Tugas Kelompok 1 Agenda 3
Tugas Kelompok 1 Agenda 3
1. Keselamatan pelayanan
Bentuk keselamatan dipelabuhan berkaitan dengan ketersediaan berupa alat
pemadam kebakaran, petunjuk jalur evakuasi, titik kumpul evakuasi, dan
nomor telepon darurat.
Untuk fasilitas keselamatan pelayanan masih kurang dan belum lengkap, dan
tidak diperhatikan.
2. Keamanan pelayanan
Keamanan pelayanan dapat mencegah perilaku kejahatan. Keamanan berupa
cctv, stiker informasi untuk pengaduan gangguan keamanan, metal detector,
kondisi jalur penumpang, hingga tersedianya pos dan petugas keamanan.
Tetapi pada dasarnya para penumpang saat naik kapal tidak ada pengecekan
barang bawaan menggunakan metal detector, kemudian untuk penumpang
kapal lambat karena tidak ada jalur khusus penumpang, jalan menuju kapal
sama dengan jalur kendaraan.
3. Kemudahan pelayanan
Kemudahan pelayanan berupa fasilitas informasi pelayaran, informasi
keberangkatan dan kedatangan kapal, fasilitas naik/turun kapal, dan
pelayanan bagasi penumpang.
1. Keselamatan Pelayanan
Keselamatan pelayanan menjadi salah satu indikator yang dinilai untuk
melihat kualitas pelayanan. Bentuk keselamatan pelayanan di pelabuhan
berkaitan dengan informasi ketersediaan berupa alat pemadam kebakaran,
petunjuk jalur evakuasi, titik kumpul evakuasi, dan nomor telepon darura
tercantum dalam PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR PM 62 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR PELAYANAN
MINIMAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN. Keselamatan pelayaran merupakan
kebutuhan mutlak dan tanggung jawab bersama baik Regulator, Operator dan
juga pengguna jasa transportasi laut termasuk para penumpang kapal.
Pemenuhan faktor keselamatan pelayaran sebelum kapal diberangkatkan
harus dilakukan termasuk pemenuhan aspek keselamatan kapal itu sendiri
sehingga kapal laik laut dan dapat diberikan izin untuk berlayar dengan
diterbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh
Syahbandar pelabuhan setempat. Untuk itu diperlukan suatu komitmen
bersama baik itu Regulator, Operator dan juga pengguna jasa untuk
menjadikan keselamatan sebagai budaya sehingga pemenuhan aturan
tentang keselamatan kapal, kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang
andal menjadi tidak lagi untuk sekedar pemenuhan tanggung jawab dan
kewajiban melainkan sudah menjadi kebutuhan.
2. Keamanan pelayanan
Dalam hal kenyamanan dan keamanan pelayanan masih sangat kurang,
terlihat dari kondisi jalur penumpang yang akan naik/turun dari kapal menjadi
satu dengan kendaraan, serta tidak tertibnya pedagang yang berjualan
disebelah kanan pintu masuk kapal hingga berjarak beberapa meter dari pintu
masuk kendaraan dan penumpang. Kemudian sikap tidak tegasnya pengelola
pelayanan dipelabuhan dalam menertibkan oknum yang berpraktik sebagai
calo tiket dengan memanfaatkan situasi khususnya bagi para wisatawan
sehingga tentu menganggu kenyamanan pengguna jasa kapal. Permasalahan
lainnya, mengenai prosedur pelayanan yang diberikan belum jelas dan cepat.
Sebagaimana contoh di lapangan bahwa prosedur pelayanan yang diberikan
tidak dipublikasikan untuk umum. Dari segi jumlah kapasitas tiket yang
diperjual-belikan oleh petugas tidak sesuai dengan jumlah kursi yang dimiliki.
