Anda di halaman 1dari 57

IMPLEMENTASI QS.

AL-A’ROF AYAT 56-58 TERHADAP PROGRAM


SAMPAH MENJADI BERKAH DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN DI
MADRASAH ALIYAH AL-HIKAM JATIREJO DIWEK JOMBANG

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Penyelesaian

Praktik Pengalaman Lapangan

Disusun Oleh : Kelompok VI

TIM PPL MA AL-HIKAM JATIREJO DIWEK JOMBANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI TEBUIRENG

JOMBANG

2021
TIM PPL MAHASISWA

PROGRAM S1

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNHASY TEBUIRENG JOMBANG SEMESTER GENAP


TAHUN AKADEMIK 2019/2020

DI MA AL-HKAM JATIREJO DIWEK JOMBANG

DPL : Ali Said, M.Hi

Ketua : Lailatul K

Sekretaris : Aslikhatul Ummah

Bendahara : Vina Nur Rochmawati

Seksi Seksi :

1. Seksi Pelaporan
Koordinator : Amaliyatus Shofiyah
Anggota : Bilhaq Ihyauddin
Fathur Rohman
2. Seksi Pengumpulan Data
Koordinator : Nilna Aimmatul Mafkhoroh
Anggota : Mohammad Asrori
3. Seksi Humasy
Koordinator :M. Agil Hasan Ali
Anggota : Riski U.B Lele
PENGESAHAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PROGRAM S1

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNHASY TEBUIRENG JOMBANG

SEMESTER GENAP TAHUN 2019/2020

DI MA AL-HIKAM JATIREJO DIWEK JOMBANG

KEPALA MA AL-HIKAM JATIREJO DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN

ANDRIANIK, S.Pd ALI SAID, M.Hi

MENGESAHKAN :

DEKAN FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI (UNHASY) TEBUIRENG JOMBANG

Dr. JASMINTO, M.Pd.I

Tambahan : Jobdisk DPL


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga laporan penelitian Implementasi Qs. Al-A’rof Ayat 56-58 Terhadap Program
Sampah Menjadi Berkah Dan Pelestarian Lingkungan Di Madrasah Al-Hikam Jatirejo Diwek
Jombang dapat kami selesaikan.

Laporan ini tentu tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H.Haris Supratno, selaku Rektor Universitas Hasyim Asy’ari
Tebuireng
2. Bapak Dr. Jasminto, M.Pd.I, selaku Dekan FAKULTAS AGAMA ISLAM
Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng
3. Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Ali Said,M.Hi, yang telah membimbing kami
dalam proses penyusanan penelitian Implementasi Qs. Al-A’rof Ayat 56-58 Terhadap
Program Sampah Menjadi Berkah Dan Pelestarian Lingkungan Di Madrasah Al-
Hikam Jatirejo Diwek Jombang
4. Ibu Hj. Maftuhah Mustiqowati, S,Ag, M.Pd, selaku kepala yayasan yang naungi
madrasah Al-Hikam Jatirejo Jombang
5. Ibu Andriadik, S.Pd, selaku kepala madrasah aliyah Al-Hikam Jatirejo Diwek
Jombang
6. Ibu Rany Zulaikhah, S.Pd, Selaku Sekretaris Tim Adiwiyata Madrasah Al-Hikam
Jatirejo Diwek Jombang, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
melaksanakan wawancara dan memberikan informasi yang sangat memberi manfaat
bagi kami dalam penyusunan laporan penelitian ini
7. Bapak Pulung Tejo Kusumo, S.pd.i selaku penangung jawab Tim Adiwiyata
Madrasah Al-Hikam Jatirejo Diwek Jombang, yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk melaksanakan wawancara dan memberikan informasi yang sangat
memberi manfaat bagi kami dalam penyusunan laporan penelitian ini
8. Bapak ibu guru Madrasah Al-Hikam Jatirejo Diwek Jombang
9. Bimo Dwi Nugroho, Selaku perwakilan siswa dari MA Al-Hikam kelas XII-IPA,
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk melaksanakan wawancara dan
memberikan informasi yang sangat memberi manfaat bagi kami dalam penyusunan
laporan penelitian ini
10. Ayu Fita Sari, Selaku perwakilan siswi dari MA Al-Hikam kelas XII-IPA, yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk melaksanakan wawancara dan memberikan
informasi yang sangat memberi manfaat bagi kami dalam penyusunan laporan
penelitian ini
11. Indah Sholikhah Wulandari, Selaku perwakilan siswi dari MA Al-Hikam kelas XII-
IPA, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk melaksanakan wawancara dan
memberikan informasi yang sangat memberi manfaat bagi kami dalam penyusunan
laporan penelitian ini
12. Teman teman yang sudah membantu dalam penyelesaian tugas laporan penelitian ini
ABSTRAK

Masalah lingkungan saat ini menjadi salah satu isu sosial yang sangat sering dibahas oleh
pemerintah maupun masyarakat.Karena besarnya pengaruh sampah terhadap manusia
menjadikan manusia lebih bergantung kepada lingkungan. Cara pandang manusia terhadap
lingkungan berbeda beda hal ini dapat dilihat dari segi pendidikan formal maupun non formal
yang mampu dipelajari dengan sengaja maupun tidak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji
implementasi pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan pada sekolahan sekolahan khusus
nya pada penelitian ini yakni Madrasah Aliyah Al-Hikam Jatirejo Diwek Jombang.Metode
penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif, observasi dan wawancara.Instrumen yang
digunakan berupa beberapa list pertanyaan wawancara, cacatan hasil observasi dan wawancara,
serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dalam pengeloaan sampah di
Madrasah Aliyah Al-Hikam yang biasanya disebut sebagai sampah menjadi berkah, dari sampah
diolah menjadi berbagai macam kerajinan, seperti kaligrafi yang terbuat dari daur ulang sampah
kertas, kemudain jenis sampah plastik dijadikan Ecobrick, lalu sampah organik dimanfaatkan
sebagai pupuk dan kompos. Pendidikan konservasi lingkungan peserta didik Madrasah Aliyah
Al-Hikam diperoleh dari sosialisasi yang diadakan oleh pihak madrasah dan pondok
pesantrennya. Dalam hal ini pada mata pelajaran baik di Pondok Pesantren dan Madrasah Al-
Hikam diberi tambahan pelajaran fiqih lingkungan disertai dengan ayat yang ada di Al-Qur’an
dan Hadist, lalu para siswa mempratikkannya dengan melakukan shodaqoh sampah dan
mengelolanya. Dalam kegiatan pengolaan sampah juga dinaungi oleh pihak Adiwiyata madrasah
karena di Madrasah Al-Hikam berbasic sekolah Adiwiyata tingkat sekolah madrasah tsanawiyah
sedangkan madrasah aliyahnya tidak tercantum sebagai sekolah adiwiyata, akan tetapi semua
siswa dibawah naungan Madrasah Al-Hikam melakukan pengelolaan sampah dan pelestarian
lingkungan.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

ABSTRAK...........................................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

DAFTAR TABEL...............................................................................................................

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................................

a. Latar Belakang Masalah...............................................................................


b. Rumusan Masalah........................................................................................
c. Tujuan Penelitian.........................................................................................
d. Manfaat Penelitian.......................................................................................
e. Kerangka Teori............................................................................................
f. Sistematika Penulisan..................................................................................

BAB II : LANDASAN TEORI..........................................................................................

a. Kajian Teori terkait Variabel 1....................................................................


b. Kajian Teori terkait Variabel 2....................................................................

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN..........................................................................

a. Pendekatan dan Jenis Penelitian..................................................................


b. Instrumen Penelitian ...................................................................................
c. Latar penelitian............................................................................................
d. Data dan Sumber Data Penelitian................................................................
e. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................
f. Teknik Analisis Data....................................................................................
g. Teknik Pengecekan Keabsahan Data...........................................................

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................................

a. Hasil Penelitian............................................................................................
b. Pembahasan..................................................................................................

BAB V : PENUTUP...........................................................................................................

a. Kesimpulan..................................................................................................
b. Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 : Kerangka Teori Penelitian...............................................................................

TABEL 1.2 : Pemetaan Sarana Prasarana..............................................................................

TABEL 1.5 : Data Organisasi Madrasah Aliyah Al-Hikam Jatirejo.....................................


DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 : Loker Khusus Donasi Barang Bekas...........................................................

GAMBAR 2.2 : Pameran Produk Dari Bahan Berdaya Guna Ulang....................................

GAMBAR 2.3 : Kegiatan Bazar Di Madrasah Al-Hikam.....................................................

GAMBAR 2.4 : Pemanfaatan Sampah Tutup Botol .............................................................

GAMBAR 2.5 : Pengelolaah Sampah Kertas........................................................................

GAMBAR 3.1 : Kegiatan Aksi Bersih Pantai.......................................................................

GAMBAR 3.2 : Penyerahan Bibit Pohon..............................................................................

