Anda di halaman 1dari 3

Page 1

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


(PPSDM)
PRIMA MANDIRI

LATIHAN KURSUS PERPAJAKAN (BREVET AB)


Materi : PPh Badan
Pengajar : YD Purnandito

Bagian I.
Soal Multiple Choice, Pilihlah dan lingkari satu jawaban yang Anda anggap paling tepat!
1. Pada tahun 2010, PT Sejahtera Bersama memperoleh penghasilan lain-lain yang terdiri dari:
● Penghasilan berupa deviden yang diterima dari satu perusahaan di Kuwait sebesar Rp200 juta atas penyertaannya sebanyak
30%.
● Penghasilan bunga deposito Bank Niaga sebesar Rp 110 juta.
● Penghasilan berupa deviden sebesar Rp 550 juta atas kepemilikan sebesar 30% pada PT Maju Terus.
● Penghasilan berupa laba penjualan saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta sebesar Rp 240 juta.
Berapakah penghasilan lain-lain yang harus digabungkan oleh PT Sejahtera Bersama untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak yang
dikenakan tarif Pasal 17?
A. Deviden yang diterima dari Kuwait sebesar Rp200 juta.
B. Deviden yang diterima dari Kuwait dan laba penjualan saham di bursa efek dengan total penghasilan lain-lain Rp440 juta.
C. Laba penjualan saham saja sebesar Rp240 juta.
D. Tidak Ada Jawaban, berikan jawaban anda,
E. Tidak ada.
2. Dalam biaya usaha PT Sejahtera Bersama tahun 2010, terdapat biaya pegawai sebesar Rp340.000.000,- dengan perincian sebagai
berikut:
● Gaji dan tunjangan sebesar Rp 244.000.000,- yang di dalamnya terdapat pembayaran PPh Pasal 21 sebesar
Rp 24.000.000 yang merupakan tunjangan pajak.
● Biaya makan dan minum bagi karyawan yang disediakan di kantor sebesar Rp 36.000.000,-.
● Biaya perjalanan dinas sebesar Rp 40 juta (di dalamnya terdapat biaya BBM mobil direksi sebesar Rp10 juta).
● Biaya pengobatan karyawan sebesar Rp20 juta, dimana PT Sejahtera Bersama telah menunjuk Klinik Mulia untuk tempat
berobat karyawannya dan membayar langsung biaya pengobatannya.
Berapakah besarnya biaya pegawai yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto PT Sejahtera Bersama untuk tahun 2010?
A. Rp 320.000.000,-
B. Rp 315.000.000,-
C. Rp 274.000.000,-
D. Rp 310.000.000,-
E. Tidak Ada Jawaban, berikan jawaban anda,
3. Pada tanggal 10 Juli 2010, PT Sinar Sejahtera melakukan penjualan tanah beserta bangunan di atasnya kepada PT Maju Jaya
dengan nilai transaksi Rp1,2 miliar (Nilai Jual Obyek Pajak atas tanah dan bangunan tersebut adalah Rp 1 miliar). Tanah tersebut
dibeli pada tanggal 13 Agustus 2002 dengan harga perolehan Rp560 juta. Sedangkan gedung tersebut dibangun sendiri oleh PT Sinar
Sejahtera mulai bulan Januari 2006 dengan total biaya Rp500 juta (tidak termasuk PPN Membangun Sendiri sebesar 4% dari biaya
yang dikeluarkan), dan diselesaikan serta dipergunakan tanggal 5 Juli 2006.
Berapakah beban penyusutan fiskal yang dapat dibebankan oleh PT Sinar Sejahtera tahun 2010 atas tanah dan bangunan tersebut?
A. Rp 25 juta
B. Rp 100 juta
C. Rp 12,5 juta
D. Rp 26,5 juta
E. Tidak Ada Jawaban, berikan jawaban anda,
1. Berapakah keuntungan pengalihan tanah dan bangunan yang harus diakui oleh PT Sinar Sejahtera secara fiskal?
A. Rp 140 juta
B. Rp 252,5 juta
C. Rp 265 juta
D. Rp 240 juta
E. Tidak Ada Jawaban, berikan jawaban anda,
2. Berapakah PPh yang harus dibayar oleh PT Sinar Sejahtera atas transaksi pengalihan tanah dan bangunan tersebut dan apakah sifat
pembayaran PPh tersebut?
A. Rp 50 juta dan bersifat final.
B. Rp 50 juta dan merupakan angsuran dalam tahun berjalan yang dapat dikreditkan.
C. Rp 12 juta dan bersifat final.
D. Rp 60 juta dan merupakan angsuran dalam tahun berjalan yang dapat dikreditkan.
E. Tidak Ada Jawaban, berikan jawaban anda,

