Anda di halaman 1dari 5

Adrian Pamungkas

2116100097

Essay LKMW TD

Pada materi pertama yang dibawakan oleh Mas Dwi yang bertemakan Pengenalan dan
Motivasi untuk Menjadi Entrepreneur ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menjadi seorang Entrepreneur. Yang pertama adalah kita harus menghilangkan rasa
malu dalam berwirausaha. Terkadang banyak yang merasa malu ketika berwirausaha
sehingga mereka yang berwirausaha ini tidak berkembang dengan baik. Seharusnya kita
tidak perlu malu, malah harusnya kita bangga mampu menafkahi diri sendiri. Yang
kedua adalah mencoba berwirausaha tanpa dari duit orang tua. Mungkin memang susah
terlebih lagi mengumpulkan modal dalam berwirausaha itu tidaklah mudah. Namun,
apabila kita berusaha niscaya semuanya akan tercapai dengan baik dan kita mampu
meringankan beban ekonomi orang tua dan kita sendiri akan mendapatkan profit dari
usaha sendiri. Ketiga, sebagai mahasiswa kita harus selalu mencoba dan mencoba.
Sebagai mahasiswa seringkali kita merasa takut gagal, malas, sudah nyaman di zonanya,
dan lain-lain. Namun, sudah hakikatnya kita sebagai mahasiswa harus berusaha
mencoba sesuatu yang baru untuk mengisi masa-masa muda kita dengan kegiatan yang
bermanfaat. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus berani mencoba hal-hal
yang baru, salah satunya adalah dengan mencoba berwirausaha sendiri. Siapa tahu
dengan berwirausaha kita menjadi terbiasa bekerja dan malah lebih produktif ketimbang
mahasiswa yang tidak berwirausaha sebelumnya. Keempat, jika ingin berusaha maka
harus memenuhi keinginan pasar. Jika kita mampu memenuhi keinginan pasar maka
pastinya usaha-usaha kita pasti banyak yang menginginkan produk atau jasa yang kita
tawarkan. Oleh karena itu penguasaan pasar sangatlah penting dan vital bagi kehidupan
kewirausahaan. Kelima, kita harus membuat orang tertarik dengan kita. Baik dalam
produk, jasa, maupun usaha kita agar kita mendapat modal tambahan. Agar menarik kita
bisa memperbaiki marketing dengan memperbaiki tampilan produk, mengiklankan
produk kita, dan membuat presentasi yang menarik tentang produk kita sendiri.
Terakhir, Mas Dwi berpesan bahwa mahasiswa ITS kebanyakan hanya ber-retorika saja.
Artinya hanya wacana saja yang muncul tanpa ada aksi lanjut dari mahasiswa tersebut.
Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa harus mulai aktif dan segera menggali ide serta
langsung mengaplikasikanya sehingga kita tidak dianggap hanya berwacana saja dalam
melakukan sesuatu dan dapat bermanfaat bagi diri kita masing-masing kedepannya.
Adrian Pamungkas
2116100097

Materi kedua yang dibawakan oleh Bapak Endarko, PhD adalah menggali ide bisnis dan
berpikir kreatif. Ia berpendapat bahwa tidak semua peluang usaha atau bisnis dapat
dilakukan disembarang waktu dan tempat. Diperlukan observasi lebih lanjut di lapangan
dan bertanya kepada orang yang tepat sehingga kita tidak kesusahan jika memulai
berwirausaha. Dalam melakukan observasi kita harus menentukan peluang-peluang dan
resiko usaha. Peluang dan resiko yang dimaksud adalah pasar yang dituju dan
presentase keberhasilan produk/jasa kita dalam menjual nya. Faktor keberhasilan dan
kegagalan dalam usaha juga harus diperhatikan contohnya pasar yang kita tuju, kualitas
produk/jasa yang kita hasilkan, pemasaran yang baik sehingga mampu menarik orang
banyak untuk menggunakan jasa/produk kita. Pemanfaatan peluang kreatif dan
innovative juga dibutuhkan dalam berwirausaha. Kita sebagai wirausahawan harus
pandai-pandai mencari peluang dan ide agar usaha kita mampu dilihat dan dirasakan
orang banyak. Pengembangan ide kreatif dan innovatif sebagai wirausahawan setelah
kita mendapatkan ide yang cocok juga harus dilakukan. Dalam menggali ide dan
peluang bisnis kita harus kreatif dan berpikir positif. Ada beberapa faktor untuk
menyukseskan bisnis kita yaitu, percaya ide kita dapat dilakukan, menerima gagasan
baru, tanya pada diri sendiri, dengarkan saran orang, punya etos kerja tinggi. Dalam
berwirausaha kita harus mengetahui hal-hal ini yaitu, Opportunity (kesempatan), Threat
(ancaman), Strength (kekuatan), dan Weakness (kelemahan). Ada 4 unsur wirausaha
yaitu work hard yang artinya bekerja keras , work smart yang artinya bekerja cerdas,
enthusiasm yang artinya antusiasme,dan service yang artinya layanan. Ada beberapa
faktor yang menjadi resiko dalam berusaha contohnya, akibat lain (teknologi, peraturan,
bencana), perubahan permintaan, persaingan, perusahaan tidak stabil. Untuk
keberlanjutan usaha ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Bahan baku darimana,
lalu keberlanjutan bahan baku nya bagaimana, lalu kita harus memerhatikan pendapatan
dengan faktor maximum/minimum. Analisis break even point yang didapat pada
pendapatan keberapa, dll. Kita juga perlu melakukan observasi yang baik dan benar.
Adrian Pamungkas
2116100097