GAMBAR 3.3 : Produk Produk Olahan Sampah..................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada era saat ini kesadaran masyarakat terkait pentingnya menjaga kelestarian
lingkungan semakin berkurang.Banyak masyarakat yang kurang memahami pentingnya
menjaga kelestarian lingkungan.Kerusakan lingkungan hidup tidak terlepas dari peran
serta manusia.Dengan bertambahnya jumlah manusia, mendesak manusia untuk
memproduksi produk untuk dikonsumsi dengan merusak alam yang ada disekitarnya.
Sebagaimana dijelaskan dalam surah Ar-Rum ayat 41, yang artinya: “Telah nampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya
Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41). Menjaga kelestarian lingkungan
dikatakan penting, karena hal tersebut berpengaruh untuk kelangsungan hidup generasi
yang akan datang. Menjaga kelestarian lingkungan sangat diperlukan untuk mengurangi
dampak pemanasan global.Selain itu, dengan menjaga kelestarian lingkungan dapat
mengurangi pencemaran lingkungan, seperti pencemaran pada tanah, air, maupun udara.
Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup.1Pelestarian lingkungan
hidup merupakan rangkaian usaha untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan
daya tamping lingkungan hidup.2 Daya dukung lingkungan berhubungan dengan
kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup
yang lain. Sedangkan daya tamping lingkungan, berhubungan dengan kemampuan
lingkungan untuk menyerap zat, energi, dan komponen lain yang masuk ke dalam
lingkungan.
Kerusakan pada lingkungan hidup dapat mengakibatkan terjadinya perubahan
pada sifat-sifat lingkungan serta unsur-unsur lingkungan yang dapat berakibat pada
fungsi lingkungan dan arti penting lingkungan bagi kehidupan menjadi terganggu,
1
Abdillah, M. 2005. Fikih Lingkungan: Panduan Spiritual Hidup Berwawasan Lingkungan. Yogyakarta: UMP
AMP YKPN.
2
Arif, Zulkifli. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan.
bahkan tak lagi dapat berfungsi sebagaimana mestinya.3Dengan adanya kerusakan
lingkungan, maka bencana dapat muncul secara bergantian menimpa manusia, hal
tersebut diakibatkan oleh perbuatan manusia yang berlebihan dalam mengeksploitasi
alam.Di Indonesia banyak terjadi bencana yang diakibatkan oleh ulah manusia, seperti
banjir, longsor, pencemaran udara, pencemaran sungai, pencemaran tanah, ekosistem
laut, dan masalah lainnya.4
Berdasarkan hasil kajian organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
(WALHI), mengungkapkan bahwa kondisi lingkungan di Indonesia semakin terancam. 5
Chiras juga berpendapat dalam buku Environmental Science, Creating a Sustainable
Future bahwa statistika permasalahan lingkungan di dunia begitu mengejutkan, seperti
populasi manusia yang meningkat, penebangan hutan, spesies menjadi langka dan polusi
global yang meningkat.6
Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan terkait larangan untuk merusak bumi yakni
dalam surah Al-A’raf ayat 56-58.
‫هّٰللا‬
‫ ُل‬L ‫و الَّ ِذيْ يُرْ ِس‬L َ Lُ‫) َوه‬56( َ‫نِ ْين‬L ‫ض بَ ْع َد اِصْ اَل ِحهَا َوا ْد ُعوْ هُ خَ وْ فًا َّوطَ َمع ًۗا اِ َّن َرحْ َمتَ ِ قَ ِريْبٌ ِّمنَ ْال ُمحْ ِس‬ ِ ْ‫َواَل تُ ْف ِس ُدوْ ا فِى ااْل َر‬
‫ك‬ ِ ۗ ‫ت فَا َ ْنزَ ْلنَا بِ ِه ْال َم ۤا َء فَا َ ْخ َرجْ نَا بِ ٖه ِم ْن ُك ِّل الثَّ َم ٰر‬
َ ِ‫ذل‬Lٰ L‫ت َك‬ ْ َّ‫الرِّ ٰي َح بُ ْشر ًۢا بَ ْينَ يَ َديْ َرحْ َمتِ ٖ ۗه َح ٰتّٓى اِ َذٓا اَقَل‬
ٍ ِّ‫ت َس َحابًا ثِقَااًل ُس ْق ٰنهُ لِبَلَ ٍد َّمي‬
َ ِ‫ذل‬Lٰ L‫د ًۗا َك‬L‫ ُر ُج اِاَّل نَ ِك‬L‫ُث اَل يَ ْخ‬
َ ُ‫ك ن‬
ُ‫ ِّرف‬L‫ص‬ َ ‫ا ِ ْذ ِن َرب ٖ ِّۚه َوالَّ ِذيْ خَ ب‬Lِ‫هٗ ب‬LLُ‫ ُر ُج نَبَات‬L‫) َو ْالبَلَ ُد الطَّيِّبُ يَ ْخ‬57( َ‫نُ ْخ ِر ُج ْال َموْ ٰتى لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ ن‬
)58( ࣖ َ‫ت لِقَوْ ٍم يَّ ْش ُكرُوْ ن‬ ِ ‫ااْل ٰ ٰي‬
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan
baik.Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat
Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan (56) Dialah yang meniupkan
angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan),
sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang
tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan
hujan itu berbagai macam buah-buahan.Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang

3
Anggi Trisna Sihaloho. Kerusakan Lingkungan Hidup. Universitas Negeri Jakarta, 2018.
4
Ratih Permatasari, Dampak Kerusakan Lingkungan di Indonesia Yang Terjadi Akibat Ulah Manusia. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, 2018.
5
WALHI, Tinjauan Lingkungan Hidup 2015, Menagih Janji Menuntut Perubahan (Jakarta: Wahana Lingkungan
Hidup Indonesia, 2015).
6
Daniel D, Chiras, Environmental Science: Action for a Sustainable Future, (California: The Benjamin/Cummings
Pub. Co. Inc., 1991).
telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran (57) Dan tanah yang baik,
tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk,
tanaman-tanamannya yang tumbuh merana.Demikianlah Kami menjelaskan berulang-
ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur (58)”.
Ayat ini menjelaskan terkait larangan berbuat kerusakan di bumi, yang mana
berbuat kerusakan merupakan salah satu bentuk pelampauan batas.Alam raya diciptakan
Allah SWT dalam keadaan yang harmonis, serasi, dan memenuhi kebutuhan
makhluk.Allah SWT telah menjadikannya dalam keadaan baik, serta memerintahkan
hamba-hambanya untuk memperbaikinya.Salah satu bentuk perbaikan yang dilakukan
oleh Allah SWT adalah dengan mengutus para nabi untuk meluruskan dan memperbaiki
kehidupan di masyarakat.Maka merusak setelah diperbaiki jauh lebih buruk daripada
sebelum diperbaiki.Karena ayat tersebut secara tegas menggaris bawahi larangan
tersebut, walaupun memperparah kerusakan atau merusak sesuatu yang baik juga
dilarang.7
Melalui surah al-A’raf ayat 56-58 terkait pendidikan menjaga kelestarian
lingkungan diharapkan mampu menggerakkan masyarakat dalam hal menjaga dan
melestarikan lingkungan dengan cara mengimplementasikan ayat tersebut dalam
kehidupan sehari-hari salah satunya adalah dengan tidak merusak lingkungan. Pada saat
ini terdapat banyak sekolah maupun madrasah yang mempunyai program yang bertujuan
untuk melestarikan lingkungan. Hal ini dilakukan agar para siswa terbiasa dan dapat
memahami akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sejak dini, dan memulainya
dengan hal-hal yang kecil.
MA Al-Hikam merupakan madrasah di bawah naungan pondok pesantren
Mamba’ul Hikam, yang bertempat di desa Jatirejo Diwek Jombang.Yang didirikan oleh
KH. Zubaidi Muslich, yang saat ini madrasah tersebut dikelola oleh putri beliau yaitu Ibu
Hj. Maftuhah Mustiqowati, S.Ag., M.Pd. Di madrasah ini bukan hanya mengutamakan
ilmu pengetahuan tetapi juga memperhatikan bakat para siswanya. Hal tersebut
dibuktikan dengan adanya prestasi-prestasi yang telah diraih oleh para siswa di madrasah
tersebut.Di MA Al-Hikam juga terdapat program yang peduli terhadap lingkungan, yaitu

7
M. Quraish Shihab. Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. (Bandung:
PT. Mizan Pustaka, 2013), hlm. 119.
program sampah menjadi berkah.Dimana program tersebut bertujuan agar para siswa
dapat mendaur ulang sampah yang mana sampah tersebut nantinya menjadi barang yang
bermanfaat.Selain itu juga meminimalisir adanya sampah plastik yang sulit diuraikan
oleh tanah.Sebelum didaur ulang, sampah-sampah tersebut dipilah terlebih dahulu, antara
sampah organik seperti dedaunan maupun sampah yang non-organik seperti botol plastik
maupun bungkus snack.Hasil dari daur ulang tersebut biasanya berupa baju, ecobrick,
sapu, dan lain-lain.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini berjudul
“IMPLEMENTASI QS. AL-A’RAF AYAT 56-58 TERHADAP PROGRAM
SAMPAH MENJADI BERKAH DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN DI
MADRASAH ALIYAH AL-HIKAM JATIREJO DIWEK JOMBANG”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana antusiasme warga Madrasah Aliyah Al-Hikam Jatirejo Diwek Jombang
dalam pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah?
2. Bagaimana implementasi QS. Al-A’raf ayat 56-58 dalam program sampah menjadi
berkah dan pelestarian lingkungan di Madrasah Aliyah Al-Hikam Jatirejo Diwek
Jombang?
3. Bagaimana hasil dan pemasaran pengelolaan sampah di Madrasah Aliyah Al-Hikam
Jatirejo Diwek Jombang?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui antusiasme warga Madrasah Aliyah Al-Hikam Jatirejo Diwek
Jombang dalam pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah.
2. Untuk mengetahui implementasi QS. Al-A’raf ayat 56-58 dalam program sampah
menjadi berkah dan pelestarian lingkungan di Madrasah Aliyah Al-Hikam Jatirejo
Diwek Jombang.
3. Untuk mengetahui hasil dan pemasaran pengelolaan sampah di Madrasah Aliyah Al-
Hikam Jatirejo Diwek Jombang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara teoritis: dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
khazanah keilmuan dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat khususnya
para siswa MA Al-Hikam Jatirejo Diwek Jombang
2. Manfaat secara praktis: dari penelitian ini diharapkan seluruh masyarakat dapat
mengimplementasikan QS. Al-A’raf ayat 56-58 dalam menjaga kelestarian
lingkungan.
3. Kerangka Teori

Implementasi QS. Al-A’raf ayat 56


- 58
Manfaat menyelengarakan proram
sampah menjadi berkah

Program sampah menjadi berkah

Cara menjalankan dan


menyelesaikan program sampah
menjadi berkah

Pelestarian lingkungan di madrasah


Al-Hikam Jatirejo Diwek Jombang.

Cara melestarikan lingkungan di Kegunaan melestarikan lingkungan


madrasah Al-Hikam Jatirejo Diwek hidup di madrasah Al-Hikam
Jombang Jatirejo Diwek Jombang

TABEL 1.1 Kerangka Teori

4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini, disusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,tujuan dan manfaat
penelitian,kerangka teori serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi gambaran bagaimana pelaksanaan pelestarian linkungan dan program
sampah menjadi berkah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan variabel penelitian, metode pengumpulan data, waktu
dan tempat penelitian, dan prosedur analisis data.
BAB IV PEMBAHASAN
Bagian ini berisi pembahasan mengenai pelestarian lingkungan dan program sampah
menjadi berkah
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Q.S. Al-A’raf Ayat 56-58


1. Lafadz Ayat
a. Q.S. Al-A’raf Ayat 56

َ‫ض بَ ْع َد ِإصْ اَل ِحهَا َوا ْدعُوهُ خَ وْ فًا َوطَ َمعًا ۚ ِإ َّن َرحْ َمتَ هَّللا ِ قَ ِريبٌ ِمنَ ْال ُمحْ ِسنِين‬
ِ ْ‫َواَل تُ ْف ِسدُوا فِي اَأْلر‬

Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah


(Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak
akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.
b. Q.S. Al-A’raf Ayat 57

‫ت فََأ ْن َز ْلنَا‬ ْ َّ‫اح بُ ْشرًا بَ ْينَ يَ َديْ َرحْ َمتِ ِه ۖ َحتَّ ٰى ِإ َذا َأقَل‬
ٍ ِّ‫ت َس َحابًا ثِقَااًل ُس ْقنَاهُ لِبَلَ ٍد َمي‬ َ َ‫َوهُ َو الَّ ِذي يُرْ ِس ُل ال ِّري‬

َ ِ‫ت ۚ َك ٰ َذل‬
َ‫ك نُ ْخ ِر ُج ْال َموْ ت َٰى لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُون‬ ِ ‫بِ ِه ْال َما َء فََأ ْخ َرجْ نَا بِ ِه ِم ْن ُك ِّل الثَّ َم َرا‬

Artinya: “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira
sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah
membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu
Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan
itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-
orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran”.
c. Q.S. Al-A’raf Ayat 57

ِ ‫ص ِّرفُ اآْل يَا‬


‫ت‬ َ ِ‫ُث اَل يَ ْخ ُر ُج ِإاَّل نَ ِكدًا ۚ َك ٰ َذل‬
َ ُ‫ك ن‬ َ ‫َو ْالبَلَ ُد الطَّيِّبُ يَ ْخ ُر ُج نَبَاتُهُ بِِإ ْذ ِن َربِّ ِه ۖ َوالَّ ِذي َخب‬