Bagian II.
Data Wajib Pajak
Nama : PT INTI LOGGING
NPWP : 01.937.654.2-031.000
Alamat : JL SUDIRMAN KAV. 26 JAKARTA SELATAN
Page 1

Bidang Usaha : Perusahaan Hak Penguasaan Hutan


Tahun Pajak : 2010

Data Pembukuan Tahun 2010 :


Penjualan bersih Rp 23.200.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 17.900.000.000
Biaya operasi
Gaji dan Upah Rp 1.256.400.000 Biaya pemeliharaan nventaris Rp 230.400.000
PPh pasal 21 dibayar perusahaan Rp 56.600.000 Biaya represantasi Rp 132.500.000
Biaya penyusutan Rp 1.285.000.000 Biaya PPN Rp 9.500.000
Biaya rekreasi pegawai Rp 22.600.000 Biaya makan minum dan seragam Rp 400.000.000
Biaya Handphone Rp 24.000.000 Biaya alat tulis kantor Rp 163.800.000
Biaya Jamsostek Rp 60.600.000 Biaya listrik, telpon, air Rp 36.000.000
Biaya Penyisihan piutang ragu-ragu Rp 98.600.000 Biaya perawatan forklift dan dump truck Rp 10.000.000
Biaya perjalanan dinas Rp 301.100.000 Biaya Sumbangan Kampanye PILPRES Rp 21.000.000
Biaya bunga bank Rp 180.000.000 Biaya Profesional Fee Rp 59.700.000
Biaya bunga leasing Rp 20.000.000 Biaya Lain-lain Rp 25.800.000
Biaya royalti Rp 125.000.000
Penghasilan/beban lain
Bunga deposito Rp 10.000.000 Laba selisih kurs Rp 99.200.000
Laba penjualan gudang Rp 100.000.000 Rugi penjualan wisma Rp (80.000.000)
Pendapatan sewa Forklift & dumptruck Rp 150.000.000 Laba anak perusahaan Rp 200.000.000

