Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

Purwaniati Nugraheni1
Imam Subaweh2

Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional1


Pasca Sarjana Universitas Gunadarma2
1
pe2we@yahoo.co.id
2
imas@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRACT

The objectives of this study are to (i) analyze the effect of level of knowledge of
UAPPA E1 and UAPPB officers towards Government Accounting Standard (SAP) on
financial statements quality; (ii) analyze the effect of the availability of facilities and
infrastructures supporting the implementation of SAP on financial statements
quality; and (iii) investigate level of improvement of financial statements quality
years 2007 and 2008 compared with financial statements quality year 2006. The
Office of Inspectorate General of the Department of National Education was selected
as the object in this study. A set of valid and reliable questionnaires were used in this
study. Multiple linier regression analysis was applied to analyze the data. The study
results showed that the implementation of SAP, level of knowledge of UAPPA E1 and
UAPPB, and the availability of facilities and infrastructures have significant impacts
on financial statements quality.

Key words: Government Accounting Standard (SAP); supporting facilities and


infrastructure; level of knowledge of UAPPA E1 and UAPPB officers.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan pengelola


UAPPA E1 dan UAPPB dalam penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP)
terhadap kualitas laporan keuangan. . Penelitian ini dilakukan dalam bentuk studi
kasus di Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner. Alat analisis yang digunakan adalah uji
validitas dengan uji korelasi Product Moment Pearson, uji realibilitas dengan
Cronbach’s Alpha, uji normalitas dan homogenitas, uji hipotesis dengan uji regresi,
analisis koefisien penentu dan uji t. Hasil menunjukkan, tanpa penerapan standar
akuntansi di Inspektorat Jenderal, pengetahuan pengelola UAPPA E1 dan UAPPB,
dan ketersediaan sarana dan prasarana diperoleh angka konstanta peningkatan
kaulitas laporan keuangan Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional
sebesar 46.650. Setiap penambahan satu satuan penerapan standar akuntansi di
Inspektorat Jenderal, pengetahuan pengelola UAPPA E1 dan UAPPB, dan
ketersediaan sarana dan prasarana akan berpengaruh meningkatkan kualitas
laporan keuangan sebesar 0.385 satuan, 0.252 satuan, dan 0.399 satuan secara
berturut-turut. Aartinya pengaruh penerapan standar akuntansi di Inspektorat
Jenderal, pengetahuan pengelola UAPPA E1 dan UAPPB, dan ketersediaan sarana
dan prasarana terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan pada tingkat
sedang.

Nugraheni, Subaweh, Pengaruh Penerapan… 48


Kata kunci : Sistem Akuntansi Pemerintahan, Pengelola UAPPA E1 dan UAPPB, Sarana
dan Prasarana.
PENDAHULUAN ditetapkan dengan peraturan
Prinsip tata kelola yang baik pemerintah.
merupakan prinsip pokok yang Sesuai dengan amanat
harus diberlakukan di seluruh Undangundang Nomor 17 Tahun
negara di dunia termasuk Indonesia. 2003 tersebut, pemerintah
Untuk menciptakan tata kelola yang menerbitkan Peraturan Pemerintah
baik diperlukan penguatan sistem Nomor 24 Tahun 2004 tentang
dan kelembagaan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
berdasarkan peraturan perundang- (SAP). SAP merupakan prinsip-
undangan yang berlaku. Atas dasar prinsip akuntansi yang diterapkan
hal tersebut, sesuai dengan amanat dalam menyusun dan menyajikan
Pasal 23C UUD 1945 tentang laporan keuangan pemerintah.
Keuangan Negara perlu dijabarkan Dengan demikian, SAP merupakan
aturan pokok yang telah ditetapkan persyaratan yang mempunyai
dalam UUD ke dalam asasasas kekuatan hukum dalam upaya
umum dalam pengelolaan keuangan meningkatkan kualitas laporan
negara yang meliputi asas tahunan, keuangan pemerintah di Indonesia.
universalitas, kesatuan, dan asas Tujuan penelitian ini adalah untuk
spesialitas. Selain asas tersebut mengungkapkan dan menganalisis
dalam rangka penerapan kaidah- pengaruh pengetahuan pengelola
kaidah yang baik dalam pengelolaan UAPPA E1 dan UAPPB dalam
keuangan negara juga ditetapkan penerapan SAP terhadap kualitas laporan
asas akuntabilitas berorientasi pada keuangan pada Inspektorat Jenderal
hasil, profesionalitas, Departemen Pendidikan Nasional,
proporsionalitas, keterbukaan dalam pengaruh ketersediaan sarana dan
pengelolaan keuangan negara, dan prasarana pendukung dalam penerapan
pemeriksaan oleh badan pemeriksa SAP terhadap kualitas laporan keuangan
yang bebas dan mandiri. Inspektorat Jenderal Departemen
Salah satu bentuk konkrit Pendidikan Nasional, dan peningkatan
untuk mewujudkan transparansi dan kualitas laporan keuangan Itjen
akuntabilitas pengelolaan keuangan Depdiknas tahun 2007 dan 2008
negara adalah dengan dibandingkan dengan laporan keuangan
diundangkannya Undang-undang tahun 2006.
Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara yang METODE PENELITIAN
mensyaratkan bentuk dan isi Obyek penelitian adalah laporan
laporan pertanggungjawaban keuangan Inspektorat Jenderal
pelaksanaan Anggaran Pendapatan Departemen Pendidikan Nasional tahun
dan Belanja Negara 2006, 2007, dan 2008 apakah memenuhi
(APBN)/Anggaran Pendapatan dan karakteristik laporan yang baik yang
Belanja Daerah (APBD) disusun memenuhi empat karakteristik yaitu
dan disajikan sesuai dengan standar relevan, andal, dapat dibandingkan, dan
akuntansi pemerintahan yang dapat dipahami.

