Anda di halaman 1dari 15

KUNCI JAWABAN

BAB 1

UJI KEMAMPUAN DIRI 1

1 2 3 4 5

Pembahasan:
Bentuk paruh dari gambar kiri ke kanan:
1. Pemakan nektar memiliki bentuk paruh panjang dan runcing, berfungsi untuk mengisap
nektar sehingga memiliki kesamaan cara kerjanya dengan sedotan.
2. Penangkap serangga memiliki bentuk paruh runcing, agak panjang dan kecil. Paruh ini
berfungsi untuk menangkap serangga yang ada di dalam lubang pohon atau tanah.
Sehingga memiliki kesamaan cara kerjanya dengan tang hidung jarum. Tang hidung
panjang memiliki rahang panjang yang keras dan berfungsi untuk menjangkau material
yang berada di ruang sempit.
3. Pemakan biji memiliki bentuk paruh pendek dan kuat. Paruh dengan bentuk tersebut
dapat dengan mudah menghancurkan biji-bijian sehingga memiliki kesamaan cara
kerjanya dengan peralatan pemecah biji.
4. Filter feeding (penyaring) memiliki bentuk paruh bengkok ke bawah, datar dan lebar.
Bentuk paruh seperti ini memiliki sistem filter untuk menyaring air dan lumpur saat
mengambil makanan serta menjepit makanan. Sehingga memiliki kesamaan cara
kerjanya dengan saringan.
5. Pemahat memiliki bentuk paruh runcing, agak panjang serta keras dan berfungsi untuk
melubangi atau memahat pohon dan menangkap serangga. Sehingga memiliki
kesamaan cara kerjanya dengan peralatan pahat yaitu mengukir atau melubangi benda
keras seperti kayu.
UJI KEMAMPUAN DIRI 2
Pengelompokkan makhluk hidup yang terdapat pada hutan lindung berdasarkan
peranannya.
Produsen Konsumen Pengurai
Ganggang Herbivor: Bakteri
Lumut Burung pipit, kelinci, belalang, Jamur
Kangkung liar ulat, ikan nila, udang air tawar, Cacing tanah
Eceng gondok kupu-kupu, gajah, tapir, badak, Keluwing
Pepohon marmut, lebah. Siput
Rerumputan Karnivor:
Buaya, ular, harimau, burung
elang, ikan sidat, singa, laba-laba.
Omnivor:
Kera, musang, kepiting darat,
orang utan, tikus, babi, burung
jalak.
Pembahasan:
Umumnya hutan lindung ditetapkan pada daerah hulu sungai, tipe-tipe aliran sungai, atau
muara sungai jika diperlukan. Jadi, kemungkinan kehidupan yang terdapat pada hutan
lindung sama dengan yang ada pada ekosistem sungai dan hutan. Pengelompokkan
berdasarkan peranannya:
 Produsen adalah organisme yang dapat membuat makanannya sendiri karena memiliki
zat hijau daun (klorofil) sehingga dapat melakukan fotosintesis. Contoh yang terdapat di
ekosistem sungai dalam hutan lindung: ganggang, lumut, kangkung liar, dan eceng
gondok. Ekosistem hutan seperti pepohonan dan rerumputan.
 Karnivora adalah organisme yang makanannya bergantung pada organisme lain.
Dibedakan menjadi tiga, yaitu:
o Herbivora merupakan organisme pemakan rumput dan tumbuhan. Herbivora di
darat yaitu kelinci, serangga (ulat, belalang, kupu-kupu, lebah), gajah, tapir,
badak, marmut, burung pipit makan biji-bijian. Herbivora air salah satunya ikan
nila dan udan air tawar karena makan ganggang.
o Karnivora merupakan organisme pemakan daging. Karnivora darat seperti ular,
harimau, singa, laba-laba, burung elang. Karnivora sungai yaitu buaya dan ikan
sidat.
o Omnivora merupakan organisme yang memakan daging dan tumbuhan.
Contohnya yaitu kera, orang utan, musang (makan buah dan ayam), tikus, babi,
burung jalak (biji, buah, serangga), kepiting darat (makan ganggang, jamur, ikan
kecil).
 Pengurai (dekomposer) merupakan organisme yang berperan dalam menguraikan zat
organik sisa makhluk hidup menjadi zat anorganik, contohnya yaitu jamur dan bakteri.
Detritivor merupakan organisme yang memakan sisa makhluk hidup lain yang sudah
mati, contohnya cacing tanah, keluwing, dan siput.
YUK, ASAH LITERASIMU! 1
1. D
Pembahasan:
Berdasarkan pembagian zona iklim Friedrich Franz Wilhelm Junghuhn, kota Malang yang
terletak pada ketinggian 440 – 667 meter masuk diantara zona iklim panas dan zona
iklim sedang. Jenis tanaman yang mendominasi zona iklim panas yaitu padi, tebu, karet,
dan kelapa. Sedangkan pada zona iklim sedang yaitu tembakau, kopi, cokelat, dan padi.
Jadi, tanaman selain apel yang mungkin dapat ditanami yaitu kopi.

2. Unsur abiotik yang memengaruhi kelangsungan hidup vegetasi pada daerah


pegunungan:
 Suhu  Bebatuan
 Kelembapan udara  Ketinggian
 Cahaya matahari
Pembahasan:
Vegetasi memiliki hubungan yang erat dengan iklim sehingga tiap daerah akan memiliki
karakteristiknya sendiri. Iklim pada tiap tempat dipengaruhi oleh letak geografis, lereng,
dan ketinggian. Perbedaan ketinggian di tiap tempat berpengaruh terhadap suhu,
kelembapan udara, dan cahaya matahari yang berdampak pada pertumbuhan tanaman.
Semakin tinggi suatu tempat (dataran tinggi) maka intensitas cahaya matahari yang
diterima semakin berkurang. Begitu juga dengan suhu dan kelembapan, semakin tinggi
suatu tempat maka suhunya semakin rendah (dingin) dan lembab. Jadi, suhu,
kelembapan udara, dan cahaya matahari menjadi faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup vegetasi daerah dataran tinggi dan dapat digunakan untuk
menentukan jenis tumbuhan apa yang dapat hidup di daerah dengan kondisi lingkungan
tersebut.

3. Memanipulasi faktor lingkungan seperti suhu, cahaya matahari, dan kelembapan.


Pembahasan:
Tanaman sayuran umumnya dapat ditanam pada zona iklim sejuk yaitu di daerah
dataran tinggi (terletak sekitar 1.500 – 2.500 meter) dengan suhu rata-rata tahunan 17,1
– 11,1oC. agar sayuran yang hidup di dataran tinggi dapat hidup di dataran rendah
dengan teknik penanaman berupa hidroponik maka perlu dimanipulasi suhu ruangannya
sesuai kondisi asli habitat sayuran tersebut yaitu suhu sejuk/dingin, intensitas cahaya
rendah dan lembab.

YUK, ASAH LITERASIMU! 2


1. Simpulan yang dapat ditarik berdasarkan grafik tersebut:
 Lynx dan snowshoe hare memiliki hubungan predasi.
 Populasi lynx memengaruhi jumlah populasi snowshoe hare.
 Ketika populasi lynx meningkat, populasi snowshoe hare menurun.
 Ketika populasi lynx meningkat, populasi snowshoe hare juga meningkat.
Pembahasan:
Pernyataan 1 benar, lynx merupakan hewan karnivora dan snowshoe hare merupakan
hewan herbivora. Mangsa utama dari lynx yaitu snowshoe hare. Jadi, hubungan antara
lynx dan snowshoe hare adalah predasi. Pernyataan 2 dan 3 benar, kedua pernyataan
tersebut saling terkait. Jumlah populasi snowshoe hare tergantung pada jumlah populasi
lynx. Semakin banyak populasi lynx, maka jumlah populasi snowshoe hare menurun
karena snowshoe hare akan habis dimakan oleh pemangsa utamanya yaitu lynx. Begitu
juga sebaliknya, semakin sedikit jumlah lynx maka jumlah snowshoe hare meningkat.

2. B
Pembahasan:
Populasi snowshoe hare pada mulanya meningkat karena lynx tidak hanya memangsa
snowshoe hare tapi lynx juga memangsa tikus, burung, dan tupai. Jadi, pada saat lynx
memangsa hewan lainnya terjadi peningkatan jumlah snowshoe hare karena tidak ada
yang memburunya.

UJI KEMAMPUAN DIRI 3


1. Peranan produsen, konsumen, dan pengurai di dalam ekosistem:
 Produsen berperan dalam menghasilkan makanan dari hasil fotosintesis dan menjadi
sumber makanan bagi konsumen (terutama konsumen herbivora).
 Konsumen berperan dalam memakan produsen untuk memperoleh energi karena
konsumen tidak dapat membuat makanannya sendiri melainkan bergantung pada
organisme lainnya.
 Pengurai berperan dalam menguraikan zat organik dari sisa makhluk hidup yang
sudah mati menjadi zat organik sehingga terjadi keseimbangan ekosistem dengan
menjaga semua organisme kembali ke komponen abiotik.

2. Cara aliran energi melalui rantai makanan:


Di dalam rantai makanan, terjadi perpindahan energi dan materi dari produsen hingga
ke konsumen terakhir melalui proses makan dan dimakan. Aliran eneri diawali dari
tumbuhan (produsen) yang mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia
berupa senyawa organik. Senyawa organik tersebut dimakan oleh konsumen I
(herbivora) sehingga terjadi perpindahan energi dari tumbuhan ke konsumen I tersebut.
kemudian konsumen I dimakan oleh konsumen II (karnivora) hingga proses makan
memakan (aliran energi) berakhir di konsumen puncak dan konsumen puncak mati
diuraikan oleh pengurai. Semakin panjang rantai makanan maka energi yang diterima
pada konsumen puncak semakin sedikit karena pada setiap tahap pemindahan energi
terjadi pelepasan energi sebagai panas.

