Objek utama pada penelitian ini adalah dua bahan aditif beton yaitu Fly
Ash dan Lignosulfonate Acid, yang akan dibandingkan keefektifannya untuk
memperlambat pengerasan beton tetapi nilai kuat tekan beton yang direncanakan
tetap akan terpenuhi.
Alat dan bahan yang akan digunakan selama proses penelitian ini adalah :
36
3.3.2 Bahan yang Digunakan
Semen, air, batu pecah 1/2 inch, batu pecah 2/3 inch, pasir palu,
Fly Ash dan Lignosulfonate Acid (Sika Plastocrete RT6 Plus).
37
5. Kadar Lumpur Kadar Lumpur -
6. Abrasi - -
Pengujian material yang tertera pada tabel 3.1 akan dilaksanakan
dengan mengacu kepada SNI, seperti yang tertera dibawah ini :
No Standar Acuan
Jenis Pengujian
. Pengujian
Berat Jenis dan Penyerapan
1. SNI 03-1970-2008
Agregat Halus
Berat Jenis dan Penyerapan
2. SNI 03-1969-2008
Agregat Kasar
3. Analisa Saringan Agregat Kasar ASTM C33-99a
SNI 03-2834-2002 dan
4. Analisa Saringan Agregat Halus
ASTM C33-99a
5. Kadar Air SNI 03-1971-2011
6. Kadar Lumpur SNI 03-4141-1996
7. Berat Volume Agregat SNI 03-4804-1998
8. Abrasi SNI 03-2417-2008
9. Konsistensi Normal SNI 03-6826-2002
10. Setting Time SNI 03-6827-2002
11. Densitas Semen SNI 15-2531-2015
12. Kehalusan Semen SNI 15-2530-1991
38
keterangan penambahan Fly Ash dan Lignosulfonate Acid yang digunakan
adalah :
39
Slump Test terlebih dahulu sebelum dilakukan percetakan sampel beton
yang mengacu pada SNI 03-1972-2008. Selanjutnya setiap variasi yang
dibuat sembari melakukan percetakan beton pada cetakan kubus 15 cm x
15 cm x 15 cm, akan dilakukan pengujian setting time mortar yang
dilakukan dengan mengacu pada ASTM C403 / C403M : 2012.
40
3.5 Diagram Alir Penelitian
Berikut adalah diagram alir pengerjaan penelitian skripsi ini yang dibuat
berdasarkan tahapan penelitian yang telah dijelaskan pada sub-bab 3.4 :
Studi
Pustaka
Tidak
Pengecekkan mutu
Pengecekkan kondisi material sesuai
peralatan Sesuai ?
pengujian yang akan
dilaksanakan
Ya
41
A
Pengujian Slump
Test
Pengujian
Setting Time
Mortal
Perawatan sampel beton
sebelum dilaksanakan
pengujian kuat tekan
Pengujian Kuat
Tekan Sampel usia
3, 7 dan 28 hari
Pembuatan
Laporan Hasil
Penelitian
42
Berikut adalah langkah-langkah pengujian untuk setiap jenis penelitian
yang akan dilakukan dalam pengerjaan skripsi ini :
Tujuan
Bahan
Langkah Kerja
a. Persiapan pengujian :
1. Mempersiapkan ± 1000 gram pasir palu.
2. Mencuci bersih pasir palu yang telah disiapkan hingga air
yang digunakan tidak keruh lagi.
3. Merendam Pasir Palu yang telah dicuci bersih selama ± 24
jam.
4. Setelah 24 jam tiriskan Pasir Palu, lakukan secara perlahan
agar tidak ada Pasir Palu yang terbuang bersama air.
5. Kemudian jemur pasir dibawah matahari hingga kondisi
pasir kering permukaan (SSD).
6. Pengecekkan kondisi SSD Pasir Palu dapat dilakukan
dengan cara memasukkan Pasir Palu kedalam Kerucut
Abram, dengan ketentuan setiap diisi 1/3 bagian dilakukan
penumbukan sebanyak 8 kali, setelah terisi penuh lakukan
43
penumbukan 1 kali lagi agar total penumbukan yang
dilakukan menjadi 25 kali.
