Anda di halaman 1dari 37

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat dan penyertaannya sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan praktek
manajemen keperawatan sejak dari persiapan praktek, pelaksanaan,hingga
penyusunan laporan kegiatan berjalan dengan baik
Praktek manajemen ini dilaksanakan selain sebagai persyaratan institusi
dalam menyelesaikan pendidikan di Program S1 Ners Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Maluku Husada juga bertujuan agar mahasiswa nantinya mampu
menerapkan konsep dan prinsip administrasi dan manajemen keperawatan pada
puskesmas dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
Selama pelaksanaan praktek manajemen di PUSKESMAS Piru banyak
sekali menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.akhirnya melalui
kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kami yang
tidak terhingga kepada :
1. Pimpinan puskesmas yang telah memberi izin kepada mahasiswa Program
Profesi Ners untuk melaksanakan kegiatan praktek manajemen.
2. Kepala Ruangan Beserta Staf
3. Ketua Program S1 Ners STIKes Maluku Husada

PIRU, 18 November 2020

Puskesmas Piru
Program Profesi S1 Ners STIKes Maluku Husada

i
Daftar Isi

Halaman Depan ………………………………………………………...


Kata Pengantar ………………………………………………………… I
Daftar Isi………………………………………………………………... ii
Daftar Gambar Denah Puskesmas…………………………………….. 10
Daftar Gambar Struktur Organisasi…………………………………….. 11
Daftar Tabel…………………………………………………………….. 15
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1
A. latar Belakang………………………………………………. 1
B. Tujuan ………………………………………………………. 3
1. Tujuan Umum……………………………………………. 3
2. Tujuan Khusus…………………………………………… 3
C. Manfaat …………………………………………………….. 3
1 Bagi Puskesmas Piru……………………………………... 3
2. Bagi Institusi Pendidikan ………………………………... 3
3. Bagi Mahasiswa………………………………………….. 3
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS PIRU…………………. 4
A. Sejarah Berdirinya PUSKESMAS Piru …………………….. 4
B. Gambaran Umum Kecamatan dan PUSKESMS Piru………. 4
C. Visi dan misi PUSKESMAS Piru…………………………... 6
D. Moto PUSKESMAS PIRU………………………………….. 9
E. Tata Nilai PUSKESMAS Piru………………………………. 9
BAB III HASIL PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN… 10
A. Denah PUSKESMAS Piru………………………………….. 10
B. Struktur organisasi ………………………………………….. 11
C. Jenis layanan …………………………………..…………… 13
D. Sarana dan fasilitass………………………………………… 14
E. Ketenagaan…………………………………………………. 15
F. Data indikator mutu lainnya………………………………… 16
G. Manajemen………………………………………………….. 16
H. Hubungan Professional……………………………………... 26

ii
I. Analisa SWOT PUSKESMAS Piru………………………… 28
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI………………………... 31
A. Implementasi………………………………………………... 31
B. Evaluasi …………………………………………………….. 31
BAB V PENUTUP……………………………………………………... 32
A. Kesimpulan………………………………………………….. 32
B. Saran………………………………………………………... 32
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya (Pemenkes RI No.75 Tahun 2014 Tentang
puskesmas) (Kemenkes,2016). Dengan adanya paradigma sehat yang bersifat
promotif dan preventif maka perawat di puskesmas juga dituntut dalam
memberikan pelayanan yang optimal terhadap masyarakat melalui pemberian
asuhan keperawatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas akan membuat mutu
pelayanan kesehatan puskesmas menjadi baik bahkan menjadi salah satu
faktor penentu penilaian kinerja petugas kesehatan dimata masyarakat.
Kinerja perawat di puskesmas ditunjukkan dalam pemberian asuhan
keperawatan keluarga, baik kegiatan dalam gedung maupun diluar gedung
puskesmas. Mengacu pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara No 25 Tahun 2014 tentang jabatan fungsional perawat dan angka
kreditnya dan Permenkes 40 tahun 2017 tentang pengembangan jenjang karir
profesional perawat klinis tugas pokok perawat di Puskesmas adalah
memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan keperawatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Untuk menjadikan perawat sebagai
tenaga profesional maka perlu dilakukan pembinaan secara terus – menerus
secara berkesinambungan, oleh karena itu di perlukan manajemen
keperawatan.

iv
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
proses manajemen keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan secara
professional( Nursalam 2016). Dalam rangka menciptakan mutu pelayanan
keperawatan yang berkualitas tersebut, maka dibutuhkan pelaksanaan metode
kepemimpinan dan manajerial yang terintegrasi.
Saat ini perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat
membawa perubahan yang besar terhadap pola pikir masyarakat. Masyarakat
Indonesia menjadi semakin kritis dalam menilai dan menentukan pelayanan
kesehatasn yang akan digunakan.Upaya peningkatan mutu pelayanan dapat
dimulai dari berbagai unit kesehatan. Pembangunan kesehatan pada
hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Keberhasilan pembangunan kesehatan
sangat ditentukan oleh kesinambungan antar-upaya program dan sektor, serta
kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam periode
sebelumnya.
Sejalan dengan semangat pembangunan nasional di bidang kesehatan,
maka Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat melalui regulasi pemerintah
daerah dengan landasan yuridis yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor
24 Tahun 2006, memberikan ruang terhadap pembentukan kelembagaan yang
permanen yang didalamnya termuat pembangunan Puskesmas Perawatan Piru
sebagai penjabaran Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat
tahun 2006-2011 dalam melayani kebutuhan masyarakat secara optimal dalam
bidang kesehatan yang diimplementasikan bagi seluruh rakyat.
Puskesmas Perawatan Piru terletak di Pulau Seram, pada wilayah Desa
Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat. Puskesmas
Perawatan Piru dibangun di atas tanah seluas 20.000 m2 pada tahun 2007 dan
beroperasi pada tahun 2009, yang bertujuan untuk melayani kebutuhan
mendesak masyarakat dalam bidang kesehatan.