49 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1 Vol. 13, April 2008


Penelitian ini menggunakan validitas dilakukan untuk masing-masing
metode penelitian kuantitatif dengan butir pertanyaan/pernyataan dari variabel
studi kasus di Inspektorat Jenderal Y, X1, X2 dan X3. Uji validitas penelitian
Departemen Pendidikan Nasional. Data ini melalui pengukuran derajat korelasi
yang digunakan adalah kualitas laporan antara masing-masing butir pertanyaan
keuangan, penerapan SAP, pengetahuan terhadap masing-masing variabel, dapat
pengelola UAPPA EI dan UAPPB, disimpulkan semua variabel yaitu
ketersediaan sarana dan prasarana, dan kualitas laporan keuangan, penerapan
persepsi pemangku kepentingan terhadap SAP, pengetahuan pengelola UAPPA E1
laporan keuangan. Data ini merupakan dan UAPPB, dan ketersediaan sarana
data primer, yang dikumpulkan dengan dan prasarana pendukung penerapan
mendistribusikan kuesioner yang berisi SAP valid karena rhitung > rtabel.
46 pertanyaan. Data sekunder dikum- Uji reliabilitas adalah suatu uji
pulkan melalui referensi dan publikasi yang menunjukkan sejauh mana
dari sumber yang relevan seperti Depar- pengukuran itu dapat memberikan hasil
temen Keuangan, Direktorat Jenderal yang relatif tidak berbeda bila dilakukan
Keuangan Negara, Komite SAP, dan pengulangan pengukuran terhadap
BPK-RI. subyek yang sama (Azwar, 1997). Uji ini
Pengambilan kesimpulan dalam hanya dapat dilakukan pada pertanyaan-
penelitian ini menggunakan metode pertanyaan yang valid saja. Dikatakan
hipotesis deduksi. Teknik analisis data andal jika nilai α ≥ 0.igw 9. Uji
dimulai dengan uji instrumen, reliabilitas dilakukan menggunakan
menggunakan uji validitas dengan uji teknik alpha cronbach.
korelasi Product Moment Pearson; uji Reliabilitas masing-masing variabel
realibilitas dengan Cronbach’s Alpha, uji adalah sebagai berikut:
normalitas dan homogenitas, uji - Variabel kualitas laporan
hipotesis dengan uji regresi, analisis keuangan Inspektorat Jenderal
koefisien penentu dan uji Departemen Pendidikan
t. Nasional (Y) sebesar diperoleh
alpha = 0.9281
HASIL DAN PEMBAHASAN - Variabel penerapan SAP
di
Uji Validitas dan Inspektorat Jenderal
Reliabilitas Instrumen Departemen Pendidikan
Nasional (X1) alpha = 0.8964
Pengukuran validitas butir - Variabel pengetahuan pengelola
kuesioner penelitian ini dilakukan UAPPA EI dan UAPPB (X2)
berdasarkan koefisien korelasi alpha = 0.8742
ProductMoment Pearson dari 171 - Variabel ketersediaan sarana
sampel. Dengan jumlah responden dan prasarana (X3) alpha =
sebanyak 171 orang ini maka r tabel 0.8882
korelasi product moment adalah = 0,159. - Variabel Persepsi Pemangku
Persyaratan validitas adalah r hitung > r tabel. kepentingan terhadap Laporan
Apabila persyaratan tersebut tidak Keuangan (X4) alpha = 0.7599
terpenuhi maka butir kuesioner harus Dengan demikian r alpha dari
dihapus dan tidak dipergunakan lagi keempat variabel lebih besar dari r
dalam analisis selanjutnya. Pengujian tabel (0,8) dan r alpha dari satu variabel

