Anda di halaman 1dari 2

PENGOBATAN DENGAN SEDEKAH

Di salah satu ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah, Ada beberapa pasien yang sedang di
rawat. Di ranjang tengah, Ahmad tergolek dengan wajah pucat. Disampingnya, ada alat bantu
pernafasan. Disamping lainnya, ada alat infus. Ahmad telah di rawat selama beberapa bulan.
Istrinya pun tak bosan bolak balik, keluar masuk rumah sakit. Sejak suaminya di rawat, sang istri
terus mendapinginya. Dia selalu berdoa kepada Allah untuk kesembuhan suaminya
Setiap pergi ke rumah sakit, sang istri ditemani oleh anak gadis semata wayangnya. Setiap itu
pula, dia selalu menanyakan kondisi suaminya kepada dokter. Entah yang keberapa kalinya,
Dokter selalu menjawab tidak ada perkembangan sama sekali. Bahkan, dokter mengatakan
bahwa tidak ada harapan lagi untuk suaminya hidup.
Namun, sang istri terus berdoa. Dia menatap suaminya dengan penuh kasih sayang. Jauh di
lubuk hatinya, dia yakin bahwa Allah pasti akan menyembuhkan suaminya. Bukankah ajal itu
ditangan Allah?.
Sudah beberapa hari belakangan ini, dia hanya menjenguk suaminya dua kali dalam sehari, pagi
dan sore. Sehingga perawat dan dokter merasa heran. Biasanya sang istri selalu menjenguk
suami nya setiap saat. Lalu, tidak ada kalimat keluar dari mulut sang istri menanggapi hal ini,
kecuali kalimat “Allah lah yang memberi pertolongan”.
Sampai suatu hari, terjadilah perubahan, sebelum sang istri dan anaknya tiba di rumah sakit.
Ahmad yang awalnya tergolek tak bergerak kini bisa menggerakan badanya. Dia mulai
membuka matanya dan menjauhkan alat bantu pernafasan. Dokter dan perawat yang melihat
Ahmad mulai membaik pun terkejut. Hasilnya pun di luar dugaan. Setelah di periksa kembali,
ternyata Ahmad sudah bisa dinyatakan sehat. Beberapa saat kemudian, sang istri dan anaknya
pun datang. Sang istri tidak bisa menahan rasa haru saat melihat Ahmad sudah sadar dan
kelihatan sehat. Tak terasa, air matanya mengalir saking gembiranya. Tangisan disertai doa dan
puji syukur Allah bercampur menjadi satu.
Melihat kejadian tersebut, Dokter menghampiri sang istri.
“ Apakah ibu pernah membayangkan peristiwa seperti ini akan terjadi?” Tanya Dokter.
“Ya, Demi Allah, saya yakin, suatu hari saya bisa melihat suami saya duduk menunggu
kedatangan kami” Jawab sang istri dengan suara yang masih serak.
“Disini ada sesuatu yang lain, bukan berasal dari pihak rumah sakit atau peran para dokter” Ujar
dokter.
“Demi Allah, ceritakanlah kepadaku mengapa ibu hanya datang dua kali dalam sehari. Apa yang
ibu perbuat?”
“Karena anda bertanya dengan bersumpah demi Allah, saya akan ceritakan semua yang saya
lakukan. Saya mengunjungi suamiku dua kali dalam sehari. Kunjungan pertama adalah untuk
menenangkan suamiku dan mendoakannya. Lalu saya dan anak saya menemui orang orang fakir
dan miskin untuk bersedekah dengan niat ibadah kepada Allah demi kesembuhan suamiku.
Kunjungan kedua di sore hari untuk melihat kesembuhan suamiku. Karena saya yakin sekali
akan hal itu. Ternyata Allah tidak menyia nyiakan harapan dan doaku” Jawab sang istri panjang
lebar.
Akhirnya atas kehendak Allah, suami-istri berserta anaknya pun pulang dari rumah sakit.

ZIA ARIEKA IMRAN – 9D

Anda mungkin juga menyukai