7. Kemudian mengangkat kerucut abram dan memperhatikan
pola keruntuhannya. Apabila Pasir Palu tidak mengalami
keruntuhan dan Pasir Palu berbentuk seperti Kerucut
Abram berarti kondisi Pasir Palu masih terlalu basah,
apabila mengalami runtuh sebagian maka kondisi SSD
telah terpenuhi dan terakhir apabila terjadi keruntuhan total
berarti Pasir Palu terlalu kering.
8. Setelah pola SSD tercapai maka pengujian berat jenis siap
untuk dilaksanakan.
b. Pelaksanaan pengujian :
1. Mempersiapkan Pasir Palu yang telah memenuhi kondisi
SSD sebanyak 500 gram dan dicatat sebagai berat SSD.
2. Kemudian menyiapkan Picno dan memasukkan Pasir Palu
yang telah disiapkan pada langkah 1.
3. Selanjutnya mengisi air hingga penuh kedalam Picno yang
telah berisi Pasir Palu.
4. Kemudian memutar Picno yang telah berisi Pasir Palu + Air
dengan posisi Picno dimiringkan agar udara yang ada
didalam Picno keluar.
5. Setelah itu memasang penutup Picno dan melakukan
penimbangan berat Picno + Pasir Palu + Air dan
mencatatnya sebagai berat semu.
6. Selanjutnya mengeluarkan Pasir Palu dan air dari dalam
Picno dan menuangkannya kedalam Pan.
7. Meniriskan air yang masih ada hingga menyisakan Pasir
Palu saja.
8. Selanjutnya memasukkan pan yang berisi Pasir Palu
kedalam oven dan nyalakan oven selama ± 6 jam.
44
9. Setelah 6 jam keluarkan Pasir Palu dari dalam oven dan
diamkan terlebih dahulu hingga suhunya normal.
10. Melakukan penimbangan berat Pasir Palu yang telah kering
dan catat sebagai berat kering.
11. Kemudian isi Picno dengan air hingga penuh dan pasang
penutup Picno.
12. Melakukan penimbangan berat Picno + Air.
13. Selanjutnya melakukan perhitungan data hasil pengujian.
c. Perhitungan data hasil pengujian
Penyerapan (%)
=
Keterangan :
Tujuan
45
Peralatan
Bahan
Langkah Kerja
a. Persiapan pengujian
1. Menimbang batu 1/2 dan 2/3 masing-masing 3000 gram
2. Selanjutnya mencuci kedua Batu tersebut hingga air yang
digunakan untuk mencuci tidak keruh lagi.
3. Kemudian rendam kedua Batu yang sudah dicuci bersih
selama ± 24 jam.
4. Setelah direndam selama 24 jam, keluarkan kedua Batu
dari dalam air rendaman dan mengelap permukaan kedua
Batu tersebut menggunakan majun.
5. Selanjutnya Batu siap untuk dipakai pengujian.
b. Pelaksanaan pengujian
1. Kedua batu yang telah dilap permukaannya ditimbang
masing-masing berat kering permukaannya (SSD).
2. Kemudian menyiapkan timbangan air untuk melakukan
penimbangan berat semu masing-masing Batu.
3. Memasukkan agregat kedalam timbangan air dan mencatat
masing-masing berat semunya.
4. Kemudian tiriskan air dan letakkan kedua Batu tersebut
diatas Pan yang berbeda dan masukkan kedalam oven
selama ± 4 jam.
46
5. Setelah kedua Batu tersebut di oven selama 4 jam
keluarkan kedua Batu tersebut dan diamkan sejenak hingga
suhu normal.
6. Melakukan penimbangan berat kering masing-masing
Batu.
7. Setelah selesai dapat dilanjutkan dengan pengolahan data
hasil pengujian.
c. Perhitungan data hasil pengujian
Penyerapan (%) =
Keterangan :
Ba = Berat Semu
Tujuan
47
Peralatan
Bahan
Langkah Kerja
a. Persiapan pengujian
1. Menyiapkan 1 set saringan mulai dari saringan 2’’, 1½’’,
1’’, ¾’’, ⅜’’, No.4, No.8 dan Pan.
2. Menimbang berat masing-masing saringan.
3. Menyusun saringan mulai dari saringan 2’’ diposisi paling
atas sampai dengan saringan No.8 + Pan diposisi paling
bawah.
