Anda di halaman 1dari 140

SALINAN PUTUSAN

Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Tanjungkarang yang memeriksa dan mengadili


perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis telah
menjatuhkan putusan terhadap gugatan Wasiat antara pihak-pihak sebagai
berikut:
Dra. Hj. Betty Karaeng Binti Istamar Keraing, tempat dan tanggal lahir
Lampung, 01 Mei 1957, umur 64 tahun, agama Islam,
pekerjaan Pensiuan PNS, Pendidikan Strata II, tempat
kediaman di Jalan Mawar I Mi No.17-18 Tsm Rt.005 Rw.019
Kel. Setia Mekar Kec. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi
Provinsi Jawa Barat, sebagai Penggugat I;

Kemala Dewi Binti Istamar Keraing, tempat dan tanggal lahir Tanjung Karang,
30 Desember 1964, umur 57 tahun, agama Islam, pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil, Pendidikan Strata II, tempat kediaman
di Jalan P. Ambon Griya 2 Sukarame No.9 Rt.007 Lk.I Kel.
Sukarame Kec. Sukarame Kota Bandar Lampung Provinsi
Lampung, sebagai Penggugat II;

Yudia Pratidina Bin Istamar Keraing, tempat dan tanggal lahir Tanjung Karang,
13 Desember 1970, umur 51 tahun, agama Islam, pekerjaan
Wiraswasta, Pendidikan Diploma III, tempat kediaman di Jalan
P. Ambon Griya 2 Sukarame No.9 Rt.007 Lk.I Kel. Sukarame
Kec. Sukarame Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung,
sebagai Penggugat III;

Hal. 1 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Selanjutnya Penggugat I, Penggugat II dan Penggugat III
disebut Para Penggugat, dalam hal ini memberikan kuasa
kepada Syeh Sarip Hadaiyatullah, S.H..I., M.H.I., Ahmad
Burhanuddin, S.H.I.,M.H.I., Muhammad Jamhari, S.H., Ahdan
Haris, S.H., Advokat yang berkantor Pada Kantor Syeh Sarip
Hadaiyatullah & Partners beralamat Kantor di Jalan Untung
Suropati No.4 Labuhan Ratu Kec. Labuhan Dalam Kota
Bandar Lampung berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 10
Nopember 2022 telah terdaftar pada register surat kuasa
dengan nomor 653/Kuasa/2022/PA.Tnk tanggal 12 Desember
2022;
melawan
Ir. Kesuma Dewangsa Bin Istamar Keraing, tempat dan tanggal lahir Enggal, 05
Oktober 1961, umur 61 tahun, agama Islam, pekerjaan
Pensiuan PNS, Pendidikan Strata II, tempat kediaman di Jln.
Jenderal Sudirman No.50 Rt.05 Lk.II Kelurahan Enggal
Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung, dalam hal ini
memberikan kuasa kepada Caca Yudha Prawira, S.H.,M.H.,
Irham Rubian Tauri, S.H., M.H., dan Achmad Alfi Feryando,
S.H. advokat dan kuasa hukum berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 16 Desember 2022 yang terdaftar di
Kepaniteraan Pengadilan Agama Tanjungkarang dengan
Register Nomor 661/Kuasa/2022/PA.Tnk tanggal 19
Desember 2022, sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;


Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara;
Setelah membaca laporan mediator;
Setelah mendengar keterangan pihak Penggugat dan Tergugat serta para saksi
dipersidangan;
Setelah meneliti bukti-bukti lainnya;

Hal. 2 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal
12 Desember 2022 telah mengajukan gugatan Pelaksanaan Wasiat dan telah
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Tanjungkarang dengan Register
Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk, tanggal 12 Desember 2022, dengan dalil-dalil
sebagai berikut:
1. Bahwa selama masa hidupnya pada tahun 1942 ayah kandung Para
Penggugat dan Tergugat yang bernama almarhum Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing telah menikah untuk yang pertama kalinya dengan
seorang perempuan yang bernama almarhumah Zakiah;
2. Bahwa atas pernikahan tersebut, antara almarhum Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing dan almarhumah Zakiah telah bergaul layaknya suami
isteri, sehingga dikaruniai 4 (empat) orang anak kandung yang
keseluruhannya beragama Islam dan semuanya juga sudah meninggal
dunia yang bernama:
a. Muhtaram alias Muchtaram bin Istamar Keraing;
b. Muchtar bin Istamar Keraing;
c. Zunainah binti Istamar Keraing;
d. Muchairi bin Istamar Keraing;
3. Bahwa selanjutnya ayah kandung Para Penggugat dan Tergugat yang
bernama almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing tersebut pada
tahun 1952 menikah lagi untuk yang kedua kalinya dengan seorang
perempuan yang bernama almarhumah Maryam alias Marjam alias Siti
Maryam binti Krio Nangcik;
4. Bahwa atas pernikahannya yang kedua tersebut, antara almarhum
Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dan isteri kedua yang bernama
almarhumah Maryam alias Marjam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik
telah bergaul layaknya suami isteri dan dikaruniai 5 (lima) orang anak
kandung yang keseluruhannya beragama Islam yang bernama:
a. Herawati binti Istamar Keraing;
b. Betty Keraing binti Istamar Keraing;
c. Kesuma Dewangsa bin Istamar Keraing;

Hal. 3 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


d. Kemala Dewi binti Istamar Keraing;
e. Yudia Pratidina bin Istamar Keraing;
5. Bahwa selanjutnya ayah kandung Para Penggugat dan Tergugat yang
bernama almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing tersebut pada
tahun 1966 menikah lagi untuk yang ketiga kalinya dengan seorang
perempuan yang bernama almarhumah Assi’ah binti Apung;
6. Bahwa atas pernikahannya yang ketiga tersebut, antara almarhum
Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dan isteri ketiga yang bernama
almarhumah Assi’ah binti Apung telah bergaul layaknya suami isteri dan
dikaruniai 1 (satu) orang anak kandung yang beragama Islam yang
bernama: Rosanah binti Istamar Keraing;
7. Bahwa selama masa hidupnya ayah kandung Para Penggugat dan
Tergugat yang pada saat itu masih bersama isteri pertama yaitu
almarhumah Zakiah dan isteri keduanya yaitu almarhumah Maryam alias
Marjam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik memiliki harta antara lain:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah beserta pekarangannya yang
terletak di Kecamatan Menggala Kabupaten Menggala Provinsi
Lampung;
b. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan kebun yang terletak di
Sewikis Kampung Gunung Agung Provinsi Lampung ;
c. Sebidang tanah dan bangunan rumah serta pekarangannya yang
terletak di Tanjung Karang di Jl.Jend Sudirman No.604 dihadapan
Rumah ex jaksa Hamzah yang sekarang berada di Kelurahan Enggal
Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung , dengan batas-batas:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
d. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan pekarangannya yang
terletak di Kebon Pisang dihadapan pasar Satelit Teluk Betung
sekarang Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar
Lampung, dengan batas-batas:

Hal. 4 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


• Selatan berbatasan dengan : Rumah Cik Wita
• Utara berbatasan dengan : Rumah Aziz Sanggem
• Timur berbatasan dengan : Pasar Kangkung
• Barat berbatasan dengan : Jalan Ikan Kerisi
8. Bahwa sebelum ayah kandung Para Penggugat dan Tergugat yang
bernama almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing meninggal
dunia pada 19 November 1971, ayah kandung Para Penggugat dan
Tergugat pada bulan Januari 1962 meninggalkan surat wasiat yang berisi
pembagian harta waris untuk anak-anaknya;
9. Bahwa Surat Wasiat yang dibuat pada bulan Januari 1962 oleh almarhum
Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing yang berisi pembagian harta waris
untuk anak-anaknya, pada faktanya dibuat sebelum almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing menikah dengan isterinya yang ketiga yaitu
almarhumah Assi’ah binti Apung, maka oleh karena almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dan almarhumah Assi’ah binti Apung
menikah pada tahun 1966, maka sangat wajar jika almarhumah Assi’ah
binti Apung dan anaknya yaitu Rosanah binti Istamar Keraing tidak
ada/terlis dalam surat wasiat yang ditinggalkan oleh almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing ;
10. Bahwa dalam surat wasiat yang ditinggalkan ayah kandung Para
Penggugat dan Tergugat tersebut berisi wasiat sebagai berikut:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah beserta pekarangannya yang
terletak di Kecamatan Menggala Kabupaten Menggala adalah
kekuasaan dari anak saya nama muhtaram yaitu anak dari isteri saya
zakiah, Sebidang tanah dan bangunan rumah tersebut merupakan
waris dari orang tua saya A. Madjid Keraing;
b. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan kebun yang terletak di
Sewikis Kampung Gunung Agung adalah hak milik mereka bersama.
Baik untung maupun ruginya harus diterima/ dipikul bersama. Akan
tetapi jikalau keadaan memaksa yang oleh karenanya harta benda
tersebut (rumah/kebun) harus dijual kepada orang lain, maka sebelum
dilakukan penjualannya semua anak-anak keturunan saya harus

Hal. 5 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


mufakat dengan saudara-saudar kandung saya (anak dari keturunan
lurus A. Madjid Keraing). Bilamana mereka itu telah sepakat, barulah
dapat dilaksanakan penjualan. Sedang hasilnya harus dibagi oleh
mereka itu (semua anak-anak saya dan saudara-saudara saya )
sesuai hukum agama islam;
c. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan pekarangannya yang
terletak di Tanjung Karang di Jl. Jend Sudirman No.604 dihadapan
Rumah ex jaksa Hamzah yang sekarang berada di Kelurahan Enggal
Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung , dengan batas-batas:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
Adalah hak milik semua anak saya yang dilahirkan dari isteri saya
yang bernama maryam. Tegasnya rumah tersebut adalah hak milik
mereka bersama (anak-anak keturunan isteri saya maryam) dan
dibawah kekuasaan/pimpinan/pengawasan anak saya yang bernama
Kesuma Diwangsa/Kesuma Dewangsa. Begitu pula kalau keadaan
memaksa harta benda tersebut terjadi harus dijual kepada orang lain,
maka hasilnya harus dibagi oleh anak saya kesuma diwangsa tersebut
kepada adik-adiknya dari keturunan saya dan maryam tersebut sesuai
dengan pembagian menurut hukum Agama Islam;
d. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan pekarangannya yang
terletak di Kebon Pisang dihadapan pasar Satelit Teluk Betung
sekarang Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar
Lampung, dengan batas-batas:
• Selatan berbatasan dengan : Rumah Cik Wita
• Utara berbatasan dengan : Rumah Aziz Sanggem
• Timur berbatasan dengan : Pasar Kanggkung
• Barat berbatasan dengan : Jalan Ikan Kerisi

Hal. 6 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Adalah menjadi hak miliknya semua ana-anak saya dari kelahiran
isteri saya Zakiah yang dibawah kekuasaan dari anak saya nama
Muhtaram;
11. Bahwa harta-harta yang menjadi hak dari anak-anak almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dan isteri pertamanya yang bernama
almarhumah Zakiah sesuai dengan Surat Wasiat dari almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing adalah sebagai berikut:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah beserta pekarangannya yang
terletak di Kecamatan Menggala Kabupaten Menggala adalah
kekuasaan dari anak saya nama muhtaram yaitu anak dari isteri saya
zakiah, Sebidang tanah dan bangunan rumah tersebut merupakan
waris dari orang tua saya A. Madjid Keraing;
b. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan kebun yang terletak di
Sewikis Kampung Gunung Agung;
c. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan pekarangannya yang
terletak di Kebon Pisang dihadapan pasar Satelit Teluk Betung
sekarang Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar
Lampung, dengan batas-batas:
• Selatan berbatasan dengan : Rumah Cik Wita
• Utara berbatasan dengan : Rumah Aziz Sanggem
• Timur berbatasan dengan : Pasar Kanggkung
• Barat berbatasan dengan : Jalan Ikan Kerisi
12. Bahwa terhadap harta-harta yang menjadi bagian dari anak-anak
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dan isteri pertamanya
yang bernama almarhum Zakiah sudah dilaksanakan surat wasiat tersebut
denga dibagikannnya harta-harta tersebut kepada ahli waris yang berhak
menerimanya sesuai dengan surat wasiat dari almarhum Istamar Keraing
bin A. Madjid Keraing dimana harta-harta tersebut yang semuanya
dibawah pengawasan kepada almarhum Muhtaram alias Muchtaram
sebagai anak tertua dari almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
dengan isteri pertamanya yang bernama almarhumah Zakiah dan sudah

Hal. 7 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


dibagikan semua kepada adik-adiknya yang bernama Muchtar bin Istamar
Keraing, Zunainah binti Istamar Keraing dan Muchairi bin Istamar Keraing;
13. Bahwa anak kandung almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
dan Isteri pertamanya almarhumah Zakiyah yang bernama Muhtaram
alias Muchtaram bin Istamar Keraing telah meninggal dunia pada tanggal
17 Februari 1986 dan semasa hidupnya telah menikah dengan seorang
wanita yang bernama Ariana dan dikaruniai 5 orang anak yang bernama:
a. Ari Tamar Rika Bin Muhtaram alias Muchtaram ;
b. Risa Aritara Binti Muhtaram alias Muchtaram
c. Rio Rizal Bin Muhtaram alias Muchtaram
d. Riseva Nafitika Binti Muhtaram alias Muchtaram
e. Robi Cahyadi Bin Muhtaram alias Muchtaram
14. Bahwa anak kandung almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
dan Isteri pertamanya almarhumah Zakiyah yang bernama Muchtar bin
Istamar Keraing telah meninggal dunia pada tanggal 10 Agustus 1999 dan
semasa hidupnya telah menikah dengan seorang wanita yang bernama
Maisaroh dan dikaruniai 8 orang anak yang bernama:
a. Indra Bin Muchtar
b. Agus Bin Muchtar
c. Evi Binti Muchtar
d. Joko Bin Muchtar
e. Ozal Bin Muchtar
f. Rini Binti Muchtar
g. Yeyen Binti Muchtar
h. Nova Binti Muchtar
15. Bahwa anak kandung almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
dan Isteri pertamanya almarhumah Zakiyah yang bernama Zunainah binti
Istamar Keraing telah meninggal dunia pada tanggal 27 Juni 2017 dan
semasa hidupnya telah menikah dengan seorang Laki-laki yang bernama
Alkodri dan dikaruniai 2 orang anak yang bernama:
a. Rina Binti Alkodri
b. Riki Bin Alkodri

Hal. 8 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


16. Bahwa anak kandung almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
dan Isteri pertamanya Zakiyah yang bernama Muchairi bin Istamar
Keraing telah meninggal dunia pada tanggal 11 Juni 2012 dan semasa
hidupnya telah menikah dengan seorang wanita yang bernama Syamsidar
dan dikaruniai 5 orang anak yang bernama:
a. Wulan Binti Muchairi;
b. Aeng Bin Muchairi
c. Bayu Bin Muchairi
d. Oza Binti Muchairi
e. Fadil Bin Muchairi
17. Bahwa selanjutnya terhadap harta-harta yang menjadi hak dari anak-anak
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dan isteri keduanya yang
bernama Marjam alias Maryam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik sesuai
dengan surat wasiat dari almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
adalah sebagai berikut:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan pekarangannya yang terletak
di Tanjung Karang di Jl. Jend Sudirman No.604 dihadapan Rumah ex
jaksa Hamzah yang sekarang berada di Kelurahan Enggal Kecamatan
Enggal Kota Bandar Lampung , dengan batas-batas:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
18. Bahwa terhadap harta-harta yang menjadi bagian dari anak-anak
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dari isteri keduanya yang
bernama Marjam alias Maryam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik
sampai dengan sekarang ini belum dilaksanakan Surat Wasiat dari
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing yang dalam hal ini harta
tersebut dalam keadaan belum dibagi kepada ahliwaris yang berhak
menerimanya yaitu Para Penggugat dan Tergugat dan sampai dengan
saat ini masih dikuasai dan dalam pengawasan Tergugat;

Hal. 9 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


19. Bahwa selanjutnya menindaklanjuti surat wasiat almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing kepada anak-anaknya terbukti pada tahun
1978 sebidang tanah dan bangunan sebagaimana pada Point 17 tersebut
disertipikatkan atas nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) sebagai anak
laki-laki tertua almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dari isteri
keduanya yang bernama Marjam alias Maryam alias Siti Maryam binti Krio
Nangcik yang pada saat itu Tergugat masih berumur 17 tahun;
20. Bahwa sebidang tanah dan bangunan rumah tersebut diatas yang telah
disertipikatkan atas nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) tersebut
berdasarkan tata letak dan administrasinya terletak Jl.Jenderal Sudirman
No.50 dahulu Desa Enggal Kota Tanjung Karang-Teluk Betung sekarang
terletak di Keluarahan Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung
dengan Sertipikat Hak Milik (SHM) Nomor:300/E Pemegang Hak atas
Nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) dengan luas 496 M2 , pendaftaran
sertifikat pada tanggal 13 Desember 1978 dan pengeluaran Sertipikat 18
Desember 1978 serta surat Ukur /uraian batas/ gambar tanah
No.492/1977 Tanggal 23 Nopember 1977 dengan batas-batas saat ini
sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
21. Bahwa selanjutnya menindaklanjuti Surat wasiat dan Pensertipikatan atas
nama Tergugat. Pada bulan Maret 1998 Tergugat memberikan surat
pernyataan yang isinya adalah menyatakan bahwa rumah Peninggalan
(warisan) orang tua saya (Tergugat) yang terletak di Jl.Jenderal Sudirman
No.50 dahulu Desa Enggal Kota Tanjung Karang-Teluk Betung sekarang
terletak di Keluarahan Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung
Sertipikat Hak Milik (SHM) Nomor:300/E Pemegang Hak atas Nama
Kesuma Dewangsa (Tergugat) dengan luas 496 M2, pendaftaran sertifikat
pada tanggal 13 Desember 1978 dan pengeluaran Sertipikat 18

Hal. 10 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Desember 1978 serta surat Ukur /uraian batas/ gambar tanah
No.492/1977 Tanggal 23 November 1977 adalah milik keluarga saya;
Rumah berikut tanah tersebut akan dijual dengan harga yang pantas dan
disepakati oleh saya dan keluarga, hasil penjualan setelah dikembalikan
biaya-biaya rehab/perbaikan akan dibagi kepada saudara-saudara
kandung saya sesuai dengan hukum Islam yang berlaku;
22. Bahwa Ayah kandung almarhum Istamar Keraing yang bernama A. Madjid
Keraing bin Keraing Maun sudah meninggal dunia terlebih dahulu pada
tahun 1971 karena sakit di rumah dan di makamkan di Menggala;
23. Bahwa ibu kandung almarhum Istamar Keraing yang bernama Syahro
sudah meninggal dunia terlebih dahulu pada Tahun 1932 karena sakit di
rumah dan di makamkan di Menggala;
24. Bahwa almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing sudah meninggal
dunia terlebih dahulu pada tanggal 16 November 1971 karena sakit
dirumah berdasarkan Surat Keterangan Kematian Nomor:
474.4/34/VI.97/2021 yang dikeluarkan oleh Kelurahan Enggal Kecamatan
Enggal Kota Bandar Lampung tanggal 27 Desember 2021;
25. Bahwa isteri pertama almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
yang bernama Zakiah telah meninggal dunia pada tanggal 11 Mei 2002
karena sakit di rumah berdasarkan Surat Keterangan Kematian
Nomor:474.4/35/VI.97/2021 yang dikeluarkan oleh Kelurahan Enggal
Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung tanggal 27 Desember 2021;
26. Bahwa isteri kedua almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing yang
bernama Marjam alias Maryam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik telah
meninggal dunia pada tanggal 20 November 1992 karena sakit dirumah
berdasarkan Surat Keterangan Kematian Nomor:474.4/36/VI.97/2021
yang dikeluarkan oleh Kelurahan Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar
Lampung tanggal 27 Desember 2021;
27. Bahwa isteri ketiga almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing yang
bernama Assi’ah Binti Apung telah meninggal dunia pada tanggal 24 Juni
2011 karena sakit di dan dimakamkan di Wiyono Kabupaten Pesawaran;

