Anda di halaman 1dari 103

i

PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP MINAT


BELAJAR ANAK DIKELOMPOK A TK NEGERI
PEMBINA KELURAHAN LEOK II
KABUPATEN BUOL

DEWI LASTRI MH. BADALU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana


Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
i

PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP MINAT


BELAJAR ANAK DIKELOMPOK A TK NEGERI
PEMBINA KELURAHAN LEOK II
KABUPATEN BUOL

Oleh

DEWI LASTRI MH. BADALU


A 411 16 077

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana


Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
i

THE EFFECT OF IMAGE MEDIA ON LEARNING INTEREST OF


GROUP A CHILDREN AT TK NEGERI PEMBINA,
LEOK II VILLAGE, BUOL REGENCY

DEWI LASTRY MH. BADALU

SKRIPSI

Submitted as a Partial Fulfillment of the Requirements


for the Degree of Early Childhood Education Study Program.
Education Science Department
at the Teacher Training and Education Faculty
Tadulako University

EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDY PROGRAM.


EDUCATION SCIENCE DEPARTMENT
TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY
TADULAKO UNIVERSITY
2022
ii
iii
iv

ABSTRAK

Dewi Lastry MH. Badalu, (2022). Pengaruh Pengaruh Media Gambar Terhadap
Minat belajar Anak di Kelompok A TK Negeri Pembina Kelurahan Leok II
Kabupaten Buol. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini. Universitas Tadulako. Pembimbing Fitriana
Masalah dalam penelitian ini adalah minat belajar anak yang masih rendah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
gambar terhadap minat belajar anak diKelompok A TK Negeri Pembina
Kelurahan Leok II Kabupaten Buol. Jenis penelitian yang digunakan, yaitu
penelitian deskriptif kuantitatif. Adapun subjek penelitian ini adalah anak di
Kelompok A yang berjumlah 18 anak, terdiri dari 10 anak perempuan dan 8 laki-
laki. Teknik pengumpulan data dilakukan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan teknik persentase dan uji t
(Paired Sample t-test). Data hasil rekapitulasi pengamatan minat belajar anak
sebelum diberikan perlakuan, dalam tiga aspek yang telah diamati, terdapat 0%
pada kategori Sangat Tinggi (ST), 14.81% pada kategori Tinggi (T), 22.22% pada
kategori Sedang (S), dan 62.97% pada kategori Rendah (R). Setelah diberikan
perlakuan penggunaan media gambar, dari hasil rekapitulasi pengamatan minat
belajar anak, pada tiga aspek yang telah diamati, diperoleh rata-rata 37.04% pada
kategori Sangat Tinggi (ST), 35.18% pada kategori Tinggi (T), 27.78% pada
kategori Sedang (S), dan 0% pada kategori Rendah (R). Berdasarkan hasil data
perhitungan uji t diperoleh nilai ≥ (25.815 ≥ 1.739), dan nilai
signifikansi 0.000 < 0.05 Maka dapat disimpulkan bahwa ditolak dan
diterima, yang berarti terdapat pengaruh penggunaan media gambar terhadap
minat belajar anak diKelompok A TK Negeri Pembina Kelurahan Leok II
Kabupaten Buol.
Kata Kunci : Media gambar ; minat belajar.
v

ABSTRACT

Dewi Lastry MH. Badalu. 2022. The Effect of Image Media on Learning Interest
of Group A Children at TK Negeri Pembina, Leok II Village, Buol Regency.
Skripsi. Early Childhood Education Study Program. Education Science
Department, Teacher and Training Education Faculty, Tadulako University.
Under the supervision of Fitriana.

The research problem is that children's interest in learning is still low. This
research aims to determine the effect of using image media on children's interest
in learning in Group A of TK Negeri Pembina, Leok II Village, Buol Regency.
This research used a descriptive quantitative method in which the subjects were
18 children in Group A, consisting of ten girls and eight boys. Data collection
techniques were observation, interviews, and documentation. The collected data
were analyzed using the percentage technique and t-test (Paired Sample t-test).
The research results showed that children's learning interests in the three aspects
before getting treatment are 0% in the very high category, 14.81% in the high
category, 22.22% in the moderate category, and 62.97% in the low category.
Following treatment with image media, the results are 37.04% in the very high
category, 35.18% in the high category, 27.78% in the moderate category, and 0%
in the low category. Based on the results of the t-test calculation data, the value of
t-count (25,815) ≥ t-table (1,739), and a significance value of 0.000 <0.05, it can
be concluded that H0 is rejected and H1 is accepted, indicating that there is an
effect of using image media on children's learning interest in Group A TK Negeri
Pembina Kelurahan Leok II, Buol Regency.

Keywords: image media, learning interest


UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu

wata’ala atas rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan

kesempatan pada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Media gambar Terhadap Minat Belajar Anak Di

Kelompok A TK Negeri Pembina Keluran Leok II Kabupaten Buol”, sebagai

salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan SI pada program studi PG

PAUD, jurusan Ilmu Pendidikan, fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Tadulako.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dukungan dari berbagai pihak.

Peneliti secara khusus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnnya kepada

semua pihak yang telah membantu. Peneliti banyak menerima bimbingan,

bantuan, petunjuk serta dorongan dari berbagai pihak yang bersifat moral maupun

material. Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua Bapak Moh.Hasyim AF Badalu dan Ibu Sry Wahyuni Z

Lapuna, serta Terima kasih juga kepada Suamiku, ibu mertuaku dan bapak

mertuaku yang selama ini telah memberikan kasih sayang, semangat, serta

doa yang tidak henti-hentinya mengalir demi kelancaran dan kesuksesan

peneliti dalam menyelesaikan skripsi serta materi dan segala sesuatu yang

peneliti butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP. Rektor Universitas Tadulako.

vi
vii

3. Dr. Ir Amiruddin Kade, S.Pd, M.Si, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Tadulako.

4. Dr. H. Nurhayadi, M,Si Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Keguruan Ilmu dan Pendidikan Universitas Tadulako.

5. Abdul Kamaruddin, S.Pd, M.Ed., Ph.D Wakil Dekan Bidang Umum

Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

6. Dr. Iskandar, M. Hum Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

7. Dr. Nurhayati, S.Ag, M.Pd.I, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Tadulako.

8. Ibu Dr. Andi Agusniatih, M.Si, Koordinator Program Studi Pendidikan

Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD).

9. Fitriana, S.Pd, M.Pd sebagai dosen pembimbing yang selalu memberikan

bimbingan, arahan, dorongan serta semangat kepada peneliti, sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Bapak Drs. I Putu Suwika, M.Si sebagai penguji utama dan Ibu Hesti Putri

Setianingsih, S.Pd, M.Pd sebagai penguji dua, terima kasih atas masukan

untuk peneliti sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan

baik.

11. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar serta staf di lingkungan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, khususnya Ilmu Pendidikan, Prodi PG PAUD,

Universitas Tadulako.
viii

12. Ibu Irawati S.Sos, S.Pd Kepala TK Negeri Pembina Kelurahan Leok II

Kabupaten Buol, serta staf guru di lingkungan TK Negeri Pembina yang

telah memberikan bantuan serta motivasi dalam proses penyelesaian

Skripsi ini.

13. Keluarga Badalu, Keluarga Lapuna dan saudaraku serta saudara sepupuku

terima kasih telah menjadi keluarga yang selalu memberikan dukungan

serta perhatian kepada peneliti.

14. Teman-teman seangkatan 2016, Prodi PG PAUD, Jurusan Ilmu

Pendidikan, kelas A, B, dan C, khususnya Nafila Al-jufri, Elin monica,

Wahyudi AR. Haku, Fadhila Zul qaidah dan teman-teman yang tidak

sempat peneliti sebutkan satu persatu. Peneliti mengucapkan terima kasih

atas bantuan, dukungan dan kebersamaan kalian selama kita kuliah.

Peneliti menyadari bahwa ucapan terima kasih ini tidak sebanding dengan

segala bantuan, sumbangan pikiran, dukungan, dan niat baik dari semua pihak,

semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan yang telah diberikan

kepada peneliti. Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembacanya, Aamiin.

Palu, Januari 2022


Peneliti

Dewi Lastry MH Badalu


A 411 16 077
ix

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
UCAPAN TERIMA KASIH vi
DAFTAR ISI Viii
DAFTAR TABEL X
DAFTAR GAMBAR Xi
DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penelitian 5
1.4 Manfaat Penelitian 6
1.5 Batasan Istilah 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN


DAN HIPOTESIS
2.1 Penelitian yang Relevan 8
2.2 Kajian Pustaka 10
2.2.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 10
2.2.2 Media Gambar 13
2.2.3 Minat Belajar 18
2.2.4 Pengaruh Media Gambar Terhadap Minat Belajar Anak 26
2.3 Kerangka Pemikiran 28
2.4 Hipotesis Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Metode dan Jenis Penelitian 30
3.2 Desain Penelitian 30
3.3 Tempat dan waktu penelitian 31
3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 31
3.5 Jenis dan Sumber Data 32
3.6 Teknik Pengumpulan Data 33
3.7 Instrumen Penelitian 33
3.8 Teknik Analisis Data 34
3.9 Prosedur Penelitian 35
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
x

4.1 Hasil Penelitian 37


4.1.1 Hasil Pengamatan Sebelum Diberikan Perlakuan 37
4.1.2 Hasil Pengamatan Sesudah Diberikan Perlakuan 41
4.1.3 Analisis Statistik Deskriptif 45
4.1.4 Analisis Inferensial 46
4.2 Pembahasan 49

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 59
5.2 Saran 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
4.1 Minat Belajar Anak Pada Aspek Kemauan Mengerjakan Tugas 38
4.2 Minat Belajar Anak Pada Aspek Perhatian Anak 38
4.3 Minat Belajar Anak Pada Aspek ketertarikan 39
4.4 Rekapitulasi Minat Belajar Anak Sebelum Diberikan 39
Perlakuan
4.5 Minat Belajar Anak Pada Aspek Kemauan Mengerjakan Tugas 41
4.6 Minat Belajar Anak Pada Aspek Perhatian Anak 42
4.7 Minat Belajar Anak Pada Aspek ketertarikan 42
4.8 Rekapitulasi Minat Belajar Anak Sesudah Diberikan Perlakuan 43
4.9 Statistik Deskriptif (Descriptive Statistics) 45
4.10 Data Inferensial 46
4.11 Uji Normalitas (Tests Of Normality) 47
4.12 Paired Samples Statistics 47
4.14 Paired Samples Test 48
xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1 Alur Kerangka Pemikiran 28
3.1 Model Rancangan Penelitian 30
4.1 Histogram Minat Belajar Anak Sebelum Diberikan 40
Perlakuan
4.2 Histogram Minat Belajar Anak Sesudah Diberikan 44
Perlakuan
xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1 Data Anak 65
2 Rubrik Penilaian 66
3 Lembar Observasi Anak 68
4 Lembar Observasi Guru 70
5 Hasil Wawancara 72
6 RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian) 74
7 Uji Normalitas 78
8 Uji Beda (t) 78
19 Tabel Distribusi Normal 78
10 Tabel Distribusi t 79
11 Dokumentasi Penelitian 80
12 SK Pembimbing 83
13 Surat Izin Penelitian 85
14 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 86
15 Pernyataan Keaslian Tulisan 87
16 Biodata Peneliti 88
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik denagn cara mendorong

dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Secara detail, dalam Undang-Undang

RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1,

Pendidikan didefenisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian pribadi, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan merupakan hal yang terpenting, dalam kehidupan setiap

manusia dan tidak dapat dipungkiri adanya pendidikan menjadikan generasi-

generasi muda menjadi lebih maju dan membuat terobosan-terobosan baru di

dunia pendidikan. Didalam pendidikan pasti ada yang namanya pengajar atau

guru.Seorang pengajar atau guru dituntut mempunyai skill atau ketrampilan seni

dan ilmu pengetahuan ilmiah.

Berbicara pendidikan tidak jauh dengan belajar mengajar. Dalam

pembelajaran guru menyampaikan materi kepada siswa dengan menggunakan

suatu alat yang disebut dengan media. Media telah dikenal sebagai alat bantu

mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali

1
2

terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam pembelajaran, pada umumnya

disebabkan oleh berbagai alasan, seperti waktu persiapan mengajar terbatas, sulit

mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia, atau alasan yang lain. Hal

tersebut sebenarnya tidak perlu muncul apabila pengetahuan akan ragam media,

karakteristik, serta kemampuan masing-masing diketahui oleh para pengajar.

Kemampuan dan karakteristik masing-masing media perlu mendapat perhatian

dari para pengajar sehingga dapat memilih media sesuai dengan kondisi yang

dihadapi.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas diri seorang anak. Sesuai Undang-Undang Nomor 20 Bab

1 Pasal 1 Ayat 14 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan

bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang

dituju kan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

melalui pemberianrangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki pendidikan lanjut”.

Undang-Undang tersebut jelas mengikat pada semua komponen untuk melihat

langsung maupun tidak langsung dan melaksanakan pendidikan anak usia dini.

Berdasarkan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum pada Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, bahwa tujuan Pendidikan

Nasional adalah mencerdaskan kehidupan Bangsa, maka salah satu bentuk

pendidikan dalam kerangka sistem pendidikan nasional adalah Taman Kanak-

kanak. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1990 tentang Taman

Kanak-kanak Merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah pada jalur


3

pendidikan formal. Salah satu bentuk pendidikan anak usia dini adalah Taman

Kanak-kanak (TK) sebagai wadah untuk membantu proses tumbuh kembang

anak.

TK didirikan sebagai usaha mengembangkan seluruh segi kepribadian

anak didik dalam rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga ke pendidikan

sekolah. TK merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah, yakni

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

anak didik di luar lingkungan keluargasebelum memasuki pendidikan dasar.