Nugraheni, Subaweh, Pengaruh Penerapan… 50


lebih kecil dari r tabel (0.8). Maka memenuhi syarat untuk dilakukan
dapat dinyatakan bahwa instrumen analisis lebih lanjut.
untuk empat variabel valid dan
reliabel, sehingga memenuhi syarat Uji Normalitas dan Homogenitas Data
untuk dilakukan analisis lebih lanjut,
sedangkan satu variabel yaitu Uji normalitas untuk
persepsi pemangku kepentingan masingmasing variabel penelitian
terhadap laporan keuangan valid dilakukan dengan membagi nilai
tetapi tidak reliabel sehingga tidak skewness dengan kesalahan standar
skewness menjadi rasio skewness
Tabel 1.
Rasio Skewness dan Kurtosis
Variabel Rasio Rasio Kesimpulan
Skewness Kurtosis
Peningkatan Kualitas Laporan – 1.032 – 0.644 normal
Keuangan Inspektorat Jenderal
Departemen Pendidikan Nasional
(Y)
Penerapan SAP di Inspektorat 0.161 – 1.680 normal
Jenderal Departemen Pendidikan
Nasional (X1)
Pengetahuan Pengelola UAPPA EI – 1.010 – 0.403 normal
dan UAPPB (X2)
Ketersediaan Sarana dan Prasarana 0.983 – 0.319 normal
(X4)

Tabel 2.
Homogenitas Data Penelitian
Y – X1 Y – X2 Y – X3
Angka 0,063 0,064 0,059
Signifikansi

Pengaruh Penerapan SAP terhadap SPSS. Koefisien korelasi (R) dan


koePeningkatan Kualitas Laporan fisien determinasi (R kuadrat) antara satu
Keuangan variabel dengan variable lainnya dapat dilihat pada Tabel 3.
Pengaruh antar variabel diolah menggunakan
bantuan perangkat lunak

Tabel 3.
Koefisien Determinasi
Hipotesis R R Kuadrat
Kualitas Laporan Keuangan (Y)* 0.164 0.027
Penerapan SAI (X1)
Kualitas Laporan Keuangan (Y)* 0.239 0.057
51 Pengetahuan Pengelola (X2) Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1 Vol. 13, April 2008

Kualitas Laporan Keuangan (Y)* 0.366 0.134


Ketersediaan Sarana Prasarana (X3)
dan nilai kurtosis dengan kesalahan
standar kurtosis menjadi rasio
kurtosis. Apabila hasilnya berada
pada ± 2, maka data variabel
penelitian dinyatakan normal. Hasil
perhitungan tersebut disajikan dalam
Tabel 1 yang menunjukkan bahwa
bahwa data penelitian keempat
variabel adalah normal Uji
homogenitas dilakukan dengan
menggunakan uji Levene. Apabila
signifikansi lebih besar dari 0.05
maka data penelitian adalah
homogen. Uji homogenitas untuk
masing-masing variabel dilakukan
menggunakan perang-kat lunak
SPSS. Hasil perhitungan disajikan
dalam Tabel 2. Hasil uji
homogenitas diperoleh angka
signifikansi lebih besar dari 0.05,
atau data penelitian adalah
homogen, sehingga dapat dilakukan
analisis selanjutnya.