3. Rantai makanan penyusunnya:


 Daun Burung kecil Rubah.
 Daun Kelinci Rubah.
 Rumput Burung kecil Rubah.
 Rumput Kelinci Rubah.
 Buah Burung kecil Rubah.
 Buah Kelinci Rubah.

4. Perbedaan antara predasi dan parasitisme:


 Predasi merupakan bentuk interaksi antara pemangsa dengan mangsanya.
Sedangkan parasitisme merupakan bentuk interaksi antarorganisme berupa parasit
dengan inangnya.
 Pada predasi terjadi peristiwa makan dimakan sehingga terjadi perburuan antara
pemangsa dengan mangsanya hingga mangsanya mati kemudian dimakan.
Sedangkan parasitisme tidak terjadi peristiwa makan dimakan melainkan parasit
merugikan inangnya dengan mengambil zat dari inangnya hingga inangnya dapat
mati secara perlahan.
 Bentuk interaksi predasi di dalam ekosistem memiliki peranan penting yaitu
pemangsa berperan dalam membatasi jumlah mangsanya sehingga terjadi
keseimbangan. Sedangkan parasitisme dapat merusak keseimbangan makhluk hidup
di alam.

5. Dampak yang terjadi jika jumlah mangsa mengalami peningkatan di alam yaitu jumlah
predator juga mengalami peningkatan hingga jumlah mangsanya berkurang. Begitu pula
sebaliknya, ketika jumlah mangsa mengalami penurunan maka jumlah predator pun
akan menurun. Hal tersebut terjadi karena di dalam ekosistem, pemangsa memiliki
peranan untuk membatasi jumlah mangsanya sehingga keseimbangan alam dapat
terjadi.

YUK, ASAH LITERASIMU! 3


1. Berikut merupakan gangguan fisiologi tubuh yang terjadi ketika penduduk lokal
mengonsumsi makanan laut yang tercemar:
 Ataksia
 Kejang
 Tremor
 Gatal-gatal
 Sakit tenggorokan
Pembahasan:
Makanan laut yang tercemar disebabkan oleh pencemaran logam berat seperti Hg
(merkuri), Pb (timbal) dan Cd (cadmium) di perairan laut. Biota laut yang terpapar oleh
logam tersebut bila dikonsumsi akan menimbulkan penyakit yang berbahaya. Salah satu
penyakit akibat makanan laut yang tercemar yaitu penyakit Minamata. Penyakit
Minamata adalah penyakit yang menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat.
Gangguan yang menyerang sistem saraf yaitu kejang, ataksia, dan tremor. Kejang
merupakan kondisi dimana tubuh mengalami kelainan pada sistem saraf pusat (otak).
Ataksia merupakan gangguan yang terjadi pada saraf sehingga dapat berpengaruh
terhadap gerak dan keseimbangan tubuh. Tremor merupakan gerakan bagian tubuh
yang tidak terkendali akibat otak mengalami masalah.

2. Alur peristiwa penyakit Minamata dapat terjadi pada manusia, yaitu dimulai dari pabrik
kimia dan pertambangan emas yang mengelola limbah merkuri dengan buruk. Limbah
merkuri tersebut langsung dibuang ke teluk Minamata sehingga perairan teluk
Minamata tercemar oleh merkuri. Merkuri tersebut kemudian diserap oleh fitoplankton
sehingga fitoplankton terpapar oleh merkuri. Selanjutnya fitoplankton dimakan oleh
zooplankton, maka terjadi perpindahan kandungan merkuri dari fitoplankton ke
zooplankton. Kemudian zooplankton dimakan oleh ikan kecil, ikan kecil dimakan oleh
ikan besar, dan ikan besar dimakan oleh hiu. Sehingga merkuri yang terserap pada ikan-
ikan tersebut terakumulasi dan berubah bentuk menjadi metil merkuri atau merkuri
organik yang sangat berbahaya. Ikan-ikan tersebut ditangkap oleh nelayan untuk dijual
dan dikonsumsi dan saat dikonsumsi ternyata ikan-ikan tersebut menjadi racun dan
penyakit bagi manusia. Maka terjadilah penyakit Minamata.

SOAL LATIHAN BAB 1


A
1. C
Pembahasan:
Gerak aktif, yaitu gerakan yang dapat berpindah tempat. Gerakan ini terjadi karena otot-
otot mendapatkan perintah dari otak untuk melakukan suatu gerakan.