Pendidikan di Taman kanak-kanak (TK) dilaksanakan dengan prinsip

bermain sambil belajar, belajar seraya bermain sesuai dengan tahapan

perkembangan anak didik. Usia 4-6 tahun merupakan masa peka bagi anak.

Dimana pada masa ini anak mulai mengembangkaan enam aspek

perkembangannya yaitu nilai moral agama, kognitif, fisik motorik, seni, bahasa,

dan sosial emosional,. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya

perkembangan seluruh potensi anak.

Kegiatan belajar di TK adalah kegitan yang menyenangkan untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak. Artinya, anak didik tidak akan

canggung lagi menghadapi cara pembelajaran di jenjang berikutnya. Saat

memberikan kegiatan belajar pada anak, harus di perhatikan kematangan atau

tahap perkembangan kreativitas anak didik, alat bermain atau alat bantu, metode

yang digunakan serta waktu dan tempat bermainnya.

Menurut (Widiasih,2013) Dengan menggunakan media yang tepat dapat

membuat anak tertarik sehingga minat belajar anak dapat meninggkat dengan
4

baik. Salah satu media yang dapat digunakan untuk meninggkatkan minat belajar

pada anak adalah dengan menggunakan media gambar. Media gambar merupakan

gambar-gambar yang diberikan dalam bentuk fotografik yang sesuai dengan tema

pembelajaran.

Minat memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan anak dan

memiliki dampak besar terhadap sikap dan perilakunya. Oleh karena, itu bisa

dilihat anak yang berminat terhadap kegiatan pembelajaran, anak akan berusaha

lebih keras dibandingkan dengan anak kurang berminat dalam belajar. Menurut

Priansa (2015:6) “Minat belajar adalah sesuatu keinginan atas kemauan yang

disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa

senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan

keterampilan”.

Berdasarkan hasil observasi awal di Kelompok A TK Negeri Pembina

Kelurahan Leok II Kabupaten Buol, di temukan adanya masalah dengan

rendahnya minat belajar anak d mana masih ada anak yang kurang kemauan untuk

belajar, kurangnya perhatian anak saat guru menjelaskan materi, jarang ada anak

yang berpartisipasi dalam proses belajar dan kurangnya rasa tertarik anak terhadap

media pembelajaran yang guru berikan.

Saat guru mengajar masih menggunakan metode ceramah dan lebih banyak

menghabiskan waktu untuk bercerita di depan sehingga hal tersebut menyebabkan

perhatian anak menjadi tidak fokus dalam mengikuti pelajaran, anak cenderung

jenuh dan bosan sehingga suasana kelas menjadi gaduh dan menyebabkan anak
5

menjadi malas dalam mengikuti proses pembelajaran dan materi yang di

sampaikan oleh guru tidak di pahami dan di mengerti oleh anak.

Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti telah melakukan penelitian

mengenai “Pengaruh Media Gambar Terhadap Minat Belajar Anak di Kelompok

A TK Negeri Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di latar belakang, Penulis mengemukakan masalah

dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1) Bagaimana Tingkat Minat Belajar anak di Kelompok A TK Negeri Pembina

Kelurahan Leok II Kabupaten Buol?

2) Bagaimana penggunaan Media gambar di Kelompok A TK Negeri Pembina

Kelurahan Leok II Kabupaten Buol?

3) Apakah ada Pengaruh Media Gambar di Kelompok A TK Negeri Pembina

Kelurahan Leok II Kabupaten Buol?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui :

1) Tingkat Minat Belajar anak di Kelompok A TK Negeri Pembina Kelurahan

Leok II Kabupaten Buol?

2) Penggunaan Media Gambar di Kelompok A TK Negeri Pembina Kelurahan

Leok II Kabupaten Buol?

3) Pengaruh Media Gambar di Kelompok A TK Negeri Pembina Kelurahan

Leok II Kabupaten Buol?


6

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini, dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis

dan manfaat praktis

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran dan

menambah wawasan dibidang pendidikan anak usia dini, terutama dalam

meningkatkan minat belajar anak.

1.4.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Anak : Sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar anak dengan

menggunkan media gambar dan juga mengurangi kebosan dalam mengikuti

pelajaran kelas. Dan juga dapa meningkatkan rasa percaya diri dan

keberanian anak.

2. Guru : Menjadi bahan acuan guru dalam meningkatkan kegiatan belajar

mengajar dapat membantu memecahkan masalah mengenai penggunaan

media gambar.

3. Peneliti Lain : Sebagai referensi dan acuan dalam melakukan penelitian

dengan tema yang sama maupun berbeda, terutama pada media gambar dan

minat belajar.

4. TK : Dapat membantu memecahkan masalah mengenai penggunaan media

gambar terhadap minat belajar anak.


7

5. Peneliti : Dapat menambah wawasan, keterampilan, kemampuan serta

pengalaman peneliti dalam meneliti masalah pengaruh media gambar

terhadap minat belajar anak.

1.5 Batasan Istilah

Batasan ini adalah untuk membatasi terjadinya perluasan materi yang

disediakan guru dalam proses pembelajaran. Adapun batasan istilah yaitu :

1) Media gambar adalah salah satu alat (sarana) yang digunakan oleh

seseorang untuk menyalurkan suatu informasi/pesan yang menyangkut

indera penglihatan dan disampaikan kedalam simbol-simbol komunikasi

visual untuk menarik perhatian dan memperjelas sajian ide. Tema yang

disajikan peneliti adalah tema alat komunikasi. Dan media gambar yang

digunakan adalah berbagai macam alat komunikasi.

2) Minat belajar adalah keadaan yang ada pada diri seseorang yang

menimbulkan perasaan senang terhadap suatu pelajaran, sehingga dapat

memberikan perhatian yang lebih khusus dalam situasi pembelajaran. Aspek

minat belajar yang diamati berupa perhatian anak terhadap materi dan dalam

proses pembelajaran, rasa tertarik anak terhadap media yang guru gunakan,

dan partisipasi anak dalam proses pembelajaran.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian yang Relevan

Penelitian ini sudah pernah dibahas oleh peneliti sebelumnya. Adapun

contoh penelitian yang relevan dari media gambar dan minat belajar, yaitu :

1) . Sri Wahyuni (2019) dengan judul “Pengaruh Media Gambar Terhadap

Minat Belajar Anak di Kelompok B Paud Lantibu Desa Parigimpu’u Kecamatan

Parigi Barat Kabupaten Parigi Moutong” Berdasarkan hasil penelitian tersebut,

menunjukkan bahwa ada pengaruh Media Gambar Terhadap Minat Belajar Anak

di Kelompok B Paud Lantibu Desa Parigimpu’u Kecamatan Parigi Barat

Kabupaten Parigi Moutong, terlihat dari pengamatan untuk setiap kategori untuk

masing-masing aspek yang diamati, pada rasa tertarik anak terdapat 3 anak (19%)

dalam kategori ST, ada 8 anak (50%) dalam kategori T, ada 4 anak (25%) dalam

kategori S, dan ada 1 anak (6%) kategori R.

Kemudian, pada aspek perhatian anak terdapat 4 anak (25%) yang berada

pada kategori ST, ada 8 anak (50%) dalam kategori T, ada 4 anak (25%) dalam

kategori S, dan ada 1 anak (6%) dalam kategori R. Dan untuk aspek yang terakhir

yaitu aspek rasa ingin tahu terdapat 4 anak (25%) dalam kategori ST, ada 6 anak

(38%) dalam kategori T, ada 5 anak (31%) kategori sedang, dan ada 1 anak (6%)

dalam kategori R. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Media gambar

dapat mempengaruhi minat belajar anak di Kelompok B Paud Lantibu desa

parigimpu’u kecamatan parigi barat kabupaten parigi mouton.

8
9

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sri Wahyuni memiliki Relevansi

atau kesamaan adalah sama-sama menggunakan media gambar dan meningkatkan

minat belajar anak, sedangkan perbedaannya adalah setting dan subjek penelitian.

2) Sri Yulianingsih (2019) dengan judul “ peranan media gambar terhadap

minat belajar anak di Kelompok A TK Alkhairat I Desa Kaleke Kecamatan Dolo

Barat Kabupaten Sigi” Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa

ada peranan media gambar terhadap minat belajar anak di Kelompok A TK

Alkhairat I Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi, terlihat dari hasil

pengamatan untuk setiap kategori untuk masing-masing aspek yang diamati, pada

aspek perhatian terdapat 8 anak (40%) dalam kategoti ST, 6 anak (30%) dalam

kategori T, ada 4 anak (20%) dalam kategori S, dan ada 2 anak (10%) kategori R.

Kemudian pada aspek ketertarikan ada 9 anak (45%) dalam kategori ST, 5 anak

(25%) dalam kategori R, 3 anak (15%) dalam kategori S, dan 3 anak (16%)

kategori R. Dan untuk aspek yang terakhir, yaitu aspek kemauan mengerjakan

tugas, terdapat 9 anak (45%) dalam kategori ST, 6 anak (30%) dalam kategori T,

ada 4 anak (20%) dalam kategori S, dan ada 1 anak (5%) kategori R. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa media gambar memiliki peranan terhadap

minat belajar anak di Kelompok A TK Alkhairat I Desa Kaleke Kecamatan Dolo

Barat Kabupaten Sigi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sri Yulianingsih, memiliki

relevansi atau kesamaan adalah sama-sama menggunakan media gambar dan

meningkatkan minat belajar anak, sedangkan perbedaannya adalah setting dan

subjek penelitian.
10

2.2 Tinjauan Pustaka


2.2.1 Pendidikan Anak usia dini (PAUD)
2.2.1.1 Pengertian Pendidikan Anak usia dini
Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh usaha dan

tindakan yang dilakukan oleh pendidikan dan orang tua dalam proses perawatan,

pengasuhan, dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan

di mana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

kepadanya untuk mengetahuinya dan memahami pengalaman belajar yang di

peroleh dari lingkungannya, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen

yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan

kecerdasan anak, berikut ini pengertian menurut para ahli, sebagai berikut :

UUD Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


Pasal 1 angka 14 Menyatkan bahwa pendidikan anak usia dini
(PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.

Selanjutnya, Ulfah (2015:22), pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah

jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu

upaya pembinaan yang ditunjukan sebagai anak sejak lahir dengan enam tahun

yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan

dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,

non formal dan informal.

Menurut Mursid (2016:2-3) bahwa pendidikan anak usia dini


merupakan salah satu bentuk penyelenggaran pendidikan yang
menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan
perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasaar),
11

kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan


spritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta baragama),
bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembanagan yang dilalui oleh anak usia dini.contohnya.

Berikut Menurut Bredekamp dan Copple dalam Suyadi (2013:18)

mengemukakan bahwa “pendidikan anak usia dini dari lahir sampai dengan usia

delapan tahun yang dirancang untuk meningkatkan perkembangan intelektual,

sosial, emosi, bahasa, dan fisik anak”. Pengertian ini diperkuat oleh dokumen

Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam Suyadi (2013:18), “pendidikan bagi anak

usia dini adalah pemberian upaya menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan

pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasikan kemampuan dan

keterampilan pada anak”.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat di simpulkan bahwa

pengertian anak usia dini merupakan proses pertumbukan dan perkembangn yang

sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan keterampilan anak, karena

masa emas atau golden age adalah masa yang tidak tergantikan pada masa

mendatang.

2.2.1.2 Tujuan Pendiikan Anak Usia Dini

Tujuan pendidikan Anak Usia Dini yang ingin di capai adalah untuk

mengembangkan pengetahuan dan pemahaman orang tua dan guru serta pihak-

pihak yang terkait dengan pendidikan dan perkembangan anak usia dini.

Sollehudin dalam Suyadi (2013:19) menyatakan “tujuan pendidikan anak usia dini

ialah memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal dan

menyeluruh sesuai dengan norma dan nilai-nilai kehidupan yang dianut. Melalaui
12

pendidikan anak usia dini, anak diharapkan dapat mengembangkan segenap

potensi yang dimilikinya”.

Adapun tujuan dari PAUD sesuai Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28 Ayat 3 bahwa tujuan pendidikan Anak Usia Dini

adalah “membantu anak didik dalam mengembangkan berbagai potensi baik

secara psikis maupun fisik yang meliputi pengembangan moral , nilai, sosial,

emosional, kognitif, bahasa, motorik, kemandirian, dan seni untuk dipersiapkan

memasuki pendidkan dasar”. Selanjutnya Trianto mengemukakan tujuan PAUD

(2013:45) :

Secara umum, tujuan pendidikan anak usia dini adalah


mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan
untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Adapaun secara khusus, PAUD bertujuan : 1). Membengun
landasan bagi perkembangan potensi peserta didik agar menjadi
manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif,
mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab, 2). Mengembangkan potensi kecerdasan
spritual, intelektual, emosional, dan sosial peserta didik pada masa
emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif dan
menyenangkan.

2.2.1.3 Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini

Dalam menyelenggrakan pendidikan anak usia dini, seseorang hendaknya

memperhatikan beberapa prinsip pendidikan. Prinsip-prinsip pendidikan ini

bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana memperlakukan dan

melaksanakan penidikan terhadap anak.

Adapun prinsip pendidikan anak usia dini menurut Mursid, (2016.10)

adalah sebagai berikut :


13

1. Berorientasi pada Perkembangan Anak


2. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
3. Bermain sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
4. Stimulasi terpadu
5. Lingkungan kondusif
6. Menggunakan pendekatan tematik
7. Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan
8. Menggunakan berbagai media dan sumber belajar

Fadillah Muhammad (2016:77), juga menyebutkan secara khusus prinsip

penyelenggaran PAUD, terutama di TK. Sebagai berikut :

1. Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk awal


pendidikan sekolah.untuk itu perlu menciptakan situasi
pendidikan yang dapat memberikan rasa aman dan
menyenangkan.
2. Masing-masing anak perlu perhatian yang bersifat individual
sesuai kebutuhan anak usia dini di Taman Kanak-kanak
3. Perkembangan adalah hasil proses kematangan dan proses
belajar.
4. Sifat kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak adalah hasil
pembentukan perilaku melalui pembiasaan yang terwujud
dalam kegiatan sehari-hari

Berdasarkan pendapatdiatas, dapat disimpulkan bahwa guru hendaknya

memperhatikan prinsip pendidikan anak usia dini, agar proses pembelajaran

berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, dan agar tercapainya pendidikan

yang dapat mengembangakan potensi anak melalui prinsip pendidikan

2.2.2 Media Gambar


2.2.2.1 Pengertian Media Gambar

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

tengah,perantara, pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media secara terminologi

cukup beragam, sesuai sudut pandang para pakar media pendidikan.

Untuk memudahkan seorang guru dalam menyampaikan materi


14

pembelajaran, sangat dibutuhkan sebuah media. Menurut Criticos dalam Daryanto

(2013:4) “Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai

pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan”. Sementara itu, menurut

safa’atun (2013:9) “Media adalah sebuah perantara antara pengirim pesan dan

penerima pesan”.

Sedangkan menurut Widiasih (2013:11) “Dengan menggunakan media yang

tepat dapat membuat anak tertarik sehinnga minat belajar anak dapat meningkat

dengan baik, salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat

belajar pada anak adalah dengan menggunakan media gambar.” Sudirman dalam

Nur fatoni (2016:20), “Media merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru

dalam proses belajar mengajar”. Selanjutnya menurut Stefi Adam dan muhammad

Taufik Syastra (2015:8), “Media adalah segala sesuatu baik berupa fisik maupun

teknis dalam proses pembelajaran yang dapat membantu guru untuk

mempermudah dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa”.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat dipahami pengertian media adalah suatu

alat fisik yang digunakan untuk memudahkan guru dalam menyampaikan suatu

pesan yang dapat mengefektifkan interaksi dengan anak dalam proses

pembelajaran di kelas.

Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajar yaitu

media gambar, media gambar sangat cocok dan sering digunakan dalam proses

belajar karena dapat memberikan pemahaman yang mudah pada anak. selain itu,

gambar sanagt diminati oleh semua kalangan karena gambar memiliki arti dan

tafsiran sendiri.
15

Menurut Isfayani (2017:9), “Gambar adalah sesuatu yang diwujudkan dalam

tampilan sehingga memuat pesan-pesan yang dapat dijadikan ungkapan emosi

dalam berekspresi”. Kemudian, menurut Saputri (2015:9) “Gambar adalah sebuah

tiruan yang dibuat dengan menggunakan cat, tinta, coretan, potret, atau lukisan

yang menyerupai seperti orang, binatang, tumbuhan dan sabagainya. Selanjutnya

Godvany dkk (2014:677), mengemukakan bahwa “Gambar merupakan alat visual

yang efektif karena dapat divisualisasaikan sesuatu yang akan dijelaskan lebih

konkrit dan realistis, informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah

karena hasil yang diperagakan lebih mendekati kenyataan melalui foto yang

diperlihatkan kepada anak-anak”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat dipahami bahwa gambar dapat

digunakan sebagai media untuk mempermudah peserta didik dalam memahami

segala sesuatu, salah satunya dapat mempermudah anak dalam berfikir konkrit

tentang suatu benda yang mungkin sulit apabila hanya dijelaskan.

Selanjutnya, pengertian media gambar adalah suatu alat yang digunakan

dalam pembelajaran sehingga bertujuan untuk memudahkan dan menyampaikan

pesan atau informasi kepada anak didik agar lebih cepat mengerti dan menerima

informasi yang disampaikan oleh guru. Media gambar juga merupakan salah satu

dari media pembelajaran yang paling umum dipakai dan merupakan bahasa yang

umum dan dapat dimengerti.

Menurut Cecep Kusnandi, dkk. (2013:41-42) bahwa media

gambar, sebagai berikut :

Media gambar adalah media yang berfungsih untuk


menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera
16

penglihatan. Pesan yang disampaikan dituangkan melalui simbol


komunikasi visual. Media gambar mempunyai tujuan untuk
menarik perhatian, memperjelas materi, mengilustrasikan fakta
dan informasi.

Sedangkan menurut Widiasih (2013:4) “Media gambar merupakan

gambar-gambar yang diberikan dalam bentuk fotografik yang sesuai dengan tema

pembelajaran”. Menurut Arsyad dalam Parwati (2013:4) menyatakan bahwa

“Media gambar media yang digunakan untuk membawa pesan dengan suatu

tujuan”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan media gambar

adalah sarana atau prasarana yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua

dimensi yang dipergunakan untuk membantu tercapainya tujuan belajar.

2.2.2.2 Fungsi dan Karakteristik Media Gambar

Pemanfaatan media pembelajaran ada dalam komponen metode mengajar

sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru dengan anak,

dan interaksi anak dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu, fungsi utama

dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang digunakan

guru.

Fungsi media gambar Menurut Malini (2013:4), sebagai berikut :

1. Fungsi edukatif artinya mendidik dan memberikan pengalaman


positif pada pendidikan
2. Fungsi sosial artinya memberikan informasi yang autentik dan
memberikan pengalaman berbagai bidang kehidupan dan
memberikan konsep yang sama kepada setiap orang
3. Fungsi ekonomis artinya memberikan produksi melalui
pembinaan prestasi kerja secara maksimal.
4. Fungsi politis artinya berpengaruh pada politik pembangunan.
5. Fungsi seni budaya dan telekomunkasi artinya yang mendorong
dan menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan
teknologikemedian yang moderen.
17

Sedangkan, menurut Safa’atun (2013:9) bahwa karakteristik media

gambar yaitu :

1. Harus autentik, artinya dapat menggambarkan obyek atau


peristiwa jiwa anak melihat langsung
2. Sederhana, komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-
bagian pokok dalam gambar tersebut.
3. Ukuran gambar proposional, sehingga anak mudah
membayangkan ukuranyang sesungguhnya benda atau objek
gambar.

Berdasarkan pendapat diatas mengenai fungsi dan karakteristik media

gambar, dapat disimpulkan bahwa media gambar mempunyai fungsi dan

karakteristik yang begitu besar, yaitu guru harus memberikan media gambar yang

sesuai dengan karakteristik yang ada seperti gambar harus baik, bagus dan mudah

untuk dipahami anak sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap

peserta didik.

2.2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Media Gamabar

Penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran agar lebih efektif

dan efisien, khususnya penggunaan media gambar harus sesuai dengan materi

yang akan diberikan sehingga dapat menumbuhkan minat belajar anak. berikut

dikemukakan beberapa kelebihan dan kekurangan media gambardalam proses

pembelajaran. Menurut Widiasih (2013:9), kelebihan media gambar sebagai

berikut:

1. Gambar bersifat konkrit, nyata dapat terlihat oleh indra


2. Gambar dapat menutupi beberapa kekurangan, yaitu ruang,
waktu, kemampuan indra manusia
3. Gambar merupakan media yang mudah didapatkan
4. Gambar dapat digunakan untuk memperjelas konkrit bahkan
abstrak.
18

5. Gambar juga mudah didapat dan digunakan tanpa


memerlukan peralatan khusus

Selanjutnya, Widiasih (2013:10) menjelaskan kelemahan media gambar,

antara lain :

1. Semata-mata hanya sebuah gambar (tidak nyata)


2. Ukuran gambar seringkali kurang tepat untuk pengajran
dalam kelompok besar.
3. Memerlukan kesedian sumber dan keterampilan, dan kejelian
guru dalam memanfaatkannya.

Kemudian, menurut Parwati (2013:4) kelebihan dan kekurangan media

gambar sebagai berikut :

Kelebihan dari media gambar diantaranya :

1. Gambar sangat sederhana digunakan dalam kegiatan belajar


mengajar
2. Gambar mudah didapat maupun dibuat namun sangat bermanfaat.
3. Mudah dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar karena praktis
tanpa memerlukan perlengkapan yang banyak.

Adapun kekurangan media gambar yaitu :


1. Menggunakan media gambar yang terlalu kecil dan tidak merata.
2. Hanya menekankan persepsi indra mata
3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa media gambar yang

digunakan dalam bentuk ukuran yang kecil tidak akan efektif dalam proses belajar

mengajar sekalipun medi gambar sifatnya konkret dan lebih realistis.

2.2.3 Minat Belajar


2.2.3.1 Pengertian Minat Belajar

Minat adalah rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas

tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu

yang berhubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri, semakin kuat

atau semakin dekat hubungannya semakin besar minat. Menurut Helmawati


19

(2014:200), Minat memiliki arti ketertarikan atau kecenderungan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat seseorang banyak dipengaruhi oleh

faktor internal seperti perhatian, keinginan, dan motivasi

Menurut Hidayat (2013:87), “Minat adalah suatu hal yang bersumber dari

perasaan yang berupa kecenderungan terhadap suatu hal sehingga menimbulkan

perbuatan-perbuatan atau kegiatan-kegiatan tertentu”. Menurut Susanto (2013:6),

“Minat berarti kecenderungan dalam kegairahan yang tinggi atau keinginan yang

besar terhadap sesuatu. Seorang anak yang menaruh minat besar terhadap

pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada anak yang lain“.

Selanjutnya, Dalyono (2012:235) mengemukakan bahwa :

Tidak adanya minat seorang anak terhadap sesuatu pelajaran akan


timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin
tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak
sesuai dengan kecakapan, tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus,
pembawaan materi yang membuat anak bosan dan jenuh. Karena itu
pelajaranpun tidak terjadi proses dalam otak, akibatnya timbul
kesulitan. Ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat
dari cara anak mengikuti pelajaran.antusiasnya anak menjawab dan
mengajukan pertanyaan, anak tidak mengganggu dan bermain-main
sendiri dengan temannya saat belajar.

Menurut Priansa (2015:60), “Minat secara sederhana dapat dipahami

sebagai kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan besar terhadap

sesuatu hal”. Kemudian Menurut Sardiman (2014:76), “Minat diartikan sebagai

suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara

situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhanya sendiri”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat

adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu dan keinginan untuk
20

mengetahui, mempengaruhi, mempelajari suatu hal. Minat sangat berpengaruh

terhadap kegiatan belajar tanpa adanya minat proses belajar tidak akan berhasil.

Selanjutnya, menurut Siregar (2014:3), “Belajar merupakan sebuah proses

yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup.

salah satu tanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah

laku dalam dirinya“. Helmawati (2014:200), Minat memiliki arti ketertarikan atau

kecenderungan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat

seseorang banyak dipengaruhi oleh faktor internal seperti perhatian, keinginan,

dan motivasi.

Sedangkan menurut Sardiman (2014:21), “Belajar adalah berubah. Dalam

hal ini yang dimaksudkan belajar berarti berusaha menggubah tingkah laku.

Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu yang belajar”. Menurut

W.S Winkel dalam Susanto, Ahmad (2013:12) “Belajar adalah suatu aktivitas

mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan

lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat konstan dan berbekas.

Idealnya seorang anak harus memiliki minat belajar yang ditinggi. Minat

belajar memang suatu usaha dan modal dasar anak untuk dapat menvapai

keberhasilan belajarnya. Menurut Slameto (2013:57), “ Minat belajar memiliki

pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar, karena jika bahan pelajaran yang

dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik”.

kemudian, menurut Priansa (2015:6) “Minat belajar adalah sesuatu keinginan atas
21

kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya

melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan,

sikap dan keterampilan”.

Selanjutnya, Kompri (2015:268), “minat belajar adalah kecenderungan

anak terhadap aspek belajar. Minat tidak di bawah sejak lahir, melainkan

diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar

selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru”. Menurut

Wardiana (2014:4), “Minat belajae adalah rasa suka yang timbul dari dalam diri

seseorang karena adanya ketertarikan terhadap suatu kegiatan pembelajaran yang

kemudian dilakukandan mendatangkan kepuasan dalam dirinya”.

Surya (2015:126) menjelaskan beberapa hal yang dapat menyebabkan

kurangnya minat belajar anak, yaitu kurangnya kepercayaan diri anak,

ketidaksukaan pada guru, serta cara belajar yang kurang menarik dan tidak

menyenangkan. Oleh karena itu, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

mengatasi kurangnya minat belajar anak, antara lain :

1. Menciptakan suasana belajar yang menarik dan


menyenangkan. Karena segala sesuatu yang dilakukan dengan
gembira, tentunya akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
2. Memilih waktu belajar yang tepat. Untuk membangkitkan
kemauan belajar yang kuat. Pertama harus dapat menentukan
kapan waktu belajar yang tepat; Kedua lama waktu belajar yang
tepat; Ketiga memfokuskan pada pekajaran dan belajar tidak
tergesa-gesa, dan keempat tidak berbenturan dengan keinginan-
keinginan lainnya.
3. Memiliki kesiapan belajar, keaktifan belajar seseorang sangat
dipengaruhi oleh kesiapan belajarnya.
4. Membangkitkan mood belajar. Menciptakan kondisi suasana
lingkungan belajar yang kondusif artinya lingkungan harus
mendukung terciptanya suasana yang merangsang minat belajar
22

yang kuat.
5. Mempersiapkan bahan dan pendukung yang hendak dipelajari.
Sangat penting untuk mempersiapkan dengan lengkap sumber
belajar dan perkembangan belajar.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa minat

belajar adalah rasa suka, senang dan rasa ketertarikan terhadap suau objek, yang

mengandung unsur atau merupakan proses terjadinya yang didahului oleh

perasaan senang, sehingga terjadi kecenderungan untuk membuat anak menjadi

lebih mampu meningkatkan hasil belajarnya, memperoleh pengetahuan,

meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku sehingga terjadi perubahan.