‫لِقَوْ ٍم يَ ْش ُكرُون‬

Artinya: “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan


seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh
merana.Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi
orang-orang yang bersyukur”.8
2. Isi KandunganQ.S. Al-A’raf Ayat 56-58
a. Ayat 56
b. Ayat ini melarang berbuat kerusakan di bumi, yang mana berbuat kerusakan
merupakan salah bentuk pelampauan batas. Alam raya diciptakan Allah SWT
dalam keadaan yang harmonis, serasi, dan memenuhi kebutuhan makhluk. Allah
SWT telah menjadikannya dalam keadaan baik, serta memerintahkan hamba-
hambaya untuk memperbaikinya Salah satu bentuk perbaikan yang dilakukan oleh
Allah SWT adalah dengan mengutus para Nabi untuk meluruskan dan
memperbaiki kehidupan di masyarakat. Maka merusak setelah diperbaiki jauh
lebih buruk daripada sebelu diperbaiki. Karena ayat tersebut secara tegas
menggaris bawahi larangan tersebut, walaupun memperparah kerusakan atau
merusak sesuatu yang baik juga dilarang.
Larangan membuat kerusakan ini mencakup semua bidang, seperti merusak
pergaulan, jasmani dan rohani orang lain, kehidupan dan sumber-sumber
penghidupan (pertanian, perdagangan, dan lain-lain), merusak lingkungan hidup,
dan sebagainya.Allah SWT menciptakan bumi dengan segala kelengkapannya
ditujukan kepada manusia agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk
kesejahteraan mereka.Hakikat diciptakannya manusia dengan kelengkapan alam
semesta semata-mata untuk menyembah Allah SWT.Agar manusia mendapatkan
kedudukan yang tinggi, maka manusia dituntut untuk bertanggungjawab terhadap
perbuatannya.
c. Ayat 57
Ayat ini menjelaskan tentang salah satu nikmat yang Allah SWT berikan kepada
manusia sebagai fasilitas penunjang kehidupan di dunia. Allah SWT
menggerakkan angin yang membawa awan tebal ke negeri kering yang telah
rusak tanamannya karena tidak adanya air (sumurnya kering dan tidak ada hujan)
sehingga penduduknya menderita haus dan lapar. Lalu kemudian turunlah hujan

8
Mustakim, Pendidikan Lingkungan Hidup dan Implementasinya dalam Pendidikan Islam, Jurnal
Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 1, (Mei 2017), hal 9
lebat (dari awan tersebut) sehingga negeri yang hampir mati tersebut kembali
menjadi negeri yang subur (sumur-sumurnya penuh dengan air dan tanaman-
tanaman berlimpah).Sebelum hujan turun, Allah SWT menghembuskan angin
yang sedikit demi sedikit mengarak partikel-partikel awan yang mengandung air,
kemudian awan tersebut saling tindih-menindih lalu menyatu menjadi gumpalan
awan, lalu turunlah hujan yang menyuburkan tersebut.Ketika partikel-partikel
awan tersebut tertiup angin, seakan-akan awan tersebut masih ringan, kemudian
setelah menyatu awan tersebut menjadi gumpalan dan menjadi berat sehingga
gerakannya menjadi lambat. Hal tersebut menunjukkan di mana Allah SWT akan
menurunkan hujan, Hujan yang menyebabkan tanah yang mati menjadi hidup
kembali tersebut menurut analisa para pakar ilmu pengetahuan disamping berupa
butiran air, ternyata juga mengandung material yang berfungsi sebagai pupuk.Saat
air laut menguap dan mencapai awan, air tersebut mengandung zat-zat yang dapat
menghidupkan kembali daratan yang mati.
d. Ayat 58
Menurut ayat ini, tanah di muka bumi ini ada yang baik dan subur, dan ada pula
yang tidak baik.Tanah yang baik dan subur apabila disirami hujan sedikit saja,
dapat menumbuhkan berbagai macam tanaman.Sedangkan tanah yang tidak baik
atau tandus meskipun disirami hujan yang lebat, namun tumbuhan-tumbuhannya
merana tidak menghasilkan apa-apa. Tanaman-tanaman tumbuh subur di tanah
subur tersebut karena mendapat anugerah khusus dari Allah SWT dan diizinkan
untuk menjadi yang terbaik.Berbeda dengan tanaman yang tidak subur di tanah
tandus yang mana tidak mandapatkan anugerah dan izin Allah SWT sehingga
tidak bisa menjadi yang terbaik.
Hal tersebut kemudian dijadikan perumpamaan bagi sifat manusia, yaitu ada yang
baik dan buruk. Manusia yang baik mendapat perlakuan khusus dari Allah
SWT.Yaitu manusia yang hatinya bersih, berusaha mendekatkan diri kepada
Allah SWT melalui kewajiban agama dan sunnah-sunnahnya.Hal ini berarti
bahwa mereka telah mendapatkan izin dari Allah SWT untuk menggunakan
anugerah dari Allah SWT dengan baik. Namun sebaliknya, orang yang memiliki
sifat buruk tidak mendapat anugerah dari Allah SWT, tetapi mereka mendapatkan
bencana dan siksa dari-Nya.9
3. Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab surah Al-A’raf ayat 56-58
Dalam surah Al-A’raf ayat 56-58 pada tafsir Al-Misbah karya M. Quraisy Shihab
dijabarkan sebagai berikut :
a. Lingkungan hidu pmerupakan fasilitas yang diberikan kepada manusia
Lingkungan hidup sebagai fasilitas yang diberikan kepada manusia dijelaskan
dalam suratAl-A’raf ayat 57:
Dalam Tafsir Al-Misbah dijelaskan mengenai ayat tersebut, bahwa sebelum hujan
turun, Allah SWT menghembuskan angin yang sedikit demi sedikit mengarak
partikel-partikel awan yang mengandung air, kemudian awan tersebut saling
tindih-menindih lalu menyatu menjadi gumpalan awan, lalu turunlah hujan yang
menyuburkan. Dengan sebab air hujan tersebut, Allah SWT menumbuhkan buah-
buahan (Shihab, 2013:123). Salah satu karunia yang Allah SWT berikan kepada
manusia sebagai fasilitas kehidupan adalah hujan yang menyuburkan
tanah.Meskipun hanya sebagian fasilitas saja yang disebutkan, yaitu angin dan
hujan, akan tetapi menurut penulis, hal tersebut sudah menggambarkan bahwa
alam semesta adalah diciptakan untuk kepentingan manusia. Penunjang
kehidupan manusia seluruhnya disediakan di alam semesta.Manusia hanya tinggal
mengelola dan memanfaatkannya dengan baik.
b. Larangan merusak lingkungan hidup
Larangan berbuat kerusakan terhadap lingkungan hidup secara tegas diungkapkan
pada awal suratAl-A’raf ayat 56:
Dijelaskan dalam Tafsir Al-Misbahbahwa berbuat kerusakan adalah salah satu
bentuk pelampauan batas.Alam raya diciptakan Allah SWT.dalam keadaan yang
baik untuk memenuhi kebutuhan makhluk dan memerintahkan untuk
memperbaikinya. Allah mengutus para nabi untuk memperbaiki kehidupan yang
kacau, sehingga merusak setelah diperbaiki lebih buruk daripada sebelum
diperbaiki(Shihab, 2013:119). Akan tetapi merusak sesuatu yang masih dalam
keadaan baik juga dilarang.Rasa tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan

9
Mustakim, Pendidikan Lingkungan Hidup dan Implementasinya dalam Pendidikan Islam, Jurnal
Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 1, (Mei 2017), hal 9-12
hidup muncul karena dalam diri manusia terbentuk nilai-nilai bahwa lingkungan
hidup harus dilestarikan.Aspek tanggung jawab seseorang lebih berpengaruh
terhadap terbentuknya perilaku daripada sekedar sikap setuju dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan
terbentuk keteguhan hati dalam bertingkah laku(Iskandar, 2013:217).
Selanjutnya penjelasan mengenai firman Allah SWT dalam suratAlA’raf ayat 58:
Dijelaskan dalam Tafsir Al-Misbah bahwasanya sebagaimana terdapat perbedaan
antara tanah yang satu dengan yang lainnya, terdapat pula perbedaan sifat
manusia yang satu dengan yang lainnya. Manusia yang hatinya bersih akan
mendapat izin dari Allah SWTuntuk menjadi yang terbaik(Shihab, 2013:124).
c. Kewajiban menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
Dalam hal ini perintah menjaga dan melestarikan lingkungan secara eksplisit
terkandung pada akhir surat Al-A’raf ayat 56:
Menjaga lingkungan hidup berarti berhati-hati dalam memanfaatkannya untuk
memenuhi kebutuhan hidup, agar berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga
dapat terwujud keseimbangan, keselarasan, dan kesejahteraan hidup manusia dan
makhluk lainnya(Rosyanti, 2002:123). Allah SWT telah memberikan kuasa
kepada manusia untuk mengelola alam dengan tetap berorientasi kepada
kemaslahatan.Memanfaatkan alam dan memeliharanya merupakan implementasi
dari keimanan seseorang.Memelihara lingkungan hidup merupakan salah satu
tugas manusia sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi (Sukarni, 2011:45).10
A. Sampah menjadi berkah
Sampah akan terus diproduksi dan tidak pernah berhenti selama manusia tetap
ada. Dapat dibayangkan bahwa jumlah sampah yang dihasilkan oleh penduduk di
bumi ini akan semakin meningkat. Apabila sampah tidak ditangani secara efektif dan
efisien maka nantinya sampah akan berbalik menghancurkan lingkungan di sekitanya.
Memang, alam memiliki andil besar dalam pengolahan sampah secara alami,
terutama pada jenis sampah organik.Tetapi, peran alam dalam mengolah sampah
tidak seimbang seiring dengan berjuta ton sampah yang diproduksi oleh

10
Mustakim, Pendidikan Lingkungan Hidup dan Implementasinya dalam Pendidikan Islam, Jurnal
Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 1, (Mei 2017), hlm. 12
manusia.Bagaimanapun disini peran manusia dalam pengolahan sampah sangatlah
penting.Upaya pengendalian sampah merupakan salah satu bukti dari dampak
aktivitas manusia itu sendiri.
1. Pengertian sampah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
produksi industri maupun domestik (rumah tangga). Sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat
berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai
yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
Sampah yang mudah membusuk terutama terdiri dari zat-zat organic
seperti sayuran, sisa daging, daun, dll.Sedangkan sampah yang tidak mudah
membusuk dapat berupa plastik, karet, logam, kertas, abu, ataupun bahan-bahan
bangunan bekas, dll.11
Pengaruh sampah terhadap kesehatan dapat dikelompokkan menjadi efek
yang langsung maupun tidak langsung. Yang dimaksud efek langsung adalah efek
yang disebabkan kontak langsung dengan sampah tersebut, misalnya sampah
beracun, sampah yang korosif terhadap tubuh, teratogenik dll.Selain itu pula
sampah yang mengandung kuman pathogen, sehingga dapat menimbulkan
penyakit.Sampah ini dapat berasal dari sampah rumah tangga selain sampah
industri. Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan masyarakat akibat proses
pembusukan, pembakaran dan pembakaran dan pembuangan sampah.12
2. Penggolongan jenis sampah
Di Indonesia penggolongan sampah yang sering digunakan adalah :
a. Sampah organik, atau sampah basah yang teridiri atas daun-daunan, kayu,
kertas, karton, tulang, sisa-sisa makanan ternak, sayur, buah, dll.
b. Sampa anorganik, atau sampah kering yang terdiri atas kaleng, plastik, besi,
dan logam-logam lainnya, gelas, dan mika. Kadang kertas dimasukkan dalam
kategori ini. Sedangkan bias dilihat dari sumbernya, sampah perkotaan yang
dikelola oleh pemerintah.
11
Dwi Wahyu Purwiningsih, Pengelolaan Sampah Daerah Pesisir, (Tasikmalaya : Perkumpulan Rumah
Cemerlang, 2021), hlm. 1
12
Ibid, hlm. 4
Sampah yang berasal dari pemukiman/tempat tinggal dan daerah komersial,
selain terdiri atas sampah organic dan anorgaik, juga dapat dikategorikan
B3.Sampah organik bersifat biodegradable sehingga mudah terdekomposisi,
sedangkan sampah anorganik bersifat non-biodegradable sehingga sulit
terdekomposisi.Bagian organic sebagian besar terdiri atas sisa makanan,
kertas, kardus, plastik, tekstil, karet, kulit, kayu, dan sampah kebun.Bagian
anorganik sebagian besar terdiri dari kaca, tembikar, logam, dan debu.
Sampah yang mudah terdekomposisi, terutama dalam cuaca yang panas,
biasanya dalam proses dekomposisinya akan menimbulkan baud an
mendatangkan lalat.
Pada suatu kegiatan dapat dihasilkan jenis sampah yang sama, sehingga
komponen penyusunannya juga akan sama. Misalnya, sampah yang hanya
terdiri atas kertas, logam, atau, daun-daunan saja. Apanila tidak tercampur
dengan bahan-bahan lain, maka sebagian besar komponennya adalah
seragam.13
3. Pengelolaan sampah
Era sekarang sesungguhnya membutuhkan masyarakat yang memiliki
kesadaran untuk memelihara dan mengembangkan lingkungan agar kehidupan
masyarakat menjadi lebih sehat, nyaman, dan sejahtera. Pemikiran tentang
pentingnya memelihara lingkungan tersebut tentu didasari oleh kenyataan akan
kerusakan lingkungan yang sekarang terjadi dimana-mana, terutama disebabkan
oleh pembuangan sampah secara sembarangan dan tidak dikelola dengan baik.
Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumberdaya.Dari sudut
pandang kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah dipandang baik jika sampah
tersebut tidak menjadi media berkembang biaknya bibit penyakit serta sampah
tersebut tidak menjadi medium perantara menyebarluasnya suatu penyakit.Syarat
lainnya yang harus dipenuhi, yaitu tidak mencemari udara, air dan tanah, tidak

13
Rakhmad Armus, Muhammad Ihsan Mukrim, dkk.,Pengelolaan Sampah Padat, (Yayasan Kita Menulis,
2022), hlm. 8
menimbulkan bau (tidak mengganggu nilai estetis), tidak menimbulkan kebakaran
dan yang lainnya.14
Berbagai alternatif pengolahan dan pengelolaan sampah perlu dilakukan
untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh.Alternatif-alternatif
pengelolaan sampah harus bisa menangani semua masalah pembuangan
sampah.Mendaur ulang semua sampah dan mengembalikannya ke alam adalah
satu alternatif yang sangat menjanjikan bagi terciptanya lingkungan yang bebas
sampah. Daur ulang juga akan mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam.
Daripada terus berkutat dengan jumlah sampah yang terus meningkat,
meminimalisasi sampah tampaknya bisa dijadikan prioritas utama.
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan
sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:
a. Reduce (Mengurangi): sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material
yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin
banyak sampah yang dihasilkan. Misalnya, kita selalu menggunakan kantong
plastik saat berbelanja. Jika dalam satuminggukitaberbelanja sebanyak tiga
kali, maka dalam sebulan kita akan menghasilkan sampah berupa kantong
plastik sebanyak 12 buah. Tumpukan sampah kantong plastik akan terus
bertambah jika kita tidak segera mengurangi penggunaannya, atau bahkan
menggantinya dengan kantong belanjaan yang ramah lingkungan, seperti
kantong anyaman dari daun pandan.
b. Reuse (Menggunakan kembali): sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang
bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable
(sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang
sebelum barang tersebut menjadi sampah. Misalnya: menggunakan botol
plastik (produk minyak goreng atau sabun) yang bias diisi ulang. Dengan
demikian, setidaknya kita tidak akan menghasilkan sampah botol plastik
selama beberapa lama.

14
Yadi hartono, Dwi Mardhia, dkk. , Pengelolaan dan Pemanfaatan SAMPAH Berbasis Rumah Tangga,
(Malang : Literasi Nusantara, 2020), hlm. 11
c. Recycle (Mendaur ulang): sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak
berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat
ini sudah banyak industri informal dan industri rumah tangga yang
memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Di antara industri-industri ini ada
yang mengubah sampah plastik menjadi berbagai suvenir, sampah kertas
menjadi lukisan dan mainan miniatur, atau sampah aluminium foil menjadi tas
dan dompet.
d. Replace (Mengganti): teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah
barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan
lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah
lingkungan. Misalnya, ganti kantong plastik kita dengan keranjang saat
berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak
bisa didegradasi secara alami. Kita bisa menggunakan tas anyaman dari daun
pandan atau bambu sebagai pengganti kantong plastik dan menggunakan daun
pisang untuk membungkus makanan kita.
Dari keempat prinsip tadi yang paling menonjol adalah prinsip recycle.
Melalui prinsip recycle, kita tidak hanya membantu mengurangi volume
sampah, tetapi juga menciptakan sebuah alternatif usaha baru. Daur ulang
sampah bisa menjadi usaha menjanjikan yang akan memberi kita banyak
keuntungan. Namun, sebelumnya kita harus terlebih dahulu mengetahui, apa
saja material yang dapat didaur ulang.15
Pengelolaan sampah sangatlah penting, karena dikelolanya sampah dengan
baik, maka banyak manfaat yang bisa dirasakan. Manfaat mengelola sampah
diantaranya:
a. mengurangi polusi,
b. mendapat manfaat lain dri sampah,
c. mendapat keuntungan ekonomi,
d. menambah penghasilan dan
e. membantu orang lain.16
15
Gugun Gunawan, Mengolah Sampah Jadi Uang, (Jakarta : TransMedia Pustaka, 2007), hlm. 4
16
Riska Wani Eka putri Perangin-Angin, dkk.,Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah,
(Indramayu : Penerbit Adab, 2020), hlm. 10
4. Pemanfaatan sampah
Dalam pemanfaatan sampah rumah tangga, bias dibedakan atas 2 bagian yaitu
pemanfaatan sampah organik dan pemanfaatan sampah anorganik.Pada
prinsipnya pemanfaatan sampah rumah tangga ini dilakukan pemisahan atau
pemilahan terlebih dahulu antara sampah organik dan sampah anorganik, agar
dalam proses pengelolaan dan pemanfaatannya lebih mudah. Berikut beberapa
cara pemanfaatan sampah rumah tangga.
a. Pemanfaatan Sampah Organik
Jenis sampah organik skala rumah tangga terdiri dari sampah-sampah basah
yang dihasilkan dapur berupa sisa makanan dan sisa sayuran, juga sampah
dedaunan dari pohon-pohon disekitar rumah.Untuk sampah dari dapur bisa
digunakan kembali sebagai kompos sedangkan sampah dedaunan bisa
digunakan sebagai briket, yaitu bahan bakar alternatif pengganti minyak
tanah.
1) Pengomposan (Composting)
Composting merupakan proses pembusukan secara alami dari materi
organik, misalnya daun, limbah pertanian (sisa panen), sisa makanan dan
lain-lain. Pembusukan itu menghasilkan materi yang kaya unsur hara,
antara lain nitrogen, fosfor dan kalium yang disebut kompos atau humus
yang baik untuk pupuk tanaman.
2) Pembuatan Briket
Pembuatan briket sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak, bisa
menjadi salah satu upaya kita sebagai masyarakat dalam menanggulangi
dan mengurangi timbulan sampah, khususnya dalam sektor rumah tangga.
b. Pemanfaatan Sampah Anorganik
Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami.Dengan kreativitas,
sampah ini bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah
yang bisa dimanfaatkan:
1) Sampah kertas
Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan
tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang.Nilai jual sampah
kertas daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa.Kertas
daur ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan
tangan.
2) Sampah plastik
Kegiatan mendaur ulang sampah merupakan tindakan positif atas bentuk
kepedulian terhadap lingkungan. Adapun sampah plastik bisa diolah
beraneka ragam, mulai pembuatan tas, dompet, mainan anak-anak, bunga
hias, pot, dan lain sebagainya. Sederhana ialah kata yang tepat dari
pemanfaatan daur ulang sampah plastik, dll.17
A. Pelestarian Lingkungan
1. Pengertian Lingkungan
Lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur atau komponen yang berada di
sekitar individu yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang
bersangkutan.Karena lingkungan hidup diartikan sebagai keseluruhan unsur atau
komponen, maka lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan fisik dan
lingkungan sosial.
a. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berwujud benda
mati.
b. Lingkungan Sosial
Lingkungan Sosial adalah lingkungan yang memiliki beberapa aspek, diantaranya
aspek kemasyarakatan, sikap kejiwaan, sikap kerohanian dan sebagainya.
Menurut Bintarto ditambah satu lagi dengan lingkungan biologis, yaitu segala sesuatu
di sekitar manusia yang berupa organisme hidup selain manusia.
Menurut Undang-undang Nomor 4 tahun 1982 bahwa lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk
didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kehidupan dan
kesejahteraan manusia dari makhluk hidup lainnya.

