ABSTRACT
The purpose of the research is to analyze the effect of the delay arrival of railway to the
operational performance of the first regional in Jakarta. To solve the problem, the research used
some methods; unstructured data collecting, library research, and companies’ data. While for
the data analysis used simple linear regression, basic counting of railway delay arrival and
operational performance. The results show that there is an effect of the railway delay arrival (X)
as 38.44 to the operational performance of the first regional (Y) with the interpretation of
coefficient correlation as 0.62. The results mean that the effect is strong enough.
83
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 4 No. 1 September 2017
PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) serta yang menghubungkan berbagai tempat
dukungan sistem seperti Sipoka (Standar shehingga merupakan satu sistem. Jalur
Induk Operasi Kereta Api). Tujuan dari kereta api khusus adalah jalur kereta api yang
penelitian ini adalah untuk mengetahui digunakan secara khusus oleh badan usaha
seberapa besar kajian keterlambatan tertentu untuk menunjang kegiatan pokok
kedatangan kereta api khususnya kereta api badan usaha tersebut. Jalan rel adalah satu
penumpang terhadap realisasi kinerja operasi kesatuan kosntruksi yang terbuat dari baja,
daerah operasi 1 Jakarta untuk dapat beton, atau konstruksi lain yang terletak di
diketahui apa saja penyebab keterlambatan permukaan, di bawah, dan di atas tanah atau
kedatangan kereta api khususnya kereta api bergantung beserta perangkatnya yang
penumpang, program yang diinginkan oleh mengarahkan jalannya kereta api. Dalam
PT Kereta Api Indonesia (Persero) dapat Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9
terealisasi, dapat menetapkan program yang tahun 2014 tentang Tata Cara Penetapan
ingin dicapai selanjutnya, serta dapat Jaringan Pelayanan dan Lintas Pelayanan
mengetahui kinerja yang telah dicapai oleh PT Perekeretaapian, Grafik Perjalanan Kereta
Kereta Api Indonesia (Persero). Api yang selanjutnya disebut Gapeka adalah
pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan
KAJIAN PUSTAKA kereta api yang digambarkan dalam bentuk
Jenis kendaraan angkutan di jalan yang garis yang menunjukkan stasiun, waktu,
digunakan untuk melayani orang atau barang, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta
dari satu tempat ke tempat lain di daratan api mulai dari berangkat, bersilang,
(Salim, 2008), seperti mobil, motor, bus, truk, bersusulan, dan berhenti yang digambarkan
kereta api dan lain – lain. Menurut Undang- secara grafis untuk pengendalian perjalanan
Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang kereta api.
Perkeretaapian Pasal 1, Perkeretaapian adalah
satu kesatuan sistem yang terdiri atas
prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, METODE PENELITIAN
serta norma, kriteria, persyaratan, dan Dalam penelitian ini menggunakan
prosedur untuk penyelenggaraan transportasi populasi sebesar 1104 pada Keterlambatan
kereta api. Kereta Api adalah sarana kedatangan Kereta Api Penumpang, dan 890
perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik pada Realisasi Kinerja Operasi; dan sampel
berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
sarana perkeretaapian lainnya, yang akan yang dimiliki oleh populasi tersebut.
ataupun sedang bergerak di jalan rel yang (Sugiyono, 2015). Sampel pada penelitian ini
terkait dengan perjalan kereta api. Prasarana 12 bulan, dikarenakan data yang digunakan
kereta api adalah jalur kereta api, stasiun adalah data bulanan dan dihitung dalam
kereta api, dan fasilitas operasi kereta api tahunan. Metode pengumpulan data dengan
agar kereta api dapat dioperasikan. Jalur menggunakan tehnik wawancara dan
kereta api adalah jalur yang terdiri atas pengumpulan data sekunder dengan data-data
rangkaian petak jalan rel yang meliputi ruang dari perusahaan. Teknik analisis data
manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur menggunakan, regresi liniear sederhana, ,
kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta koefisien korelasi, koefisien penentu, Uji t
api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang dan Hipotesis asosiatif.
diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.