Hal. 11 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


28. Bahwa ayah dan ibu kandung Zakiah telah meninggal dunia terlebih
dahulu karena sakit dan dimakamkan di Menggala;
29. Bahwa Ayah kandung almarhum Marjam alias Maryam alias Siti Maryam
yang bernama Krio Nangcik sudah meninggal dunia terlebih dahulu pada
tahun 1926 karena sakit di rumah dan di makamkan di Sumatera
Selatan;
30. Bahwa ibu kandung almarhum Marjam alias Maryam alias Siti Maryam
yang bernama Nasulan sudah meninggal dunia terlebih dahulu pada
Tahun 1978 karena sakit di rumah dan di makamkan di Provinsi
Sumatera Selatan;
31. Bahwa ayah kandung Assi’ah yang bernama Apung dan ibu kandung dari
Assi’ah telah meninggal lebih dahulu karena sakit dan dimakamkan di
Provinsi Banten;
32. Bahwa anak kandung almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
bersama isteri keduanya yaitu almarhumah Marjam alias Maryam alias Siti
Maryam binti Krio Nangcik yang bernama Herawati binti Istamar Keraing
telah meninggal dunia pada tanggal 24 Maret 2021 karena sakit di rumah
berdsarkan Surat Keterangan Kematian Nomor:474.3/34/VI.10/IV/2021
yang dikeluarkan oleh Kelurahan Surabaya Kecamatan Kedaton Kota
Bandar Lampung tanggal 27 Desember 2021;
33. Bahwa anak kandung almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
bersama isteri kedua almarhumah Marjam alias Marjam alias Siti Maryam
yang bernama almarhumah Herawati binti Istamar Keraing semasa
hidupnya telah menikah dengan seorang laki-laki yang bernama Sukirman
dan sudah dikaruniai 3 orang anak yang bernama:
1. Merida Damayanti binti Sukirman
2. Budi Rahman Bin Sukirman
3. Boy Harisman bin Sukirman.
34. Bahwa anak kandung almarhumah Herawati binti Istamar Keraing dan
almarhum Sukirman yang bernama Merida Damayanti binti Sukirman
telah meninggal dunia pada Tahun 2021 karena sakit dan dimakamkan di
Menggala;

Hal. 12 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


35. Bahwa semasa hidupnya anak kandung almarhumah Herawati binti
Istamar Keraing dan almarhum Sukirman yang bernama Merida
Damayanti binti Sukirman telah menikah dengan seorang laki-laki yang
bernama Hendri Atmaja dan sudah dikaruniai 2 orang anak yang
bernama:
1. Keyzhia Nabila Atmaja Bin Hendri Atmaja
2. Keandra Nayaka Atmaja Binti Hendri Atmaja
36. Bahwa anak kandung almarhumah Herawati binti Istamar Keraing dan
almarhum Sukirman yang bernama Budi Rahman Bin Sukirman telah
meninggal dunia pada pada Tahun 2021 karena sakit dan dimakamkan di
Menggala;
37. Bahwa semasa hidupnya anak kandung almarhumah Herawati binti
Istamar Keraing dan almarhum Sukirman yang bernama Budi Rahman Bin
Sukirman telah menikah dengan seorang laki-laki yang bernama Citra
Sastika Putri dan sudah dikaruniai 2 orang anak yang bernama:
1. Muhammad Mu’ammar Rahman Bin Budi Rahman
2. Jehan Al-Meera Binti Budi Rahman
38. Bahwa anak kandung almarhumah Herawati binti Istamar Keraing dan
almarhum Sukirman yang bernama Boy Harisman bin Sukirman.telah
meninggal dunia pada Tahun 1999 karena sakit dan dimakamkan di
Menggala;
39. Bahwa dengan meninggalnya Ayah Kandung Para Penggugat dan
Tergugat yang bernama almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
dan Isteri Pertamanya almarhumah Zakiah serta Ibu Kandung Para
Penggugat selaku isteri kedua yang bernama almarhumah Marjam alias
Maryam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik dan isteri ketiganya yang
bernama Assi’ah binti Apung telah meninggalkan Ahli Waris dan ahli waris
Pengganti, antara lain :
a. Kelompok Ahli Waris menurut hubungan darah sebagaimana diatur
dalam Pasal 174 ayat (1) huruf a Kompilasi Hukum Islam, yaitu :
1. Betty Keraing binti Istamar Keraing;
2. Kesuma Dewangsa bin Istamar Keraing;

Hal. 13 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


3. Kemala Dewi binti Istamar Keraing;
4. Yudia Pratidina bin Istamar Keraing;
5. Rosanah binti Istamar Keraing;
b. Kelompok Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dan Isteri pertamanya Zakiyah yang
bernama Muhtaram alias Muchtaram bin Istamar Keraing menurut
pasal 185 Kompilasi Hukum Islam yaitu ahli waris pengganti/ keturunan
dari ahli waris yang disebutkan pada pasal 174 Kompilasi Hukum Islam
Yaitu:
a. Ari Tamar Rika Bin Muhtaram alias Muchtaram;
b. Risa Aritara Binti Muhtaram alias Muchtaram;
c. Rio Rizal Bin Muhtaram alias Muchtaram;
d. Riseva Nafitika Binti Muhtaram alias Muchtaram;
e. Robi Cahyadi Bin Muhtaram alias Muchtaram;
c. Kelompok Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dan Isteri pertamanya Zakiyah yang
bernama Muchtar bin Istamar Keraing menurut pasal 185 Kompilasi
Hukum Islam yaitu ahli waris pengganti/ keturunan dari ahli waris yang
disebutkan pada pasal 174 Kompilasi Hukum Islam yaitu:
a. Indra Bin Muchtar;
b. Agus Bin Muchtar;
c. Evi Binti Muchtar;
d. Joko Bin Muchtar;
e. Ozal Bin Muchtar;
f. Rini Binti Muchtar;
g. Yeyen Binti Muchtar;
h. Nova Binti Muchtar;
d. Kelompok Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dan Isteri pertamanya Zakiyah yang
bernama Zunainah binti Istamar Keraing menurut pasal 185 Kompilasi
Hukum Islam yaitu ahli waris pengganti/ keturunan dari ahli waris yang
disebutkan pada pasal 174 Kompilasi Hukum Islam yaitu:

Hal. 14 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


a. Rina Binti Alkodri;
b. Riki Bin Alkodri;
e. Kelompok Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dan Isteri pertamanya Zakiyah yang
bernama Muchairi bin Istamar Keraing menurut pasal 185 Kompilasi
Hukum Islam yaitu ahli waris pengganti/ keturunan dari ahli waris yang
disebutkan pada pasal 174 Kompilasi Hukum Islam yaitu:
a. Wulan Binti Muchairi;
b. Aeng Bin Muchairi;
c. Bayu Bin Muchairi;
d. Oza Binti Muchairi;
e. Fadil Bin Muchairi;
f. Kelompok Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dan Isteri Keduanya Marjam alias
Maryam alias Siti Mariam binti Krio Nangcik yang almarhumah Herawati
binti Istamar Keraing menurut pasal 185 Kompilasi Hukum Islam yaitu
itu ahli waris pengganti/keturunan dari ahli waris yang disebutkan pada
pasal 174 Kompilasi Hukum Islam, yaitu :
1. Merida Damayanti binti Sukirman yang sudah meninggal dunia dan
meninggalkan ahli waris:
a. Keyzhia Nabila Atmaja Bin Hendri Atmaja;
b. Keandra Nayaka Atmaja Binti Hendri Atmaja;
2. Budi Rahman Bin Sukirman yang sudah meninggal dunia dan
meninggalkan ahli waris:
a. Muhammad Mu’ammar Rahman Bin Budi Rahman.
b. Jehan Al-Meera Binti Budi Rahman.
40. Bahwa selanjutnya terhadap Surat Wasiat yang dibuat almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing untuk anak-anaknya Para Penggugat
mohon Ketua Pengadilan Agama Tanjung Karang Cq. Yang Mulia Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menyatakan sah
Surat Wasiat yang dibuat oleh almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing;

Hal. 15 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


41. Bahwa seluruh ahli waris almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
ketiga isterinya yaitu Zakiah, Marjam alias Maryam alias Siti Mariam binti
Krio Nangcik dan Assia’ah binti Apung tersebut diatas adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum serta tidak terdapat ahli
waris lain yang disembunyikan (digelapkan) dalam perkara in casu,
dengan demikian maka cukup beralasan hukum apabila terhadap masing-
masing ahli waris yang disebutkan dalm point 39 tersebut ditetapkan
sebagai ahli waris yang sah dari almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing dan ketiga isterinya yaitu Zakiah, Marjam alias Maryam alias Siti
Maryam binti Krio Nangcik dan Assia’ah binti Apung oleh Ketua
Pengadilan Agama Tanjung Karang Cq. Yang Mulia Majelis Hakim
sebagai bagian dari pelaksanaan surat wasiat dari almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing ;
42. Bahwa selain meninggalkan ahli waris tersebut diatas posita point 39,
sesuai dengan Surat Wasiat dari Ayah Kandung Para Penggugat dan
Tergugat yang bernama almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
dari Isterinya yang bernama almarhumah Zakiah terhadap seluruh harta
yang menjadi bagian dari anak-anak almarhum Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing dari Isterinya yang bernama almarhumah Zakiah harta-
harta sebagaimana tersebut dalam point 10 saat ini dalam keadaan sudah
terbagi dan sudah dilaksankan wasiat almarhum Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing dengan tanpa sengketa sebagaimana tersebut dalam point
11;
43. Bahwa selain meninggalkan ahli waris tersebut diatas posita point 39,
sesuai dengan surat wasiat dari Ayah Kandung Para Penggugat dan
Tergugat yang bernama almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
dari Isterinya yang kedua bernama Marjam alias Maryam alias Siti Mariam
binti Krio Nangcik, juga meninggalkan harta benda berupa : Sebidang
tanah dan bangunan rumah yang telah disertipikatkan atas nama Kesuma
Dewangsa (Tergugat) yang berdasarkan tata letak dan administrasinya
saat ini terletak Jl.Jenderal Sudirman No.50 dahulu Desa Enggal Kota
Tanjung Karang- Teluk Betung sekarang terletak di Keluarahan Enggal

Hal. 16 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung Sertipikat Hak Milik (SHM)
Nomor:300/E Pemegang Hak atas Nama Kesuma Dewangsa (Tergugat)
dengan luas 496 M2, perndaftaran sertifikat pada tanggal 13 Desember
1978 dan pengeluaran Sertipikat 18 Desember 1978 serta Surat Ukur
/uraian batas/ gambar tanah No.492/1977 tanggal 23 Nopember 1977
dengan batas-batas saat ini sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
Dengan demikian, cukup beralas hukum apabila terhadap harta dimaksud
berdasarkan Surat Wasiat yang dibuat almarhum Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing ditetapkan sebagai harta peninggalan Ayah Kandung dan
Ibu Kandung yang harus dilaksanakan serta pembagiannya dilakukan
secara hukum islam kepada Penggugat I, Penggugat II , Penggugat III
dan Tergugat;
44. Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 175 ayat 1 huruf c Instruksi
Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam (KHI)
dimana dalam pasal tersebut menyatakan: (1) Kewajiban ahli waris
kepada pewaris adalah: c.menyelesaikan wasiat pewaris, oleh sebab itu
karena itu almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing telah
meninggalkan Surat Wasiat yang dibuat pada bulan Januari 1962, maka
sudah selayaknya wasiat tersebut harus diselesaikan agar tidak menjadi
masalah dikemudian hari;
45. Bahwa selanjutnya sebagaimana diatur dalam Pasal 175 ayat 1 huruf d
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam
(KHI) dimana dalam pasal tersebut menyatakan: (1) Kewajiban ahli waris
kepada pewaris adalah: d. membagi harta warisan di antara ahli waris
yang berhak, dimana sampai dengan saat ini harta peninggalan dari
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing untuk anak-anak isteri
keduanya yang belum dibagikan kepada yang berhak menerimanya

Hal. 17 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


berdasarkan pasal tersebut mensyaratkan wajib untuk dibagikan kepada
yang berhak menerimanya;
46. Bahwa oleh karena tujuan dari Surat Wasiat yang dibuat oleh almarhum
Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing pada bulan Januari 1962 adalah
berkaitan dengan pembagian harta waris untuk anak-anaknya terutama
kepada anak-anak dari isteri keduanya yang di dalam Surat Wasiat
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing mewasiatkan untuk
membagi harta tersebut menggunakan hukum islam selanjutnya
mengingat hal tersebut dimana dalam kewarisan Islam melekat asas ijbari,
maka dengan meninggalnya Ayah Kandung Para Penggugat dan
Tergugat dan Isteri Kedua yaitu Marjam alias Maryam alias Siti Mariam
binti Krio Nangcik membawa konsekuensi yuridis apabila terhadap harta
peninggalan sebagaimana dimaksud dalam Point 17 dan Point 43 secara
otomatis beralih kepemilikannya kepada ahli warisnya yang masih hidup,
dalam hal ini adalah Para Penggugat dan Tergugat serta ahli waris
Pengganti dari almarhumah Herawati binti Istamar Keraing, dan Adupun
terhadap besarnya bagian atas harta peninggalan sebagaimana dimaksud
dalam Point 17 dan Point 43 Para Penggugat memohon kepada Ketua
Pengadilan Agama Tanjung Karang Cq. Yang Mulia Majelis Hakim untuk
menentukan pembagian kepada masing-masing Para Penggugat dan
Tergugat sesuai dengan ketentuan Hukum Islam;
47. Bahwa saat ini sebidang tanah dan bangunan rumah yang telah
disertipikatkan atas nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) yang
berdasarkan tata letak dan administrasinya saat ini terletak Jl.Jenderal
Sudirman No.50 dahulu Desa Enggal Kota Tanjung Karang- Teluk Betung
sekarang terletak di Keluarahan Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar
Lampung Sertipikat Hak Milik (SHM) Nomor:300/E Pemegang Hak atas
Nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) dengan luas 496 M2, perndaftaran
sertifikat pada tanggal 13 Desember 1978 dan pengeluaran Sertipikat 18
Desember 1978 serta Surat Ukur /uraian batas/ gambar tanah
No.492/1977 tanggal 23 Nopember 1977 dengan batas-batas saat ini
sebagai berikut:

Hal. 18 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
Dikuasai oleh Tergugat bahkan Tergugat sudah merenovasi/memperbaiki
sebidang tanah dan bangunan rumah tersebut, maka pembagian harta
waris ini bersifat mendesak dan harus segera dilaksanakan karena
menimbulkan kekhawatiran bagi Para Penggugat apabila Tergugat akan
melakukan itikad tidak baik terhadap Harta peninggalan ayah kandung
Para Penggugat dan Tergugat sebagaimana dimaksud pada Point 17 dan
Point 43;
48. Bahwa agar gugatan ini tidak menjadi illusoir, kabur dan tidak bernilai, dan
demi menghindari usaha Tergugat untuk mengalihkan harta kepada pihak
lain, maka Para Penggugat mohon agar dapat diletakkan sita jaminan
(Conservatoir Beslag) terhadap harta benda berupa: Sebidang tanah dan
bangunan rumah yang telah disertipikatkan atas nama Kesuma Dewangsa
(Tergugat) yang berdasarkan tata letak dan administrasinya saat ini
terletak Jl.Jenderal Sudirman No.50 dahulu Desa Enggal Kota Tanjung
Karang- Teluk Betung sekarang terletak di Keluarahan Enggal Kecamatan
Enggal Kota Bandar Lampung Sertipikat Hak Milik (SHM) Nomor:300/E
Pemegang Hak atas Nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) dengan luas
496 m2 , perndaftaran sertifikat pada tanggal 13 Desember 1978 dan
pengeluaran Sertipikat 18 Desember 1978 serta Surat Ukur /uraian batas/
gambar tanah No.492/1977 tanggal 23 Nopember 1977 dengan batas-
batas saat ini sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
49. Bahwa oleh karena gugatan ini didukung dengan alat bukti yang
memenuhi syarat pembuktian secara lengkap, sempurna dan mengikat
maka agar gugatan ini tidak menjadi sia-sia, mohon agar majelis hakim

Hal. 19 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


menjatuhkan putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu (iut
voerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya banding, kasasi maupun
verzet;
50. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan putusan dalam perkara ini, maka
mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Tanjung Karang c.q majelis
hakim untuk menetapkan uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.500.000
(lima ratus ribu rupiah) perhari yang harus dibayar oleh Tergugat kepada
Para Penggugat apabila lalai dalam melaksanakan putusan ini yang telah
berkekuatan hukum tetap (in krach van gewijsde);
Berdasarkan alasan/dalil-dalil sebagaimana diuraikan diatas, maka Para
Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Tanjung Karang Kelas 1 A
C.q. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk berkenan
menjatuhkan Putusan yang amarnya sebagai berikut:
PRIMAIR :
1. Menerima dan Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing telah
meninggal dunia pada tanggal 16 November 1971;
3. Menyatakan almarhumah Zakiah telah meninggal dunia pada tanggal 11 Mei
2002;
4. Menyatakan almarhumah Marjam alias Maryam alias Siti Mariam binti Krio
Nangcik telah meninggal dunia pada tanggal 20 November 1992;
5. Menyatakan almarhum Assi’ah binti Apung telah meninggal dunia pada
tanggal 24 Juni 2011;
6. Menyatakan sah secara hukum Surat Wasiat yang dibuat oleh almarhum
Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing pada bulan Januari 1962 kepada
anak-anaknya yaitu harta-harta berupa:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah beserta pekarangannya yang
terletak di Kecamatan Menggala Kabupaten Menggala Provinsi
Lampung;
b. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan kebun yang terletak di
Sewikis Kampung Gunung Agung Provinsi Lampung ;