2.2.3.2 Fungsi Minat Belajar Anak

Minat memgang peran penting dalam kehidupan dan mempunyai dampak

yang besar atas perilaku dan sikap, minat menjadi sumber motivasi yang kuat

untuk belajar, akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

Berikut Hidayat (2013:88), menulis tentang fungsi minat belajar, sebagai

berikut :

1. Sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Anak yang berminat


terhadap sebuah kegiatan baik permainan maupun pekerjaan akan
berusaha lebih keras untuk belajar dibandingkan anak yang kurang
berminat.
2. Minat mempengaruhi bentuk intensitas apresiasi anak. ketika anak
mulai berpikir tentang pekerjaan mereka di masa yang akan
datang, semakin besar minat mereka terhadap kegiatan di kelas
atau di luar kelas yang akan mendukung tercapainya aspirasi itu.
3. Menambah kegairahan pada setiap kegiatan yang akan ditekuni
seseorang. anak yang berminat terhadap suatu pekerjaan atau
kegiatan, pengalaman mereka jauh lebih menyenangkan.

Selanjutnya, Wahid dalm Kompri (2015:269), fungsi minat sebagai berikut :


23

1. Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita. Sebagai contoh :


siswa yang berminat pada olahraga maka cita-citanya adalah
menjadi olahragawan yang berprestasi, sedangakan siswa berminat
pada kesehatan fisik maka cita-citanya menjadi dokter.
2. Minat sebagai tenaga pendorong yaang kuat, minat siswa dalam
menguasai pembelajaran dapat mendorongnya untuk belajar
kelompok bersama temannya meskipun suasana sedang hujan
3. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas. Minat
seseorang meskipun diajar dan diberikan pelajaran oleh guru yang
sama tetapi antara satu anak dan yang lain mendapatkan jumlah hal
yang berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya daya serap
dipengaruhi oleh minat.
4. Minat yang terbentuk sejak kecil/ masa kanak-kanak sering
terbawa seumur hidup karena minat membawa kepuasan.

Dari uraian diatas, bahwa minat mempunyai peranan sangat penting dalam

belajar karena bila media pembelajaran yang diberikan itu menarik minat anak,

maka pelajaran itu akan mudah dipelajari, di ingat dan dipahami oleh anak karena

dengan adanya minat mempengauhi kegiatan anak.

2.2.3.3 Aspek-aspek Minat Belajar

Minat adalah sebuah aspek psikologi yang dipengaruhi oleh pengalaman

afektif yang berasal dari minat itu sendiri. Aspek-aspek berikut dijelaskan oleh

Pitrinch dan schunk dalam Niluh Debi Kristina (2017:21), sebagai berikut :

1. Sikap umum terhadap aktivitas (general attitude toward the


activity), yaitu perasaan suka atau tidak suka, setuju tidak setuju
dengan aktivitas, umumnya terhadap sikap positi atau menyukai.
2. Keadaan spesifik untuk menyukai aktivitas (spesific concisiused
for of living the activity), yaitu memutuskan untuk menyukai
suatu aktivitas atau objek.
3. Merasa senang dengan aktivitas (enjoy of the activity), yaitu
individu merasa senang dengan segala hal yang berhubungan
dengan aktivitas yang dimilikinya.
4. Aktivitas tersebut mempunyai arti penting bagi individu
(personal importence of siginificance of the activity to the
individual).
5. Adanya minat intrinstik dalam isi aktivitas (intrinsic interest in
the content of the activity), menyenangkan yang berpusat pada
24

aktivitas itu sendiri.


6. Berpartsipasi dalam aktivitas (reported choise of or participant
in the activity), yaitu individu memiliki atau berpartisipasi dalam
aktivitas.

2.2.3.4 Dimensi dan Indikator Minat Belajar

Minat sebenarnya mengandung tiga unsur yaitu unsur kognisi(mengenal),

emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Hidayat (2013:89) membagi ketiga

unsur tersebut menjadi beberapa indikator yang menentukan minat seseorang

terhadap sesuatu, antar lain :

1. Keinginan
Seseorang yang memiliki keiginan terhadap suatu kegiatan
tentunya ia akan memlakukan atas keinginan dirinya sendiri.
Keinginan merupakan indikator minat yang datang dari dorongan
diri, apabila yang dituju sesuatu yang nyata. Sehingga dari
dorongan tersebut timbul keinginan dan minat untuk mengerjakan
suatu pekerjaan.
2. Perasaan senang
Seseorang yang memiliki perasaan senang atau suka dalam hal tertentu
ia cenderung mengetahui hubungan antara perasaan dengan minat
3. Perhatian
Adanya perhatian merupakan kosentrasi atau aktivitas jiwa seseorang
terhadap pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan
mengesampingkan yang lain.
4. Perasaan tertarik
Minat bisa berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong kita
cenderung atau rasa tertarik pada orang, benda, atau kegiatan ataupun
bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu
sendiri. Orang yang memiliki minat yang tinggi terhadap sesuatu akan
terdapat kecenderungan yang kuat tertarik pada guru dan pelajaran
yang diajarkan. Sehingga perasaan tertarik merupakan indikator yang
menunjukan niat seseorang.
5. Giat belajar
Aktifitas di luar sekolah merupakan indikator yang dapat menunjukan
keberadaan minatpada diri siswa.
6. Mengerjakan tugas
Kebiasaan mengerjakan tugas yang diberikan guru merupakan salah
satu indikator yang menunjuja minat siswa.
7. Menaati peraturan
Orang yang berminat terhadap pelajaran dalam dirinya akan terdapat
25

kecenderungan-kecenderungan yang kuat untuk memeatuhi dan


menaati peraturan-peraturan yang ditetapkan kerena ia mengetahui
konsekuensinya. Sehingga menaati peraturan merupakan indikator
yang menentukan minat seseorang.

Selanjunya, menurut Kompri (215:270-271) indikator minat sebagai berikut:

1. Perasaan senang
Seorang siswa yang memiliki Perasaan senang atau suka
terhadap pembelajaran
2. Perhatian dalam belajar
Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat belajar.
Perhatian merupakan kosentrasi atau aktivitas jiwa terhadap
pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan
yang lain dari pada itu. Seseorang yang memiliki minat belajar pada
objek tertentu maka dengan sendirinya dia akan memperlihatkan objek
tersebut.
3. Bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik
Tidak semua siswa menyukai suatu pelajaran karena faktor minat
belajarnya sendiri, ada yang mengembangkan minat belajarnya
terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya,
teman kelas dan bahan pelajaran yang menarik.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa indikator minat belajar anak

itu adalah perasaan senang, Bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik,

keinginan, perhatian, mengerjakan tugas, mentaati peraturan.

2.2.3.5 Prinsip dan Ciri-Ciri Minat Belajar

Timbulnya minat pada diri seseorang pada prinsipnya menurut Rosyidah

dalam Ahmad Susanto (2013:60) sebagai berikut :

1. Minat yang berasal dari pembawaan, timbul dengan sendirinya


dari setiap individu, hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor
keturunan atau bakat alamia
2. Minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar individu,
timbul seiting dengan proses perkembangan individu
bersangkutan. Minat ini sangat dipengaruh oleh lingkungan,
dorongan orang tua, dan kebiasaan atau adat.

Selanjutnya, ada tujuh ciri-ciri minat yang ditemukan oleh Elizabeth B.


Hurlock dalam Ahmad Susanto (2013:62) sebagai berikut :
26

1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan


mental. Misalnya perubahan minat dalam hub ungannya dengan
perubahan usia.
2. Minat tergantung pada kegiatan belajar. Kesiapan belajar
merupakan salah satu penyebab meningkatnya minat seseorang.
3. Minat tergantung pada kesempatan belajar. Kesempatan belajar
merupakan faktor yang sangat berharga, sebab tidak semua
orang dapat menikmatinya.
4. Perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini
mungkin dikarenakan keadaan fisik yang tidak memungkinkan.
5. Minat di pengaruhi oleh budaya. Budaya sangat mempengaruhi,
sebab jika budaya sudah luntur mungkin minat juga ikut luntur.
6. Minat berbobot emosional. Minat berhubungan dengan
perasaaan, maksudnya bila suatu objek dihayati sebagai sesuatu
yang sangat berharga maka akan timbul perasaan senang yang
akhirnya dapat diminatinya.
7. Minat berbobot egosentris, artinya jika seseorang senang
terhadap sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri anak yang

mempunyai minat belajar, yaitu anak memperlihatkan ketertarikannya dan

perhatiannya terhadap proses pembelajaran karena adanya rasa suka terhadap apa

yang diajarkan oleh guru minat belajar anak tersebut dapat terlihat pada hasil

belajar anak yang meningkat.

2.2.4 Pengaruh Media Gambar Terhadap Minat Belajar Anak

Media gambar sangat berpengaruh terhadap minat belajar anak, karena

media gambar berfungsi membantu pengetahuan dan pengalaman. Media gambar

mempunyai arti yang nyata atau rill bisa diamati, dilihat, dipegang dan dirasakan.

Media gambar secara sederhana akan berfungsi untuk membantu guru untuk

mempermudah memberi pemahaman kepada anak lebih khusus lagi bagi anak

usia dini. Penggunaan media gambar dalam kegiatan maupun pembelajaran sangat

besar perannya, terutama untuk meningkatkan minat belajar minat belajar,


27

perhatian, rasa tertarik, partisipasi, keinginan dan perasaan senang anak.

Penggunaan media gambar dapat membantu anak dalam memperoleh pemahaman

yang sifatnya lebih konkrit, jadi bukan hanya abstrak saja.

Penggunaan media gambar dalam proses belajar mengajar sangat penting

karena dapat meningkatkan minat anak, bahkan lebih jauh dapat memberi

pengertian yang lebih nyata terhadap anak didik dengan kata lain akan berdampak

lebih nyata hasilnya. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah

unsur yang sangat penting untuk meningkatkan minat belajar. Penggunaan media

gambar dapat disesuaikan dengan tema dan sub tema agar lebih mudah

memberikan pengalaman kepada anak.

Penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran sangat penting

sebagaimana yang diungkapkan oleh Widiasih (2013:11) “Dengan menggunakan

media yang tepat dapat membuat anak tertarik sehinnga minat belajar anak dapat

meningkat dengan baik, salah satu media yang dapat digunakan untuk

meningkatkan minat belajar pada anak adalah dengan menggunakan media

gambar”. Selanjutnya, Isfayani (2017:9), menjelaskan dalam penelitiannya bahwa

“Penggunaan media gambar sangat berpengaruh terhadap minat belajar anak

dilihat ketika sebelum penggunaan media gambar, minat anak dalam belajar

masih sangat rendah sehingga pada saat pengguaan media gambar dalam proses

pembelajaran terjadi peningkatan yang signifikan pada aspek perhatian,

ketertarikan dan kemauan mengerjakan tugas”.

Jadi, penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran sangat

berperan penting dalam menumbuhkan minat belajar anak, karena dapat menarik
28

perhatian anak dan menimbulkan rangsangan pada minat anak untuk belajar serta

dengan penggunaan media gambar akan membuat anak menjadi lebih senang dan

tertarik terhadap pembelajaran yang diberikan”.

2.3 Kerangka pemikiran

Berdasarkan pengamatan, pembelajaran dengan menggunakan media

gambar merupakan media yang cocok untuk digunakan dalam mengembangkan

minat belajar anak. Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat

dalam alur kerangka, sebagai berikut :

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Observasi awal di
Masalah yang ditemukan adalah
kelompok A TK Negeri
rendahnya minat belajar anak
Pembina kelurahan leok II
Kabupaten buol

Aspek minat belajar yang diamati :


1. Kemauan dalam Metode yang dipilih dalam
mengerjakan tugas mengembangkan minat belajar
2. Perhatiandalam belajar anak adalah Media gambar
3. Ketertarikan dalam belajar

Rekomendasi saran :
1. Kepala TK
Hasil penelitian yaitu ada 2. Guru
pengaruh penggunaan 3. Anak
media gambar terhadap 4. Peneliti lain
minat belajar anak
29

Berdasarkan gambar 2.1 diketahui bahwa melalui observasi di Kelompok A

TK Negeri Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol, terdapat masalah yaitu

kurangnya minat belajar anak misalnya kemauan mengerjakan tugas, perhatian

anak dan rasa ketertatikan dalam belajar. Dari masalah tersebut, peneliti memilih

penggunaan media gambar karena penggunaan media gambar adalah salah satu

alternatif yang dapat menstimulasi minat belajar anak sehingga anak lebih

antusias lagi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

2.4 Hipotesis Penelitian

Terdapat pengaruh penggunaan media gambar terhadap minat belajar anak di

Kelompok A TK Negeri pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

Melalui pendekatan kuantitatif, peneliti mengamati dan melakukan kajian

terhadap keadaan anak, khususnya terhadap media gambar dan minat belajar anak

3.2 Desain atau Rancangan Penelitian

Peneliti menggunakan desain penelitian menggunakan rumus Sugiono

(2015:110), adalah desain one – group - pretest design. Yang dimana dapat

membandingkan keadaan sebelum diberi media gambar dengan keadaan sesudah

di berikan media gambar. Keadaan sebelum di beri media gambar diberi simbol

dan keadaan sesudah diberi media gambar diberi simbol . Adapun rancangan

penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

Keterangan :

= Pengamatan Sebelum
X = Perlakuan
= Pengamatan Sesudah

30
31

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok A TK Negeri Pembina Kelurahan

Leok II Kabupaten Buol. TK ini memiliki empat kelas, yaitu Kelompok A,

Kelompok B1, Kelompok B2, Kelompok B3. Peneliti melakukan pengamatan

terhadap seluruh keadaan anak didik di Kelompok A yang berhubungan denan

masalah minat belajar anak

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama empat minggu, mulai tanggal 27 januari

sampai dengan 22 februari 2020.

