Anda di halaman 1dari 4

Laporan Laba-Rugi PT Saraswati tahun 2019:

A Penjualan Bruto Rp. 80.005.654.000,00


.
Potongan Penjualan Rp. 1.545.987.000,00
Retur Penjualan Rp.1. 1.954.852.000,00
Rp. 3.500.839.000,00
RP. 76.504.815.000,00
B. Harga Pokok Penjualan Rp. 44.654.879.000,00
C Laba bruto Rp. 31.849.936.000,00
.
D Beban umum, administrasi, dan penjualan :
.
1. Gaji, upah, THR, dan tunjangan lain Rp. 21.551.900.000,00
2. Alat tulis dan biaya kantor Rp. 123.958.000,00
3. Biaya perjalanan dinas Rp. 253.465.000,00
4. Biaya listrik dan telepon Rp. 316.825.000,00
5. Biaya makan karyawan Rp. 236.783.000,00
6. Biaya promosi Rp. 597.285.000,00
7. PBB dan Bea Materai Rp. 53.726.000,00
8. Pajak Rp. 300.000.000,00
9. Biaya representasi Rp. 75.798.000,00
10. Biaya royalti Rp. 237.465.000,00
11. Biaya konsumsi/perjamuan Rp. 220.132.000,00
12. Biaya sewa Rp. 297.958.000,00
13. Biaya kerugian piutang Rp. 705.654.000,00
14. Biaya penyusutan Rp. 1.202.000.000,00
15. Biaya lain-lain Rp. 593.873.000,00
Total Beban Umum, Administrasi, Penjualan Rp. 26.766.822.000,00
E. Laba Neto Usaha Rp. 5.083.114.000,00
F. Penghasilan (beban) dari luar usaha :
1. Dividen dari PT Maju (Penyertaan 10%) Rp. 85.500.000,00
2. Dividen dari PT Aman (Penyertaan 27%) Rp. 95.000.000,00
3. Bunga deposito dari Bank BCA Rp. 120.000.000,00
4. Royalti Rp. 99.250.000,00
5. Sewa Rp. 353.000.000,00
6. Rugi selisih kurs Rp. 165.400.000,00
G. Penghasilan (beban) dari luar negeri
7. Laba usaha dari Kanada Rp. 200.000.000,00
8. Rugi usaha di Malaysia Rp. 25.000.000,00
9. Bunga obligasi dari Singapura Rp. 150.000.000,00
Total Penghasilan/beban dari luar usaha/negeri Rp. 912.350.000,00
Laba neto usaha sebelum pajak Rp. 5.995.464.000,00

Keterangan:
1. Dalam penjualan bruto termasuk penjualan kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya (NPWP:
01.121.427.7.092.000) Rp750.000.000,00 (tidak termasuk PPN) dan telah dipungut pajak
yang berhubungan dengan transaksi bisnis tersebut (No bukti pungut:05/Ps-22/V/19
tertanggal 5 Mei 2019).
2. Dalam gaji, upah, Tunjangan Hari Raya (THR), dan tunjangan lainnya terdapat pengeluaran
untuk pembelian beras yang dibagikan kepada karyawan senilai Rp85.000.000,00 dan biaya
pengobatan karyawan senilai Rp76.500.000,00.
3. Dalam biaya perjalanan dinas terdapat bukti-bukti pendukung atas nama keluarga pemegang
saham sebesar Rp21.500.000,00.
4. Dalam biaya promosi terdapat sumbangan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan
utama perusahaan sebesar Rp45.000.000,00.
5. Pajak sebesar Rp300.000.000,00 merupakan angusran PPh bulanan selama tahun 2019
(angsuran PPh pasal 25).
6. Pengeluaran berupa biaya representasi tidak didukung dengan bukti pengeluaran dari pihak
eksternal.
7. Biaya royalti yang ada bukti pendukungnya dari pihak eksternal sebesar Rp205.353.000,00.
8. Piutang yang benar-benar tidak tertagih dan telah memenuhi syarat untuk diakui sebagai
piutang tak tertagih menurut perpajakan dalam tahun 2019 sebesar Rp502.000.000,00.
9. Perusahaan mempunyai aset tetap sebagai berikut:
a. Mesin produksi dibeli pada 1 Januari 2012 seharga Rp5.000.000.000,00, taksiran umur
ekonomis 10 tahun.
b. Kendaraan dibeli tanggal 31 Desember 2012 seharga Rp2.500.000.000,00, taksiran umur
ekonomis 10 tahun.
c. Komputer dibeli tanggal 6 Maret 2014 seharga Rpp700.000.000,00, taksiran umur
ekonomis 5 tahun.
d. Inventaris dibeli pada tanggal 1 Januari 2012 seharga Rpp2.000.000.000,00, taksiran umur
ekonomis 8 tahun.
e. Bangunan permanen selesai dibangun dan siap digunakan pada 31 Desember 2011 senilai
Rp6.000.000.000,00, taksiran umur ekonomis 20 tahun.