Hal. 20 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


c. Sebidang tanah dan bangunan rumah yang telah disertipikatkan atas
nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) yang berdasarkan tata letak dan
administrasinya yang saat ini terletak Jl.Jenderal Sudirman No.50 dahulu
Desa Enggal Kota Tanjung Karang- Teluk Betung sekarang terletak di
Keluarahan Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung Sertipikat
Hak Milik (SHM) Nomor:300/E Pemegang Hak atas Nama Kesuma
Dewangsa (Tergugat) dengan luas 496 M2, perndaftaran sertifikat pada
tanggal 13 Desember 1978 dan pengeluaran Sertipikat 18 Desember
1978 serta Surat Ukur /uraian batas/ gambar tanah No.492/1977
tanggal 23 Nopember 1977 dengan batas-batas saat ini sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
d. Sebidang tanah dan bangunan rumah serta pekarangannya yang
terletak di Kebon Pisang dihadapan pasar Satelit Teluk Betung sekarang
Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung,
dengan batas-batas:
• Selatan berbatasan dengan : Rumah Cik Wita
• Utara berbatasan dengan : Rumah Aziz Sanggem
• Timur berbatasan dengan : Pasar Kangkung
• Barat berbatasan dengan : Jalan Ikan Kerisi
7. Menetapkan ahli waris dan ahliwaris Pengganti dari almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dan almarhumah Zakiyah adalah :
1. Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar Keraing bin
A. Madjid Keraing dan Isteri pertamanya almarhumah Zakiyah yang
bernama Muhtaram alias Muchtaram bin Istamar Keraing,Yaitu:
a. Ari Tamar Rika Bin Muhtaram alias Muchtaram;
b. Risa Aritara Binti Muhtaram alias Muchtaram;
c. Rio Rizal Bin Muhtaram alias Muchtaram;
d. Riseva Nafitika Binti Muhtaram alias Muchtaram;
e. Robi Cahyadi Bin Muhtaram alias Muchtaram;

Hal. 21 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


2. Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar Keraing bin
A. Madjid Keraing dan Isteri pertamanya almarhumah Zakiyah yang
bernama Muchtar bin Istamar Keraing, yaitu:
a. Indra Bin Muchtar;
b. Agus Bin Muchtar;
c. Evi Binti Muchtar;
d. Joko Bin Muchtar;
e. Ozal Bin Muchtar;
f. Rini Binti Muchtar;
g. Yeyen Binti Muchtar;
h. Nova Binti Muchtar;
3. Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar Keraing bin
A. Madjid Keraing dan Isteri pertamanya almarhumah Zakiyah yang
bernama Zunainah binti Istamar Keraing yaitu:
a. Rina Binti Alkodri;
b. Riki Bin Alkodri;
4. Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar Keraing bin
A. Madjid Keraing dan Isteri pertamanya almarhumah Zakiyah yang
bernama Muchairi bin Istamar Keraing, yaitu:
a. Wulan Binti Muchairi;
b. Aeng Bin Muchairi;
c. Bayu Bin Muchairi;
d. Oza Binti Muchairi;
e. Fadil Bin Muchairi;
8. Menetapkan ahli waris dan ahliwaris Pengganti dari almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dan almarhumah Marjam alias Maryam binti
Krio Nangcik:
1. Ahli Waris menurut hubungan darah, yaitu:
a. Betty Keraing binti Istamar Keraing;
b. Kesuma Dewangsa bin Istamar Keraing;
c. Kemala Dewi binti Istamar Keraing;
d. Yudia Pratidina bin Istamar Keraing;

Hal. 22 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


2. Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar Keraing bin
A. Madjid Keraing dan Isteri keduanya almarhumah Marjam alias
Maryam binti Krio Nangcik yang bernama almarhumah Herawati binti
Istamar Keraing, yaitu :
1. Merida Damayanti binti Sukirman yang sudah meninggal dunia dan
meninggalkan Ahli Waris Pengganti Yaitu :
a. Keyzhia Nabila Atmaja Bin Hendri Atmaja
b. Keandra Nayaka Atmaja Binti Hendri Atmaja
2. Budi Rahman Bin Sukirman yang sudah meninggal dunia dan
meninggalkan ahli waris Pengganti Yaitu:
a. Muhammad Mu’ammar Rahman Bin Budi Rahman
b. Jehan Al-Meera Binti Budi Rahman;
9. Menetapkan ahli waris dari almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
dan almarhumah Assi’ah binti Apung yaitu Ahli Waris menurut hubungan
darah, yaitu: Rosanah binti Istamar Keraing;
10. Menyatakan harta benda peninggalan dari almarhum Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing adalah:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah beserta pekarangannya yang
terletak di Kecamatan Menggala Kabupaten Menggala adalah
kekuasaan dari anak saya nama muhtaram yaitu anak dari isteri saya
Zakiah, Sebidang tanah dan bangunan rumah tersebut merupakan
waris dari orang tua saya A. Madjid Keraing;
b. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan kebun yang terletak di
Sewikis Kampung Gunung Agung;
c. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan pekarangannya yang terletak
di Kebon Pisang dihadapan pasar Satelit Teluk Betung sekarang
Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung,
dengan batas-batas:
• Selatan berbatasan dengan : Rumah Cik Wita
• Utara berbatasan dengan : Rumah Aziz Sanggem
• Timur berbatasan dengan : Pasar Kanggkung
• Barat berbatasan dengan : Jalan Ikan Kerisi

Hal. 23 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


d. Sebidang tanah dan bangunan rumah yang telah disertipikatkan atas
nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) yang berdasarkan tata letak dan
administrasinya saat ini terletak Jl.Jenderal Sudirman No.50 dahulu
Desa Enggal Kota Tanjung Karang- Teluk Betung sekarang terletak di
Keluarahan Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung Sertipikat
Hak Milik (SHM) Nomor:300/E Pemegang Hak atas Nama Kesuma
Dewangsa (Tergugat) dengan luas 496 M2, perndaftaran sertifikat pada
tanggal 13 Desember 1978 dan pengeluaran Sertipikat 18 Desember
1978 serta Surat Ukur /uraian batas/ gambar tanah No.492/1977
tanggal 23 Nopember 1977 dengan batas-batas saat ini sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
11. Menyatakan harta benda almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
untuk anak-anak dari isteri pertamanya yaitu almarhum Zakiah adalah:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah beserta pekarangannya yang
terletak di Kecamatan Menggala Kabupaten Menggala adalah
kekuasaan dari anak saya nama muhtaram yaitu anak dari isteri saya
Zakiah, Sebidang tanah dan bangunan rumah tersebut merupakan
waris dari orang tua saya A. Madjid Keraing;
b. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan kebun yang terletak di
Sewikis Kampung Gunung Agung;
c. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan pekarangannya yang terletak
di Kebon Pisang dihadapan pasar Satelit Teluk Betung sekarang
Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung,
dengan batas-batas:
• Selatan berbatasan dengan : Rumah Cik Wita
• Utara berbatasan dengan : Rumah Aziz Sanggem
• Timur berbatasan dengan : Pasar Kanggkung
• Barat berbatasan dengan : Jalan Ikan Kerisi

Hal. 24 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Adalah merupakan harta warisan berdasarkan surat wasiat yang
merupakan peninggalan dari almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing untuk anak-anak almarhumah Zakiah yang sudah terbagi oleh
ahli waris yang berhak menerimanya sebagaimana petitum angka 7
huruf 1,2 ,3 dan 4;
12. Menyatakan harta benda almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
untuk anak-anak dari isteri Keduanya yaitu almarhumah Marjam alias
Maryam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik berupa:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah yang telah disertipikatkan atas
nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) yang berdasarkan tata letak dan
administrasinya saat ini terletak Jl.Jenderal Sudirman No.50 dahulu
Desa Enggal Kota Tanjung Karang- Teluk Betung sekarang terletak di
Keluarahan Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung Sertipikat
Hak Milik (SHM) Nomor:300/E Pemegang Hak atas Nama Kesuma
Dewangsa (Tergugat) dengan luas 496 m2 , perndaftaran sertifikat pada
tanggal 13 Desember 1978 dan pengeluaran Sertipikat 18 Desember
1978 serta Surat Ukur /uraian batas/ gambar tanah No.492/1977 tanggal
23 Nopember 1977 dengan batas-batas saat ini sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
Adalah merupakan harta warisan berdasarkan surat wasiat yang
merupakan peninggalan dari almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing untuk anak-anak dari isteri Kedua yaitu almarhumah Marjam alias
Maryam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik;
13. Menyatakan harta warisan peninggalan Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing untuk anak-anak isteri Keduanya yaitu almarhumah Marjam alias
Maryam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik, berupa:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah yang telah disertipikatkan atas
nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) yang berdasarkan tata letak dan
administrasinya saat ini terletak Jl.Jenderal Sudirman No.50 dahulu

Hal. 25 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Desa Enggal Kota Tanjung Karang-Teluk Betung sekarang terletak di
Keluarahan Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung Sertipikat
Hak Milik (SHM) Nomor:300/E Pemegang Hak atas Nama Kesuma
Dewangsa (Tergugat) dengan luas 496 M2 , perndaftaran sertifikat pada
tanggal 13 Desember 1978 dan pengeluaran Sertipikat 18 Desember
1978 serta Surat Ukur /uraian batas/ gambar tanah No.492/1977 tanggal
23 Nopember 1977 dengan batas-batas saat ini sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
dibagi kepada seluruh ahli waris anak-anak almarhum Istamar Keraing bin
A. Madjid Keraing dan isteri Keduanya yaitu almarhumah Marjam alias
Maryam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik sesuai dengan bagiannya
masing-masing berdasarkan Ketentuan Hukum Islam sebagaimana yang
terwasiatkan didalam Surat Wasiat yang dibuat oleh almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing untuk anak-anaknya.
14. Menghukum Para Penggugat dan Tergugat atau siapa saja yang terdapat
dalam surat wasiat yang dibuat almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing pada bulan Januari 1962 untuk tunduk dan patuh serta
melaksanakan Surat Wasiat tersebut;
15. Menghukum Tergugat untuk melaksanakan Surat Wasiat dengan cara
menyerahkan harta warisan peninggalan almarhum Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing untuk anak-anak dari isteri Keduanya yaitu almarhumah
Marjam alias Maryam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik sebagaimana
petitum angka 12 dan 13 yang dikuasai oleh Tergugat kepada Para
Penggugat;
16. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang dimohonkan dalam
perkara ini berupa: Sebidang tanah dan bangunan rumah yang telah
disertipikatkan atas nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) yang berdasarkan
tata letak dan administrasinya saat ini terletak Jl.Jenderal Sudirman No.50
dahulu Desa Enggal Kota Tanjung Karang- Teluk Betung sekarang terletak

Hal. 26 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


di Keluarahan Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung Sertipikat
Hak Milik (SHM) Nomor:300/E Pemegang Hak atas Nama Kesuma
Dewangsa (Tergugat) dengan luas 496 M2, perndaftaran sertifikat pada
tanggal 13 Desember 1978 dan pengeluaran Sertipikat 18 Desember 1978
serta Surat Ukur /uraian batas/ gambar tanah No.492/1977 tanggal 23
Nopember 1977 dengan batas-batas saat ini sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
17. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (serta merta)
meskipun terdapat upaya hukum verzet, banding dan kasasi;
18. Menghukum Tergugat membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp.
500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap harinya, karena lalai melaksanakan
putusan perkara ini.
19. Membebankan biaya perkara menurut hukum;
SUBSIDAIR :
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon agar memberikan
putusan yang sebaik-baiknya (naargoede yustitie rechtsdoen), serta mohon
diberikan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Para Penggugat
didampingi Kuasa Hukumnya datang menghadap di persidangan, sedangkan
Tergugat juga didampngi oleh Kuasa Hukumnya datang menghadap di
persidangan;
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Para
Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil, kemudian Ketua Majelis
menjelaskan kepada Para Pihak sesuai ketentuan Peraturan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan, Para Pihak harus menempuh mediasi dengan itikad baik dan
Ketua Majelis telah pula menjelaskan akibatnya jika salah satu pihak tidak
bersedia melaksanakan mediasi dengan itikad baik;

Hal. 27 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Bahwa untuk pelaksanaan mediasi, atas kesepakatan Para Pihak,
Ketua Majelis telah menunjuk seorang Mediator Hakim yang bernama
Drs. H. Sanusi, M.Sy. dengan Penetapan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk,
tanggal 27 Desember 2022;
Bahwa berdasarkan laporan mediator tanggal 16 Januari 2023 mediasi
telah dilaksanakan dengan mengambil tempat di Ruang Mediasi Pengadilan
Agama Tanjungkarang, namun tidak tercapai kesepakatan damai atau tidak
berhasil;
Bahwa selanjutnya persidangan atas perkara ini dilaksanakan secara
elektronik sebagaimana Peraturan Mahkamah Agung Nomor Nomor 01 Tahun
2019 sebagaimana perubahan keduanya Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7
Tahun 2022;
Bahwa selanjutnya dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap
dipertahankan oleh Penggugat tanpa adanya perbaikan atau perubahan dalam
gugatannya, untuk lengkapnya gugatan Penggugat tersebut sebagaimana
terdapat pada Berita Acara Sidang;
Bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah
memberikan Jawaban secara tertulis pada tanggal 24 Januari 2023, untuk
lengkapnya jawaban Tergugat tersebut sebagai berikut:
DALAM KONVENSI
I. DALAM EKSEPSI
GUGATAN PARA PENGGUGAT KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS
CONSORTIUM)
OLEH KARENA TIDAK MENGIKUTSERTAKAN PARA AHLI WARIS/AHLI
WARIS PENGGANTI LAINNYA DARI GARIS KETURUNAN ISTAMAR
KERAING Bin A. MADJID dan SITI MARYAM Binti KRIO NANGCIK (ISTRI
KEDUA/ORANGTUA PARA PIHAK)

Mohon perhatiannya Yang Mulia Majelis Hakim, jelas terbukti suatu fakta tetap
dan tidak terbantahkan yang mana gugatan yang diajukan oleh PARA
PENGGUGAT mengandung unsur gugatan kurang pihak (plurium litis
consortium) yang mengakibatkan gugatan aquo menjadi cacat formil. Hal

Hal. 28 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


tersebut terbukti pada dalil-dalil gugatan PARA PENGGUGAT yaitu pada posita
angka 35, 37, dan 39 huruf F angka 1 dan 2 serta petitum angka 8 nomor 2
angka 1 huruf a dan b & angka 2 huruf a dan b, yang menyatakan:
- Dalil gugatan pada posita angka 35, 37, dan 39 huruf F angka 1 dan
2:
“35. Bahwa semasa hidupnya anak kandung almarhumah Herawati
binti istamar keraing dan almarhum sukirman yang bernama
Merida Damayanti binti Sukirman telah menikah dengan
seorang laki – laki yang bernama Hendri Atmaja dan sudah
dikaruniai 2 orang anak yang bernama :
1. Keyzhia Nabila Atmaja bin Henri Atmaja;
2. Keandra Nayaka Atmaja binti Hendra Atmaja.
“37. Bahwa semasa hidupnya anak kandung almarhumah Herawati
binti Istamar Keraing dan almarhum Sukirman yang
bernama Budi Rahman bin Sukirman telah menikah dengan
seorang laki – laki yang bernama Citra Sastika putri dan
sudah di karuniai 2 orang anak yang bernama :
1. Muhammad Mu’ammar Rahman bin Budi Rahman;
2. Jehan Al-Meera binti Budi Rahman.
“39. …dst, F. Kelompok ahli waris pengganti dari anak kandung
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dan Isteri
Keduanya Marjam alias Maryam alias Siti Mariam binti Krio
nangcik yang almarhumah Herawati binti Istamar Keraing
menurut Pasal 185 Kompilasi hukum Islam yaitu Ahli waris
pengganti/keturunan ahli waris yang disebutkan pada Pasal
174 Kompilasi Hukum Islam, yaitu;
1. Merida Damayanti binti Sukirman yang sudah meninggal
dunia dan meninggalkan ahli waris:
a. Keyzhia Nabila Atmaja bin Hendri Atmaja;
b. Keandra Nayaka Atmaja binti Hendri Atmaja.
2. Budi Rahman bin Sukirman yang sudah meninggal dunia
dan meninggalkan ahli waris:

Hal. 29 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


a. Muhammad Mu’ammar Rahman bin Budi Rahman;
b. Jehan Al-meera binti Budi Rahman.
- Permohonan/Petitum PRIMAIR angka 8 nomor 2 angka 1 huruf
a dan b & angka 2 huruf a dan b:
“8. Menetapkan ahli waris dan ahli waris pengganti dari almarhum
Istamar Keraing bin. A. Madjid Keraing dan Almarhumah
Marjam alias Maryam binti Krio Nangcik :
2. Ahli Waris pengganti dari anak kandung almarhum
Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dan Isteri Keduanya
almarhumah Marjam alias Maryam binti Krio Nangcik yang
bernama almarhumah Herawati binti Istamar Keraing, yaitu:
1. Merida Damayanti binti Sukirman yang sudah
meninggal dunia dan meninggalkan ahli waris
pengganti, yaitu:
a. Keyzhia Nabila Atmaja bin Hendri Atmaja
b. Keandra Nayaka Atmaja binti Hendri Atmaja
2. Budi Rahman bin Sukirman yang sudah meninggal
dunia dan meninggalkan ahli waris pengganti, yaitu:
a. Muhammad Mu’ammar Rahman bin Budi
Rahman
b. Jehan Al-Meera binti Budi Rahman
Bahwa sebagaimana penjelasan diatas khususnya terkait dalil-dalil gugatan
PARA PENGGUGAT pada posita angka 35, 37, dan 39 huruf F angka 1 dan 2
serta petitum angka 8 nomor 2 angka 1 huruf a dan b & angka 2 huruf a dan b,
yang mana pada intinya PARA PENGGUGAT mendalilkan dan memohonkan
kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menetapkan dan menjelaskan
adanya ahli waris dan/atau ahli waris pengganti dari keturunan Alm. Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dengan Siti Maryam binti Krio Nangcik (Istri
Kedua) sesuai dengan Kompilasi Hukum Islam. Namun, pada faktanya PARA
PENGGUGAT di dalam gugatannya tidak menarik dan/atau tidak
mengikutsertakan para ahli waris pengganti lainnya dari alm. Herawati binti
Istamar Keraing selaku anak kandung dan garis keturunan Alm. Istamar

Hal. 30 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Keraing bin A. Madjid Keraing dengan Siti Maryam binti Krio Nangcik (Istri
Kedua) yaitu dengan atas nama Keyzhia Nabila Atmaja bin Hendri Atmaja,
Keandra Nayaka Atmaja binti Hendri Atmaja, Muhammad Mu’ammar Rahman
bin Budi Rahman, dan Jehan Al-Meera binti Budi Rahman. Bahwa meskipun
para ahli waris pengganti lainnya yang nama – namanya telah disebutkan di
atas belum cukup umur atau dinyatakan belum cakap untuk di jadikan para
pihak dalam gugatan aquo akan tetapi dalam hal meminta penetapan ahli waris
dan/atau ahli waris pengganti lainnya serta mengingat gugatan yang diajukan
oleh PARA PENGGUGAT saat ini terkait dengan pelaksanaan surat wasiat
maka para ahli waris pengganti tersebut mempunyai hak – hak yang sama
dengan Para Pihak yang sedang berperkara saat ini yang dikarenakan para ahli
waris pengganti tersebut merupakan garis keturunan dari alm. Herawati binti
Istamar Keraing selaku salah satu anak kandung dari Alm. Istamar Keraing bin
A. Madjid Keraing dengan Siti Maryam binti Krio Nangcik (Istri Kedua),
sehingga sudah semestinya para ahli waris pengganti tersebut harus tetap di
ikutsertakan sebagai para pihak, yang mana apabila tidak di ikut sertakan
sebagai para pihak, maka sudah jelas dan nyata gugatan yang diajukan oleh
Para Penggugat cacat fornil oleh karena gugatan tersebut kurang pihak
(plurium litis consortium). Hal tersebut selaras dengan Yurisprudensi
Mahkamah Agung Nomor 1424 K/Sip/1975, yang menyatakan:
“tidak dapat diterima gugatan ini adalah karena kesalahan formil
mengenai pihak yang seharusnya digugat akan tetapi belum
digugat”
Lebih lanjut, berdasarkan Pendapat Ahli M. Yahya Harahap pada buku yang
berjudul Hukum Acara Perdata: Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,
Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, Halaman 119, yang diterbitkan oleh
Sinar Grafika, Edisi kedua cetakan ke-1, tahun 2017. Menjelaskan:
“Bahwa cacat formil yang timbul atas kekeliruan atau kesalahan
bertindak sebagai penggugat maupun yang ditarik sebagai tergugat
dikualifikasi mengandung error in persona yang mana gugatan
terhadap kurang pihak termasuk kedalamnya yang berbunyi
sebagai berikut:

Hal. 31 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Gugatan kurang pihak (plurium litis consortium)
Bentuk error in persona yang lain disebut plurium litis consortium
(gugatan kurang pihak), yakni pihak yang bertindak sebagai
penggugat atau yang ditarik sebagai tergugat:
- tidak lengkap, masih ada orang yang harus bertindak sebagai
penggugat atau ditarik tergugat.
- Oleh karena itu, gugatan dalam bentuk plurium litis
consortium yang berarti gugatan kurang pihaknya, dst…”
Maka dengan demikian, berdasarkan fakta-fakta dan dasar hukum di atas, jelas
Yang Mulia Majelis Hakim dapat mempertimbangkan dan memutus bahwa
gugatan a quo yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT sudah sepatutnya dan
berdasarkan hukum TIDAK DAPAT DITERIMA (Niet Ontvankelijke Verklaard).
GUGATAN PARA PENGGUGAT KABUR/TIDAK JELAS (OBSCUUR LIBEL).

- Gugatan PARA PENGGUGAT kabur/tidak jelas oleh karena posita dan


petitum dalam gugatan aquo saling bertentangan satu sama lain serta
Gugatan PARA PENGGUGAT mengandung unsur gugatan kewarisan yang
mengakibatkan gugatan aquo menjadi kabur/tidak jelas (Obscuur Libel)
Mohon Perhatian Yang Mulia Majelis Hakim, PARA PENGGUGAT dalam
mengajukan gugatan aquo secara jelas dan nyata gugatannya telah
mengandung unsur gugatan cacat formil yang disebabkan oleh dalil – dalil
posita dan petitum yang saling bertentangan satu sama lain dan secara jelas
gugatan PARA PENGGUGAT telah mengandung unsur gugatan kewarisan
sehingga membuat gugatan PARA PENGGUGAT menjadi kabur/tidak jelas
(Obscuur Libel) yaitu apakah gugatan aquo mengenai pembagian harta
warisan? Atau mengenai pelaksanaan surat wasiat? Agar lebih jelasnya Yang
Mulia Majelis Hakim Terhomat, TERGUGAT akan menjelaskan nya sebagai
berikut:
1. Posita gugatan PARA PENGGUGAT pada halaman 13 nomor 44 dan
45, PARA PENGGUGAT pada pokoknya mendalilkan tentang kewajiban
ahli waris kepada pewaris ialah membagi harta warisan di antara ahli
waris yang berhak dengan menggunakan dasar hukum kewarisan yaitu

Hal. 32 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Pasal 175 ayat 1 huruf C dab D Kompilasi Hukum Islam. Faktanya
adalah gugatan yang diajukan saat ini merupakan gugatan pelaksanaan
surat wasiat, maka sudah seharusnya dasar hukum yang digunakan
adalah tentang Wasiat sebagaimana yang telah diatur dalam BAB V
Wasiat pada pasal 194 sampai dengan Pasal 209 Kompilasi Hukum
Islam serta merujuk pada Surat Wasiat yang telah ditinggalkan oleh
Pewaris, yang mana apabila PARA PENGGUGAT mendalilkan dengan
menggunakan dasar hukum kewarisan, maka secara jelas dan nyata
membuat gugatan aquo menjadi kabur/tidak jelas oleh sebab
mengandung unsur kewarisan.
2. Posita gugatan PARA PENGGUGAT pada halaman 13 nomor 46, PARA
PENGGUGAT pada pokoknya mendalilkan bahwa surat wasiat yang
dibuat oleh Pewaris adalah berkaitan dengan pembagian harta waris dan
selanjutnya PARA PENGGUGAT meminta kepada Majelis Hakim untuk
menentukan pembagian kepada masing – masing PARA PENGGUGAT
dan TERGUGAT. Hal tersebut secara fakta telah membuktikan bahwa
gugatan PARA PENGGUGAT adalah terkait dengan Pembagian Harta
Waris bukan terkait dengan pelaksanaan surat wasiat, sehingga gugatan
aquo sangat membingungkan, apakah terkait dengan pembagian harta
waris atau terkait dengan pelaksaaan surat wasiat? Maka telah jelas dan
nyata gugatan yang di ajukan oleh PARA PENGGUGAT saat ini
kabur/tidak jelas oleh sebab mengansung unsur kewarisan.
3. Posita gugatan PARA PENGGUGAT pada halaman 13 nomor 47, PARA
PENGGUGAT pada pokoknya mendalilkan bahwa sebidang tanah dan
bangunan yang telah disertipikatkan atas nama Kesuma Dewangsa
(TERGUGAT) sebagaimana Sertipikat Hak Milik (SHM) Nomor: 300/E
(“Objek Perkara”) yang dikuasai oleh TERGUGAT, maka pembagian
harta warisan pada Objek Perkara ini bersifat mendesak dan harus
segera dilaksanakan. Faktanya nya adalah apabila di teliti dalil tersebut
terbukti merupakan dalil terkait Pembagian Harta Warisan bukan
merupakan pelaksanaan surat wasiat, sehingga telah jelas gugatan yang

Hal. 33 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


diajukan saat ini kabur/tidak jelas oleh sebab mengandung unsur
kewarisan.
4. Lebih lanjut Yang Mulia Majelis Hakim, petitum/permohonan Primair
PARA PENGGUGAT pada halaman 19 nomor 15, yang mana pada
pokoknya PARA PENGGUGAT meminta kepada Majelis Hakim untuk
menghukum TERGUGAT dengan cara menyerahkan harta warisan atau
objek perkara kepada PARA PENGGUGAT. Faktanya adalah
petitum/permohonan tersebut tidak ada didalam posita gugatan PARA
PENGGUGAT, maka telah jelas posita dan petitum PARA PENGGUGAT
saling bertentangan satu sama lain, sehingga telah jelas dan nyata
gugatan yang diajukan PARA PENGGUGAT cacat formil oleh karena
kabur/tidak jelas (Obscuur Libel).
Bahwa gugatan yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT memenuhi unsur
gugatan cacat formil oleh karena telah jelas pada gugatan PARA PENGGUGAT
mendalilkan tentang asas ijbari dan pada pokoknya mengakui bahwa
TERGUGAT mempunyai hak atas sebagian waris terhadap objek perkara aquo,
namun hal tersebut justru malah bertentangan dengan permohonan/petitum
pada gugatan aquo yang pada intinya meminta kepada Yang Mulia Majelis
Hakim menghukum TERGUGAT untuk menyerahkan harta warisan/objek
perkara kepada PARA PENGGUGAT serta meminta TERGUGAT untuk
mengosongkan sebidang tanah dan bangunan in casu objek perkara aquo,
sehingga dengan demikian gugatan yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT
menimbulkan pertanyaan dan/atau ketidakjelasan/kabur (Obscuur Libel),
apakah TERGUGAT merupakan ahli waris yang berhak untuk mendapatkan
haknya atas sebagian waris pada objek perkara aquo? atau justru TERGUGAT
merupakan subjek hukum yang dalam perkara ini bukan merupakan ahli waris
yang mengharuskan TERGUGAT dihukum untuk menyerahkan objek perkara
kepada PARA PENGGUGAT? Atau seperti apa? Maka oleh sebab itu hal
tersebut jelas membuktikan gugatan yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT
saat ini memenuhi unsur cacat formil yang disebabkan oleh dalil – dalil posita
dan petitum yang saling bertentangan satu sama lain.

Hal. 34 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Bahwa Yang Mulia Majelis Hakim, terdapat fakta yang tidak terbantahkan yang
mana dalam perkara ini TERGUGAT merupakan salah satu ahli waris yang sah
yang masih hidup dan mempunyai hak apabila merujuk pada Peraturan
Perundang – Undangan khususnya Kompilasi Hukum Islam, sehingga
seharusnya PARA PENGGUGAT harus mengkedepankan asas kehati-hatian
dalam mengajukan gugatan agar hak – hak daripada para pihak selaku ahli
waris dapat terpenuhi dan juga membuat gugatan menjadi jelas dan tidak
kabur.
Bahwa sebagaimana Pendapat Ahli dari M. Yahya Harahap, S.H. dalam
bukunya yang berjudul "Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Penyitaan,
Pembuktian, dan Putusan Pengadilan", Penerbit Sinar Grafika, Cetakan Ketiga,
tahun 2005 pada halaman 452, yang menyatakan:
“Sudah dijelaskan, posita dengan petitum gugatan harus saling
mendukung. Tidak boleh saling bertentangan. Apabila hal itu tidak
dipenuhi, mengakibatkan gugatan menjadi kabur”
Serta, sebagaimana Pendapat Ahli Retnowulan Sutanto, S.H. dan Iskandar
Oeripkartawinata pada buku yang berjudul Hukum Acara Perdata, Penerbit CV.
Mandar Maju Tahun 2005 halaman 17. Menyatakan:
“Demikian pula gugatan yang berisi pernyataan pernyataan yang
bertentangan satu sama lain disebut obscuur libel (gugatan yang
tidak jelas atau kabur), yang berakibat tidak diterimanya atau
ditolaknya gugatan tersebut, dst..”
Maka sebagaimana penjelasan dan dasar hukum di atas, dapat disimpulkan
bahwa gugatan PARA PENGGUGAT adalah kabur/tidak jelas (Obscuur Libel)
serta mengandung cacat formil, sehingga sudah sepatutnya gugatan PARA
PENGGUGAT berdasarkan hukum untuk TIDAK DAPAT DITERIMA (Niet
Ontvankelijke Verklaard) oleh Majelis Hakim yang memutus dan mengadili
perkara ini.
II. DALAM POKOK PERKARA
Bahwa segala sesuatu yang diuraikan dalam Eksepsi untuk singkatnya mohon
dianggap terkutip pula dalam Pokok Perkara ini. Lebih lanjut, adapun bantahan
dan penolakan TERGUGAT terhadap Gugatan yang diajukan dalam Perkara

Hal. 35 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


aquo sehubungan dengan Pokok Perkara adalah sebagaimana diuraikan lebih
lanjut di bawah ini:
FAKTA BAHWA HARTA WARISAN DARI ISTERI PERTAMA BELUM DIBAGI
KEPADA PARA AHLI WARIS LAINNYA

Yang Mulia Majelis Hakim Terhormat, TERGUGAT secara tegas membantah


dalil PARA PENGGUGAT yang menyatakan bahwa harta warisan dari istri
pertama sudah dibagi kepada ahli waris yang berhak sebagaimana dalil posita
PARA PENGGUGAT pada halaman 6 angka 12 dan halaman 12 angka 42.
Bahwa fakta yang sebenarnya adalah harta warisan milik daripada orang tua
PARA PENGGUGAT atau TERGUGAT dengan istri pertamanya yang berupa
sebuah tanah dan bangunan yang berdiri diatasnya yaitu sebuah rumah sampai
dengan saat ini belum dibagi kepada ahli waris yang berhak oleh karena harta
warisan yang berupa rumah tersebut belum memiliki sertipikat hak milik
dan/atau belum memiliki legalitas surat – menyurat serta juga sampai dengan
saat ini rumah tersebut masih ditunggu oleh keluarga Almarhum Muchtaram bin
Istamar Keraing yang dalam hal ini ialah Ratna Wati binti Dahrun Is (Menantu),
Mega Putri Agatha Karaeng binti Rio Rizal Karaeng, Muhammad Andrio
Karaeng bin Rio Rizal Karaeng dan Muhammad Alfa Noah Karaeng bin Rio
Rizal Karaeng selaku ahli waris pengganti, sehingga dengan demikian dalil
gugatan PARA PENGGUGAT secara jelas dan sah tidak memilik dasar dan
terkesan hanya mengada – ada, yang selanjutnya akan TERGUGAT buktikan
dalam agenda sidang pembuktiaan.
Maka oleh sebab itu sudah sepatutnya bagi Yang Terhormat Majelis Hakim
untuk mengesampingkan dan menolak Gugatan aquo serta seluruh dalil PARA
PENGGUGAT yang tidak mempunyai dasar dan hanya mengada-ada.
FAKTA BAHWA DALIL GUGATAN PARA PENGGUGAT TENTANG SURAT
KEMATIAN TIDAK SAH DAN BATAL DEMI HUKUM OLEH KARENA TIDAK
SESUAI DENGAN FAKTA YANG SEBENARNYA

Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, bahwa
PARA PENGGUGAT dalam gugatan aquo pada halaman 8 angka 24 dan 26

Hal. 36 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


mendalilkan tentang orangtua daripada PARA PENGGUGAT atau TERGUGAT
meninggal dunia pada tanggal 16 November 1971 (Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing) dan tanggal 20 November 1992 (Marjam alias Maryam binti
Krio Nangcik) dikarenakan sakit sebagaimana berdasarkan bukti Surat
Kematian Nomor: 474.4/34/VI.97/2021 tertanggal 27 Desember 2021 dan Surat
Kematian Nomor: 474.4/36/VI.97/2021 tertanggal 27 Desember 2021 yang
dikeluarkan oleh Kelurahan Enggal, Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung,
serta pada dalil gugatan halaman 8 angka 25 PARA PENGGUGAT juga
mendalilkan Istri Pertama atas nama Zakiah meninggal dunia pada tanggal 11
Mei 2002 dikarenakan sakit sebagaimana berdasarkan Surat Keterangan
Kemiatan Nomor: 474.4/35/VI.97/2021 tertanggal 27 Desember 2021 yang
dikeluarkan oleh Kelurahan Enggal, Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung.
Bahwa TERGUGAT dengan tegas menolak dan/atau membantah terkait dalil -
dalil diatas yang mana secara jelas dan nyata PARA PENGGUGAT telah keliru
dalam mendalilkan tanggal kematian orangtua PARA PENGGUGAT atau
TERGUGAT, oleh sebab fakta yang sebenarnya adalah orangtua daripada
PARA PENGGUGAT atau TERGUGAT meninggal dunia pada tanggal 19
November 1971 (Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing) sebagaimana
berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Tanjung Karang dengan Nomor:
211/Pdt.P/2022/PN.Tjk tertanggal 17 November 2022 dan tanggal 6 November
1992 (Marjam alias Maryam binti Krio Nangcik) sebagaimana berdasarkan
Penetapan Pengadilan Negeri Tanjung Karang dengan Nomor:
212/Pdt.P/2022/PN.Tjk tertanggal 17 November 2022, yang mana hal tersebut
selanjutnya akan dibuktikan oleh TERGUGAT dalam agenda sidang
pembuktian. Serta TERGUGAT juga menolak dan membantah terkait dalil
posita yang mendalilkan bahwa Istri Pertama atas nama Zakiah meninggal
dunia pada tanggal 11 Mei 2002, faktanya ialah Istri Pertama atas nama Zakiah
meninggal dunia pada tanggal 12 November 1997 sebagaimana berdasarkan
Surat Keterangan Kematian dengan Nomor 474/32/VI.37/IX/2022 tertanggal 20
September 2022 yang dikeluarkan oleh Kelurahan Teluk Betung, Kecamatan
Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, sehingga jelas PARA

Hal. 37 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


PENGGUGAT telah salah dalam hal mendalilkan tanggal – tanggal kematian
dalam perkara aquo.
Bahwa berdasarkan uraian dan fakta – fakta diatas, jelas bahwa PARA
PENGGUGAT dalam mengajukan gugatan aquo telah mendalilkan hal – hal
yang bukan merupakan fakta yang sebenarnya dan merupakan dalil – dalil
yang menyesatkan serta tidak mempunyai dasar yang jelas, sehingga sudah
sepatutnya berdasarkan hukum Yang Mulia Majelis Hakim Terhormat
mengesampingkan atau menolak seluruh dalil – dalil gugatan aquo yang
diajukan oleh PARA PENGGUGAT dikarenakan dalil – dalil gugatan PARA
PENGGUGAT tidak mempunyai dasar dan secara sah telah bertentangan
dengan fakta – fakta yang sebenarnya.
DALIL – DALIL GUGATAN PARA PENGGUGAT TIDAK SESUAI DENGAN
FAKTA – FAKTA YANG SEBENARNYA

- TERGUGAT SAMA SEKALI TIDAK ADA NIATAN UNTUK MENGALIHKAN


OBJEK PERKARA KEPADA PIHAK LAIN, NAMUN JUSTRU PARA
PENGGUGAT YANG MEMBUAT OBJEK PERKARA AQUO MENJADI
SENGKETA.
Bahwa Yang Mulia Majelis Hakim Terhormat, dahulu pada tahun 1978 pada
saat TERGUGAT masih berusia 17 tahun, objek perkara aquo telah
disertipikatkan oleh pihak keluarga orangtua daripada PARA
PENGGUGAT/TERGUGAT dengan atas nama TERGUGAT sebagaiamana
Surat/Sertipikat Hak Milik Nomor: 300/E dengan luas 496 m2 atas nama
Kesuma Dewangsa (TERGUGAT).
Bahwa penerbitan sertipikat hak milik tersebut bukan atas dasar keinginan
pribadi dari TERGUGAT melainkan berdasarkan persetujuan dari pihak –
pihak keluarga yang dalam hal ini khususnya orangtua PARA
PENGGUGAT/TERGUGAT, sehingga secara sah dan berdasarkan hukum
objek perkara aquo diberikan oleh orangtua PARA
PENGGUGAT/TERGUGAT kepada TERGUGAT untuk dapat dirawat dan
dikelola sebagai rumah tua atau rumah peninggalan dari orang tua PARA
PENGGUGAT/TERGUGAT.

