Anda di halaman 1dari 17

SINKRONISASI JADWAL BUS AIR PALEMBANG DAN KERETA API INDRALAYA

Rika Meitri Sister Department of Civil Engineering University Of Sriwijaya Jalan Raya Palembang-Prabumulih Km.32 Indralaya. 30662 rikasister@yahoo.com

ABSTRAK
Sinkronisasi jadwal adalah hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan sistem multimoda yang terpadu sehingga perjalanan dengan angkutam umum lebih diminati dibandingkan angkutan pribadi. Penelitian mengenai sinkronisasi jadwal telah dilakukan oleh Shiravasava & Dhingra (2002), dan Wong (2004). Dalam paper ini, akan dibahas mengenai sinkronisasi jadwal antara bus air dan kereta api Indralaya. Analisa data yang digunakan yaitu dengan menghitung waktu kedatangan bus air di dermaga transit, waktu keberangkatan kereta api dan waktu kedatangan kereta api. Dari variabel tersebut didapat waktu tunggu penumpang di setiap waktu keberangkatan kereta api. Selain itu juga akan didapat optimasi dan minimasi dari penjadwalan tersebut, dimana yang dioptimalkan adalah frekuensi keberangkatan kereta api dan yang diminimalkan adalah waktu tunggu penumpang dari bus air transit ke kereta api Indralaya. Dari analisis yang telah dilakukan maka didapat optimasi frekuensi keberangkatan kereta api Indralaya sebanyak 22 kali dan minimasi waktu tunggu penumpang adalah 3 menit. Kata Kunci : Sinkronisasi, jadwal, multimoda, waktu tunggu penumpang PENDAHULUAN Kota Palembang merupakan salah satu kota metropolis di Indonesia. Jumlah penduduk kota Palembang Tahun 2009 adalah 1.438.938 jiwa, dan meningkat kembali pada tahun 2010 yaitu 1.452.840 jiwa. Penduduk kota Palembang mempunyai aktifitas yang berbeda-beda. Aktifitas penduduk Kota Palembang ini tersebar hampir di setiap kecamatan, bahkan aktifitas mereka di luar kota sehingga mereka melakukan perjalanan komuter. Kota Indralaya yang berada di Kabupaten Ogan Ilir merupakan salah satu tujuan aktifitas penduduk kota Palembang terutama mahasiswa. Ini dikarenakan di Indralaya terdapat kampus Universitas Sriwijaya Reguler yang merupakan Kampus Utama Universitas Sriwijaya. Dengan memakan waktu perjalanan kurang lebih satu jam, mahasiswa UNSRI lebih memilih melakukan perjalanan pulang pergi dari Palembang ke Indralaya. Tetapi untuk beberapa tahun terakhir ini, Jalan Lintas Timur yang merupakan jalan yang dilewati untuk menuju Kampus UNSRI Indralaya sering mengalami kemacetan panjang. Waktu perjalanan dari Palembang menuju Indralaya bisa sampai memakan waktu lebih dari 5 jam. Kemacetan panjang ini dikarenakan seringnya truk batu bara yang terguling di jalan tersebut.

Pihak Universitas Sriwijaya telah memberikan solusi agar mahasiswa tidak terjebak macet, yaitu dengan mengadakan moda kereta api. Kereta Api Indralaya diresmikan Dinas Perhubungan Sumsel pada tahun 2009. Moda transportasi kereta api ini menjadi salah satu alternatif mahasiswa Universitas Sriwijaya untuk menempuh perjalanan ke Indralaya. Dengan menggunakan moda kereta api ini mahasiswa dapat terhindar dari kecelakaan ataupun kemacetan. Sarana transportasi kereta api ini memakan waktu tempuh yang lebih singkat dibandingkan bus yaitu kurang lebih 30 menit. Tetapi kenyataannya, kereta api Indralaya masih saja sepi akan penumpang. Mahasiswa tetap lebih memilih bus angkutan umum, baik dari Bukit ataupun Cinde. Salah satu penyebab kurangnya peminat Kereta Api Indralaya ini adalah moda sebelumnya yang harus digunakan untuk menuju stasiun kereta api. Stasiun Kertapati berada di ujung Kota sehingga mahasiswa harus menggunakan moda lain dulu untuk ke stasiun. Oleh sebab itu, direncanakan adanya sistem multimmoda terpadu dengan kereta api Indralaya. Dimana akan ada keterpaduan empat moda yang berbeda, yaitu moda udara, jalan, sungai dan rel. Keterpaduan moda sungai dan rel adalah keterpaduan antara bus air dan kereta api Indralaya. Bus air merupakan angkutan sungai yang telah diresmikan Departemen Perhubungan tahun 2009 sebagai alat transportasi masyarakat yang dari hilir ke hulu. Bus air ini juga merupakan salah satu alternatif untuk mengaktifkan kembali transportasi sungai yang telah lama tidak berfungsi di sepanjang Sungai Musi. Untuk menciptakan keterpaduan antara bus air dan kereta api Indralaya diperlukan jadwal yang terintegrasi satu sama lain, yaitu harus ada sinkronisasi jadwal antara bus air dan kereta api Indralaya. Penelitian tentang sinkronisasi jadwal sudah pernah dilakukan oleh Prabhat Shiravastava dan S.L Dhingra (2002) yang melakukan sinkronisasi antara kereta api A dan kereta api B. Dalam penelitian tersebut, mereka melakukan minimasi terhadap biaya. Rachel C.W. Wong (Timetable Synchronization For Mass Transit Railways, Hongkong) membuat penjadwalan terhadal kereta api dengan bus dengan mengoptimalkan waktu kedatangan dan meminimalkan waktu tunggu.. Dengan meminimlakan waktu tunggu maka dilakukan juga penelitian untuk sinkronisasi jadwal antara bus air dan kereta api Indralaya. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian intermoda adalah merupakan transportasi angkutan penumpang yang menggunakan dua atau lebih moda angkutan dari suatu tempat asal menuju tempat tujuan melalui proses informasi tentang jaringan yang efisien dan terkoordinasi (Christoper M. Monsere, 2007 dalam Napitupulu).

