Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 12, No.

01, Mei 2022 ISSN : 2086-8561

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN STRATEGI PERBAIKAN PELAYANAN


PEMANDUAN KAPAL DI PELABUHAN PULAU BAAI BENGKULU

Made Irma Dwiputranti 1), Three Sakti Oktafiansyah 2)


1)
Administrasi Logistik, Politeknik Pos Indonesia
Email: madeirma@poltekos.ac.id
2)
Administrasi Logistik, Politeknik Pos Indonesia
Email: _threesakti10@gmail.com.

Abstrak
Penilaian kinerja di Pelabuhan Pulai Baai diperoleh melalui kegiatan pelayanan pemanduan kapal dan
ketepatan waktu dalam pengurusan dokumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian kinerja pelayanan kapal di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dan bagaimana memberikan strategi
perbaikannya. Penanganan pelayanan pemanduan kapal juga dilakukan di PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) Cabang Bengkulu, atau yang lebih dikenal dengan Indonesia Port Corporation (IPC), bergerak
dibidang logistik khususnya pengelolaan dan pengembangan pelabuhan Pulai Baai. Metode yang digunakan
ini adalah persepsi terhadap pengguna jasa dan stakeholder terkait kinerja pelayanan pemanduan kapal yang
diolah dan dianalisa memakai metode Importance Performance Analyisis (IPA) sedangkan untuk menentukan
strategi pelabuhan dengan cara mengidentifikasi faktor eksternal dan internal Pelabuhan dengan metode
analisis Strength, Weakness, Opportunity, Treath (SWOT).Hasil penelitian kinerja pelayanan pemanduan di
pelabuhan Pulau Baai menunjukkan dari total kunjungan 940 kapal pada bulan Januari-Maret, terdapat 16
buah kapal yang mengalami waktu tunggu (Waiting Time) lebih dari 20 jam. Upaya perbaikan harus dilakukan
dengan cara memperbaiki kinerja waktu tunggu kapal, pelayanan dokumen, sarana bantu navigasi pelayaran
dan ketersediaan kapal tunda/pandu. Adapun perbaikan itu dilakukan melalui analisis faktor eksternal dan
internal perusahaan seperti mengontrol dan mengevaluasi kinerja dalam menetapkan standar waktu
pengurusan dokumen, mengintegrasikan layanan kenavigasian, serta menyediakan unit atau kapal cadangan
untuk kegiatan pemanduan kapal tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya waktu tunggu kapal di
Pelabuhan khususnya di Pulau Baai Bengkulu.
Kata Kunci: Kinerja, IPA, SWOT, Pelabuhan Pulai Baai Bengkulu

1. PENDAHULUAN lain yang akan berlabuh. Untuk mengukur nilai


indikator tersebut diperlukan data primer dan data
Pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur sekunder berupa data saat kapal mulai memasuki
transportasi khususnya di laut yang cukup penting kolam pelabuhan sampai kapal melepaskan tali
bagi negara kepulauan seperti Indonesia dalam tambat dari dermaga.
meningkatkan perekonomian negara. Di pelabuhan Setiap port memiliki kinerja yang berbeda. Dalam
sendiri terdapat berbagai macam pelayanan untuk penelitian ini penulis mencoba membandingkannya
melancarkan kegiatan transportasi laut. Salah satu dengan pemanduan kapal di pelabuhan Tanjung
pelayanan terpenting di suatu pelabuhan adalah Perak dimana terdapat ketidaksesuaian dengan
pelayanan kapal. Pelayanan kapal ini meliputi dari standar kinerja 5.883 kapal dari total 8.956
kedatangan kapal sampai kapal keluar. kedatangan kapal dalam 1 tahun, kedatangan
Suatu pelabuhan dikatakan memiliki tingkat memiliki waktu tunggu lebih dari 2 jam. Berdasarkan
pelayanan yang baik apabila waktu yang dibutuhkan hal tersebut, terdapat ketidakpuasan terhadap kinerja
untuk pelayanan kapal, pengurusan dokumen, pelayanan pemanduan kapal (Andrianto, dkk, 2016).
bongkar muat barang lebih singkat dari jadwal yang Permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya
diberikan, sehingga tidak mengganggu jadwal kapal perbedaan waktu realisasi dan pelaksanaan yang

