Anda di halaman 1dari 6

NAMA: ATIKA ANDRIANI

NIM: 14215257

KELAS: E/KM/IV

A. Jenis-jenis pasar
1. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan adalah model pasar yang paling sering digunakan dalam
analisis ilmu ekonomi. Model ini telah dianggap sebagi teori dan secara luas
digunakan untuk meramalkan keadaan ekonomi.
Menurut Gregory Mankiw dalam bukunya mendefinisikan pasar persaingan
sempurna sebagai berikut: “Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar dimana
terdapat banyak sekali pembeli dan penjual sehingga pengaruh masing-masing
terhadap harga pasar yang dapat diabaikan karena sedemikian kecilnya”.
Pasar persiangan sempurna yaitu industri dimana terdapat banyak penjual dan
pembeli dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di
pasar. Pada pasar bentuk ciri-cirinya adalah sebagai berikut; Pertama: perusahaan
adalah pengambil harga. Kedua: Setiap perusahaan mudah atau masuk pasar.
Ketiga: Menghasilkan barang serupa. Keempat: Terdapat banyak perusahaan di
pasar. Kelima: Pembeli mengetahui pengetahuan sempurna tentang pasar.
Contoh pasar persaingan sempurna: Pasar beras. Pasar beras sering dianggap
sebagai sebagai contoh pasar persaingan sempurna karena terdapat banyak penjual
dan pembeli, beras yang dijual juga hampir seragam dan homogeny, serta harga
beras ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
2. Pasar Monopolistik
Pasar monopilistik adalah sebuah bentuk pasar di mana ada banyak produsen
yang saling berkompetensi dengan produk yang hampir serupa namun memiliki
beberapa perbedaan. Perbedaan ini yang menjadi ciri khas dari produk yang dijual
oleh masing-masing produsen. Kegiatan produksi barang tersebut dikenal sebagai
product differentiation atau diferensiasi produk, karena produk yang diproduksi
hampir serupa, masing-masing produsen akan bersaing dari segi kualitas, harga,
serta cara pemasaran produk mereka.
Sifat-sifat pasar monopolistic:
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda.
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna.
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda.
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga.
- Relatif mudah keluar masuk pasar.

Contoh pasar monopolistik: Pasar monopolistik banyak kita temui pada


kehidupan sehari-hari, seperti sampo, sabun, TV, sepatu, air mineral dan lain-
lain. Pada pasar air mineral seperti Aqua, VIT, Le Mineral, Prima, atau Nestle.
Masing-masing produsen memiliki ciri khas tersendiri seperti kemasan, kualitas,
atau ukuran yang membedakan produknya dengan produk saingan.

3. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah jenis pasar dimana jumlah produsen atau penjualnya lebih
sedikit, sedangkan pembelinya relatif banyak. Oleh sebab itu, pasar ini dikatakan
juga sebagai pasar dengan persaingan tidak sempurna. Pasar oligopoly ada beberapa
jenis, diantaranya sebagai berikut:
- Pasar oligopoly terdiferensiasi
Arti dari kata terdiferensiasi adalah dapat dibedakan. Sehingga, dalam jenis
pasar oligopoli ini, produk yang dijual oleh produsen bisa dibedakan.
Misalnya, harga yang ditawarkan jauh berbeda antara produsen satu dengan
yang lainnya.
- Pasar oligopoli non kolusi
Selanjutnya, jenis pasar oligopoli adalah non kolusi. Pada jenis ini, produsen
hanya akan memai kan harga dengan melihat perkembangan harga produsen
lain. Tujuannya untuk mengembangkan bisnis dan membuat competitor tidsk
bisa bersaing.
- Pasar oligopoly homogeny
Pasar oligopoly homogen disebut juga dengan pure oligopoly. Di dalamnya
menjual beragam produk identic dari berbagai produsen, namun sulit untuk
dibedakan. Contoh produknya seperti air mineral, semen, rokok dan
sebagainya.
- Pasar oligopoly kolusi
Terakhir, jenis pasar oligopoly adalah kolusi, yaitu suatu praktek dimana para
produsen saling bekerja sama untuk menaikkan harga. Sehingga, bisnis bisa
saja berjalan statis. Bisa dikatakan, jenis yang satu ini memiliki persaingan
ketat.

Sifat-sifat pasar oligopoly:

- Harga produk yang dijual relative sama


- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
Contoh pasar oligopoly: Industri semen, industri rokok, jasa penerbaangan, layanan
telekomunikaisi, industry kendaraan bermotor dan lain sebagainya.

4. Pasar Mopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana sebuah penjual tunggal yang
menguasai pasar atau disebut monopolis, berkuasa juga untuk menentukan harga,
dan tidak mempunyai barang sejenis yang hampir sama. Di psar monopoli, tidak ada
barang lain yang sejenis dan tidak ada juga pesaing bagi sebuah perusahaan.
Pasar monopoli adalah salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna. Dalam
pasar monopoli adalah biasanya hanya satu produsen yang dapat menetapkan harga
produk-produknya.
Ciri-ciri pasar monopoli:
- Industry satu perusahaan
- Barang atau jasa tidak punya pengganti
- Sulit masuk ke dalam industry
- Dapat memengaruhi penetuan harga
- Tidak perlu promosi iklan

Contoh pasar monopoli:

- PT perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai penyedia listrik


- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
- PT Pertamina
- PT Kerte Api Indonesia
- PT pelayanan Nasional Indonesia (Pelni)
- PT Pindad
- Bulog
B. KURVA
1. KURVA DEMAND
a. Kurva permintaan miring ke bawah
price

pe

Quantity

Qe

Kurva permintaan yang miring ke bawah mengikuti hukum permintaan. Itu meiliki
kemiringan negative untuk menunjukkan hubungan terbalik antara harga dengan kuantitas.
Hubungan semacam itu berlaku pada sebagian besar barang. Kenaikan harga menyebabkan
penurunan kuantitas yang diminta. Sebaliknya, penurunan harga mendorong kuantitas yang
diminta naik.

b. Kurva permintaan miring ke atas

Price

pe

Quantity

Kurva permintaan miring ke atas menunjukkan kolerasi positif antara harga dengan kuantitas
yang diminta. Ketika harga naik, konsumen meminta lebih banyak. Dan ketika harga turun,
konsumen meminta lebih sedikit. Itu menyalahi hukum permintaan.
2. Kurva Supply

price

5000

4000

3000

2000

1000

Quantity

0 2 4 6 8 10

Hukum penawaran menjelaskan bahwa jumlah barang yang ditawarkan berbanding sejajar
dengan tingkat harga. Artinya, jika harga barang naik, maka jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan akan naik juga. Sebaliknya, jika harga turun, maka jumlah penawaran barang dan
jasa akan turun juga.

3. Kurva keseimbangan pasar

Pada gambar kurva di atas, titik keseimbangan pasar terjadi pada titik (4,30).
Artinya, barang terjual ketika pembeli bersedia membayar senilai harga 30 untuk 4
buah barang milik penjual.
Equilibrium pasar berbentuk kurva, yang menunjukkan hubungan antara harga
suatu barang dan jumlah yang bersedia dibeli konsumen pada harga tersebut.
Pergeseran kurva keseimbangan pasar ke kanan terjadi bila penawaran meningkat
atau permintaan barang berkurang. Pergeseran kurva terjadi ke kiri ketika
penawaran berkurang atau permintaan barang meningkat,

Anda mungkin juga menyukai