v
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik keperawatan di PUKESMAS Piru
mahasiswa Profesi Ners mampu mengaplikasikan konsep
kepemimpinan dan manajemen keperawatan sesuai dengan masalah
yang ditemukan .
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan di Puskesmas
Piru mahasiswa Profesi Ners mampu:
a. Melakukan pengkajian manajemen keperawatan secara profesional.
b. Melakukan analisa SWOT sesuai dengan hasil kajian analisis situasi
internal dan eksternal.
c. Menentukan prioritas masalah sesuai dengan hasil analisa SWOT.
d. Membuat Planning of Action (POA) dari masalah yang ada.
e. Mengaplikasikan rencana kegiatan yang telah disusun berdasarkan
prioritas kegiatan dan rencana kegiatan (POA).
f. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
C. Manfaat
1. Manfaat bagi Puskesmas Piru
Diharapkan dapat bermanfaat bagi PUSKESMAS Piru sebagai
masukan dan pertimbangan dalam menyikapi masalah dalam
manajemen keperawatan.
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pembelajaran bagi
institusi dalam upaya peningkatan mutu manajerial
3. Mahasiswa
Dapat bermanfaat bagi mahasiswa profesi ners agar lebih trampil
dalam penerapan konsep manajemen keperawatan dilapangan

vi
BAB II

GAMBAR UMUM PUSKESMAS PIRU

A. Sejarah Berdirinya Puskesmas Perawatan Piru


Puskesmas Perawatan Piru terletak di Pulau Seram, pada wilayah
Desa Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Puskesmas Perawatan Piru dibangun di atas tanah seluas 20.000 m 2 pada
tahun 2007 dan beroperasi pada tahun 2009, yang bertujuan untuk melayani
kebutuhan mendesak masyarakat dalam bidang kesehatan.
B. Gambaran Umum Kecamatan Dan Puskesmas
a. Letak Geografis Kecamatan
Secara geografis luas wilayah Kecamatan Seram Barat tercatat sebesar
503,33 Km2 atau sekitar 7,25% dari seluruh wilayah Kabupaten Seram
Bagian Barat. Desa yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Desa
Kawa sebesar 145,08 Km2, sedangkan Desa Neniari merupakan desa
yang memiliki luas wilayah terkecil yakni 8,43 Km 2. Kawa, Piru, dan
Eti merupakan 3 (tiga) desa di Kecamatan Seram Barat yang memiliki
wilayah paling luas.
Secara geografis Kecamatan Seram Barat dapat dipetakan sebagai
berikut:
1) Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kairatu Barat
2) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Huamual
3) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Taniwel
4) Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Seram
b. Letak Geografis Puskesmas
Secara geografis, luas wilayah kerja Puskesmas Perawatan Piru ± 382
Km2 dengan batas wilayah sebagai berikut:

vii
1) Sebelah timur berbatasan dengan Puskesmas Kairatu Barat
2) Sebelah barat berbatasan dengan Puskesmas Waisala
3) Sebelah utara berbatasan dengan Puskesmas Taniwel
4) Sebelah selatan berbatasan dengan Puskesmas Tanah Goyang
Adapun daerah kerja Puskesmas Perawatan Piru meliputi 7 (tujuh) desa
dan 34 (Tiga Puluh Empat) dusun yang dapat dirincikan di bawah ini:
a. Desa Piru
Yang terdiri dari 19 (Sembilan belas) dusun:
1) Dusun Manipa
2) Dusun Waimeteng Darat
3) Dusun Waimeteng Pantai
4) Dusun Tanah Misi
5) Dusun Hatumuli
6) Dusun Air Salobar
7) Dusun Lamboyane
8) Dusun Pohon Pule
9) Dusun Lorong Pisang
10) Dusun Kilo Meter Satu
11) Dusun Aster
12) Dusun ASPOL
13) Dusun Tanopol
14) Dusun Markas
15) Dusun Air Pessy
16) Dusun Nusa Samar
17) Dusun Wael
18) Dusun Taman Jaya
19) Dusun Talaga
b. Desa Eti
Yang terdiri dari 10 (Sepuluh) dusun:
1) Dusun Translok
2) Dusun Mata Empat

viii
3) Dusun Papora
4) Dusun Pelita Jaya
5) Dusun Resetlemen Pulau Osi
6) Dusun Pulau Osi
7) Dusun Loun
8) Dusun Jaya Bakti
9) Dusun Kotania Atas
10) Dusun Kotania Bawah
c. Desa Lumoli
Yang terdiri dari 1 (satu) dusun:
1) Dusun Laiuen
d. Desa Kaibobo
a. Desa Neniari
b. Desa Morekao
c. Desa Kawa
Yang terdiri dari 4 (empat) dusun:
1) Dusun Waitoso
2) Dusun Waiyoho
3) Dusun Pohon Batu
4) Dusun Patinia
C. Visi Dan Misi
a. Visi dan misi
1) Visi Puskesmas Perawatan Piru
“Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Pilihan Utama dan
Terjangkau Oleh Seluruh Lapisan Masyarakat di Wilayah
Kerja Puskesmas”
2) Misi Puskesmas Perawatan Piru
a) Memberdayakan sumber daya masyarakat
b) Pengembangan sarana dan prasarana kesehatan
c) Mengembangkan pelayanan kesehatan secara optimal