3.4 Variabel Penelitian

1. Media gambar, sebagai variabel bebas atau independen, dengan simbol X

2. Minat belajar, sebagai varibel terikat atau dependen, dengan simbol Y

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.5.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah 67 anak yang ada di TK Negeri

Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol. Jumlah 67 anak berasal dari 4

kelompok, terdiri dari 18 anak dikelompok A, 17 anak dikelompok B1, 16 anak

dikelompok B2, dan 16 anak dikelompok B3, terdaftar pada tahun ajaran

2019/2020.

3.5.2 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini terkait dengan masalah yang diteliti berada

pada kelompok A. Selain itu, jumlah anak yang ada dikelompok A adalah 18
32

orang anak, terdiri dari 10 orang anak perempuan dan 8 orang anak laki-

laki.terdaftar pada tahun ajaran 2019/2020.

3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive

sampling, Arikonto (2006:183) mendefinisikan bahwa “purposive sampling

dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasari atas strata, random atau

daerah tetapi didasarkan adanya tujuan tertentu”. Oleh karena itu, peneliti memilih

kelompok A, karena menemukan beberapa masalah terkait minat belajar anak.

3.6 Jenis dan Sumber Data


3.6.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

diperoleh dari hasil observasi pada saat aktivitas anak-anak pada saat kegiatan

pembelajaran sedang berlangsung yang dideskripsikan melalui data mengenai

minat belajar sebelum penggunaan media gambar maupun sesudah penggunaan

media gambar.

3.6.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer : Data primer merupakan data yang diperoleh melalui observasi

langsung terhadap subyek yang di teliti, yaitu peserta didik yang ada di Kelompok

A TK Negeri Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol.

2. Data Sekunder : Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari

perpustakaan maupun dari layanan internet mengenai buku-buku. tentang

pendidikan, buku tentang media gambar maupun buku tentang minat belajar,

modul-modul, dan skripsi yang relevan dengan penelitian.


33

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian ini, maka ada beberapa teknik

pengumpulan data yang digunakan, sebagai berikut :

1. Teknik Observasi

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti saat proses

pembelajaran berlangsung didalam kelas, dengan cara pengamatan dan pencatatan

untuk mengetahui masalah yang akan diteliti tentang minat belajar anak. Saat guru

menjelaskan materi dikelas dengan mengunakan media gambar yang telah dibuat

oleh peneliti

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh data

dari TK sesuai dengan data yang diteliti, seperti data tentang jumlah anak, daftar

hadir anak, jenis kelamin anak diKelompok A TK Negeri pembina kelurahan

Leok II Kabupaten Buol, ataupun dokumentasi mengenai data tentang media

gambar dan minat belajar anak sebelum dan sesudah penelitian.

3. Teknik Wawancara

Yaitu dilakukan untuk memperoleh informasi yang lengkap tentang

pengaruh media gambar terhadap minat belajar anak di Kelompok A TK Negeri

Pembina Leok II Kabupaten Buol, dari guru-guru yang mengajar di kelas.

3.8 Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat-alat yang akan digunakan untuk mengukur

variabel yang diteliti. Adapun instrumen yang digunakan adalah:


34

1) Lembar observasi anak, digunakan untuk memantau perkembangan minat

belajar anak dalam penggunaan media gambar sebelum dan sesudah

diberikan perlakuan.

2) Pedoman wawancara yang ditujukan pada guru kelas, khususnya guru

kelas..A

3) Rubrik penilaian, alat yang digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai

minat belajar anak dalam penggunaan media gambar

4) Alat dan bahan yang digunakan dalam penggunaan media gambar yaitu :

pensil warna, gunting, lem kertas,pola gambar.

5) Alat dan bahan lainnya, yaitu : alat tulis, alat perekam dan kamera

handphone.

3.9 Teknik Analisis Data


3.9.1 Analisis Deskriptif
Dari data yang diperoleh akan dikelola secara deskriptif untuk mendapatkan

data kuantitatif dari lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk

mengukur minat belajar anak, jika anak sudah mengalami peningkatan dalam

minat untuk belajar maka diberikan kategori ST (sangat tinggi), sedangkan jika

anak mulai menunjukan minat belajarnya maka diberikan kategori T ( tinggi ),

kemudian apabila anak belum menunjukan minat belajarnya maka diberikan

kategori S ( sedang ), dan apabila anak tidak sama sekali memiliki minat untuk

belajar maka diberikan kategori R ( rendah ).

Untuk mengetahui presentase atau rata-rata dari aspek yang sudah di amati,

data diolah Untuk mengetahui persentase atau rata-rata dari aspek yang sudah
35

diamati, data diolah secara kuantitatif dengan menggunakan perhitungan

berdasarkan persentase (%) sesuai dengan rumus yang dikemukakan oleh Sujiono

(2012:43) sebagai berikut :

P= x 100%

Keterangan :

P = Angka Persentase

f = Frekuensi hasil Observasi

N = Jumlah anak

3.9.2 Analisis inferensial

Pengujian hipotesis ini di lakukan dengan analisis statistik inferensial uji-t

dengan bantuan program SPSS 16.0 untuk mengetahui rata-rata minat belajar

anak sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan berupa penggunaan

media gambar, dan juga untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan oleh

peneliti yaitu “ Pengaruh Media Gambar Terhadap Minat Belajar Anak di

Kelompok A TK Negeri Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol”. Di terima

atau ditola maka dikonsultasikan pada tabel t dengan taraf signifikansi 95% (

=0,05%), bila maka di tolak dan di terima. Kemudian

apabila dibandingkan dengan taraf signifikan sig 0.05 maka di terima dan

di tolak.

3.10 Prosedur Penelitian.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu :

1) Tahap Persiapan
36

a. Mencari literature yang berkaitan dengan penelitian

b. Menentukan lokasi, subjek dan sampel penelitian

c. Menyusun proposal penelitian

d. Melaksanakan seminar proposal

e. Meminta surat izin observasi untuk mengadakan penelitian dan

f. Meminta surat izin sekolah untuk mengadakan penelitian

2) Tahap Pelaksanaan

a. Menyerahkan surat dari program studi sekaligus meminta izin mengumpulkan

data

b. Observasi lokasi penelitian

c. Mengumpulkan data penelitian tentang kemampuan motorik halus anak

d. Mengurus surat keterangan dari pihak PAUD

e. Pengelolaan dan analisis penelitian

3) Tahap Akhir

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah membuat laporan penelitian.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Bagian ini akan dipaparkan hasil penelitian mengenai pengaruh media

gambar terhadap minat belajar anak di Kelompok A TK Negeri Pembina

Kelurahan Leok II Kabupaten Buol. Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan

oleh peneliti dari tanggal 27 Januari sampai dengan 22 Februari 2020. Adapun

subjek dalam penelitian ini, yaitu anak di Kelompok A yang berjumlah 18 anak,

terdiri dari 10 anak perempuan dan 8 anak laki-laki. Guru kelas di Kelompok A

Sepni A Rasyid, S.Pd.

Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh media gambar

terhadap minat belajar anak. Ada tiga aspek yang menjadi perhatian utama, yaitu

1) Aspek Kemauan Mengerjakan Tugas; 2) Aspek Perhatian Anak; dan 3) Aspek

Ketertarikan. Peneliti akan menyajikan hasil pengamatan dari sebelum diberikan

perlakuan, hasil pengamatan sesudah diberikan perlakuan, serta rekapitulasi data

mengenai pengaruh media gambar terhadap minat belajar anak di Kelompok A

TK Negeri Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol.

4.1.1 Hasil Penelitian Sebelum Diberikan Perlakuan

Data yang diperoleh di lapangan, disajikan dalam tabel di bawah ini,

berdasarkan tiga aspek yang telah diamati, sebagai berikut:

37
38

Tabel 4.1 Aspek Kemauan Mengerjakan Tugas

KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE (%)

Sangat Tinggi (ST) 0 0

Tinggi (T) 5 27.78

Sedang (S) 2 11.11

Rendah (R) 11 61.11

Jumlah 18 100

Sesuai tabel 4.1, dapat diketahui bahwa minggu pertama dari Aspek

Kemauan Mengerjakan Tugas, tidak terdapat anak (0%) dalam kategori ST, 5

anak (27.78%) dalam kategori T, 2 anak (11.11%) dalam kategori S, dan 11 anak

(61.11%) dalam kategori R.

Tabel 4.2 Aspek Perhatian Anak

KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE (%)

Sangat Tinggi (ST) 0 0

Tinggi (T) 2 11.11

Sedang (S) 4 22.22

Rendah (R) 12 66.67

Jumlah 18 100

Sesuai tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari Aspek Perhatian Anak, tidak

terdapat anak (0%) dalam kategori ST, 2 anak (11.11%) dalam kategori T, 4 anak

(22.22%) dalam kategori S, dan 12 anak (66.67%) dalam kategori R.


39

Tabel 4.3 Aspek Ketertarikan

KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE (%)

Sangat Tinggi (ST) 0 0

Tinggi (T) 1 5.56

Sedang (S) 6 33.33

Rendah (R) 11 61.11

Jumlah 18 100

Sesuai tabel 4.3, dapat diketahui bahwa dari Aspek Ketertarikan, tidak

terdapat anak (0%) dalam kategori ST, 1 anak (5.56%) dalam kategori T, 6 anak

(33.33%) dalam kategori S, dan 11 anak (61.11%) dalam kategori R.

Tabel 4.4 Rekapitulasi Minat Belajar Anak Sebelum Penggunaan Media


Gambar
Aspek Minat Belajar yang Diamati

Kemauan Ketertarik Rata -


Perhatian
Kategori Mengerjakan an dalam Rata
Anak
Tugas belajar (%)

F % F % F %

Sangat Tinggi (ST) 0 0 0 0 0 0


0

Tinggi (T) 5 27.78 2 11.1 1 5.56


14.81
1

Sedang (S) 2 11.11 4 22.2 6 33.3


22.22
2 3

Rendah (R) 11 61.11 12 66.6 11 61.1


62.97
7 1

Jumlah 18 100 18 100 18 100 100


40

Sesuai tabel 4.4, dari hasil rekapitulasi pengamatan minat belajar anak

sebelum penggunaan media gambar, dalam tiga aspek yang telah diamati, tidak

ada anak 0% dalam kategori ST, ada 14.81% kategori T, ada 22.22% kategori S,

dan ada 62.97% kategori R.

Sesuai penjelasan sebelumnya, dapat diketahui bahwa hasil pengamatan

minggu pertama di hari pertama belum sesuai harapan, karena lebih banyak anak

yang berada pada kategori Rendah (R). Selanjutnya, dari data yang diperoleh dari

pengamatan minggu pertama hari pertama, jika ditampilkan dalam bentuk

histogram, dapat dilihat gambar bentuk seperti dibawah ini :

14
12
10
8
Sangat Tinggi (ST)
6
Tinggi (T)
4
2 Sedang (S)
0 Rendah (R)
Aspek Aspek Aspek
Kemauan Perhatian Anak Ketertariakn
Mengerjakan
Tugas

Gambar 4.1 Histogram minat belajar anak sebelum penggunaan media


gambar

Sesuai gambar histogram 4.1 dapat diketahui bahwa kategori ST ditandai

dengan histogram warna biru, kategori T ditandai dengan histogram berwarna

merah, kategori ditandai dengan warna hijau dan kategori R ditandai dengan

warna ungu. Jadi dapat dilihat histogram batang yang paling menonjol berwarna
41

ungu kategori R dan histogram batang yang paling rendah yaitu histogram batang

yang berwarna biru kategori ST.

4.1.2 Hasil Pengamatan Sesudah Diberikan Perlakuan

Adapun hasil pengamatan minat belajar anak sesudah penggunaan media

gambar, berdasarkan tiga aspek yang diamati, dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 4.5 Aspek Kemauan Mengerjakan Tugas

KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE (%)


Sangat Tinggi (ST) 7 38.89

Tinggi (T) 8 44.44

Sedang (S) 3 16.67

Rendah (R) 0 0

Jumlah 18 100

Sesuai tabel 4.5, dapat diketahui bahwa pada Aspek Kemauan

Mengerjakan Tugas, terdapat 7 (38.89%) anak dalam kategori ST, ada 8 anak

(44.44%) dalam kategori T, ada 3 anak (16.67%) dalam kategori S, dan tidak

terdapat anak (0%) dalam kategori R.


42

Tabel 4.6 Aspek Perhatian Anak

KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE


(%)
Sangat Tinggi (ST) 8 44.44

Tinggi (T) 5 27.78

Sedang (S) 5 27.78

Rendah (R) 0 0

Jumlah 18 100
Sesuai tabel 4.6, dapat diketahui bahwa dari Aspek Perhatian Anak,

terdapat 8 anak (44.44%) dalam kategori ST, ada 5 anak (27.78%) dalam kategori

T, ada 5 anak (27.78%) dalam kategori S, dan tidak terdapat anak (0%) dalam

kategori R.

Tabel 4.7 Aspek Ketertarikan

KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE


(%)
Sangat Tinggi (ST) 5 27.78

Tinggi (T) 6 33.33

Sedang (S) 7 38.89

Rendah (R) 0 0

Jumlah 18 100
43

Sesuai tabel 4.7, dapat diketahui bahwa dari Aspek Ketertarikan , terdapat

5 anak (27.78%) dalam kategori ST, ada 6 anak (33.33%) dalam kategori T, ada 7

anak (38.89%) dalam kategori S, dan tidak terdapat anak (0%) dalam kategori R.