Jaringan jalur kereta api adalah seluruh jalur
kereta api yang terkait satu dengan yang lain
84
Kajian Keterlambatan Kedatangan Kereta Api Penumpang Terhadap Kinerja Operasi Daerah…
85
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 4 No. 1 September 2017
meningkat sebesar 14,72% ; c) Pada bulan sebesar - 62,68% ; e) Pada bulan Mei, kereta
Maret, kereta api kelas eksekutif yang api kelas eksekutif yang terlambat datang
terlambat datang realisasinya adalah 29 realisasinya adalah 33 menit, pada kereta api
menit, pada kereta api kelas bisnis yang kelas bisnis yang terlambat datang
terlambat datang realisasinya adalah sebesar realisasinya adalah sebesar 36 menit, dan
41 menit, dan kereta api kelas ekonomi yang kereta api kelas ekonomi yang terlambat
terlambat datang realisasinya sebesar 26 datang realisasinya sebesar 25 menit. Dan
menit. Dan setelah di hitung pada tiga kelas setelah di hitung jumlah pada tiga kelas
diatas, untuk bulan Maret jumlah diatas, untuk bulan Mei jumlah keterlambatan
keterlambatan kedatangan kereta api kedatangan kereta api penumpang
penumpang realisasinya sebesar 94 menit. realisasinya sebesar 94 menit. Terjadi
Terjadi Kenaikan kinerja operasi dari bulan Penurunan kinerja operasi dari bulan
sebelumnya sebesar 129 menit pada bulan sebelumnya sebesar 59 menit pada bulan Mei
Maret menjadi 96 menit, artinya menjadi 94 menit, artinya keterlambatan
keterlambatan kereta api menurun yang kereta api meningkat yang mengakibatkan
mengakibatkan adanya perbedaan dengan adanya perbedaan dengan bulan sebelumnya
bulan sebelumnya sebesar 96 – 129 = -35 sebesar 94 – 59 = 35 menit. Penurunan ini
menit. Kenaikan ini terjadi karena pada bulan terjadi karena pada bulan Mei disebabkan
Maret tidak terdapat gangguan signifikan meningkatnya pemasangan taspat atau
yang mempengaruhi keterlambatan kereta api pembatas kecepatan di beberapa lintas untuk
penumpang seperti pada bulan Februari yang perbaikan prasarana dan untuk mencegah
mengakibatkan keterlambatan kedatangan terjadinya PLH atau Peristiwa Luarbiasa
kereta api penumpang pada bulan Maret Hebat (kecelakaan kereta api) yang
menurun sebesar -34,37% ; d) Pada bulan mempengaruhi keterlambatan kereta api
April, kereta api kelas eksekutif yang penumpang yang mengakibatkan
terlambat datang realisasinya adalah 15 keterlambatan kedatangan kereta api
menit, pada kereta api kelas bisnis yang penumpang pada bulan Mei meningkat
terlambat datang realisasinya adalah sebesar sebesar 37,21% . Selanjutnya; f) Pada bulan
22 menit, dan kereta api kelas ekonomi yang Juni, kereta api kelas eksekutif yang
terlambat datang realisasinya sebesar 22 terlambat datang realisasinya adalah 16
menit. Dan setelah di hitung jumlah pada tiga menit, pada kereta api kelas bisnis yang
kelas diatas, untuk bulan April jumlah terlambat datang realisasinya adalah sebesar
keterlambatan kedatangan kereta api 22 menit, dan kereta api kelas ekonomi yang
penumpang realisasinya sebesar 59 menit. terlambat datang realisasinya sebesar 21
Terjadi Kenaikan kinerja operasi dari bulan menit. Dan setelah di hitung jumlah pada tiga
sebelumnya sebesar 96 menit pada bulan kelas diatas, untuk bulan Juni jumlah
April menjadi 59 menit, artinya keterlambatan kedatangan kereta api
keterlambatan kereta api menurun yang penumpang realisasinya sebesar 59 menit.
