Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PROGRAM DAN KINERJA PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA

(PPN) PEKALONGAN

Abdul Kohar M1), Agus Suherman1) dan Much Arif Wijayanto1)


1) Staf Pengajar FPIK Undip
2) Alumni PSP FPIK UNDIP

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui program kerja yang dilakukan dan tingkat prosentase kinerja
dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan. Metode yang digunakan dalam penelitian
adalah metode deskriptif yang bersifat studi kasus. Data primer didapat melalui wawancara,
sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas terkait dan studi pustaka yang telah tersaji di instansi
yang ada hubungannya dengan objek yang diteliti. Analisis data menggunakan analisis Balanced
Scorecard (BSC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi program kerja yang dilakukan
sangat baik sedangkan prosentase kinerja PPN Pekalongan menunjukkan peningkatan selama 3
tahun terakhir, hal ini dikarenakan semua program kerja dapat berjalan sesuai dengan rencana
kinerja tahunan.

Kata Kunci: Pelabuhan Perikanan, Prosentase Kinerja, PPN Pekalongan

ABSTRACT : Performance Analysis of Nusantara Fishery Harbor of Pekalongan.


The objective of the research were to find out the work program that done and
performance percentage level of the archipelagic fishery port of Pekalongan. The method of
research used in the research is the descriptive method and a case study research. The primary
data were collected from interviews, meanwhile the secondary data were collected from the related
services and literature study presented in the institutions having the connections with observed
objects. Data analysis using Balanced Scorecard (BSC) analysis. The research result shows that the
work program efficiency that had been done was categorized as very good while percentage
performance of PPN Pekalongan shows enhanced during the last 3 year, this was caused by all work
program ambulatory as according to annual performance plan.

Keywords: fishery harbor, performance percentage

PENDAHULUAN kurang mampu bercerita mengenai masa lalu


pelabuhan, kurang memperhatikan sektor
Di era pasar bebas pembangunan eksternal, serta tidak mampu sepenuhnya
pelabuhan perikanan merupakan salah satu menuntun pelabuhan ke arah yang lebih baik
penunjang keberhasilan dunia perikanan, untuk Pengukuran kinerja keuangan yang
menjamin keberhasilan tersebut diperlukan digunakan perusahaan swasta maupun
pengevaluasian terhadap kinerjanya. pemerintah tidak lagi memadai sehingga perlu
Pengevaluasi tersebut diperlukan suatu dikembangkan suatu konsep “Balanced
standar pengukuran kinerja yang tepat, tidak Scorecard.” Konsep ini menyeimbangkan
hanya berorientasi pada sektor keuangan saja, sistem pengukuran kinerja yang tetap
karena kurang tepat dalam menghadapi mempertahankan tolok ukur keuangan
persaingan bisnis yang semakin ketat. sebagai indikator dengan menambahkan
Selama ini pengukuran kinerja yang ukuran-ukuran dalam perspektif customer,
digunakan pelabuhan adalah pengukuran proses internal bisnis, serta perspektif
kinerja tradisional yang hanya menitikberatkan pembelajaran dan pertumbuhan sebagai
pada sektor keuangan saja. Pengukuran kinerja pemicu kinerja di masa depan (Widjaja,
dengan sistem ini menyebabkan orientasi pada 2009).
keuntungan jangka pendek. Pengukuran kinerja Pendekatan Balanced Scorecard
yang menitikberatkan pada sektor keuangan memiliki keistimewaan dalam hal pengukuran
yang mempertimbangkan sektor keuangan dikumpulkan meliputi: Data tahunan yang
maupun non keuangan, dengan tidak hanya mencangkup aktivitas-aktivitas yang ada di
mengukur hasil yang telah dicapai pelabuhan pelabuhan, serta laporan akuntabilitas kinerja
melainkan juga faktor-faktor pemicu yang LAKIP tahun 2007-2009.
menyebabkan keberhasilan tersebut terjadi. Penelitian ini dilaksanakan dengan
(Kaplan. dan David, 2000) menggunakan metode deskriptif yang bersifat
Bardasarkan Keputusan Menteri Kelautan studi kasus. Menurut Arikunto (2002),
dan Perikanan PER.16/MEN/2006 pelabuhan metode studi kasus dilakukan secara intensif,
dibedakan menjadi empat yaitu Pelabuhan terperinci dan mendalam terhadap suatu
Perikanan Samudra (PPS), Pelabuhan organisasi, lembaga, atau gejala tertentu.
Perikanan Nusantara (PPN), Pelabuhan Pada penelitian ini jumlah populasinya
Perikanan Pantai (PPP), Pangkalan Pendaratan adalah 312 pedagang dan 86 pegawai
Ikan (PPI). (Laporan Tahunan PPNP, 2009), sehingga
Pelabuhan Pekalongan termasuk langkah mencari ukuran sampel pedagang
Pelabuhan Perikanan Nusantara adapun dapat dilakukan sebagai berikut:
kegiatan Pelabuhan Perikanan Nusantara N
(PPN) adalah melakukan kegiatan n
penangkapan ikan di wilayah laut territorial 1  Ne 2
312
dan wilayah ZEE dengan ukuran kapal n
sekurang-kurangnya 30 GT. Pelabuhan ini 1  312(10%) 2
dapat menampung kapal sebanyak ± 75 buah
312
dengan panjang dermaga 150 m dan kedalaman n = 75 pedagang
kolam 3 m (Direktorat Jenderal Perikanan, 32,2
1995) Berdasarkan perhitungan rumus
PPN Pekalongan di provinsi Jawa Tengah diatas, jumlah sampel sebanyak 312 pedagang
memegang peranan yang sangat penting sebagi dengan tingkat signifikasi 90% adalah 75
basis perikanan dalam menunjang orang pedagang.
perkembangan usaha perikanan. (Joko, 2004). N
Perkembangan usaha perikanan PPN n
Pekalongan disesuikan dengan visi 1  Ne 2
“mewujudkan PPN Pekalongan sebagai pusat 86
n
1  8620 0 0 
pertumbuhan dan pengembangan ekonomi 2