2. C
Pembahasan:
Argumen yang tidak sesuai yaitu jawaban C karena tumbuhan dapat berkembang biak
secara generatif (kawin) yaitu perkembangbiakkan melalui proses penyerbukan pada
serbuk sari dan putik bunga dan secara vegetatif (tidak kawin) yaitu tidak melalui proses
pembuahan.

3. A
Pembahasan:
Setiap makhluk hidup melakukan proses metabolisme dalam menjaga kelangsungan
hidupnya. Proses metabolisme tersebut menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan
melalui proses pengeluaran zat sisa (ekskresi).

4. C
Pembahasan:
Pada bejana yang ditutup tumbuhan dan tikus tidak dapat bertahan hidup karena tidak
terdapat perputaran udara di dalam bejana. Saat bejana ditutup yang di dalamnya
terdapat tumbuhan dan tikus, ternyata tumbuhan dan tikus tersebut dapat bertahan
hidup. Hal ini dikarenakan tikus mendapatkan oksigen yang dihasilkan tumbuhan dari
proses fotosintesis, sehingga tikus dapat bernapas. Sedangkan tumbuhan mendapatkan
karbon dioksida hasil respirasi dari tikus untuk melakukan fotosintesis. Sehingga
tumbuhan dapat bertahan hidup karena tumbuhan dapat membuat makanannya
melalui fotosintesis.

5. E
Pembahasan:
Organisme 1 merupakan konsumen I (herbivora) karena organisme 1 mendapatkan
materi dan energi dari produsen. Organisme 2 merupakan produsen karena dapat
melakukan fotosintesis. Organisme 3 merupakan konsumen puncak karena memiliki
akumulasi polutan terbesar. Produsen memiliki energi yang paling tinggi, sedangkan
konsumen puncak mendapatkan energi yang paling sedikit dalam ekosistem. Jadi,
urutan tingkatan dalam memperoleh energi dari yang paling rendah ke yang paling tinggi
yaitu 3 – 1 – 2 (konsumen puncak – konsumen I – Produsen).

6. A
Pembahasan:
Pengurai berperan dalam menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati (zat
organik) menjadi zat anorganik. Yang termasuk dalam zat anorganik yaitu mineral tanah
dan unsur-unsur hara. Sedangkan zat organik yaitu karbohidrat, protein, lemak.

7. B
Pembahasan:
Gambar 1 menunjukkan gambar bebatuan, gambar 2 menunjukkan gambar jamur,
gambar 3 menunjukkan gambar terumbu karang, dan gambar 4 menunjukkan gambar
tanah. Yang termasuk komponen abiotik (tak hidup) adalah no 1 dan 4.

8. E
Pembahasan:
Gambar 1 menunjukkan gambar dinoflagellata, dinoflagellata termasuk ke dalam
Protista mirip tumbuhan. Dikatakan mirip tumbuhan karena memiliki klorofil sehingga
mampu membuat makanannya sendiri (autotrof), jadi dinoflagellata merupakan
fitoplankton. Gambar 2 menunjukkan gambar daun paku muda yang menggulung (ukel),
paku termasuk kedalam tumbuhan sehingga mampu membuat makanannya sendiri.
Gambar 3 menunjukkan gambar Paramecium, Paramecium tidak dapat membuat
makanannya sendiri (heterotrof) karena Paramecium makan mikroorganisme lainnya
yaitu bakteri, alga, dan ragi. Gambar 4 menunjukkan gambar burung elang, burung elang
termasuk heterotrof karena burung elang bergantung pada makhluk hidup lainnya atau
memakan daging.

9. A
Pembahasan:
Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak mengamati tanah yang digunakan terdapat
organisme tanah. Salah satu organisme tanah adalah cacing tanah, organisme tanah
dialam berperan dalam menguraikan zat organik menjadi zat anorganik. Selain itu,
organisme tanah seperti cacing dapat bernapas dengan menghirup oksigen dan
mengeluarkan karbon dioksida. Sehingga tanaman tetap mendapatkan asupan karbon
dioksida untuk berfotosintesis hasil dari respirasi organisme tanah.

10. B
Pembahasan:
Bentuk interaksi antara ganggang hijau biru dan jamur adalah simbiosis mutualisme
karena jamur mendapat keuntungan berupa zat organik dari alga, sedangkan alga
mendapatlan air dari jamur yang digunakan untuk proses fotosintesis. interaksi yang
terjadi pada kambing dan serangga yaitu simbiosis netralisme karena diantara dua jenis
organisme tersebut tidak saling memengaruhi. Kutu daun dan semut terjadi interaksi
simbiosis mutualisme karena keduanya saling menguntungkan. Kutu daun mencerna
cairan dari daun sehingga menghasilkan embun madu yang menjadi makanan semut,
sedangkan semut membantu melindungi kutu daun dari pemangsanya. Kucing dan
tungau merupakan bentuk interaksi simbiosis parasitisme karena tungau mengisap
darah kucing sehingga merugikan kucing. Jadi, interaksi antara udang dan mentimun
yang memiliki kesamaan dengan beberapa interaksi pada soal yaitu simbiosis
komensalisme. Kebiasaan udang menempel pada mentimun laut agar mendapat sisa-
sisa makanan dari mentimun laut, sedangkan mentimun laut tidak merasa untung atau
dirugikan.