Keterangan Lain :
a. Perusahaan memiliki kebijakan untuk menanggung PPh Pasal 21 semua karyawan berapapun jumlahnya dalam bentuk PPh Pasal 21
ditanggung perusahaan bukan bentuk tunjangan PPh (gross-up)
b. Biaya untuk penyusutan fiskal dan komersial dihitung dengan cara yang sama oleh Wajib Pajak yaitu sebesar Rp. 1.285.000.000,-
(metode garis lurus) demikian juga dengan penentuan masa manfaat dan nilai sisa, tetapi Wajib Pajak belum menyesuaikan
penghitungan biaya penyusutan Handphone dinas sebesar Rp. 4.000.000,- per tahun dan biaya penyusutan mobil sedan dinas
sebesar Rp. 50.000.000,- per tahun dengan Kep -220/PJ./2002
c. Dalam biaya penyusutan termasuk juga biaya penyusutan atas aktiva finance lease sebesar Rp. 150.000.000,- dan biaya penyusutan
wisma s.d wisma tersebut dijual sebesar Rp. 10.000.000,-
d. Biaya handphone adalah pengeluaran untuk pembayaran pulsa handphone direksi
e. Biaya Jamsostek adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembayaran premi asurasi kecelakaan kerja karyawan
f. Dalam perjalann dinas terdapat biaya a.n keluarga direksi sebesar Rp. 55.000.000,- serta terdapat pula biaya pembelian tiket
pesawat terbang untuk para pejabat sejumlah Rp. 64.000.000,-
g. Biaya bunga bank sebesar Rp. 180.000.000,- terjadi karena hutang PT. INTI LOGGING kepada Bank BRI sebesar rata-rata setahun Rp.
1.000.000.000,- dengan tingkat bunga pinjaman rata-rata 18% P.A
h. Perusahaan menyewa alat-alat berat dari United Tractors secara Finance Lease dengan pembayaran SGU setiap bulan Januari dan
Juli sebesar Rp. 100.000.000,- dengan perincian, bunga tetap Rp. 10.000.000,- dan sisanya merupakan angsuran pokok, selama
tahun 2010 perusahaan telah membayar Rp. 200.000.000,-
i. Perusahaan membayar biaya royalti tehnologi pemotretan udara ke BLITZ GMBH GERMANY sebesar Rp. 125.000.000,- termasuk Rp.
25.000.000,- yang merupakan PPh Pasal 26 yang ditanggung perusahaan.
j. Dalam biaya perbaikan/reparasi terdapat biaya perbaikan mobil sedan perusahaan yang digunakan oleh Direktur sejumlah Rp.
18.000.000,- dan biaya perawatan wisma perusahaan di Puncak sebesar Rp. 10.000.000,-
k. Biaya jamuan dengan relasi yang dilengkapi dengan daftar nominatif dan bukti-buktinya hanya sejumlah Rp. 101.000.000,-
l. Biaya PPN adalah PPN pajak masukan yang tidak dapat dikreditkan karena faktur pajak yang diterima dari penjual cacat
m. Perusahaan menanggung makan minum sejumlah Rp. 360.000.000,- dan seragam sejumlah Rp. 40.000.000,- untuk seluruh pegawai
dengan meyediakan kantin di kantor dan di lokasi HPH
n. Biaya perawatan forklift dan dumptruck adalah biaya perawatan forlift dan dumptruck yang disewakan
o. Biaya Sumbangan kampanye PILPRES adalah sumbangan kepada kandidat capres 2009
p. Biaya profesional fee adalah biaya jasa audit dan appraisal, tetapi sejumlah Rp. 19.700.000,- adalah biaya audit untuk PT
NUSANTARA PLYWOOD salah satu anak perusahaan
q. Perincian biaya lain-lain adalah :
● Biaya bea siswa dalam rangka CSR sebesar Rp. 12.500.000,-
● Sumbangan kepada Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila Rp. 3.300.000,-
● Iuran anggota Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Rp. 10.000.000,-
r. Penghasilan bunga deposito adalah bunga deposito Bank Mandiri sebesar Rp. 10.000.000,- dan telah dipotong pajak sebesar 20%,
rata-rata besarnya deposito perusahaan adalah Rp. 100.000.000,-
s. Perusahaan menjual gudang dengan Nilai Sisa Buku (NSB) Rp. 900.000.000 seharga 1 Milyar, dan telah dibayar PPh atas PHTB sebesar
Rp. 50.000.000,-
t. Perusahaan menyewakan forklift dan dumptruck kepada perusahaan HPH lain PT HUTANINDO dilokasi HPH dan telah dipotong PPh
sebesar Rp. 3.000.000,-
u. Akhir 2010 perusahaan menjual wisma perusahaan di Puncak dengan harga Rp. 400.000.000,- NSB pada saat dijual adalah Rp.
480.000.000,- perusahaan telah membayar PHTB sebesar Rp. 20.000.000 dan sebelum dijual wisma tersebut sempat disewakan
dengan nilai sewa pada tahun 2010 sebesar Rp. 50.000.000 dan telah dipotong PPh oleh penyewa sebesar Rp. 5.000.000,-
v. PT Nusantara Plywood (Kepemilikan 40% saham) mengumumkan laba setelah pajak sebesar Rp. 500.000.000,- tetapi tidak membagi
dividen. Perusahaan mengakui dengan mencatat sebagai kenaikan nilai investasi dan laba dari anak perusahaan sebesar Rp.
200.000.000,-
Page 1

w. Perusahaan mengimport alat berat dan telah dipungut PPh Pasal 22 oleh Ditjend Bea Cukai sejumlah Rp. 46.000.000,-
x. Selama tahun 2010 perusahaan telah membayar PPh Pasal 25 sebesar Rp. 240.000.000,- (Rp. 20.000.000,- per bulan)
y. Terdapat sisa rugi fiskal tahun 2008 yang terlupa belum dikompensasikan pada SPT 2009 sebesar Rp.159.000.000,-

Diminta :
1. Buatlah rekonsiliasi fiskal yang diperlukan untuk menghitung penghasilan kena pajak dan PPh terutang tahun 2010 !
2. Masukkan hasil rekonsiliasi tersebut ke dalam SPT PPh Badan !
3. Hitung angsuran PPh Pasal 25 tahun 2011 !

Anda mungkin juga menyukai