3. Kemudahan pelayanan merupakan indikator yang perlu dilakukan oleh
pemberi layanan dengan menyediakaan fasilitas yang dapat terjangkau
berupa informasi pelayaran, informasi keberangkatan dan kedatangan kapal,
fasilitas naik/turun kapan kapal, dan pelayanan bagasi penumpang. Ttidak
tersedianya informasi pelayaran, jadwal keberangkatan dan kedatangan
kapal dalam bentuk visual. Informasi yang disampaikan melalui bentuk audio
berupa keberangkatan kapal yang diumumkan lima menit sebelum kapal
berlayar. Pemberi pelayanan harus dapat memberikan kemudahan pelayanan
dengan memberikan kesederhanaan dan aksesbilitas yang mudah dijangkau
kepada penumpang
Masalah lain yang sering terjadi saat ini di terminal penumpang yaitu belum
ada fasilitas pendukung seperti konter hotel atau penginapan, konter agen
travel, taksi atau ojek serta konter jasa penyewaan porter, sehingga saat
kapal datang para porter sering berdesak-desakan untuk memasuki kapal saat
para penumpang akan turun dari kapal. Begitu pula hal nya dengan para
penyedia jasa taksi atau ojek, mereka dapat dengan leluasa memasuki area
lapangan dermaga yang seharusnya hanya boleh diakses oleh petugas yang
berkepentingan dan para penumpang. Hal lain yang juga sangat penting yaitu
tidak ada pemisah antara ruang tunggu bagi penumpang yang akan
menunggu keberangkatan dan penumpang yang menunggu jemputan, hal ini
mengakibatkan penumpukan penumpang di ruang tunggu hingga ke selasar
terminal penumpang, hal ini semakin parah saat terjadi penundaan
keberangkatan kapal. Dengan terjadinya cuaca yang ekstrem juga
mengakibatkan penumpukan penumpang di suatu Pelabuhan.
A. Penumpang
B. Pengguna jasa angkutan laut lainnya
C. Kegiatan proses bongkar muat
HJNJ 3 JWL@J AJCJVWLLJM, U.Y`
OGLBNFJHO 3:
JHOKJTJH 36
HDM 3 95
4.
Fgrdjsjrkjh mjs`l jhjl`s`s nghoouhjkjh tgkh`k WUO, yjho nghcjd` Ebrg @su jdjljm
Ygljyjhjh Wsjmj Ygr`kjhjh Njs`m Fglun Bpt`njl sgm`hooj pgrlu jdjhyj Jhjl`s`s
Ljhcutjh tgrkj`t `su tgrsgfut.
Fglun d`tgrjpkjhhyjyj Ygljyjhjh Wsjmj Vghdjmhyj @hbvjs` Ygljyjhjh djh Gvjlujs` Nutu
Ygr`kjhjh fgrfjs`s @T Ygljyjhjh
Djljn jhjl`s`s pbmbh njsjljm d` jtjs, djpjt d`l`mjt mufuhojh sgfjf jk`fjt djr`
Ygljyjhjh Wsjmj Ygr`kjhjh Fglun Bpt`njl `jljm fglun d`tgrjpkjhhyj Ygljyjhjh Wsjmj
Ygr`kjhjh yjho fgrfjs`m
fgrfjs`m @T sgrtj rghdjmhyj @hbvjs` djh Gvjlujs` Nutu Ygljyjhjh.
Ygljyjhjh. Mjl `h`
d`sgfjfkjh fgrlun tgrsgd`hjhyj fjs`s djtj pghoouhj cjsj ljyjhjh, ajs`l`tjs kjhtbr djh
ajsl`tjs pghuhcjho njs`m sjhojt tgrfjtjs djh rghdjmhyj t`hokjt jdjptjs` tgrmjdjp
pgrufjmjh tgkhblbo` djh kgf`jsjjh fjru.
1. Keselamatan pelayanan
2. Keamanan pelayanan
Dalam menghadapi keamanan yang ada diatas kapal ,penyedia jasa pelayaran
harus menyiapkan cctv yang juga terhubung ke pihak ruang informasi dan
dapat dipantau dan dilihat oleh penumpang juga, pihak keamanan harus
selalu berjaga diposnya . Sebelum masuk ke dalam pelabuhan telah dipasangi
metal detektor untuk keselamatan berlayar dan tidak menimbulkan perilaku
kriminal diatas kapal. Dengan memberikan jalur khusus untuk penumpang
dan tidak mencapurkan dengan jalur kendaraan untuk keselamatan
penumpang dan juga tidak menghambat jalur masuk penumpang .
3. Kemudahan pelayanan