Gambar 2.1 Angkutan transportasi intermodal (Christopher M and Dharnikota, 2007)

Permasalahan transit adalah masalah transportasi dimana dalam perpindahan penumpang dari satu moda ke moda lainnya, mulai dari sumber ke titik tujuan harus mulai transit. Masalah transit dapat dikonversi ke dalam masalah transportasi dan disesuaikan dengan algoritma atau program transportasi dan program linier (Ristianto, 2011 dan Taha Hamdi, 2007). Dalam model program linier untuk sinkronisasi kereta api, tujuannya adalah untuk meminimalkan waktu tunggu (waiting time) dalam sistem seluruh kereta api (C.W. Wong, Rachel dkk dalam Operations Department MTR Corporation Limited, Hong Kong, China) Min cttq , wttqq ' (1) ' ' (t ,t ') q q ' dimana ctttq adalah jumlah penumpang yang transit dari kereta api pengumpan qth pada rute t ' ke kereta api di rute t'. (t, t') adalah kelompok penumpang yang membutuhkan transit dari rute t ke rute t. Untuk menghitung waktu kedatangan dan waktu keberangkatan :
tq tq Atq ! Ltq  Rk  Dk 0 j j j 1

(2) (3)
th

Ltq ! Atq  D j j
tq j

k !1 tq j

k !1

dimana R adalah waktu untuk kereta q pada rute t untuk run dari Stasiun j-1 ke Stasiun j;
D tq adalah waktu tinggal kereta qth di rute t di Stasiun j. Stasiun 0 adalah terminal asal. j

METODOLOGI Untuk masalah sinkronisasi jadwal Bus Air dan Kereta Api Indralaya, permasalahan transit bisa dilihat pada gambar III.1
Stasiun KA Indralaya Waiting Time Bus Air Walking Time Kereta Api Indralaya

Bawah Jembatan Ampera

Gambar III.2 Skema Sinkronisasi Antara Bus Air dan Kereta Api Indralaya

Model matematika untuk permasalahan sinkronisasi jadwal kereta api Indralaya dan bus air dalam bentuk program linear adalah sebagai berikut: Untuk waktu kedatangan penumpang dari bus air ke Stasiun Kertapati:
i Ta ba ! Dba  JTba  STba i i j n

Sedangkan, waktu keberangkatan kereta api :

Td ka1 ! Ta ba  Wkt  Wtt

................ (1)

Formula (1) bisa digunakan untuk keberangkatan kereta api pertama kali. Ini dikarenakan kereta api memang sudah ada di Stasiun Kertapati, bukan dari Stasiun Indralaya. Tetapi, untuk waktu keberangkatan kereta api yang kedua kalinya dari Kertapati, berarti kita harus mengetahui waktu kedatangan kereta api itu dari Indralaya ke Kertapati. Untuk mengetahui waktu kedatangan Kereta Api Indralaya :
k Ta ka ! D ka  JTka  ST ka k k j n

Untuk menghitung waiting time (Wtt) dari Bus Air menuju Kereta Api Indralaya adalah sebagai berikut : Wtt = Td ka k  (Ta ba j  Wkt ) Secara keseluruhan rencana metodologi penulisan laporan tugas akhir ini dapat dilihat dalam bagan alir berikut.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

a) Bus Air Hasil dari Survey Public Transport Movement utuk bus air berupa waktu perjalanan yang ditempuh bus air dari BKB ke Stasiun Kertapati dan kecepatannya. Selain itu juga, melihat fasilitas yang ada di setiap bus air.