ix
b. Peraturan 0rganisasi
1. Peraturan puskesmas
Puskesmas Piru memiliki aturan yang sesuai dengan kebutuhan dasar
pasien dan juga tanggung jawab pasien.
2. Peraturan yang terkait dengan keperawatan
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, Pasal
4 ayat (3), Pasal 23, Pasal 28 ayat (5), Pasal 34, Pasal 35 ayat (5),
dan Pasal 57 memerlukan aturan pelaksanaan. Aturan Pelaksanaan
UU 38 tahun 2014 tentang Keperawatan ditetapkan dengan
Peraturan Menteri. Kebijakan tersebut adalah Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 26 tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
38 tahun 2018 tentang Keperawatan.Pasal 29 UU Nomor 38 tahun
2014 tetang tugas dan wewenang keperawatan
a) Dalam menyelenggarakan Praktik Keperawatan, Perawat bertugas
sebagai:
1) pemberi Asuhan Keperawatan
2) penyuluh dan konselor bagi Klien;
3) pengelola Pelayanan Keperawatan;
4) peneliti Keperawatan;
5) pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
6) pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
7) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan
secara bersama ataupun sendiri-sendiri.
b) Pelaksanaan tugas Perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dilaksanakan secara bertanggung jawab dan akuntabel
c. Perencanaan Strategi Organisasi
1. Rencana Operasional
a) Rencana jangka pendek (tahunan, bulanan, mingguan, harian)
1) Perencanaan program imunisasi

x
2) Perencanaan pusling di desa-desa wilayah kerja puskesmas
piru
3) Perencanaan Pembagian obat di desa-desa wilayah kerja
puskesmas piru
4) Perencanaan kegiatan uks pada sekolah di wilayah kerja
puskesmas piru
5) Perencanaan kebutuhan barang dan alat medis untuk pelayanan
di Poli Umum
b) Waktu Pelayanan di PUSKESMAS Piru
1) Waktu Pelayanan rawat jalan perawatan umum
Senin – Kamis : 08.15-11.30 Wit
Jumat : 08.15-11.00 Wit
Sabtu : 08.15-1130 Wit
2) Waktu pelayanan pertolongan persalinan dibuka setiap hari
selama 24 jam
c) Perencanaan Keuangan
Sumber pendanaan puskesmas terdiri dari anggaran pendapatan
dan belanja Negara (APBN),Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) dan sumber-sumber lain yang sah seperti JKN
BPJS Kesehatan dan BOK(Bantuan Operasional Kesehatan).
d) Keterlibatan Staf Perawat Dalam Perencanaan
Adanya kerja sama yang baik antara staf dan pemegang
kebijakan dalam hal ini kepala puskesmas

xi
3. Moto Puskesmas Perawatan Piru
Puskesmas Perawatan Piru memiliki moto sebagai berikut:
“Sehat Itu Pilihan Utama, Sehat Itu Investasi”
4. Tata Nilai Puskesmas Perawatan Piru adalah P.I.R.U dengan urain
sebagai berikut
P : PROFESIONAL : Dalam Melakukan Tugas Pelayanan Bagi
Masyarakat.
I : INTEGRITAS : Mengutamakan Kedisiplinan, Tanggung
Jawab dan Kejujuran.
R : RAMAH : Kepada Masyarakat Dengan Senyum,
Salam, Sapa, Sopan dan Santun.
U : UNGGUL : Dalam Meraih Prestasi Yang Terbaik.

xii
BAB III
HASIL PENGKAJIAN

A. Denah Puskesmas Piru

A.Gambar Denah Puskesmas Piru


Keterangan:
Lingkungan Puskesmas Piru terdapat 2 gerbang masuk keluar :
 1 gerbang depan,dan 1 gerbang samping kiri.
Halaman samping kiri dan kanan terdapat :

xiii
 tempat parkir ,dan halaman samping kanan juga terdapat rumah dokter
Halamanan depan terdapat pintu masuk keluar puskesmas:
 didalamnya terdapat Ruang tunggu,dan Ruang pendaftaran/SP2TP
Sebelah kiri ada pintu pembatas :
 Ruang.UGD, Ruang.IVA Dan KB ada pintu pembatas, Ruang.KIA, WC,
Ruang.Persalinan, Ruang.Nifas, Ruang.Instalasi Obat dan pintu samping
Sebelah kanan terdapat:
 Ruang.farmasi,Ruang.kaji awal,tangga ke lantai 2, R.poli umum,
Ruang.Poli gigi, Ruang.batra, Ruang.MTBS, Ruang.pojok asi, Pintu
samping, WC perawat, WC pasien, Pintu belakang, Ruang.laboratorium,
Ruang.Instalasi barang dan halaman belakang
Pada lantai 2 terdapat:
 Ruang.pertemuan,Ruang.kepalapuskesmas,Ruang.KTU dan Kepegawaian
, Ruang.bendahara, Ruang.UKM, 2 WC , Ruang.Instalasi alkes, Ruang
instalasi PMT
B. Struktur organisasi

xiv
B.Gambar Struktur Organisasi

Struktur kepegawaian di Puskesmas Perawatan Piru dapat diuraikan sebagai


berikut:
1. Kepala Puskesmas
2. KTU (Kepala Penanggung Jawab Tata Usaha) dan kepegawaian
3. Sistem Informasi Puskesmas
4. Penanggung Jawab Keuangan Diantaranya
a. Bendahara JKN
b. Bendahara BOK
c. Pembantu pengelolaan barang
5. Pelayanan UKM
a. Pelayanan UKM Esensial
1) Perkesmas
2) Pelayanan Promosi
3) UKS
4) Kesehatan Lingkungan
5) KIA-KB Bersifat UKM
6) Gizi Bersifat UKM
7) Pelayanan P2 Penyakit
a. P2 ISPA
b. P2 Diare
c. P2 TB (Tuberkulosis)/Kusta
d. Imunisasi
e. P2 Malaria/Filariasis
f. Surveilans
g. PTM
b. Pelayanan UKM Pengembangan