Tabel 4.8 Rekapitulasi Minat Belajar Anak Sesudah Penggunaan Media


Gambar

Aspek Minat Belajar yang Diamati

Kemauan Rata -
Kategori Perhatian Rata
Mengerjakan Ketertarikan
Anak (%)
Tugas

F % F % F %

7 38.89 8 44.4 5 27.78


Sangat Tinggi (ST) 37.04
4

8 44.44 5 27.7 6 33.33


Tinggi (T) 35.18
8

3 16.67 5 27.7 7 38.89


Sedang (S) 27.78
8

Rendah (R) 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 18 100 18 100 18 100 100

Sesuai tabel 4.8, dari hasil rekapitulasi minat belajar anak sesudah

penggunaan media gambar, dalam tiga aspek yang telah diamati, ada 37.04%

dalam kategori ST, ada 35.18% kategori T, ada 27.78% kategori S, dan tidak ada

0% kategori R.

Sesuai penjelasan sebelumnya, dapat diketahui bahwa hasil pengamatan

minggu keempat jelas terlihat bahwa dari 3 aspek pengamatan mengalami

perubahan dari aspek kemauan mengerjakan tugas, Aspek perhatian anak, dan
44

aspek Ketertarikan. Hal ini menunjukkan bahwa pengamatan yang dilakukan telah

sesuai dengan harapan guru bahwa penggunaan media gambar sangat berpengaruh

terhadap minat belajar anak.

Jika ditampilkan dalam gambar, maka akan terlihat histogram minat belajar

anak sesudah penggunaan media gambar, dalam tiga aspek yang telah diamati,

yaitu sebagai berikut :


9
8
7
6
5
Sangat Tinggi (ST)
4
Tinggi (T)
3
Sedang (S)
2
Rendah (R)
1
0
Aspek Aspek Aspek
Kemauan Perhatian Ketertarikan
Mengerjakan Anak
Tugas

Gambar 4.2 Histogram Minat Belajar Anak Sesudah Penggunaan Media


Gambar

Sesuai gambar histogram 4.2, terlihat perbedaan diagram sesudah

penggunaan media gambar, pada ketiga aspek yang telah diamati, terlihat diagram

warna biru atau kategori ST paling dominan atau menonjol. Kemudian kedua

kategori T dan S atau diagram warna hijau dan merah masih terlihat nampak.

Sedangkan, kategori R yang ditandai dengan diagram warna ungu sudah tidak

nampak lagi.

Berdasarkan uraian tabel pengamatan hasil rekapitulasi tersebut, dapat

diketahui bahwa minat belajar anak berkembang lebih baik dan sesuai dengan
45

harapan guru dan peneliti, karena terlihat dari hasil yang diperoleh bahwa

sebagian besar anak berada pada kategori ST.

4.1.3 Analisis Statistik Deskriptif


Deskripsi data merupakan gambaran data yang diperoleh untuk mendukung

pembahasan hasil penelitian. Melalui gambaran ini akan terlihat kondisi awal dan

akhir dari minat belajar anak.

Tabel 4.9 Statistik Deskriptif (Descriptive Statistics)

Descriptive Statistics
Std.
N Range Minimum Maximum Sum Mean Variance
Deviation

Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
Error

Sebelum_Perlakuan 18 3 3 6 82 4.56 .232 .984 .967

Sesudah_Perlakuan 18 4 7 11 166 9.22 .250 1.060 1.124

Valid N (listwise) 18

Sesuai tabel 4.9, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata minat belajar anak

sebelum diberikan perlakuan, yakni 4.56 dan sesudah diberikan perlakuan nilai

rata-rata meningkat menjadi 9.22. Sedangkan, nilai tertinggi sebelum perlakuan,

yakni 6 dan nilai tertinggi sesudah perlakuan menjadi 11. Nilai terendah sebelum

perlakuan, yaitu 3 dan sesudah perlakuan meningkat menjadi 4. Selanjutnya,

standar devisiasi sebelum diberikan perlakuan, yakni 984 dan sesudah diberikan

perlakuan menjadi 1.060.


46

4.1.4 Analisis Inferensial (Persyaratan)


Tabel 4.10 Data Inferensial
Minat Belajar Anak
No Nama Anak Pengamatan Awal Pengamatan Akhir
( ) ( )

1 Aldi 3 9
2 Alfin 5 10
3 Ara 6 11
4 Aira 5 10
5 Andini 4 10
6 Bayu 5 9
7 Dea 4 9
8 Desi 6 10
9 Eko 5 9
10 Jusria 4 9
11 Kirey 4 8
12 Naila 5 11
13 Septi 6 10
14 Sapri 3 8
15 Septiawan 5 9
16 Sindi 5 9
17 Vikar 3 7
18 Zul 4 8
Jumlah 82 166

Sebelum data diolah ke uji t, terlebih dahulu harus diuji normalitas. Uji

normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data
47

yang nantinya hal ini menjadi penting untuk diketahui karena berkaitan dengan uji

statistik yang tepat untuk digunakan.

Berikut uraian tabel uji normalitas, sebagai berikut :

Tabel 4.11 Uji Normalitas (Tests Of Normality)

Tests of Normality
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
Sebelum_Perlakuan .888 18 .066

Sesudah_Perlakuan .927 18 .170

Sesuai tabel 4.11, dapat diketahui nilai df (derajat kebebasan) untuk

sebelum dan sesudah perlakuan adalah 18. Maka itu artinya jumlah sampel data

untuk masing-masing kegiatan kurang dari 50. Sehingga penggunaan teknik

Shapiro-Wilk untuk mendeteksi kenormalan data dalam penelitian ini bisa

dikatakan sudah tepat. Kemudian dari tabel di atas juga diketahui nilai Sig, untuk

kegiatan sebelum perlakuan sebesar .066 dan nilai Sig untuk kegiatan sesudah

perlakuan adalah 170. karena nilai Sig untuk kedua perlakuan tersebut > 0.05,

maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas Shapiro-

Wilk di atas, dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian sebelum dan sesudah

perlakuan berdistribusi normal.

Tabel 4.12 Paired Samples Statistics

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Sebelum_Perlakuan 4.56 18 .984 .232

Sesudah_Perlakuan 9.22 18 1.060 .250


48

Sesuai tabel 4.12, menunjukan bahwa rata-rata skor anak sebelum maupun

sesudah perlakuan. Sebelum perlakuan rata-rata skor dicapai adalah 4.56,

sementara setelah diberikan perlakuan rata-rata skor yang dicapai adalah 9.22.

Tabel 4.13 Paired Samples Test

Paired Samples Test


Paired Differences

95% Confidence Interval Sig. (2-


Std. T Df
Mean Std. Error Mean of the Difference tailed)
Deviation
Lower Upper

P Sebelum_Perlakuan

ai -
-4.667 .767 .181 -5.048 -4.285 -25.815 17 .000
r Sesudah_Perlakuan

Sesuai tabel 4.13, dapat diketahui bahwa nilai t hitung bernilai negatif yaitu

sebesar-25.815,te hitung bernilai negatif disebabkan karena nilai rata-rata hasil

belajar sebelum perlakuan lebih rendah dari pada hasil belajar sesudah perlakuan,

akan tetapi nilai t hitung negatif dapat bermakna positif. Sehingga nilai t hitung

menjadi 25.815. selanjutnya adalah tahap mencari nilai t tabel yang ditemukan

pada distribusi nilai t statistic yaitu 1.739.

Dengan demikian, karena nilai t hitung 25.815 > t tabel 1.739 . Maka dapat

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima, karena ada perbedaan rata-rata

antara hasil belajar sebelum dan sesudah perlakuan yang artinya terdapat

pengaruh media gambar terhadap minat belajar anak di Kelompok A TK Negeri

Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol. Sesuai kriteria pengujian

hipotesisnya terbukti pada diterima, sebagai berikut : = Terdapat pengaruh


49

media gambar terhadap minat belajar anak di Kelompok A TK Negeri Pembina

Kelurahan Leok II Kabupaten Buol.

Berdasarkan perbandingan diketahui nilai signifikansi 0.000 < 0.05 sesuai

dengan dasar pengambilan keputusan dalam paired samples t test, maka dapat

disimpulkan bahwa minat belajar mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap kemampuan motorik halus anak di Kelompok A TK Negeri Pembina

Kelurahan Leok II Kabupaten Buol.

4.2 Pembahasan

Bagian ini membahas mengenai gambaran penggunaan media gambar,

gambaran minat belajar anak dengan tiga aspek yang diamati, dan gambaran

kedua variabel, yaitu pengaruh antara penggunaan media gambar dan minat

belajar anak.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelompok A TK Negeri

Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol, berjumlah 18 anak, terdiri dari 10

perempuan dan 8 anak laki-laki, dapat dibahas bahwa kegiatan penggunaan media

gambar mempengaruhi kemampuan minat belajar anak di Kelompok A TK Negeri

Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol. Berikut ini gambaran dari masing-

mas ing aspek yang diamati :

4.2.1 Penggunaan Media Media Gambar

Berdasarkan hasil penelitian diKelompok A TK Negeri Pembina Kelurahan

Leok II Kabupaten Buol, media gambar sangat baik digunakan untuk anak, karena

media gambar dapat membantu untuk meningkatkan minat belajar anak. Media
50

gambar merupakan salah satu hal penting dalam proses menajar terhadap

keberhasilan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Widiasih, dengan menggunakan media yang tepat dapat membuat anak

tertarik sehingga minat belajar anak dapat meninggkat dengan baik. Salah satu

media yang dapat digunakan untuk meninggkatkan minat belajar pada anak adalah

dengan menggunakan media gambar. Media gambar merupakan gambar-gambar

yang diberikan dalam bentuk fotografik yang sesuai dengan tema pembelajaran.

Penggunaan media gambar minggu pertama, peneliti menemukan masih banyak

anak yang belum merespon dengan baik apa yang disampaikan guru, anak kurang

semangat dan perhatian saat guru menjelaskan didepan kelas, ana masih senang

mengganggu temannya saat belajar, anak lebih senang bermain didalam kelas dari

pada memperhatikan guru didalam kelas. Namun setelah penggunaan media

gambar, anak menjadi bersemangat dalam belajarnya, perhatian anak lebih baik,

rasa ingin tahu anak juga semakin tinggi hal ini terlihat dari hasil penelitian

sebelum dan sesudah penggunaan media gambar.

Dalam penggunaan media gambar peneliti menggunakan gambar gambar alat

komunikasi. Kegiatan yang dilakukan oleh anak yaitu mewarnai gambar dan

menempelkan huruf pada kata Radio. Anak juga diminta untuk menggambar

bentuk Anak juga diminta untuk membedakan alat komunikasi, sehingga

perhatian anak dapat tertuju pada media gambar yang telah guru persiapkan, anak

juga menjadi lebih aktif dalam bertanya mengenai gambar yang telah disiapkan

guru.
51

Oleh karena itu media gambar sangat efektif di gunakan dalam meningkatkan

belajar anak, karena dengan menggunakan media gambar anak menjai lebih aktif

saat belajar didalam kelas, dan kreativitas anakpun menjadi lebih meningkat

dengan penggunaan media gambar sehingga hasil belajarnya juga lebih baik.

4.2.1.1 Tahap Persiapan

Guru dan penelti menyiapkam alat dan bahan yang akan digunakan dalam

penggunaan media gambar, adapun yang harus dipersiapkan yaitu :

1. Media Gambar

2. Peralatan (Pensil warna)

3. Bahan atau materi (pola gambar)

4.2.1.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap ini meliputi langkah kerja, yaitu :

1. Guru menjelaskan kepada anak-anak tentang alat dan bahan yang akan

digunakan dalam penggunaan media gambar dan memberikan contoh cara

mewarnai.

2. Guru membagikan alat dan bahan kepada anak-anak serta memberi

pengarahan untuk melakukan kegiatan dengan tertib dan tidak berebut.

3. Guru memberi kesempatan kepada anak untuk mewarnai gambar dengan

alat dan bahan yang telah disediakan.

4. Selama kegiatan berlangsung guru dan peneliti berkeliling mengamati

kerja anak serta mendampingi dan memberi semangat kepada anak secara

bergantian.
52

4.2.1.3 Tahap Penutup

Tahap penutup dari penggunaan media gambar yaitu guru menanyakan

perasaan anak setelah melakukan kegiatan mewarnai gambar dan menghargai

karya anak dengan memberikan penguatan dan pujian, berupa acungan jempol

dan tanda bintang di hasil karya mewarnai gambar anak.

Ketiga tahapan tersebut yang dilakukan peneliti dalam menerapkan

penggunaan media gambar di Kelompok A TK Negeri Pembina Kelurahan Leok

II Kabupaten Buol.

4.2.2 Minat Belajar

Minat adalah rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas

tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu

yang berhubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri, semakinkuat atau

semakin dekat hubungannya semakin besar minat. Menurut Helmawati

(2014:200), Minat memiliki arti ketertarikan atau kecenderungan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat seseorang banyak dipengaruhi oleh

faktor internal seperti perhatian, keinginan, dan motivasi. menurut Priansa

(2015:6) “Minat belajar adalah sesuatu keinginan atas kemauan yang disertai

perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang

dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan

keterampilan”.

Penelitian yang dilakukan peneliti untuk mengetahui minat belajar anak

melalui media gambar, dikatakan berhasil karena ditandai dengan adanya


53

perubahan dan pertambahan jumlah anak dalam setiap kategori penilaian.

