Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Bahan


Pengujian bahan dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Wiralodra di Indramayu. Pengujian bahan dalam laporan ini terdiri
dari tiga macam bahan yang akan diuji yaitu pasir, bottom ash dan fly ash, yang
akan mengalami pengujian analisa saringan, berat jenis, penyerapan air dan
pengujian kadar air.

4.1.1 Pengujian Saringan


1. Analisa Saringan Pasir
Berat Cawan = 114 gr
Cawan + Pasir = 1566 gr
Berat Pasir Kering = 1452 gr

Tabel 4.1 Hasil Analisa Pengujian Saringan Pasir


Ukuran Lubang Jumlah Persentase
Berat Jumlah Berat
Ayakan (mm) (%)
Tertahan (gr) Tertahan (gr)
Inch mm Tertahan Lolos
(3/8") 10 0 0 0,00 100,00
No. 4 4,8 0 0 0,00 100,00
No. 8 2,4 37 37 2,55 97,45
No.16 1,2 151 188 12,95 87,05
No. 30 0,6 621 809 55,72 44,28
No. 50 0,3 399 1208 83,20 16,80
No. 100 0,15 244 1452 100,00 0,00
No. 200 0,0075
PAN
(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)
Dari tabel analisa saringan di atas, maka dapat diketahui melalui kategori
pasir menurut SNI 03-1968-1990 bahwa pasir yang digunakan dalam penelitian
termasuk ke dalam daerah gradasi II yaitu daerah gradasi pasir sep\dang seperti
gambar berikut:
44

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


Gambar 4.1 Grafik Hasil Analisa Saringan Pasir

Grafik diatas menunjukan bahwa pasir tersebut menurut SNI 03-1968-1990


dapat digunakan sebagai bahan campuran mortar yang masuk dalam kategori
gradasi pasir butir maksimum 40mm.

2. Analisa Saringan Fly ash


Berat Cawan = 114 gr
Cawan + fly ash = 579 gr
Berat fly ash kering = 465 gr
Tabel 4.2 Hasil Analisa Pengujian Saringan Fly ash

Ukuran Lubang Berat Jumlah Persentase


Jumlah Berat
Ayakan (mm) Tertahan (%)
Tertahan (gr)
Inch mm (gr) Tertahan Lolos
(3/8") 10 0 0 0,00 100,00
No. 4 4,8 0 0 0,00 100,00
No. 8 2,4 141 141 30,32 69,68
No.16 1,2 128 269 57,85 42,15
No. 30 0,6 85 354 76,13 23,87
No. 50 0,3 38 392 84,30 15,70
No. 100 0,15 73 465 100,00 0,00
No. 200 0,0075    
 
PAN    
45

Dari tabel analisa saringan di atas, maka dapat diketahui melalui kategori
pasir menurut SNI 03-1968-1990 bahwa Fly ash yang digunakan dalam penelitian
termasuk ke dalam daerah gradasi II yaitu daerah gradasi pasir sedang seperti
gambar berikut:

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


Gambar 4.2 Grafik Hasil Analisa Saringan Fly Ash

3. Analisa Saringan Bottom ash


Berat Cawan = 581 gr
Cawan + bottom ash = 1495 gr
Berat bottom ash kering = 465 gr
Tabel 4.3 Hasil Analisa Saringan Bottom Ash

Ukuran Lubang Berat Jumlah Persentase


Jumlah Berat
Ayakan (mm) Tertahan (%)
Tertahan (gr)
Inch mm (gr) Tertahan Lolos
(3/8") 10 0 0 0,00 100,00
No. 4 4,8 0 0 0,00 100,00
No. 8 2,4 144 144 15,75 84,25
No.16 1,2 138 282 30,85 69,15
No. 30 0,6 379 661 72,32 27,68
No. 50 0,3 132 793 86,76 13,24
No. 100 0,15 121 914 100,00 0,00
No. 200 0,075        
PAN          
46

Dari tabel analisa saringan di atas, maka dapat diketahui melalui kategori
pasir menurut SNI 03-1968-1990 bahwa bottom ash yang digunakan dalam
penelitian termasuk ke dalam daerah gradasi II yaitu daerah gradasi pasir sedang
seperti gambar berikut:

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


Gambar 4.3 Grafik Hasil Analisa Saringan Bottom Ash

4.1.2 Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air


Berat jenis dan penyerapan air pada laporan ini berdasarkan SNI 1970-2008
tentang Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus, yang terdiri dari 3
macam yakni berat jenis dan penyerapan air pada pasir, fly ash dan bottom ash.
1. Berat Jenis dan Penyerapan Air pada Pasir
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air pada Pasir
Pengujian Benda Uji Notasi Hasil I Hasil II Satuan
Berat Jenuh Kering
S 500 500 gram
Permukaan
Berat Benda Uji Kering
A 472 473 gram
Oven
Berat Piknometer dengan
B 660 660 gram
Air Suling
Berat Piknometer dengan
C 946 947 gram
Benda Uji dan Air Suling
(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)
47