https://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/logistik/ Halaman | 83
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 12, No.01, Mei 2022 ISSN : 2086-8561

telah ditentukan oleh standar kualitas perusahaan. Setelah dilakukan penilaian tingkat
Permasalahannya dalam hal waktu tunggu kapal kesesuaian, selanjutnya adalah membuat peta posisi
maksimal 0,5 jam atau setara dengan 30 menit, dari importance–performance dengan cara membagi
total 940 kunjungan kapal pada Januari-Maret ada 16 bangun menjadi empat kuardan dan dibatasi oleh dua
kapal yang mengalami waktu tunggu dengan waktu buah garis saling berpotongan dan tegak lurus pada
maksimal lebih dari 20 jam.Pelabuhan membutuhkan sumbu X dan sumbu Y sebagai berikut :
kinerja yang tinggi agar dapat memberikan
pelayanan yang terbaik (Triatmodjo, 2010). 𝑵𝑵 �
� = ∑𝒊𝒊=𝟏𝟏 𝑿𝑿𝒊𝒊
𝑵𝑵 �
� = ∑𝒊𝒊=𝟏𝟏 𝒀𝒀𝒊𝒊
𝑿𝑿 𝒀𝒀
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja 𝒌𝒌 𝒌𝒌
aktual pelayanan pemandu kapal di Pelabuhan Pulau dimana :
Baai Bengkulu, dan upaya peningkatannya melalui �
X = Rerata dari nilai tingkat kinerja seluruh
analisis dan wawancara dengan pengguna jasa dan atribut.
pemangku kepentingan terkait. �
Y = Rerata dari nilai tingkat harapan seluruh
atribut.
k = Total atribut yang mempengaruhi
2. METODE PENELITIAN [Style Heading kepuasan.
1] Pada sumbu (X) yang merupakan sumbu
mendatar akan diisi oleh nilai tingkat persepsi,
2.1 Metode Importance Performance Analysis sedangkan sumbu (Y) merupakan sumbu tegak akan
diisi oleh skor tingkat harapan. Yang dapat dilihat
(IPA)
pada Persamaan dibawah ini sebagai berikut:
(Tjiptono & Candra, 2011) menyatakan � = ∑ 𝑿𝑿𝑿𝑿
𝑿𝑿 � = ∑ 𝒀𝒀𝒀𝒀
𝒀𝒀
𝒏𝒏 𝒏𝒏
dimana matriks IPA mempunyai empat buah kuadran dimana :
dimana terdapat dua buah yaitu sumbu X � = Skor rata-rata persepsi / performance.
X
pelaksanaan berupa pelayanan dan sumbu Y adalah �
Y = Skor rata-rata harapan / importance.
harapan. n = Jumlah responden.
a. Mencari Tingkat Kesesuaian
Tingkat kesesuaian adalah hasil Diagram Kartesius
perbandingan antara nilai kinerja dengan nilai
kepentingan. Tingkat kepuasan ini dianalisis antara Tjiptono (2011) menyatakan teknik diagram
kepentingan dan pelayanan riil yang diwakilkan oleh Cartesian merupakan suatu prosedur dimana
huruf Y dan X. Adapun rumus yang digunakan pendekatan terhadap responden dipakai untuk
adalah: menilai tingkat kepentingan dan kinerja dari
� 𝒊𝒊
𝑿𝑿
𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻 = × 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏% organisasi, kemudian nilai rata- rata tingkat
� 𝒊𝒊
𝒀𝒀 kepentingan dan kinerja tersebut dianalisis pada
dimana : Importance Performance Matrix dimana X mewakili
Tki = Tingkat kesesuaian responden. persepsi sementara sumbu Y mewakili harapan.
Xi = Rata-rata nilai kinerja perusahaan. Keterkaitan antara tingkat kepentingan dengan
Yi = Rata-rata nilai harapan responden. kinerja diilustrasikan dalam diagram Importance
Perfor-mance Analysis (IPA) seperti pada Gambar I.

https://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/logistik/ Halaman | 84
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 12, No.01, Mei 2022 ISSN : 2086-8561