17
Miftahur Rohim, Teknologi Tepat Guna Pengolahan Sampah, (Pasuruan : CV. Penerbit Qiara Media,
2020), hlm. 21
Dalam pelestarian lingkungan hidup terdapat unsur-unsur yang berupa sumber daya
hayati, sumber daya nonhayati dan sumber daya buatan.
a. Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam hayati adalah semua organisme hidup, kecuali manusia yang
ada di alam.
b. Sumber Daya Alam Nonhayati
Sumber daya alam nonhayati adalah sumber daya yang tidak hidup yang
disediakan oleh alam.
c. Sumber Daya Buatan
Sumber daya buatan adalah semua sumber daya yang ada karena pengaruh
manusia.
Adapun komponen-komponen lingkungan hidup dibedakan menjadi dua yaitu
komponen benda-benda hidup (biotik) dan komponen-komponen benda mati
(abiotik).Komponen biotik meliputi manusia, flora dan fauna sedangkan komponen
abiotic meliputi udara, tanah dan air.18
2. Pengertian Pelestarian Lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup adalah usaha manusia yang harus segera
dilakukan agar kelangsungan hidupnya dapat terjaga dengan baik.Sekecil apapun
usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak
huni. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan sehingga
tata kelola lingkungan berkelanjutan akan terwujud. Pengelolaan lingkungan hidup
merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi
kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.Dalam pengelolaan lingkungan
harus dilakukan terhadap masalah yang paling pokok.
Pengelolaan lingkungan mengacu kepada tujuan perbaikan kualitas
lingkungan.Jadi harus menetapkan terlebih dahulu kualitas mana yang terburuk
keadaannya, dan faktor ini memperoleh prioritas pengelolaan. Pelestarian dan
pemanfaatan lingkungan hidup mutlak diperlukan demi terwujudnya tata lingkungan

18
Sabartiyah, Pelestarian Lingkungan Hidup, (Semarang: Alprin, 2008), Hal 4-5.
yang berkelanjutan sehingga potensi dan kekayaan alam Indonesia dapat diwariskan
kepada generasi yang akan datang.19
Pelestarian lingkungan hidup bermakna perbuatan perlindungan lingkungan hidup
dari kemusnahan.Dalam bahasa Arab pelestarian semakna dengan al-ishlah yang
berarti menjadikan sesuatu tetap adanya dan menjaga keberadaannya karena dilandasi
rasa kasih sayang.Dengan demikian, upaya pelestarian lingkungan adalah menjaga
keberadaan lingkungan yang dilandasi rasa cinta dan kasih sayang. Ishlah juga bisa
diartikan memperbaiki sesuatu yang sebelumnya mengalami kerusakan atau
kehancuran (QS al-A’raf [7]: 56).

َ‫ض بَ ْع َد ِإصْ ٰلَ ِحهَا َوٱ ْدعُوهُ َخوْ فًا َوطَ َمعًا ۚ ِإ َّن َرحْ َمتَ ٱهَّلل ِ قَ ِريبٌ ِّمنَ ْٱل ُمحْ ِسنِين‬ ۟
ِ ْ‫َواَل تُ ْف ِسدُوا فِى ٱَأْلر‬

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)


memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
dan harapan (akan dikabulkan).Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik”.
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan
manusia.Karena manusia tidak bisa hidup dalam kesendirian.Manusia dalam
memenuhi kebutuhannya, seperti dalam mencari makan dan minum sangat
bergantung dengan lingkungan.Lingkungan hidup juga menyediakan berbagai sumber
daya alam yang menjadi daya dukung bagi kehidupan.Sehingga manusia, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan bisa memperoleh daya atau tenaga.Dengan lingkungan hidup pula
manusia dapat berkreasi dan mengembangkan bakat atau seni.
Lingkungan merupakan bagian dari integritas kehidupan manusia, sehingga harus
dipandang sebagai salah satu komponen ekosistem yang memiliki nilai untuk
dihormati, dihargai, dan tidak boleh disakiti.Integritas ini pula yang menjadikan
manusia memiliki tanggung jawab supaya berperilaku yang baik dengan kehidupan
yang ada di sekitarnya.

19
Ahmad Taufiq, Upaya Pelestarian Lingkungan Oleh Masyrakat, Jurnal Pendidikan Geografi, Vol.14,
No.2 (Oktober 2014) hal. 124.
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam yang berguna
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia baik di masa kini maupun masa
mendatang.Kelangsungan hidup manusia tergantung dari kebutuhan lingkungannya,
sebaliknya kebutuhan lingkungan tergantung bagaimana kearifan manusia dalam
mengelolanya.Lingkungan hidup tidak semata mata dipandang sebagai penyedia
sumber daya alam serta sebagai daya dukung kehidupan yang harus dieksploitasi,
tetapi juga sebagai tempat hidup yang mensyaratkan adanya keserasian dan
keseimbangan antara manusia dengan lingkungan hidup.20
3. Bentuk-bentuk Pelestarian Linkungan
a. Menjalankan progam penanaman seribu pohon.
Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, bukan terjadi begitu saja.Bencana ini
utamanya terjadi karena kurangnya daerah resapan air hujan akibat penggundulan
hutan.Alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian dan bangunan membuat tanah
menjadi lemah dalam menyerap air.Akibatnya lapisan tanah terkikis dan terjadilah
erosi.Dengan adanya erosi terus menerus dan tidak adanya penahan tanah, maka
longsorpun mudah terjadi.Begitu juga dengan terjadinya abrasi Karang dan hutan
bakau diambil untuk keperluan pribadi tanpa memperhatikan lingkungan,
sehingga tidak ada penghalang ombak laut.Bahaya semacam ini dapat dihindarkan
dengan melakukan reboisasi (penanaman hutan yang gundul) serta melakukan
reklamasi hutan bakau. Dengan adanya penahan tanah terhadap air hujan atau
ombak, maka kemungkinan terjadi bencana banjir, longsor, dan bnajir rob bisa
berkurang. Di wilayah padat penduduk bisa disiasati dengan melakukan
penanaman pohon-pohon buah atau tanaman hias disekitar rumah.Selain
membantu tanah untuk meresap air, lingkungan sekitar rumah terlihat lebih hidup
dengan adanya tanaman.
b. Tidak membuang limbah ke sungai atau laut
Selain penggundulan hutan, pembuangan sampah di aliran sungai juga
mempengaruhi terjadinya banjir.Sampah plastik misalnya, sulit untuk didegradasi
dan biasanya menumpuk di sepanjang aliran sungai.Saat hujan datang, aliran
terhalang sampah sehingga aliran air membelok keluar dari aliran sungai yang

20
Istiani Nur Hafizah, Skripsi: “ Pelestarian Lingkungan Hidup” (Purwokerto: UMP, 2018), hal 14-16
seharusnya.Selain menjadi penyebab banjir, dampak sampah plastik bagi
kesehatan juga cukup beresiko.Air-air yang tergenang di sampah plastik peran
besar dalam daur hidup nyamuk yang membawa penyakit malaria atau demam
berdarah.Bukan hanya limbah sampah, pabrik yang dekat aliran sungai juga
sering membuang limbahnya pada sungai.
c. Melakukan sosialisasi lingkungan hidup melalui media pendidikan
Menurut Machali Imam program program pemerintah harus selalu
disosialisasikan kepada masyarakat lewat penyuluhan lalu didukung kegiatan lain
agar masyarakat punya kesadaran untuk melestarikan lingkungan. Sebagai contoh
masyarakat diberikan sosialisasi pendidikan mengenai ciri lingkungan sehat dan
tidak sehat.Setelah sosialisasi selesai, dibuat kegiatan atau lomba rumah sehat.21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

21
Istiani Nur Hafizah, Skripsi: “ Pelestarian Lingkungan Hidup” (Purwokerto: UMP, 2018), hal 19-22
Penelitian pada hakikatnya adalah suatu kegiatan memperoleh kebenaran
mengenai suatu masalah dengan metode ilmiah, dorongan utama untuk mengadakan
penelitian ialah instink ingin tahu yang ada pada setiap manusia.22

Metodologi merupakan cara utama yang digunakan untuk mencari suatu tujuan,
misalnya menguji serangkaian hipotesa dengan menggunakan Teknik serta alat tertentu.
Cara ini digunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari
tujuan penelitian.23

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu, yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
rasional yang berarti kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara yang masuk akal.
Empiris ialah cara yang dilakukan yang dapat di amati oleh indra manusia dan sistematis
yang artinya proses yang dilakukan dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.24

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang subjek penelitian, maka peneliti
menggunakan jenis penelitian kualitatif yang deskriptif, yaitu untuk mengetahui dan
menggambarkan implementasi QS. Al-A’raf ayat 56-58 terhadap program sampah
menjadi berkah dan pelestarian lingkungan di madrasah Aliyah Al-Hikam Jatirejo Diwek
Jombang.

Berdasarkan Bodan dan Taylor, pendekatan secara kualitatif sebagai prosedur


penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari
orang atau sumber yang diamati. 25 Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah
penelitian kualitatif deskriptif. Pada penelitian kualitatif tidak merumitkan perhitungan

22
Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian, (Malang : UIN-MALIKI PRESS, 2008) Cet I, hlm. 4
23
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung : Tarsito, 1970), hlm. 33
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R&D, (Bandung : Alfabeta, 2011), hlm.2
25
Moleong J.Lexy 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT Rosdakarya), hlm. 3
angka pada statistika sosial namun lebih ditekankan pada data dari hasil observasi dan
wawancara peneliti dengan narasumber yang diterjemahkan dalam tulisan baku. Tipe
penelitian deskriptif yaitu dengan memaparkan subjek penelitian, tipe penelitian ini
didasarkan pada pertanyaan dasar yaitu “bagaimana”. Pada penelitian ini metode
kualitatif deskriptif memudahkan penulis untuk meneliti bagaimana gaya hidup Anton
Ismael membentuk proses kreativitas dirinya.

Pendekatan kualitatif menurut Best sebagaimana dikutip oleh Sukardi adalah


“sebuah pendekatan peneltian yang menggambarkan dan menginterprestasikan objek
sesuai dengan apa adanya”.26 Jadi penelitian kualitatif penelitian yang mengkasilkan
kesimpulan berupa data yang menggambarkan secara rinci, bukan data yang berupa
angka-angka. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengandalkan pengamatan,
wawancara, dan dokumentasi pada obyek penelitian sehingga dihasilkan data yang
menggambarkan secara rinci.

Adapun karakteristik penelitian kualitatif adalah: 1) latar ilmiah atau natural, 2)


manusia sebagai alat (instrument), 3) Metode kualitatif, 4) analisis data secara induktif, 5)
teori daridasar (grounded theory) berdasarkan perolehan lapangan, 6) deskriptif
(gambaran apa adanya lapangan), 7) lebih mementingkan proses dari pada hasil, 8)
adanya batas yang ditentukan oleh fokus, 9) adanya kriteria khusus untuk keabsahan data,
10) desain yang bersifat tentatif (sementara), 11) hasil penelitian dirundingkan dan
disepakati bersama. Dalam hal ini peneliti diarahkan mendeskripsikan implementasi QS.
Al-A’raf ayat 56-58 terhadap program sampah menjadi berkah dan pelestarian
lingkungan di madrasah Aliyah Al-Hikam Jatirejo Diwek Jombang.

B. Instrumen Penelitian

Salah satu ciri penelitian kualitatif adalah peneliti bertindak sebagai instrument
sekaligus pengumpul data. Instrument selain manusia (seperti: angket, pedoman

26
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan:Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi Aksara,2005), 157
wawancara, pedoman observasi dan sebagainya) dapat pula digunakan, tetapi fungsinya
terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrument kunci. Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti adalah mutlak, karena peneliti harus
berinteraksi dengan lingkungan baik manusia dan non manusia yang ada dalam kancah
penelitian. Kehadirannya di lapangan peneliti harus dijelaskan, apakah
kehadirannyadiketahui atau tidak diketahui oleh subyek penelitian. Ini berkaitan dengan
keterlibatan peneliti dalam kancah penelitian, apakah terlibat aktif atau pasif.27

C. Latar Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di Madrasah Aliyah Al-Hikam, tepatnya berada di


desa Jatirejo kecamatan Diwek kabupaten Jombang. Dalam rentang waktu kurang lebih
satu bulan yang di mulai pada tanggal 27 Januari 2022.