Nugraheni, Subaweh, Pengaruh Penerapan… 52


Korelasi antara variabel penerapan Pendidikan Nasional setelah penerapan
SAP (X1) dengan variabel peningkatan SAP telah akuntabel yaitu mampu
kualitas laporan keuangan (Y) adalah menyediakan informasi untuk
0.164. Korelasi antara penerapan Sap pengambilan keputusan, mampu
dan kualitas laporan keuangan sangat memenuhi kebutuhan pengguna akan
lemah, jauh lebih kecil dari 0.5. laporan keuangan yang akuntabel, dan
Koefisien determinasi sebesar 0.027, telah menyajikan informasi mengenai
artinya hanya kecukupan penerimaan periode berjalan
2.7% variasi yang terjadi pada untuk membiayai seluruh pengeluaran.
peningkatan kualitas laporan keuangan Pengaruh penerapan SAP
dapat dijelaskan oleh penerapan SAP di terhadap peningkatan kualitas
Inspektorat Jenderal Departemen laporan keuangan diukur
Pendidikan Nasional, sedangkan 97.3% menggunakan persamaan regresi.
ditentukan oleh faktor lainnya. Angka Perangkat lunak SPSS digunakan
ini menunjukkan rendahnya peran untuk mengolah data, dan diperoleh
penerapan SAP dalam peningkatan persamaan regresinya seperti
kualitas laporan keuangan. berikut:
Hal ini terlihat dari persepsi dari
pemangku kepentingan Inspektorat kualitas = 66.166 + 0.510
Jenderal Departemen Pendidikan penerapanSAP
Nasional yang menyatakan bahwa
sebelum penerapan SAP, laporan Angka regresi tersebut
keuangan yang berupa laporan menunjukkan bahwa tanpa
akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah penerapan SAP di Inspektorat
Inspektorat Jenderal Departemen Jenderal Departemen Pendidikan
Pendidikan Nasional belum dapat Nasional, diperoleh angka konstanta
memecahkan permasalahan pencatatan peningkatan kualitas laporan
keuangan dan belum ada cara untuk keuangan sebesar 66,166. Hal ini
memecahkan permasalahan pencatatan mengindikasikan adanya faktor lain
keuangan. yang mempengaruhi kualitas laporan
Setelah penerapan SAP, Laporan keuangan. Koefisien regresi
Keuangan Inspektorat Jenderal penerapan SAP sebesar 0.510.
Departemen Pendidikan Nasional telah Setiap penambahan satu satuan
memuat seluruh informasi keuangan penerapan SAP di Inspektorat
yang terjadi, dapat memecahkan semua Jenderal Departemen Pendidikan
permasalahan pencatatan keuangan, dan Nasional akan berpengaruh
ada cara untuk memecahkan permasala- meningkatkan kualitas laporan
han pencatatan keuangan. keuangan sebesar 0.510 satuan.
Laporan Keuangan Inspektorat
Jenderal Departemen Pendidikan Pengaruh Pengetahuan Pengelola
Nasional sebelum penerapan SAP UAPPA EI dan UAPPB terhadap
kurang akuntabel karena belum mampu Peningkatan Kualitas Laporan
menyediakan informasi untuk Keuangan
pengambilan keputusan dan belum
memenuhi kebutuhan pengguna akan
Korelasi antara variabel
laporan keuangan yang akuntabel.
pengetahuan pengelola UAPPA EI
Laporan Keuangan Jenderal Departemen
dan UAPPB (X2) dengan variabel

53 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1 Vol. 13, April 2008


peningkatan kualitas laporan menangani laporan keuangan belum
keuangan Inspektorat Jenderal memenuhi kebutuhan, kemampuan
Departemen Pendidi-kan Nasional personil belum sesuai dengan
(Y) adalah 0.239. Hubungan ini kebutuhan, dan latar belakang
dapat dikategorikan pada hubungan pendidikan yang dimiliki oleh para
lemah, karena masih di bawah 0.5. personil tersebut belum memadai
Koefisien determinasi sebesar 0.057, dalam melaksanakan tugasnya
artinya 5.7% terjadi pada variasi untuk mengimplementasikan SAP.
yang laporan keuangan Inspektorat Peningkatan kualitas personil telah
Jenderal Departemen Pendidikan dilaksanakan antara lain dengan
Nasional dapat dijelaskan oleh mengikutsertakan pengelola laporan
pengetahuan pengelola UAPPA EI keuangan dalam sosialisasi atau
dan UAPPB, sedangkan pendidikan dan pelatihan mengenai
94.5% lainnya ditentukan oleh SAP dan aplikasinya sesuai dengan
faktor lainnya. proporsi dan tanggung jawabnya.
Kualitas laporan keuangan Persamaan regresi yang
telah mengalami peningkatan menunjukkan model pengaruh pengeta-
setelah penerapan SAP, namun huan pengelola UAPPA EI dan UAPPB
peningkatan tersebut belum optimal terhadap peningkatan kualitas laporan
karena belum didukung oleh keuangan adalah:
pengetahuan pengelola UAPPA E1
dan UAPPB yang memadai. Hal ini
terlihat dari jumlah personil yang