Tabel Waktu perjalanan, kecepatan dan fasiltas setiap bus air, 2011 Nama Bus Air Waktu Perjalanan (menit) BKB-KTP KM. Ariodillah Pangeran Sido Ing Lautan KM. Balido Putri Selako Rambut 28 28 28 28 KTP-BKB 25 25 25 25 Kecepatan (mph) BKB-KTP 6 6 6 6 KTP-BKB 8 8 8 8 Fasilitas tambahan yang ada AC Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Pelampung Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada

Sumber : Hasil Survey Inventarisasi

b) Kereta Api Indralaya Untuk survey Public Transport Movement, dilakukan di kereta api Indralaya. Untuk kereta api Indralaya sendiri, tidak ada penumpang yang naik turun. Sehingga surveyor hanya mencatat jadwal keberangkatan dan kedatangan serta jumlah penumpang yang ada di dalam Kereta Api Indralaya tersebut.

0,33088235 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 07.30 WIB

Load Factor KA Indralaya 0.338235

0.0882353 0.0367

08.15 WIB

09.10 WIB

14.00 WIB

Gambar Load factor Kereta Api Indralaya

Dari tabel di atas terlihat bahwa load factor kereta api Indralaya sangatlah kecil, tidak sampai setengahnya. Untuk pukul 07.30 WIB dan 09.10 WIB, kereta berangkat dari

StasiunKertapati. Sedangkan untuk pukul 08.15 WIB dan 14.00 WIB, kereta berangkat dari Stasiun Indralaya. Load factor terkecil adalah load factor kereta api yang berangkat dari Indralaya pukul 08.15 WIB. Pada jam-jam seperti ini, jarang sekali orang menggunakan kereta api Indralaya ke Palembang. Sebagian besar pada jam-jam ini, hanya ada pedagang ataupun penduduk Indralaya yang ingin ke Kertapati saja. Malahan terkadang pada jam ini, tidak ada seorangpun yang menggunakan kereta api, sehingga tidak ada penumpang satupun.

4.2 Analisis Dari hasil survey home interview 2011, jumlah orang yang akan melakukan perjalanan ke Indralaya setiap harinya berjumlah 6270 orang, sedangkan kapasitas satu kereta api Seruni dengan 2 gerbong yaitu 136 orang. Jadwal Bus Air

Untuk mensinkronisasikan jadwal bus air dan kereta api Indralaya, maka harus mempunyai jadwal bus air terlebih dahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Thania Febriani, 2011 mengenai sinkronisasi jadwal Bus Trans Musi dan Bus Air maka didapat jadwal bus air dengan dua skenario yaitu skenario 1 dan skenario 2.

Tabel 4.9. Jadwal bus air dalam skenario 1 dan skenario 2


SKENARIO 1 ARRIVE DEPART (KERTAPATI) (KERTAPATI) 7:21 7:24 7:29 7:32 7:36 7:39 7:43 7:46 7:50 7:53 7:57 8:00 8:04 8:07 8:11 8:14 8:18 8:21 8:25 8:28 8:32 8:35 8:39 8:42 8:46 8:49 8:53 8:56 9:00 9:03 9:07 9:10 9:14 9:17 9:21 9:24 9:28 9:31 9:35 9:38 9:42 9:45 9:49 9:52 9:56 9:59 10:03 10:06 10:10 10:13 10:17 10:20 10:24 10:27 10:31 10:34 10:38 10:41 10:45 10:48 10:52 10:55 10:59 11:02 11:06 11:09 11:13 11:16 11:20 11:23 11:27 11:30 SKENARIO 2 ARRIVE (KERTAPATI) 7:43

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

DEPART (AMPERA) 6:53 7:01 7:08 7:15 7:22 7:29 7:36 7:43 7:50 7:57 8:04 8:11 8:18 8:25 8:32 8:39 8:46 8:53 9:00 9:07 9:14 9:21 9:28 9:35 9:42 9:49 9:56 10:03 10:10 10:17 10:24 10:31 10:38 10:45 10:52 10:59

ARRIVE (AMPERA) 7:49 7:57 8:04 8:11 8:18 8:25 8:32 8:39 8:46 8:53 9:00 9:07 9:14 9:21 9:28 9:35 9:42 9:49 9:56 10:03 10:10 10:17 10:24 10:31 10:38 10:45 10:52 10:59 11:06 11:13 11:20 11:27 11:34 11:41 11:48 11:55

DEPART (AMPERA) 7:15

DEPART (KERTAPATI) 7:46

ARRIVE (AMPERA) 8:11

7:45

8:13

8:16

8:41

8:15

8:43

8:46

9:11

8:45

9:13

9:16

9:41

9:15

9:43

9:46

10:11

9:45

10:13

10:16

10:41

10:15

10:43

10:46

11:11

10:45

11:13

11:16

11:41

11:15

11:43

11:46

12:11

37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107

11:06 11:13 11:20 11:27 11:34 11:41 11:48 11:55 12:02 12:09 12:16 12:23 12:30 12:37 12:44 12:51 12:58 13:05 13:12 13:19 13:26 13:33 13:40 13:47 13:54 14:01 14:08 14:15 14:22 14:29 14:36 14:43 14:50 14:57 15:04 15:11 15:18 15:25 15:32 15:39 15:46 15:53 16:00 16:07 16:14 16:21 16:28 16:35 16:42 16:49 16:56 17:03 17:10 17:17 17:24 17:31 17:38 17:45 17:52 17:59 18:06 18:13 18:20 18:27 18:34 18:41 18:48 18:55 19:02 19:09 19:16

