Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Tomohon, 27 Juni 2022
Sistem Ekonomi Pasar: sistem ekonomi yang menghendaki semua unit ekonomi
diserahkan pengelolannya oleh individu. Sistem ini menegaskan bahwa Negara tidak
berhak mencampuri urusan ekonomi warga Negara, semua unit ekonomi secara bebas
dimiliki dan dikendalikan oleh individu, sehingga Negara hanya bertindak sebagai penjaga
malam. Dalam tataran praksis belum ada Negara yang mengimplementasikan model ini
secara utuh, termasuk Amerika dan Negara-negara Eropa Barat yang saat ini sedang
gencar-gencarnya memperomosikan pasar bebas. Cikal bakal Sistem Ekonomi Pasar
Bebas ini dikembangkan oleh Adam Smith dalam karyanya yang fenomenal. The Wealth
of Nation tahun 1776.
Adapun kelebihan dari sistem ekonomi pasar adalah :
• Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri
• Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
• Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
• Kualitas barang lebih terjamin
Adapun kekurangannya adalah :
• Sulit terjadi pemerataan pendapatan
• Rentan terhadap krisis ekonomi
• Menimbulkan monopoli
• Adanya eksploitasi
Sistem Ekonomi Campuran: dalam tataran praksis terdapat berbagai varian sistem
ekonomi yang pada dasasrnya merupakan sintetis dari dua pemikiran ekstrim tersebut.
sistem yang dimaksud adalah sebuah konstruksi pemikiran yang posisinya berada antara
dua pemikiran ekstrim, kapitalis yang menolak intervensi dan sosialis yang mengharuskan
intervensi penuh Negara dalam perekonomian. Dengan kata lain, dalam batas-batas
tertentu memberikan kebebasan bagi setiap individu untuk memiliki dan menjalankan
aktiviatas ekonomi dan di lain sisi dalam kondisi tertentu tidak menafikan peran Negara
dalam perekonomian. Batas intervensi Negara dalam perekonomian memiliki derajat yang
bervariasi antar beberapa Negara.
Adapun kelebihan dari sistem ekonomi campuran adalah :
• Kestabilan ekonomi terjamin
• Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sector usaha
menengah dan kecil
• Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreativiatas individu
Adapun kelemahan dari sistem ekonomi campuran adalah :
• Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan
pemerintah dan swasta.
• Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai oleh
pemerintah dan swasta.
2. Perkembangan BUMN di indonesia diawali pada periode tahun 1800-1948. Pada zaman
sesudah VOC sampai sebelum Ministeriele Verantwoordelijkheild, Pemerintah Kerajaan
Belanda melaksanakan cultur-stesel dan open door Policy guna menciptakan ketent’raman
dan ketertiban. Pada masa itu para pengusaha swasta Belanda berdatangan ke wilayah
Nusantara.
Periode tahun 1945-1960 ditandai dominasi peran perusahaan asing atau perusahaan
BUMN/D pada masa ini dikelompokkan dalam beberapa kategori berikut (1) Perusahaan
Negara yang diatur dalam IBW; (2) Perusahaan Negara yang diatur dalam ICW;
(3) Perusahaan Negara yang diatur di luar ketentuan IBW dan ICW.
Periode tahun 1960-1974 ditandai dengan terbitnya UU No. 19 Tahun 1960 tentang
Perusahaan Negara sebagai upaya menyeragamkan cara pengelolaan dan pengendalian
serta bentuk hukum dari perusahaan Negara dalam Sistem Ekonomi Terpimpin. Pemerintah
pada periode ini mengeluarkan berbagai produk hukum berikut (1) UU No. 5 Tahun 1962
tentang Perusahaan Daerah, (2) UU No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Moda Asing dan
UU No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri, (3) UU No. 14 Tahun 1967
tentang Bank Pemerintah, dan (4) UU No. 9 Tahun 1969 yang mengelompokkan BUMN ke
dalam PERJAN, PERUM, dan Perusahaan Perseroan (PERSERO).
Periode tahun 1974-1982 terjadi oil boom tahun 1973 dan mendorong Pemerintah untuk
melakukan ekspansi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur ekonomi dengan
mendirikan BUMN.
