Anda di halaman 1dari 1

BUBARKAN KONI ATAU SELAMATKAN KONI KABUPATEN BIMA

Bupati Bima pejabat publik, pejabat struktural terpilih menjadi secara aklamasi, menjadi Ketua
Komite Olahraga Nasional Indonesia, Kabupaten Bima, periode 2023-2028. Lewat musyawarah
Olahraga Cabang di Mutmainah Homestay Kota Bima (07/05/18) lalu.

Dari awal pelantikan, banyak pro kontra status Hj. Indah Darmayanti Putri S. E. Sebagai pejabat
publik, yang merangkap jabatan menjadi ketua KONI, nampak jelas dan terang. Kalangan kontra yang
diwakili, oleh masyarakat yang mengetahui hukum, sementara kalangan pro, diwakili pemerintah
daerah, yang menurut saya tidak bisa mengetahui hukum dengan baik dan benar (Buta Aturan).

Mengapa posisi Bupati Bima sebagai ketua KONI harus kita persoalkan, dan kritik secara terus
menerus. Dan merekomendasikan mundur dari ketua koni kabupaten Bima. Agar Masa depan
Cabang olahraga di kabupaten bima baik.

Dalam Undang-Undang No.3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) Pasal 40
Berbunyi “Pengurus komite olahraga nasional, komite olahraga provinsi, dan komite olahraga
kabupaten kota bersifat mandiri dan tidak terikat dengan kegiatan jabatan struktural dan jabatan
publik.”

Begitupun dengan Peraturan Pemerintah Pelaksana (UU SKN) No 16 Tahun 2007, dan UU No. 11
Tahun 2022 Tentang Keolahragaan. Artinya Bupati Bima melanggar hukum. Pengurus Koni Tidak
terikat jabatan publik dan atau jabatan struktural. Kalau Bupati jadi ketua KONI, kan terikat dengan
posisinya.

Perbuatan Bupati Bima yang melanggar aturan ini. Banyak Cabang olahraga (Cabor) yang merasa
kecewa. Akibat Pengurus Koni tidak memperhatikan secara serius keberadaan Cabang-cabang
Olahraga di kabupaten bima ini.

Sangat miris sekali, anggaran miliaran tidak dikelola dengan baik untuk meningkatkan Cabor.

Anda mungkin juga menyukai