4. Menyiapkan batu 1/2 dan 2/3 masing-masing 2000 gram.
b. Pelaksanaan pengujian
1. Memasang 1 set ayakan yang telah disusun sebelumnya
pada alat Sieve shaker machine.
2. Memasukkan Batu 2/3 yang telah disiapkan kedalam
saringan yang telah dipasang pada alat Sieve shaker
machine kemudian tutup saringan.
3. Memasang plat penahan saringan dan kencangkan scrup
penguncinya.
4. Mengatur waktu pada alat Sieve shaker machine selama 15
menit, kemudian nyalakan alat Sieve shaker machine.
5. Setelah selesai matikan alat Sieve shaker machine dan
melepas saringan dari alat Sieve shaker machine.
6. Kemudian menimbang setiap Batu 2/3 yang tertahan dan
mencatat beratnya.
48
7. Mengulangi langkah pelaksanaan pengujian no.1 sampai
dengan no.6 untuk pengujian analisa saringan batu 1/2.
8. Selanjutnya dilakukan perhitungan data hasil pengujian.
c. Perhitungan data hasil pengujian
1. Berat tertahan
Diperoleh dari hasil penimbangan setiap agregat
yang tertahan pada setiap saringan.
Tujuan
Peralatan
Bahan
Pasir Palu.
49
Langkah Kerja
a. Persiapan pengujian
1. Menyiapkan 1 set saringan mulai dari saringan No.4, No.8,
No.16, No.30, No.50, No.100, No.200 dan Pan.
2. Menimbang berat masing-masing saringan.
3. Menyusun saringan mulai dari saringan No.4 diposisi
paling atas sampai dengan saringan No.200 + pan diposisi
paling bawah.
4. Menyiapkan Pasir Palu sebanyak 2000 gram.
b. Pelaksanaan pengujian
1. Memasang 1 set ayakan yang telah disusun sebelumnya
pada alat Sieve shaker machine.
2. Memasukkan Pasir Palu yang telah disiapkan kedalam
saringan yang telah dipasang pada alat Sieve shaker
machine kemudian tutup saringan.
3. Memasang plat penahan saringan dan kencangkan scrup
penguncinya.
4. Mengatur waktu pada alat Sieve shaker machine selama 15
menit, kemudian nyalakan alat Sieve shaker machine.
5. Setelah selesai matikan alat Sieve shaker machine dan
melepas saringan dari alat Sieve shaker machine.
6. Kemudian menimbang setiap Pasir Palu yang tertahan dan
mencatat beratnya.
7. Selanjutnya dilakukan perhitungan data hasil pengujian.
c. Perhitungan data hasil pengujian
1. Berat tertahan
Diperoleh dari hasil penimbangan setiap agregat
yang tertahan pada setiap saringan.
2. % Berat tertahan pada setiap saringan
Berat Agregat yang tertahan pada saringan
¿ ×100
Total berat keseluruhan agregat yang diuji
50
3. % Tertahan Komulatif
= % berat tertahan saringan sebelumnya + % berat
tertahan saringan selanjutnya
4. % Lolos Komulatif
= 100 % - % lolos komulatif pada setiap saringan
Tujuan
Peralatan
Bahan
Langkah Kerja
a. Persiapan pengujian
1. Menyiapkan Batu 2/3, Batu 1/2 dan Pasir Palu masing-
masing 1000 gram.
2. Menimbang berat masing-masing pan kosong yang akan
digunakan untuk mengoven ketiga agregat yang telah di
siapkan pada langkah persiapan no. 1.
3. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan pelaksanaan
pengunjian.
b. Pelaksanaan pengujian
1. Menempatkan ketiga agregat kedalam Pan masing-masing
yang telah ditimbang sebelumnya berat kosongnya.
2. Setelah itu menimbang berat masing-masing Pan +
Agregat.
51
3. Kemudian masukkan ketiga Pan + Agregat kedalam Oven.
4. Menyalakan Oven selama ± 4 jam.
5. Setelah selesai, mengeluarkan ketiga Pan + Agregat dari
dalam Oven dan diamkan sejenak hingga suhu normal.
6. Kemudian menimbang berat masing-masing Pan + Agregat
yang telah kering Oven.