perikanan terpadu.” (Pelabuhan Perikanan


86
Nusantara Pekalongan, 2009) n = 19 pegawai
Konsep balanced scorecard membantu 9,6
memberikan kerangka berfikir untuk Berdasarkan perhitungan rumus diatas,
menerjemahkan visi ke dalam sasaran-sasaran jumlah sampel sebanyak 86 orang karyawan
strategis (Mulyadi, 2005). Berdasarkan pada dengan tingkat signifikan 80 % adalah 19
sistem pengukuran kinerja balanced scorecard orang karyawan
ini, Kaplan dan David (2000) juga Teknik analisis yang dapat digunakan
mengungkapkan pentingnya melihat aspek- untuk mengetahui tingkat kinerja adalah
aspek di luar aspek keuangan dalam rangka analisis Balanced Scorecard (BSC). Analisis
mencapai keseimbangan dalam pengukuran BSC merupakan suatu teknik analisis
kinerja. kuantitatif untuk menghitung bobot scoring.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (Mulyadi, 2001).
program yang dilakukan dan tingkat prosentase Langkah-langkah penilaian kinerja PPN
kinerja dari PPN Pekalongan. Pekalongan dengan analisis BSC (Jim 2005
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat dan LAN 2003), yaitu :
bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam 1. Menyusun tabel kinerja PPN Pekalongan
meningkatkan dan mempertahankan kinerja a.Menentukan program kerja PPN
yang ada, sehingga dapat mendorong ke arah Pekalongan dalam kurun waktu lima
yang lebih baik tahun periode 2005-2009
METODOLOGI PENELITIAN b.Menentukan anggaran kegiatan pada
Materi yang digunakan dalam penelitian tiap program
ini adalah data dan informasi yang ada di PPN c. Mengisi nilai capaian indikator yang
Pekalongan. Data dan informasi yang meliputi nilai input, output dan
outcome. Nilai input merupakan dikalikan dengan nilai 5 (nilai
persentase dari nilai anggaran kegiatan pencapaian kinerja tertinggi).
pada tiap program dibagi dengan nilai g. Penentuan Gap yang diperoleh dengan
anggaran kegiatan pada input di kolom mengurangkan nilai pada kolom indeks
indikator kinerja, sedangkan nilai output kinerja dengan nilai pada kolom kinerja
dan outcome diperoleh dari Laporan puncak, dibagi dengan nilai pada
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah kolom kinerja puncak, dikalikan 100.
(LAKIP) PPN Pekalongan 5 tahun Gap merupakan nilai dari kegiatan
terakhir. pada tiap program kerja yang tidak
d.Menentukan persentase nilai capaian tercapai.
kegiatan dari nilai input, output dan h. Menentukan nilai DOCS (“Degree Of
outcome pada kolom capaian indikator Compliance to the Standard”) yang
e. Menentukan bobot kegiatan, yakni diperoleh dari total nilai pada kolom
persentase dari nilai anggaran pada tiap bobot (“weight”) dibagi dengan total
program dengan total input pada kolom nilai pada kolom indeks kinerja yang
indikator kinerja terlebih dahulu dikalikan dengan nilai
f. Mengisi nilai capaian akhir kegiatan yang 5, kemudian dikalikan 100.
diperoleh dari nilai capaian kegiatan
dibagi nilai bobot kegiatan pada tiap HASIL DAN PEMBAHASAN
program dikalikan 100.
2. Menyusun tabel Indikator Kinerja Keadaan Umum Daerah Penelitian
a. Menentukan Indikator Kinerja Kunci Wilayah geografis kota Pekalongan
yang diperoleh dari kegiatan yang terletak pada posisi antara 109°37’55” sampai
terdapat pada tiap program kerja. dengan 109°42’19” BT dan 06°50’42”
b. Menentukan score pada tiap-tiap “Key sampai dengan 06°55’44” LS. Batas-batas
Performance Indikator” yang diperoleh wilayah kota Pekalongan adalah sebagai
dari nilai capaian kegiatan pada tabel berikut :
kinerja PPN Pekalongan dengan kriteria Sebelah Barat : Kabupaten Pekalongan
penentuan score sebagai berikut Sebelah Utara : Laut Jawa
 Nilai capaian kegiatan 80 s.d 100 = Sebelah Timur : Kabupaten Batang
score 5 Sebelah Selatan : Kabupaten Pekalongan
 Nilai capaian kegiatan 60 s.d 79 = Kota Pekalongan memiliki luas wilayah
score 4 4.525 Ha atau sekitar 0,14 % dari luas
 Nilai capaian kegiatan 40 s.d 59 = wilayah Jawa Tengah (Luas Laut Jateng
score 3 3.254 ribu Ha). Topografinya merupakan
 Nilai capaian kegiatan 20 s.d 39 = dataran rendah yang landai dengan ketinggian
score 2 rata-rata 1 meter diatas permukaan laut.
 Nilai capaian kegiatan < 20 = Panjang garis pantai sekitar 6,15 km yang
score 1 merupakan basis kegiatan perikanan
3. Menyusun tabel ”Performance Scorecard” (penangkapan ikan, pengolahan ikan dan
a. Meyusun ”Performance Scorecard” dari budidaya ikan) serta kegiatan konservasi dan
tiap program kerja wisata bahari. (Bappeda dan BPS Kota
b. Menentukan “Key Performance Pekalongan, 2007).
Indikator” pada tiap-tiap program Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)
c. Menentukan bobot pada “Performance Pekalongan terletak sekitar 5 km sebelah
Scorecard” yang diperoleh dari nilai utara dari pusat kota Pekalongan, desa
bobot kegiatan pada tabel kinerja PPN Panjang Wetan, desa Krapyak Lor,
Pekalongan Kecamatan Pekalongan Utara, Kotamadya
d. Mengisi kolom kinerja nyata yang Pekalongan, Jawa Tengah. Disamping itu
diperoleh dari tabel “Lead Performance” sungai Pekalongan memiliki empat anak
e. Mengisi kolom indeks kinerja dengan sungai yaitu Sungai Ampel Gading, Sungai
mengalikan nilai bobot (“weight”) Sebulan, Sungai Sikenteng dan Sungai
dengan nilai kinerja nyata Sepucung.
f. Mengisi kolom puncak kinerja yang Fasilitas perekonomian berperan penting
didapat dari nilai bobot (“weight”) dalam pelayanan ekonomi di kota Pekalongan
adalah pasar, toko, kios, swalayan, bank,
badan perkreditan, koperasi, KUD dan Tempat Kepala Pelabuhan
Pelelangan Ikan (TPI). (Pelabuhan Perikanan Perikanan
Nusantara Pekalongan, 2007).
Sub Bagian Tata
Stuktur Organisasi Usaha
Pelabuhan Perikanan Nusantara
Pekalongan merupakan Unit Pelaksana Teknis
Departemen Kelautan dan Perikanan yang
bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Seksi Seksi
Perikanan Tangkap sesuai dengan Peraturan Pengembangan Tata Pelayanan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor :
PER.06/MEN/2007 tanggal 25 Januari 2007 Kelompok
tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan Pejabat fungsional
Perikanan, dengan susunan organisasi terdiri
dari
Gambar 1. struktur organisasi Pelabuhan
a. Kepala Pelabuhan Perikanan Perikanan Nusantara Pekalongan
b. Sub Bagian Tata Usaha Dari struktur organisasai ini akan
c. Seksi Tata Operasional diketahui hubungan antar bagian dalam
d. Seksi Pengembangan mendukung keberhasilan kinerja progran di
e. Kelompok Jabatan Fungsional. PPN Pekalongan.
Berikut ini secara singkat struktur
organisasi Pelabuhan Perikanan Nusantara
Pekalongan :