mengakibatkan adanya perbedaan dengan Terjadi kenaikan kinerja operasi dari bulan
bulan sebelumnya sebesar 59 – 96 = -37 sebelumnya sebesar 94 menit pada bulan Juni
menit. Kenaikan ini terjadi karena pada bulan menjadi 59 menit, artinya keterlambatan
April tidak terdapat gangguan signifikan yang kereta api menurun yang mengakibatkan
mempengaruhi keterlambatan kereta api adanya perbedaan dengan bulan sebelumnya
penumpang yang mengakibatkan sebesar 59 – 94 = -35 menit. Kenaikan ini
keterlambatan kedatangan kereta api terjadi karena pada bulan Juni telah
penumpang pada bulan April menurun dicabutnya pemasangan taspat atau pembatas
86
Kajian Keterlambatan Kedatangan Kereta Api Penumpang Terhadap Kinerja Operasi Daerah…
kecepatan untuk perbaikan prasarana dan sebelumnya sebesar 48 menit pada bulan
untuk mencegah terjadinya PLH atau Agustus menjadi 55 menit, artinya
Peristiwa Luar biasa Hebat (kecelakaan keterlambatan kereta api meningkat yang
kereta api) yang mempengaruhi mengakibatkan adanya perbedaan dengan
keterlambatan kereta api penumpang yang bulan sebelumnya sebesar 55 – 48 = 7 menit.
mengakibatkan keterlambatan kedatangan Penurunan ini terjadi karena dimulainya
kereta api penumpang pada bulan Juni pekerjaan - pekerjaan satker atau satuan kerja
menurun sebesar - 57,27% ;f) Pada bulan serta perawatan jalan rel yang selama masa
Juli, kereta api kelas eksekutif yang terlambat angkutan lebaran dihentikan sementara
datang realisasinya adalah 13 menit, pada pelaksanaannya yang mengakibatkan
kereta api kelas bisnis yang terlambat datang keterlambatan kedatangan kereta api
realisasinya adalah sebesar 17 menit, dan penumpang pada bulan Agustus meningkat
kereta api kelas ekonomi yang terlambat sebesar 12,71% ; h) Pada bulan September,
datang realisasinya sebesar 18 menit. Dan kereta api kelas eksekutif yang terlambat
setelah di hitung jumlah pada tiga kelas datang realisasinya adalah 14 menit, pada
diatas, untuk bulan Juli jumlah keterlambatan kereta api kelas bisnis yang terlambat datang
kedatangan kereta api penumpang realisasinya adalah sebesar 14 menit, dan
realisasinya sebesar 48 menit. Terjadi kereta api kelas ekonomi yang terlambat
kenaikan kinerja operasi dari bulan datang realisasinya sebesar 16 menit. Dan
sebelumnya sebesar 59 pada bulan Juli setelah di hitung jumlah pada tiga kelas
menjadi 48 menit, artinya keterlambatan diatas, untuk bulan September jumlah
kereta api menurun yang mengakibatkan keterlambatan kedatangan kereta api
adanya perbedaan dengan bulan sebelumnya penumpang realisasinya sebesar 40 menit.
sebesar 48 – 59 = -11 menit. Kenaikan ini Terjadi kenaikan kinerja operasi dari bulan
terjadi karena tidak terdapat gangguan sebelumnya sebesar 55 menit pada bulan
signifikan yang mempengaruhi keterlambatan September menjadi 40 menit, artinya
kereta api penumpang ditambah adanya masa keterlambatan kereta api menurun yang
angkutan lebaran mulai tanggal 2 Juli sampai mengakibatkan adanya perbedaan dengan
dengan 2 Agustus 2015 yang memberi bulan sebelumnya sebesar 40 – 55 = -15
prioritas pada kereta api penumpang namun menit. Kenaikan ini terjadi karena pada bulan
mempengaruhi keterlambatan kereta api September tidak terdapat gangguan signifikan
barang yang mengakibatkan keterlambatan yang mempengaruhi keterlambatan kereta api
kedatangan kereta api penumpang pada bulan penumpang yang mengakibatkan
Juli menurun sebesar -57,27% ; g) Pada bulan keterlambatan kedatangan kereta api
Agustus, kereta api kelas eksekutif yang penumpang pada bulan September menurun
terlambat datang realisasinya adalah 18 sebesar -42,50% ; i) Pada bulan Oktober,
menit, pada kereta api kelas bisnis yang kereta api kelas eksekutif yang terlambat