7. Dilanjutkan dengan pengolahan data hasil penelitian.
c. Perhitungan data hasil pengujian
1. Berat agregat basah (Sebelum dioven)
= (Berat Pan + Agregat sebelum dioven) – Berat Pan
kosong
2. Berat agregat kering (Setelah dioven)
= (Berat Pan + Agregat setelah dioven) – Berat Pan kosong
3. Berat air
= Berat agregat sebelum dioven – Berat agregat setelah
dioven
Berat Air
4. Kadar air ¿ Berat Agregat Kering × 100
Tujuan
Peralatan
52
Ayakan No.16, ayakan No.200, pan dan timbangan digital
ketelitian 0,1 gram.
Bahan
Langkah Kerja
a. Persiapan pengujian
1. Melakukan penimbang berat kosong Pan.
2. Menyusun saringan No.16 dan No.200.
3. Menyiapkan Batu 2/3, Batu 1/2 dan Pasir Palu masing-
masing sebanyak 1000 gram dan dicatat sebagai berat
agregat sebelum dicuci.
4. Setelah selesai maka pengujian siap dilakukan.
b. Pelaksanaan pengujian
1. Melakukan pencucian setiap agregat yang telah disiapkan
sebelumnya.
2. Setiap akan meniriskan air bekas pencucian, harus
dilakukan dengan menumpahkan air bekas pencucian pada
saringan yang sudah disusun, hal ini bertujuan agar agregat
yang ikut larut akan tertahan pada saringan, agregat yang
lolos ayakan No.200 dianggap sebagai lumpur. Nantinya
agregat yang tertahan saringan No.16 dan No.200 akan
diambil kembali karena masih terhitung sebagai bagian
dari agregat dan bukan lumpur.
3. Setelah pencucian setiap agregat selesai, setiap agregat
harus dimasukkan kedalam Oven.
4. Nyalakan Oven dan diamkan selama ± 4 jam.
5. Setalah selesai timbang berat setiap Pan + Agregat yang
telah dicuci.
53
6. Setalah selesai, maka dapat dilanjutkan dengan pengolahan
data hasil penelitian.
Tujuan
Peralatan
Bahan
Langkah Kerja
a. Persiapan pengujian
1. Melakukan penimbangan berat kosong Mold.
2. Mengisi mold dengan Air sampai penuh.
54
3. Menimbang berat Mold + Air, nantinya data ini akan
dipakai untuk menghitung volume Mold.
4. Melanjutkan ketahap pelaksanaan pengujian.
b. Pelaksanaan pengujian
1. Metode Tusuk
2. Metode Goyang
55
5) Selanjutnya ratakan permukaan atas Batu 2/3 yang
telah terisi penuh didalam Mold menggunakan batang
penumbuk.
6) Menimbang berat Mold + Batu 2/3.
7) Mengulangi langkah 1 sampai 6 metode goyang pada
Batu 1/2 dan Pasir Palu.
3. Metode Lepas
1. Volume Mold
= (Berat Mold + Air) – Berat Mold Kosong
2. Berat Agregat
= (Berat Mold + Agregat) – Berat Mold Kosong
3. Berat Volume Agregat
Berat Agregat
¿
Volume Mold
4. Rata-rata berat volume
BV .Tusuk + BV .Goyang + BV . Lepas
¿
3
56
3.6.8 Pengujian Abrasi Agregat Kasar
Tujuan
Peralatan
Bahan
Langkah Kerja
Untuk pengujian abrasi Batu 2/3 dan Batu 1/2 dilakukan
dengan metode yang berbeda tetapi tetap mengacu pada standar
yang sama yaitu SNI 2417:2008. Dimana Batu 2/3 menggunakan
Metode A sedangkan Batu 1/2 menggunakan Metode B.
a. Persiapan pengujian
1. Batu 2/3
57
kemudian menimbangnya sampai setiap Batu yang
dikelompokkan masing-masing memiliki berat sebesar
1250 gram.
2. Batu 1/2
b. Pelaksanaan pengujian
1. Menggabungkan kembali Batu 2/3 yang telah di siapkan
sebelumnya, dan lakukan penimbangan untuk memastikan
berat Batu 2/3 adalah 5000 gram.
2. Kemudian memasukkan Batu 2/3 kedalam mesin Los
Angeles.