xv
1) Pelayanan Lansia
2) Pelayanan Kesehatan Jiwa
3) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
4) Pelkes Tradisional dan Komplementer
5) Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga
6) Upaya Kesehatan Remaja
6. Pelayanan UKP
a. Pelayanan UKP Kefarmasian dan Lab
1) Pelayanan Pemeriksaan Umum
2) Pelayanan Gigi dan Mulut
3) Pelayanan KIA/KB yang Bersifat UKP
4) Pelayanan Kefarmasian
5) Pelayanan Laboratorium
7. Yankes dan Fasyankes
a. Jejaring Yankes dan Fasyankes
1) Poskesdes Neniari
2) Pustu Eti
3) Pustu Mata Empat/Translok
4) Pustu Lumoli
5) Pustu Morekau
6) Pustu Talaga
1) Pustu Pelita Jaya
2) Pustu Taman Jaya
3) Pustu Wael
4) Pustu Kotania
5) Pustu Kawa
6) Pustu Kaibobo
7) Polindes Laiuen
8) Polindes Loun
9) Polindes Air Pessy
10) Polindes Pohon Batu

xvi
11) Polindes Waiyoho
12) Polindes Pulau Osi
C. Jenis Layanan
a. Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
a) Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
b) Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
c) Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
d) Kunjungan Neonatal
2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
3. Pelayanan Imunisasi
a) Imunisasi Dasar Pada Bayi
b) Imunisasi Pada Ibu Hamil
b. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang
1) Pelayanan Kesehatan Rujukan
Pelayanan kesehatan ruuk ke RSUD Piru
1) Pelayanan Kesehatan Penunjang
a) pelayanan Laboratorium
Pemeriksaan Darah: malaria,glukosa darah,kolesterol,asam
urat,
b) Pemeriksaan Urine
Sedimen dan PP test
c. Pelayanan Kefarmasian
Pengelolaan obat di Puskesmas Perawatan Piru merupakan rangkaian
kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, distribusi hingga pencatatan dan pelaporan.Obat yang
diterima dari gudang farmasi selanjutnya disimpan di gudang obat
Puskesmas dan sebagian didistribusikan ke ruang obat dan ke Pustu.
Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan dengan melakukan
kontrol terhadap catatan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran
obat.

xvii
d. Pelayanan Lansia
e. Pelayanan Kesehatan Jiwa
f. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
g. Pelkes Tradisional dan Komplementer
h. Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga
i. Upaya Kesehatan Remaja
D. Sarana dan fasilitas
Rumah Sakit Pemerintah (RSUD) : 1 unit
Puskesmas Rawat Jalan : 1 unit
Puskesmas Pembantu : 11 unit
Poskesdes : 1 unit
Polindes : 6 unit
Posyandu : 27 unit
E. Ketenagaan
Berdasarkan data pengkajian yang didapatkan dari pihak puskesmas di
peroleh data bahwa Jumlah keseluruhan tenaga kesehatan di
PUSKESMAS Piru adalah 91 orang dengan status PNS berjumlah 68
orang dan status pegawai PTT/ daerah berjumlah 23 orang dan honorer 2
orang.
Tabel E.Ketenagaan

Jenis
Uraian Tingkat
No Jumlah Ketenagaan
Ketenagaan Pendidikan
PNS PTT
1. Dokter Dokter Umum 1 orang 1
Diploma Satu (D1) 21 orang 21
2. Bidan
Diploma Tiga 15 orang 11 4
Sarjana (S1) 6 orang 2 4
Ners 3 orang 3
3. Perawat
Diploma Tiga (D3) 26 orang 18 8
SPK 6 orang 6

xviii
4. Analis SMAK 1 orang 1
5. Sanitarian Diploma Tiga (D3) 3 orang 2 1
6. Nutrionis Diploma Tiga (D3) 4 orang 3 1
Kesehatan
7. Sarjana (S1) 5 orang 4 1
Masyarakat
Total 91orang 68 23

Untuk tenaga keperawatan sendiri keseluruhan adalah berjumlah 41 orang


dengan status PNS berjumlah 26 orang dan PTT/daerah adalah berjumlah
15 orang. Kualifikasi pendidikan dari 41 orang tenaga keperawatan
adalah sebagai berikut: Ners sebanyak 3orang, S1 Keperawatan sebanyak
6 orang, D3 Keperawatan sebanyak 26 orang, SPK yang berprofesi
sebagai perawat sebanyak 6 orang.
F. Data indicator mutu lainnya
1) Kepuasan pasien
Pasien mengatakan bahwa segala pelayanan dipuskesmas piru sangat
baik
2) Status akreditas puskesmas piru adalah “Madya ˮ
G. Manajemen
1. Fungsi Pengorganisasian
a. Struktur organisasi ( terlampir )
b. Uraian tugas
Penjabaran tugas pokok pada masing – masing unit adalah sebagai
berikut
1) Kepala Puskesmas
a) Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi
Puskesmas
b) Mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian, Kepala Satuan
Pelaksana dan Sub Kelompok Jabatan Fungsional;

xix
c) Mengupayakan peningkatan mutu dan penjamin mutu
pelayanan; dan
d) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
dan fungsi Puskesmas Kecamatan
e) Memfasilitasi kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat

2) Kepala Bagian Tata Usaha :


a) Bertanggungjawab terhadap kegiatan ketata usahaan.
b) Menyusun bahan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran
dan rencana bisnis anggaran Puskesmas Kecamatan sesuai
dengan lingkup tugasnya
c) Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan dan
rencana bisnis anggaran Puskesmas Kecamatan sesuai dengan
lingkup tugasnya
d) Mengoordinasikan penyusunan rencana strategis, rencana kerja
dan anggaran dan rencana bisnis anggaran Puskesmas
e) Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana strategis, dokumen pelaksanaan anggaran
dan rencana bisnis anggaran Puskesmas Kecamatan
f) Mengoordinasikan pelaksanaan fasilitasi pendidikan, pelatihan,
penelitian dan pengembangan pelayanan Puskesmas Kecamatan
g) Melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang
Puskesmas Kecamatan
h) Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
Puskesmas Kecamatan
i) Melaksanakan publikasi kegiatan dan pengaturan acara
Puskesmas

xx
j) Melaksanakan penyediaan, penatausahaan, pemeliharaan dan
perawatan prasarana dan sarana kerja Puskesmas
k) Melaksanakan proses penyediaan, pemeliharaan dan perawatan
peralatan kedokteran, peralatan keperawatan dan peralatan
medis lainnya

3) Penanggung jawab Pelaksana UKM


a) Menyusun bahan rencana strategis, rencana kerja anggaran dan
rencana bisnis anggaran Puskesmas Kecamatan sesuai dengan
lingkup tugasnya
b) Melaksanakan rencana strategis, rencana kerja anggaran dan
rencana bisnis anggaran Puskesmas Kecamatan sesuai dengan
lingkup tugasnya
c) Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis
pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat
d) Menyelenggarakan pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
e) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan lingkungan
f) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak dan
Keluarga Berencana yang bersifat UKM
g) Menyelenggarakan pelayanan gizi yang bersifat UKM
h) Menyelenggarakan pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit
i) Menyelenggarakan pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat
j) Menyelenggarakan upaya pengembangan pelayanan kesehatan
jiwa, kesehatan gigi masyarakat, kesehatan tradisional

xxi
komplementer, kesehatan olahraga, kesehatan indera, kesehatan
lansia, kesehatan kerja dan kesehatan lainnya; dan
k) Melaporkan dan mempertanggujawabkan pelaksanaan tugas
Satuan Pelaksana UKM
l) Memfasilitasi kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat.

4. Penanggung Jawab Pelaksana UKP


a) Melaksanakan Renstra, Dokumen pelaksanaan anggaran RKA
dan RBA puskesmas kecamatan berdasarkan Dokumen Upaya
Kesehatan Perorangan
b) Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur UKP,
Kefarmasian dan laboratorium berdasarkan SOP Dinas
Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat untuk dasar
pelaksanaan kegiatan UKP, kefarmasian dan laboratorium;
c) Menyelenggarakan pelayanan medis umum dan spesialis
terbatas di Puskesmas berdasarkan SOP puskesmas sebagai
pedoman kerja di puskesmas;
c. Pengorganisasian Perawatan Pasien rawat jalan
Pada ruang UGD (Unit Gawat Darurat) terdapat
Penanggung jawab ruang UGD
Benjamin Masuly.,Amd.Kep

NIP:197008221994031006

Staf di ruang UGD Staf di ruang UGD


Lili Septory. , Amd.Kep Jeanie latusia. , S.Kep

NIP:198012202011012006

xxii
Keterangan :
: penanggung jawab
: koordinasi
: komando
: perintah
: staf
d. Klasifikasi pasien di Puskesmas Piru dilakukan:
a) Umur pasien
b) Jenis penyakit pasien
e. Hak Pasien
1) Memperoleh imformasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di puskesmas.
2) Memperoleh informasi tetang hak dan kewajiban pasien
3) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi
4) Memperoleh pelayanan kesehatan bermutuh sesuai dengan
standar profesi dan standar operasional prosedur
5) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi
6) Mamilih doketr sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di puskesmas.
7) Meminta konsultasi tetang penyakit yang dideritanya kepada
dokter lain (sekon opinion) yang memiliki surat ijin parktek (SIP)
bai didalam maupun diluar puskesmas.
8) Mendapatkan prifasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya
9) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang di
deritanya.

xxiii
10) Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tatacara
tindakan medis, tujun tindakan medis, alternatif tindakan, risiko
dan konplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan.
11) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan dipuskesmas.
12) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan puskesmas
terhadap dirinya.
f. Kewajiban Pasien
1) Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tetang masalahnya
kepeda dokter atau dokter gigi yang merawat.
2) Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan
perawat dalam pengobatannya.
3) Mematuhi ketentuan peraturan dan tatatertib yang berlaku di
puskesmas.
4) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima sesuai
peraturan yang berlaku.
5) Berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau
perjajian yang telah dibuat.
g. Pendokumentasian proses keperawatan
Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang
dapat di andalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang
berwenang.
Berdasarkan observasi pada rekam medik pasien di Puskesmas Piru
di dapatkan bahwa dokumentasi asuhan keperawatan suda sesuai
dengan SAK. Hal ini di buktikan dengan dokumentasi pada
pengkajian, diagnosis keperawatan ditulis sesuai dengan SAK,
intervensin ditulis dengan SAK, implementasi ditulis sesuai dengan
SAK, evaluasi ditulis sesuai dengan tujuan.
h. Sistem penghitungan tenaga keperawatan

xxiv
Sistem perhitungan sudah sesuai dengan tingkat ketergantunagan
pasien hal ini di sebabkan jumlah pasien pada ruang UGD
Puskesmas Piru Minim.
i. Jadwal pelayanan
1. Jadwal pelayanan rawat jalan
a) Senin – Kamis : 08.15-11.30 Wit
b) Jumat : 08.15-11.00 Wit
c) Sabtu : 08.15-1130 Wit
2. Jadwal pelayanan petugas persalinan
Dilakukan setiap hari selama 24 jam

j. Ketenagaan
Pada setiap ruangan memiliki kuota tenaga kerja kesehatan yang
cukup