Hal. 38 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Bahwa oleh karena hal tersebut TERGUGAT sampai dengan saat ini
selama 60 (enam puluh) tahun menempati objek perkara aquo TERGUGAT
telah merawat, mengelola, serta membangun kembali (Pembugaran)
bangunan berupa rumah untuk diperuntukkan sebagai rumah perkumpulan
antara keluarga – keluarga ahli waris orangtua PARA
PENGGUGAT/TERGUGAT dengan tidak melepaskan kewajibannya
membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) sebagai subjek hukum yang
taat pajak pada setiap tahunnya tanpa adanya bantuan sedikitpun dari
PARA PENGGUGAT, sehingga dengan demikian berdasarkan fakta – fakta
yang sah TERGUGAT sama sekali tidak ada niatan untuk mengalihkan
objek perkara aquo kepada pihak lain, namun justru PARA PENGGUGAT
lah yang membuat objek perkara aquo menjadi sengketa yang mana atas
perbuatan tersebut membuat TERGUGAT kecewa oleh sebab tidak
selayaknya antara kakak - beradik mempermasalahkan harta peninggalan
warisan dari orangtua PARA PENGGUGAT/TERGUGAT yang sebenarnya
masih dapat di cari jalan keluarnya tanpa melalui ranah pengadilan
mengingat PARA PENGGUGAT dan TERGUGAT merupakan kakak –
beradik yang mempunyai hubungan darah kandung dari orangtua PARA
PENGGUGAT/TERGUGAT yaitu Alm. Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing dan Almh. Marjam alias Maryam binti Krio Nangcik.
Bahwa lebih lanjut, pada posita halaman 8 angka 21 yang pada pokoknya
PARA PENGGUGAT mendalilkan TERGUGAT pada bulan Maret tahun
1998 telah membuat surat pernyataan yang intinya menjelaskan bahwa
rumah berikut tanah perkara aquo akan dijual dengan harga yang pantas
dan disepakati oleh TERGUGAT dan keluarga, hasil penjualan setelah
dikembalikan biaya – biaya rehab/perbaikan akan dibagi kepada saudara –
saudara kandung TERGUGAT sesuai dengan hukum islam yang berlaku,
Yang Mulia Majelis Hakim bahwa memang benar TERGUGAT membuat
surat pernyataan tersebut namun yang harus diketahui dan
dipertimbangkan oleh Yang Mulia Majelis Hakim, TERGUGAT membuat
surat pernyataan tersebut dibawah tekanan atau ancaman dari
PENGGUGAT III yang dapat dibuktikan didalam surat pernyataan dengan

Hal. 39 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


tidak adanya saksi atau sepengetahuan dari Istri TERGUGAT dan Anak –
anak TERGUGAT atau dari pihak manapun, fakta yang sebenarnya terjadi
ialah PENGGUGAT III mengancam TERGUGAT apabila tidak membuat
surat pernyataan tersebut PENGGUGAT III akan menculik anak – anak
TERGUGAT yang saat itu anak daripada TERGUGAT masih dibawah
umur, sehingga atas dasar ancaman dari PENGGUGAT III maka
TERGUGAT secara terpaksa membuat surat pernyataan tersebut tanpa
diketahui oleh pihak keluarga dari TERGUGAT dan apabila dikaitkan
didalam perkara aquo jelas surat pernyataan tersebut merupakan tindak
lanjut dari satu kesatuan dari surat wasiat yang dibuat oleh orang tua PARA
PENGGUGAT/TERGUGAT, sehingga berdasarkan fakta – fakta tersebut
mohon Yang Mulia Majelis Hakim dapat mengesampingkan surat
pernyataan yang telah dibuat oleh TERGUGAT dan dapat merujuk kepada
Surat Wasiat yang dibuat oleh orangtua PARA PENGGUGAT/TERGUGAT
saja mengingat perkara aquo merupakan perkara wasiat yang telah ada
bukti formilnya yaitu berupa Surat Wasiat dari orangtua PARA
PENGGUGAT/TERGUGAT.
- TERGUGAT PADA TAHUN 2003 PERNAH MEMBERIKAN SEJUMLAH
UANG KEPADA PARA PENGGUGAT SERTA TERGUGAT JUGA
MERAWAT DAN MEMBANGUN KEMBALI OBJEK PERKARA AQUO
YANG MANA HAL TERSEBUT MEMBUKTIKAN BAHWA TERGUGAT
TELAH MELAKUKAN ITIKAD BAIK TERHADAP PENINGGALAN HARTA
WARISAN ORANGTUA TERGUGAT, SEHINGGA DENGAN DEMIKIAN
TERGUGAT TIDAK DAPAT DIKATAKAN BERITIKAD TIDAK BAIK.
Yang Mulia Majelis Hakim, terdapat suatu fakta yang sah yang mana
TERGUGAT pada tahun 2003 sebelum membangun kembali objek perkara
aquo TERGUGAT telah memberikan dan/atau membayarkan sejumlah
uang kepada PARA PENGGUGAT perihal agar tidak terjadinya
permasalahan dikemudian hari terkait harta peninggalan orangtua PARA
PENGGUGAT/TERGUGAT dengan nominal yang telah disepakati yaitu
sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) per-setiap saudari
perempuan in casu PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II serta sebesar Rp.

Hal. 40 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) untuk saudara laki-laki in casu
PENGGUGAT III yang mana juga pemberian uang dengan nominal
tersebut didasari oleh Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada tahun 2002 yaitu
sebesar Rp. 282.916.000,- (dua ratus delapan puluh dua juta sembilan
ratus enam belas ribu rupiah) dan juga berdasarkan dengan kemampuan
dari TERGUGAT serta TERGUGAT juga telah membelikan PENGGUGAT
III sebuah rumah yang beralamat di Jalan Cempaka C4 No 4, Perum
Beringin Raya, Langkapura, Bandar Lampung dengan harga rumah sekitar
senilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai Rp. 70.000.000,-
(tujuh puluh juta rupiah), namun amat sangat disayangkan saat ini PARA
PENGGUGAT justru tidak mau mengakui pemberian uang yang telah
diberikan oleh TERGUGAT kepada PARA PENGGUGAT, yang mana hal
tersebut membuat TERGUGAT merasa sangat kecewa dan agar hukum
Allah SWT yang dapat menghukumnya. Hal – hal terkait dengan pemberian
sejumlah uang sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, merujuk pada
pemeriksaan saksi pada perkara sebelumnya yaitu perkara kewarisan yang
telah terregister pada Pengadilan Agama Tanjung Karang dengan Nomor
Perkara: 572/Pdt.G/2022/PA.Tnk dengan Para Pihak yang sama pada
gugatan saat ini, tidak ada satu bantahan pun dari PARA PENGGUGAT
terkait dengan pemberian sejumlah uang tersebut, sehingga secara sah
dan meyakinkan PARA PENGGUGAT telah mengakui dan menerima
pemberian sejumlah uang yang telah diberikan oleh TERGUGAT kepada
PARA PENGGUGAT pada tahun 2003 dan untuk selanjutnya saksi
tersebut akan dihadirkan kembali pada agenda sidang pembuktian.
Bahwa lebih lanjut, PARA PENGGUGAT pada posita gugatannya halaman
13-14 angka 47 mendalilkan yang pada pokoknya:
“47. ...dst...Tergugat akan melakukan itikad tidak baik terhadap
Harta peninggalan ayah kandung para penggugat dan
tergugat...dst...”
Yang Mulia Majelis Hakim, dalil gugatan PARA PENGGUGAT tersebut
amat sangat tidak mendasar oleh sebab terdapat suatu fakta yang tak
terbantahkan yang mana TERGUGAT sampai dengan saat ini telah

Hal. 41 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


merawat, mengelola serta membangun kembali (Pembugaran) objek
perkara aquo dengan menggunakan uang pribadi TERGUGAT sendiri
dengan tidak adanya bantuan sedikitpun dari PARA PENGGUGAT agar
objek perkara aquo dapat diperuntukkan sebagai rumah tua dan/atau
rumah peninggalan dari orangtua PARA PENGGUGAT/TERGUGAT,
sehingga telah jelas dan berdasarkan hukum TERGUGAT tidak dapat
dikatakan melakukan itikad tidak baik, namun justru saat ini PARA
PENGGUGAT lah yang patut diduga melakukan itikad tidak baik dengan
mendalilkan dalil dalil gugatan yang tidak sesuai dengan fakta - fakta yang
sebenarnya.
- OBJEK PERKARA AQUO AKAN DIJUAL KEPADA PIHAK LAIN APABILA
DALAM KEADAAN MEMAKSA SEBAGAIMANA YANG TERTUANG
DALAM SURAT WASIAT PEWARIS.
Yang Mulia Majelis Hakim, perlu diketahui bahwa atas dasar wasiat dari
Pewaris yaitu Surat Wasiat Atas Pembahagian Waris Saja Istamar Keraing
Kepada Semua Keturunan Lurus Saja yang ditandatangani Almarhum
Istamar Keraing Bin A. Madjid Keraing di bulan Januari tahun 1962 yaitu
orang tua dari PARA PENGGUGAT/TERGUGAT, sebagaimana telah
tertulis jelas dalam surat wasiat mengamanahkan apabila dalam keadaan
memaksa objek perkara a quo harus dijual kepada orang lain,
sebagaimana dijelaskan dalam isi surat wasiat pada halaman 1 poin 4,
yaitu sebagai berikut:
“4. ..dst…Begitu pula kalau dalam keadaan memaksa harta benda
tersebut terjadi harus dijual kepada lain orang, maka hasilnya harus
dibagi oleh anak saya nama KESUMA DEWANGSA tsb…”
Bahwa atas amanah isi pesan surat wasiat yang dibuat oleh orang tua
PARA PENGGUGAT /TERGUGAT tersebut, TERGUGAT bersedia apabila
memang dalam kondisi PARA PENGGUGAT dalam keadaan memaksa,
TERGUGAT siap untuk menjual objek incasu pada perkara a quo sesuai
dengan nilai yang telah ditetapkan oleh Kantor Jasa Penilai Publik selaku
Ahli yang telah mempunyai Sertifikasi dan diakui oleh Negara.

Hal. 42 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Namun perlu dipertanyakan juga dalam kondisi keadaan memaksa seperti
apakah saat ini PARA PENGGUGAT dapat dikatakan dalam keadaan
memaksa? Sebagaimana melihat isi dalil-dalil gugatan yang diajukan oleh
PARA PENGGUGAT tidak ada satupun dalil yang menjelaskan keadaan
memaksa seperti apakah kondisi saat ini PARA PENGGUGAT. Justru lebih
lanjut, PARA PENGGUGAT pada petitum gugatannya pada halaman 18 -
19 angka 13 hanya mendalilkan yang pada pokoknya:
“13...dst…dibagi kepada seluruh ahli waris almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dan Isteri keduanya yaitu almarhumah
Marjam Alias Maryam binti Krio Nagcik sesuai dengan bagiannya
masing-masing berdasarkan Ketentuan Hukum Islam..dst..”
Sedangkan apabila kembali merujuk kepada isi surat wasiat yang dibuat
oleh orang tua PARA PENGGUGAT atau TERGUGAT, bahwa benar objek
incasu berdasarkan surat wasiat tersebut memang sangatlah jelas
merupakan harta milik bersama PARA PENGGUGAT dan TERGUGAT
yang diberikan oleh almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
kepada anak-anaknya keturunan bersama Marjam alias Maryam binti Krio
Nangcik. Namun, objek incasu tersebut dapat dibagikan oleh TERGUGAT
selaku pemegang kekuasaan/ atau pimpinan/ atau pengawas yang ditunjuk
lansung oleh orang tua PARA PENGGUGAT atau TERGUGAT apabila
dalam keadaan memaksa sebagaimana yang tertuang dalam surat wasiat.
Sehingga berdasarkan fakta – fakta tersebut mohon Yang Mulia Majelis
Hakim dapat mengesampingkan dan menolak Gugatan yang telah dibuat
PARA PENGGUGAT, serta selanjutnya agar Majelis Hakim dapat merujuk
kepada Surat Wasiat yang dibuat oleh orangtua PARA
PENGGUGAT/TERGUGAT mengingat perkara aquo perkara wasiat yang
telah ada bukti formilnya yaitu berupa Surat Wasiat Atas Pembahagian
Waris Saja Istamar Keraing Kepada Semua Keturunan Lurus Saja yang
ditandatangani Almarhum Istamar Keraing Bin A. Madjid Keraing di bulan
Januari tahun 1962 yaitu orang tua dari PARA PENGGUGAT/TERGUGAT,
terkait dengan pembagian harta bersama objek incasu pada perkara aquo

Hal. 43 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


dapat dibagikan apabila PARA PENGGUGAT/TERGUGAT dalam keadaan
mendesak.
FAKTA BAHWA PARA PENGGUGAT TELAH MEMPERMASALAHKAN
OBJEK PERKARA DENGAN MENEMPUH UPAYA HUKUM SEBANYAK 3
(TIGA) KALI PADA PENGADILAN AGAMA TANJUNG KARANG

Mohon perhatiannya Majelis Hakim Terhomat, terdapat fakta yang tidak


terbantahkan yang mana PARA PENGGUGAT telah mempermasalahkan objek
perkara saat ini sebanyak 3 (tiga) kali dengan mengajukan gugatan – gugatan
pada Pengadilan Agama Tanjung Karang yang mana hal tersebut patut diduga
merupakan strategi – strategi PARA PENGGUGAT agar mendapatkan
keuntungan dari perkara aquo khususnya dari TERGUGAT, antara lain akan
kami jelaskan sebagai berikut:
1. Perkara sebelumnya dengan Nomor Register Perkara:
349/Pdt.G/2022/PA.Tnk antara PARA PENGGUGAT melawan
TERGUGAT, dilakukan pencabutan oleh PARA PENGGUGAT yang
dikarenakan terdapat dugaan pemalsuan tanda tangan pada salah satu
pihak yang sedang berperkara pada saat itu;
2. Perkara sebelumnya dengan Nomor Register Perkara:
572/Pdt.G/2022/PA.Tnk antara PARA PENGGUGAT melawan
TERGUGAT, telah diputus dengan putusan gugatan PARA
PENGGUGAT dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
Verklaard); dan
3. Perkara saat ini yang telah diajukan oleh PARA PENGGUGAT dengan
Nomor Register Perkara: 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk antara PARA
PENGGUGAT melawan TERGUGAT.
Bahwa Majelis Hakim Terhormat, adapun alasan jawaban ini dijelaskan oleh
TERGUGAT dengan maksud dan tujuan agar Majelis Hakim yang memeriksa
dan mengadili perkara aquo dapat mempertimbangkan fakta – fakta yang
sebenarnya telah terjadi dan sekiranya dapat mengesampingkan dan menolak
Gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya yang tidak mempunyai dasar
hukum dan dalil – dalil yang mengada – ada.

Hal. 44 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


FAKTA BAHWA PARA PENGGUGAT TIDAK MEMAHAMI ISI SURAT
WASIAT DARI PEWARIS BULAN JANUARI 1962

Yang Mulia Majelis Hakim Terhomat, apabila di telaah dan di teliti pada gugatan
yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT saat ini secara sah dan jelas PARA
PENGGUGAT pada pokoknya meminta pembagian harta warisan atas objek
perkara dan meminta objek perkara tersebut untuk di serahkan kepada PARA
PENGGUGAT. Hal tersebut secara jelas dan nyata telah bertentangan dengan
isi Surat Wasiat yang ditandatangani Almarhum Istamar Keraing Bin A. Madjid
Keraing selaku Pewaris di bulan Januari tahun 1962.
Bahwa dalam isi surat wasiat pada halaman 1 poin 4 telah dijelaskan, yaitu:
“4. Sebuah rumah gedung beserta tanah perkarannya dll, yang
terletak di tanjungkarang di jalan jenderal sudirman No. 604
dihadapan rumah ex jaksa hamzah adalah hak milik semua
anak saya yang dilahirkan dari istri saya yang bernama
marjam. Tegasnya rumah tersebut adalah hak milik mereka
bersama (anak2 keturunan istri saja nama marjam) dan
dibawah kekuasaan/pimpinan/pengawasan anak saja nama
KESUMA DEWANGSA. Begitu pula kalau dalam keadaan
memaksa harta benda tersebut terjadi harus dijual kepada
lain orang, maka hasilnya harus dibagi oleh anak saya nama
KESUMA DEWANGSA kepada adik2nya dari keturunan istri
saya nama marjam tersebut, sesuai dengan pembagian
menurut hukum agama islam.
Sebagaimana penjelasan dari isi surat wasiat tersebut khususnya terkait
dengan objek perkara, telah jelas dan nyata bahwa objek perkara tersebut
dibawah kekuasaan/pimpinan/pengawasan KESUMA DEWANGSA
(TERGUGAT), yang mana apabila PARA PENGGUGAT meminta pembagian
harta warisan dengan tidak menjelaskan keadaan memaksa yang seperti apa?
dan meminta untuk objek perkara tersebut harus diserahkan kepada PARA
PENGGUGAT, maka permintaan – permintaan PARA PENGGUGAT telah
bertentangan dengan isi surat wasiat, sehingga dengan demikian secara sah

Hal. 45 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


dan meyakinkan bahwa PARA PENGGUGAT tidak memahami isi daripada
surat wasiat yang telah ditinggalkan oleh Pewaris yang dalam hal ini ialah
Pewaris atas nama Almarhum Istamar Keraing Bin A. Madjid Keraing.
Maka oleh sebab itu, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Agama
Kelas IA Tanjung Karang yang memeriksa dan mengadili perkara aquo untuk
menyatakan menolak Gugatan dari PARA PENGGUGAT yang tidak berdasar
dan hanya mengada – ada.
TERGUGAT MENOLAK DENGAN TEGAS TERKAIT UANG PAKSA
(DWANGSOM)

Yang Mulia Majelis Hakim Terhormat, TERGUGAT secara tegas menolak keras
dan tidak berdasarkan hukum atas dalil petittum Gugatan PARA PENGGUGAT
pada halaman 20 angka 18, yang pada pokoknya menyatakan;
“18. Menghukum Tergugat membayar uang paksa (Dwangsom)
sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap harinya, karena
lalai melaksanakan putusan perkara ini.”
Bahwa, oleh karena Gugatan PARA PENGGUGAT tidak benar dan tidak
berdasarkan hukum sama sekali serta perkara aquo merupakan perkara
wasiat, maka TERGUGAT merasa yakin sekali bahwa yang Mulia Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini akan lebih berhati-hati dalam
menentukan putusan terkait dengan Uang Paksa (Dwangsom) terhadap
TERGUGAT.
Oleh sebab itu, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Agama Kelas IA
Tanjung Karang yang memeriksa dan mengadili perkara aquo untuk
menyatakan menolak Gugatan dari PARA PENGGUGAT yang tidak berdasar
dan hanya mengada – ada.
-VII-
TERGUGAT MENOLAK DENGAN TEGAS TERKAIT
PERMOHONAN/PETITUM PARA PENGGUGAT YANG MEMINTA AGAR
PUTUSAN INI DAPAT DILAKSANAKAN TERLEBIH DAHULU (SERTA
MERTA) (UIT VOERBAAR BIJ VOORRAAD)