terlambat datang realisasinya adalah sebesar datang realisasinya adalah 15 menit, pada
21 menit, dan kereta api kelas ekonomi yang kereta api kelas bisnis yang terlambat datang
terlambat datang realisasinya sebesar 16 realisasinya adalah sebesar 15 menit, dan
menit. Dan setelah di hitung jumlah pada tiga kereta api kelas ekonomi yang terlambat
kelas diatas, untuk bulan Agustus jumlah datang realisasinya sebesar 15 menit. Dan
keterlambatan kedatangan kereta api setelah di hitung jumlah pada tiga kelas
penumpang realisasinya sebesar 55 menit. diatas, untuk bulan Oktober jumlah
Terjadi Penurunan kinerja operasi dari bulan keterlambatan kedatangan kereta api
87
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 4 No. 1 September 2017
penumpang realisasinya sebesar 45 menit. perawatan jalan kereta api, serta krisis
Terjadi Penurunan kinerja operasi dari bulan lokomotif yang disebabkan banyaknya
sebelumnya sebesar 40 menit pada bulan perjalanan KLB (Kereta Api Luar Biasa)
Oktober menjadi 45 menit, artinya yang mengakibatkan keterlambatan
keterlambatan kereta api meningkat yang kedatangan kereta api penumpang pada bulan
mengakibatkan adanya perbedaan dengan November meningkat sebesar 30,77%; k)
bulan sebelumnya sebesar 45 – 40 = 5 menit. Pada bulan Desember, kereta api kelas
Penurunan ini terjadi karena adanya eksekutif yang terlambat datang realisasinya
pekerjaan - pekerjaan satker atau satuan kerja adalah 28 menit, pada kereta api kelas bisnis
yang mengakibatkan keterlambatan yang terlambat datang realisasinya adalah
kedatangan kereta api penumpang pada bulan sebesar 30 menit, dan kereta api kelas
Oktober meningkat sebesar 11,13% ; j) Pada ekonomi yang terlambat datang realisasinya
bulan November, kereta api kelas eksekutif sebesar 32 menit. Dan setelah di hitung
yang terlambat datang realisasinya adalah 21 jumlah pada tiga kelas diatas, untuk bulan
menit, pada kereta api kelas bisnis yang Desember jumlah keterlambatan kedatangan
terlambat datang realisasinya adalah sebesar kereta api penumpang realisasinya sebesar 90
25 menit, dan kereta api kelas ekonomi yang menit. Terjadi penurunan kinerja operasi dari
terlambat datang realisasinya sebesar 19 bulan sebelumnya sebesar 65 menit pada
menit. Dan setelah di hitung jumlah pada tiga bulan Desember menjadi 90 menit, artinya
kelas diatas, untuk bulan November jumlah keterlambatan kereta api meningkat yang
keterlambatan kedatangan kereta api mengakibatkan adanya perbedaan dengan
penumpang realisasinya sebesar 65 menit. bulan sebelumnya sebesar 90 – 65 = 25
Terjadi penurunan kinerja operasi dari bulan menit. Penurunan ini terjadi karena adanya
sebelumnya sebesar 45 menit pada bulan beberapa kejadian anjlokan kereta api,
November menjadi 65 menit, artinya window time untuk perawatan prasarana dan
keterlambatan kereta api meningkat yang percepatan pekerjaan rehabilitasi dan
mengakibatkan adanya perbedaan dengan perawatan jalan kereta api, serta krisis
bulan sebelumnya sebesar 65 – 45 = 20 lokomotif yang disebabkan banyaknya
menit. Penurunan ini terjadi karena adanya perjalanan KLB (Kereta Api Luar Biasa)
beberapa kejadian anjlokan kereta api, yang mengakibatkan keterlambatan
window time untuk perawatan prasarana dan kedatangan kereta api penumpang pada bulan
percepatan pekerjaan rehabilitasi dan Desember meningkat sebesar 27,76%.
88
Kajian Keterlambatan Kedatangan Kereta Api Penumpang Terhadap Kinerja Operasi Daerah…
50
45
40
35
30
25
20
15
10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
12 12
6
Eksekutif Bisnis 9 12
5
Ekonomi
September
Oktober
November
Desember
Februari
Maret
Januari
Juni
Agustus
Mei
April
Juli
89
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 4 No. 1 September 2017
90