Perhitungan Notasi Persamaan Hasil 1 Hasil 2 Rata-rata


Berat Jenis Curah dalam ‫ܣ‬
Sd ሺ‫ ܤ‬൅ ܵെ‫ܥ‬ሻ 2,21 2,22 2,21
Air
Berat Jenis Curah Jenuh ܵ
Ss ሺ‫ ܤ‬൅ ܵെ‫ܥ‬ሻ
2,34 2,35 2,34
Kering Permukaan
‫ܣ‬
Berat Jenis Semu Sa 2,54 2,54 2,54
ሺ‫ ܤ‬൅ ‫ ܣ‬െ‫ܥ‬ሻ
ܵെ‫ܣ‬
Penyerapan Air Sw ൈ
ͳͲͲΨ 5,93 5,71 5,82
‫ܣ‬
(Sumber: SNI 1970 – 2008)

2. Berat Jenis dan Penyerapan Air pada Fly ash


Tabel 4.5 Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air pada Fly Ash
Pengujian Benda Uji Notasi Hasil I Hasil II Satuan
Berat Jenuh Kering
S 500 500 gram
Permukaan
Berat Benda Uji Kering
A 488 487 gram
Oven
Berat Piknometer dengan
B 660 660 gram
Air Suling
Berat Piknometer dengan
C 950 951 gram
Benda Uji dan Air Suling
(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)

3. Berat Jenis dan Penyerapan Air pada Bottom ash


Tabel 4.6 Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Bottom ash
Pengujian Benda Uji Notasi Hasil I Hasil II Satuan
Berat Jenuh Kering
S 100 100 gram
Permukaan
Berat Benda Uji Kering
A 92 93 gram
Oven
Berat Piknometer dengan
B 660 660 gram
Air Suling
Berat Piknometer dengan
C 712 713 gram
Benda Uji dan Air Suling
(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)
48

4.1.3 Pengujian Kadar Lumpur Pasir


Dari hasil pengujian kadar lumpur pasir yang dilakukan didapatkan hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Kadar Lumpur Pasir
Pengujian Satuan Nilai
Tinggi pasir (V1) ml 425
Tinggi lumpur (V2) ml 15
Tinggi lumpur + pasir (V3) ml 440
Kadar lumpur (V2 : V3) x 100% % 3,41
(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa kadar lumpur agregat halus sebesar
3,41%. Menurut ASTM C-117-04, kadar lumpur pasir yang diperbolehkan adalah
kurang dari 5%, karena kadar lumpur yang berlebih akan mengganggu pengikatan
antara semen dan pasir sehingga pengikatan menjadi tidak maksimal.

4.1.4 Pengujian Kadar Garam Air Laut


Dari hasil pengujian kadar garam air laut pantai Panjiwa yang berada di
kecamatan Kandanghaur yang diukur menggunakan alat refraktometer didapatkan
hasil sebagai berikut :

Gambar 4.4 Hasil Pembacaan Kadar Garam Dengan Refraktometer

Berdasarkan gambar 4.4 diketahui bahwa pembacaan kadar garam yang


ditunjukan oleh refraktometer sebesar 32‰ atau 32 ppt (part per thousand), yang
49

berarti dalam 1000 molekul air laut terkandung 32 molekul garam. Jika diubah
menjadi persentase kadar garam yaitu :
32‰ = 32/1000 = 0,032
0,032 x 100%= 3,2%
Maka, kadar garam yang terkandung dalam air laut pantai Panjiwa adalah
3,2%.
4.1.5 Pengujian Kadar Air
A. Uji Kadar Air dengan Alat Speedy Moisture Tester
Uji Kadar Air dengan Alat Speedy Moisture Tester Berdasarkan hasil
pengujian di laboratorium menggunakan alat Speedy Moisture Tester, kadar air
dari pasir, fly ash serta bottom ash adalah sebagai berikut:
1. Pengujian Kadar Air Pada Pasir
Berikut adalah hasil pengujian serta perhitungan dari pengujian kadar air
pada pasir :
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Kadar Air pada Pasir

Hasil Uji
Uraian
Sampel 1 Sampel 2
Nilai Kadar Air Pasir menggunakan alat
6,75 6,60
Speedy Moisture Tester (%)
Nilai Rata-rata 6,675 %
(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)
2. Pengujian Kadar Air Pada Fly ash
Berikut adalah hasil pengujian serta perhitungan dari pengujian
kadar air pada fly ash :
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Kadar Air pada Fly Ash

Hasil Uji
Uraian
Sampel 1 Sampel 2
Nilai Kadar Air Pasir menggunakan alat
3,00 3,50
Speedy Moisture Tester (%)
Nilai Rata-rata 3,25 %
50

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)

3. Pengujian Kadar Air Pada Bottom ash


Berikut adalah hasil pengujian serta perhitungan dari pengujian
kadar air pada bottom ash :
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Kadar Air pada Bottom Ash

Hasil Uji
Uraian
Sampel 1 Sampel 2
Nilai Kadar Air Pasir menggunakan alat
9,75 9,00
Speedy Moisture Tester (%)
Nilai Rata-rata 9,375 %
(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)