Hasil dan Analisis Kinerja Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan

Tabel 1. Analisis Balance Scorecard (BSC) Tahun 2007


Program Kerja Kegiatan Nilai DOCS
Penggelolaan Gaji 1 100%
Pemanfaatan SDI yang bertanggungjawab 1 100%
Penyelenggaraan Operasional Perkantoran 4 100%
Program Perencanaan Administrasi Keuangan 2 85.78%
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perikanan 2 100%
Pengembangan Data Statistik 2 100%
Peningkatan Sarana dan Prasarana Perikanan 3 100%
Penyelenggaraan Revitalisasi 1 100%

Pada tabel 1 dapat diketahui bahwa rata- meningkatkan produktivitas, daya saing
rata nilai kinerja operasional PPN Pekalongan dan peningkatan kesejahteraan nelayan
sebesar 98.22%, hal ini ditunjang dari dengan memepertahankan teknologi
beberapa program kegiatan perikanan penangkapan ikan yang sesuai dengan
meliputi peraturan yang berlaku dan menjaga
1. Program pemanfaatan sumberdaya ikan kelestarian sumberdaya ikan.
yang bertanggungjawab dengan kegiatan 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana
pemantauan dan evaluasi jenis ikan hasil dengan kegiatan dengan 3 kegitan telah
tangkapan. melakukan kegiatan penggadaan
2. Pembinaan dan Pengembangan Usaha kendaraan roda 2, 4 dan 6 guna
perikanan dengan 2 kegiatan, khususnya memperlancar kegiatan perikanan.
dibidang penangkapan ikan diharapkan 4. Program penyelenggaran revitalisasi
dapat dilakukan secara efisien sehingga merupakan kegiatan untuk
meningkatakan mutu dan nilai tambah maksimal, hal ini dikarenakan jumlah
hasil perikanan dengan kegiatan meliputi, anggaran yang diterima PPN Pekalongan
tes formalin terhadap hasil tangkapan sebesar 34,18% dari total jumlah anggaran
ikan yang didapat, mengadakan pelatihan yang diajukan. Program pemerintah tentang
penanganan ikan hasil tangkapan diatas penghematan anggaran menyebabkan sistem
kapal dan mengadakan rehabilitasi unit administrasi keuangan PPN Pekalongam Peda
pengolahan limbah dan saluran dreinase. tahun 2007 tidak maksimal.
Pada tabel diatas juga diketahui bahwa
progarm admnistrasi Keuangan tidak