Berdasarkan kebijakan manajemen perusahaan, mesin produksi mempunyai nilai residu 10%
dari harga perolehan, sedangkan aset tetap yang lain ditaksir mempunyai nilai residu 20% dari
harga perolehan. Metode perhitungan penyusutan yang digunakan adalah garis lurus. Menurut
fiskal, mesin produksi, kendaraan, komputer dan inventaris merupakan aset berwujud
kelompok II.

10. Dalam biaya lain-lain terdapat biaya rekreasi karyawan sebesar Rp42.750.000,00.
11. Penghasilan sewa (penghasilan dari luar usaha) sebesar Rp353.000.000,00 terdiri atas sewa
bangunan Rp90.500.000,00, sewa peralatan pabrik senilai Rp150.000.000,00, dan sewa
kendaraan Rp112.500.000,00. Penghasilan ini diterima dari PT Jaya Utama yang beralamat
Jl. Mayjen Panjaitan 24 Malang (NPWP:01.121.427.7.092.000). Sewa tersebut diterima
untuk jangka waktu beberapa tahun.
12. Dividen terdiri atas dividen kas dari penyertaan saham (10%) pada PT Maju yang beralamat
Jl. Lojajar 28 Malang (NPWP: 01.330.132.0.054.000), dan dividen kas atas penyertaan
saham (27%) pada PT Aman.
13. Bunga deposito dari Bank BCA (NPWP: 02.791.070.2.611.000) telah dipotong PPh dengan
bukti potong No: 130/BCA/XII/19 tertanggal 22 Desember 2019.
14. Pendapatan royalti merupakan pendapatan atas imbalan penggunaan merk dagang dari PT
Golden (NPWP: 01.963.507.7.043.000) telah dipotong PPh dengan bukti potong
No:19/GDN/X/19 tertanggal 19 Oktober 2019.
15. Rugi selisih kurs telah sesuai dengan ketentuan fiskal.
16. Tarif pajak atas laba usaha di luar negeri (Kanada) adalah 40%
17. Tarif pajak atas bunga obligasi di Singapura adalah 20%
18. Perhitungan Harga Pokok Penjualan:
Persediaan awal Rp. 5.000.000.000,00
Pembelian Rp. 43.000.000.000,00
Barang siap dijual Rp. 48.000.000.000,00
Persediaan Akhir (Rp. 3.345.121.000,00)
Harga Pokok Penjualan Rp. 44.654.879.000,00

19. PT Saraswati (mempunyai API) selama tahun 2019 mengimpor sebagian barangnya dari
Jepang dengan total harga faktur senilai $52.000,00. PT Saraswati membayar biaya angkut
dan biaya asuransi dalam perjalanan masing-masing $4.000,00 dan $4.500,00, bea masuk
sebesar 5% (dari CIF), dan bea masuk tambahan sebesar 15% dari CIF. Kurs yang berlaku
pada saat itu adalah $1 = Rp13.500,00. PT Sarasawati membayar bea masuk dan PPh Pasal
22 impor kepada Ditjen Bea dan Cukai Tanjung Perak Surabaya yang beralamat di Jalan
Pelabuhan No. 2 Surabaya (NPWP: 02.102.640.6.603.000).
20. Total angsuran PPh pasal 25 selama tahun 2019 sebesar Rp300.000.000,00.
21. Laba (rugi) fiskal tiga tahun terakhir adalah:
- Rugi fiskal tahun 2016 sebesar Rp2.775.000.000,00
- Laba fiskal tahun 2017 sebesar Rp5.179.000.000,00
- Laba fiskal tahun 2018 sebesar Rp950.500.000,00

Berdasarkan data di atas diminta untuk:

1. Menyusun rekonsiliasi laporan laba-rugi fiskal tahun pajak 2019.


2. Menghitung PPh Badan yang terutang dan yang masih harus dibayar untuk tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai