Dosen Pengampu:
Moechdar Soleman, S.IP., M.Si.
Mata Kuliah:
Pendidikan Pancasila
Disusun Oleh:
Naura Sam Labibah (223516516399)
UNIVERSITAS NASIONAL
Jl. Sawo Manila No.61 Pejaten Barat, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 12520
2022
PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA
Indonesia merupakan Negara yang dikenal dengan keberagamannya baik itu agama,
ras, suku, serta adat istiadat. Hal ini lah yang menganggap Pancasila bisa menjadi Persatuan
dan kesatuan melalui mutu yang tercantum dalam Pancasila. Menurut Effendi dalam
Taniredja (2014) bahwa dalam praktik sejarah pelaksanaan ketatanegaraan di Indonesia telah
membuktikan bahwa Pancasila mampu mengatasi perbedaan-perbedaan pendapat
pertentangan antar golongan rakyat/daerah. Perbedaan atau pertentangan sebesar apapun yang
timbul akan kembali reda dan dapat diatasi ketika perbedaan itu dikembalikan kepada
falsafah Pancasila.
Para leluhur dan pendahulu bangsa, khususnya the founding father yang memiliki
peranan dalam proses penyusunan dasar negara, memahami dan sekaligus menyadari
keberagaman yang ada dalam masyarakat Indonesia dan Negara ini memerlukan penyatuan
bangsa. Sila.ketiga selain menanamkan.rasa berartinya persatuan dan kesatuan untuk
kesinambungan hidup bangsa dan Negara Indonesia. Sila ketiga Pancasila menunjukkan jika
Pancasila sangat.menegaskan dan.menghormati tinggi nilai persatuan bangsa diatas
perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia baik itu perbedaan. Golongan
kepentingan, bahasa (daerah), politik, budaya, suku.bangsa bahkan.juga agama.
Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan negara yang sangat dibangun dalam Pancasila,
yang terkandung dalam simbol Garuda Pancasila Bhineka Tunggal Ika bersumber dari bahasa
Jawa kuno yang diperkenalkan oleh Mpu Tantular dalam Kitab Sutasoma, artinya walaupun
berbeda tetapi tetap satu. Semboyan ini memiliki tujuan yang sama dengan Pancasila, yaitu
untuk mempersatukan bangsa Indonesia, menjaga persatuan bangsa, meminimalkan konflik
kepentingan pribadi atau kelompok dan mencapai cita-cita negara Indonesia. (Dewantara,
Nurgiansah, dalam Pertiwi, 2021)
Bhinneka Tunggal Ika menjadi motto bangsa Indonesia juga tertera pada Peraturan
Pemerintah No. 66 Tahun 1951 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2009 mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan yang
menerangkan di bawah lambang yang tercatat dengan huruf latin dalam bahasa Jawa, sebuah
slogan yang bermakna: Bhinneka Tunggal Ika, kata Bhinneka merupakan perpaduan dari dua
kata: Bhinna dan ika. Secara menyeluruh didefinisikan sebagai, 'berbeda tapi tetap satu'.
Pancasila dibentuk melewati proses yang panjang dan cukup pelik. Perumusan
Pancasila diawali dari Indonesia yang dijajah oleh bangsa Jepang. Pada tahun 1944, Jepang
berusaha meminta pertolongan dari bangsa dengan memberikan iming-iming akan
menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan situasi Jepang yang
berada diambang kekalahan akan pihak sekutu. Akan tetapi, Jepang belum juga menunjukkan
tanda-tanda itikad baiknya sehingga.bangsa Indonesia menuntut Jepang atas kemerdekaan
Indonesia yang pernah dijanjikan oleh Jepang kepada Indonesia. Untuk sebagai.pembuktian
tanggung jawab Jepang mengenai komitmen tersebut maka pada 1 Maret 1945 Jepang
memaklumkan rencana pendirian suatu badan yang.akan mempersiapakan kemerdekaan,
yang diketahui dengan nama Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Akan tetapi.lembaga ini tercipta pada 29 April 1945
serta.kepengurusan diangkat pada 28 Mei 1945 lalu.pada 29 Mei 1945 BPUPKI
menyelenggarakan sidang pertama sebagai tanda bahwa badan ini telah aktif dan mulai
bekerja. BPUPKI memiliki anggota sebanyak 60 orang yang diketuai oleh ketua Dr.