Hal. 46 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Yang Mulia Majelis Hakim Terhormat, TERGUGAT secara tegas menolak keras
dan tidak berdasarkan hukum atas dalil petittum Gugatan PARA PENGGUGAT
pada halaman 19 angka 17, yang pada pokoknya menyatakan
“17. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu
(serta merta) meskipun terdapat upaya hukum verzet, banding dan
kasasi;”
Bahwa, sangatlah bertentangan dengan Surat Edaran Mahkamah Agung
(“SEMA”) R.I No.Um/282/VI/1136/III/69 tertanggal 2 Juli 1969 Jo. SEMA No.3
Tahun 2000 tertanggal 21 Juli 2000 tentang Putusan Serta Merta dan
Provisionil Jo. SEMA No. 4 tahun 2001 tertanggal 20 Agustus 2001 tentang
Permohonan Putusan Serta Merta (uitvoerbaar bij voorraad) Dan Provisionil
yang ditujukan kepada Ketua/Hakim Pengadilan di seluruh Indonesia,
dinyatakan bahwa :
“Setiapkali akan melaksanakan putusan serta merta (uitvoerbaar bij
voorraad) harus disertai penetapan sebagaimana diatur dalam butir
7 SEMA No. 3 Tahun 2000 yang menyebutkan:”
“agar setiap kali akan melaksanakan putusan serta merta
(uitvoerbaar bij voorraad) harus disertai adanya pemberian jaminan
yang nilainya sama dengan nilai barang/obyek eksepsi sehingga
tidak menimbulkan kerugian pada pihak lain apabila ternyata di
kemudia hari dijatuhkan putusan yang membatalkan putusan
Pengadilan Tingkat Pertama. Tanpa jaminan tersebut, tidak boleh
ada pelaksanaan putusan serta merta”.
Bahwa selanjutnya dalam Pasal 180 ayat (1) HIR, putusan uit voerbaar bij
voorraad hanya dapat dijatuhkan apabila jika ada suatu tanda alas hak yang
otentik, atau jika telah ada suatu keputusan hakim yang telah memiliki kekuatan
hukum tetap.
Bahwa meskipun terdapat akta otentik maupun suatu keputusan hakim yang
telah memiliki kekuatan hukum tetap, quod non, terhadap permohonan uit
voerbaar bij voorraad ini, Mahkamah Agung R.I berpendapat sebagai berikut :

Hal. 47 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


a) Surat Edaran Mahkamah Agung R.I No. 02 tahun 1975 : agar
Pengadilan Negeri/Pengadilan Tinggi untuk sangat berhati-hati dalam
mempergunakan lembaga uit voerbaar bij voorraad ;
b) Surat Edaran Mahkamah Agung R.I No. 06 tahun 1975: kepada
Ketua/Hakim Pengadilan Negeri agar tidak enjatuhkan keputusan uit
voerbaar bij voorraad walaupun syarat-syarat dalam Pasal 180 ayat 1
H.I.R/Pasal 191 ayat 1 RBG telah terpenuhi;
c) Surat Edaran Mahkamah Agung R.I No. 03/2000 tertanggal 21 Juni
2000; menegaskan kepada Ketua/Hakim Pengadilan Agama di seluruh
Indonesia agar mempertimbangkan, memperhatikan dan mentaati
dengan sungguh-sungguh syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum
mengabulkan tuntutan Putusan Serta Merta (uit voerbaar bij voorraad)
dan tuntutan Provisionil sebagaimana diuraikan dalam pasal 180 ayat (1)
HIR dan Pasal 191 ayat (1) RBG serta Pasal 332 RV.;
d) Surat Edaran Mahkamah Agung R.I No. 4/2001 tertanggal 20 Agustus
2001; menegaskan kepada Ketua/Hakim Pengadilan Negeri dan
Ketua/Hakim Pengadilan Agama di seluruh Indonesia agar setiap kali
akan melaksanakan Putusan Serta Merta (uit voerbaar bij voorraad)
harus disertai adanya pemberian jaminan yang nilainya sama dengan
nilai barang/obyek eksekusi sehingga tidak menimbulkan kerugian pada
pihak lain apabila ternyata di kemudian hari dijatuhkan putusan yang
membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama.
Yang Mulai Majelis Hakim, mencermati peraturan perundang-undangan serta
doktrin hukum sebagaimana diuraikan di atas, maka Putusan Serta Merta (uit
voerbaar bij voorraad) yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT demi hukum
harus dinyatakan tidak berdasar dan tidak beralasan hukum. Dengan demikian,
demi hukum dan keadilan permohonan Putusan Serta Merta (uit voerbaar bij
voorraad) yang diajukan PARA PENGGUGAT tidak sesuai dengan hukum dan
oleh karenanya tidak layak untuk dipertimbangkan serta harus ditolak atau
dikesampingkan.
TERGUGAT MENOLAK DENGAN TEGAS TERKAIT SITA JAMINAN

Hal. 48 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Yang Mulia Majelis Hakim Terhormat, TERGUGAT secara tegas menolak keras
dan tidak berdasarkan hukum atas dalil petittum Gugatan PARA PENGGUGAT
pada halaman 19 angka 16 yang pada pokoknya dalam dalil tersebut PARA
PENGGUGAT menyatakan:
“16. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang dimohonkan
dalam perkara ini berupa :
a. Sebidang tanah dan bangunan tanah yang telah disertipikatkan
atas nama Kusuma Dewangsa (Tergugat) yang berdasarkan tata
letak dan administrasinya saat ini terletak Jl. Jendral Sudirman No.
50 dahulu Desa Enggal Kota Tanjung Karang- Teluk Betung
sekarang terletak di Kelurahan Enggal Kecamatan Enggal Kota
Bandar Lampung Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 300/E
Pemegang Hak Atas Nama Kesuma Dewangaa (Tergugat) dengan
luas 496 M2, pendaftaran sertifikat pada tanggal 13 Desember 1978
dan pengeluaran Sertipikat 18 Desember 1978 serta Surat
Ukur/uraian batas/ gambar tanah No.492/1977 tanggal 23 Nopember
1977 dengan batas-batas saat ini sebagai berikut :
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl. Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
Bahwa terkait dengan adanya permintaan sita jaminan pada gugatan PARA
PENGGUGAT sangatlah tidak beralasan hukum, bila diteliti lebih lanjut pada
objek perkara aquo dan merujuk kembali pada surat wasiat yang dibuat oleh
orang tua PARA PENGGUGAT/TERGUGAT jelaslah TERGUGAT telah
merawat, mengelola, serta membangun kembali objek incasu yang sebelumnya
bangunan tersebut belumlah seperti bangunan saat ini, sehingga bila dilihat
kembali sangat jelas hal tersebut membuktikan bahwa TERGUGAT sama
sekali tidak ada niatan untuk menjual kepihak lain, terkecuali objek perkara a
quo tersebut akan dijual dalam kondisi keadaan memaksa dan hasil dari
penjualan tersebut akan dibagikan kepada seluruh anak-anak keturunan dari
Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing bersama isterinya Marjam alias Maryam

Hal. 49 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


binti krio Nagcik sebagaimana telah diamanahkan dalam Surat Wasiat halaman
1 poin nomor 4 pada surat wasiat yang berisi :
“4. ..dst..Begitu pula kalau dalam keadaan memaksa harta benda
tersebut terjadi harus dijual kepada lain orang, maka hasilnya harus
dibagi oleh anak saya nama KUSUMADEWANGSA tsb,kepada
adik-adiknya dari keturunan isteri saya nama Marjam tsbt, sesuai
dengan pembagian menurut Hukum Agama Islam.”
Yang Mulia Majelis Hakim, mencermati kembali dengan apa yang telah
dilakukan oleh TERGUGAT terhadap objek perkara a quo dan merujuk kembali
pada isi surat wasiat yang dibuat oleh orang tua PARA PENGGUGAT atau
TERGUGAT sudah sepatutnya Yang Mulia Majelis Hakim menolak sita jaminan
yang dimohonkan dalam gugatan PARA PENGGUGAT pada halaman 19
angka 16 yang tidak mempunyai dasar hukum yang jelas terhadap objek
perkara aquo.
Dengan demikian dalil-dalil PARA PENGGUGAT dalam Dokumen Gugatan
telah membuktikan bahwa dalil PARA PENGGUGAT hanya mengada-ngada
dan tidak berdasar, maka oleh sebab itu berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti
yang telah diuraikan diatas membuktikan perkara aquo sudah sepantasnya dan
selayaknya untuk ditolak oleh Majelis Hakim Yang Terhormat untuk
keseluruhan.
A. GUGATAN REKONVENSI
Bahwa dalil-dalil dalam eksepsi dan pokok perkara (konvensi) merupakan
bagian satu/kesatuan dan tidak terpisahkan dengan dalil-dalil dalam Gugatan
Rekonvensi.
1. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
merupakan anak ketiga dan ahli waris dari pasangan Almarhum Istamar
Keraing Bin A. Madjid Keraing dan Almarhumah Maryam alias Marjam
Binti Krio Nangcik.
2. Bahwa pada faktanya Pewaris meninggal dunia pada tanggal 19
November 1971 (Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing) dan tanggal 6
November 1992 (Marjam alias Maryam binti Krio Nangcik).

Hal. 50 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


3. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
merupakan ahli waris yang berhak dan juga pemegang sertifikat hak
milik objek perkara a quo yaitu sebidang tanah termasuk rumah yang
berdiri diatasnya yang terletak di Jalan Jendral Sudirman No. 604, serta
secara sah sudah mendapatkan Dispensasi Izin Mendirikan Bangunan
(DIMB) berdasarkan kronologis dan bukti bukti sebagai berikut:
a. Surat Wasiat Atas Pembahagian Waris Saja Istamar Keraing Kepada
Semua Keturunan Lurus Saja yang ditandatangani Almarhum
Istamar Keraing Bin A. Madjid Keraing di bulan Januari tahun 1962
pada halaman 1 poin 4 yang menyatakan:
“4. Sebuah rumah Gedung beserta tanahpekarangannja dll, jang
terletak di Tandjungkarang di Djalan Djenderal Sudirman No.604
dihadapan Rumah ex Djaksa Hamzah, adalah hak milik semua
anak saja jang dilahirkan dari Isteri saja nama Marjam. Tegasnja
rumah tsb adalah hak milik mereka bersama (anak2 keturunan
isteri saja nama Marjam) dan dibawah
kekuasaan/pimpinan/pengawasan anak saja nama
KESUMADEWANGSA. Begitu pula kalau keadaan memaksa
harta benda tersebut terdjadi harus didjualkepada lain orang,
maka hasilnja harus dibagi oleh anak saja nama
KESUMADEWANGSA tsb. Kepada adik2nja dari keturunan Isteri
saja nama Marjam tsb. Sesuai dengan pembahagian menurut
Hukum Agama Islam.”;
b. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
memiliki Surat Gambar Tanah No. 492/1977 tanggal 23 November
1977 yang pada pokoknya menyatakan Sebidang tanah yang
terletak di Provinsi Lampung, Kotamadya Tanjungkarang – Teluk
Betung, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Desa Enggal seluas 496.-
M2 (Empat ratus sembilan puluh enam meter bujur sangkar) telah
dilakukan pengukuran oleh Kantor Sub. Direktorat Agraria
Kotamadya Tanjung Karang – Teluk Betung;

Hal. 51 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


c. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
memiliki Sertifikat Hak Milik No. 300/E atas nama pemegang hak
KESUMA DEWANGSA yang dikeluarkan pada tanggal 18 Desember
1978 seluas 496.-M2 (Empat ratus sembilan puluh enam meter bujur
sangkar) yang dikeluarkan oleh Kantor Sub.Direktorat Agraria
Kabupaten/Kotamadya Tanjung Karang – Teluk Betung;
d. Bahwa penerbitan Sertifikat Hak Milik No. 300/E atas nama
pemegang hak KESUMA DEWANGSA telah sesuai prosedur dan
tidak cacat hukum;
e. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
membuat Surat Permohonan Pemberian Dispensasi Izin Mendirikan
Bangunan (DIMB) Rumah Tinggal No. 648/34/I tanggal 1 Juni 2002
kepada Walikota Bandar Lampung;
f. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
berdasarkan Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung No.
273/DIMB/DTK/VI/2002 tanggal 11 Juni 2002 mendapatkan
Dispensasi Izin Mendirikan Bangunan (DIMB) objek perkara a quo;
g. Bahwa penerbitan Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung No.
273/DIMB/DTK/VI/2002 Walikota Bandar Lampung tanggal 11 Juni
2002 terkait Disepensasi Izin Mendirikan Bangunan (DIMB) objek
perkara a quo atas nama pemegang hak KESUMA DEWANGSA
telah sesuai prosedur dan tidak cacat hukum;
h. Bahwa atas dasar Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung No.
273/DIMB/DTK/VI/2002 Walikota Bandar Lampung terkait
Dispensasi Izin Mendirikan Bangunan (DIMB) tersebut,
PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI melakukan
pemugaran secara keseluruhan pada objek perkara a quo dengan
menggunakan uang pribadi;
4. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI sekitar
pada tahun 2003 berdasarkan kesepakatan bersama memberikan uang
kepada PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT
REKONVENSI perihal agar tidak terjadinya permasalahan dikemudian

Hal. 52 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


hari terkait harta peninggalan objek perkara a quo dengan rincian
sebagai berikut:
1) Untuk saudara kandung perempuan yang bernama:
a. Betty Keraing Binti Istamar Keraing (PENGGUGAT KONVENSI
I/TERGUGAT REKONVENSI I) sejumlah Rp. 15.000.000,- (lima
belas juta rupiah)
b. Kemala Dewi Binti Istamar Keraing (PENGGUGAT KONVENSI
II/TERGUGAT REKONVENSI II) sejumlah Rp. 15.000.000,- (lima
belas juta rupiah);
2) Untuk saudara kandung laki-laki yang bernama:
Yudia Pratidina Bin Istamar Keraing (PENGGUGAT KONVENSI
III/TERGUGAT REKONVENSI III) sejumlah Rp. 40.000.000,- (empat
puluh juta rupiah)
5. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
membelikan sebuah rumah yang beralamat di Jalan Cempaka C4 No 4,
Perum Beringin Raya, Langkapura, Bandar Lampung dengan harga
rumah sekitar senilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai
Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) kepada Yudi Pratidina Bin
Istamar Keraing (PENGGUGAT KONVENSI III/TERGUGAT
REKONVENSI III)
6. Bahwa atas pemberian sejumlah uang dan rumah tersebut
PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI telah beritikad
baik dalam menjalankan amanah dari Pewaris yaitu Almarhum Istamar
Keraing Bin A. Madjid Keraing dan Almarhumah Maryam alias Marjam
Binti Krio Nangcik.
7. Bahwa atas pemberian tersebut PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA
TERGUGAT REKONVENSI tidak mengakui telah menerimanya, oleh
karena itu PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
meminta kepada Ketua Pengadilan Agama Tanjung Karang dan atau
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
memerintahkan kepada PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT
KONVENSI dan PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT

Hal. 53 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


REKONVENSI untuk melakukan sumpah pemutus yang bersifat
menentukan (decisoir) sesuai dengan ketentuan Pasal 1929 dan 1930
KUHPerdata yang berbunyi:
“Pasal 1929: Ada dua macam sumpah dihadapan Hakim:
1. sumpah yang diperintahkan oleh pihak yang satu kepada pihak
yang lain untuk pemutusan suatu perkara; sumpah itu disebut
sumpah pemutus;
2. sumpah yang diperintahkan oleh Hakim karena jabatan kepada
salah satu pihak”.
“Pasal 1930: Sumpah pemutus dapat diperintahkan dalam
persengketaan apa pun juga, kecuali dalam hal kedua belah pihak
tidak mengadakan suatu perdamaian atau dalam hal pengakuan
mereka tidak boleh diperhatikan. Sumpah pemutus dapat
diperintahkan pada setiap tingkatan perkara, bahkan dalam hal
tidak ada upaya pembuktian apa pun untuk membuktikan tuntutan
atau tangkisan yang memerlukan pengambilan sumpah itu”.
8. Bahwa atas pemberian tersebut PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA
TERGUGAT REKONVENSI tidak mengakui telah menerimanya, oleh
karena itu PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI juga
meminta kepada Ketua Pengadilan Agama Tanjung Karang dan atau
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
memerintahkan kepada PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT
KONVENSI dan PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT
REKONVENSI untuk melakukan Sumpah Mubahalah sesuai dengan
ketentuan Sumpah Mubahalah didasarkan atas dalil Surat Ali Imran Ayat
61 yang artinya:
“Siapa yang membantahmu dalam hal ini setelah engkau memperoleh
ilmu, katakanlah (Muhammad), “Marilah kita panggil anak-anak kami
dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istrimu, kami sendiri dan
kamu juga, kemudian marilah kita bermubahalah agar laknat Allah
ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.”