11. E
Pembahasan:
Konsumen primer merupakan organisme yang memakan produsen, contohnya yaitu
hewan herbivora seperti ulat daun, belalang, dan kutu daun. Konsumen sekunder
merupakan organisme yang memakan konsumen primer, contohnya hewan karnivora
seperti laba-laba dan kumbang. Konsumen tersier merupakan organisme yang memakan
konsumen sekunder, contohnya yaitu hewan karnivora yang memakan karnivora lainnya
seperti burung.

12. E
Pembahasan:
Katak merupakan predator dari belalang, saat populasi katak tiba-tiba menghilang maka
terjadi peningkatan jumlah belalang. Hal ini dikarenakan tidak ada yang menjadi
pemangsa belalang sehingga jumlahnya semakin bertambah. Akan tetapi, dengan
bertambahnya jumlah belalang maka menyebabkan jumlah rumput mengalami
penurunan. Penurunan jumlah rumput disebabkan oleh bertambahnya jumlah belalang
yang memakan rumput tersebut.

13. A
Pembahasan:
Aliran energi di dalam ekosistem terjadi melalui rantai makanan. Di dalam rantai
makanan, terjadi perpindahan energi dari produsen hingga konsumen terakhir melalui
proses makan dan dimakan.

14. E
Pembahasan:
Komensalisme yaitu interaksi yang hanya menguntungkan salah satu pihak, tetapi pihak
lain tidak dirugikan dan diuntungkan. Tanaman berdaun hijau mendapatkan keuntungan
dari pohon besar karena mendapatkan tempat hidup yang dapat menjangkau sinar
matahari sehingga tanaman tersebut dapat berfotosintesis dan menghasilkan
makanannya sendiri. Sedangkan pohon besar tidak merasa diuntungkan atau dirugikan.

15. B
Pembahasan:
Energi berawal dari matahari yang terjadi pada siang hari, dimana tumbuhan
mendapatkan energi dari cahaya matahari yang digunakan untuk proses fotosintesis.
Hasil fotosintesis berupa zat makanan yang kemudian dimakan oleh hewan herbivora
sehingga terjadi perpindahan energi dari tumbuhan ke hewan dan seterusnya. Energi ini
membentuk suatu aliran dan melalui proses rantai makanan. Begitu juga sebaliknya
dengan materi, materi berasal dari bumi berupa unsur dan senyawa kimia. Berbentuk
siklus karena materi secara kontinu diambil dari lingkungan dan digunakan oleh makhluk
hidup dan kembali lagi ke lingkungan sehingga tidak ada materi yang terbuang.

B
1. Cara perkembangbiakkan hewan untuk menjaga kelestarian spesiesnya dibedakan
menjadi dua, yaitu:
 Secara generatif, yaitu terjadi peleburan antara sel jantan dan betina.
Perkembangbiakkan secara generatif dibagi menjadi tiga cara, yaitu ovipar (bertelur),
misalnya pada hewan jenis unggas, reptil, ikan, dan serangga. Vivipar (beranak),
misalnya kerbau, monyet, kucing, dan hewan berdaun telinga lainnya. Ovovivipar
(bertelur-beranak), misalnya ikan hiu, ikan pari, kuda laut, dan reptil.
 Secara vegetatif, yaitu tidak terjadi peleburan antara sel jantan dan betina atau tidak
kawin. Umumnya, perkembangbiakkan secara vegetatif ini terjadi pada hewan
tingkat rendah. Perkembangbiakkan secara vegetatif dibedakan menjadi
fragmentasi, tunas, dan membelah diri. Fragmentasi yaitu perkembangbiakkan
dengan memotong tubuhnya menjadi beberapa bagian dan tiap potongan tubuh
akan tumbuh individu baru, contohnya: Planaria. Tunas yaitu perkembangbiakkan
dimana individu baru tumbuh melekat pada tubuh induknya hingga matang dan
memisahkan diri dari tubuh induknya, contohnya: Hydra.

2. Komponen lingkungan hidup dalam ekosistem dikelompokkan menjadi dua bagian,


yaitu:
 Komponen biotik adalah komponen hidup yang menyusun suatu ekosistem.
Komponen biotik meliputi semua jenis makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan
tumbuhan.
 Komponen abiotik adalah komponen fisik dan kimiawi yang dapat memengaruhi
ketahanan makhluk hidup di sebuah lingkungan ekosistem tertentu. Komponen
abiotik meliputi sinar matahari, suhu, air, udara, tanah, kelembapan, dan derajat
keasaman (pH).