Departemen Pendidikan Nasional


Konstanta sebesar 68.370. sebesar 0.406 satuan.
Angka ini menunjukkan, tanpa
kehadiran pengetahuan pengelola Pengaruh Ketersediaan Sarana
UAPPA EI dan UAPPB, sudah dan Prasarana terhadap
terjadi peningkatan kualitas Peningkatan Kualitas Laporan
laporan keuangan sebesar 68.37 Keuangan
unit. Indikasi dari adanya
kosntanta ini adalah, selain Korelasi antara variabel
faktoor pengetahuan pengelola, ketersediaan sarana dan prasarana
kualitas laporan keuangan juga (X3) dengan variabel
dipengaruhi oleh faktor lainnya. peningkatan kualitas laporan
Koefisien faktor pengetahuan keuangan Inspektorat Jenderal
sebesar 0.406. Setiap Departemen Pendidikan Nasional
penambahan satu satuan (Y) adalah 0.366. Korelasi
pengetahuan pengelola UAPPA berganda ini lebih besar
EI dan UAPPB akan dibandingkan korelasi parsial
meningkatkan kualitas laporan sebelumnya, tetapi masih

kualitas = 68.370 + 0.406 pengetahuan


keuangan Inspektorat Jenderal termasuk dalam kategori lemah.

Nugraheni, Subaweh, Pengaruh Penerapan… 54


Koefisien determinasi sebesar laporan keuangan ditunjukkan persamaan
0.134, artinya 13.4% peningkatan berikut:
kualitas laporan keuangan
Inspektorat Jenderal Departemen Konstanta model sebesar 46.650.
Pendidikan Nasional ditentukan Angka ini menunjukkan bahwa tanpa
oleh variabel ketersediaan sarana adanya faktor peneran SAP, pengetahuan
dan prasarana (X3), sedangkan pengelola UAPPA EI dan UAPPB, dan
86.6% lainnya ditentukan oleh ketersediaan sarana dan prasarana,
faktor lain. kualitas laporan keuangan meningkat
Peningkatan kualitas laporan sebesar 46.5 unit. Koefisien regresi
keuangan ini sejalan dengan telah penerapan SAP, pengetahuan pengelola
tersedianya sarana prasarana yaitu UAPPAA EI dan UAPPB, dan
komputer yang memadai untuk ketersediaan sarana dan prasarana secara
mengaplikasikan SAP, printer, infra- berturut-turut sebesar 0.385, 0.252, dan
struktur yang memungkinkan perangkat 0.399. Angka ini menunjukkan bahwa
keras berfungsi dengan baik, aplikasi secara simultan, penambahan satu satuan
SAP (baik Sistem Akuntansi Keungan penerapan SAP, pengetahuan pengelola
(SAK) maupun Sistem Akuntansi UAPPA E1 dan UAPPB, dan
Barang Milik Negara (SA-BMN) telah ketersediaan sarana dan prasarana secara
dipasang dengan baik di komputer yang berturut-turut akan meningkatkan
tersedia, aplikasi SAP yang dapat kualitas laporan keuangan Inspektorat
menampung seluruh transaksi yang Jenderal Departemen Pendidikan
terjadi, modul SAP dan manual (petunjuk Nasional sebesar 0.385 satuan, 0.252
operasional) aplikasi SAP yang dapat satuan dan 0.399 satuan. Tingkat
menjawab semua pertanyaan yang signifikansi untuk variabel pengetahuan
berkaitan dengan permasalahan dalam pengelola UAPPA E1 dan UAPPB
aplikasi SAP, serta anggaran yang sebesar 0.042 (lebih kecil dari taraf nyata
mendukung aplikasi SAP di Inspektorat 0.05), dan variabel ketersediaan sarana
Jenderal Departemen Pendidikan prasarana sebesar 0.00 (lebih kecil dari
Nasional. 0.05 juga), artinya kedua variabel
Pengaruh ketersediaan sarana dan tersebut secara signifikan mempengaruhi
prasarana terhadap peningkatan kualitas kualitas laporan keuangan pada taraf
kualitas = 56.162 + 0.451ketersediaan