Gambar 1 Diagram Kartesius


Sumber: Tjiptono (2011)
(eksternal) mencakup faktor peluang (Opportunity)
2.2 Metode Analisis SWOT dan tantangan (Threaths).
Analisis SWOT adalah pemeriksaan a. Kuadran Analisis SWOT
terhadap kondisi didalam dan diluar suatu organisasi Menurut Rangkuti (2004), Terdapat empat
yang kemudian akan digunakan sebagai alasan untuk kuadran dalam analisis SWOT yang memiliki
merancang sistem perencanaan dan program kerja strategi yang berbeda untuk masing-masing
organisasi. Pemeriksaan internal mencakup meliputi kuadarannya. Gambar diagram kuadaran analisis
penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan SWOT dan penjelasannya adalah sebagai
kelemahan (Weakness), sedangkan, analisis luar berikut:

Gambar 2 Diagram kuadaran analisis SWOT


Sumber: Rangkuti (2004)
b. Matriks Analisis SWOT upaya untuk menggunakan kekuatan dan
Matriks SWOT menggambarkan peluang memperbaiki kelemahan, memanfaatkan
dan ancaman yang diantisipasi dari lingkungan berbagai peluang bisnis dan mengatasi setiap
eksternal dengan menganalisis kekuatan dan ancaman. Berdasarkan hal tersebut, matriks
kelemahan perusahaan. Matriks SWOT SWOT dibagi menjadi empat kelompok strategi
memfasilitasi perumusan berbagai strategi. alternatif yang disebut strategi SO, strategi ST,
Strategi yang diambil harus diarahkan pada strategi WO, dan strategi WT.

https://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/logistik/ Halaman | 85
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 12, No.01, Mei 2022 ISSN : 2086-8561

Gambar 3 Matriks SWOT


Sumber: Rangkuti (2004)

2.3 METODE

Adapun dalam penelitian ini pelaksanaan penelitian


dijelaskan dalam Gambar IV sebagai berikut:

Mulai

St udi Lapangan St udi Pus taka

Perumus an Masalah

Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data

Inventarisasi Data Primer Inventarisasi Data Sekunder


S urvey Kuesio ner/Lapangan S urvey Data/Lapor an

- Kue sione r Pe ngguna Jas a - Da ta Kunj ungan Ka pal Ja nuari-Ma re t


- Kue sione r Pe rs onel Pe laya nan Kapa l - Da ta Kine rja Pe laya nan Pe ma nduan

Rekapitulasi Data

Metode I PA

Metode Analisis SWOT

Hasil dan
Pembahasan

Kes impulan dan


Saran

Selesai

Gambar 4 Flowchart Penelitian


Sumber: Hasil Olahan Penulis

Adapun metode yang digunakan dalam c. Studi Pustaka


pengumpulan data adalah: Mempelajari berbagai bahan yang dijadikan
a. Wawancara dasar teori seperti buku, jurnal, brain
Metode ini dilakukan dengan cara storming yang berhubungan dengan obyek
melakukan pengumpulan data dengan yang akan diteliti untuk permasalahan yang
responden baik dengan tanya jawab atau diangkat. Termasuk inventarisasi data
wawancara langsung, dengan membuat primer dan sekunder.
rancangan pembahasan wawancara. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah
b. Kuesioner setelah rekapitulasi data adalah:
Kuisioner diberikan dengan cara 1. Metode Importance Performance Analysis
memberikan pertanyaan kepada narasumber (IPA)
di Pelabuhan yang terdiri atas agen, petugas Pengukuran tingkat kesesuaian untuk
pandu, dan perusahaan angkutan laut. mengetahui seberapa besar pelanggan

https://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/logistik/ Halaman | 86
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 12, No.01, Mei 2022 ISSN : 2086-8561