11:34 11:41 11:48 11:55 12:02 12:09 12:16 12:23 12:30 12:37 12:44 12:51 12:58 13:05 13:12 13:19 13:26 13:33 13:40 13:47 13:54 14:01 14:08 14:15 14:22 14:29 14:36 14:43 14:50 14:57 15:04 15:11 15:18 15:25 15:32 15:39 15:46 15:53 16:00 16:07 16:14 16:21 16:28 16:35 16:42 16:49 16:56 17:03 17:10 17:17 17:24 17:31 17:38 17:45 17:52 17:59 18:06 18:13 18:20 18:27 18:34 18:41 18:48 18:55 19:02 19:09 19:16 19:23 19:30 19:37 19:44

11:37 11:44 11:51 11:58 12:05 12:12 12:19 12:26 12:33 12:40 12:47 12:54 13:01 13:08 13:15 13:22 13:29 13:36 13:43 13:50 13:57 14:04 14:11 14:18 14:25 14:32 14:39 14:46 14:53 15:00 15:07 15:14 15:21 15:28 15:35 15:42 15:49 15:56 16:03 16:10 16:17 16:24 16:31 16:38 16:45 16:52 16:59 17:06 17:13 17:20 17:27 17:34 17:41 17:48 17:55 18:02 18:09 18:16 18:23 18:30 18:37 18:44 18:51 18:58 19:05 19:12 19:19 19:26 19:33 19:40 19:47

12:02 12:09 12:16 12:23 12:30 12:37 12:44 12:51 12:58 13:05 13:12 13:19 13:26 13:33 13:40 13:47 13:54 14:01 14:08 14:15 14:22 14:29 14:36 14:43 14:50 14:57 15:04 15:11 15:18 15:25 15:32 15:39 15:46 15:53 16:00 16:07 16:14 16:21 16:28 16:35 16:42 16:49 16:56 17:03 17:10 17:17 17:24 17:31 17:38 17:45 17:52 17:59 18:06 18:13 18:20 18:27 18:34 18:41 18:48 18:55 19:02 19:09 19:16 19:23 19:30 19:37 19:44 19:51 19:58 20:05 20:12

11:45

12:13

12:16

12:41

12:15

12:43

12:46

13:11

12:45

13:13

13:16

13:41

13:15

13:43

13:46

14:11

13:45

14:13

14:16

14:41

14:15

14:43

14:46

15:11

14:45

15:13

15:16

15:41

15:15

15:43

15:46

16:11

15:45

16:13

16:16

16:41

16:15

16:43

16:46

17:11

16:45

17:13

17:16

17:41

17:15

17:43

17:46

18:11

17:45

18:13

18:16

18:41

18:15

18:43

18:46

19:11

18:45

19:13

19:16

19:41

19:15

19:43

19:46

20:11

108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118

19:23 19:30 19:47 19:54 20:01 20:08 20:15 20:22 20:29 20:36 20:43

19:51 19:58 20:15 20:22 20:29 20:36 20:43 20:50 20:57 21:04 21:11

19:54 20:01 20:18 20:25 20:32 20:39 20:46 20:53 21:00 21:07 21:14

20:19 20:26 20:43 20:50 20:57 21:04 21:11 21:18 21:25 21:32 21:39

19:45

20:13

20:16

20:41

20:15

20:43

20:46

21:11

20:45

21:13

21:16

21:41

Jadwal Kereta Api Indralaya Dari jadwal bus air pada tabel 4.9, bisa dihitung waktu keberangkatan pertama kereta api Indralaya. Diasumsikan waktu berjalan (walking time) dari dermaga transit bus air ke stasiun Kertapati sebesar 2 menit. Jumlah kereta api tujuan Indralaya hanya ada 1 buah. Kereta api tujuan Indralaya mempunyai kapasitas 136 penumpang. Sedangkan untuk 1 bus air mempunyai kapasitas 50 penumpang dan 25 penumpang. Jadi dalam keberangkatan kereta api harus menunggu 4 bus air dulu yang datang. Dikarenakan jadwal bus air ada dua skenario, maka perencanaan jadwal kereta api dibagi dua, yaitu jadwal kereta api dengan penjadwalan bus air skenario 1 dan jadwal kereta api dengan penjadwalan bus air skenario 2.