3. Selanjutnya memasukkan bola baja sebanyak 12 bola
kedalam mesin Los Angeles dan menutup rapat mesin Los
Angeles agar saat mesin dinyalakan Batu 2/3 yang diuji
tidak terhambur keluar, serta pastikan Pan penampung
agregat telah terpasang pada bagian bawah mesn Los
Angeles.
4. Menyalakan mesin Los Angeles dan biarkan mesin
berputar sebanyak 500 putaran atau ± 15 menit.
5. Setelah selesai, matikan mesin dan membuka penutup
mesin, kemudian menumpahkan Batu 2/3 dan bola baja
yang sebelumnya dimasukkan pada Pan yang berada
58
dibawah mesin Los Angeles, selanjutnya mengambil Pan
dari bawah mesin Los Angeles, kemudian memasang
kembali penutup mesin Los Angeles.
6. Kemudian melakukan penyaringan agregat yang telah
selesai diabrasi menggunakan saringan No.12 dan
kumpulkan material yang tertahan pada saringan tersebut.
7. Selanjutnya Menimbang berat Batu 2/3 yang tertahan
saringan No.12.
8. Membersihkan sisa Batu 2/3 yang lolos saringan No.12
dari Pan, kemudian memasang kembali pan dibawah mesin
Los Angeles.
9. Mengulangi langkah pelaksanaan nomor 1 sampai 8, untuk
melakukan abrasi pada Batu 1/2, tetapi untuk langkah ke 3
jumlah bola baja yang dimasukkan kedalam mesin Los
Angeles dikurangi menjadi 11 bola baja saja.
10. Setelah selesai dapat dilanjutkan ketahap perhitungan data
hasil pengujian.
c. Perhitungan data hasil pengujian
1. Berat agregat sebelum di abrasi
Diperoleh dari hasil penimbangan setiap agregat
yang telah disiapkan untuk penelitian.
2. Berat agregat setelah diabrasi
Diperoleh dari hasil penimbangan berat agregat
yang tertahan saringan No.12 setelah abrasi dilakukan.
3. Berat agregat yang hilang
= Berat agregat sebelum abrasi – Berat agregat setelah
abrasi
4. % Keausan agregat
Berat agregat yang hilang
¿ ×100
Berat Agregat sebelum abrasi
59
3.6.9 Pengujian Konsistensi Normal Semen
Tujuan
Peralatan
Bahan
Langkah Kerja
a. Persiapan pengujian
1. Menyiapkan semen sebanyak 3 sampel, masing-masing
seberat 300 gram.
2. Menyiapkan air sesuai kadar air yang direncanakan untuk
dilakukan pengujian, misalnya 23%, 24% dan 25% dari
berat sampel semen yang disiapkan.
3. Kemudian dapat dilanjutkan dengan pelaksanaan
pengujian.
b. Pelaksanaan pengujian
1. Memasukkan salah satu sampel semen kedalam mangkuk
pengaduk, beserta dengan salah satu kadar air yang
direncanakan, misalnya kadar air 23 %.
2. Memasang mangkuk pengaduk pada mixer, kemudian
diamkan selama 15 detik.
3. Menyalakan mixer dengan kecepatan 1 selama 30 detik.
4. Selanjutya matikan mixer dan mengaduk pasta semen yang
tercecer menggunakan spatula selama 15 detik.
60
5. Menyalakan kembali mixer dengan kecepatan 2 selama 60
detik.
6. Selanjutnya mematikan mixer dan mengangkat wadah
mixer dan mengambil adonan pasta menggunaan sarung
tangan karet.
7. Membentuk adonan pasta menjadi bola dan
melemparkannya ketangan kiri lalu ketangan kanan
sebanyak 12 kali.
8. Setelah selesai, memasukkan adonan pasta yang telah
berbentuk bola kedalam cincin konik dan meletakkan
cincin konik diatas alasnya.
9. Meratakan permukaan adonan pasta menggunakan spatula.
10. Meletakkan cincin konik pada alat vicat.
11. Mengatur posisi jarum vicat yang besar menjadi dibawah
dan menyentuhkan ujung jarum vicat yang besar pada
permukaan pasta semen kemudian menguncinya.