Materi ketiga yang diberikan oleh Mbak Sheldina yang berbicara tentang Wawasan
kewirausahaan di ITS. Ia berkata bahwa banyak wadah yang menaungi kewirausahaan
di ITS. Jiwa kewirausahaan harus ditingkatkan dengan baik. Contohnya, di SAC ITS
terdapat focus dalam kewirausahaan. Lalu ada TDC yaitu coaching clinic mengenai
usaha mengembangkan jiwa technopreneurship lalu jika mengembangakan diri di
bagian birokrasi, kesma, TDC, maupun HMJ juga bisa. Pengertian technopreneurship
sendiri adalah wirausaha yang berbasis teknologi, yang berguna mempermudah kerja
manusia agar lebih produktif. Pemanfaatan optimal teknologi dalam bidang wirausaha.

Materi keempat yang dibawakan Mas Rangga yaitu BMC atau Business Media Canvas.
Pertama kita harus paham hukum marketing yang diterapkan tidak bisa sembarangan
dilakukan. Kita harus paham goal kita sehingga kita tidak mudah berubah arah ketika
berwirausaha. Kita juga harus punya alasan yang kuat dalam bertindak sebagai
wirausaha. Kita juga harus passion terhadap usaha kita dalam berwirausaha. Dalam
menentukan business plan diperlukan PDAC yaitu plan,do,check,action. Dalam
menentukan business plan kita harus menentukan beberapa hal ini yaitu : Customer
Segments (Untuk Siapa), Value Proportion (Nilai yang ditawarkan ke customer),
Channels (saluran penghubung dengan customer), Customer Relationship, Revenue
Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partner, Costs Structure.

Contoh, produk yang berhasil dari proses tersebut adalah Nugget Lele yaitu nugget dari
ikan lele. Dalam mengembangankan produk tersebut menggunakan langkah STEFI
(Sosial, Technology, Environment, Financial, Institution: Ide dari pemerintah +
Religion). Banyak hal-hal yang dapat dikembangkan dari langkah-langkah STEFI yakni
Virtual Reality, keilmuan, Transport, 1 juta lapangan kerja, alat bantu pemrograman,
keragaman penduduk, layanan negara berkembang, software untuk perusahaan, layanan
keuangan, telekomunikasi, dan lain-lain.
Adrian Pamungkas
2116100097