B. Uji Kadar Air dengan Oven


Sesuai dengan SNI 03-1971-1990 tentang Metode Pengujian Kadar Air
Agregat, dan berdasarkan hasil pengujian di laboratorium dengan memanfaatkan
media oven, didapat hasil kadar air pasir dan bottom ash sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji Kadar Air Pasir dan Bottom Ash

Nomor Contoh dan Kedalaman Pasir Bottom Ash


No. Satuan
Kode cawan yang digunakan A B 1 2

1. Berat wadah + contoh basah gram 64,41 62,37 66,11 67,23

2. Berat wadah + contoh kering gram 60,22 57,97 58,75 58,99

3. Berat Air = 1 – 2 gram 4,19 4,40 7,36 8,24

4. Berat wadah gram 10,63 11,96 10,72 11,52

5. Berat contoh kering = 2 – 4 gram 46,59 46,01 48,03 47,47

6. Kadar air = 3 : 5 % 8,99 9,56 10,71 10,38

Rata-rata (%) 9,28 5,37


(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)
51

Dalam pengujian kadar air yang telah dilakukan, metode yang dilaksanakan
dibagi menjadi dua yakni dengan metode pengeringan melalui oven serta dengan
menggunakan alat uji Speedy Moisture Tester.

4.2 Pembuatan Campuran Mortar


Proporsi campuran dihitung berdasarkan SNI 15-3758-2004, dengan
menyesuaikan tipe mortar menjadi dua jenis yaitu tipe S dan M. Perhitungan
proporsi campuran mortar yang dilakukan terdapat dua macam, yaitu perhitungan
mortar normal dan mortar FABA (Fly Ash & Bottom Ash) dengan sikament ln.
Rumus perhitungan proporsi campuran mortar normal dijelaskan sebagai berikut:
A = 1620 × (C/B)
Dimana B adalah 3 kali berat pasir kering untuk volume 28 L (3 × 28 = 108)
dan C adalah nilai massa semen per 28 L dengan massa semen S sebesar 34 kg
dan massa semen M sebesar 36 kg. Maka diperoleh perhitungan:
AS = 1620 × (C/B) = 1620 × (34/108) = 510 gr
AM = 1620 × (C/B) = 1620 × (36/108) = 540 gr
Di mana
AS = berat semen pada mortar tipe S dengan 1620 gr pasir
AM = berat semen pada mortar tipe M dengan 1620 gr pasir

4.2.1 Proporsi Campuran Mortar Normal


Benda uji yang digunakan adalah kubus dengan dimensi 5cm x 5cm x 5cm,
jadi kebutuhan material untuk masing masing sampel dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
Volume kubus = sisi x sisi x sisi

= 0,05 x 0,05 x 0,05 = 0,000125 m3

Jadi kebutuhan untuk masing-masing benda uji adalah 0,000125 m 3, dengan


rincian sebagai berikut :
52

Tabel 4.13 Proporsi Campuran Mortar Normal

Bahan – bahan Mortar Tipe S (gr) Mortar Tipe M (gr)

Pasir 174.7 170.7

Semen 55.0 56.9

Air 27.5 28,4


(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)

4.2.2 Proporsi Campuran Mortar FABA Dengan Sikament LN


Benda uji yang digunakan adalah kubus dengan dimensi 5cm x 5cm x 5cm,
jadi kebutuhan material untuk masing masing sampel dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
Volume kubus = sisi x sisi x sisi

= 0,05 x 0,05 x 0,05 = 0,000125 m3

Jadi kebutuhan untuk masing-masing benda uji adalah 0,000125 m 3, dengan


rincian sebagai berikut :
Tabel 4.14 Proporsi Campuran Mortar FABA Dengan dan Tanpa Sikament ln

Mortar Mortar Mortar Mortar


FABA FABA FABA FABA
Bahan – bahan
Sikament Sikament Sikament Sikament
0% (gr) 0,5% (gr) 1,5% (gr) 2,5% (gr)

Semen 90% + FA 10% 52,9 52,9 52,9 52,9


FA 30% + BA 70% 168,0 168,0 168,0 168,0
Air 26,5 26,5 26,5 26,5
Sikament LN 0 0,26 0.79 1,32
(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)

4.3 Hasil Pengujian Kuat Tekan Mortar


Hasil uji kuat tekan mortar terdiri dari dua jenis percobaan yakni proporsi
campuran mortar normal dan mortar campuran FABA dengan maupun tanpa
53

penambahan sikamernt ln. Untuk menghitung kuat tekan mortar digunakan rumus
sebagai berikut :
Kuat tekan mortar (f ‘ c) = P/A (kg/cm2)
Keterangan :
P = Beban maksimum (kg)
A = Luas penaMPang benda uji (cm2)

4.3.1 Hasil Kuat Tekan Mortar Pada Rendaman Air Tawar 14 hari
Dari hasil pengujian dan perhitungan uji kuat tekan pada seluruh sampel
mortar rendaman air tawar usia 14 hari dihasilkan data sebagai berikut :
Tabel 4.15 Hasil Kuat Tekan Mortar Usia Rendaman 14 Hari Air Tawar
Mortar rendaman air tawar 14 hari

Nilai Kuat
Dimensi (mm)
No. Tipe Mortar Kubus Tekan rata-
rata (MPa)
P L
1 Mortar S 50 50 9,75
2 Normal M 50 50 16,10
3 FABA Sikament 0% 50 50 9,90
4 FABA Sikament 0,5% 50 50 10.90
5 FABA Sikament 1,5% 50 50 13,75
6 FABA Sikament 2,5% 50 50 18,50
(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)
Dari hasil pengujian kuat tekan mortar normal dengan air tawar diatas,
dapat diambil kesimpulan bahwa perawatan menggunakan air tawar pada usia
rendam 14 hari, masing sampel menghasilkan kuat tekan bervariasi, diantaranya :
mortar normal S dengan kuat tekan rata-rata 9,75 MPa, mortar normal M dengan
kuat tekan rata-rata 16,10 Mpa, mortar FABA Sikament ln 0 % dengan kuat tekan
rata-rata 9,9 MPa, mortar FABA Sikament ln 0,5 % dengan kuat tekan rata-rata
10,9 MPa, mortar FABA Sikament ln 1,5 % dengan kuat tekan rata-rata 13,75
MPa, mortar FABA Sikament ln 2,5 % dengan kuat tekan rata-rata 18,5 MPa.
54

4.3.2 Hasil Kuat Tekan Mortar Pada Rendaman Air Tawar 28 hari
Dari hasil pengujian dan perhitungan uji kuat tekan pada seluruh sampel
mortar rendaman air tawar usia 28 hari dihasilkan data sebagai berikut :
Tabel 4.18 Hasil kuat tekan mortar usia rendam 28 hari air tawar

Mortar rendaman air tawar 28 hari


Nilai Kuat
Dimensi (mm)
No. Tipe Mortar Kubus Tekan rata-
P L rata (MPa)
1 Mortar S 50 50 11,80
2 Normal M 50 50 17,50
3 FABA Sikament 0% 50 50 11,55
4 FABA Sikament 0,5% 50 50 11,85
5 FABA Sikament 1,5% 50 50 16,85
6 FABA Sikament 2,5% 50 50 20,45
(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)
Dari hasil pengujian kuat tekan mortar normal dengan air PDAM diatas,
dapat diambil kesimpulan bahwa perawatan menggunakan air tawar pada usia
rendam 28 hari, masing sampel menghasilkan kuat tekan bervariasi, diantaranya :
mortar normal S dengan kuat tekan rata-rata 11,8 MPa, mortar normal M dengan
kuat tekan rata-rata 17,5 Mpa, mortar FABA Sikament ln 0 % dengan kuat tekan
rata-rata 11,55 MPa, mortar FABA Sikament ln 0,5 % dengan kuat tekan rata-rata
11,85 MPa, mortar FABA Sikament ln 1,5 % dengan kuat tekan rata-rata 16,85
MPa, mortar FABA Sikament ln 2,5 % dengan kuat tekan rata-rata 20,45 MPa.

4.3.3 Hasil Kuat Tekan Mortar Pada Rendaman Air Laut 14 Hari
Dari hasil pengujian dan perhitungan uji kuat tekan pada seluruh sampel
mortar rendaman air laut usia 14 hari dihasilkan data sebagai berikut:
55

Tabel 4.21 Hasil kuat tekan mortar usia rendam 14 hari air laut
Mortar rendaman air laut 14 hari
Nilai Kuat
Dimensi (mm)
No. Tipe Mortar Kubus Tekan rata-
P L rata (MPa)
1 Mortar S 50 50 9,75
2 Normal M 50 50 15,25
3 FABA Sikament 0% 50 50 7,00
4 FABA Sikament 0,5% 50 50 7,75
5 FABA Sikament 1,5% 50 50 7,85
6 FABA Sikament 2,5% 50 50 8,60
(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)
Dari hasil pengujian kuat tekan mortar normal dengan air laut diatas, dapat
diambil kesimpulan bahwa perawatan menggunakan air laut pada usia rendam 14
hari, masing sampel menghasilkan kuat tekan bervariasi, diantaranya : mortar
normal S dengan kuat tekan rata-rata 9,75 MPa, mortar normal M dengan kuat
tekan rata-rata 15,25 Mpa, mortar FABA Sikament ln 0 % dengan kuat tekan rata-
rata 7 MPa, mortar FABA Sikament ln 0,5 % dengan kuat tekan rata-rata 7,75
MPa, mortar FABA Sikament ln 1,5 % dengan kuat tekan rata-rata 7,85 MPa,
mortar FABA Sikament ln 2,5 % dengan kuat tekan rata-rata 8,6 MPa.
4.3.4 Hasil Kuat Tekan Mortar Pada Rendaman Air Laut 28 Hari
Dari hasil pengujian dan perhitungan uji kuat tekan pada seluruh sampel
mortar rendaman air laut usia 28 hari dihasilkan data sebagai berikut:
Tabel 4.24 Hasil Kuat Tekan Mortar Usia Rendam 28 Hari
Mortar rendaman air laut 28 hari
Nilai Kuat
Dimensi (mm)
No. Tipe Mortar Kubus Tekan rata-
P L rata (MPa)
1 Mortar S 50 50 6,80
2 Normal M 50 50 9,00
3 FABA Sikament 0% 50 50 6,75
4 FABA Sikament 0,5% 50 50 9,35
5 FABA Sikament 1,5% 50 50 10,20
6 FABA Sikament 2,5% 50 50 20,00

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


56

Dari hasil pengujian kuat tekan mortar normal dengan air laut diatas, dapat
diambil kesimpulan bahwa perawatan menggunakan air laut pada usia rendam 28
hari, masing sampel menghasilkan kuat tekan bervariasi, diantaranya : mortar
normal S dengan kuat tekan rata-rata 6,8 MPa, mortar normal M dengan kuat
tekan rata-rata 9 Mpa, mortar FABA Sikament ln 0 % dengan kuat tekan rata-rata
6,75 MPa, mortar FABA Sikament ln 0,5 % dengan kuat tekan rata-rata 9,35
MPa, mortar FABA Sikament ln 1,5 % dengan kuat tekan rata-rata 10,2 MPa,
mortar FABA Sikament ln 2,5 % dengan kuat tekan rata-rata 20 MPa.

4.4 Pembahasan Analisa Pengaruh


Analisa perbandingan kuat tekan mortar terhadap air rendaman dihitung
untuk menentukan ada atau tidaknya pengaruh 3 variabel yang terdapat dalam
penelitian yaitu : pengaruh penambahan FABA terhadap pengganti pasir sebagai
agregat halus sebagai bahan pembuatan mortar, pengaruh air laut untuk rendaman
mortar dan pengaruh penambahan zat aditif berupa Sikament LN.

4.4.1 Analisa Perbandingan Mortar Normal


Analisa perbandingan kuat tekan mortar normal S dan M dihitung untuk
menentukan ada atau tidaknya pengaruh rendaman air laut terhadap hasil kuat
tekan mortar normal. Analisa yang dihitung adalah perbandingan hasil kuat tekan
mortar normal S dengan mortar normal M. Didapatkan hasil sebagai berikut :
Mortar Usia Rendaman air tawar

Kuat tekan rata-rata Persentase


Tipe mortar perubahan Keterangan
14 hari 28 hari (%)
Mortar normal S 9,75 11,8 17,37 Naik
Mortar normal M 16,1 17,5 8,00 Naik
Mortar Usia Rendaman air laut

Kuat tekan rata-rata Persentase


Tipe mortar perubahan Keterangan
14 hari 28 hari (%)
Mortar normal S 9,75 6,8 -43,38 Turun
Mortar normal M 15,25 9 -69,44 Turun
57

4.4.2 Analisa Perbandingan Kuat Tekan Mortar Untuk Menentukan


Pengaruh FABA
Analisa perbandingan kuat tekan mortar dihitung untuk menentukan ada
atau tidaknya pengaruh penambahan FABA terhadap pengganti pasir sebagai
agregat halus sebagai bahan pembuatan mortar. Analisa yang dihitung adalah
perbandingan hasil kuat tekan mortar normal S tanpa FABA dan mortar FABA
tanpa kandungan Sikament LN. Didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.29 Perbandingan kuat tekan dan persentase perubahan antara mortar
normal dan mortar FABA
58

Jenis Air Kuat Tekan Rata-rata Perubahan


Usia rendaman keterangan
Rendaman Normal S FB Sika 0% (%)
Air tawar 14 hari 9,75 9,90 1,52 Naik
(PDAM) 28 hari 11,80 11,55 -2,16 Turun
14 hari 9,75 7,00 -39,29 Turun
Air laut
28 hari 6,80 6,75 -0,74 Turun

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


Pada mortar normal S 14 hari rendaman air tawar didapat kuat tekan rata-
rata 9,75 MPa, mortar FABA Sika 0% 14 hari rendaman air tawar mengalami
kenaikan dengan kuat tekan rata-rata 9,90 MPa (1,52%). Pada mortar normal S 28
hari rendaman air tawar didapat kuat tekan rata-rata 11,80 MPa, mortar FABA
Sika 0% 28 hari rendaman air tawar mengalami penurunan dengan kuat tekan
rata-rata 11,55 MPa (-2,16%). Pada mortar normal S 14 hari rendaman air laut
didapat kuat tekan rata-rata 9,75 MPa, mortar FABA Sika 0% 14 hari rendaman
air laut mengalami penurunan dengan kuat tekan rata-rata 7,00 MPa (-39,29%).
Pada mortar normal S 28 hari rendaman air laut didapat kuat tekan rata-rata 6,80
MPa, mortar FABA Sika 0% 28 hari rendaman air laut mengalami penurunan
dengan kuat tekan rata-rata 6,75 MPa (-0,74%).
Dari hasil pengujian dan perhitungan uji kuat tekan pada tabel perbandingan
kuat tekan dan persentase perubahan antara mortar normal dan mortar FABA
diatas dihasilkan data grafik perbandingan kuat tekan mortar normal S dengan
mortar FABA tanpa Sikament LN sebagai berikut:
59

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


Gambar 4.15 Grafik perbandingan kuat tekan mortar normal S dengan mortar
FABA tanpa Sikament LN

Dari tabel dan grafik diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penambahan
FABA terhadap pengganti pasir sebagai agregat halus sebagai bahan pembuatan
mortar dapat mengakibatkan penurunan hasil kuat tekan pada mortar. Jika
dibandingkan dengan mortar normal tanpa FABA yang memiliki kuat tekan rata-
rata yang lebih tinggi dibandingkan mortar dengan penambahan FABA.

4.4.3 Analisa Perbandingan Kuat Tekan Mortar Untuk Menentukan


Pengaruh Air Laut
Analisa perbandingan kuat tekan mortar dihitung untuk menentukan ada
atau tidaknya pengaruh air laut untuk rendaman mortar, Analisa yang dihitung
adalah perbandingan hasil kuat tekan mortar rendaman air tawar dan mortar
rendaman air laut, didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.30 Perbandingan kuat tekan dan persentase perubahan antara mortar
normal air tawar dan air laut usia rendaman 14 hari
Mortar Usia Rendaman 14 Hari
Kuat tekan rata-rata Persentase
No Tipe mortar Keterangan
Air tawar Air laut perubahan
1 Pabrikasi 5,5 5,3 -3,77 Turun
2 Mortar S 9,75 9,75 0,00 Tetap
3 Normal M 16,1 15,25 -5,57 Turun

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


60

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


Gambar 4.16 Grafik perbandingan kuat tekan mortar normal air tawar & laut 14
hari
Pada mortar normal S usia 14 hari rendaman air tawar didapat kuat tekan
rata-rata 9,75 MPa, mortar normal S rendaman air laut 14 hari mengalami
kesamaan dengan kuat tekan rata-rata 9,75 MPa (0%). Pada mortar normal M usia
14 hari rendaman air tawar didapat kuat tekan rata-rata 16,1 MPa, mortar normal
M rendaman air laut 14 hari mengalami penurunan dengan kuat tekan rata-rata
15,25 MPa (5,57%).
Tabel 4.31 Perbandingan kuat tekan dan persentase perubahan antara mortar
FABA air tawar dan air laut usia rendaman14 hari
Mortar Usia Rendaman 14 Hari

Kuat tekan rata-rata Persentase


Tipe mortar perubahan Keterangan
Air tawar Air laut (%)
FABA Sikament 0% 9,9 7 -41,43 Turun
FABA Sikament 0,5% 10,9 7,75 -40,65 Turun
FABA Sikament 1,5% 13,75 7,85 -75,16 Turun
FABA Sikament 2,5% 18,5 8,6 -115,12 Turun
(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)
61

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


Gambar 4.17 Grafik perbandingan kuat tekan mortar FABA air tawar & laut 14
hari

Pada tabel diatas bisa disimpulkan bahwa mortar FABA Sika 0% usia 14
hari rendaman air tawar didapat kuat tekan rata-rata 9,9 MPa, mortar FABA Sika
0% rendaman air laut 14 hari mengalami penurunan dengan kuat tekan rata-rata 7
MPa (41,43%). Pada mortar FABA Sika 0,5% usia 14 hari rendaman air tawar
didapat kuat tekan rata-rata 10,9 MPa, mortar FABA Sika 0,5% rendaman air laut
14 hari mengalami penurunan dengan kuat tekan rata-rata 7,75 MPa (40,65%).
Pada mortar FABA Sika 1,5% usia 14 hari rendaman air tawar didapat kuat tekan
rata-rata 13,75 MPa, mortar FABA Sika 1,5% rendaman air laut 14 hari
mengalami penurunan dengan kuat tekan rata-rata 7,85 MPa (75,16%). Pada
mortar FABA Sika 2,5% usia 14 hari rendaman air tawar didapat kuat tekan rata-
rata 18,5 MPa, mortar FABA Sika 2,5% rendaman air laut 14 hari mengalami
penurunan dengan kuat tekan rata-rata 8,6 MPa (115,12%).
Tabel 4.32 Perbandingan kuat tekan dan persentase perubahan antara mortar
normal air tawar dan air laut usia rendaman 28 hari
62

Mortar Usia Rendaman 28 Hari


Kuat tekan rata-rata Persentase
No Tipe mortar Keterangan
Air tawar Air laut perubahan
1 Pabrikasi 5,7 5,1 -11,76 Turun
2 Mortar S 11,8 6,8 -73,53 Turun
3 Normal M 17,5 9 -94,44 Turun

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


Gambar 4.18 Grafik perbandingan kuat tekan mortar normal air tawar & laut 28
hari

Pada mortar normal S usia 28 hari rendaman air tawar didapat kuat tekan
rata-rata 11,8 MPa, mortar normal S rendaman air laut 28 hari mengalami
penurunan dengan kuat tekan rata-rata 6,8 MPa (73,53%). Pada mortar normal M
usia 28 hari rendaman air tawar didapat kuat tekan rata-rata 17,5 MPa, mortar
normal M rendaman air laut 28 hari mengalami penurunan dengan kuat tekan rata-
rata 9 MPa (94,44%).
Tabel 4.33 Perbandingan kuat tekan dan persentase perubahan antara mortar
FABA air tawar dan air laut usia rendaman 28 hari
63