12. Mengatur bacaan alat vicat menjadi 0 mm.
13. Kemudian membuka pengunci batang vicat sehingga
batang vicat jatuh dan ujung jarum yang besar menekan
permukaan pasta semen, sehingga terjadi penurunan.
14. Menunggu selama 30 detik.
15. Setelah 30 detik, mengunci kembali batang vicat dan baca
nilai penurunan yang terjadi pada pasta semen.
16. Mengulangi langkah pengujian 1 sampai 15 untuk menguji
sampel 2 dan 3.
17. Setelah selesai dapat dilanjutkan dengan pengolahan data
hasil pengujian.
c. Pengolahan data hasil pengujian
1. Membuat grafik hubungan antara kadar air dan penurunan
yang dialami sampel pasta semen yang telah diuji.
61
2. Pada penurunan 10 mm ditarik garis horizontal hingga
bersilangan dengan garis grafik hubungan kadar air dengan
penurunan.
3. Dari titik perpotongan ditari garis vertical kebawah sampai
menyentuh garis kadar air. Maka akan diperoleh nilai kadar
air yang dapat menghasilakn rekatan optimum dari semen.
3.6.10 Pengujian Setting Time Semen
Tujuan
Peralatan
Bahan
Langkah Kerja
a. Persiapan pengujian
1. Menyiapkan semen sebanyak 300 gram.
2. Menyiapkan air sesuai kadar air yang diperoleh dari
pengujian konsistensi normal semen.
3. Kemudian dapat dilanjutkan dengan pelaksanaan
pengujian.
b. Pelaksanaan pengujian
1. Memasukkan semen kedalam mangkuk pengaduk, beserta
air yang telah disiapkan sesuai dengan kadar air yang
diperoleh dari pengujian konsistensi normal, misalnya
kadar air 24,4 %.
62
2. Memasang mangkuk pengaduk pada mixer, kemudian
diamkan selama 15 detik.
3. Menyalakan mixer dengan kecepatan 1 selama 30 detik.
4. Selanjutya matikan mixer dan mengaduk pasta semen yang
tercecer menggunakan spatula selama 15 detik.
5. Menyalakan kembali mixer dengan kecepatan 2 selama 30
detik.
6. Mengulangi langkah ke 4.
7. Menyalakan kembali mixer dengan kecepatan 2 selama 60
detik.
8. Selanjutnya mematikan mixer dan mengangkat wadah
mixer dan mengambil adonan pasta menggunaan sarung
tangan karet.
9. Membentuk adonan pasta menjadi bola dan
melemparkannya ketangan kiri lalu ketangan kanan
sebanyak 12 kali.
10. Setelah selesai, memasukkan adonan pasta yang telah
berbentuk bola kedalam cincin konik dan meletakkan
cincin konik diatas alasnya.
11. Meratakan permukaan adonan pasta menggunakan spatula.
12. Meletakkan cincin konik yang telah berisi pasta semen
kedalam Water bath selama 30 menit.
13. Mengambil kembali cincin konik + pasta semen dari dalam
Water bath, kemudian meletakkan cincin konik + pasta
semen pada alat vicat.
14. Mengatur posisi jarum vicat yang kecil menjadi dibawah
dan menyentuhkan ujung jarum vicat yang kecil pada
permukaan pasta semen kemudian menguncinya.
15. Mengatur bacaan alat vicat menjadi 0 mm.
63
16. Kemudian membuka pengunci batang vicat sehingga
batang vicat jatuh dan ujung jarum yang kecil menekan
permukaan pasta semen, sehingga terjadi penurunan.
17. Menunggu selama 30 detik.
18. Setelah 30 detik, mengunci kembali batang vicat dan baca
nilai penurunan yang terjadi pada pasta semen.
19. Mengangkat kembali batang vicat dan memposisikan
kembali ujung jarum pada permukaan pasta semen, tetapi
dengan menggeser posisinya 1 cm dari posisi awal,
kemudian kunci batang vicat dan mengatur kembali posisi
bacaan menjadi 0, dan tunggu selama 15 menit.
20. Setelah 15 menit jatuhkan kembali batang vicat dan baca
nilai penurunannya.
21. Mengulangi langkah 19 dan 20 hingga tidak terjad
penurunan lagi pada pasta semen.
