Anda di halaman 1dari 2

Cinta kepada Allah Swt. (mahabbatullah) berarti menempatkan Allah Swt.

Di dalam hati sanubari, dan


merupakan tingkatan cinta tertinggi dan hakiki, maka bukti cintanya yang bisa dia tunjukkan adalah
dengan menaati segala kewajiban yang diperintahkan kepadanya dan selalu menjauhi segala hal yang
dilarang atau diharamkan bagi tiap-tiap hamba Allah

Cinta seseorang kepada Allah tumbuh dari pengaruh akal dan jiwa yang kuat akibat berpikir mendalam
terhadap kekuasaan-Nya di langit dan bumi

Rasa takut (khauf) merupakan sifat orang bertaqwa, sekaligus merupakan bukti iman kepada Allah Swt.

Takut kepada Allah Swt. dapat berupa rasa takut tidak diterimanya taubat, takut tidak mampu istikamah
dalam beramal saleh, takut akan mengikuti hawa nafsu, takut tertipu oleh gemerlap duniawi, takut
terperosok dalam jurang maksiat, takut atas siksa kubur, takut terjebak pada kesibukan yang melalalikan
dari Allah Swt., takut menjadi sombong karena memperoleh nikmat dari Allah Swt., takut mendapatkan
siksaan di dunia dan takut tidak mendapatkan nikmat surga

Raja’ berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah Swt.para mufassir begitu kuat
pengaruhnya bagi setiap orang yang beriman. Pengharapan itu menjadikan mereka rela hijrah,
meninggalkan segala kesenangan dan harta yang mereka telah miliki. Mereka tidak berkebaratan
mengadu nyawa dengan berjihad berperang melawan musuh-musuh mereka.

Hakikat Khauf (Takut Kepada Allah SWT)

Khauf atau kepada Allah adalah sebuah perasaan kita yang takut akan segala balasan dan ancaman yang
pasti dari Allah kepada hambanya yang melanggar segala hal yang diharamkan atau hal yang tidak
diperbolehkan oleh Allah. Sifat khauf dapat mencegah seseorang berbuat dosa, sedangkan raja’ dapat
mendorong untuk taat kepada Allah Swt Shalat umpamanya, khaufnya ada. Takut shalat kita ini ditolak
oleh Allah, takut shalat ini tidak diterima

Tawakal adalah mewakilkan atau menyerahkan hasil usahanya kepada Allah Swt. setelah didahului
dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh

Seseorang yang menerapkan sikap tawakal akan tumbuh keyakinan bahwa tidak ada satu pun amal
kebaikan yang sia-sia. walaupun segala sesuatu nya yang ada di dunia bahkan di seluruh alam semesta
ini sudah berada dalam ketentuan dan takdir Allah kita tetap harus melakukan segala sesuatu nya
dengan semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan.

Khauf dan raja harus dimiliki keduanya karena jika tidak jangan hanya raja’ tanpa khauf. Kalau hanya
raja’ tanpa khauf, dia nanti merasa aman dari murka Allah, dari siksa Allah, dari makar Allah, walaupun
banyak melakukan dosa.
“Katakanlah (wahai muhammad): Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran:
31).

Dari ayat tersebut diatas sudah jelas bagaimana cara kita untuk membuktikan cinta kita kepada Allah
agar tidak hanya menjadi sebuah omong kosong belaka, yaitu dengan mengikuti nabi Muhammad Saw
baik dalam hal yang diwajibkan atas kita, hal yang diharamkan kepada kita dan segala sunah

Anda mungkin juga menyukai