Menurut hasil pengamatan yang peneliti laksanakan dalam minat belajar,

menunjukan ada tiga aspek penting yang berkaitan dengan minat belajar anak,

yaitu : aspek kemauan mengerjakan tugas, aspek perhatian dan aspek ketertarikan.

Berikut dibawah ini penjelasan dari ketiga aspek yang diamati, sebagai berikut :

4.2.2.1 Aspek Kemauan Mengerjakan Tugas

Aspek Pertama yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu aspek kemaua

mengerjakan tugas. Kategori penilaian aspek ini yaitu, anak dengan kategori

Sangat Tinggi (ST) apabila anak dapat memenuhi 4 indikator penilaian antara

lain, anak memiliki antusias dalam mengerjakan tugas, anak mampu mengerjakan

tugas sendiri, anak mampu mengerjakan tugas yang diberikan sampai selesai,

anak memiliki inisiatif dalam mengerjakan tugas tanpa paksaanguru. Anak dengan

kategori Tinggi(T) apabila anak dapat memenuhi 3 dari 4 indikator, kemudian

untuk kategori Sedang (S) apabila anak dapat memenuhi 1 atau 2 dari 4 indikator

dan terakhir untuk kategori Rendah (R) yaitu apabila anak belum memenuhi

semua indikator yang ada. Hal ini dapat dilihat dari pada tabel 4.1 saat

pengamatan dari 18 anak diKelompok A TK Negeri Pembina Kelurahan Leok II

Kabupaten Buol, pada aspek kemauan mengerjakan tugas sebelum diberikan

perlakuan berupa penggunaan media gambar, tidak terdapat anak (0%) dalam

kategori ST, 5 anak (27.78%) kategori T, 2 anak (11.11%) kategori S, dan 11 anak

(61.11%) kategori R.

Melihat hasil tersebut, maka peneliti perlu memberikan kegiatan berupa

penggunaan media gambar pada anak agar dapat mengembangkan minat belajar
54

anak. Setelah peneliti mengadakan pengamatan untuk mengembangkan minat

belajar anak dalam penggunaan media gambar ternyata memperoleh hasil yang

baik.

Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5 pada aspek kemauan mengerjakan tugas

sesudah diberikan perlakuan berupa penggunaan media gambar, yaitu terdapat 7

anak (38.89%) kategori ST, 8 anak (44.44%) kategori T, 3 anak (16.67%) kategori

S, dan tidak terdapat anak dalam kategpri R

Sebagaimana dijelaskan isfayani (2017:46) menjelaskan dalam

penelitiannya bahwa “penggunaan media gambar sangat berpengaruh terhadap

minat belajar anak dilihat ketika sebelum penggunaan media gambar, minat anak

dalam belajar masih sangat rendah sehingga pada saat penggunaan media gambar

dalam proses pembelajaran terjadi peningkatan yang signifikan pada aspek

perhatian, ketertarikan, dan kemauan mengerjakan tugas”. Selanjutnya, menurut

Widiasih (2013) “Dengan menggunakan media yang tepat dapat membuat anak

tertarik sehinnga minat belajar anak dapat meningkat dengan baik, salah satu

media yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar pada anak adalah

dengan menggunakan media gambar.”.

Berdasarkan bahasan dan data yang diperoleh, menunjukan bahwa media

gambar cukup berperan terhadap minat belajar anak salah satunya pada aspek

kemauan mengerjakan tugas.

4.2.2.2 Aspek Perhatian Anak

Aspek kedua dari penggunaan media gambar yang diamati dalam penelitian

ini yaitu Aspek Perhatian Anak. Anak dengan kategori Sangat Tinggi (ST) adalah
55

anak yang dapat memenuhi 4 indikator penilaian antara lain, anak mampu

menceritakan tentang alat komunikasi yang ada di gambar, anak merespon dengan

baik apa yang di sampaikan guru, anak dapat membedakan alat komunikasi. Anak

dengan kategori Tinggi (T) apabila dapat memenuhi 3 dari 4 indikator, Anak

dengan kategori Sedang (S) apabila anak dapat memenuhi 1 atau 2 dari 4

indikator, dan terakhir untuk kategori Rendah (R) yaitu apabila anak belum

memenuhi semua indikator yang ada.

Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2 pada Aspek Perhatian Anak sebelum

diberikan perlakuan berupa penggunaan media gambar, tidak terdapat anak (0%)

dalam kategori ST, ada 2 anak (11.11%) kategori T, 4 anak (22.22%) kategori S,

dan ada 12 anak (66,67%) kategori R. Setelah diberikan perlakuan berupa

penggunaan media gambar terdapat peningkatan, terlihat pada tabel 4.6, terdapat 8

anak (44.44%) kategori ST, 5 anak (27,78%) kategori T, 5 anak (27.78%) kategori

S dan tidak terdapat anak (0%) kategori R.

Menurut Susanto (2013:6), “Minat berarti kecenderungan dalam kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang anak yang

menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih

banyak dari pada anak yang lain”.

Berdasarkan bahasan dan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa

dengan penggunaan media gambar dapat berpengaruh pada minat belajar anak

salah satunya pada aspek perhatian anak. di Kelompok A TK Negeri Pembina

Kelurahan Leok II Kabupaten Buol, dapat dilihat dari hasil penilaian anak yang

sudah meningkat dari sebelum penggunaan media gambar.


56

4.2.2.3 Aspek Ketertarikan

Aspek ketiga yang digunakan dalam penelitian ini , yakni aspek rasa ingin

tahu, kategori dalam penilaian aspek ini yakni Anak dengan kategori Sangat

Tinggi (ST) adalah anak yang dapat memenuhi 4 indikator penilaian antara lain,

anak aktif dalam bertanya mengenai media gambar yang digunakan guru, anak

membandingkan antar gambar transportasi yang satu dengan gambar transportasi

yang lain, anak membedakan ciri-ciri alat transportasi, anak mewarnai gambar

transportasi sesuai media yang ditunjukan guru, Anak dengan kategori Tinggi (T)

apabila dapat memenuhi 3 dari 4 indikator, Anak dengan kategori Sedang (S)

apabila anak dapat memenuhi 1 atau 2 dari 4 indikator, dan terakhir untuk

kategori Rendah (R) yaitu apabila anak belum memenuhi semua indikator yang

ada.

Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.3 pada Aspek Rasa ingin tahu anak

sebelum diberikan perlakuan berupa penggunaan media gambar, tidak terdapat

anak (0%) dalam kategori ST, 1 anak (5.56%) kategori T, 6 anak (33.33%)

kategori S, dan ada 11 anak (61,11%) kategori R. Setelah diberikan perlakuan

berupa penggunaan media gambar terdapat peningkatan, terlihat pada tabel 4.7,

terdapat 5 anak (27.78%) kategori ST, 6 anak (33.33%) kategori T, 7 anak

(38.89%) kategori S dan tidak terdapat anak (0%) kategori R.

Helmawati (2014:200), Minat memiliki arti ketertarikan atau

kecenderungan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat

seseorang banyak dipengaruhi oleh faktor internal seperti perhatian, keinginan,

dan motivasi.
57

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

gambar cukup berperan terhadap minat belajar anak salah satunya pada aspek

ketertarikan.

4.2.3 Pengaruh Media gambar terhadap minat belajar anak

Salah satu faktor pendukung peningkatan minat belajar anak dalam

pembelajaran adalah metode yang sesuai dengan kondisi, usia dan kebutuhan

belajar anak serta lingkungan dimana anak tinggal. Peningkatan minat belajar

dapat diukur dari meningkatnya berbagai kemampuan seperti keterampilan,

berbahasa, kognitif, kreatifitas, seni,sosial dan lain-lain.

Peningkatan minat belajar anak merupakan salah satu tanggung jawab guru,

meskipun tetap harus ditunjang oleh faktor-faktor lain sebaagai bagian dalam

peningkatan kualitas belajar. Memotivasi dan dorongan belajar juga perlu

diberikan kepada anak agar mereka tidak menjadi malas untuk belajar.

Minat berarti kecenderungan dalam kegairahan yang tinggi atau keinginan

yang besar terhadap sesuatu. Seorang anak yang menaruh minat besar terhadap

pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada anak yang lain”.

Selanjutnya, penelitian ini relevan dengan penelitian dari Sry Wahyuni

(2019) dengan judul “Pengaruh Media Gambar Terhadap Minat Belajar Anak di

Kelompok B PAUD Lantibu Desa Parigimpu’u Kecamatan Parigi Barat

Kabupaten Parigi Moutong” dan penelitian Sry Yulianingsih (2018), dengan judul

“Peranan Media Gambar Terhadap Minat Belajar Anak di Kelompok B TK

Alkhairat I Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi”. Relevansinya

terdapat pada media gambar dan minat belajar anak khususnya pada aspek
58

perhatian dan ketertarikan terhadap materi yang diajarkan. Serta hasil penelitian

dari kedua peneliti tersebut sama-sama menunjukan hasil bahwa media gambar

sangat berpengaruh terhadap minat belajar anak.

Dengan demikian, berdasarkan bahasan dan data yang diperoleh,

menunjukkan bahwa ada pengaruh media gambar terhadap minat belajar anak di

Kelompok A TK Negeri Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di Kelompok A TK

Negeri Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol mengenai pengaruh media

gambar terhadap minat belajar anak, dapat disimpulkan, sebagai berikut :

1) Minat belajar anak sebelum diberikan perlakuan pada aspek kemauan


mengerjakan, perhatian, dan ketertarikan belum ada anak yang mencapai
kategori Sangat Tinggi (ST), dan setelah diberikan perlakuan pada aspek
kemauan mengerjakan tugas menjadi (38.89 ), aspek perhatian (44.44 ) dan
pada aspek ketertariakan menjadi (27.78 pada kategori sangat tinggi.
2) Media gambar yang digunakan, yaitu media gambar yang Digambar sendiri
dan juga menggunakan benda kongkrit, alat dan bahannya yaitu kertas jilid,
pensil warna dan pensil tulis, gambar yang digunakan berupa gambar radio dan
alat-alat komunikasi lainnya.
3) Ada pengaruh media gambar terhadap minat belajar anak di Kelompok A TK

Negeri Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol. Hal ini didasari dari uji t

dapat dijelaskan bahwa nilai t hitung sebesar 25.815 > t tabel 1.739 maka

disimpulkan bahwa ditolak dan diterima yang berarti terdapat pengaruh

media gambar terhadap minat belajar anak dengan taraf signifikansi 0,000.

Karena sig < 0,05, maka dapat disimpulkan penggunaan media gambar

mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat belajar anak.

4) 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu tentang pengaruh

media gambar terhadap minat belajar anak di Kelompok A TK Negeri Pembina

59
60

Kelurahan Leok II Kabupaten Buol, ada beberapa saran yang diberikan peneliti,

sebagai berikut :

1) Anak : Diharapkan anak lebihmenjadi tertarik, senang memperlihatkan,

maupun memenuhi rasa ingin tahunya terhadap media gambar yang menarik

dan variatif yang telah telah ditampilkan guru, sehingga dapat membantu anak

dalam meningkatkan minat belajarnya

2) Guru : penggunaan media gambar sangat penting untuk membantu guru dalam

meningkatkan minat belajar anak, sehingga rasa tertarik, perhatian dan rasa

ingn tahu menjadi lebih meningkat lagi.

3) Kepala TK atau Yayasan : Diharapkan untuk memberikan dukungan kepada

pendidik sebagai pihak yang berpengaruh dan menyediakan media-media atau

alat-alat untuk mengembangkan aspek perkembangan anak terutama minat

belajar.

4) Peneliti Lain : Diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini lebih lanjut

dengan menggunakan bahan yang lebih bervariasi lagi dari sebelumnya.

5) Peneliti : Dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman

dalam mengajar agar menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.


DAFTAR PUSTAKA

Cecep Kusnandi, Bambang Suitjipto. Media Pembelajaran Manual dan Digital.


(Bogor : Ghalia Indonesia. 2013). hlm.41-42.

Dalyono. (2012). Psikologi Pendikan. Jakarta : Rineka Cipta

Daryanto. (2013). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam


Mencapai Tujuan Pembelajaran. Bandung : PT Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas

Fadhillah, Muhammad. (2016). Desain Pembelajaran PAUD. Yogyakarta : Ar-


aruz Media.

Godvany et al. (2017). “ Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan


Deskripsi Melalui Kegiatan Belajar Di Luar Kelas Dengan Pendekatan
Kontekstual Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukasada .” Jurnal
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Undiksha 6 (1)

Helmawati. 2014. Pendidikan Keluarga : Teoritis dan Praktis. Bandung PT.


Remaja RHidayat & Asroi. (2013). Manajemen Pendidikan Substansi Dan
Implementasi Dalam Praktik Pendidikan Di Indonesia. Tanggerang :
Pustaka Mandiri

Hidayat & Asroi. (2013). Manajemen Pendidikan Substansi Dan Implementasi


Dalam Praktik Pendidikan Di Indonesia. Tanggerang : Pustaka Mandiri

Isfayani. (2017). Pengaruh Media Gambar Terhadap Minat Belajar Anak di


Kelompok A TK Kartini Desa Malei Kecamatan Balaesang Kabupaten
Donggala. Skripsi Strata Satu Fkip Universitas Tadulako. Palu : Tidak
Diterbitkan.

61
62

Kompri. (2016). Motivasi Pembelajaran : Perspektif Guru dan Siswa. Bandung :


PT Remaja Rosdakarya

Kristina, H. D. (2017). Media Gambar Terhadap Minat Belajar Anak Di


Kelompok B Tk Surya Bakti Desa Suli Kecamatan Balinggi Kabupaten
Parigi Moutong. Skripsi Strata Satu Fkip Universitas Tadulako. Palu :
Tidak Diterbitkan.