2. Fungsi Pengarahan
a. Motivasi
1. Stategis Memotivasi Individu Dan Kelompok
Kepala puskesmas selalu memotivasi staf untuk mencapai tujuan
organisasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, kepala puskesmas
harus mempertimbangkan keunikan/karakteristik stafnya dan
berusaha untuk memberikan tugas sebagai suatu strategi dalam
memotivasi staf.
2. Sistem reward/punishment
b. Komunikasi
1. Stategis memotivasi
Komunikasi yang digunuakan bagi semua tenaga kesehatan
maupun kepala puskesmas yaitu ada 2 cara komunikasi yang baik
a) Secara Langsung

xxv
kepala puskesmas selalu mengadakan komunikasi langsung
kepada staf baik secara formal maupun informal.komunikasi
ini juga dilakukan pada pertemuan formal, baik kepada
individu dan kelompok pada saat presentasi/juga pada saat
pertemuan bersama.
b) Komunikasi Via Telepon
Pada masa sekarang ini, kepala puskesmas mengatakan
komunikasi juga bisa dilakukan melalui telepon. Karena
dengan sarana komunikasi tersebut, memungkinkan kepala
puskesmas untuk merespons setiap perkembangan dan masalah
dalam organisasi. Oleh karena itu, untuk menjaga citra
organisasi,kepala puskesmas dan semua staf harus belajar dan
sopan serta menghargai setiap menjawab telepon. Jika orang
lain harus menunggu untuk berbicara, maka waktu yang
diperlukan harus singkat untuk menghindari kesan yang
negatif.
c. Pendelegasian
1. Jenis dan mekanisme Pendelegasian
a) Seleksi dan susun tugas.
Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun daftar
tugas-tugas yang harus dilimpahkan secara rasional dan
dapat dilaksanakan oleh staf. Tahap berikutnya yang
harus dikerjakan secara otomatis adalah menyiapkan
laporan yang kontinu,
2) menjawab setiap pertanyaan,
menyiapkan jadwal berurutan, memesan alat-alat,
presentasi pada komisi yang bertanggung jawab, dan
melaksanakan asuhan keperawatan dan tugas teknis
lainnya. Menyusun suatu daftar secara berurutan dengan
dua kriteria, yakni waktu yang diperlukan dan
pentingnya bagi institusi. Hal yang terpenting dalam

xxvi
mendelegasikan tugas adalah menentukan suatu tugas
pendelegasian dan wewenang secara bertahap. Hal ini
akan menghindari terjadinya suatu penyalahgunaan
wewenang.
3) Berikan arahan dan motivasi kepada staf

d. Manajemen konflik
1. Manajemen konflik
Manajeman konflik merupakan langkah-langkah yang
diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka
mengarahkan perselisihan ke arah penyelesaian yang
konstruktif atau destruktif (Ross, 2016).

2. Cara Menyelesaikan Konflik


Pada saat terjadinya konflik,hal pertama yang harus
dilakukan Untuk menyelesaikan konflik yaitu seorang
kepala puskesmas harus bisa menjalankan fungsinya
sebagai seorang leader, dimana kepala puskesmas harus
bisa mengajak perawat A dan perawat B untuk duduk
bersama dalam menyelesaikan konflik. Selain itu kepala
puskesmas harus menjadi fasilitator antara kedua perawat
dalam menyelesaikan konflik tersebut.
e. Kolaborasi dan koordinasi
1. Jalur koordinasi

xxvii
a. Mendaftarkan identitas pasien di ruang loket
Pasien harus mendaftarkan diri di loket agar tercatat dalam kartu
kunjungan pasien dengan menunjukan kartu identitas pasien
( KTP, KIS, ASKES, BPJS, JAMKESMAS) yang masi berlaku

b. Menunggu giliran panggilan di ruang tuggu


Silahkan menuju ruang tunggu, menanti giliran panggilan
pelayanan yang di perlukan
c. Menuju ruang periksa rawat jalan
Setelah mendapatkan gliran dipagil oleh petugas, pasien di arahkan
langsung ke tempat pemeriksaan dokter (poli umum / poli gigi)
sesuai keluhan yang di alami, jika bisa nelayani maka akan
dilayani, jika tidak maka akan di rujuk ke rumah sakit
d. Mengambil resep obat di ruang apotik
Pasien mendapat resep obat, setelah di periksa dokter, di mohon
menunggu dengan sabar pelayanan obat yang bisa di tebus
langsung di ruangan apotek puskesmas
e. Pasien pulang
2. Metode pengawasan
a) melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan
yang diberikan kepada pasien;

xxviii
b) pengawasan langsung dilakukan dengan cara inspeksi, mengamati
sendiri, atau melalui laporan langsung secara lisan, dan
memperbaiki/ mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat itu
juga;
c) pengawasan tidak langsung, yaitu mengecek daftar hadir ketua tim,
membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang
dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan
(didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim tentang
pelaksanaan tugas;
d) evaluasi;
e) mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim

f) Supervise
1. Supervisi sudah berjalan tapi hanya dilakukan secara informal.
Supervisi dilakukan setiap saat oleh kepala ruangan dan perawat
lainnya yang didelegasikan untuk mengawasi kinerja perawat.
Kepala ruangan dan wakilnya pada saat tertentu ikut terjun secara
langsung dalam tindakan keperawatan pada pasien.
2. Pendokumentasian hasil supervisi yang dilakukan hanya
disampaikan secara lisan saat timbang terima dilakukan.
3. Fungsi Pengendalian
a. Program Pengendalian Mutu
b. Pelaksanaan Standart
Adapun Fungsi Standar Pelayanan Minimal Puskesmas adalah
sebagai berikut:
1) Menjamin terselenggaranya mutu pelayanan dasar kepada
masyarakat secara merata.