Tabel 2. Analisis Balanced Scorecard (BSC) Tahun 2008


Program Kerja Kegiatan Nilai DOCS
Penggelolaan Gaji 1 100%
Pemanfaatan SDI yang bertanggungjawab 1 100%
Peningkatan sarana dan prasarana Perikanan 4 100%
Program Administrasi Keuangan 4 100%
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perikanan 5 99.44%
Pengembangan Data Statistik 2 100%
Penggunaan Peralatan Penunjang Operasional 2 100%
Pemberdayaan Ekonomi 3 100%
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Pada tabel 2dapat diketahui bahwa rata- dan melakukan kegiatan sosialisasi
rata nilai kinerja operasional PPN Pekalongan operasional kesyahbandaran
sebesar 99.93%, hal ini ditunjang dari 4. Program penyelenggaran revitalisasi
beberapa program kegiatan perikanan merupakan kegiatan untuk
meliputi meningkatakan mutu dan nilai tambah
1. Program pemanfaatan sumberdaya ikan hasil perikanan dengan kegiatan meliputi,
yang bertanggungjawab di PPN pembanggunan laboratorium mini yang
Pekalongan tahun anggaran 2008 telah bertujuan untuk mengukur tingkat mutu
mengadakan kegiatan Sosialisasi CCRF hasil perikanan.
yang bertujuan agar para nelayan maupun Pada tabel diatas juga diketahui bahwa
nahkoda dapat memenuhi aturan yang Program Pembinana dan Pengembangan
ada sehingga rasa tanggungjawab atas Usaha Perikanan hanya memiliki nilai sebesar
kelestarian sumber daya perikanan dapat 99,44%. Pencapaian nilai ini disebabkan nilai
terjaga. Kegiatan ini di laksanakan pada input (dana) yang diajukan untuk kegiatan
tanggal 28 – 29 Juni 2008 yang di ikuti penggadaan kendaraan roda 2 tidak
60 orang peserta. terealisasi sama sekali, hal ini disebabkan
2. Pembinaan dan Pengembangan Usaha adanya penghematan anggaran oleh
perikanan dengan 2 kegiatan, telah pemerintah dan kendaraan yang ada masih
menggadakan kegiatan sosialisasi dianggap layak sehingga kegiatan ini tidak
perijinan dapat dilaksanakan.
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana
dengan 3 kegiatan telah melakukan
penggadaan kendaraan roda 2, 4 dan 6
guna memperlancar kegiatan perikanan