3. Komponen biotik berdasarkan peranannya terdiri atas tiga macam, yaitu:


 Produsen adalah komponen biotik yang dapat menghasilkan makanannya sendiri
(autotrof). Produsen dapat membuat makanan melalui proses fotosintesis,
contohnya yaitu tumbuhan, fitoplankton, arkea, dan ganggang.
 Konsumen adalah organisme yang memakan organisme lain (heterotrof).
Berdasarkan sumber makanannya, konsumen dikelompokkan menjadi herbivora
(pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging), dan omnivora (pemakan daging
dan tumbuhan).
 Pengurai (dekomposer) merupakan organisme yang bertugas untuk menguraikan zat
organik sisa makhluk hidup menjadi zat anorganik, contohnya jamur dan bakteri.
Detritivor adalah organisme yang memakan sisa makhluk hidup lain yang sudah mati,
contohnya cacing tanah, keluwing, dan rayap.

4. Dampak pencemaran lingkungan terhadap ketidakseimbangan lingkungan, diantaranya:


 Munculnya berbagai penyakit baik penyakit menular maupun yang tidak menular.
Sebagai contoh penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air laut oleh merkuri
(Hg) menyebabkan orang yang mengonsumsi biota laut yang telah terpapar merkuri
akan mengalami sakit kepala, penglihatan kabur, diare, dan lainnya.
 Punahnya spesies yang diakibatkan tingginya akumulasi dan bahaya dari polutan
yang terus-menerus terjadi dapat berdampak pada meningkatnya kematian suatu
organisme.
 Ledakan hama yang disebabkan oleh kematian predator akibat tercemar polutan.
Hilangnya predator di dalam rantai makanan dapat berakibat pada meningkatnya
spesies tertentu. Contohnya: pada ekosistem sawah, akan terjadi ledakan hama yang
akan sulit dikendalikan manusia.
 Ketidakseimbangan lingkungan disebabkan kematian atau hilangnya suatu spesies
dalam rantai makanan. Kematian spesies tersebut akibat dari lingkungan dimana
spesies tersebut hidup tercemar oleh polutan yang lambat laun berdampak pada
menurunnya jumlah populasi spesies.

5. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran lingkungan:


 Memilah sampah dan melakukan daur ulang sampah dengan bijak. Tujuan dilakukan
pemilahan sampah supaya mempermudah proses daur ulang. Sebagai contoh:
memilah sampah organik dan anorganik sebelum dibuang. Sampah organik seperti
sayur-sayuran dapat didaur ulang untuk pembuatan pupuk, sedangkan sampah
anorganik seperti botol plastik dapat didaur menjadi barang yang bermanfaat. Upaya
ini sangat berguna untuk mengurangi tumpukan-tumpukan sampah.
 Melakukan pengolahan limbah lebih lanjut terhadap limbah beracun dan berbahaya.
Hal tersebut bertujuan untuk menghilangkan kontaminasi bahan kimia atau secara
biologis terhadap lingkungan. Sehingga lingkungan tetap terjaga kebersihannya dan
mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan.
 Melakukan pengawasan terhadap penggunaan pestisida yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya dampak negatif dari penggunaan pestisida yang berlebihan.
 Melakukan reboisasi terhadap hutan yang telah rusak untuk mengembalikan fungsi
hutan.
 Melakukan penyuluhan dan Pendidikan mengenai lingkungan hidup untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan penting menjaga lingkungan.

SOAL TIPE AKM


1. E / B
Pembahasan:
Interaksi antarkomponen biotik dapat terjadi pada satu spesies atau antarspesies.
Bentuk interaksi antarkomponen biotik, meliputi kompetisi, predasi, dan simbiosis.
Jawaban A merupakan interaksi komponen biotik dengan abiotik, jawaban C dan D
merupakan interaksi antarkomponen abiotik. Jawaban B dan E merupakan bentuk
interaksi antarkomponen biotik yaitu terjadi interaksi sesama ikan karang, dan ikan giru
dengan anemon laut.