22. Setelah selesai dapat dilanjutkan dengan pengolahan data
hasil pengujian.
c. Pengolahan data hasil pengujian
1. Waktu pengikatan awal diperoleh dari penurunan sebesar
25 mm yang di alami pasta semen pada saat pengujian,
apabila pada saat pengujian tidak ada data yang
menunjukkan penurunan 25 mm, maka dapat dihitung
dengan rumus :
(25 mm−b )
¿ a− ( a−d )
( c−b )
Keterangan :
64
interval waktu penurunan 25 mm
d = interval waktu pada saat sebelum terjadinya
penurunan 25 mm
25 mm = penurunan yang menandakan ikatan awal
2. Waktu pengikatan akhir didapat pada saat tidak terjadi lagi
penurunan pada pasta semen saat pengujian dilakukan.
Tujuan
Peralatan
Bahan
Langkah Kerja
a. Persiapan pengujian
1. Menyiapkan minyak tanah secukupnya.
2. Menyiapkan semen sebanyak 64 gram.
3. Mengisi minyak tanah kedalam botol Le Catiler sampai
terisi dibatasan garis 0 dan 1 yang ada pada botol Le
Catiler, kemudian tutup botol Le Catiler.
65
4. Kemudian memasukkan botol Le Catiler yang telah berisi
minyak tanah kedalam Water bath yang telah terisi air
selama 60 menit.
5. Setelah 60 menit keluarkan botol Le Catiler dari dalam
Water bath, kemudian baca nilai V1 (V1 adalah nilai
permukaan minyak yang berada diantara garis 0 dan 1).
6. Kemudian pengujian dapat dilaksanakan.
b. Pelaksanaan pengujian
1. Memasukkan semen yang telah disiapkan kedalam botol
Le Catiler yang telah berisi minyak tanah secara perlahan
menggunakan corong kaca, diusahakan tidak ada semen
yang menempel pada dinding bagian dalam botol Le
Catiler.
2. Selanjutnya memiringkan botol Le Catiler, dan memutar
botol selama ± 15 menit untuk mengeluarkan udara yang
masih ada didalam botol Le Catiler.
3. Kemudian menutup botol Le Catiler dan memasukkan
kembali botol kedalam Water bath selama 60 menit.
4. Setelah itu mengeluarkan botol Le Catiler dari dalam
Water bath, kemudian membaca nilai V2 (nilai permukaan
minyak tanah yang mengalami peningkatan akibat semen
yang dimasukkan kedalam botol Le Catiler).
5. Selanjutnya dilanjutkan dengan perhitungan data hasil
pengujian.
c. Perhitungan data hasil pengujian
Berat Semen
Berat densitas ¿ ×d
V 2−V 1
Keterangan :
V1= volume minyak tanah (diperoleh dari hasil permukaan
minyak yang berada diantara garis 0 dan 1 pada botol Le
Catiler)
66
V2= volume minyak tanah + semen (diperoleh dari nilai
permukaan minyak tanah yang mengalami peningkatan akibat
semen yang dimasukkan kedalam botol Le Catiler)
d = berat densitas air yaitu 1
Tujuan
Peralatan
Bahan
Semen 3 Roda
Langkah Kerja
a. Persiapan pengujian
1. Menyusun saringan mulai dari saringan No.100, kemudian
dibawahnya No.200 + Pan.
2. Memasang saringan yang telah disusun pada Sieve shaker
machine.
3. Menyiapkan semen sebanyak 50 gram.
b. Pelaksanaan pengujian
67
3. Kemudian mematikan Sieve shaker machine dan
melakukan penimbangan untuk setiap semen yang tertahan
pada saringan No.100, No.200 dan Pan.
4. Selanjutnya dapat dilanjutkan dengan melakukan
perhitungan hasil pengujian.
68
3.7 Jadwal Pelaksanaan Skripsi (Schedule)
Tahun 2021
No Jenis Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 M21 M22 M23 M24 M25 M26
Pencarian Data Penelitian
1
Terdahulu
2 Pengajuan Judul
4 *Penelitian Awal
7 *Penelitian Lanjutan
*Penelitian Lanjutan : Pembuatan Sampel Beton, Uji Setting Time Mortar dan Kuat Tekan Beton
68
69
70