Konstanta persamaan sebesar Pengaruh Penerapan SAP,


56.162. Angka ini menunjukkan bahwa Pengetahuan Pengelola UAPPA E1
dengan membuat sarana dan prasarana dan UAPPB dan Ketersediaan Sarana
tetap, kualitas laporan keuangan akan dan Prasarana terhadap Peningkatan
meningkat sebesar 56.162 unit. Dapat Kualitas Laporan Keuangan
diimplikasikan bahwa ada faktor lain
selain keresediaan sarana dan prasarana Menggunakan perangkat lunak
yang mempengaruhi kualitas laporan SPSS, diperoleh persamaan regresi yang
keuangan. Koefisien regresi memodelkan pengaruh ketersediaan
ketersediaan sarana dan prasarana sarana dan prasarana terhadap kualitas
sebesar 0.451. Dapat diartikan bahwa laporan keuangan..Persamaan yang
penambahan satu satuan ketersediaan dihasilkan adalah:
sarana dan prasarana dapat
55
meningkatkan kualitas laporan keuangan Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1 Vol. 13, April 2008
sebesar 0.451 unit.

kualitas = 46.650 + 0.385 penerapanSAP + 0.252 pengetahuan + 0.399 ketersediaan


nyata 5%. Variabel penerapan SAP jika F hitung < F tabel atau tingkat
mempunyai angka signifikansi sebesar signifikansi > 0.05. Hasil uji F dan
0.084. Angka signifikansi ini lebih besar signifikansi, diperoleh hasil seperti
dari taraf nyata 0.05, tetapi masih lebih pada Tabel 3. Nilai signifikansi lebih
kecil dari 0.1, maka masih dapat besar dari 0.05, sehingga H0
dianggap signifikan karena kurang dari diterima, itu artinya hubungan linear
batas toleransi penelitian sosial sebesar antar variabel dapat dibuktikan pada
0.1. taraf nyata
5%.
Uji Linearitas dan Keberartian Regresi Pengujian keberartian persamaan
regresi sederhana menggunakan analisis
Linearitas hubungan antara dengan uji F. Model persamaan regresi
variabel bebas dengan dengan dinyatakan signifikan jika F hitung > F tabel
variabel terikat diuji menggunakan atau tingkat signifikansi < 0.05.
uji hipotesis linearitas. Hipotesis Perhitungan Anova regresi menggunakan
yang diuji adalah: perangkat lunak SPSS menghasilkan
Ho : Koefisien regresi linear. perhitungan seperti Tabel 4. Nilai
H1 : Koefisien regresi tidak linear. signifikansi pada Tabel 4 jauh lebih kecil
Pengujian linearitas persamaan dari 0.05, maka dapat disimpulkan
regresi menggunakan analisis dengan persamaan regresi yang mendukung
uji F dan signifikansi. Model hipotesis dinilai mempunyai keberartian
persamaan regresi dinyatakan linear yang sangat kuat.
pencatatan keuangan dan belum ada
Analisis Hasil Penelitian cara untuk memecahkan
permasalahan pencatatan keuangan,
Laporan keuangan Inspektorat dengan demikian laporan keuangan
Jenderal Departemen Pendidikan yang disusun belum mencerminkan
Nasional tahun 2006 yang disusun laporan keuangan yang baik.
sebelum penerapan SAP belum Laporan keuangan Inspektorat
dapat memecahkan permasalahan Jenderal Departemen Pendidikan

Tabel 3.
Hasil Uji Linearitas Regresi
Hipotesis Fhitung Ftabel Sig

Penerapan SAP dengan kualitas laporan keuangan 1.974 2.27 0.069


Pengetahuan pengelola UAPPA EI dan UAPPB dengan kualitas laporan 1.745 2.15 0.078
keuangan.
Ketersediaan sarana dan prasarana dengan kualitas laporan keuangan 1.920 2.20 0.065