Periode Tahun 1982-1990 terjadi krisis minyak bumi yang mendorong Pemerintah
mengambil serangkaian tindakan penyesuaian, diantaranya dengan Kebijakan Pengetatan
Anggaran Belanja Negara, penjadwalan ulang proyek-proyek, penyesuaian kurs mata uang
dan kebijakan deregulasi yang diikuti kebijakan pemerintah tentang Tax Reform.
Periode Tahun 1990-2003 ditandai oleh semakin kuatnya fenomena perekonomian
antarbangsa dan arus liberasi perdagangan.
Periode Tahun 2003-2008 beberapa produk hukum yang telah ditetapkan guna
mengoptimalkan peran BUMN dalam perkembangan ekonomi dunia yang semakin terbuka dan
kompetitif ini, diantaranya UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, PP No. 41 Tahun 2003
tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas, dan Kewenangan Menteri Keuangan Pada Persero,
Perum, dan Perjan Kepada Menteri Negara Badan Usaaha Milik Negara.
Dan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang Program
Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Perkembangan BUMN/D saat ini pada dasarnya, perkembangan BUMN/D sangat ditentukan
oleh pemerintah yang sedang berkuasa. Perkembangan sebuah BUMN/D juga tidak lepas dari
sebuah proses politik. Karena sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara, DPR turut
memiliki peran untuk mengawasi kinerja BUMN/D. Situasi ini merupakan salah satu hal yang
membedakan antara BUMN dan perusahaan swasta pada umumnya. Dalam lima tahun masa
pemerintahan Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, BUMN/D mengalami
sejumlah perkembangan dan perubahan. Pemerintah memiliki sejumlah kebijakan yang
berbeda terhadap BUMN/D.
3. Jawab :
a. Jenis-jenis rasio keuangan sebagai dasar penilaian keuangan BUMN/D
• Liquidity Ratio : rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh utang jangka pendek yang telah jatuh tempo. Rasio likuiditas
ini pada umumnya, meliputi Current Ratio, Acid Test Ratio Cash Ratio, dan Working
Capital to Total Assets Ratio.
• Leverage Ratio : rasio yang mengukur sejauhmana perusahaan dibelanjai dengan
utang, Rasio ini pada umumnya, meliputi Total Debt to Assets Ratio, Time Interest
Earned Ratio, dan Fixed Charge Coverage Ratio.
• Acitivity Ratio : rasio yang mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki. Ratio aktivitas ini terdiri atas
Inventory Turnover, Collection Period, Cash Velocity, dan Fixed Assets Turnover.
• Profitability Ratio : rasio yang mengukur efektivitas manajemen dalam
mengoperasionalisasikan perusahaan. Dalam hal ini, rasio profitabilitas mencakup
Provit Margin on Sales, Return on Total Assets, dan Return on Equity (ROE).
• Solvability Ratio : rasio yang mengukur perbandingan antara total aktiva dengan
seluruh utang-utangnya kepada pihak luar perusahaan. Pada umumnya rasio
solvabilitas ini terdiri atas Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva, Rasio Modal
Sendiri terhadap Aktiva Tetap, Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Aktiva
Tetap, dan Nilai Buku Saham.
• Growth Ratio : rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
mempertahankan posisi ekonominya dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan. Rasio ini, meliputi Rasio Pertumbuhan Penjualan dan Ratio
Laba per Saha
b. Contoh analisis penilaian keuangan
Diketahui PT X adalah BUMN yang bergerak dalam bidang infrastruktur mempunyai
ROE sebesar 15% maka skor penilaian untuk ROE perusahaan tersebut adalah 13,5.
SKOR
R O E (%)
Infrastruktur Noninfrastruktur
15 < ROE 15 20
13 < ROE <= 15 13,5 18
11 < ROE <= 13 12 16
9 < ROE <= 11 10,5 14
7,9 < ROE <= 9 9 12
6,6 < ROE <=7,9 7,5 10
5,3 < ROE <= 6,6 6 8,5
4 < ROE <= 5,3 5 7
2,5 < ROE <= 4 4 5,5
1 < ROE <= 2,5 3 4
0 < ROE <= 1 1,5 2
ROE < 0 1 0
4. Jawab :
a. Kebijakan privatisasi adalah penjualan saham persero, baik sebagian maupun seluruhnya,
kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar
manfaat bagi Negara dan masyarakat, serta memperluas kepemilikan saham oleh
masyarakat.