Hal. 54 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


9. Bahwa oleh karena Gugatan Rekonvensi ini diajukan berdasarkan
ketentuan Perundang-undangan yang berlaku serta bukti-bukti yang
otentik, maka berdasarkan Pasal 180 ayat (1) HIR dan pasal 191 ayat
(1) RBG mohon agar putusan dalam perkara a quo dapat dijalankan
terlebih dahulu meskipun ada upaya verzet, banding dan kasasi
(uitvoerbaar bij voorad).
Bahwa oleh karena itu sudah sepatutnya majelis hakim yang memeriksa dan
memutus perkara a quo berkenan mengabulkan Gugatan Rekonvensi ini.
B. PERMOHONAN PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, maka PENGGUGAT
REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI dengan ini memohon kepada Yang
Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa Perkara a quo, agar berkenan
mengambil keputusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
A. DALAM KONVENSI
I. DALAM EKSEPSI
1. Mengabulkan Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Gugatan PARA PENGGUGAT tidak dapat diterima
(niet ontvankelijk verklaard);
II. DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak Gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menghukum PARA PENGGUGAT untuk membayar biaya
perkara.
B. DALAM REKONVENSI
1. Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT
KONVENSI untuk seluruhnya;
2. Menyatakan PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
merupakan ahli waris yang sah dari pasangan Almarhum Istamar
Keraing Bin A. Madjid Keraing dan Almarhumah Maryam alias
Marjam Binti Krio Nangcik
3. Menyatakan sah dan berharga bukti-bukti surat yang diajukan
PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI dalam
perkara ini;

Hal. 55 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


4. Menyatakan sah, berharga surat wasiat dan mempunyai kekuatan
hukum alas hak tanah yang dimiliki PENGGUGAT
REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI, yaitu :
a. Surat Wasiat Atas Pembahagian Waris Saja Istamar Keraing
Kepada Semua Keturunan Lurus Saja yang ditandatangani
Almarhum Istamar Keraing Bin A. Madjid Keraing di bulan Januari
tahun 1962;
b. Sertifikat Hak Milik No. 300/E atas nama pemegang hak
KESUMA DEWANGSA seluas 496.-M2 (Empat ratus sembilan
puluh enam meter bujur sangkar) yang terletak di Provinsi
Lampung, Kotamadya Tanjungkarang – Teluk Betung, Kecamatan
Tanjungkarang Barat, Desa Enggal yang dikeluarkan pada
tanggal 18 Desember 1978.M yang dikeluarkan oleh Kantor
Sub.Direktorat Agraria Kabupaten/Kotamadya Tanjung Karang –
Teluk Betung.;
c. Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung No.
273/DIMB/DTK/VI/2002 Walikota Bandar Lampung tanggal 11
Juni 2002 terkait Disepensasi Izin Mendirikan Bangunan (DIMB);
5. Memerintahkan PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT
KONVENSI dan PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA
TERGUGAT REKONVENSI untuk melakukan sumpah pemutus yang
bersifat menentukan (decisoir);
6. Memerintahkan PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT
KONVENSI dan PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA
TERGUGAT REKONVENSI untuk melakukan Sumpah Mubahalah;
7. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meski PARA
PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT REKONVENSI
melakukan verzet, banding dan kasasi (uitvoerbaar bij voorad);
8. Menghukum PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT
REKONVENSI untuk membayar secara tanggung renteng biaya yang
timbul dalam perkara ini.
Atau

Hal. 56 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan
yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, Para Penggugat telah
menyampaikan repliknya secara tertulis pada tanggal 31 Januari 2023 sebagai
berikut ;
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI
A. Tanggapan atas Eksepsi Gugatan Kurang Pihak (plurium litis consortium)
oleh karena tidak mengikut sertakan para Ahli waris/ahli waris pengganti
lainnya dari keturunan istamar keraing bin A Madji Keraing dan Maryam
alias Marjam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik;
1. Bahwa Tergugat telah mendalilkan apabila gugatan PARA PENGGUGAT
mengandung “kurang pihak” (plurium litis consortium) dengan alasan
sebagaimana tertuang dalam jawabannya angka Romawi I halaman 3 s/d
halaman 6, atas hal dimaksud maka perlu untuk menjadi perhatian dan
catatan bagi Tergugat apabila gugatan yang diajukan Para Penggugat
secara terang benderang adalah pelaksanaan wasiat dari ayah kandung
Para Penggugat dan Tergugat dengan isteri keduanya yang bernama
Maryam alias Marjam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik yang belum
terbagi berdasarkan wasiat yang ditinggalkan ayah kandung Para
Penggugat dan Tergugat sebagaimana diuraikan dalam gugatan Para
Penggugat;
2. Bahwa setelah Para Penggugat cermati pokok dalam eksepsi Tergugat
sebagaimana tertuang dalam jawabannya angka Romawi I halaman 3 s/d
halaman 6 adalah tidak mengikut sertakan para Ahli waris/ahli waris
pengganti lainnya dari keturunan istamar keraing bin A Madjid Keraing
dan Maryam alias Marjam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik dan
terhadap hal tersebut sudah Para Penggugat jelaskan dalam gugatan
Para Penggugat bahwa ahli waris pengganti dari keturunan Istamar
Keraing bin A Madji Keraing dan Maryam alias Marjam alias Siti Maryam
binti Krio Nangcik dari anak pertamanya yang bernama Herawati binti
Istamar Keraing;

Hal. 57 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


3. Bahwa terhadap ahli waris pengganti dari almarhumah Herawati binti
Istamar Keraing sebagaimana yang Para Penggugat sebutkan dalam
gugatan Penggugat pada Posita point 35 dan 37 serta petitum gugatan
point 7 angka 2 saat ini masih dibawah umur 21 tahun dan belum cakap
bertindak secara hukum maka oleh karena itu Ahli waris Pengganti dari
almarhumah Herawati binti Istamar Keraing tidak Para Penggugat jadikan
Pihak akan tetapi tetap dijelaskan dalam posita dan dimintakan menjadi
Ahli waris pengganti dan bagian warisnya sesuai ketentuan hukum islam
dalam petitum gugatan Para Penggugat;
4. Bahwa oleh karena pihak-pihak dalam perkara in casu telah lengkap,
serta didasarkan pada legal standing yang jelas, maka cukup beralasan
hukum apabila Yang Mulia Majelis Hakim menolak eksepsi tentang
gugatan kurang pihak (plurium litis consortium) yang diajukan oleh
Tergugat;
B. Tanggapan atas Eksepsi Guagatan Para Penggugat kabur/Tidak Jelas
(Obscuur Libel)
1. Bahwa melalui jawabannya, Tergugat telah mengajukan eksepsi tentang
“gugatan obscuur libel” dengan mendasar pada dalil-dalil sebagaimana
termuat dalam angka romawi II halaman 6 s/d halaman 9 yang pada
pokoknya adalah gugatan Para Penggugat mengandung unsur
kewarisan;
2. Bahwa Para Penggugat sangat tidak sependapat dengan paradigma
Tergugat yang menyatakan gugatan Para Penggugat obscuur libel
karena mengandung unsur kewarisan oleh karena itu perlu Para
Penggugat jelaskan dalam hukum islam wasit dan waris sangat erat
kaitannya sebagaimana konsep Hukum Waris Islam terkait dengan
wasiat, yang terdapat pada Pasal 171 huruf f menyebutkan: “Wasiat
adalah pemberian suatu benda dari pewaris kepada orang lain atau lembaga
yang akan berlaku setelah pewaris meninggal dunia.”;
3. Bahwa sejatinya yang diinginkan oleh almarhum Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing melalui surat wasiatnya kepada anak-anaknya adalah
agar anak-anaknya mendapatkan bagian harta waris dari almarhum

Hal. 58 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing hal tersebut terbukti dalam surat
wasiat almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing menginginkan
pembagian harta yang telah diwasiatkan menggunakan hukum islam;
4. Bahwa dalam surat wasiat almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing dalam point 4 menyebutkan bahwa : “Sebuah rumah gedung
beserta tanah pekarangannya yang terletak di Tanjung Karang di Jl.Jend
Sudirman No.604 dihadapan Rumah ex jaksa Hamzah, adalah hak milik
semua anak saya yang dilahirkan dari isteri saya nama Maryam. Tegasnya
rumah tersebut adalah Hak milik mereka bersama (anak-anak keturunan
isteri saya nama Maryam) dan dibawah kekuasaan/pimpinan/pengawasan
anak saya nama Kesuma diwangsa. Begitu pula kalau keadaan
memaksaharta benda tersebut terjadi harus dijual kepada orang lain, maka
hasilnya harus dibagi oleh anak saya Kesuma diwangsa tersebut kepada
adik- adiknya dari keturunan isteri saya nama Maryam tersebut sesuai
denganpembagian hukum agama Islam” dimana sudah sangat jelas surat
wasiat tersebut sekaligus waris kepada anak-anak almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dari isteri keduanya oleh karena itu sudah
semestinya dalam gugatan pelaksanaan wasiat ini juga dimintakan
pembagian sesuai dengan wasiat dari almarhum Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing;
5. Bahwa tehadap dalil yang dipergunakan oleh Tergugat selebihnya, Para
Penggugat menilai apabila Tergugat mencoba untuk menarik-narik pokok
permasalahan pada suatu hal yang tidak substansial dan tidak beralasan
hukum dengan narasi yang bersifat subjektif, Para Penggugat juga
menilai bahwa Tergugat tidak cukup memahami substansi yang telah
diuraikan secara jelas dan terperinci dalam surat gugatan maka tidaklah
berlebihan jika Para Penggugat menilai apabila Eksepsi a quo
merupakan bentuk Eksepsi yang dipaksakan. Sehingga untuk menyikapi
ketidakpahaman dimaksud Para Penggugat menyatakan dengan tegas
tetap pada dalil-dalil sebagaimana telah diuraikan dalam Gugatan dan
menolak seluruh dalil-dalilyang dikemukakan Tergugat;

Hal. 59 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


6. Bahwa oleh karena posita gugatan Para Penggugat telah menguraikan
secara jelas, cermat dan sistematik tentang maksud dan tujuan
diajukannya gugatan perkara aquo yang mencakup uraian peristiwa
hukum (eittelijke gronden) disertai dengan dasar hukum (rechts-gronden)
yang terdapat relevansinya dengan pokok perkara, didukung dengan
fakta-fakta tentang kedudukan Para Penggugat dan Tergugat dalam
perkara aquo, termasuk mencakup uraian tentang objek sengketa, serta
telah dimohonkan secara jelas, konsisten dan tidak saling bertentangan
satu sama lainnya dalam petitum gugatan, maka cukup beralasan
hukum apabila gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak mengandung
cacat formil, sehingga terhadap dalil eksepsi Tergugat yang menyatakan
GugatanObscuur Libel patut untuk ditolak;
Bahwa oleh karena seluruh Eksepsi Tergugat tersebut diatas tidaklah
substansial melainkan isinya senada dengan jawaban-jawaban biasa
mengenai pokok perkara, cukup beralasan hukum untuk ditolak seluruhnya
(Yurisprudensi MA RI No. 284 K/Pdt/1976 tanggal 12 Januari 1976 memuat
frasa hukum “Eksepsi yang isinya senada dengan jawaban-jawaban biasa
mengenai pokok perkara dianggap bukan eksepsi, maka harus dinyatakan
ditolak”);
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa sebelumnya Para Penggugat hendak menegaskan apabila
terhadap dalil-dalil yang dikemukakan dalam Replik aquo merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Gugatan Para Penggugat
yang telah diajukan sebelumnya, disamping itu Para Penggugat juga
menyangkal dan menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil, bantahan,
tuntutan, serta segala sesuatu yang dikemukakan oleh Tergugat melalui
Jawaban tertanggal 24 Januari 2023 kecuali terhadap hal-hal yang telah
diakui secara tegas kebenarannya oleh Tergugat;
2. Bahwa berkaitan dengan dalil Tergugat, yang pada pokoknya
menyatakan “Fakta harta warisan dari isteri pertama belum dibagi
kepada para ahli warisnya“ ( vide jawaban dalam pokok perkara angka
Romawi I halaman 10 s/d halaman 11) maka perlu kiranya Para

Hal. 60 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Penggugat tegaskan bahwa apa yang didalilkan oleh Tergugat tersebut
tidaklah benar, karena harta-harta yang menjadi hak dari anak-anak
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dan isteri pertamanya
yang bernama Zakiah sesuai dengan surat wasiat dari almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing yang berupa:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah beserta pekarangannya yang
terletak di Kecamatan Menggala Kabupaten Menggala adalah
kekuasaan dari anak saya nama muhtaram yaitu anak dari isteri
saya zakiah, Sebidang tanah dan bangunan rumah tersebut
merupakan waris dari orang tua saya A. Madjid Keraing;
b. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan kebun yang terletak di
Sewikis Kampung Gunung Agung;
c. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan pekarangannya yang
terletak di Kebon Pisang dihadapan pasar Satelit Teluk Betung
sekarang Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota
Bandar Lampung, dengan batas- batas:
• Selatan berbatasan dengan : Rumah Cik Wita
• Utara berbatasan dengan : Rumah Aziz Sanggem
• Timur berbatasan dengan : Pasar Kanggkung
• Barat berbatasan dengan : Jalan Ikan Kerisi
Harta-harta tersebut telah dibagi, adapun yang tersisa saat ini berupa
tanah dan bangunan rumah dan pekarangannya yang terletak di
Kebon Pisang dihadapan pasar Satelit Teluk Betung sekarang
Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung
dan masih ditunggu keluarga almarhum Muctaram bin Istamar Keraing
merupakan bagian waris yang didapat oleh almarhum Muctaram bin
Istamar Keraing sedangkan Sebidang tanah dan bangunan rumah
beserta pekarangannya yang terletak di Kecamatan Menggala
Kabupaten Menggala dan Sebidang tanah dan bangunan rumah dan
kebun yang terletak di Sewikis Kampung Gunung Agung telah
dibagikan kepada adik-adiknya almarhum Muctaram bin Istamar
Keraing;

Hal. 61 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


3. Bahwa berkaitan dengan dalil Tergugat, yang pada pokoknya
menyatakan “Fakta Dalil Gugatan Para Penggugat tentang surat
kematian tidak sah dan batal demi hukum oleh karena tidak sesuai
dengan fakta yang sebenarnya “( vide jawaban dalam pokok perkara
angka Romawi II halaman 11 s/d halaman12) maka perlu kiranya Para
Penggugat tegaskan bahwa apa yang didalilkan Tergugat tersebut
tidaklah beralasan hukum, karena pada dasarnya surat-surat
kematian yang Para Penggugat ajukan dalam gugatan Para
Penggugat tersebut dijadikan sebagai alas hukum bahwa memang
yang bersangkutan yang tertera dalam surat kematian tersebut sudah
meninggal dunia dan dalamjawabanya juga Tergugat tidak membantah
dan keberatan mengenai orang- orang yang para Penggugat nyatakan
sudah meninggal dunia karena memang sudah meninggal dunia;
Bahwa selanjutnya jika terdapat perbedaan tahun meninggal diatara
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dan para
almarhumah isteri-isterinya antara pandangan Para Penggugat dan
Tergugat bagi para Penggugat tidak masalah dan silahkan saja
buktikan dalam persidangan;
4. Bahwa Para Penggugat sangat tidak sependapat dan menolak dengan
tegas atas dalil maupun tuduhan Tergugat yang menyatakan “Dalil-dalil
Gugatan Para Penggugat tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya”
(vide Jawaban dalam Pokok perkara angka romawi III halaman 12 s/d
halaman 18) yang sebenarnya terjadi adalah:
a. Bahwa Tergugat mendalilkan dalam jawabannya : “Tergugat sama
sekali tidak ada niatan untuk mengalihkan Objek perkara kepada
pihak lain, namun justeru Para Penggugat yang membuat objek
perkara aquo menjadi sengketa” hal tersebut sangat mengada-ada
dikarenakan Para Penggugat sudah berusaha meminta bagian
sesuai dengan wasiat dari ayah kandung para Penggugat dan
Tergugat secara kekeluargaan, akan tetapi apa tanggapan dari
Tergugat, Tergugat malah menginginkan ini diselesaikan di
pengadilan;

Hal. 62 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


b. Bahwa selanjutnya jika objek perkara menjadi sengketa itu akibat
dari Tergugat yang tidak mau memberikan hak/bagian Para
Penggugat seharusnya itu yang dipikirkan bukan seolah-oleh
Tergugat menjadi korban dari gugatan Para Penggugat karena
Faktanya Tergugatlah yang menguasai objek sengketa tersebut
juga mengakui jika itu merupakan harta waris atas wasiat dari ayah
kandung para Penggugat dan Tergugat;
c. Bahwa Tergugat juga mendalilkan dengan menyatakan kecewa
atas perbuatan Para Pengugat yang menggugat Tergugat
kepengadilan hal tersebut membuat Para Penggugat kaget, karena
selama ini Tergugat selalu menantang Para Penggugat
mengajukan gugatan ke Pengadilan, bagaimana mungkin jika
Tergugat masih mau bermusyawarah dan membagi harta tersebut
dengan Para Penggugat pastilah Para Penggugat tidak akan
memilih menyelesaikan Permasalahan ini menggunakan jalur
Pengadilan;
Bahwa sangat tidak benar dan mengada-ada jika Para Penggugat
memaksa Tergugat untuk menandatangai surat pernyataan yang
isinya menyatakan objek sengketa adalah rumah warisan orang tua
saya (Tergugat) dan rumah tersebut disepakati oleh Tergugat dan
keluarga, hasil penjualan setelah dikembalikan biaya-biaya
rehab/perbaikan akan dibagi kepada saudara-saudara kandung
saya sesuai dengan hukum Islam yang berlaku(vide Jawaban dalam
Pokok perkara halaman 18), apalagi sampai Penggugat III
mengancam mau menculik anak Tergugat hal tersebut sangat
mengada-ada dan fitnah karena bagaimanapun anak dari Tergugat
merupakan keponakan Para Penggugat;
Bahwa yang sebenarnya terjadi adalah Tergugat membuat surat
pernyataan tersebut atas kehendak diri Tergugat dan pada saat itu
dalam musyawarah keluarga dan tanpa paksaan pihak manapun
termasuk Para Penggugat hal tersebut dilakukan sebagai tidak
lanjut dari surat wasiat dan pensetipikatan objek sengketa dalam

Hal. 63 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


perkara aquo yang disertipikatkan atas nama Tergugat;
d. Bahwa dalam jawabannya Tergugat mendalilkan “Tergugat pada
tahun 2003 pernah memberikan sejumlah uang kepada Para
Penggugat serta Tergugat serta Tergugat juga merawat dan
membangun kembali objek sengketa waris dalam perkara aquo yang
mana hal tersebut membuktikan bahwa Tergugat telah melakukan
itikad baik terhadap peninggalanharta warisan orang tua Tergugat,
sehingga dengan demikian Tergugat tidak dapat dikatakan beritikad
tidak baik” (vide Jawaban dalam Pokok perkara angka romawi IV
halaman 19) dan mendasar hal tersebut Para Penggugat
menyatakan menolak dengan tegas dan sangat tidak benar dalil
Tergugat tersebut;
Bahwa wajar jika Tergugat yang memperbaiki dan merenovasi
serta membayar Pajak objek sengketa hal ini dikarenakan objek
sengketa yang berupa rumah tanah dan bangunan rumah tersebut
Tergugat yang meninggalinya dan sudah sepantasnya merawat
dan merenovasi sertamembayar pajak objek sengketa tersebut;
Bahwa dalam hal merenovasi objek sengketa yang berupa
rumah tanah dan bangunan rumah, Tergugat sama sekali tidak
memberitahu apalagi meminta izin kepada Para Penggugat hal ini
menunjukan itikad tidak baik dari Tergugat yang mau menang
sendiri dan menganggap objek sengketa tersebut milik Tergugat;
Bahwa sangat tidak benar dan mengada-ada jika Tergugat telah
melaksanakan amanat surat wasiat dari orang tua Para Penggugat
dan Tergugat dengan mendalilkan sudah memberikan sejumlah
uang Kepada
Para Penggugat yaitu: Penggugat I sejumlah Rp.15.000.000,-(lima
belas juta rupiah), Penggugat II sejumlah Rp.15.000.000,-(lima
belas juta rupiah) dan Penggugat III sejumlah Rp.40.000.000,-
(empat puluh juta rupiah) sebagai pelaksanaan wasiat dari ayah
kandung-para Penggugat dan Tergugat mohon majelis hakim tidak
terkecoh karena Tergugat mencoba membuat alasan pemberian-

Hal. 64 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


pemberia yang tidak ada kaitannya dengan perkara ini dijadikan
alasan dan dalil untuk alasan ini;
e. Bahwa Tergugat mendalilkan “Objek perkara waris aquo akan dijual
kepada pihak lain akan dijual kepada pihak lain apabila dalam
keadaan memaksa sebagaimana yang tertuang dalam surat wasiat
Pewaris” (vide Jawaban dalam Pokok perkara halaman 16) dan
dalam dalil tersebut pada halaman 16 Tergugat telah mengakui
bahwa objek sengketa aquo merupakan “harta milik Para
Penggugat dan Tergugat yang diberikan oleh almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing kepada anak-anak keturunannya
bersama isteri kedua yang bernama Maryam alias Marjam binti Krio
Nangcik” melalui surat wasiat dari ayah kandung Para Penggugat;
f. Bahwa mencermati dalil Terggugat yang pada pokoknya
menafsirkan “Objek perkara waris aquo akan dijual kepada pihak lain
akan dijual kepada pihak lain apabila dalam keadaan memaksa
sebagaimana yang tertuang dalam surat wasiat Pewaris” (vide
Jawaban dalam Pokok perkara angka romawi III halaman 16-18) ,
perlu untuk Para Penggugat tegaskan kembali apabila tafsiran
Tergugat sama sekali tidak relevan dan menyesatkan, sebab
keadaan memaksa sebagaimana yang tertuang dalam surat wasiat
Pewaris merupakan bentuk kepastian hukum yang digariskan oleh
pewaris dan jika melihat keadaan saat ini dimana Para Ahli
waris/anak-anak almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
dan isteri kedua yang bernama Maryam alias Marjam binti Krio
Nangcik sudah mulai memasuki usia tua dan bahkan ada yang
sudah meninggal dunia maka sudah sepatutnya objek sengketa
tersebut dibagi berdasarkan ketentuan hukum islam sebagaimana
wasiat dan amanat dari Pewaris;
g. Bahwa selanjutnya selain Para Penggugat dan Tergugat yang
sudah mulai memasuki usia tua juga sebagai kepastian hukum
tentang status objek sengketa aquo serta agar tidak terjadi
permasalahan dikemudian hari diantara anak-anak Para Penggugat