Radjiman Widiodiningrat.
“Indonesia sejatinya yang merupakan saripati nilai pancasila, yaitu keadian dan
toleransi. Kedua hal ini mutlak diperlukan untuk membangun kehidupan yang berkeadilan
dan berkeadaban sebagai sebuah persatuan”. Pancasila dan agama tidak sama sekali
bertetangan, dengan mengamalkan Pancasila otomatis mengamalkan agama. Karena nilai-
nilai Pancasila merupakan nilai-nilai kebaikan yang juga terdapat dalam ajaran agama.
1. Menumbuhkan sifat nasionalisme dan cinta tanah air dalam berbangsa dan bernegara.
Menteri dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, ada dua alasan mendasar Pancasila amat
penting bagi bangsa ini. Pertama, Pancasila menjadi norma pundamental, filsafat, pikiran
yang jernih, serta Hasrat yang menjadi dasar didirikannya Negara Republik Indonesia.
Pancasila dalam membimbing para pejuang mencapai Indonesia berdaulat.
“Tetapi lebih dari itu, Pancasila telah menjadi bintang penuntun bagi bangsa ini dalam
mengarungi masa depan yang masih jauh membentang dihadapan berlapis-lapis generasi
yang akan datang”. Kata Tjahjo Kumolo saat upacara memperingati hari lahir Pancasila
dikantor kemendagri, jlnmedan merdekautara.
Kedua, Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang memiliki beragam suku
agama, ras dan golongan dari sabang sampai merauke”.
Tentu saja dalam keberagaman tersebut terdapat berbagai macam perbedaan sifat atau
perilaku pada seseorang atau suatu kelompok, namun Pancasila hadir untuk menyatukan
segala perbedaan yang ada di masyarakat. Perlu diketahui juga bahwa manusia merupakan
mahluk sosial, yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa lepas dari manusia lain.
Dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang
lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain.
Seringkali didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Untuk bertahan
hidup manusia memerlukan sosialisasi atau bersosialisasi yang mana membutuhkan
lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling membutuhkan
satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Maka dari itu perdamaian, pengeratan
tali silahturahmi dan persatuan bangsa sangatlah penting di dalam kehidupan sosial manusia.
Ini menandakan bahwa manusia tidak bisa hidup secara individu (saling
membutuhkan satu sama lain) dan ditakdirkan untuk hidup berdampingan dengan manusia
lainnya. Dalam mengembangkan potensi yang dimiliki, manusia senantiasa memerlukan
orang lain, untuk itulah manusia senantiasa hidup sebagai bagian dari lingkungan sosial yang
lebih luas. Dengan itu, dalam keseharian masyarakat Indoneasia sangat diperlukan persatuan
dan juga kesatuan demi kelangsungan hidup yang aman dan nyaman karena sebagai manusia,
kita akan merasa lebih dekat dengan orang yang memiliki persamaan dengan kita baik itu
pengalaman maupun latar belakang seseorang atau suatu kelompok.
Dari situlah dengan mengeratkan genggaman tangan kita ersama kita menyatu
menjadi kesatuan yang sama bangsa Indonesia, yang saling mengerti satu sama lain dan
mencintai satu sama lain. Indonesia terdapat berbagai macam kebudayaan, agara, adat istiadat
dan sebagainya, namun dengan adanya perbedaan tersebut tidak membuat bangsa Indonesia
tercerai-berai salah satu faktornya karena bangsa Indonesia sama-sama pernah merasakan
perasaan yang sama, seperti rasa juang yang tertuang dalam sejarah merupakan hasil keringat
perjuangan segenap lapisan bangsa Indonesia itu sendiri bukan hadiah dari pemerintahan
ersama Belanda maupun Jepang, dimana bangsa Indonesia ersama sama melawan penjajah
dan berhasil memerdekakan Indonesia serta men-sahkan Pancasila sebagai dasar negara
bersamaan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.lppm-unasman.ac.id/index.php/mitzal/article/view/2676/1116
Zulmasyhur, dkk. (2022). Pendidikan Pancasila Buku Ajar Untuk Perguruan Tinggi. Depok:
LEADER (Lembaga Edukasi dan Advokasi Demokrasi dan Ekonomi Rakyat)