D. Data dan Sumber Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data seekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber atau dapat disebut sebagai
data utama. Sedangkan data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti
dari sumber yang telah tersedia sehingga peneliti dapat disebut sebagai tangan kedua.28
Di dalam peneletian ini data primer di peroleh dari wawancara. Sedangkan data
sekunder akan diambil dari dokumen, observasi, foto, data serta penelitian terdahulu
yang relevan.

Sumber Data Menurut Lofland,29 “Sumber data utama dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-
lain”. Sumber data akan diambil dari dokumen, hasil wawancara, catatan lapangan dan
hasil dari observasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

27
A Muri Yusuf, Metodologi Penellitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2017)
28
Mulyadi, Sistem Akuntansi, (Jakarta: Salemba Empat, 2016), hlm. 144
29
J. Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 157
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam peneletian,
karena tujuan utama adalah mendapatkan data. 23 Teknik pegumpulan data dalam
penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan metode dokumentasi.30

1) Wawancara Wawancara adalah percakapan yang memiliki suatu tujuan tertentu


oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan narasumber yang memberikan jawaban
atas pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. 31 Menurut Nasution,
wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara dilakukan dengan
menwawancarai WAKA Kurikulum, Kepala Sekolah.32
2) Observasi, Rubiyanto33 menyatakan bahwa observasi adalah cara mengumpulkan
data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang di teliti. Peneliti
menggunakan observasi non partisipatif yang artinya peneliti hanya melakukan
pengamatan biasa.34 Menurut Arikunto menyatakan Observasi merupakan suatu
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan peneliti secara
teliti, serta pencatatan secara sistematis.35 Observasi akan dilakukan oleh peneliti
di MA Al-Hikam jatirejo diwek jombang untuk mengetahui program sampah
menjadi berkah dan pelestarian lingkungan.
3) Metode Dokumentasi
Yaitu suatu cara untuk memperoleh data yang bersumber pada data-data yang
tertulis seperti: Data Profil Madrasah Aliyah Al-Hikam
F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis data dengan model interaktif Miles
dan Huberman, model ini berawal dari pengumpulan data mentah, mendisplay data,

30
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2015), hlm. 224
31
J. Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 186
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2016), hlm. 137
33
Rubiyanto, Metode Penelitian Pendidikan, (Surakarta: PSKGJ FKIP UMS, 2011), hlm. 85
34
Satori Djam’an dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013)
35
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif. Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm. 143
reduksi data, dan sampai ke verifikasi dan kesimpulan data. Penjelasan dari teknik
analisis data ini sebagai berikut:
1) Reduksi data Pada suatu penelitian pasti akan mendapat data yang banyak dan
beragam, karena itulah diperlukan analisis data. Djam’an dan Aan berpendapat
bahwa data yang diperoleh dan ditulis dalam bentuk laporan atau data yang
terperinci, laporan yang disusun berdasarkan data yang direduksi, dirangkum,
serta diambil hal-hal pokok yang berfokus pada hal-hal yang penting.36 Reduksi
data ini dilakukan dengan memilih data yang diperlukan dalam penelitian
tersebut.
2) Penyajian Data Data display merupakan suatu cara untuk memperlihatkan data
mentah sehingga terlihat perbedaan antara data yang diperlukan dalam penelitian
dan data yang tidak diperlukan.37 Sedangkan fungsi dari display adalah untuk
memudahkan dalam memahami apa yang terjadi serta merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan dengan yang telah dipahami.38
3) Kesimpulan dan verifikasi Menurut Djam’an dan Aan, suatu kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara, serta dapat berubah jika tidak
diemukan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung data yang dikumpulkan, tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan pengumpulan data,
maka kesimpulan yang kemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.39
G. Teknik Pengecekan Keabsahan Data
Untuk mendapatkan data yang valid peneliti menggunakan teknik triangulasi
sumber data dan metode. Menurut Gunawan, triangulasi adalah suatu pendekatan
analisa data yang mensintesa data dari berbagai sumber. 40 Triangulasi sumber data
menurut Arifin merupakan penggalian informasi tertentu melalui metode-metode
dan sumber perolehan data. Triangulasi sumber data dilakukan melalui wawancara,

36
Satori Djam’an dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 218
37
Umi Zulfa, Metode Penelitian Penelitian (edisi revisi), (Yogyakarta: Cahaya Ilmu, 2010), hlm. 132
38
Satori Djam’an dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 219
39
Ibid.,
40
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif. Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm. 218
observasi, dan dokumen tertulis.41 Menurut Sugiyono, triangulasi bukan bertujuan
mencari kebenaran, tetapi meningkatkan pemahaman peneliti terhadap data dan
fakta yang dimilikinya.42 Hal ini dipertegas oleh Wiersma yang mengemukakan
triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekean data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Sedangkan triangulasi
metode menurut Arifin dilakukan dengan membandingkan informasi atau data
dengan cara yang berbeda. Triangulasi metode ini dilakukan dengan menggunakan
cara wawancara kemudian dilanjutkan dengan observasi untuk memperoleh
informasi yang sama.43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


1. Deskripsi Lokasi Penelitian

41
Arifin, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 164
42
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif. Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm. 219
43
Arifin, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 164
Penelitian ini dilakukan di kota Jombang yakni di Madrasah Aliyah Al-Hikam
Jatirejo Diwek Jombang dan Pondok Pesantren Putri Mambaul Hikam Jatirejo Diwek
Jombang yang satu yayasan dengan Madrasah Al-Hikam. Lebih lengkapnya teletak
di Jl. Masjid 12 Jatirejo Diwek Jombang, Jatirejo Kec. Diwek Kab. Jombang Jawa
Timur.
2. Profil Madrasah Al-Hikam Jatirejo Diwek Jombang
a. Sejarah Berdirinya MA Al-Hikam Jatirejo Jombang
MA-Al Hikam Jatirejo Jombang berada dibawah naungan pondok
pesantren Ma’had Mambaul Hikam Jatirejo Jombang.Madrsah ini berdiri
sejak tahun 2009 lalu bersamanya dengan Mts. Al-Hikam.
b. Visi Misi Madrasah Aliyah Al-Hikam Jatirejo Diwek Jombang
1. Visi MA Al-Hikam Jatirejo Jombang
“Mewujudkan Insan Religius, Cendekia, Terampil, Berakhlakul Karimah, dan
Berbudaya Lingkungan”
2. Misi MA Al-Hikam Jatirejo Jombang
1) Menanamkan pengamalan terhadap ajaran agama dalam aktivitas
kehidupan sehari hari
2) Melaksanakan pembelajaran serta lingkungan yang efektif, kreatif, dan
inovatif yang berbasis ICT
3) Mengembangkan minat dan bakat siswa secara optimal sesuai dengan
potensi yang dimiliki
4) Mewujudakan siswa yang terampil dalam kompetensi dan unggul dalam
prestasi
5) Mewujudkan prestasi siswa dalam bidang sains dan teknologi
6) Membiasakan siswa siswi untuk mencintai dan melestarikan lingkungan
sekitar
7) Membiasakan siswa siswi untuk mencegah terjadinya pencemaran dan
kerusakan lingkungan
c. Struktur OrganisasiMadrasah Aliyah Al-Hikam Jatirejo Diwek Jombang
Stuktur Organisasi merupakan kerangka atau susunan yang dapat
menunjang hubungan antara komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga
menjadi jelas antara wewenang, tugas, dan tanggung jawab masing masing
dengan teratur.Oleh karena itu, MA Al-Hikam Jatirejo Jombang sebagai lembaga
pendidikan yang terdapat penasihat, kepala madrasah, kepala tata usaha, waka,
guru, dan siswa merupakan pengorganisasian yang baik dan teratur.
Demikian ini bertujuan agar program peran pendidikan agama islam
terhadap pendidikan lingkungan hidup yang sudah berjalan sesuai dengan yang
diharapkan selain itu juga agar kerja sama dan tanggung jawab mereka dapat
dilaksanakan secara maksimal. Hasil dokumentasi yang diperoleh peneliti tentang
struktur organisasi MA Al-Hikam Jatirejo untuk lebih jelasnya dapat dilihat
didaftar terlampir.
d. Sarana dan Prasarana
Dari data yang diperoleh ketika berada dilapangan, dimadrasah ini
memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai dan dapat mendukung proses
pembelajaran.

No Jenis Ruang Jumlah


1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Ruang Kelas 5
3 Ruang guru 1
4 Lab. IPA 1
5 Lab. Komputer 1
6 Lab. Bahasa 1
7 Perpustakaan 1
8 UKS 1
9 Ruang BK 1
10 Ruang TU 1
11 Ruang Osis 1
12 Kamar Mandi 2
13 Masjid 1
14 Kantin
15 Dapur 1
16 Lapangan 1
TABEL 1.2 Pemetaan Sarana Prasarana
Semua data yang dipaparkan pada bab ini, peneliti mengambilnya sesuai
dokumen yang berasal dari file profil MA Al-Hikam Jatirejo Jombang yang
diperoleh dari pegawai TU MA Al-Hikam Jatirejo Jombang.
B. Hasil Penelitian
Pada bagian bab ini, peneliti memaparkan data data yang diperoleh ketika dilapangan.
Setelah peneliti melakukan penelitian di MA Al-Hikam Jatirejo Jombang dengan metode
wawancara, observasi, dan dokumentasi, maka dapat dipaparkan data berikut ini :
Kami datang ke madrasah pada tanggal 10 Januari 2022 untuk memberikan surat izin
observasi sekaligus memohon izin untuk melakukan praktek pengalaman lapangan
dikarenakan dalam penugasan PPL yang diharuskan membuat laporan penelitian maka
kami memohon izin kepada pihak sekolah MA Al-Hikam Jatirejo Jombang, kami pun
disambut oleh kepala madrasah al-hikam yakni ibu Hj. Maftuhah Mustiqowati, S.Ag,
M.Pd yang akrab dipanggil dengan ibu ika. Beliau memberikan kata sambutan dan
berkata “ silahkan kalian selama PPL di Madrasah Al-Hikam belajar dengan sungguh
sungguh cari ilmu dan manfaatkan kesempatan kalian semua selama belajar disini”. 44
maka dari situlah peneliti mengambil dan terinspirasi dari pelestarian lingkungan yang
telah diterapkan di Madrasah Al-Hikam untuk kami pelajari dan teliti.
Dalam program sampah menjadi berkah dan pelestarian lingkungan sudah mulai
diterapkan setelah bangunan madrasah menjadi bangunan yang kokoh akantetapi suasana
di MA Al-Hikam maupun Mts Al-Hikam gersang dan tidak asri ditambah lagi dengan
perilaku para siswa yang suka membuang sampah tidak pada tempatnya, pada akhirnya
untuk memicu semangat para warga madrasah Al-Hikam untuk mengikuti program
sekolah adiwiyata, program adiwiyata akhirnya diperoleh Mts. Al-Hikam pada tahun
2014, Program ini lah yang menambah semangat dan partisipasi warga sekolah MA Al-
Hikam dan Mts AL Hikam Jatirejo Jombang dalam melestarikan dan menjaga lingkungan
hidup disekolah maupun di lingkungan sekitar. Program ini juga ditetapkan karena
adanya nilai nilai karakter yang nyata bagi siswa dan warga sekolah.Tujuan kegiatan
utamanya adalah menciptakan kelembagaan sekolah yang peduli lingkungan.
44
Kata Sambutan Ibu Maftuhah Mustiqowati dalam acara pembukaan PPL di Madrasah Al-Hikam. Tanggal 10
Januari, 2022
Peneliti diberikan izin untuk mengamati kondisi madrasah secara langsung, dari
pantauan peneliti madrasah ini memang bersih, asri, indah, penuh dengan pepohonan
yang berbagai tanaman hijau di sepanjang sudut kelas.45
Dalam pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup yang didapat di MA Al-Hikam
Jatirejo Jombang, terdapat beberapa fakta yang akan menjadi jawaban fokus pembahasan
yang ada. Fokus ini berdasarkan judul Implementasi Qs. Al-A’rof Ayat 56-58 Terhadap
Program Sampah Menjadi Berkah Dan Pelestarian Lingkungan Di Madrasah Aliyah Al-
Hikam Jatirejo Diwek Jombang. Hasil penelitian yaitu :
1. Pelaksanaan Pelestarian Lingkungan di Madrasah Aliyah Al-Hikam Jatirejo
Diwek Jombang
MA Al-Hikam berdiri sejak 2009, ibu Rany Zulaikhah, selaku sekretaris Tim
adiwiyata Mts. Al-Hikam, menjelaskan :
“Pada mulanya para warga madrasah sangat kurang nyaman dengan
kondisi madrasah yang panas dan kotor, untuk itu kami berinisiatif untuk
menjadikan lingkungan sekolah ini bersih dan bebas dari sampah yang
berserakan, untuk itu kami mengikuti program adiwiyata dan mengikuti
beberapa seminar untuk memanfaatkan sampah sampah ini agar menjadi
manfaat untuk sekitar dengan cara dikekola menjadi berbagai macam
barang yang dapat dimanfaat kembali oleh warga madrasah dan
sekitarnya.”46
Pendidikan lingkungan hidup di MA Al-Hikam sudah berjalan selama kurang
lebih 8 tahun semenjak tahun 2014 lalu, berbagai macam perlombaan yang
berkaitan dengan pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan sudah
pernah diraih. Ibu Rany menjelaskan :
“ kita juga Pernah mengikuti event yang berkaitan dengan sampah yakni
JEC, tempatnya dikebon ratu Jombang,seperti membuat layang layang,
kontum dari daur ulang sampah, dan poster tentang sampah, dan
mendapatkan juara satu dalam perlombaan membuat layangan dari daur

45
Obsevasi tanggal 06 Februari 2022 Pukul 10.10 WIB di MA Al-Hikam Jatirejo Jombang
46
Wawancara dengn ibu Rany, Sekretaris Adiwiyata, tanggal 24 Januari Pukul 11. WIB di Ruang BK Madrasah Al-
Hikam
ulang sampah, serta membuat kostum dari daur ulang sampah
mendapatkan juara tiga.47

Adapun jenis sampah dan jadwal sedekah sampah sebagai berikut :

a. Shodaqoh minyak jelantah pada hari rabu


b. Shodaqoh botol bekas pada hari jum’at

Dari penuturan ibu Rany tadi, dapat dilihat bahwa MA Al-Hikam turut
berpartisipasi terhadap program adiwiyata Mts Al-Hikam, yang sama sama
terfokus pada pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah di madrasah.

Dalam kurikulum madrasah Al-Hikam Jatirejo Diwek Jombang, ditambah


kurikulum dari PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) untuk mata pelajaran
muloknya artinya disetiap mata pelajaran disisipkan materi PLH yang berisi
tentang pengajaran terhadap para siswa untuk menyayangi, menjaga dan merawat
lingkungan sejak dini contohnya dengan menanam pohon untuk menumbuhkan
sikap entrepreneur kerena dari hasil menanam pohon para siswa juga dapat
menjualnya. Sebagai wawasan materi PLH untuk tingkat madrasah aliyah hanya
diterapkan pada kelas X. Ujar pak Pulung48

Kemudian peneliti melakukan observasi lebih lanjut untuk mengetahui proses


pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah di madrsah seperti apa. Di MA
Al-Hikam, setiap hari dilakukan piket harian pokja (kelompok kerja). siswi kelas
XII- IPA bernama Ayu Fita Sari, mengatakan :

“Setiap hari ada rolingan untuk piket harian pokja, jadi semua siswa sudah
ada jadwalnya sendiri untuk membersihkan semua tempat di madrasah”49

47
Wawancara dengn ibu Rani, Sekretaris Adiwiyata, tanggal 24 Januari 2022 Pukul 11.00 WIB di Ruang BK
Madrasah Al-Hikam
48
Wawancara dengan bapak Pulung, tanggal 11 Februari 2022 pukul 10.10 WIB
49
Wawancara dengan Ayu Fita Sari, Siswi Kelas XII-IPA MA Al-Hikam Jatirejo Jombang, Pukul : 10.15 WIB,
Tanggal 27 Januari 2022, di kelas XII-IPA MA Al-Hikam Jatirejo Jombang.
Kemudian peneliti mengamati sisi lain disekitar kelas dan madrasah tersedia
keranjang sampah besar untuk sedekah botol plastikdisetiap hari jum’atnya
selama satu minggu atau setelah jajan yang terdapt botol plastik dibuang pada
keranjang sampah yang sudah disediakan untuk membuang sampah botol. Dari
botol tersebut dan sampah plastik nantinya akan digunakan untuk ecobrick, jadi
setiap dua orang siswa menyetorkan satu botol ecobrick dalam dua pekannya.
Kemudian disetiakan tempat sampah organik dan anorganik.

Adapun macam macam kelompok kerja (pokja) sebagai berikut :


1. Piket harian pokja
Yang dilaksanakan setiap harinya oleh siswa sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan. Dan jika tidak mengerjakan akan mendapartkan
hukuman.
2. Bank sampah
Bank sampah tempat untuk mengumpulkan sampah sampah yang
telah terkumpul selama satu minggu disetiap kelas.Tujuannya untuk
mendapatkan sampah sampah yang siap diolah untuk dijadikan kreatifitas
kembali.
3. Biopori
Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal kedalam
tanah sebagai metode resapan air yang ditunjukkan untuk mengatasi
genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
4. Teh Tin
Teh Tin adalah ten yang dibuat dari serbuk buah tin daun tin yang
telah dipetik akan dikeringkan, selanjutnya diolah menjadi the daun tin.
5. 4R
4R ini dilakukan untuk meminimalisir penggunaan sampah yang
ada dibumi.4R tediri dari kata Reduce artinya mengurangi sampah,
Reuse artinya mengunakan kembali, Recycle artinya mendaur
ulang.Dan Replace artinya mengganti.
6. Ecobrick
Ecobrickadalah botol plastik yang diisi padat dengan sampah
plastik untuk membuat blok bangunan yang dapat dimanfaatkan kembali.
Ecobrickdimadrasah ini biasa digunakan untuk alas belajar, kursi, hiasan
mimbar dan lain sebagainya.
Dalam acara sosialisai adiwiyata dalam rangka pelestarian
lingkungan dan hidup sehat yang berada di Madrasah Al-Hikam
mendapatkan tamu kunjungan dari bapak ibu guru RA Se-Kecamatan
Ngoro dan Perak dengan narasumber ibu Hj. Maftuhah Mustiqowati
beliau menambahkan bahwa “ dalam pelaksanaan lingkungan di madrasah
kami juga melakukan berbagai kegiatan diantaranya bersih bersih sungai
(resik kali), bazar lingkungan hidup dan masih banyak lagi.”50
2. Pengelolaan Sampah di Madrasah Aliyah Al-Hikam Jatirejo Diwek Jombang
Di MA Al-Hikam Jatirejo Jombang memiliki kompoten kegiatan berbasis
partisipatif, para siswa diharapkan juga dapat berpartisipasi secara aktif dalam
berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh madrasah dalam mewujudkan madrasah
cinta lingkungan dan berbudaya lingkungan. Kegiatan tersebut antara lain :
a. Pemilahan sampah
Yang bertujuan untuk membedakan sampah yang bisa diolah kembali atau
tidak.Dan setiap kelas diberikan kantong plastik besar sebagai tempat sampah
yang nantinya disetorkan ke bank sampah.Untuk sampah yang diolah
disendirikan kemudian diolah kembali.
b. Pengolahan sampah
Setelah sampah dipilah sesuai jenisnya. Kemudian sampah yang mudah
didaur ulang dijadikan kerajinan seperti bunga hias, tas, tempat tissu, kaligrafi
dan lain lain, sedangkan sampah organik ditimbun dibawah tanah untuk
dijadikan pupuk dan kompos. Adapun kwalifikasi pengelolaan sampah
sebagai berikut :
1. Pengelolaan Sampah Plastik

50
Narasumber Acara sosiali adiwiyata, Ibu Hj. Maftuhah Mustiqowati, di madrasah Al-Hikam, pukul 09.00 WIB
Tanggal 10 Februari 2022
Pengelolan sampah plastik biasanya di daur ulang menjadi beberapa
produk diantaranya Ecobrick, kerajinan tangan seperti vas bunga dari
plastik dan steroform, dompet, dan tas. Dimana setiap 2 kelas siswa wajib
menyetorkan 2 Ecobrick dalam jangka waktu 2 minggu. Dalam 1 bulan
siswa Al-Hikam Jatirejoo bisa mengumpulkan kurang lebih 144
Ecobrick. Pengelolaan sampah plastik juga bisa di buat baju dan layang-
layang. Untuk sampah botol plastik Siswa Al-Hikam Jatirejo di wajibkan
mengumpulkan dalam satu tempat khusus yang dipisah dari sampah
lainnya. Adapun cara implementasinya :
a) Dengan membuat ecobrick, para siswa mengumpulkan sampah
yang sudah dicuci bersih semudian dimasukan kedalam botol,
lalu disetorkan kepada pihak pengelola, dari pihak pengelola
terus ditimbang dan didaftarkan ke akun gobrik. Kemudian
direkatkan dengan lem kaca dan dijadikan sebagai meja dan
kursi.
b) Dengan membuat baju dari daur ulang sampah plastik, cara membuat
baju daur ulang dengan dijahit.
2. Pengelolaan Sampah Kertas dan Kain
Pengelolaan sampah kertas bisa di buat berbagai macam kerajinan
diantaranya adalah, bubur kertas menjadi kaligrafi, kerajinan topeng,
keset yang terbuat dari kain perca. Dengan cara menghancurkan kertas
kertas kemudian dicetak dan dicampur dengan lem rajawali
3. Pengelolaan Sampah Daun dan Minyak Jelantah
Pengelolaan Sampah Daun dan Minyak Jelantah dijadikan
Pembuatan Kompos, dan POC (Pupuk Organik Cair), kemudian Minyak
Jelantah diolah menjadi sabun batang cuci tangan, sabun cuci piring dan
sabun pel lantai. Adapun proses pembuatan pembuatan daur ulang
minyak jelantah sebagai berikut Percobaan membuat sabun suci piring
bekerja sama dengan UIN Malang.
- Proses membuat minyak jelantah menjadi sabun cuci piring
a. Bahan utamanya adalah minyak jelantah
Tahapan dibagi menjadi 4 tahab, tahap filtrasi,
netralisasi,blicing/pemucatan, mastrasi.
Filtrasi = minyak jelantah disaring agar terpisah dari ampas
dan kotoran yang terdapat pada minyak jelantah, dengan
menggunakan kain saring, lalu diendapin selama satu malam,
kemudia disaring lagi samapai 2 atau 3 kali tergantung sampai
minyaknya bersih.
Netralisasi = karena minyak jelantah adalah berupa endapan
masa jenderung keasamannya, ph nya terlalu tinggi, tujuan dari
netralisasi untuk menetralkan ph. Dengan cara pakai larutan
KLA dengan air perbandingannya 1 : 10, kemudian campuran
dari hasil larutan KLA dan air di campurkan ke minyak
jelantah dengan cara minyak nya dipanaskan sampai suhu 60
sampai 70 derajat kedua larutan KLA diteteskan pada minyak
jelantah sampai menemukan beberapa indikator dengan diukur
menggunakan test paper. Kemudian langkah selanjutnya sama
dengan pembuatan sabun biasa dengan ditambahkan pewangi
agar tidak bau minyak jelantah.51
3. Hasil dan Pemasaran Pengelolaan Sampah di Madrasah Al-Hikam Diwek
Jombang
Sebagian dari hasil produksi siswa Al-Hikam Jatirejo suah di pasarkan. Salah
satu diantaranya adalah sampah botol plastik yang di pasarkan di Bank Sampah
Jombang yang mana dalam 2 minggu bisa menghasilkan kurang lebih 400 Ribu
rupiah, keset dari kain perca yang di jual dengan harga 15 Ribu rupiah. Selain di
pasarkan, hasil produksi siswa Al-Hikam Jatirejo juga di pakai sendiri seperti
Ecobrick yang digunakan sebagai podium, meja belajar, dan pot bunga.
Biaya pendanaan dalam pengelolaan sampah didapatkan dari sedekah uang
pada hari jum’at dan distribusi hasil penjualan di kelola lagi untuk membuat produk
produk baru. Serta dalam menghasilkan produk seperti sabun madrasah al-hikam

51
Wawancara dengan para siswa MA Al-Hikam, Ayu Fita sari dan Bimo Dwi Nugroho, Pukul 10.15 WIB, tanggal
27 Februari 2022
bekerja sama dengan uin malang.dalam aturan adiwiyata sebenarnya tidak boleh
keluar uang, karena murni mengelola sampah dan sumbernya dari sampah dan semua
yang ada dilingkungan. Hal ini telah dijelaskan oleh ibu rany, para siswa kelas XII-
IPA Ayu Fitria dan Indah Sholikhah Wulandari.52

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah lingkungan saat ini menjadi salah satu isu sosial yang sangat sering
dibahas oleh pemerintah maupun masyarakat. Terkait masalah lingkungan tersebut, maka

52
Wawancara dengan ibu Rany, Ayu,dan Indah, Tanggal 27 Februari 2022, pukul 13.30 WIB
peneliti melakukan penelitian di MA-Al Hikam Jatirejo Diwek Jombang dengan
mengimplemetasikan QS.Al-A’raf ayat 56-58 terhadap program sampah menjadi berkah
dan pelestarian lingkungan, dari hasil pengumpulan data dan juga analisis peneliti, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Dalam program sampah menjadi berkah dan pelestarian lingkungan sudah mulai
diterapkan setelah bangunan madrasah menjadi bangunan yang kokoh akan tetapi suasana
di MA Al-Hikam maupun MTs Al-Hikam gersang dan tidak asri ditambah lagi dengan
perilaku para siswa yang suka membuang sampah tidak pada tempatnya, pada akhirnya
untuk memicu semangat para warga madrasah Al-Hikam untuk mengikuti program
sekolah adiwiyata. Program ini juga ditetapkan karena adanya nilai nilai karakter yang
nyata bagi siswa dan warga sekolah. Tujuan kegiatan utamanya adalah menciptakan
kelembagaan sekolah yang peduli lingkungan. Peneliti mengamati kondisi madrasah
secara langsung, dari pantauan peneliti, madrasah ini memang bersih, asri, indah, penuh
dengan pepohonan yang berbagai tanaman hijau di sepanjang sudut kelas. Pendidikan
lingkungan hidup di MA Al-Hikam sudah berjalan selama kurang lebih 8 tahun semenjak
tahun 2014 lalu, berbagai macam perlombaan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah
dan pelestarian lingkungan sudah pernah diraih. “ kita juga Pernah mengikuti event yang
berkaitan dengan sampah yakni JEC, tempatnya dikebon ratu Jombang,seperti membuat
layang layang, kostum dari daur ulang sampah, dan poster tentang sampah, dan
mendapatkan juara satu dalam perlombaan membuat layangan dari daur ulang sampah,
serta membuat kostum dari daur ulang sampah mendapatkan juara tiga. Kemudian
peneliti mengamati sisi lain disekitar kelas dan madrasah tersedia keranjang sampah besar
untuk sedekah botol plastik disetiap hari jum’atnya selama satu minggu atau setelah jajan
yang terdapt botol plastik dibuang pada keranjang sampah yang sudah disediakan untuk
membuang sampah botol. Yang dilaksanakan setiap harinya oleh siswa sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Bank sampah tempat untuk mengumpulkan sampah sampah
yang telah terkumpul selama satu minggu disetiap kelas.
Pengelolaan Sampah di Madrasah Aliyah Al-Hikam Jatirejo Diwek Jombang . Di
MA Al-Hikam Jatirejo Jombang memiliki kompoten kegiatan berbasis partisipatif, para
siswa diharapkan juga dapat berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan yang
diselenggarakan oleh madrasah dalam mewujudkan madrasah cinta lingkungan dan
berbudaya lingkungan. Yang bertujuan untuk membedakan sampah yang bisa diolah
kembali atau tidak. Untuk sampah yang diolah disendirikan kemudian diolah kembali.
Setelah sampah dipilah sesuai jenisnya. Kemudian sampah yang mudah didaur ulang
dijadikan kerajinan seperti bunga hias, tas, tempat tissu, kaligrafi dan lain lain, sedangkan
sampah organik ditimbun dibawah tanah untuk dijadikan pupuk dan kompos.

Contoh pengolahan sampah yang dilakukan oleh MA Al-Hikam Jatirejo Diwek


Jombang:

a.) Pengolahan sampah plastik juga bisa dibuat baju dan layang-layang. Untuk sampah
botol plastik siswa Al-Hikam Jatirejo di wajibkan mengumpulkan dalam satu tempat
khusus yang dipisah dari sampah lainnya.

b.)Dengan membuat ecobrick, para siswa mengumpulkan sampah yang sudah dicuci
bersih kemudian dimasukan kedalam botol, lalu disetorkan kepada pihak pengelola, dari
pihak pengelola terus ditimbang dan didaftarkan ke akun gobrik.

c.) Dengan membuat baju dari daur ulang sampah plastik, cara membuat baju daur
ulang dengan dijait. Pengelolaan sampah kertas bisa di buat berbagai macam kerajinan
diantaranya adalah, bubur kertas menjadi kaligrafi, kerajinan topeng, keset yang terbuat
dari kain perca. Pengelolaan Sampah Daun dan Minyak Jelantah dijadikan Pembuatan
Kompos, dan POC (Pupuk Organik Cair), kemudian Minyak Jelantah diolah menjadi
sabun batang cuci tangan, sabun cuci piring dan sabun pel lantai.

Selain dipasarkan, hasil produksi Siswa Al-Hikam Jatirejo juga di pakai sendiri seperti
Ecobrick yang digunakan sebagai Podium, meja belajar, dan pot bunga. Biaya
pendanaan dalam pengelolaan sampah didapatkan dari sedekah uang pada hari jum’at
dan distribusi hasil penjualan di kelola lagi untuk membuat produk produk baru. Serta
dalam menghasilkan produk seperti sabun madrasah alhikam bekerja sama dengan UIN
Malang. Dalam aturan adiwiyata sebenarnya tidak boleh keluar uang, karena murni
mengelola sampah dan sumbernya dari sampah dan semua yang ada dilingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, M. 2005. Fikih Lingkungan: Panduan Spiritual Hidup Berwawasan


Lingkungan. Yogyakarta: UMP AMP YKPN.
Ahmad Taufiq. 2014. Upaya Pelestarian Lingkungan Oleh Masyrakat. Jurnal Pendidikan
Geografi.Vol.14, No.2

Arifin, 2011, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta
Gugun Gunawan. 2007. Mengolah Sampah Jadi Uang. Jakarta : TransMedia Pustaka

Gunawan, Imam, 2013, Metode Penelitian Kualitatif. Teori dan Praktik, Jakarta: PT
Bumi Aksara
Istiani Nur Hafizah. 2018. Skripsi: “ Pelestarian Lingkungan Hidup”. Purwokerto: UMP

Miftahur Rohim. 2020. Teknologi Tepat Guna Pengolahan Sampah. Pasuruan : CV.
Penerbit Qiara Media

Moleong, J. Lexy, 2013, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya
Mulyadi, 2016, Sistem Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat
Mustakim. 2017. Pendidikan Lingkungan Hidup dan Implementasinya dalam Pendidikan
Islam. .Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 1

Permatasari, Ratih, 2018. Dampak Kerusakan Lingkungan di Indonesia Yang Terjadi


Akibat Ulah Manusia. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Purwiningsih, Dwi Wahyu. 2021. Pengelolaan Sampah Daerah Pesisir.Tasikmalaya :
Perkumpulan Rumah Cemerlang

Quraish Shihab, M. 2013. Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat. Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Rakhmad Armus,Muhammad Ihsan Mukrim, dkk. 2022. Pengelolaan Sampah


Padat.Yayasan Kita Menulis

Riska Wani Eka putri Perangin-Angin, dkk. 2020. Perilaku Masyarakat dalam
Pengelolaan Sampah.Indramayu : Penerbit Adab

Rubiyanto, 2011, Metode Penelitian Pendidikan, Surakarta: PSKGJ FKIP UMS, 2011
Sabartiyah. 2008. Pelestarian Lingkungan Hidup. Semarang: Alprin

Satori Djam’an dan Aan Komariah, 2013 Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:
Alfabeta
Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
ALFABETA
Trisna Sihaloho, Anggi. 2018 Kerusakan Lingkungan Hidup. Universitas Negeri Jakarta.
WALHI, 2015. Tinjauan Lingkungan Hidup 2015, Menagih Janji Menuntut Perubahan.
Jakarta: Wahana Lingkungan Hidup Indonesia.
Yadi hartono, Dwi Mardhia, dkk. 2020. Pengelolaan dan Pemanfaatan SAMPAH
Berbasis Rumah Tangga. Malang : Literasi Nusantara

Yusuf, A Muri, 2017, Metodologi Penellitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian


Gabungan, Jakarta: Prenadamedia Group

Lampiran

TABEL 1.5 : Data Organisasi Madrasah Aliyah Al-Hikam Jatirejo


Lampiran Daftar Gambar
Gambar 2.1

Gambar 2.2
Gambar 2.4

Gambar 2.5
Gambar 3.1 Gambar 3.2

Gambar 3.3

Anda mungkin juga menyukai