Tabel :Perencanaan Jadwal Kereta Api Indralaya


SKENARIO 1 Arrive Depart B B 8:21 8:26 9:41 9:46 11:01 11:06 12:21 12:26 13:41 13:46 15:01 15:06 16:21 16:26 17:41 17:46 Arrive A 9:01 10:21 11:41 13:01 14:21 15:41 17:01 18:21 SKENARIO 2 Arrive Depart B B 8:21 8:31 9:51 10:01 11:21 11:31 12:51 13:01 14:21 14:31 15:51 16:01 17:21 17:31 18:51 19:01

Depart A 7:46 9:06 10:26 11:46 13:06 14:26 15:46 17:06

Depart A 7:46 9:16 10:46 12:16 13:46 15:16 16:46 18:16

Arrive A 9:06 10:36 12:06 13:36 15:06 16:36 18:06 19:36

Dilihat dari dua skenario tersebut, maka jumlah penumpang maksimal yang diangkut belum cukup dengan demand. Selain itu juga, selisih antara kedatangan kereta api satu dengan kereta api berikutnya terlalu jauh yaitu 80-90 menit. Sehingga diusulkan untuk penambahan gerbong pada kereta api dan membuat jalur double track. a) Penambahan gerbong Kereta Api Seruni memiliki 2 gerbong dengan kapasitas tempat duduk dan berdiri sebanyak 68 penumpang per gerbong atau 136 dalam satu kali keberangkatan kereta api. Dengan 4 kali keberangkatan, maka jumlah penumpang yang bisa terangkut: 136 penumpang x 5 = 680 penumpang

Sedangkan jumlah penumpang yang akan diangkut setiap harinya ke Indralaya adalah 3120 orang. Sehingga jumlah penumpang yang tidak terangkut : 3120 penumpang 680 penumpang = 2440 penumpang

Dikarenakan kereta api melakukan kali keberangkatan dengan kapasitas satu gerbong 68 penumpang, maka jumlah tambahan gerbong yang dibutuhkan : 2440 penumpang : 5 kali keberangkatan : 68 penumpang = 7,17 gerbong = 7 gerbong

b) Jalur double track Penambahan jalur double track ini memungkinkan agar penumpang bisa melakukan perjalanan ke Indralaya dengan menggunakan kereta api selanjutnya dengan track yang tidak mengalami tabrakan dengan kereta api sebelumnya dan tidak menunggu lama. Dengan adanya jalur double track ini, maka dibutuhkan satu kereta api lagi untuk keberangkatan pertama di Indralaya. Selain itu, dibutuhkan penjadwalan baru.

Tabel : Penjadwalan kereta api Indralaya dengan skenario jalur double track
KA A B A B A B A B A B A B A B 7:46 8:26 9:06 9:46 10:26 11:06 11:46 12:26 13:06 13:46 14:26 15:06 15:46 8:21 9:01 9:41 10:21 11:01 11:41 12:21 13:01 13:41 14:21 15:01 15:41 16:21 Depart A Arrive B Depart B 7:46 8:26 9:06 9:46 10:26 11:06 11:46 12:26 13:06 13:46 14:26 15:06 15:46 16:26 Arrive A 8:21 9:01 9:41 10:21 11:01 11:41 12:21 13:01 13:41 14:21 15:01 15:41 16:21 17:01

Keterangan : Depart A Depart B Arrive A Arrive B

= Jam keberangkatan dari Stasiun Kertapati = Jam keberangkatan dari Stasiun Indralaya = Jam kedatangan di Stasiun Kertapati = Jam kedatangan di Stasiun Indralaya

4.2.2. Sinkronisasi Jadwal Bus Air dan Kereta Api Indralaya Dari jadwal bus air dan kereta api Indralaya yang dibahas di sub bab sebelumnya, maka dibuatlah sinkronisasi jadwal dari kedua moda tersebut. Sinkronisasi jadwal ini terdapat beberapa skenario, dimana untuk jadwal bus air ada dua skenario dan untuk penjadwalan kereta api Indralaya ada 3 skenario. Perencanaan jadwal bus air skenario 1 dan skenario 2 tidak ada bedanya untuk jadwal kereta api Indralaya. Ini dikarenakan walaupun menggunakan skenario 1, kereta api Indralaya tetap juga harus menunggu penumpang bus air selanjutnya untuk mencukupi kapasitas yang ada pada kereta api tersebut. Karena hasil penjadwalan yang sama antara penjadwalan bus air skenario 1 dan skenario 2, maka diambil hanya salah satu saja, yaitu skenario 2 dimana bus air gandeng (4 bus air) berangkat dalam satu waktu. Untuk penjadwalan kereta api ada 3 skenario yang dibuat, yaitu dwell time 5 menit, dwell time 10 menit, dan jalur double track. 1) Dwell time 5 menit Dengan mengasumsikan waktu dwell time kereta api Indralaya di Stasiun Kertapati maupun Stasiun Indralaya adalah 5 menit, walking time penumpang dari dermaga transit ke stasiun Kertapati adalah 2 menit dan waiting time pertama1 menit. Sedangkan waiting time selanjutnya bisa dihitung dari waktu keberangkatan kereta api selanjutnya. Maka snkronisasi jadwal didapat pada tabel dibawah ini. Tabel : Sinkronisasi Jadwal Bus Air dan KA Indralaya dengan dwell time 5 menit
BUS AIR BUS AIR DEPART (16ILIR) ARRIVE (KERTAPATI) Walking Time (Wkt) Waiting Time (Wtt) DEPART (KERTAPATI) MODA KERETA API INDRALAYA DEPART (INDRALAYA)

