreneur.