Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN MODUL 3

COMPUTER NUMERICAL CONTROL

Telah disetujui Oleh Asisten


Tanggal
Nama Asisten Agustina Dwi Lestari
Tanda Tangan

Dikerjakan Oleh :
Nama Mahasiswa NIM
Muhammad Rafli 210481100033
Muchamad Fahrur Rozi Finandi Putra 210481100044
Muhammad Ilham Alfiansyah 210481100001
Muhamad Bagas Mangalir Dino 210481100029
Muchtar Nur Fadhellah 210481100031

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2023
MODUL 3
COMPUTER NUMERICAL CONTROL
Pada modul 3 ini memuat tentang computer numerical control, yang berisi
beberapa sub bab antara lain sebagai berikut:
3.1 Tujuan
Pada modul 2 tentang computer numerical control memiliki beberapa tujuan
yang ingin dicapai antara lain:
1. Praktikan mampu menjelaskan prinsip, baigan-bagian, fungsi masing masing
bagian dan operasional mesin bubut CNC lathe.
2. Praktikan mampu membuat program untuk pembuatan suatu komponen
dengan menggunakan simulator mesin bubut CNC.
3. Praktikan mengetahui gerakan pahat sesuai dengan program yang sudah di
buat, melalui simulasi proses pemesinan dengan simulator mesin bubut CNC.
4. Praktikan mampu menjelaskan prinsip kerja, bagian dan fungsi dan cara
mengoperasikan mesin frais CNC.
5. Praktikan mampu membuat program untuk suatu komponen dengan
menggunakan simulator mesin frais CNC.
6. Praktikan mampu menjelaskan gerak pahat sesuai dengan program yang
sudah dibuat.
3.2 Peralatan dan Bahan
Adapun beberapa peralatan dan bahan yang diperlukan, guna melancarkan
kegiatan praktikum berlangsung antara lain:
1. Komputer atau laptop.
2. Software CNC Base.
3. Software Autodesk Inventor.
4. Software Microsoft Word.
3.3 Dasar Teori
Pada dasar teori menjelaskan beberapa pengertian yang terkait dengan modul
ini, antara lain:
3.3.1 Definisi CNC
Menurut Rahdiyanta (2020), Computer Numerical Control, disingkat
CNC, (berarti "komputer kontrol numerik") merupakan sistem otomasi mesin
perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstrak dan
disimpan di media penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan
sebelumnya di mana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan
atau otomasi sederhana menggunakan cam. Kata NC sendiri adalah singkatan
dalam bahasa Inggris dari kata Numerical Control yang artinya "kontrol
numerik". Mesin NC pertama diciptakan pertama kali pada tahun 1940-an dan
1950-an, dengan memodifikasi mesin perkakas biasa. Dalam hal ini mesin
perkakas biasa ditambahkan dengan motor yang akan menggerakkan pengontrol
mengikuti titik-titik yang dimasukan ke dalam sistem oleh perekam kertas.
Mesin perpaduan antara servo motor dan mekanis ini segera digantikan dengan
sistem analog dan kemudian komputer digital, menciptakan Mesin perkakas
modern yang disebut Mesin CNC yang dikemudian hari telah merevolusi proses
desain. Saat ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia
manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin
hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk massal dengan hasil yang sama
persis dan waktu permesinan yang cepat.
3.3.2 Jenis-jenis mesin CNC
Mesin CNC memiliki beberapa jenis diantaranya sebagai berikut:
a. Mesin CNC Milling
Mesin ini menggunakan pisau pemotong berputar untuk menghilangkan
material dari benda kerja. Dalam operasinya, meja benda kerja dapat bergerak
secara horizontal (sumbu X) dan vertikal (sumbu Y), sedangkan pisau
pemotong dapat bergerak secara horizontal (sumbu Z). Mesin ini umum
digunakan untuk membuat permukaan datar, kontur kompleks, dan lubang
pada benda kerja.
b. Mesin CNC Turning
Mesin ini digunakan untuk menghasilkan produk dengan memutar benda
kerja sambil memotong material yang melekat pada benda kerja tersebut.
Pahat pemotong pada mesin ini bergerak secara horizontal dan vertikal untuk
membentuk permukaan yang diinginkan pada benda kerja yang berputar.
Mesin ini sering digunakan untuk membuat bagian berputar seperti poros,
sumbu, dan lubang.
c. Mesin CNC Drilling
Mesin ini dirancang khusus untuk mengebor lubang pada benda kerja dengan
presisi tinggi. Mesin ini dilengkapi dengan pahat pengebor yang bergerak
secara otomatis ke posisi yang ditentukan oleh program CNC. Mesin ini
umum digunakan dalam produksi massal atau pengolahan industri yang
membutuhkan banyak lubang dengan ukuran dan kedalaman yang seragam.
d. Mesin CNC Grinding
Mesin ini digunakan untuk menghasilkan permukaan yang sangat halus atau
akurat pada benda kerja. Mesin ini menggunakan roda gerinda yang berputar
dengan kecepatan tinggi untuk mengikis atau menghaluskan permukaan
benda kerja. Mesin ini umumnya digunakan dalam pembuatan alat-alat
presisi, cetakan, dan komponen yang membutuhkan tingkat akurasi yang
tinggi.
e. Mesin CNC Router
Mesin ini sering digunakan dalam industri kayu, reklamasi, dan desain untuk
memotong, mengukir, atau membuat pola kompleks pada material seperti
kayu, plastik, atau logam lunak. Mesin ini menggunakan pahat pemotong atau
pisau berputar yang dikendalikan oleh program CNC untuk membuat desain
yang presisi dan detail.
f. Mesin CNC Laser Cutting
Mesin ini menggunakan teknologi laser untuk memotong material dengan
presisi tinggi. Proses pemotongan terjadi dengan menyalakan laser yang
sangat kuat untuk mencairkan atau menguapkan material pada jalur yang
ditentukan oleh program CNC.
3.3.3 Bahasa Pemrograman
Pemrograman dengan mesin CNC, dapat dilakukan dengan 2 macam cara,
yaitu:
a. Pemrograman manual Pemrograman dengan cara manual adalah
pemrograman dengan cara memasukan data ke mesin dengan mengetik
tombol-tombol masukan data melalui keyboard yang terdapat pada
pengendali mesin.
b. Pemrograman otomatis pemrograman otomatis adalah pemrograman dengan
memasukan data ke mesin melalui perangkat lunak (disket, kaset, dan
flashdisk, serta interface 232) melalui kontak layanan kaset yang tersedia
pada panel pengendali mesin.
Pemrograman ini menggunakan bahasa numerik yang dikenal dengan
nama bahasa kode yang telah distandarisasi oleh DIN dan ISO. Kode bahasa
yang dimasukkan ke mesin dapat berupa kode G, kode M dan kode A.
Tabel 3. 1 Fungsi dan Kegunaan tombol masukan data dari fungsi G, M dan A

Kode Fungsi dan


Fungsi kegunaan
a. Kode fungsi G
G00 Perintah gerakan cepat tanpa penyayatan

G01 Perintah gerakan sayat linear lurus, melintang dan


tirus.

G02 Gerakan perintah interpolasi melingkar searah jarum


jam.

G03 Gerakan perintah interpolasi melingkar berlawanan


arah jarum jam

G04 Perintah waktu tinggal diam.

G21 Perintah pembuatan blok kosong/kantong.

G24 Perintah penetapan radius.

G25 Perintah pemanggilan program subrutin/subprogram.

G27 Perintah melompat ke nomor blok program.

G33 Perintah pemotongan ulir tunggal.

G64 Perintah mematikan motor asutan/step motor.

G65 Perintah pelayanan disket atau kaset.

G66 Perintah pelayanan dengan komputer (external


programming system).

G73 Perintah siklus pengeboran dengan pemutusan tatal.


G78 Perintah siklus penyayatan ulir.

G81 Perintah siklus pengeboran langsung.

G82 Perintah siklus pengeboran dengan waktu tinggal


diam.

G83 Perintah siklus pengeboran dengan penarikan tatal.

G84 Perintah siklus pembubutan memanjang.

G85 Perintah siklus pereameran.

G86 Perintah siklus pemotongan alur.

G88 Perintah siklus pembubutan melintang.

G89 Perintah siklus pereameran dengan waktu tinggal


diam.
G90 Perintah program harga absolut.

G91 Perintah program harga inkremental.


G92 Perintah program harga absolut.

b. Kode fungsi M
M00 Perintah berhenti program.

M03 Perintah sumbu utama berputar searah jarum jam.


M04 Perintah sumbu utama berputar berlawanan arah
dengan jarum jam.
M05 Perintah sumbu utama berhenti terprogram
a. Perintah pergantian alat potong dengan cara
terprogram.

b. Perhitungan panjang pahat.


M06 Perintah kembali ke program utama/akhir
subprogram.
M17 Perintah program berakhir.

M30 Perintah kompensasi kelonggaran secara otomatis.


M98 Perintah kompensasi kelonggaran secara otomatis.
M99 Perintah parameter lingkaran.

c. Kode fungsi A
A00 Salah perintah fungsi G atau M.

A01 Salah perintah fungsi G02 atau G03.


A02 Harga ordinat X terlalu besar.

A03 Salah harga F (harga asutan).


A04 Harga ordinal Z salah.

A05 Kurang perintah M30.


A06 Jumlah putaran sumbu utama terlalu tinggi untuk
pemrograman ulir.
A08 Akhir putaran pada perekaman.
A09 Program di disket/kaset tidak ditemukan.

A10 Program di disket/kaset aktif.


A11 Salah memuat disket/kaset.

A12 Salah pengecekan.


A13 Pengalihan inchi atau mm dengan pelayanan
pemuatan.
A14 Salah menetapkan satuan dimensi.
A15 Salah harga H (tebal penyayatan).

A17 Salah subprogram.


3.3.3 Metode pemrograman
Metode pemrograman yang digunakan dalam mesin CNC yaitu:
a. Metode Inkremental
Metode inkremental adalah suatu metode pemrograman dimana titik
referensinya selalu berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik
referensi baru untuk ukuran berikutnya.
b. Metode Absolut
Metode Absolute adalah suatu metode pemrograman dimana titik
referensinya selalu tetap yaitu satu titik/tempat dijadikan referensi untuk
semua ukuran berikutnya.
Penulisan dasar program mesin cnc ke dalam format program harus sesuai
dengan struktur program yang telah ditetapkan. Format lembaran program
dituliskan semua data untuk pengerjaan suatu benda kerja. Dibawah ini terlihat
format lembar program.

Tabel 3. 2 Lembar format program

N G X Z F H
(M) (I) (K) (L,T)

Keterangan:
N : Nomor blok.
G/M : Kolom untuk perintah G/M.
X :Untuk menentukan besar/harga sumbu.
XZ : Untuk menentukan besar/harga sumbu.
ZF : Feed atau asutan.
H : Tebal penyayatan.
I : Kordinat titik pusat lingkaran dalam sumbu X pada masukan
fungsi G02 dan G03.
K : Kordinat titik pusat dalam sumbu Z pada masukan fungsi G02
dan G03.
L : Digunakan untuk mendukung fungsi G25.
T : Kode tool yang digunakan.
3.4 Langkah Percobaan
1. Menyiapkan software CNC Base terlebih dahulu sebelum melaksanakan
kegiatan praktikum proses manufaktur dimulai.
Gambar 3. 1 Tampilan ikon CNC Base

2. Kemudian pada menu CNC Base klik new drawing untuk membuat
project program baru yang akan kita buat. Lalu pilih choose machine
untuk memilih menggunakan CNC turning atau milling.

Gambar 3. 2 Tampilan choose machine

3. Lalu langkah selanjutnya adalah menentukan panjang, lebar, tebal dan


dimensi benda kerja pada menu setup klik verify setting, lalu atur pada
stock.

Gambar 3. 3 Tampilan Verify Setting


4. Langkah selanjutnya memasukkan kode pemrograman pada project yang
telah dibuat, lalu verify kemudian klik verify program.

Gambar 3. 4 Tampilan Verify Program

3.5 Tugas Praktikum


Praktikum proses manufaktur di modul diberi tugas pada setiap kelompok dan
tugas individu yang harus dikerjakan sebagai berikut
3.5.1 Tugas Individu
Tugas individu pada setiap praktikan membuat pemrograman incremental
dengan membuat 5 abjad huruf nama dan 3 nim terakhir untuk memenuhi tugas
praktikum proses manufaktur.
3.5.1.1 Tugas Individu Rafli
Nama : Muhammad Rafli
NIM : 210481100033

Gambar 3. 5 Drawing hasil benda kerja


Gambar 3. 6 Hasil jadi pahatan dengan ukuran stock 599,999 x 120 mm

Gambar 3. 7 Dimensi dari benda kerja yang akan di milling


Gambar 3. 8 Setting pahat yang dipakai

Program incremental
G91 M03 S1500 F150
;R
G00 X15 Y15 Z5
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y70
G01 X20 Y0
G02 X20 Y-20 R20
G02 X-20 Y-20 R20
G01 X-20 Y0
G01 X40 Y-30
;A
G00 X0 Y0 Z20
G00 X20 Y0
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y50
G02 X20 Y20 R20
G02 X20 Y-20 R20
G01 X0 Y-50
G01 X0 Y35
G01 X-40
;F
G00 X0 Y0 Z20
G00 X60 Y-35
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y35
G01 X30 Y0
G01 X-30 Y0
G01 X0 Y35
G01 X40 Y0
;L
G00 X0 Y0 Z20
G00 X20 Y0
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y-70
G01 X40 Y0
;I
G00 X0 Y0 Z20
G00 X20 Y70
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y-70
;_
G00 X0 Y0 Z20
G00 X20 Y0
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X40 Y0
;0
G00 X0 Y0 Z20
G00 X20 Y20
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y30
G02 X20 Y20 R20
G02 X20 Y-20 R20
G01 X0 Y-30
G02 X-20 Y-20 R20
G02 X-20 Y20 R20
;3
G00 X0 Y0 Z20
G00 X60 Y50
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X40 Y0
G01 X-20 Y-20
G02 X20 Y-20 R20
G01 X0 Y-10
G02 X-20 Y-20 R20
G01 X-20 Y0
;3
G00 X0 Y0 Z20
G00 X60 Y70
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X40 Y0
G01 X-20 Y-20
G02 X20 Y-20 R20
G01 X0 Y-10
G02 X-20 Y-20 R20
G01 X-20 Y0
3.5.1.2 Tugas Individu Muchamad Fahrur Rozi Finandi Putra
Nama : Muchamad Fahrur Rozi Finandi Putra
NIM : 210481100044
Gambar 3. 9 Drawing hasil benda kerja

Gambar 3. 10 Hasil jadi pahatan dengan ukuran stock 599,999 x 120 mm


Gambar 3. 11 Dimensi dari benda kerja yang akan di milling

Gambar 3. 12 Setting pahat yang dipakai

Program incremental
G91 M03 S1500 F150
G00 X20 Y85 Z5
F
G00 X20 Y-70
G00 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y70
G01 X40 Y0
G00 X0 Y0 Z20
G00 X0 Y-30
G00 X0 Y0 Z-20
G01 X-40 Y0
G00 X0 Y0 Z20
H
G00 X60 Y35
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y-70
G01 X0 Y35
G01 X40 Y0
G00 X0 Y0 Z20
G00 X0 Y35
G00 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y-70
R
G00 X0 Y0 Z20
G00 X25 Y0
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y70
G02 X0 Y-40 I0 J-20
G01 X20 Y-30
G00 X0 Y0 Z20
U
G00 X20 Y70
G00 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y-50
G03 X40 Y0 I20 J0
G01 X-0 Y50
G00 X0 Y0 Z20
R
G00 X25 Y-70
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y70
G02 X0 Y-40 I0 J-20
G01 X20 Y-30
G00 X0 Y0 Z20
_
G00 X20 Y0
G00 X0 Y0 Z-20
G01 X10 Y0
G00 X0 Y0 Z20
0
G00 X0 Y0 Z-20
G01 X40 Y0
G00 X0 Y0 Z20
G00 X60 Y55
G01 X0 Y0
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y-40
G02 X-40 Y0 I-20 J0
G01 X0 Y40
G02 X40 Y0 I20 J0
G00 X0 Y0 Z20
4
G00 X60 Y10
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X-40 Y-40
G01 X50 Y0
G00 X0 Y0 Z20
G00 X0 Y35
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y-70
4
G00 X0 Y0 Z20
G00 X60 Y70
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X-40 Y-40
G01 X50 Y0
G00 X0 Y0 Z20
G00 X0 Y35
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y-70

3.5.1.3 Tugas Individu Muhammad Ilham Alfiansyah


Nama : Muhammad Ilham Alfiansyah
NIM : 210481100001

Gambar 3. 13 Drawing hasil benda kerja

Gambar 3. 14 Hasil jadi pahatan dengan ukuran stock 599,999 x 120 mm


Gambar 3. 15 Dimensi dari benda kerja yang akan di milling

Gambar 3. 16 Setting pahat yang dipakai

Program Incremental
G91 M03 S1500 F150 G00 X0 Y0 Z20 G01 X0 Y-30
G00 X15 Y15 Z5 G00 X65 Y0 G01 X-15 Y0
G01 X0 Y0 Z-15 G01 X0 Y0 Z-20 G00 X0 Y0 Z20
G01 X0 Y70 G01 X0 Y70 G00 X75 Y0
G01 X15 Y0 G01 X45 Y0 G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y-70 G01 X0 Y-70 G01 X0 Y15
G01 X-15 Y0 G01 X-15 Y0 G01 X45 Y0
G00 X0 Y0 Z20 G01 X0 Y30 G01 X0 Y-15
G00 X40 Y0 G01 X-15 Y0 G01 X-45 Y0
G01 X0 Y0 Z-20 G01 X0 Y-30 G00 X0 Y0 Z20
G01 X40 Y0 G01 X-15 Y0 G00 X60 Y0
G01 X0 Y15 G00 X0 Y0 Z20 G01 X0 Y0 Z-20
G01 X-30 Y0 G00 X15 Y45 G01 X0 Y70
G01 X0 Y55 G01 X0 Y0 Z-20 G01 X45 Y0
G01 X-15 Y0 G01 X15 Y0 G01 X0 Y-70
G01 X0 Y-70 G01 X0 Y10 G01 X-45 Y0
G00 X0 Y0 Z20 G01 X-15 Y0 G00 X0 Y0 Z20
G00 X65 Y0 G01 X0 Y-10 G00 X15 Y15
G01 X0 Y0 Z-20 G00 X0 Y0 Z20 G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y70 G00 X45 Y-45 G01 X0 Y40
G01 X15 Y0 G01 X0 Y0 Z-20 G01 X15 Y0
G01 X0 Y-25 G01 X0 Y70 G01 X0 Y-40
G01 X15 Y0 G01 X15 Y0 G01 X-15 Y0
G01 X0 Y25 G01 X15 Y-30 G00 X0 Y0 Z20
G01 X15 Y0 G01 X15 Y30 G00 X45 Y-15
G01 X0 Y-70 G01 X15 Y0 G01 X0 Y0 Z-20
G01 X-15 Y0 G01 X0 Y-70 G01 X0 Y70
G01 X0 Y25 G01 X-15 Y0 G01 X45 Y0
G01 X-15 Y0 G01 X0 Y30 G01 X0 Y-70
G01 X0 Y-25 G01 X-15 Y-30 G01 X-45 Y0
G01 X-15 Y0 G01 X-15 Y30 G00 X0 Y0 Z20
G00 X15 Y15 G01 X-15 Y0
G01 X0 Y0 Z-20 G01 X-10 Y-10
G01 X0 Y40 G01 X-10 Y10
G01 X15 Y0 G01 X-15 Y0
G01 X0 Y-40 G01 X-10 Y-10
G01 X-15 Y0 G01 X0 Y-15
G00 X0 Y0 Z20 G00 X0 Y0 Z20
G00 X60 Y-15 G00 X70 Y0
G01 X0 Y0 Z-20 G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y45 G01 X30 Y0
G01 X-15 Y-15 G01 X15 Y-35
G01 X0 Y25 G01 X15 Y60
G01 X15 Y15 G01 X15 Y-70
G01 X20 Y0 G01 X15 Y70
G01 X0 Y-70 G01 X15 Y-70
G01 X-15 Y0 G01 X15 Y70
G00 X0 Y0 Z20 G01 X15 Y-70
G00 X35 Y35 G01 X15 Y35
G01 X0 Y0 Z-20 G01 X70 Y0
G01 X30 Y0
G01 X15 Y35
G01 X15 Y-70
G01 X15 Y70
G01 X15 Y-70
G01 X15 Y35
G01 X15 Y0
G01 X30 Y-35
G01 X30 Y35
G01 X10 Y10
G01 X0 Y15
G01 X-10 Y10
3.5.1.4 Tugas Individu Muhamad Bagas Mangalir Dino
Nama : Muhamad Bagas Mangalir Dino
NIM :210481100029
Gambar 3.17 Drawing hasil benda kerja

Gambar 3. 18 Hasil jadi pahatan dengan ukuran stock 599,999 x 120 mm


Gambar 3. 19 Dimensi dari benda kerja yang akan di milling

Gambar 3. 20 Setting pahat yang dipakai

Program Incremental
G91 M03 S1500 F150
G00 X15 Y15 Z5
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y70
G01 X20 Y0
G02 X20 Y-20 R20
G02 X-20 Y-15 R15
G01 X-20 Y0
G01 X20 Y0
G02 X20 Y-20 R20
G02 X-20 Y-15 R15
G01 X-20 Y0
G00 X0 Y0 Z20
G00 X60 Y0
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y50
G02 X20 Y20 R20
G02 X20 Y-20 R20
G01 X0 Y-50
G01 X0 Y35
G01 X-40 Y0
G00 X0 Y0 Z20
G00 X100 Y35
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X-20 Y0
G03 X-20 Y-20 R20
G01 X0 Y-30
G03 X20 Y-20 R20
G03 X20 Y20 R20
G01 X0 Y10
G01 X-20 Y0
G00 X0 Y0 Z20
G00 X40 Y-30
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y50
G02 X20 Y20 R20
G02 X20 Y-20 R20
G01 X0 Y-50
G01 X0 Y35
G01 X-40 Y0
G00 X0 Y0 Z20
G00 X60 Y-35
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X20 Y0
G03 X20 Y15 R15
G03 X-20 Y20 R20
G02 X-20 Y15 R15
G02 X20 Y20 R20
G01 X20 Y0
G00 X0 Y0 Z20
G00 X40 Y-35
G01 X0 Y0 Z-20
G02 X-20 Y-20 R20
G02 X20 Y20 R20
G03 X20 Y20 R20
G03 X-20 Y-20 R20
G00 X0 Y0 Z20
G00 X40 Y-15
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y30
G02 X20 Y20 R20
G02 X20 Y-20 R20
G01 X0 Y-30
G02 X-20 Y-20 R20
G02 X-20 Y20 R20
G00 X0 Y0 Z20
G00 X60 Y30
G01 X0 Y0 Z-20
G02 X20 Y20 R20
G02 X20 Y-20 R20
G01 X-40 Y-50
G01 X40 Y0
G00 X0 Y0 Z20
G00 X20 Y20
G01 X0 Y0 Z-20
G03 X20 Y-20 R20
G03 X20 Y20 R20
G01 X0 Y30
G03 X-20 Y20 R20
G03 X-20 Y-20 R20
G03 X15 Y-20 R15
G01 X25 Y0
G00 X0 Y0 Z20
G00 X70 Y70
3.5.1.5 Tugas Individu Muchtar Nur Fadhellah
Nama : Muchtar Nur Fadhellah
NIM : 210481100031

Gambar 3. 22 Hasil jadi pahatan dengan ukuran stock 599,999 x 120 mm


Gambar 3. 23 Dimensi dari benda kerja yang akan di milling

Gambar 3. 24 Setting pahat yang dipakai


Program Incremental
G91 M03 S1500 F150
;M
G00 X20 Y80 Z25
G00 Z-25
G01 Y-70
G01 Y70
G01 X30 Y-30
G01 X30 Y30
G01 Y-70
;K
G00 X25 Y70 Z5
G00 Z-5
G01 Y-70
G01 Y35
G01 X35 Y35
G01 X-35 Y-35
G01 X35 Y-35
;T
G00 X20 Y70 Z5
G00 Z-5
G01 X50
G01 X-25
G01 Y-70
;A
G00 X20 Y0 Z20
G00 X20 Y0
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y50
G02 X20 Y20 R20
G02 X20 Y-20 R20
G01 X0 Y-50
G01 X0 Y35
G01 X-40
;R
G00 X65 Y-30 Z10
G01 X0 Y0 Z-10
G01 X0 Y70
G01 X20 Y0
G02 X20 Y-20 R20
G02 X-20 Y-20 R20
G01 X-20 Y0
G01 X40 Y-30
;0
G00 X0 Y0 Z20
G00 X20 Y20
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y30
G02 X20 Y20 R20
G02 X20 Y-20 R20
G01 X0 Y-30
G02 X-20 Y-20 R20
G02 X-20 Y20 R20
;3
G00 X0 Y0 Z20
G00 X60 Y50
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X40 Y0
G01 X-20 Y-20
G02 X20 Y-20 R20
G01 X0 Y-10
G02 X-20 Y-20 R20
G01 X-20 Y0
;1
G00 X50 Y0 Z20
G00 X20 Y70
G01 X0 Y0 Z-20
G01 X0 Y-70
3.5.2 Tugas Kelompok
Tugas kelompok praktikum proses manufaktur modul 3 yang harus
dikerjakan antara lain:
1. Desain menggunakan Autodesk Inventor

Gambar 3. 25 Desain bidak catur


2. Pemrograman CNC

Gambar 3. 26 Hasil pemrograman CNC bidak catur


Program Absolute
G90 M3 S1500 F50
G00 X0 Z0
G01 X20 Z0
G01 X20 Z-8
G01 X25 Z-8
G00 X25 Z0
G00 X15 Z0
G01 X15 Z-8
G01 X25 Z-8
G00 X25 Z0
G00 X10 Z0
G01 X10 Z-8
G01 X25 Z-8
G00 X25 Z0
G00 X0 Z0
G02 X5 Z-8 R5
G01 X25 Z-20
G01 X10 Z-40
G01 X25 Z-45
G01 X10 Z-50
G01 X20 Z-80
G02 X22.5 Z-82.5 R2.5
G02 X25 Z-85 R2.5
G00 X25 Z0
Program Incremental
G90 M3 S1500 F50
G00 X15 Z100
G01 X15 Z92
G01 X20 Z92
G00 X20 Z100
G00 X13 Z100
G01 X13 Z92
G01 X20 Z92
G00 X20 Z100
G00 X10 Z100
G01 X10 Z92
G01 X20 Z92
G00 X20 Z100
G00 X5 Z100
G01 X5 Z92
G01 X20 Z92
G00 X20 Z100
G00 X0 Z100
G02 X5 Z95 R5
G02 X3 Z93 R5
G01 X15 Z85
G01 X6.5 Z70
G01 X20 Z65
G01 X6.5 Z60
G01 X12 Z30
G02 X13 Z25 R5
G02 X15 Z23 R3
G01 X25 Z10
G00 X20 Z23
G00 X20 Z110
3.6 Kesimpulan
Praktikum proses manufaktur memuat beberapa kesimpulan yang dapat
diambil antara lain:
1. Praktikan mampu menjelaskan prinsip, baigan-bagian, fungsi masing masing
bagian dan operasional mesin bubut CNC lathe. CNC (berarti "komputer
kontrol numerik") merupakan sistem otomasi mesin perkakas yang
dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan di
media penyimpanan. Berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya di mana
mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomasi
sederhana menggunakan cam.
2. Praktikan mampu membuat program untuk pembuatan suatu komponen
dengan menggunakan simulator mesin bubut CNC. Pemrograman dengan
mesin CNC, dapat dilakukan dengan 2 macam cara pertama menggunakan
pemrograman manual adalah pemrograman dengan cara memasukan data ke
mesin dengan mengetik tombol-tombol masukan data melalui keyboard yang
terdapat pada pengendali. Cara kedua menggunakan pemrograman otomatis
pemrograman otomatis adalah pemrograman dengan memasukan data ke
mesin melalui perangkat lunak.
3. Praktikan mengetahui gerakan pahat sesuai dengan program yang sudah di
buat di Software CNC base. Pratikan mampu mengalisa gerakan pahat di
Software CNC base. Pratikan dapat menunjukan simulasi proses pemesinan
melalui Software CNC base dengan simulator mesin bubut CNC.
4. Praktikan mampu menjelaskan prinsip kerja, bagian dan fungsi dan cara
mengoperasikan mesin frais CNC. Pratikan mampu menjaga komponen
bagian, dan mesin frais CNC.
5. Praktikan mampu membuat program untuk suatu komponen dengan
menggunakan Software CNC base melalui simulator mesin frais CNC.
Pratikan menunjukan hasil pemrogaman yang telah di buat di Software CNC
base. Pratikan mampu mengalisa pemrogaman di Software CNC base.
6. Praktikan mampu menjelaskan gerak pahat sesuai dengan program yang
sudah dibuat di Software CNC base. Pratikan mampu mengalisa gerak pahat
pada pemrogaman Software CNC base.
Daftar Pustaka
Rahdiyanta, D., (2020). Metode Dan Struktur Program CNC (Program CNC untuk
Mesin Bubut). FT-UNY.
Dino Ardianto, Yufrizal A, Nofri Helmi, Eko Indrawan., (2021). EFFECTIVENESS
OF USING A CNC SIMULATOR TO INCREASE LEARNING OUTCOMES IN
LEARNING NC/CNC MACHINERY AND CAM ENGINEERING. Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang.
Bohari, Sulaeman Deni Ramdani, Wawan Prasetyo., (2023). Gasket Manufacturing
Process Using CAD/CAM-Based CNC Milling Machine. Jurnal Pendidikan
Teknik Mesin Undiksha.
LEMBAR KONTRIBUSI ANGGOTA
PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

Modul :3
Kelompok : 11
Kelas :B
Nama Asisten : Agustina Dwi Lestari
No. Modul 3 Kontribusi anggota
1 Muhammad Rafli

2 Muchamad Fahrur
Rozi Finandi Putra
3 Muhammad Ilham
Alfiansyah
4 Muhamad Bagas
Mangalir Dino
5 Muchtar Nur
Fadhellah
LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
Modul : 3
Nama Kelompok
1. Muhammad Rafli 210481100033
2. Muchamad Fahrur Rozi Finandi Putra 210481100044
3. Muhammad Ilham Alfiansyah 210481100001
4. Muhammad Bagas Mangalir Dino 210481100029
5. Muchtar Nur Fadhellah 210481100031
Kelas :B
Nama Asisten : Agustina Dwi Lestari
No. Tanggal Hasil Asistensi TTD Asisten
1 1. Daftar pustaka minim 3
2. Lengkapi tugas individu
31 Mei 2023 3. Lengkapi langkah percobaan

2 1.

3 1.

4 1.

Anda mungkin juga menyukai