ARRIVE (INDRALAYA)

ARRIVE (KERTAPATI)

A B A B A B A B A B A B A B A B A B A B A B

7:15 7:45 8:15 8:45 9:15 9:45 10:15 10:45 11:15 11:45 12:15 12:45 13:15 13:45 14:15 14:45 15:15 15:45 16:15 16:45 17:15 17:45

7:43 8:13 8:43 9:13 9:43 10:13 10:43 11:13 11:43 12:13 12:43 13:13 13:43 14:13 14:43 15:13 15:43 16:13 16:43 17:13 17:43 18:13

0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02

00.01 0:51 0:21 1:11 0:41 0:11 1:01 0:31 0:01 0:51 0:21 1:11 0:41 0:11 1:01 0:31 0:01 0:51 0:21 1:11 0:41 0:11

7:46 9:06

8:21 9:41

8:26 9:46

9:01 10:21

10:26

11:01

11:06

11:41

11:46 13:06 14:26

12:21 13:41 15:01

12:26 13:46 15:06

13:01 14:21 15:41

15:46 17:06 18:26

16:21 17:41 19:01

16:26 17:46 19:06

17:01 18:21 19:41

1) Dwell time 10 menit Dengan mengasumsikan waktu dwell time kereta api Indralaya di Stasiun Kertapati maupun Stasiun Indralaya adalah 10 menit, walking time penumpang dari dermaga transit ke stasiun Kertapati adalah 2 menit dan waiting time pertama1 menit. Sedangkan waiting time selanjutnya bisa dihitung dari waktu keberangkatan kereta api selanjutnya. Maka sinkronisasi jadwal didapat pada tabel .

Tabel. Sinkronisasi Jadwal Bus Air dan KA Indralaya dengan dwell time 10 menit

BUS AIR BUS AIR A B A B A B A B A B A B A B A B A B A B A B DEPART (16ILIR) 7:15 7:45 8:15 8:45 9:15 9:45 10:15 10:45 11:15 11:45 12:15 12:45 13:15 13:45 14:15 14:45 15:15 15:45 16:15 16:45 17:15 17:45 ARRIVE (KERTAPATI) 7:43 8:13 8:43 9:13 9:43 10:13 10:43 11:13 11:43 12:13 12:43 13:13 13:43 14:13 14:43 15:13 15:43 16:13 16:43 17:13 17:43 18:13 Walking Time (Wkt) Waiting Time (Wtt) DEPART (KERTAPATI) 7:46

KERETA API INDRALAYA ARRIVE (INDRALAYA) 8:21 DEPART (INDRALAYA) 8:31 ARRIVE (KERTAPATI) 9:06

0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02

00.01 1:01 0:31 0:01 1:01 0:31 0:01 1:01 0:31 0:01 1:01 0:31 0:01 1:01 0:31 0:01 1:01 0:31 0:01 1:01 0:31 0:01

9:16

9:51

10:01

10:35

10:46

11:21

11:31

12:06

12:16

12:51

13:01

13:36

13:46

14:21

14:31

15:06

15:16

15:51

16:01

16:36

16:46

17:21

17:31

18:06

18:16

18:51

19:01

19:36

2) Jalur Double Track Pembuatan jalur double track juga harus menambahkan armada kereta api satu lagi. Sehingga dengan dua armada dan double track, maka selisih waktu keberangkatan kereta

api tidak terlalu lama. Dengan jalur double track, maka sinkronisasi jadwal bus air dan kereta api Indralaya seperti tabel dibawah ini.

Tabel :Sinkronisasi Jadwal Bus Air dan Kereta Api Indralaya Dengan Jalur Double Track

BUS AIR BUS AIR DEPART (16ILIR) ARRIVE (KERTAPATI) Walking Time (Wkt) Waiting Time (Wtt) KA DEPART (KERTAPATI)

KERETA API INDRALAYA ARRIVE (INDRALAYA) DEPART (INDRALAYA) 7:46 7:46 8:26 9:06 8:21 9:01 9:41 8:26 9:36 9:46 ARRIVE (KERTAPATI) 8:21 9:01 10:11 10:21