Tabel 4.
Uji Keberartian Regresi
Hipotesis Fhitung Ftabel Sig
Penerapan SAP dengan kualitas laporan keuangan 4.643 3.91 0.000
Pengetahuan pengelola UAPPA EI dan UAPPB dengan 10.277 3.91 0.000
kualitas laporan keuangan.
Ketersediaan sarana dan prasarana dengan kualitas 26.084 3.91 0.000
laporan keuangan
Nugraheni,SAP,
Penerapan Subaweh, Pengaruh Penerapan…
pengetahuan 56
pengelola UAPPA E1 dan 11.738 2.65 0.000
UAPPB dan ketersediaan sarana dan prasarana dengan
peningkatan kualitas laporan keuangan
Nasional tahun 2007 dan 2008 yang dibandingkan dengan informasi dalam
disusun setelah penerapan SAP, laporan keuangan entitas pelaporan
dengan dukungan pengetahuan lainnya.
pengelola UAPPA E1 dan UAPPB, Persentase jawaban responden
dan ketersediaan sarana dan sebesar 57% - 62% menyatakan bahwa
prasarana telah memenuhi laporan keuangan Inspektorat Jenderal
karakteristik laporan keuangan yang Departemen Pendidikan Nasional
baik, yaitu relevan, andal, dapat memenuhi karakteristik dapat dipahami
dibandingkan, dan dapat dipahami. yaitu pengguna dapat memahami seluruh
Persentase jawaban responden yang informasi yang disajikan, dan bentuk
menyatakan setuju sebesar 60% - serta istilah yang digunakan dalam
80% bahwa laporan keuangan laporan keuangan Inspektorat Jenderal
Inspektorat Jenderal Departemen Departemen Pendidikan Nasional.
Pendidikan Nasional memenuhi Laporan Keuangan Inspektorat
karakteristik relevan yaitu telah Jenderal Departemen Pendidikan
memuat informasi yang Nasional tahun 2006 sampai tahun 2008
memungkinkan pengguna untuk oleh BPK-RI diberikan opini tidak
menegaskan atau mengoreksi memberikan pendapat, karena
ekspektasi mereka di masa lalu, kelemahan dalam sistem pengendalian
memuat informasi yang dapat internal di lingkungan Inspektorat
membantu memprediksi masa yang Jenderal Departemen Pendidikan
akan datang, penyajian informasi Nasional terutama dalam kegiatan
dilaksanakan tepat waktu, dan pengendalian yaitu kegiatan
penyajian informasi telah pengendalian terhadap kegiatan pokok
dilaksanakan secara lengkap dan instansi pemerintah dan kegiatan
jelas. pengendalian dalam kaitannya dengan
Persentase jawaban responden penilaian resiko.
sebesar 49% - 72% menyatakan bahwa
laporan keuangan Inspektorat Jenderal KESIMPULAN DAN SARAN
Departemen Pendidikan Nasional
memenuhi karakteristik laporan Kesimpulan
keuangan yang andal yaitu laporan
keuangan telah memuat informasi yang Beberapa kesimpulan yang bisa
disajikan secara jujur dan wajar, laporan ditarik dari penelitian ini adalah:
keuangan dapat diuji oleh beberapa 1. Terdapat pengaruh penerapan
pihak dengan mendapatkan hasil yang SAP di Inspektorat Jenderal
tidak berbeda jauh, dan laporan Departemen Pendidikan
keuangan bersifat netral. Nasional terhadap peningkatan
Persentase jawaban responden kualitas laporan keuangan
sebesar 87% - 89% menyatakan bahwa Inspektorat Jenderal Departemen
Laporan Keuangan Inspektorat Jenderal Pendidikan Nasional.
Departemen memenuhi karakteristik 2. Terdapat pengaruh pengetahuan
dapat dibandingkan yaitu informasi yang pengelola UAPPA EI dan
disajikan dalam laporan keuangan dapat UAPPB dan ketersediaan sarana
dibandingkan dengan laporan keuangan dan prasarana terhadap
periode sebelumnya dan informasi yang peningkatan kualitas laporan
disajikan dalam laporan keuangan dapat keuangan Inspektorat Jenderal