merasa puas terhadap kinerja perusahaan, organisasi, diberikan skor yang lebih
dan seberapa besar pihak penyedia jasa besar. Standar penilaian dibuat
memahami apa yang diinginkan pelanggan berdasarkan kesepakatan bersama
terhadap jasa yang mereka berikan. untuk mengurangi kadar subyektifitas
2. Metode Strengh, Weakness, Opportunity, penilaian.
Treath (SWOT) 4. Kesimpulan dan saran
SWOT Analisis adalah suatu analisis kondisi Kesimpulan diberikan untuk menjawab
internal maupun eksternal suatu organisasi yang permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dan
digunakan sebagai dasar untuk merancang saran diberikan berkaitan dengan hal-hal yang
strategi dan program kerja untuk dapat mencapai diharapkan dapat memberi masukan bagi
tujuan baik dalam jangka pendek maupun jangka perusahaan.
panjang.
3. Hasil dan Pembahasan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan metode IPA yaitu:
a. Klasifikasi tingkat atribut, pada tahapan Pengamatan dilakukan terhadap 30 orang
adalah penjelasan tentang atribut nara sumber dari populasi sebanyak 41orang. Nara
kualitas pelayanan kinerja menurut sumber berasal dari para pengguna jasa dan
konsumen lalu mengidentifikasi stakeholder1 terkait pelayanan1 pemanduan1 kapal1
tindakan apa yang harus dilakukan PT di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
Pelabuhan Indonesia II (Perseroan)
Cabang Bengkulu.
b. Pembuatan diagram Kartesiusdengan A. Analisis Gambaran Responden
tujuan untuk mengelompokan dan
menjelaskan atribut kualitas jasa yang
mempengaruhi kepuasan konsumen
terhadap kinerja yang dirasakan
konsumen terhadap pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan digambarkan
dalam diagram Kartesius.
Hasil dan Pembahasan metode SWOT Gambar 5 Grafik Hasil Jenis Kelamin
a. Sebelum merumuskan strategi Sumber: Hasil Olahan Penulis
perbaikan kinerja pelayanan
pemanduan kapal dengan matriks Gambar V menunjukkan dari 30 orang
SWOT, terlebih dahulu akan disusun narasumber terdiri dari 29 orang laki-laki dan 1 orang
faktor strategi Internal dan Eksternal narasumber adalah perempuan.
yang berpengaruh terhadap pelayanan
pemanduan kapal. Faktor-faktor
tersebut diperoleh dari hasil analisa
IPA (Importance-Performance
Analysis) dengan berdasarkan hasil
wawancara dan observasi di lapangan.
b. Model Kuantitatif, Sebuah asumsi
dasar dari model ini adalah kondisi Gambar 6 Grafik Sebagai Stakeholder
yang berpasangan antara S dan W Sumber: Hasil Olahan Penulis
serta O dan T. Kemudian setelah
masing-masing komponen Hasil dari kuesioner Status Sebagai
dirumuskan dan dipasangkan, langkah Stakeholder Terkait yang didapat dari 30 narasumber
selanjutnya adalah melakukan proses yaitu 6 orang sebagai Petugas Pandu, 5 orang sebagai
penilaian. Subkomponen yang lebih Perusahaan Angkutan Laut, 18 orang sebagai Agen
menentukan dalam jalannya atau Pengguna Jasa dan 1 orang memilih tidak
menjawab.

https://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/logistik/ Halaman | 87
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 12, No.01, Mei 2022 ISSN : 2086-8561

Dalam penelitian ini ada 12 variabel yang terdiri dari


tkinerja dan kepentingan dalam 1pelayanan1
pemanduan1 kapal yang berdasarkan SISPRO1 dan1
kondisi1 di lapangan1,yaitu:
Gambar 7 Grafik Lama Menjadi Pengguna 1. Waktu1 tunggu1 kapal1
Sumber: Hasil Olahan Penulis 2. Waktu1 pengurusan1 dokumen2”
3. Waktu1 pelayanan1 pemanduan3”
4. Sistem1 dan Prosedur1 Pelayanan1 Jasa1
Gambar VII menunjukan hasil dari Pemanduan4”
kuesioner lamanya menjadi pengguna dari 30 5. Kedalaman1 alur/kolam1 Pelabuhan5”
responden yaitu 15 orang telah menjadi pengguna 6. Lebar1/panjang alur1/kolam1 Pelabuhan6”
selama kurang dari satu (1) tahun, delapan (8) orang 7. SBNP1 (Sarana Bantu Navigasi Pelayaran)17”
selama 1-5 tahun, lima (5) orang selama 5-10 tahun, 8. Keahlian1 petugas1 pandu1 dalam1 melakukan1
satu orang selama lebih dari 10 tahun, dan satu (1) pemanduan8”
orang memilih tidak menjawab. 9. Ketersediaan1 kapal 1tunda1/pandu19”
10. Jumlah1 dan kinerja1 petugas1 kepil1 di1
B. Analisis1 Persepsi1 Pengguna1 Jasa1 terminal7”
Terhadap1 Pelayanan1 Pemanduan1 11. Kondisi1 fasilitas1 tambat1 di1 terminal1 (fender,
Kapal1 dengan1 metode1 IPA1 bolder dan lainnya)1”
12. Ketersediaan1 fasilitas1 petugas1 pandu3

Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Kuesioner


Tingkat Tingkat
No Indikator Kinerja Kepentingan
(X) (Y)
1 Waktu Tunggu kapal 2.57 4.30
2 Ketepatan pelayanan dokumen 2.63 4.43
3 Ketepatan waktu pemanduan kapal 4.17 3.83
4 Sistem dan Prosedur Pemanduan kapal 3.40 3.80
5 Kedalaman alur pelabuhan 3.50 2.60
6 Lebar panjang alur pelabuhan 3.47 2.63
7 Sarana Bantu Navigasi Pelayaran 2.33 4.37
Keahlian dan keterampilan petugas
8 4.33 4.47
pandu
9 Ketersediaan kapal tunda/pandu 2.57 4.33
10 Kesiapan petugas kepil di terminal 3.30 3.23
Fasilitas-fasilitas sandar kapal di
11 3.23 3.33
terminal
Ketersediaan fasilitas untuk petugas
12 3.27 3.73
pandu
Rata-Rata 3.23 3.76
Sumber: Hasil Olahan Penulis

https://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/logistik/ Halaman | 88
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 12, No.01, Mei 2022 ISSN : 2086-8561

Tabel 2 Skala Likert Kinerja Pelayanan Kapal


Skor minimal Skor maksimal Skor Max-Min Interval
30 150 120 24

Kategori Interval % Interval Frekuensi


Sangat tidak puas 30-54 ≤ 36% 0
Tidak Puas 55-78 37-52% 2
Sedang 79-102 53-68% 20
Puas 103-126 69-84% 6
Sangat puas 127-150 ≥85% 2
Sumber: Hasil Olahan Penulis

Berdasarkan Tabel I pengukuran tingkat kesesuaian Tabel II Kinerja Pelayanan Kapal masuk pada
dipakai untuk mengukur seberapa puas pelanggan/ kategori Sedang. Aspek pelayanan pemanduan kapal
konsumen terhadap kinerja perusahaaan dan juga masuk kepada kategori Penting, berdasarkan skala
pihak penyedia jasa harus memahami apa yang linkert pada Tabel III di bawah ini:
diinginkan terhadap jasa yang mereka berikan. Pada

Tabel 3 Skala Likert Kepentingan Pelayanan Pemanduan Kapal


Kategori Interval % Interval Frekuensi
Sangat tidak penting 30-54 ≤ 36% 0
Tidak Penting 55-78 37-52% 0
Sedang 79-102 53-68% 9
Penting 103-126 69-84% 15
Sangat penting 127-150 ≥85% 6

Sumber: Hasil Olahan Penulis

Gambar 8 merupakan hasil Kuadran Importance  Kuadran III (Prioritas Rendah) dengan
Performance Grid, yaitu: tingkat1 kepentingan1 pelayanan1
 Kuadran I (Prioritas Utama) dimana tingkat kinerjanya1 rendah1, yaitu:
kinerja pelayanan rendah tapi kepentingan ( - ) tidak ada yang masuk ke dalam kuadran
terhadap pelayanan tinggi yaitu: ini
(P1) Waktu Tunggu Kapal.  Kuadran IV (Berlebihan) dengan tingkat1
(P2) Ketepatan pelayanan dokumen. kepentingan rendah tapi tingkat1 kinerjanya1
(P7) Sarana Bantu Navigasi Pelayaran. tinggi1, yakni:
(P9) Ketersediaan Kapal Tunda/Pandu1. (P5) Kedalaman1 alur1 pelabuhan1
 Kuadran1 II1 (Pertahankan Prestasi)1 dengan1 (P6) Lebar1 panjang1 alur1 pelabuhan1
tingkat1 kepentingan1 tinggi1 dan1 tingkat1 (P10) Kesiapan1 petugas1 kepil 1di1 terminal1
kinerjanya1 tinggi1, yakni: (P11) Fasilitas-fasilitas1 sandar1 kapal1 di1
(P3) Ketepatan1 waktu1 pemanduan1 kapal1. terminal1
(P4) Sistem1 dan prosedur1 pemanduan (P12) Ketersediaan1 fasilitas1 untuk1
kapal1. petugas1 pandu1
(P8) Keahlian1 dan1 keterampilan1 petugas1
pandu1.