A A 7:15 7:43 0:02 0:01 B B A B A B A B A B A B A B A B A B A B A B 7:45 8:15 8:45 9:15 9:45 10:15 10:45 11:15 11:45 12:15 12:45 13:15 13:45 14:15 14:45 15:15 15:45 16:15 16:45 17:15 17:45 8:13 8:43 9:13 9:43 10:13 10:43 11:13 11:43 12:13 12:43 13:13 13:43 14:13 14:43 15:13 15:43 16:13 16:43 17:13 17:43 18:13 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:11 0:21 0:31 0:01 0:11 0:21 0:31 B 0:01 0:11 0:21 0:31 0:41 0:11 0:21 0:31 B 0:01 0:31 0:01 0:11 B 0:21 0:31 A 18:26 19:01 17:46 18:21 A 16:26 17:06 17:01 17:41 15:46 16:21 B A 14:26 15:06 15:01 15:41 A B A 12:26 13:06 13:01 1:41 11:46 12:21 B A 10:26 11:06 11:01 11:41 A B A

9:46

10:21

10:26

11:01

11:06 13:16

11:41 13:51

12:26

13:01

13:06 13:46

13:41 14:21

13:46

14:21

14:26

15:01

15:06 15:46

15:41 16:21

16:26

17:01

17:06 17:46

17:41 18:21

18:26

19:01

19:06

19:41

Optimasi dan Minimasi Sinkronisasi Jadwal Bus Air dan Kereta Api Indralaya

Tujuan dari sinkronisasi jadwal bus air dan kereta api Indralaya adalah untuk meminimalkan waktu tunggu penumpang yang transit dan mengoptimalkan frekuensi kedatangan kereta api. Dari penjadwalan yang telah dianalisa sebelumnya, masih terlalu besar untuk waktu tunggu penumpang, dimana waktu tunggu maksimum nya sampai 31 menit. Untuk meminimalkan waktu tunggu penumpang, maka waktu perjalanan kereta api harus dipercepat. Untuk bisa ada sinkronisasi dengan bus air, maka waktu perjalanan kereta api harus dihitung biar dapat sinkronisasi jadwal.

00:28
07:15
00:02

Td ka
07:43

y...???

Ta ka

x...?? ?

Waktu keberangkatan kereta api pertama kali dari Kertapati: Tdka1j = Taba1 + Wkt + Wtt = 07.43 + 00.02 + x = 07.45 + x Taka1 k = Tdka1j + y = (07.45 + x) + y ..................... (2) .............(1)

Waktu kedatangan kereta api pertama di Indralaya:

Setelah itu, menghitung waktu keberangkatan kereta api di Indralaya : Tdka1k = Taka1k + Dwt = (07.45 + x + y) + 00.05 = 07.50 + x + y ...................... (3)

Untuk waktu kedatangan kereta api dari Indralaya ke Kertapati :

Taka1j = Tdka1k + y = (07.50 + x + y) + y = 07.50 + x +2y Tdka2j = Taka1j + Dwt = 07.50 + x +2y + 00.05 = 07.55 + x +2y ........................ (5) ....................... (4)

Sedangkan untuk mensinkronisasikan waktunya dengan bus air, maka harus diketahui jadwal bus air terlebih dahulu. Waktu kedatangan bus air pertama kali adalah 07.43 WIB. Waktu kedatangan yang kedua adalah pukul 08.13 WIB. Sedangkan waktu kedatangan ketiga adalah pukul 08.43 WIB.

Waktu kedatangan bus air yang digunakan untuk mensinkronisasikan dengan waktu kedatangan kereta api B di Kertapati adalah waktu kedatangan bus air yang ketiga. Ini disebabkan karena waktu kedatangan kedua akan disinkronisasikan dengan kereta api A yang berangkat pertama kali dari Indralaya. Sedangkan untuk walking time penumpang (Wkt) diasumsikan 2 menit. Waktu kedatangan penumpang di stasiun Kertapati (Tap) = Tabaj + Wkt = 08.43 + 00.02 = 08.45

Waktu keberangkatan kereta api B untuk kedua kalinya dari Stasiun Kertapati harus lebih besar ataupun sama dengan waktu kedatangan penumpang di Stsiun Kertapati. Jika waktu keberangkatan kereta api B lebih besar dari waktu kedatangan penumpang di stasiun, maka penumpang memiliki waiting time. Tetapi jika waktu keberangkatan kereta api sama dengan waktu kedatangan penumpang, maka penumpang tidak ada nilai waiting time atau bernilai 0. Tdka2j > Tap

Dengan mensubtitusikan formula (5) , maka : Tdka2j > Tap + x 07.55 + x +2y > 08.45 + x

Persamaan diatas dipecahkan dengan persamaan linier, 07.55 + x +2y > 08.45 + x 07.55 + x + 2y = 08.45 + x 00.50 = 2y y = 00.25

Nilai x adalah konstan, dimana apapun nilai x dengan nilai y = 25 menit maka tidak akan mempengaruhi nilai x. Untuk mendapatkan sinkronisasi antara bus air dan kereta api dengan waktu tunggu penumpang yang stabil atau sama di setiap waktu, maka waktu perjalanan yang harus ditempuh kereta api adalah 25 menit.