2. Kegiatan yang dapat mendukung pelestarian keanekaragaman hayati di wilayah


perairan.
No Kegiatan Sesuai Tidak Sesuai
.
A. Kampanye pariwisata perairan yang masif untuk 
meningkatkan pendapatan daerah dan
kesejahteraan penduduk lokal.
B. Promosi pariwisata dengan mengakomodasi wisata 
konservasi lingkungan akan mengurangi dampak
buruk kerusakan lingkungan.
C. Suksesi terumbu karang merupakan habitat yang 
sesuai bagi perkembangan ikan-ikan karang.
D. Upaya pendangkalan lautan untuk menyediakan 
wahana yang sesuai bagi berkembangnya terumbu
karang.
E. Membangun keramba-keramba ikan sebagai 
tempat budi daya ikan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi masyarakat.
Pembahasan:
Pernyataan A tidak sesuai, dengan meningkatnya wisatawan yang berkunjung dan
melakukan snorkeling maka akan berdampak pada kerusakan terumbu karang akibat
terinjak dan terkena kibasan fins penyelam. Pernyataan B sesuai, wisata konservasi
lingkungan akan menambah wawasan kepada pengunjung pentingnya untuk berhati-
hati saat menikmati keindahan alam dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak
lingkungan agar mengurangi dampak buruk kerusakan lingkungan. Pernyataan C tidak
sesuai, suksesi adalah proses perubahan atau berkembangnya suatu komunitas yang
berlangsung secara perlahan. Jadi, suksesi terumbu karang butuh waktu lama untuk
menjadi habitat yang baik. Ikan karang dapat hidup dengan baik di daerah dimana
terumbu karang dalam kondisi baik. Jika kondisi terumbu karang rusak maka ikan karang
akan mati. Pernyataan D sesuai, terumbu karang dapat tumbuh dengan sangat baik pada
perairan dangkal karena daerah tersebut mendapatkan jumlah intensitas cahaya dan
suhu yang bagus. Pernyataan E sesuai, dengan adanya keramba ikan maka tidak terjadi
over fishing di laut untuk memenuhi konsumsi masyarakat sehingga keanekaragaman
hayati biota laut tetap terjaga.

3. Berdasarkan teks, berilah tanda centang () pada pernyataan yang sesuai atau tidak
sesuai denga nisi teks.
Pernyataan Sesuai Tidak Sesuai
Laron melakukan swarming untuk mencari pasangannya 
dan membentuk koloni baru.
Rayap memiliki metamorfosis sempurna. 
Daur hidup rayap dimulai dari telur-larva-pupa-nimfa 
dewasa.
Rayap memiliki pembagian kasta yang terdiri atas kasta 
pekerja, prajurit, dan reproduktif.
Rayap yang tidak mendapatkan pasangan, akan masuk ke 
dalam tanah dan berubah menjadi rayap pekerja.
Pembahasan:
Pernyataan 1 sesuai, swarming adalah keadaan dimana hewan berkumpul pada suatu
titik kemudian melakukan migrasi dalam jumlah yang besar. Swarming ini dilakukan
dengan tujuan untuk mencari pasangan dan setelah mendapatkan pasangan akan
membentuk koloni baru. Pernyataan 2 tidak sesuai, rayap mengalami metamorfosis
tidak sempurna karena tidak melewati fase pupa dan larva. Pernyataan 3 tidak sesuai,
daur hidup rayap yaitu telur – nimfa – rayap dewasa. Pernyataan 4 sesuai, rayap dibagi
menjadi beberapa kasta: kasta pekerja untuk mencari makan, membuat sarang dan
tempat untuk koloni; kasta prajurit untuk melindungi ratu dari pemangsanya; kasta
reproduktif untuk menghasilkan keturunan dan membentuk koloni baru. Pernyataan 5
tidak sesuai, rayap yang tidak memiliki pasangan akan ditolak kembali ke sarang dan
akan dibunuh oleh rayap prajurit.

4. Pasangkan dengan menarik garis antara jenis kasta rayap dan tugasnya yang sesuai.

Mencari makan, membuat


sarang, dan menyiapkan tempat
untuk koloni.

Kasta pekerja
Menghasilkan keturunan dan
membentuk koloni baru.

Kasta prajurit
Mencari pasangan dan memberi
makan kasta reproduktif.
Kasta reproduktif
Menghindarkan ratu dari
pemangsanya.

Pembahasan:
Rayap dibagi menjadi beberapa kasta, yaitu kasta pekerja sangat dibutuhkan dalam
suatu koloni untuk mengurus segala macam kebutuhan seperti mencari makan,
membuat sarang dan tempat untuk koloni, memberi makan ratu, dsb; kasta prajurit
hanya memiliki satu peran yaitu untuk melindungi ratu dan sarang dari pemangsanya;
kasta reproduktif yaitu rayap yang memiliki sayap dan mampu menghasilkan keturunan
dan membentuk koloni baru.

5. Hal-hal yang berkaitan dengan kasta pekerja:


 Mencari makan dan menyiapkan sarang.
 Tidak memiliki sayap dan mata
 Berkomunikasi lewat hormon
 Tidak memiliki kelamin
 Menghasilkan telur
Pembahasan:
Pernyataan 1 benar, yaitu kasta pekerja sangat dibutuhkan dalam suatu koloni untuk
mengurus segala macam kebutuhan seperti mencari makan, membuat sarang dan
tempat untuk koloni, memberi makan ratu, dsb. Pernyataan 2 dan 3 benar, setiap kasta
pada rayap memiliki perbedaan ciri yang khas. Kasta reproduksi memiliki ciri yaitu
bersayap dan memiliki mata sehingga memudahkan untuk melakukan swarming.
Sedangkan pada kasta pekerja dan prajurit tidak memiliki sayap dan mata. Oleh karena
itu, rayap pekerja dan prajurit melakukan komunikasi secara hormonal yaitu dengan
menghasilkan feromon. Pernyataan 4 dan 5 salah, rayap pekerja memiliki alat kelamin
yaitu ada jantan dan betina. Akan tetapi, alat kelaminnya tersebut tidak berfungsi
dengan baik (mandul) sehingga rayap pekerja tidak dapat menghasilkan telur.