Tabel 3. Analisis Balanced Scorecard (BSC) Tahun 2009


Program Kerja Kegiatan Nilai DOCS
Penggelolaan Gaji 1 100%
Pemanfaatan SDI yang bertanggungjawab 1 100%
Penyelenggaraan Operasional Perkantoran 11 100%
Penggembangan Program Administrasi Keuangan 4 100%
Pembuatan, Pengembangan Sistem Data Statistik 1 100%
Pengembangan Sarana dan Prasarana 4 100%
Pengembangan Sistem Perikanan 1 100%
Pemberdayaan Ekonomi 1 100%
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Pada tabel diatas diketahui bahwa 2009, yang diikuti 35 orang peserta dari
tingkat kinerja operasional PPN Pekalongan unsur pengusaha di bidang usaha
mencapai 100% , hal ini ditunjang dari penangkapan ikan, sebagian kelompok
beberapa program kegiatan perikanan KUB dan masyarakat perikanan yang
meliputi berada di sekitar pelabuhan.
1. Program pemanfaatan sumberdaya ikan Kegiatan temu kemitraan ini
yang bertanggungjawab di PPN diharapakan akan menambah
Pekalongan tahun anggaran 2009 pengetahuan dan wawasan peserta, yang
merupakan program lanjutan dari tahun pada akhirnya dapat mendorong mereka
2008 yang telah mengadakan kegiatan untuk melakukan terobosan – terobosan
Sosialisasi CCRF yang bertujuan agar dalam peningkatan kegiatan usaha
para nelayan maupun nahkoda dapat perikanan tangkap.
memenuhi aturan yang ada sehingga Pada tabel diatas diketahui bahwa semua
rasa tanggungjawab atas kelestarian program perikanan telah dilaksanan dengan
sumber daya perikanan dapat terjaga. baik, hal ini ditunjukan dengan nilai kinerja
Kegiatan ini di laksanakan pada tanggal mencapai 100%. Nilai ini didapatkan dari
23 – 24 Juni 2009 yang di ikuti 60 orang. beberapa indikator kinerja meliputi:
2. Peningkatan Sarana dan 1. Jumlah input dana yang terealisasi
PrasaranaPerikanan merupakan program sebesar 95,102% dari anggaran yang
lanjutan dari tahun 2008 dengan program diajukan dengan perincian APBN
kegiatan pelayanan perijinan Rp. 6.075.620.000,- dan mengalami
(Kesyahbandaran) yang betujuan agar penambahan dari PNBP sebesar Rp.
kapal yang keluar masuk di PPN 91.287.000,-
Pekalongan memperhatikan persyaratan 2. Nilai output yang dihasilkan sebesar
utama agar sumberdaya ikan tetap 100%, maka hasil yang didapat
terjaga kelestarian. kegiatan sosialisasi sesuai dengan rencana kerja yang
kesyahbandaran telah dilaksanakan diharapkan.
tanggal 7 Mei 2009 dan di ikuti 30 orang 3. Nilai outcome yang didapat sebesar
peserta. 100%, maka hasil yang didapat
Sasaran sosialisasi kebandaran sesuai dengan rencana kinerja
adalah untuk memberikan informasi dan tahunan.
pemahaman tentang peraturan yang
berlaku pada para nelayan agar Analisis Konsumen
mengetahui hak dan kewajibannya demi Tingkat kepuasan konsumen di PPN
terciptanya ketertiban dan ketaatan. Pekalongan menunjukkan bahwa kualitas
3. Program Pemberdayaan Ekonomi telah kinerja pelayanan di PPN Pekalongan
melakukan kegiatan pengembangan tergolong baik, diketahui dari penyebarkan
kerjasama/kemitraan usaha, antara usaha kuisioner kepada 75 responden menunjukan
perorangan, kelompok usaha maupun tingkat kepuasan terhadap pelayanan sebesar
koperasi serta pihak mitra usaha 82,8% konsumen puas dengan pelayanan
(pengolahan skala menengah dan besar) yang ada, dengan atribut yang diukur adalah
diperlukan adanya kegiatan pembinaan sebagai berikut:
kemitraan. a) Kondisi gedung
Pada TA 2009 PPN Pekalongan b) Penyediaan sarana prasarana
melalui dana APBN melakukan kegiatan c) Kesiapan pegawai
pembinaan dan pengembangan d) Informasi yang diberikan
kemitraan usaha perikanan tangkap e) Sikap pelayanan
melalui kegiatan temu kemitraan usaha f) Penanganan transaksi
