Anda di halaman 1dari 3

PERDARAHAN GASTROINTESTINAL

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit:

Halaman :

PUSKESMAS II Dr.M.Amir Fuad


KEMRANJEN NIP 19600217 198309 1 001

1. Pengertian Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah


Tingkat Kemampuan 3B
Perdarahan saluran cerna bagian bawah umumnya didefinisikan sebagai
perdarahan yang berasal dari usus di sebelah bawah ligamentumTreitz.
Hematokezia diartikan darah segar yang keluar melalui anus dan
merupakan manifestasi tersering dari perdarahan saluran cerna bagian
bawah.
Penyebab tersering dari saluran cerna bagian bawah antara lain
perdarahan divertikel kolon, angiodisplasia dan kolitisiskemik.
Perdarahan saluran cerna bagian bawah yang kronik dan berulang
biasanya berasal dari hemoroid dan neoplasia kolon.

2. Tujuan Semua pasien perdarahan gastrointestinalyang datang ke Puskesmas II


Kemranjen mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan prosedur
3. Kebijakan SK Nomor : ……………. Tentang
4. Referensi KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015TENTANG PANDUAN
PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
5. Prosedur Anamnesis (Subjective)
Keluhan
1. Pasien datang dengan keluhan darah segar yang keluar melalui anus
(hematokezia).
2. Umumnya melena menunjukkan perdarahan di saluran cerna bagian
atas atau usus halus, namun demikian melena dapat juga berasal dari
perdarahan kolon sebelah kanan dengan perlambatan mobilitas.
3. Perdarahan dari divertikulum biasanya tidak nyeri. Tinja biasanya
berwarna merah marun, kadang-kadang bisa juga menjadi merah.
Umumnya terhenti secara spontan dan tidak berulang.
4. Hemoroid dan fisura ani biasanya menimbulkan perdarahan dengan
warna merah segar tetapi tidak bercampur dengan faeces.
5. Pasien dengan perdarahan samar saluran cerna kronik umumnya
tidak ada gejala atau kadang hanya rasa lelah akibat anemia.

6. Nilai dalam anamnesis apakah bercampur dengan feses (seperti


terjadi pada kolitis atau lesi di proksimal rektum) atau terpisah/menetes
(terduga hemoroid), pemakaian antikoagulan, atau terdapat gejala
sistemik lainnya seperti demam lama (tifoid, kolitis infeksi), menurunnya
berat badan (kanker), perubahan pola defekasi (kanker), tanpa rasa
sakit

hemoroid intema, angiodisplasia), nyeri perut (kolitis infeksi,


iskemiamesenterial), tenesmus ani (fisura, disentri).

PemeriksaanFisikdanPenunjangSederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
1. Pada colok dubur ditemukan darah segar
2. Nilai tanda vital, terutama ada tidaknya renjatan atau hipotensipostural
PERDARAHAN GASTROINTESTINAL

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit:

Halaman :

(Tilttest).
3. Pemeriksaan fisik abdomen untuk menilai ada tidaknya rasa nyeri
tekan (iskemiamesenterial), rangsang peritoneal (divertikulitis), massa
intraabdomen (tumor kolon, amuboma, penyakit Crohn).

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah perifer lengkap dan feses rutin

Penegakan diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.

Diagnosis Banding
Haemorhoid, Penyakit usus inflamatorik, Divertikulosis, Angiodisplasia,
Tumor kolon

Komplikasi
1. Syok hipovolemik
2. Gagal ginjal akut
3. Anemia karena perdarahan

Penatalaksanaan komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan

1. Stabilkan hemodinamik a. Pemasangan IV line


b. Oksigen sungkup/kanula
c. Mencatat intakeoutput, harus dipasang kateter urin
d. Memonitor tekanan darah, nadi, saturasi oksigen dan keadaan lainnya
sesuai dengan komorbid yang ada.

2. Beberapa perdarahan saluran cerna bagian bawah dapat diobati


secara medikamentosa. Hemoroid fisura ani dan ulkus
rektum soliter dapat diobati dengan bulk-formingagent, sitzbaths, dan
menghindari mengedan.

3. Kehilangan darah memerlukan suplementasi besi yaitu Ferrosulfat


325 mg tiga kali sehari.

Konseling dan Edukasi


Keluarga ikut mendukung untuk menjaga diet dan pengobatan pasien.

Kriteria Rujukan
Perdarahan saluran cerna bagian bawah yang terus menerus
Rujuk ke pelayanan kesehatan sekunder untuk diagnosisdefinitif bila
tidak dapat ditegakkan di puskesmas

Peralatan
1. Laboratorium untuk pemeriksaan darah lengkap dan faeces
2. Sarung tangan

Prognosis
Prognosis sangattergantungpadakondisipasiensaatdatang,
ada/tidaknyakomplikasi, danpengobatannya.

6. Diagram Alur -
PERDARAHAN GASTROINTESTINAL

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit:

Halaman :

7. Unit terkait Balai Pengobatan

8.Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggalmulaidiberlakukan
HistorisPeruba
han

Anda mungkin juga menyukai