https://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/logistik/ Halaman | 89
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 12, No.01, Mei 2022 ISSN : 2086-8561

5 Diagram Cartesius

Tingkat Kepentingan (Y)


P7 P… P8
P1
4 P9 P4 P3
P12
P11
3 P10
P6
P5
2
2.00 2.50 3.00
Tingkat3.50 4.00
Kinerja (X) 4.50 5.00

Gambar 8 Hasil Kuadran Importance Performance Grid


Sumber: Hasil Olahan Penulis

C. Upaya Perbaikan 1Kinerja Pelayanan1 diperoleh dari hasil analisa IPA (Importance-
Pemanduan1 Kapal1 dengan Performance Analysis) berdasarkan hasil wawancara
Menggunakan Metode Analisis SWOT dan observasi di lapangan dengan pemakai jasa dan
(Streght, Weakness, Opportunity dan stakeholder sebagai berikut:
Threat).  Kekuatan (Strength)
a. Pemanduan Kapal yang tepat
Gambar VIII adalah upaya perbaikan harus waktu sesuai dengan KPI
dilakukan pada Kuadran I (Prioritas Utama) dimana perusahaan.
tingkat kepentingan pelanggan tinggi tapi tingkat b. Pemaduan kapal tersusun dalam
kinerja pelayanan pemanduan kapal rendah, yakni: Sistem dan prosedur dan
dilaksanakan dengan baik.
 Waktu Tunggu Kapal dan Ketepatan pelayanan c. Keahlian dan keterampilan petugas
dokumen. pandu.
Terjadinya masalah terkait waktu tunggu kapal  Kelemahan (Weakness)
yang dinilai oleh pengguna jasa biasanya hal a. Waktu tunggu kapal yang melebihi
tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti KPI.
faktor cuaca yang sangat sulit untuk diprediksi b. Ketepatan waktu pelayanan
dan lamanya pengurusan dokumen. dokumen belum bisa direalisasikan
 Sarana Bantu Navigasi Pelayaran dengan maksimal.
Sistem Navigasi tersedia tetapi belum c. Belum teritegrasinya Sarana Bantu
dimanfaatkan secara maksimal untuk memantau Navigasi Pelayaran yang belum
dan melakukan pengawasan yang seharusnya terintegrasi dan belum
dapat mempermudah pelaksanaan pemanduan dilaksanakan dengan baik.
pelayanan kapal yang lebih maksimal.  Peluang (Opportunity)
 Ketersediaan1 Kapal1 Tunda1/Pandu1 a. Minat pengguna jasa yang tinggi
Tidak terdapat fasilitas kapal cadangan terhadap bidang agrobisnis
tunda/pandu untuk kegiatan operasional sehingga akan berpotensi
pelaksanaan pemanduan kapal sehingga meningkatnya jumlah kunjungan
mempengaruhi aktivitas pelayanan jika terjadi kapal di pelabuhan.
kerusakan kapal atau faktor lainnya yang bisa b. Pemerintah Bengkulu menyatakan
terjadi di lapangan. Pelabuhan Pulau Baai akan
Sebelum membuat suatu strategi untuk mengurangi kepadatan Selat
memperbaiki dari kinerja pelayanan pemanduan Malaka dengan mengalokasikan
kapal dengan matriks SWOT, disusun terlebih ruang laut yang strategis untuk
dahulu berbagai faktor strategi Internal dan Eksternal kepentingan ekonomi.
yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan  Ancaman (Threat)
pemanduan kapal. Adapun Faktor-faktor tersebut

https://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/logistik/ Halaman | 90
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 12, No.01, Mei 2022 ISSN : 2086-8561