Mortar Usia Rendaman 28 Hari

Kuat tekan rata-rata Persentase


Tipe mortar Keterangan
perubahan (%)
Air tawar Air laut
FABA Sikament 0% 11,55 6,75 -71,11 Turun
FABA Sikament 0,5% 11,85 9,35 -26,74 Turun
FABA Sikament 1,5% 16,85 10,2 -65,20 Turun
FABA Sikament 2,5% 20,45 20 -2,25 Turun
(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


Gambar 4.19 Grafik perbandingan kuat tekan mortar FABA air tawar & laut 28
hari

Pada mortar FABA Sika 0% usia 28 hari rendaman air tawar didapat kuat
tekan rata-rata 11,55 MPa, mortar FABA Sika 0% rendaman air laut 28 hari
mengalami penurunan dengan kuat tekan rata-rata 6,75 MPa (71,11%). Pada
mortar FABA Sika 0,5% usia 28 hari rendaman air tawar didapat kuat tekan rata-
rata 11,85 MPa, mortar FABA Sika 0,5% rendaman air laut 28 hari mengalami
penurunan dengan kuat tekan rata-rata 9,35 MPa (26,74%). Pada mortar FABA
Sika 1,5% usia 28 hari rendaman air tawar didapat kuat tekan rata-rata 16,85 MPa,
mortar FABA Sika 1,5% rendaman air laut 28 hari mengalami penurunan dengan
kuat tekan rata-rata 10,2 MPa (65,2%). Pada mortar FABA Sika 2,5% usia 28 hari
64

rendaman air tawar didapat kuat tekan rata-rata 20,45 MPa, mortar FABA Sika
2,5% rendaman air laut 28 hari mengalami penurunan dengan kuat tekan rata-rata
20 MPa (2,25%).
Dari tabel dan grafik diatas dapat diambil kesimpulan bahwa air laut dapat
mengakibatkan kerusakan pada mortar. Karna garam-garam seperti Kalsium
Klorida dan Magnesium Klorida bereaksi secara kimiawi dengan semen, sehingga
mengurangi usia beton (setting time), dilihat pada gambar grafik diatas kuat tekan
mortar rendaman air tawar selalu lebih tinggi ketimbang kuat tekan mortar dengan
usia yang sama tetapi dengan rendaman air laut, untuk kekuatan jangka panjang
menurun dan konsentrasi sulfat pada air laut juga bisa menyebabkan kerusakan
pada pasta mortar.
Tetapi dalam hasil penelitian antara kuat tekan mortar air laut yang
didalamnya mengandung kandungan Sikament ln terdapat sebuah perbedaan
dimana mortar rendaman air laut usia rendaman 28 hari kuat tekan rata-ratanya
lebih tinggi daripada mortar air laut usia rendaman 14 hari, yang berarti dapat
disimpulkan bahwa kandungan Sikament ln dalam mortar bisa mengabaikan efek
kerusakan jangka panjang yang dihasilkan oleh pengaruh rendaman air garam,
sehingga hasil kuat tekan mortar bukannya menurun tapi malah meningkat sesuai
lamanya usia rendaman.
65

4.4.4 Analisa Perbandingan Kuat Tekan Mortar Untuk Menentukan


Pengaruh Penambahan Sikament LN
Analisa perbandingan kuat tekan mortar dihitung untuk menentukan ada
atau tidaknya pengaruh penambahan Sikament LN dalam zat aditif dalam
pembuatan mortar. Analisa yang dihitung adalah perbandingan hasil kuat tekan
mortar FABA tanpa Sikament LN dan mortar FABA dengan kandungan Sikament
LN. Didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.34 Perbandingan kuat tekan dan persentase perubahan antara mortar
FABA Sikament LN 0% dan mortar FABA Sikament LN 0,5%
Jenis Air Kuat Tekan Rata-rata perubahan
Usia rendaman keterangan
Rendaman FB Sika 0% FB Sika 0,5% (%)
Air tawar 14 hari 9,90 10,90 9,17 Naik
(PDAM) 28 hari 11,55 11,85 2,53 Naik
14 hari 7,00 7,75 9,68 Naik
Air laut
28 hari 6,75 9,35 27,81 Naik

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


Pada mortar FABA Sikament LN 0% 14 hari rendaman air tawar didapat
kuat tekan rata-rata 9,90 MPa, mortar FABA Sikament LN 0,5% 14 hari
rendaman air tawar mengalami kenaikan dengan kuat tekan rata-rata 10,90 MPa
(9,17%). Pada mortar FABA Sikament LN 0% 28 hari rendaman air tawar didapat
kuat tekan rata-rata 11,55 MPa, mortar FABA Sikament LN 0,5% 28 hari
rendaman air tawar mengalami kenaikan dengan kuat tekan rata-rata 11,85 MPa
(2,53%). Pada mortar FABA Sikament LN 0% 14 hari rendaman air laut didapat
kuat tekan rata-rata 7,00 MPa, mortar FABA Sikament LN 0,5% 14 hari
rendaman air laut mengalami kenaikan dengan kuat tekan rata-rata 7,75 MPa
(9,68%). Pada mortar FABA Sikament LN 0% 28 hari rendaman air laut didapat
kuat tekan rata-rata 6,75 MPa, mortar FABA Sikament LN 0,5% 28 hari
rendaman air laut mengalami kenaikan dengan kuat tekan rata-rata 9,35 MPa
(27,81%).
66