57 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1 Vol. 13, April 2008


Departemen Pendidikan Nasional perlu memperkuat
Nasional. sistem pengendalian internal di
3. Laporan keuangan Inspektorat lingkungan Inspektorat Jenderal
Jenderal Departemen Pendidikan Departemen Pendidikan
Nasional setelah penerapan SAP, Nasional terutama dalam
dengan dukungan pengetahuan penyusunan laporan keuangan
pengelola UAPPA E1 dan Inspektorat Jenderal
UAPPB, dan ketersediaan Departemen Pendidikan
sarana dan prasarana mengalami Nasional guna meningkatkan
peningkatan kualitas yaitu telah opini yang diberikan oleh BPK-
memenuhi karakteristik laporan RI dari pernyataan tidak
keuangan yang baik. Laporan memberikan pendapat menjadi
keuangan Inspektorat Jenderal wajar tanpa pengecualian.
Departemen Pendidikan 2. Pimpinan Inspektorat Jenderal
Nasional telah memenuhi Departemen Pendidikan
karakteristik relevan, andal, Nasional perlu
dapat dibandingkan, dan dapat mengimplementasikan SAP
dipahami. secara menyeluruh dengan
4. Laporan keuangan pemerintah memperhatikan peraturan
pusat tahun 2006 sampai dengan perundang-undangan yang
tahun 2008 oleh BPK-RI relevan dalam penyusunan
diberikan opini tidak laporan keuangan serta terus
memberikan pendapat, melakukan penelaahan dan
disebabkan antara lain mengusulkan hasil penelaahan
kelemahan dalam sistem tersebut kepada Komite SAP
pengendalian intern dan (KSAP) dalam rangka
ketidakpatuhan terhadap perbaikan SAP.
peraturan perundang-undangan 3. Pimpinan Inspektorat Jenderal
yang berlaku, kelemahan agar melaksanakan sosialisasi
prosedur pencatatan karena SAK dan SABMN secara
kurangnya pengetahuan menyeluruh, melaksanakan
pengelola UAPPA E1 dan bimbingan teknis, sehingga
UAPPB dalam menerapkan terjadi peningkatan
sistem akuntansi sesuai dengan pengetahuan pengelola UAPPA
SAP. E1 dan UAPPB.

Saran
DAFTAR PUSTAKA
Beberapa saran yang dapat dijadikan
pertimbangan bagi pimpinan Akhmad Solikin, 2006.
Inspektorat Jenderal Departemen "Penggabungan Laporan
Pendidikan Nasional untuk Keuangan dan Laporan
menentukan langkah kebijakan Kinerja Instansi Pemerintah:
selanjutnya. Adapun saransaran Perkembangan dan
tersebut adalah sebagai berikut : Permasalahan”, Jurnal
1. Pimpinan Inspektorat Jenderal Akuntansi Pemerintah, Vol. 2,
Departemen Pendidikan No. 2, November.

Nugraheni, Subaweh, Pengaruh Penerapan… 58


Bastian, Indra., 2006. Akuntansi Pemerintahan, Penerbit Salemba
Sektor Publik: Suatu Empat, Jakarta.
Pengantar, Penerbit Erlangga, _____, 2006. Akuntansi Sektor Publik.
Jakarta. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Firma Sulistiyowati, 2003. “Peran _____, 2006. Standar Akuntansi
Fraud Auditor dalam Pemerintah. Telaah Kritis PP
Mendeteksi Fraud untuk Nomor 24 Tahun 2005. Forum
Mewujudkan Tata kelola yang Dosen Akuntansi Sektor Publik FE
baik dan Good Corporate UGM Yogyakarta, Edisi Pertama.
Governance di Indonesia”, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
Jurnal Akuntansi dan 2005 tentang Standar Akuntansi
Keuangan Sektor Publik Vol. Pemerintah.
4, No. 01 Edisi Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun
Februari. 2008 tentang Sistem Pengendalian
Inspektorat Jenderal Departemen Intern Pemerintah
Pendidikan Nasional., 2007. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan
Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Republik Indonesia Nomor 01
Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2007 tentang Standar
Tahun 2006. Pemeriksaan Keuangan Negara.
Inspektorat Jenderal Robbi Adhilni. 2007. Evaluasi Atas
Departemen Pendidikan Implementasi Sistem Akuntansi
Nasional., 2008. Laporan Instansi Pada Satuan Kerja Di
Keuangan Tahun 2007. Departemen Agama RI. Jakarta.
Inspektorat Jenderal Departemen Simanjuntak, Binsar H. 2005.
Pendidikan Nasional., 2009. “Menyongsong Era Baru
Laporan Keuangan Tahun 2008. Akuntansi Pemerintahan di
Mardiasmo., 2002. Akuntansi Indonesia”. Jurnal Akuntansi
Sektor Publik. Penerbit Andi, Pemerintah, Vol. 1, No. 1, Mei.
Yogyakarta. Sutiono, Agus dan Ambar T.S., 2004.
Noordiawan, Deddi, Iswahyudi Sondi Sumber Daya Manusia
Putra dan Maulidah Rahmawati., (SDM) Aparatur
2007. Akuntansi Pemerintah dalam
Birokrasi Publik di Indonesia, Gava Yujana, Lalu Hendri., 1999. Akuntansi
Media, Edisi Pertama, pp. 20 – 26. Pemerintahan Edisi Kedua
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta.
tentang Keuangan Negara.

59 Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1 Vol. 13, April 2008

Anda mungkin juga menyukai