Materi kelima yang dibawakan oleh Mas Riza dari Sistem Informasi angkatan 2008
,bertemakan Analisis Pasar dan Pemahaman Konsumen. Materi ini menjelaskan
bagaimana Analisis Pasar dan Pemahaman Konsumen bekerja. Contohnya Analisis
Pasar yaitu observasi produk/jasa yang disukai pasar, kemampuan dasar kita untuk
memenuhi kebutuhan pasar, dan lingkungan terdekat yang dapat membantu memenuhi
kebutuhan pasar. Lalu untuk memahami konsumen dibutuhkan 3 macam kerja: Kerja
Keras (usaha) yaitu mencoba mempertahankan pelanggan dan menjaring pelanggan
baru agar mengonsumsi produk/jasa kita, Kerja Cerdas (strategi) yaitu cara agar bisa
menambah jumlah pemakai dan meningkatkan juga jumlah pembeli produk/jasa, dan
Kerja Ikhlas (Usaha dan Strategi) yaitu dengan cara merangsang kebutuhan primer
dengan menambah jumlah pemakai produk/jasa kita sehingga secara tidak langsung
pelanggan akan membutuhkan produk kita terus menerus dan tidak akan pindah ke
produk lainnya kecuali jika produk lainnya memiliki harga/kualitas yang lebih
menguntungkan bagi pelanggan. Lalu kita juga bisa merangsang kebutuhan primer
dengan memperbesar tingkat pembelian. Artinya produk yang kita jual kalau bisa
jangan dijual sedikit-sedikit/eceran, sehingga keuntungan yang kita dapat akan lebih
banyak juga. Berikutnya, kita harus selektif dengan mempertahankan pelanggan yang
ada. Jangan karena datang pelanggan baru pelanggan lama malah ditinggalkan. Kita
tetap harus loyal terhadap pelanggan yang menggunakan produk/jasa kita.Terakhir, kita
bisa menjaring pelanggan baru. Pelanggan baru biasanya belum begitu paham mengapa
mereka harus beli produk kita. Oleh karenanya kita sebagai wirausahawan harus mau
memberitahu kepada mereka mengapa produk kita layak dibeli dan dipertimbangkan,
sehingga mereka mau membeli produk/jasa kita. Lebih-lebih mereka justru
mempertimbangkan untuk menjadi pelanggan tetap usaha kita yang jelas-jelas akan
sangat menguntungkan bagi kita sendiri. Dalam Analisis Pemasaran ada suatu metode
yang harus diperhatikan yaitu SWOT. S(kekuatan), W(kelemahan), O(peluang),
T(ancaman). Jika kita mau meluaskan pasar kita maka peluang kita harus lebih besar
daripada ancaman terhadap usaha kita sendiri serta kita harus memiliki kekuatan yang
lebih. Namun, jika kita memiliki kelemahan dan ancaman yang cukup besar maka
sebaiknya usaha kita lebih baik dikonsolidasikan saja agar tidak terjadi hal-hal yang
diinginkan. Seperti bangkrut karena kurang modal, atau tegerus persaingan competitor.
Adrian Pamungkas
2116100097

Materi keenam yang diajarkan adalah Sales Communication Skill atau Kemampuan
Berkomunikasi Sales. Dalam bisnis dibutuhkan: 1. Demand(permintaan), 2.
Service(layanan),3. Networking(jaringan). Karena disini networking berperan sangat
penting oleh karena itu ada ilmu khusus yang berguna untuk mengasah keterampilan
dalam melakukan sebuah jaringan yaitu SCS atau Sales Communication Skill. Yang
dibutuhkan dalam SCS ada 3 yaitu : Knowledge (pengetahuan), Communication
(Komunikasi), Mind Set (Irisan pikiran atau perasaan).

Materi ketujuh yaitu Struktur biaya dan HPP yang diajarkan oleh Mas Iqbal. Definisi
dari biaya ialah Pengeluaran untuk mendapatkan sesuatu. Pengeluaran dibagi menjadi
dua yaitu Costs dan Expenses. Costs untuk biaya yang memang alokasi dana nya
sebagai pengeluaran pokok. Sedangkan Expenses untuk biaya pengeluaran yang
sifatnya sampingan contoh fotokopi dokumen dll. Biaya sendiri pun bermacam-macam
ada biaya objek yang contohnya : transport, bahan baku. Lalu ada biaya perilaku yang
bermacam-macam tipenya. Ada yang Fixed, Variabel, dan Semi Variabel. Biaya pokok
contohnya : biaya produksi, pemasaran, administrasi-dan umum. Cara menghitung HPP
ada 3 tahap yaitu List, Filter, dan Hitung. List yang dimaksud adalah mengoordinir
data-data pengeluaran yang dibutuhkan dari dana usaha kita. Mulai dari dana costs
hingga expenses. Kedua, filter yaitu menyaring lagi data-data yang telah kita buat dan
teliti lagi apakah ada pengeluaran yang berlebihan atau malah berkurang. Hal ini
penting agar tidak terjadi kesalahan nantinya. Terakhir kita harus menghitung biaya
pengeluaran, baik biaya objek, biaya perilaku, maupun biaya pokok.

Anda mungkin juga menyukai