6. Tidak setuju
Pembahasan:
Ovovivipar yaitu perkembangbiakkan hewan secara bertelur dan beranak. Jadi,
perkembangan embrionya berada pada telur yang terjadi di dalam rahim, kemudian
telur tersebut menetas di oviduk sehingga terlihat seperti melahirkan. Sedangkan rayap
perkembangan embrionya berada pada telur yang terjadi di luar tubuh sehingga telur
menetas di luar tubuh yang disebut dengan ovipar (bertelur).

7. Menggunakan senyawa bioaktif.


Pembahasan:
Rayap dapat membuat kerusakan pada konstruksi bangunan yang terbuat dari kayu.
Kerusakan tersebut terjadi karena rayap memiliki kemampuan untuk memakan kayu.
Kemampuan tersebut didapatkan hasil dari simbiosis dengan protozoa dan
mikroorganisme yang hidup didalam pencernaannya sehingga rayap dapat mencerna
selulosa pada kayu. Oleh karena itu, cara yang paling efektif dan ramah lingkungan
untuk membasmi rayap dengan menggunakan senyawa bioaktif yang didapatkan dari
tumbuhan yang mampu menangkal rayap. Penggunaan senyawa bioaktif tersebut
mampu membunuh protozoa dan mikroorganisme yang terdapat di saluran pencernaan
rayap. Sehingga rayap tidak mendapatkan makanan dan energi kemudian mati.

8. Berdasarkan teks, berikan tanda centang () pada pernyataan yang sesuai atau tidak
sesuai.
Pernyataan Sesuai Tidak Sesuai
Teknik kultur jaringan dapat menghasilkan bibit tanaman 
unggul yang banyak dalam waktu singkat.
Teknik kultur jaringan sangat tepat dilakukan saat musim 
penghujan.
Teknik kultur jaringan membutuhkan tempat yang sempit 
saat pembibitan.
Kultur jaringan memungkinkan variasi turunan yang lebih 
bagus.
Pembahasan:
Pernyataan 1 sesuai karena tujuan dilakukannya kultur jaringan adalah untuk
menghasilkan bibit unggul yang banyak dalam waktu singkat. Pernyataan 2 tidak sesuai
karena teknik kultur jaringan dapat dilakukan tanpa melihat musim. Pernyataan 3 sesuai
karena pada teknik kultur jaringan, proses memperbanyak tumbuhan atau pembibitan
dilakukan dalam ruang sempit dan terbatas. Pernyataan 4 tidak sesuai karena hasil dari
kultur jaringan akan memiliki sifat yang sama seperti induknya.

9. Fase pengakaran
Pembahasan:
Pengakaran, yaitu proses tunggu hingga eksplan mengeluarkan akar. Jika calon tanaman
mulai menunjukkan adanya pertumbuhan akar, dapat dikatakan proses kultur jaringan
berjalan dengan baik.

10. Dapat
Pembahasan:
Sistem kultur jaringan dapat dilakukan pada setiap komoditas pangan yang berasal dari
tanaman karena setiap sel atau jaringan pada tanaman memiliki sifat totipotensi.
Totipotensi adalah kemampuan sel tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang sehingga
menjadi individu baru. Dengan adanya sifat totipotensi ini maka memungkinkan setiap
potongan organ tanaman dapat tumbuh menjadi tanaman baru yang utuh dan memiliki
sifat yang sama dengan induknya.
REFLEKSI

Komponen lingkungan hidup Ciri - ciri makhluk hidup


 Komponen biotik  Bernapas (respirasi)
 Komponen abiotik Makhluk Hidup  Memerlukan makanan/nutrisi
dan  Bergerak
Lingkungannya  Peka terhadap rangsangan
 Tumbuh dan berkembang
 Berkembang biak
Komponen biotik  Mengeluarkan zat sisa
Berdasarkan tingkat organisasinya  Beradaptasi
 Individu
 Populasi
 Komunitas Interaksi komponen biotik dan
abiotik
Berdasarkan peranannya  Rantai makanan
 Produsen (autotrof)  Jaring – jaring makanan
 Konsumen (heterotrof)  Siklus materi
 Pengurai (dekomposer dan
detritivor)

Interaksi antarkomponen biotik


Komponen abiotik  Kompetisi
 Sinar matahari  Predasi
 Suhu  Simbiosis
 Air
 Udara
 Tanah Jenis – jenis pencemaran lingkungan
 Pencemaran air
 Pencemaran udara
 Pencemaran tanah

Anda mungkin juga menyukai