Jarak antara Stasiun Kertapati dan Stasiun Indralaya adalah 26,25 km. Sehingga, kecepatan kereta api Indralaya dalam waktu tempuh 25 menit adalah :

=s/t = 26,25 km / 0,4167 jam = 62,995 km/jam = 63 km/jam

Dengan waktu perjalanan 25 menit, maka waktu keberangkatan kereta api tepat dengan waktu kedatangan penumpang. Waktu tunggu penumpang bisa dilihat dari dari keterlambatan kedatangan moda sebelumnya, yaitu bus air maka waktu keterlambatan rata-rata adalah 3 menit. Sehingga nilai waiting time penumpang diambil dari waktu keterlambatan rata-rata yaitu 3 menit.

Tabel : Sinkronisasi Jadwal Bus Air dan Kereta Api Indralaya dengan minimasi waktu tunggu

BUS AIR BUS AIR DEPART (16ILIR) ARRIVE (KERTAPATI)

Walking Time (Wkt)

Waiting Time (Wtt)

KA DEPART (KERTAPATI) A

KERETA API INDRALAYA ARRIVE (INDRALAYA) DEPART (INDRALAYA) 7:48 7:48 8:18 8:48 9:18 9:48 10:18 10:48 11:18 11:48 12:18 12:48 13:18 13:48 14:18 14:48 15:18 15:48 16:18 16:48 17:18 17:48 18:18 8:13 8:43 9:13 9:43 10:13 10:43 11:13 11:43 12:13 12:43 13:13 13:43 14:13 14:43 15:13 15:43 16:13 16:43 17:13 17:43 18:13 18:43 8:18 8:48 9:18 9:48 10:18 10:48 11:18 11:48 12:18 12:48 13:18 13:48 14:18 14:48 15:18 15:48 16:18 16:48 17:18 17:48 18:18 18:48 ARRIVE (KERTAPATI) 8:13 8:43 9:13 9:43 10:13 10:43 11:13 11:43 12:13 12:43 13:13 13:43 14:13 14:43 15:13 15:43 16:13 16:43 17:13 17:43 18:13 18:43 19:13

7:15

7:43

0:02

0:03 B

B A B A B A B A B A B A B A B A B A B A B

7:45 8:15 8:45 9:15 9:45 10:15 10:45 11:15 11:45 12:15 12:45 13:15 13:45 14:15 14:45 15:15 15:45 16:15 16:45 17:15 17:45

8:13 8:43 9:13 9:43 10:13 10:43 11:13 11:43 12:13 12:43 13:13 13:43 14:13 14:43 15:13 15:43 16:13 16:43 17:13 17:43 18:13

0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02 0:02

0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03 0:03

A B A B A B A B A B A B A B A B A B A B A

Dari tabel diatas terlihat bahwa waiting time penumpang transit dari bus air ke KA Indralaya sama di setiap waktu, yaitu 3 menit. Dengan penjadwalan seperti diatas, tidak ada waiting time maksimum karena waiting time nya semuanya sama. Yang diminimasikan dari penjadwalan semula adalah waiting time penumpang, dimana pada penjadwalan sebelumnya waiting time penumpang mulai dari 1 menit sampai 31 menit. Setelah waiting time diminimalkan maka didapat waiting time nya 3 menit. Dengan mempercepat waktu perjalanan kereta api, maka dapat dioptimalkan frekuensi kedatangan yaitu dalam satu hari terdapat 22 waktu keberangkatan dari Kertapati menuju Indralaya.

KESIMPULAN 1. Dari sinkronisasi penjadwalan bus air dan kereta api dilakukan dengan beberapa skenario sehinga didapat juga hasil waiting time yang bervariasi. Dimana dari beberapa skenario tersebut yang paling kecil waktu tunggu penumpangnya yaitu dengan skenario kereta api membuat double track dengan waktu tunggu minimum adalah satu menit dan waktu tunggu maksimum 31 menit. 2. Untuk meminimalkan waiting time penumpang, dilakukan dengan cara mempercepat waktu perjalanan kereta api yang awalanya 35 menit menjadi 25 menit. Setelah diminimalkan waiting time penumpang, maka didapatlah waktu tunggu penumpang 3 menit. Selain itu didapat juga optimasi frekuensi kedatangan kereta api sebanyak 22 kali keberangkatan dengan skenario jalur double track dan dua kereta api yang beroperasi.

DAFTAR PUSTAKA
Shrivastava, Prabhat, and S.L Dhingra (2002) Development of Coordinated Schedules using Genetic Algorithms. Journal of Transportation Engineering

Jinca, M. Yamin , dan Syarifuddin Ishak (2011) Optimasi Pelabuhan Laut Untuk Transportasi Kontainer Di Kawasan Timur Indonesia. FSTPT Symposium Pekanbaru

Ang, Albert and Michael McIvor (2010) Optimal Public-Transport Transfer Synchronization Using Operational Tactics. Proceedings of the 45th Annual Conference of the
ORSNZ, November 2010.

Anda mungkin juga menyukai