xxix
2) Menjamin tercapainya kondisi rata-rata minimal yang harus
dicapai pemerintah sebagai penyedia pelayanan kepada
masyarakat.
3) Pedoman pengukuran kinerja penyelenggaraan bidang
kesehatan.
4) Acuan prioritas perencanaan daerah dan pembiayaan APBD
bidang kesehatan dalam melakukan pengevaluasian dan
monitoring pelaksanaan pelayanan kesehatan

H. HUBUNGAN PROFESIONAL
1. Komunikasi antar staf dan antar profesi terkait
a) Keterbukaan
untuk mencapai kualitas keterbukaan setidaknya ada dua aspek yakni
aspek keinginan untuk terbuka bagi setiap orang yang berinteraksi
dan aspek keinginan untuk menanggapi secara jujur

b) Empati
Empati yang dimaksudkan untuk merasakan sebagaimana yang
dirasakan oleh orang lain atau suatu perasaan bersama dalam artian
kemampuan seseorang untuk mengendalikan apa yang dialami orang
lain
c) Dukungan
Dukungan terdapat dua aspek yaitu dukungan yang terucap atau
dibahasakan dan dukungan tidak dibahasakan.Sebagaimana yang
diungkapkan oleh pimpinan puskesmas bahwa ketika ada pasien di
puskesmas ini, kami selalu memberikan dorongan atau dukungan
dan pujian walaupun sebenarnya pasien tersebut memiliki penyakit
yang agak parah, kami tidak sertamerta berkata sesuai dengan
penyakitnya, agar supaya sang pasien tidak terlalu menghawatirkan
d) Rasa positif

xxx
Dalam komunikasi akan dikatakan berhasil jika terdapat didalamnya
sikap perhatian yang positif baik dari komunikan walaupun
komunikator.
2. Komunikasi Kolaboratif antar profesi
Kolaborasi interprofesi atau interprofessional collaboration (IPC) adalah
kemitraan antara orang dengan latar belakan profesi yang berbeda dan
bekerja sama untuk memecahkan masalah kesehatan dan menyediakan
pelayanan kesehatan (Morgan et al, 2015). Keberhasilan membina
hubungan interpersonal dengan pasien tergantung pada kemampuan
perawat dalam mengomunikasikan dan mengelola pesan-pesan
interpersonal. Terciptanya kepuasan kepentingan antara komunikator
(perawat) dengan komunikan (pasien) akan berlanjut pada terbangunnya
kepercayaan pasien kepada perawat. Bila pribadi pasien sudah
memberikan kepercayaan pada perawat, maka secara beransur-ansur
pasien akan secara gampang dalam mengomunikasikan permasalahan
yang dihadapinya kepada perawat
.
3. Jadwal perencanaan pertemuan ruangan
Setiap minggu Puskesmas Piru selalu mengadakan rapat untuk
mengevaluasi kegiatan yang dilakukan, selain itu Puskesmas Piru juga
menjalankan mini lokarya setiap triwulan
4. Siapa saja yang terlibat dalam pertemuan ruangan
Seluruh staf pegawai di Puskesmas Piru
5. Jaringan komunikasi yang dapat digunakan staf dalam
menyampaikan informasi
Dalam menyampaikan informasi biasanya Puskesmas Piru akan langsung
memberikan informasi secara langsung, telephone dan lewat grup online
(Grup Whatsapp)
I. ANALISA SWOT PUSKESMAS PIRU DAN RUANG TINDAKAN
1. Analisa internal
a. Hasil Analisis

xxxi
1. Kekuatan (Strength)

a) Ada pendapatan JKN untuk setiap pegawai Puskesmas


b) memiliki visi dan misi Puskesmas Piru
c) mempunyai struktur organisasi
d) Memiliki alur pelaporan insiden keselamatan pasien
e) Terdapatnya Ruang obat
f) Terdapat pegawai tidak tetapr yang dibutuhkan di Puskesmas Piru
g) Mempunyai sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga
kesehatan, antara lain:
1) Tersedia nurse station
2) Memiliki kapasitas tempat tidur disetiap ruang tindakan
berjumlah 7 bad
3) Terdapat tempat sampah yang sudah terpisah baik infeksius, non
infeksius, dan safety box untuk membuag sampah spuit di
ruangan tindakan
4) Terdapat 5 toilet untuk pasien dan 7 toilet untuk perawat.
5) Terdapat poster untuk langkah-langkah cuci tangan dibeberapa
tembok yang dilengkapi dengan hand scrub dan terdapat pada
pintu masuk kamar pasien beserta tissue
6) Terdapat 2 Sebuah APAR
7) Terdapatnya ventilasi udara disetiap ruang
8) Lingkungan bersih ners station terlihat tidak ada sampah yang
dibuang sembarangan
2. Kelemahan
a) Perilaku
Kurangnya kedisiplinan tenaga kerja kesehatan
b) Fasilitas
1) Kurangnya fasilitas medis
2) Tidak ada denah Puskesmas Yang terpampang masih dalam file.
c) Kinerja