penangkapan ikan dari tanggal 9–10 juni g) Pelatihan yang diberikan
h) Ruang kerja 2) Proses operasi
i) Penyelesaian pengaduan Proses operasi adalah proses untuk
j) Kondisi TPI membuat dan menyampaikan produk dan
Dari beberapa indicator yang diteliti di jasa kepada konsumen. Proses operasi ini
ketahui bahwa indikator fasilitas / kondisi ditunjukkan dengan pengukuran
gedung merupakan indicator yang paling kecepatan transaksi pada pelayanan.
disukai oleh konsumen, hai ini ditunjukan Proses operasi di PPN Pekalongan sekitar
dengan nilai prosentase sebesar 10,17%. dan 5 – 10 menit setiap transaksinya
indicator terendah adalah program pelatihan 3) Layanan purna jual
yang diberikan masih kurang dengan nilai Penanganan keluhan maupun
sebasar 9,27%. pengaduan konsumen terhadap proses
purna jual di PPN Pekalongan tergolong
Analisis Karyawan baik, sebanyak 76,8 % hasil tersebut
Tingkat kepuasan karyawan di PPN merupakan perhitungan dari daftar nilai
Pekalongan menunjukan bahwa kualitas kuisioner yang telah dibagikan.
kinerja di PPN Pekalongan tergolong baik,
diketahui bahwa penyebarkan kuisioner KESIMPULAN DAN SARAN
kepada 19 responden menunjukan tingkat
kepuasan terhadap pelayanan sebesar 85,05% Kesimpulan
pegawai puas dengan kinerja yang ada. Berdasarkan hasil penelitian Analisis
dengan atribut yang diukur adalah sebagai Kinerja Pelabuhan Perikanan Nusantara
berikut: Pekalongan dapat disimpulkan bahwa:
a) Kondisi fasilitas yang ada 1. Keseluruhan program kerja yang
b) pemberian wewenang dilakukan PPN Pekalongan tahun 2007-
c) Pelatihan ketrampilan 2009 dipandang dari input, output dan
d) Penyediaan sarana prasarana outcame menunjukkan nilai baik.
e) koordinasi antar pegawai 2. Kinerja tahunan yang telah dilakukan di
f) Produk yang dihasilkan PPN Pekalongan selama tahun 2007-
g) Sistem keamanan 2009 menunjukkan adanya peningkatan
h) Penyampaian Pelaporan nilai berturut-turut sebesar 98,22%,
i) Sosialisasi 99,93%, dan 100%.
j) Kondisi Pelabuhan
Dari beberapaindikator tingkat kepuasan Saran
karyawan/ pegawai diketahui bahwa Berdasarkan penelitian yang sudah
indicator pemberian fasilitas merupakan dilakukan maka saran yang bisa diberikan
indicator yang paling disukai dengan nilai adalah tingkat efisiensi kinerja PPN
prosentase sebesar 10,39% dan indicator Pekalongan sangat baik, tetap masih ada
yang paling rendah nilainya adalah sistem beberapa faktor yang perlu diperhatikan
keamanan yang kurang dengan nilai seperti pelayanan, produksi, keamanan dan
prosentase 9,65%. perkembangan kawasan industri agar tingkat
kinerja PPN Pekalongan dapat dipertahankan.
Analisis Internal Bisnis
Proses internal bisnis merupakan DAFTAR PUSTAKA
rangkaian akitivitas yang digunakan oleh
pelabuhan untuk menghasilkan produk dan Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu
jasa. Proses internal bisnis terdiri dari tiga Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.
ukuran yaitu inovasi produk, proses operasi, Jakarta.
dan layanan purna jual.
1. Inovasi produk Bappeda Kota Pekalongan dan BPS Kota
PPN Pekalongan selalu berusaha Pekalongan. 2007. Kota Pekalongan
melakukan inovasi terhadap produk- Dalam Angka. Bappeda dan BPS
produknya. Pada produk perikanan yaitu Kota Pekalongan. Pekalongan.
dengan pendirian TPI higienis
diharapkan terjadi peningkatan mutu /
kualitas ikan yang dihasilkan
Direktorat Jenderal Perikanan. 1995. Promosi Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Peluang Usaha Di Bidang Perikanan. Nomor PER.16/MEN/2006 Tentang
Direktorat Jenderal Perikanan. Pelabuhan Perikanan.