Tabel 4.35 Perbandingan kuat tekan dan persentase perubahan antara mortar
FABA Sikament LN 0% dan mortar FABA Sikament LN 1,5%
Jenis Air Kuat Tekan Rata-rata perubahan
Usia rendaman keterangan
Rendaman FB Sika 0% FB Sika 1,5% (%)
Air tawar 14 hari 9,90 13,75 28,00 Naik
(PDAM) 28 hari 11,55 16,85 31,45 Naik
14 hari 7,00 7,85 10,83 Naik
Air laut
28 hari 6,75 10,20 33,82 Naik

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


Pada mortar FABA Sikament LN 0% 14 hari rendaman air tawar didapat
kuat tekan rata-rata 9,90 MPa, mortar FABA Sikament LN 1,5% 14 hari
rendaman air tawar mengalami kenaikan dengan kuat tekan rata-rata 13,75 MPa
(28,00%). Pada mortar FABA Sikament LN 0% 28 hari rendaman air tawar
didapat kuat tekan rata-rata 11,55 MPa, mortar FABA Sikament LN 1,5% 28 hari
rendaman air tawar mengalami kenaikan dengan kuat tekan rata-rata 16,85 MPa
(31,45%). Pada mortar FABA Sikament LN 0% 14 hari rendaman air laut didapat
kuat tekan rata-rata 7,00 MPa, mortar FABA Sikament LN 1,5% 14 hari
rendaman air laut mengalami kenaikan dengan kuat tekan rata-rata 7,85 MPa
(10,83%). Pada mortar FABA Sikament LN 0% 28 hari rendaman air laut didapat
kuat tekan rata-rata 6,75 MPa, mortar FABA Sikament LN 1,5% 28 hari
rendaman air laut mengalami kenaikan dengan kuat tekan rata-rata 10,20 MPa
(33,82%).
Tabel 4.36 Perbandingan kuat tekan dan persentase perubahan antara mortar
FABA Sikament LN 0% dan mortar FABA Sikament LN 2,5%
Jenis Air Kuat Tekan Rata-rata perubahan
Usia rendaman keterangan
Rendaman FB Sika 0% FB Sika 2,5% (%)
Air tawar 14 hari 9,90 18,50 46,49 Naik
(PDAM) 28 hari 11,55 20,45 43,52 Naik
14 hari 7,00 8,60 18,60 Naik
Air laut
28 hari 6,75 20,00 66,25 Naik

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


Pada mortar FABA Sikament LN 0% 14 hari rendaman air tawar didapat
kuat tekan rata-rata 9,90 MPa, mortar FABA Sikament LN 2,5% 14 hari
rendaman air tawar mengalami kenaikan dengan kuat tekan rata-rata 18,50 MPa
67

(46,49%). Pada mortar FABA Sikament LN 0% 28 hari rendaman air tawar


didapat kuat tekan rata-rata 11,55 MPa, mortar FABA Sikament LN 2,5% 28 hari
rendaman air tawar mengalami kenaikan dengan kuat tekan rata-rata 20,45 MPa
(43,52%). Pada mortar FABA Sikament LN 0% 14 hari rendaman air laut didapat
kuat tekan rata-rata 7,00 MPa, mortar FABA Sikament LN 2,5% 14 hari
rendaman air laut mengalami kenaikan dengan kuat tekan rata-rata 8,60 MPa
(18,60%). Pada mortar FABA Sikament LN 0% 28 hari rendaman air laut didapat
kuat tekan rata-rata 6,75 MPa, mortar FABA Sikament LN 2,5% 28 hari
rendaman air laut mengalami kenaikan dengan kuat tekan rata-rata 20,00 MPa
(66,25%).
Dari hasil pengujian dan perhitungan uji kuat tekan pada tabel perbandingan
kuat tekan dan persentase perubahan diatas dihasilkan data grafik perbandingan
kuat tekan sebagai berikut:

(Sumber : hasil pengujian dan perhitungan, 2023)


Gambar 4.20 Grafik perbandingan kuat tekan mortar FABA tanpa Sikament LN
dengan mortar FABA mengandung Sikament LN
Dari tabel dan grafik diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penambahan
Sikament LN sebagai bahan zat aditif pembuatan mortar dapat mengakibatkan
kenaikan hasil kuat tekan pada mortar seiring bertambahnya persentase kadungan
Sikament LN dari 0,5% saMPai 2,5%. Jika dibandingkan dengan mortar tanpa
68

kandungan Sikament LN yang memiliki kuat tekan rata-rata yang lebih rendah
dibandingkan mortar dengan penambahan Sikament LN.

Anda mungkin juga menyukai