a. Kebijakan pemerintah untuk tetap terjadi peningkatan kunjungan


mendistribusikan pelayanan pandu terhadap kapal-kapal besar.
dan melayani pemanduan kapal Berdasarkan faktor internal dan eksternal
walaupun kondisi pasang surut air yang didapat di atas terdapat strategi-strategi untuk
laut dan cuaca pada alur/kolam memperoleh perbaikan kinerja pelayanan
pelayaran di pelabuhan yang tidak pemanduan kapal yang gambarkan melalui matrik
dapat diprediksi. analisis SWOT pada Gambar 9 di bawah ini:
b. Fasilitas dan Alur/Kedalaman
kolam yang belum memadai jika
ANALISA SWOT PELABUHAN PULAU BAAI BENGKULU
STRENGHT WEAKNESS
1. Ketepatan waktu pemanduan kapal 1. Waktu Tunggu (Waiting Time) kapal yang
FAKTOR (Approaching Time) yang sesuai dengan KPI melebihi KPI.
INTERNAL perusahaan dan harapan agen/pengguna jasa 2. Ketepatan waktu pelayanan dokumen
pelabuhan. (Postpone Time) yang belum direalisasikan
2. Sistem dan Prosedur (SISPRO) Pemanduan dengan cukup baik.
kapal yang tersusun dan dilaksanakan dengan 3. Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP)
baik. yang belum terintegrasi dan belum dilaksanakan
FAKTOR 3. Keahlian dan keterampilan petugas pandu. dengan baik.
EKSTERNAL 4. Belum adanya cadangan kapal tunda/pandu
apabila terjadi kerusakan atau perawatan berkala
untuk kapal tunda/pandu di pelabuhan.
OPPORTUNITY STRATEGI SO STRATEGI WO
1. Dapat dilihat dari minat A. Mempertahankan kinerja ketepatan waktu A. Mengintegrasikan sistem pelayanan dokumen
pengguna jasa yang tinggi terhadap pemanduan kapal (Approaching Time) serta sehingga dapat mengurangi potensi-potensi
agrobisnis sehingga akan berpotensi keahlian dan keterampilan petugas pandu yang meningkatnya Waiting Time kapal dan
meningkatnya jumlah kunjungan berperan sebagai tingkat keselamatan kapal dan mengintegrasikan sistem Inaportnet pada
kapal di pelabuhan. barang yang diangkut untuk meningkatkan pengguna jasa dan memudahkan pengawasan
2. Pemerintah kota bengkulu kunjungan kapal dari meningkatnya minat pemerintah terhadap kinerja pelayanan
menyatakan pelabuhan pulau baai pengguna jasa terhadap agrobisnis. pemanduan kapal.
akan mengurangi kepadatan arus B. Mempertahankan Sistem dan Prosedur B. Dengan meningkatnya minat pengguna jasa
pelayaran Selat Malaka. (SISPRO) Pemanduan kapal yang tersusun dan dan berpotensi meningkatnya kunjungan kapal di
dilaksanakan dengan baik dan meningkatkan pelabuhan maka diperlukan adanya indikator atau
program pembesaran arus kolam pada pelabuhan batas lamanya pengurusan dokumen dipelabuhan.
agar nantinya dapat mengurangi kepadatan pada
arus pelayaran di Selat Malaka.
THREAT STRATEGI ST STRATEGI WT
1. Kondisi pasang surut air laut dan A. Memberikan perawatan dengan melaksanakan a. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan
cuaca pada alur/kolam pelayaran di program pengerukan terhadap alur/kedalaman Direktorat Kenavigasian untuk sistem informasi
pelabuhan yang tidak dapat kolam yang memadai apabila terjadi peningkatan terhadap kondisi cuaca dan pasang surut pada
diprediksi. kunjungan kapal apabila terjadi peningkatan keintegrasian sistem pelayanan dokumen,
2. Fasilitas dan alur/kedalaman kunjungan terhadap kapal-kapal besar. sehingga kapal-kapal yang akan melakukan
kolam yang belum memadai apabila B. Membuat sistem dan prosedur pelayanan kegiatan pemanduan dapat mengetahui kondisi
terjadi peningkatan kunjungan pemanduan kapal dengan mempertimbangkan cuaca dan pasang surut di lapangan pada saat
terhadap kapal-kapal besar. kebutuhan fasilitas pandu dan tunda terhadap mengajukan dokumen PPKB (Permintaan
kunjungan kapal di pelabuhan. Pelayanan Kapal dan Barang);
b. Menyediakan cadangan kapal tunda/pandu
untuk melayani kapal-kapal apabila terjadi
kerusakan atau semacamnya yang melakukan
kegiatan pemanduan di pelabuhan.