Joko Kristanto, M. 2004. Analisis Kinerja Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
dan Pengembangan Pelabuhan Nomor PER.06/MEN/2007 Tentang
Perikanan Nusantara Pekalongan di Organisasi dan Tata Kerja
Kota Pekalongan (Tesis). Program Pelabuhan.
Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro. Semarang Widjaja, A. 2009. Pokok-pokok Balanced
Scorecard. Haravindo. Jakarta.
Kaplan, R, S, dan David, N. 2000. Balanced
Scorecard Menerapkan Strategi
Menjadi Aksi, Terjemahan.
Erlangga. Jakarta.

Kim, J. 2005. The Performance Indicator of


Industrial Property Market based on
the Location Factors. Paper to be
submitted to the 11th PRRES Annual
Conference 23-27 January 2005,
Melbourne, Australia.
[LAN] Lembaga Administrasi Negara. 2003.
Keputusan Kepala LAN Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. LAN.
Jakarta. 38 hlm.

Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard. Salemba


Empat. Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.

. 2005.Alternatif Pemacuan Kinerja


Personel dengan Pengelolaan
Kinerja Terpadu Berbasis Balanced
Scorecard, Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia, 20 (3): 270-286.

Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan.


2007. Konsep Desain Pembangunan
TPI Higienis PPN Pekalongan. PPN
Pekalongan.

.
2009. Laporan Akuntabilitas Kinerja
Intansi Pemerintah (LAKIP).
Pelabuhan Perikanan Nusantara
Pekalongan. PPN Pekalongan.
Lampiran 1. Peta Kota Pekalongan

Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan

Sumber : www.Bappeda_Kota Pekalongan.com, 2008 Skala : 1 : 30.000

Keterangan : Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalonga

Anda mungkin juga menyukai