xxxii
1) Kurangnya pemahaman para petugas kesehatan akan tanggung
jawabnya di Puskesmas
2) kurangnya komitmen untuk mematuhi suatu aturan yang sudah
ditetapkan bersama
1. Analisis eksternal
2. Peluang ( Opportunities )
a) Adanya kesempatan untuk melengkapi alat-alat di ruangan terkait
akreditas
b) Adanya kerja sama dengan BPJS
c) Adanya penyelenggaraan pelatihan-pelatihan di bidang kesehatan
khususnya di bidang keperawatan
d) Kesempatan melanjutkan pendidikan
3. Ancaman (Threats)
a) Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang
professional
b) Persaingan antar puskesmas yang mempunyai perawat yang
professional semakin kuat Berdasarkan hasil evaluasi faktor internal
adan aksternal didapatkan hasil Puskesmas Piru, dari sudut pandang
internal Puskesmas Piru memiliki potensial kekuatan lebih banyak
dibandingkan dengan kelemahan sedangkan dari sudut pandang
eksternal memiliki peluang relativ lebih besar dan tantangan yang
lebih kecil.
4. Identifikasi masalah yang didapatkan
Dari hasil identifikasi masalah di temukan 4 masalah manajemen
keperawatan. Adapun masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1) Tidak ada denah Puskesmas yang terpajang
2) Kurangnya kedisiplinan tenaga kerja kesehatan

5. Pemecahan masalah (POA= Plan Of Action)


No Masalah Tujuan Kegiatan Indikator Penangg waktu
. keberhasilan ung

xxxiii
jawab
1. Tidak ada Untuk Pembuatan Tersediannya Pembim Sabtu 21-
denah menganalisis spanduk denah spanduk dena bing 11-2020
Puskesmas ketersediaan dan Puskesmas di Puskesmas lahan
yang kelayakan ruangan pajang di ruang
terpajang pelayanan Puskesmas
Puskesmas
2. Kurangnya Untuk Pembuatan Tersediannya Pembim Sabtu 21-
kedisiplinan meningkatkan spanduk tentang spanduk 10 bing 11-2020
tenaga kerja kesadaran tenaga 10 budaya malu budaya malu lahan
kesehatan kerja kesehatan tenaga kerja
kedisiplinan kesehatan

BAB IV
IMPLEMENTASI – EVALUASI

A. Implementasi

Berdasarkan hasil yang dilakukan pada tanggal 1-17 november 2020


oleh mahasiswa profesi ners puskesmas piru mendapatkan 2 masalah, yaitu
sebagai berikut:

1. Tidak ada denah Puskesmas yang terpajang


2. Kurangnya kedisiplinan tenaga kerja kesehatan
Setelah memperoleh persetujuan dari Kepala Puskesmas dan CI. Maka
Pelaksanaan implementasi pada tanggal 21 November 2020
1. Pelaksanaan Pembuatan spanduk denah puskesmas
Dilakukan oleh mahasiswa profesi ners untuk peningkatan mutu kinerja
dan fasilitas puskesmas
2. Pelaksanaan Pembuatan spanduk tentang 10 budaya malu

xxxiv
Pembuatan spanduk tentang 10 budaya malu untuk peningkatan
kedisplinan tenaga kesehatan
B. Evaluasi

Dari 2 masalah yang kami angkat, dan sesuai dengan apa yang telah
dilakukan dalam implementasi. Kami menyimpulkan bahwa masalah yang
timbul yaitu terkait dengan pindahnnya puskesmas lama ke puskesmas yang
baru. Maka dilakukan dengan memperbaharui denah puskesmas yang baru
dengan kesepakatan membuat spanduk denah puskesmas .kemudian masalah
ke 2 terkait kurangnya kedisplinan tenaga kesehatan maka dibuatnya spanduk
10 budaya malu..Pada tanggal 20-11-2020 telah dilakukan pemasangan
spanduk pada tempatnya.

1. Untuk spanduk denah puskesmas telah dipajang pada ruang rapat


2. Untuk spanduk 10 budaya malu telah dipajang pada ruang tunggu
pasien.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pelaksanaan manajemen keperawatan di Puskesmas Piru berjalan


dengan baik, terlihat dari analisa SWOT dimana kekuatan yang di miliki oleh
ruangan cukup mendukung proses keperawatan.

Masalah yang di angkat terkait dengan manajemen ruangan dan telah


di lakukan implementasi melalui intervensi yang telah di susun berdasarkan
temuan masalah dalam kajian situasi sebagai berikut:

1. Tidak ada denah Puskesmas yang terpajang


2. Kurangnya kedisiplinan tenaga kerja kesehatan
B. Saran

1. Diharapkan pembuatan denah dapat menjadi peningkatan mutu fasilitas

xxxv
2. Diharapkan tenaga kerja kesehatan selalu displin dalam waktu
menjalankan tugas dipuskesmas

DAFTAR PUSTAKA

Ayuningtyas, Dumilah. 2014. Kebijakan Kesehatan: Prinsip dan Praktik.


Jakarta: Raja Grafndo Persada.

Hassan, B., Maqsood, A., & Muhammad, N. R. (2011). Relationship between


organizational communication climate and interpersonal conflict
management style. Pakistan Journal of Physicology, 42(2), 23-41.

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Suyanto 2011. Analisis regresi untuk uji hipotesis, Yogyakarta. Caps

(Pemenkes RI No.75 Tahun 2014 Tentang puskesmas) (Kemenkes,2016).

xxxvi
xxxvii

Anda mungkin juga menyukai