Mursid. (2016). Pengembangan Pembelajaran PAUD. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya

Nur fatoni. (2016) Peningkatan Eterampilan Menulis Puisi Dengan Pendekatan


Joyfull Learning Melalui Media Puzzle Bermuatan Konservasi Alam Pada
Siswa Kelas VII 4 Smp 1 Pengadon Kendal, Jurnal Pendikan Bahasa Dan
Sastra Indonesia, 5 (1)

Nuryanti et al. (2014).Penerapan Pembelajaran Picture Berbantuan Media Kartu


Angka Bergambar Dapat Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada
Anak Taman Kanan Kanak. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.

Priansa. (2015). Manajemen Peserta Didik Dan Model Pembelajaran. Bandung :


Alfabeta

Parwati et al. (2013). Penerapan Pembelajaran Picture Berbantuan Media Kartu


Angka Bergambar Dapat Meningkatkan Perkembangan Kognitif Singaraja
: Universitas Pendidikan Ganesha.

Safa’atun. (2013). Peningkatan Kemampuan Berekspresi Melalui Media Kartu


Bergambar pada Anak Di Kelompok Bermain AL Wahyu. Universitas
Negeri Surabaya

Saputri. (2015). Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Media Gambar


Pada Anak Kelompok A TK Bener Yogyakarta. Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta
63

Sardiman. (2014). Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Raja
Grafindo Persada

Siregar, Eveline & Hartini Nara (2012). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor
Ghalia Indonesia

Susanto. Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Prenadamedia


Group.

Surya. (2014). Cara Cerdas (Smart) Mengatasi Kesulitan Belajar. Jakarta PT :


Alex Media Komputindo

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT


Bina Aksara.

Trianto. (2013). Pengantar penelitian bagi pengembangan profesi pendidikan &


tenaga kependidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Wahyuni. S. (2019). Pengaruh Media Gambar Terhadap Minat Belajar Anak Di


Kelompok B PAUD Lantibu Desa parigimp’u Kecamatan Parigi Barat
Kabupaten Parigi Moutong. Skripsi Strata Satu Fkip Universitas
Tadulako. Palu : Tidak Diterbitkan

Wardiana et al. (2014). Hubungan Antara Adversity Quotient (Aq) Dan Minat
Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD di
Kelurahan Pedungan. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan
Ganesha : Volume 2 Nomor 1 Halaman 1-11.

Widiasih et al. (2013). Implementasi Metode Bercerita Berbantu Media Gambar


Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Pada anak Tk Sinar
Harapan Tahun Pelajaran 2012/2013. Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja

Yulianingsih. S. (2019). Peranan Media Gambar Terhadap Minat Belajar Anak


Di Kelompok B Tk Alkhairat I Desa Kaleke Kecamatan Dolo Baraet
64

Kabupaten Sigi. Skripsi Strata Satu Fkip Universitas Tadulako. Palu :


Tidak Diterbitkan
65

 Lampiran 1

Data Anak Yang Di Teliti Di Kelompok A TK Negeri Pembina

Kelurahan Leok II Kabupaten Buol

No Nama Anak Jenis Kelamin

1 Aldi Laki-laki

2 Alfin Laki-laki

3 Ara Perempuan

4 Aira Perempuan

5 Andini Perempuan

6 Bayu Laki-laki

7 Dea Perempuan

8 Desi Perempuan

9 Eko Laki-laki

10 Jusria Perempuan

11 Kirey Perempuan

12 Naila Perempuan

13 Septi Perempuan

14 Sapri Laki-laki

15 Septiawan Laki-laki

16 Sindi Perempuan

17 Vikar Laki-laki

18 Zul Laki-laki
66

 Lampiran 2

RUBRIK PENILAIAN

Judul : Pengaruh Media Gambar Terhadap Minat Belajar Anak DiKelompok A


TK Negeri Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol
1. Aspek Kemauan Mengerjakan Tugas

KATEGORI INDIKATOR

Anak mampu menunjukkan lebih dari 3 indikator,


yaitu :
Sangat Tinggi (ST) 1. Antusias dalam mengerjakan tugas
2. Mengerjakan tugas sendiri
3. Mengerjakan tugas yang diberikan sampai selesai
4. Inisiatif mengerjakan tugas tanpa paksaan guru

Tinggi (T) Anak mampu menunjukkan 3 indikator

Sedang (S) Jika anak dapat menunjukkan 1 sampai 2 indikator


yang muncul

Rendah (R) Anak belum dapat menunjukkan indikator yang


muncul

2. Aspek Perhatian Anak

KATEGORI INDIKATOR
Anak mampu menunjukkan lebih dari 3 indikator,
yaitu :
Sangat Tinggi (ST) 1. Anak mampu menceritakan tentang alat
komunikasi dalam gambar
2. Anak dapat membedakan gambar alat komunikasi
yang diberikan
3. Dapat membedakan bentuk alat komunikasi
4. Anak dapat mengenal bentuk alat komunikasi
Tinggi (T) Anak mampu menunjukkan 3 indikator
Sedang (S) Jika anak dapat menunjukkan 1 sampai 2 indikator
yang muncul
Rendah (R) Anak belum dapat menunjukkan indikator yang
muncul
67

3. Aspek Ketertarikan

KATEGORI INDIKATOR

Anak mampu menunjukkan lebih dari 3 indikator,


yaitu :
Sangat Tinggi (ST) 1. anak berani untuk maju kedepan kelas ssat guru
memintanya untuk menunjukan salah satu alat
komunikasi.
2. Anak tertarik mengajukan pertanyaan mengenai
kegiatan pada gambar
3. anak berada didalam kelas ketika belajar
4. anak tidak menggangu teman ketika belajar

Tinggi (T) Anak mampu menunjukkan 3 indikator

Sedang (S) Jika anak dapat menunjukkan 1 sampai 2 indikator


yang muncul

Rendah (R) Anak belum dapat menunjukkan indikator yang


muncul

Keterangan :
ST : Sangat Tinggi
T : Tinggi
S : Sedang
R : Rendah
68

 Lampiran 3
Lembar Observasi Anak Sebelum Diberikan Perlakuan Penggunaan
Media Gambar
Aspek Minat Belajar Yang Diamati
Kemauan Perhatian Rasa Jumlah
No Nama anak
Mengerjakan Anak Ingin
Tugas Tahu
1 Aldi 1 1 1 3

2 Alfin 3 1 1 5

3 Ara 1 2 3 6

4 Aira 1 3 1 5

5 Andini 1 1 2 4

6 Bayu 3 1 1 5

7 Dea 2 1 1 4

8 Desi 1 3 2 6

9 Eko 3 1 1 5

10 Jusria 1 2 1 4

11 Kirey 1 1 2 4

12 Naila 3 1 1 5

13 Septi 2 2 2 6

14 Sapri 1 1 1 3

15 Septiawan 3 1 1 5

16 Sindi 1 2 2 5

17 Vikar 1 1 1 3

18 Zul 1 1 2 4

Jumlah 28 26 26 82

Keterangan : 4 = Sangat tinggi (ST) 2 = Sedang (S)


3 = Tinggi (T) 1 = Rendah (R)
69

Lembar Observasi Anak Sesudah Diberikan Perlakuan Penggunaan


Media Gambar
Aspek Minat Belajar Yang Diamati
Kemauan Perhatian Rasa Jumlah
No Nama anak
Mengerjakan Anak Ingin
Tugas Tahu
1 Aldi 3 3 3 9

2 Alfin 4 3 3 10

3 Ara 3 4 4 11

4 Aira 3 4 3 10

5 Andini 3 3 4 10

6 Bayu 4 3 2 9

7 Dea 4 3 2 9

8 Desi 2 4 4 10

9 Eko 4 2 3 9

10 Jusria 3 4 2 9

11 Kirey 2 2 4 8

12 Naila 4 3 4 11

13 Septi 4 4 2 10

14 Sapri 3 2 3 8

15 Septiawan 4 2 3 10

16 Sindi 3 4 2 9

17 Vikar 2 3 2 7

18 Zul 3 3 2 8

Jumlah 58 56 52 167

Keterangan : 4 = Sangat tinggi (ST) 2 = Sedang (S)


3 = Tinggi (T) 1 = Rendah (R)
70

 Lampiran 4

Lembar Observasi Guru Minggu Pertama

Nama TK : TK Negeri Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten


Buol
Kelompok :A
Petunjuk Pengisian : 1. Pengamatan ditujukan kepada guru
2. Memberi tanda (√) pada kolom skor yang sesuai
dengan hasil pengamatan

No Aspek yang diamati Skor


1 2 3 4
1. Penampilan Guru √
2. Melaksanakan kegiatan awal
I. Kegiatan awal
1.Menyiapkan alat dan bahan √
2.Memotivasi anak √
II. Kegiatan inti
1. Membagi murid dalam Kelompok √
2. Memberi penjelasan sebelum √
membagi tugas yang akan
dikerjakan
3. Mendemostrasikan kegiatan √
pembelajaran
III. Kegiatan penutup
1. Menyimpulkan hasil belajar √
2. Evaluasi pembelajaran √
3. Memberi pujian atau √
penghargaan
3. Keterampilan menggunakan alat peraga √
4. Volume suara dan menyampaikan materi √
5. Ketepatan waktu yang digunakan dalam √
kegiatan pembelajaran

Keterangan : 1 = Kurang 3 = Baik


2 = Cukup 4 = Sangat baik

Pengamat

Dewi Lastry MH Badalu


A 411 16 077
71

Lembar Observasi Guru Minggu keempat

Nama TK : TK Negeri Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten


Buol
Kelompok :A
Petunjuk Pengisian : 1. Pengamatan ditujukan kepada guru
2. Memberi tanda (√) pada kolom skor yang sesuai
dengan hasil pengamatan

No Aspek yang diamati Skor


1 2 3 4
1. Penampilan Guru √
2. Melaksanakan kegiatan awal
I. Kegiatan awal
1.Menyiapkan alat dan bahan √
2.Memotivasi anak √
II. Kegiatan inti
1. Membagi murid dalam Kelompok √
2. Memberi penjelasan sebelum √
membagi tugas yang akan
dikerjakan
3. Mendemostrasikan kegiatan √
pembelajaran
III. Kegiatan penutup
1. Menyimpulkan hasil belajar √
2. Evaluasi pembelajaran √
3. Memberi pujian atau penghargaan √
3. Keterampilan menggunakan alat peraga √
4. Volume suara dan menyampaikan materi √
5. Ketepatan waktu yang digunakan dalam √
kegiatan pembelajaran

Keterangan : 1 = Kurang 3 = Baik


2 = Cukup 4 = Sangat baik

Pengamat

Dewi Lastry MH Badalu


A 411 16 077
72

 Lampiran 5

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS

Pengaruh Media Gambar Terhadap Minat Belajar Anak DiKelompok A Tk


Negeri Pembina Kelurahan Leok II Kabupaten Buol

A. Identitas
Nama : Sepni A. Rasyid
pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Guru kelas
Lokasi : TK Negeri Pembina Kab.Buol

B. Hasil Wawancara
1. Menurut Ibu, Bagaimana proses pembelajaran dikelas terkait dengan minat
belajar anak ?
Jawab :
Menurut ibu Sepni minat belajar anak di TK Negeri Pembina Kelurahan
Leok II kabupaten Buol ini masih rendah, namun ada beberapa anak yang
minat belajarnya sudah cukup baik, akan tetapi sebagian besar dari anak
yang ada diKelompok A minat belajarnya masih rendah.
2. permasalahan apa saja yang yang muncul terkait minat belajar di
Kelompok A
Jawab :
Menurut ibu Sepni, permasalahan yang muncul terkait dengan minat
belajar anak yaitu perhatian anak yang masih kurang ketika guru
menjelaskan didepan, dan kurangnya rasa ingin tahu anak ketika belajar
3. menurut ibu, apakah minat belajar anak mampu meningkatkan minat
belajar anak ?
Jawab :
Untuk media gambar dalam meningkatkan minat belajar anak sangat baik
dalam belajar yang terkait dengan rasa ingin tahu anak terhadap media
73

gambar yang guru gunakan,hal tersebut bisa berjalan dengan baik apabila
media yang digunakan menarik.
4. apakah ada kesulitan dalam menerapkan media gambar dalam kegiatan
pembelajaran ?
Jawab :
Menurut ibu sepni, tidak ada kesulitan dalam menerapkan kegiatan
pembelajaran menggunakan media gambar, karena dengan penggunaan
media gambar anak menangkap dengan cepat apa yang disampaikan guru
pada proses pembelajaran dengan media gambar yang menarik
5. apa manfaat media gambar dalam proses pembelajaran ?
Manfaat dari media gambar yaitu anak dapat mengikuti dan mendengarkan
apa arahan dari guru sehingga memudahkan proses pembelajaranserta
dapat mempermudah anak dalam memahami apa tema dan sub tema yang
diajarkan guru.
74
75
76
77
78
79
80

DOKUMENTASI

 Kemauan anak mengerjakan tugas

 Aspek perhatian ketika Anak memperhatikan penjelasan guru dengan


menggunakan media gambar
81
82

 Aspek ketertarikan ketika anak berani untuk maju kedepan kelas dan berani
mengangkat tangan
83
84
85
86
87
88

BIODATA

I. UMUM

1. Nama : Dewi Lastry MH Badalu

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Paleleh, 24 Desember 1997

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Nama Orang tua : a. Ayah : Moh. Hasyim AF Badalu

b. Ibu : Sry Wahyuni Z Lapuna

5. Agama : Islam

6. Alamat : Jln. Re. Martadinata Tondo

II. PENDIDIKAN

1. TK :Harapan Pajeko

2. SD : SDN 1 Momunu

3. SMP : SMP 2 Biau

4. SMA : SMA Sederajat

5. PT : Universitas Tadulako

Anda mungkin juga menyukai