Anda di halaman 1dari 1

Pengaruh posisi condong kedepan dan terapi pursed lips breathing terhadap derajat sesak

napas penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainydan Sekardhyta Ayuning Tias

Rata-rata posisi kondisi pernapasan pada pasien PPOK sebelum diberikan terapi CKD Dan
PLB dengan mean 86,71 standar deviasi 1,649 standar eror 00,400 dan nilai min-max 85-90,
lalu setelah diberi intervensi mean 92,82 standar deviasi 2,856 standar eror 0,693 dan nilai
min-max 88-97. Hasil uji statistik menggunakan t-dependen didapat nilai pvalue 0.000
(α<0.05).

Hasil dari Systematic Review yang telah dilakukan dengan teknik pursed lips


breathing pada pasien PPOK bahwa teknik pursed lip breathing efektif menurunkan
frekuensi pernapasan dan meningkatkan pemenuhan oksigenasi dalam tubuh. Maka
pemberian latihan 3x sehari setiap pagi, siang, dan sore dengan waktu 6-30 menit
selama 3 hari berturut-turut. Teknik PLB efektif dalam menurunkan frekuensi
pernapasan dan meningkatkan pemenuhan oksigenasi pada pasien PPOK dengan pola
napas tidak efektif. 

Pada jurnal I setelah diberikan intervensi PLB terdapat penurunan tingkat sesak napas
menjadi sesak napas ringan sebanyak 6 orang. Dan pada jurnal II setelah diberikan
intervensi terdapat penurunan derajat sesak napas menjadi ringan sebanyak 10 orang. Pada
jurnal III setelah diberikan intervensi terdapat penurunan rata-rata min dan max respiratory
rate menjadi 18 dan 24. Hal ini dikarenakan teknik PLB dapat membantu penderita PPOK
mengosongkan udara dalam paru-paru dan memperlambat laju pernapasan pasien.
Teknik ini mengubah pernapasan dari yang dangkal dan cepat berubah menjadi
pernapasan yang dalam dan lambat

Anda mungkin juga menyukai