Gambar 9 Matriks Analisis SWOT


Sumber: Hasil Olahan Penulis

4. KESIMPULAN standar yang ditentukan. Berjumlah total 16


kapal dan waiting time terbesar adalah >20 jam.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan 2. Upaya-upaya1 dan strategi1 perbaikan1 kinerja1
yang telah dikemukakan, maka hasil penelitian ini pelayanan1 pemanduan1 pada penelitian ini
dapat disimpulkan sebagai berikut: dengan menggunakan metode analisis Strength,
1. Kondisi eksisting pada Pelabuhan Pulau Baai Weakness, Opportunity dan Threat (SWOT)1
Bengkulu, Berdasarkan data jumlah total yang diperoleh dari hasil analisis Importance1
kunjungan kapal 940 pada bulan Januari-Maret Performance1 Analysis1 (IPA)1 dan1
yaitu terdapat lamanya waktu tunggu (waiting berdasarkan1 hasil wawancara1 di lapangan1,
time) kapal yang melebihi KPI dari perusahaan berdasarkan hasil strategi SWOT1 yaitu sebagai
yaitu Waiting for pilot sebesar 0.5 jam atau berikut:
setara dengan 30 menit dan belum sesuai dengan

https://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/logistik/ Halaman | 91
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 12, No.01, Mei 2022 ISSN : 2086-8561

a. Mengintegrasikan sistem pelayanan dalam melakukan kegiatan pemanduan


dokumen hal tersebut bisa mengurangi kapal di Pelabuhan khususnya di Pulau
potensi-potensi meningkatnya Waiting BAAI Bengkulu.
Time kapal dan mengintegrasikan
sistem In a port pada pengguna jasa 5. REFERENSI
sehingga memudahkan1 pengawasan1
kinerja1 pelayanan1 pemanduan1 kapal1 [1] Andrianto, Yuda,Achmad Wicaksono, M.Ruslin
oleh pemerintah. Anwar.(2016). Analisis Kinerja Pelayanan
b. Tingginya1 minat1 pengguna1 jasa1 akan Pemanduan Kapal Terhadap Waktu Tunggu
1berpotensi terhadap naiknya (Waiting Time) Di Pelabuhan Tanjung
kunjungan1 kapal1 di pelabuhan1 Perak.IPTEK. Journal of Proceding Series.
sehingga diperlukan adanya percepatan1 [2] PT Pelabuhan Indonesia II (Perseroan). (2021).
pengurusan1 dokumen1 dipelabuhan1. Sistem Informasi Manajemen Pelabuhan.
c. Pihak penyedia pelayanan harus Bengkulu: PT Pelabuhan Indonesia II
berkoordinasi dengan Direktorat (Perseroan). (https://www.indonesiaport.co.id/,
Kenavigasian khususnya terkait dengan diakses 12 Juni 2022).
informasi sistem untuk mengetahui [3] Lasse,D.A., Manajemen Kepelabuhan.(2016).
kondisi cuaca dan pasang surut. Jakarta. Rajawali Pers
Integrasi sistem pelayanan dokumen [4] Tjiptono, Fandy. (2011). Service Management
diperlukan sehingga kapal-kapal yang Mewujudkan Layanan Prima. Edisi 2.
akan melakukan kegiatan pemanduan Yogyakarta: Andi.
dapat mengetahui pasang surut dan [5] Tjiptono, Fandy & Gregorius Candra. (2011).
kondisi cuaca di lapangan ketika akan Service, Quality, & Satisfaction Edisi 3.
melakukan pengajukan dokumen Yogyakarta: Andi.
Permintaan Pelayanan Kapal dan [6] Triatmodjo, Bambang. (2010). Perencanaan
Barang (PPKB). Pelabuhan. Yogyakarta, Depok Sleman: Betta
d. Penyedia Pelayanan menyediakan Offset.
cadangan kapal tunda/pandu untuk [7] Rangkuti, Freddy. (2004). Analisis SWOT
melayani kapal-kapal jika terjadi Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
kerusakan kapal atau semacamnya Gramedia Pustaka utama.

https://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/logistik/ Halaman | 92

Anda mungkin juga menyukai