Hal. 65 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


dan Tergugat maka sudah sepatutnya objek sengketa tersebut
dibagi berdasarkan ketentuan hukum islam sebagaimana wasiat
dan amanat dari Pewaris dan mohon kepada Yang Mulia Majelis
Hakim untuk menerima dan membagi harta waris peninggalan
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dan isteri kedua
yang bernama Maryam alias Marjam binti Krio Nangcik
berdasarkan ketentuan Hukum Islam;
5. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas atas dalil maupun
tuduhan Tergugat yang menyatakan “Fakta Bahwa Para Penggugat
telah mempermasalahkan objek perkara dengan menempuh upaya
hukum sebaganyak 3 (tiga) Kali pada Pengadilan Agama Tanjung
Karang” (vide Jawaban dalam Pokok perkara angka romawi IV halaman
18 s/d halaman 19) dan terhadap dalil jawaban tersebut Para
Penggugat menilai jika Tergugat yang memutarbalikkan fakta yang
sebenarnya karena sangat wajar jika Para Penggugat menggugat ke
Pengadilan karena hak dari Para Penggugat tidak diberika oleh
Tergugat;
6. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas atas dalil maupun
tuduhan Tergugat yang menyatakan “Fakta Bahwa Para Penggugat
tidak memahami isisurat wasiat darai pewaris bulan januari 1962” (vide
Jawaban dalam Pokok perkara angka romawi V halaman 19 s/d
halaman 20) dan terhadap dalil jawaban tersebut Para Penggugat
menilai jika Tergugatlah yang tidak memahami isi surat wasiat dari
pewaris, karena Pewaris merupakan orang yang beragama islam,
anak-anak dari Pewaris juga orang yang Bergama islam kemudian
dalam surat wasiat juga dituliskan “sesuai pembagian menurut agama
islam” maka sudah sangat jelas dalam gugatan pelaksanaan wasiat
ini dimintakan bagiannya Para Ahliwaris dari almarhum Istamar
Keraing bin
A. Madjid Keraing Karena almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing yang menghendaki hal tersebut;

Hal. 66 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


7. Bahwa setelah mencermati dalil Tergugat sebagaimana termuat dalam
jawabannya angka Romawi VI halaman 20-halaman 21, yang
menolak dengan tegas uang Paksa (Dwangsom) sangatlah tidak
berdasarkan hukum karena dalam jawabannya Tergugat sama sekali
tidak menyangkal jika objek sengketa aquo merupakan harta milik
bersama Para Penggugat dan Tergugat yang diberikan oleh almarhum
Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing kepada anak-anak
keturunannya bersama isteri kedua yang bernama Maryam alias
Marjam alias Siti Marjam binti Krio Nangcik sebagaimana surat wasiat
dari almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing kepa anak-
anaknya maka cukup beralasan hukum bagi yang mulia majelis hakim
untuk mengabulkan uang Paksa (Dwangsom) yang diajukan dalam
perkara ini;
8. Bahwa setelah mencermati dalil Tergugat sebagaimana termuat dalam
jawabannya angka Romawi VII halaman 21 s/d 23, yang secara
keseluruhan hanya berupa kutipan-kutipan pasal dari peraturan
perundang-undangan, sedangkan secara faktual terhadap harta benda
yang dimohonkan putusan serta merta (Uitvoerbaar bij voorraad)
berada dalam penguasaan Tergugat dimana harta benda tersebut
sangat rentan untuk dilakukan itikad buruk baik dengan cara
digelapkan maupun dialihkan kepada orang lain atau dengan cara
apapun, maka demi terciptanya keadilan dan kepastian hukum, mohon
agar Yang Mulia Majelis Hakim dapat mengabulkan Permohonan
Putusan Serta merta (Uitvoerbaar bij voorraad) yang diajukan Para
Penggugat;
9. Bahwa selanjutnya setelah mencermati dalil Tergugat sebagaimana
termuat dalam jawabannya angka Romawi VIII halaman 23 s/d 25,
yang saat ini objek sengketa aquo berada dalam penguasaan
Tergugat dimana harta benda tersebut sangat rentan untuk dilakukan
itikad buruk baik dengan cara digelapkan maupun dialihkan kepada
orang lain atau dengan cara apapun, maka demi terciptanya keadilan
dan kepastian hukum, mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim dapat

Hal. 67 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


mengabulkan Permohonan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) yang
diajukan Para Penggugat;
10. Bahwa oleh karena dalam jawabannya Tergugat telah mengakui objek
sengketa tersebut merupakan “harta peninggalan almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing yang diberikan kepada Para Penggugat
dan Tergugat yang merupakan anak-anak keturunannya bersama isteri
kedua yang bernama Maryam alias Marjam alias Siti Marjam binti Krio
Nangcik melalui surat wasiat bulan januari 1962” dan pensertipikatan
objek sengketa tersebut sebagai tindak lanjut surat wasiat yang
ditinggalkan almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing kepada
anak-anak keturunannya bersama isteri kedua yang bernama Maryam
alias Marjam binti Krio Nangcik maka cukup beralasan hukum bagi
Yang Mulia Majelis Hakim untuk menyatakan objek sengketa aquo
merupakan harta peninggalan almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing bersama isteri keduanya yang bernama Maryam alias Marjam
alias siti Marjam binti Krio Nangcik berdasrkan surat wasiat dari
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing;
11. Bahwa oleh karena fakta-fakta hukum tersebut diatas cukup
menunjukkan tentang harta yang menjadi objek sengketa merupakan
peningglan almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing bersama
isteri keduanya yang bernama Maryam alias Marjam alias Siti Marjam
binti Krio Nangcik, sehingga sudah sepatutnya apabila Yang Mulia
Majelis Hakim mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk
seluruhnya;
DALAM REKONVENSI
1. Bahwa melalui Surat Jawabannya Tergugat (dalam konvensi
telah) mengajukan Gugatan Rekonvensi terhadap Para Penggugat
(dalam konvensi), sehingga pada bagian ini kedudukan Tergugat
(dalam konvensi) untuk selanjutnya disebut sebagai Penggugat
Rekonvensi dan kedudukan Para Penggugat (dalam konvensi) untuk
selanjutnya disebut sebagai Para Tergugat Rekonvensi;

Hal. 68 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


2. Bahwa setelah mencermati seluruh gugatan rekonvensi yang
diajukan Penggugat Rekonvensi diketahui bahwa pokok gugatan
rekonvensi dalam perkara aquo didasarkan pada materi, yakni:
Penggugat Rekonvensi merupakan ahli waris yang berhak dan juga
pemegang Sertipikat Hak Milik objek perkara aquo yang berupa
sebidang tanah termasuk rumah yang berdiri diatasnya yang terletak di
Jl.Jenderal Sudirman dahulu No.50 sekarang No.604 dahulu Desa
Enggal Kota Tanjung Karang- Teluk Betung sekarang terletak di
Kelurahan Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung Sertipikat
Hak Milik (SHM) Nomor:300/E Pemegang Hak atas Nama Kesuma
Dewangsa dengan luas 496 m2, perndaftaran sertifikat pada tanggal 13
Desember 1978 dan pengeluaran Sertipikat 18 Desember 1978 serta
Surat Ukur /uraian batas/ gambar tanah No.492/1977 tanggal 23
Nopember 1977 dengan batas-batas saat ini sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
Sebagaimana kronologi dan bukti bukti yang disebutkan Penggugat
Rekonvensi dalam Jawabannya (vide dalam rekonvensi angka 3
halaman 25s/d halaman 27);
3. Bahwa Posita Point 1 dan 2 Rekonvensi tidak perlu Para
Tergugat Rekonvensi komentari karena memang sesuai dengan fakta
yang sebenarnya akan tetapi sangat tidak benar apa yang didalilkan
oleh Penggugat Rekonvensi dalam posita rekonvensi point 4,5 dan 6
hal ini didasarkan beberapa alasan sebagai berikut:
a. Bahwa kesepakatan pembagian harta waris almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing sebagaimana surat wasiatnya untuk
para isteri dan anak-anaknya yang dalam hal ini pelaksanaan
pembagian harta waris anak-anak almarhum Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing dan almarhumah Marjam alias Maryam alias Siti
Marjam binti Krio Nangcik sebagai isteri keduanya belum pernah

Hal. 69 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


dilaksanakan atau terjadi;
b. Bahwa sangat tidak masuk akal apa yang didalilkan oleh
Penggugat Rekonvensi yang telah memberikan bagian ahliwaris
lainnya dari anak-anak almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing dan almarhumah Marjam alias Maryam alias Siti Marjam
binti Krio Nangcik sebagai isteri keduanya sebagaimana yang
disebutkan oleh Penggugat Rekonvensi (vide dalam rekonvensi
angka 4 halaman 27 s/d halaman 28) yaitu: Tergugat Rekonvensi I
sejumlah Rp.15.000.000,-(lima belas juta rupiah), Tergugat
Rekonvensi II sejumlah Rp.15.000.000,-(lima belas juta rupiah) dan
Tergugat Rekonvensi III sejumlah Rp.40.000.000,- (empat puluh
juta rupiah) mengingat meskipun pada tahun 2003 maka akan
sangat jauh dengan taksiran harga yang sesungguhnya;
c. Bahwa pemberian-pemberian yang didalilkan oleh Penggugat
Rekonvensi bukanlah untuk pembagian harta waris dari almarhum
Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing melainkan pemberian lain
yang kemudian disangkut pautkan dengan pelaksanaan surat wasit
dari almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing karena Para
Tergugat Rekonvensi sadar diri jika memang sudah diselesaikan
pasti tidak akan menuntut lagi karena memang sesungguhnya Para
Tergugat Rekonvensi tidak pernah menerima Pemberian Uang /
harta lain sebagai pemberian atas itikad baik Penggugat
Rekonvensi menjalankan amanah surat wasiat yang ditinggalkan
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing;
4. Bahwa selanjutnya dalam dalil Rekonvensi posita point 7 dan 8
Penggugat Rekonvensi meminta sumpah pemutus/sumpah decisoir
yang dalam hal ini semakin menambah kuat apa-apa yang didalilkan
Penggugat Rekonvensi dalam rekonvensi tidak pernah terjadi dan
mengada-ada karena jika pernah memberikan apalagi didasarkan
kesepakatan pastilah menggunakan surat perjanjian atau paling tidak
pernyataan dibawah tangan bahwa memang pembagian harta waris
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing telak dilaksanakan

Hal. 70 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


dan terjadi;
5. Bahwa oleh karena terdapat fakta hukum yang tidak
terbantahkan apabila Penggugat Rekonvensi tidak pernah memberikan
uang untuk menjalankan sebagai pemberian atas itikad baik Penggugat
Rekonvensi menjalankan amanah surat wasiat yang ditinggalkan
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing, maka cukup
beralasan hukum apabila Yang Mulia Majelis Hakim menyatakan
menolak Gugatan Penggugat Rekonvensi atau setidak- tidaknya
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijk
verklaard);
6. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang Para Tergugat Rekonvensi
sampaikan di atas, secara jelas dan nyata bahwa Gugatan Rekonvensi
yang diajukan oleh Penggugat Rekonvensi adalah tidak benar dan
mengada-ada serta tidak berdasar hukum, sehingga sangat beralasan
hukum apabila Yang Mulia Majelis Hakim menolak gugatan yang
diajukan oleh Para Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya atau
setidak-tidaknya menyataan tidak dapat diterima (niet onvankelijk
verklaard);
7. Bahwa terhadap Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar bij voorraad)
yang diajukan oleh Penggugat Rekonvensi dalam bagian Rekonvensi
sebagaimana dalam posita point 9 dan petitum point 7 dengan ini Para
Tergugat Rekonvensi menolak dengan Tegas karena permintaan
tersebut tidak berdasar dan beralasan hukum apalagi saat ini Objek
Sengkata dikuasi oleh Penggugat Rekonvensi selain itu juga
permintaan Penggugat Rekonvensi tersebut tidak memenuhi unsur-
unsur dan syarat-sayarat untuk dapat dijatuhkan putusan serta merta
sebagaimana yang terdapat dalam BUKU II Mahkamah Agung
mengenai pedoman dan pelaksanaan tugas dan administrasi
Pengadilan dalam empat lingkungan peradilan halaman 87-88 dan
butir 3 SEMA No.3 tahun 200 serta SEMA No.4 tahun 2001 sehingga
sangat beralasan hukum apabila Yang Mulia Majelis Hakim menolak
Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar bij voorraad) yang diajukan oleh

Hal. 71 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Penggugat Rekonvensi;
Berdasarkan alasan/dalil-dalil sebagaimana diuraikan diatas, maka Para
Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Tanjung Karang Kelas 1
A C.q. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk
berkenan menjatuhkan Putusan yang amarnya sebagai berikut:
PRIMAIR :
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI:
- Menyatakan menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing telah
meninggal dunia pada tanggal 16 November 1971;
3. Menyatakan almarhumah Zakiah telah meninggal dunia pada tanggal
11 Mei 2002;
4. Menyatakan almarhumah Marjam alias Maryam alias Siti Mariam binti
Krio Nangcik telah meninggal dunia pada tanggal 20 November 1992;
5. Menyatakan almarhum Assi’ah binti Apung telah meninggal dunia
pada tanggal 24 Juni 2011;
6. Menyatakan sah secara hukum Surat Wasiat yang dibuat oleh
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing pada bulan Januari
1962 kepada anak-anaknya yaitu harta-harta berupa:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah beserta pekarangannya
yang terletakdi Kecamatan Menggala Kabupaten Menggala Provinsi
Lampung;
b. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan kebun yang terletak di
Sewikis Kampung Gunung Agung Provinsi Lampung ;
c. Sebidang tanah dan bangunan rumah yang telah disertipikatkan
atas nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) yang berdasarkan tata
letak dan administrasinya yang saat ini terletak Jl.Jenderal Sudirman
No.50 dahulu Desa Enggal Kota Tanjung Karang- Teluk Betung
sekarang terletak di Keluarahan Enggal Kecamatan Enggal Kota

Hal. 72 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Bandar Lampung Sertipikat Hak Milik (SHM) Nomor:300/E Pemegang

Hak atas Nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) dengan luas 496 M2,
perndaftaran sertifikat pada tanggal 13 Desember 1978 dan
pengeluaran Sertipikat 18 Desember 1978 serta Surat Ukur /uraian
batas/ gambar tanah No.492/1977 tanggal 23 Nopember 1977 dengan
batas-batas saat ini sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
d. Sebidang tanah dan bangunan rumah serta pekarangannya yang
terletak di Kebon Pisang dihadapan pasar Satelit Teluk Betung
sekarang Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar
Lampung, dengan batas- batas:
• Selatan berbatasan dengan : Rumah Cik Wita
• Utara berbatasan dengan : Rumah Aziz Sanggem
• Timur berbatasan dengan : Pasar Kangkung
• Barat berbatasan dengan : Jalan Ikan Kerisi
7. Menetapkan ahli waris dan ahliwaris Pengganti dari almarhum
IstamarKeraing bin A. Madjid Keraing dan almarhumah Zakiyah adalah
:
1. Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dan Isteri pertamanya almarhumah
Zakiyah yang bernama Muhtaram alias Muchtaram bin Istamar
Keraing,Yaitu:
a. Ari Tamar Rika Bin Muhtaram alias Muchtaram;
b. Risa Aritara Binti Muhtaram alias Muchtaram;
c. Rio Rizal Bin Muhtaram alias Muchtaram;
d. Riseva Nafitika Binti Muhtaram alias Muchtaram;
e. Robi Cahyadi Bin Muhtaram alias Muchtaram;

2. Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar

Hal. 73 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Keraing bin A. Madjid Keraing dan Isteri pertamanya almarhumah
Zakiyah yang bernama Muchtar bin Istamar Keraing, yaitu:
a. Indra Bin Muchtar;
b. Agus Bin Muchtar;
c. Evi Binti Muchtar;
d. Joko Bin Muchtar;
e. Ozal Bin Muchtar;
f. Rini Binti Muchtar;
g. Yeyen Binti Muchtar;
h. Nova Binti Muchtar;
3. Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dan Isteri pertamanya almarhumah
Zakiyah yang bernama Zunainah binti Istamar Keraing yaitu:
a. Rina Binti Alkodri;
b. Riki Bin Alkodri;
4. Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar Keraing
bin
A. Madjid Keraing dan Isteri pertamanya almarhumah Zakiyah
yang bernama Muchairi bin Istamar Keraing, yaitu:
a. Wulan Binti Muchairi;
b. Aeng Bin Muchairi;
c. Bayu Bin Muchairi;
d. Oza Binti Muchairi;
e. Fadil Bin Muchairi;
8. Menetapkan ahli waris dan ahliwaris Pengganti dari almarhum
Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dan almarhumah Marjam alias
Maryambinti Krio Nangcik:
1. Ahli Waris menurut hubungan darah, yaitu:
a. Betty Keraing binti Istamar Keraing;
b. Kesuma Dewangsa bin Istamar Keraing;

c. Kemala Dewi binti Istamar Keraing;

Hal. 74 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


d. Yudia Pratidina bin Istamar Keraing;
2. Ahli Waris Pengganti dari anak kandung almarhum Istamar Keraing
bin
A. Madjid Keraing dan Isteri keduanya almarhumah Marjam alias
Maryam binti Krio Nangcik yang bernama almarhumah Herawati
binti Istamar Keraing, yaitu :
1. Merida Damayanti binti Sukirman yang sudah meninggal
dunia danmeninggalkan Ahli Waris Pengganti Yaitu :
a. Keyzhia Nabila Atmaja Bin Hendri Atmaja
b. Keandra Nayaka Atmaja Binti Hendri Atmaja
2. Budi Rahman Bin Sukirman yang sudah meninggal
dunia danmeninggalkan ahli waris Pengganti Yaitu:
a. Muhammad Mu’ammar Rahman Bin Budi Rahman
b. Jehan Al-Meera Binti Budi Rahman;
9. Menetapkan ahli waris dari almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing dan almarhumah Assi’ah binti Apung yaitu Ahli Waris
menurut hubungan darah, yaitu: Rosanah binti Istamar Keraing;
10. Menyatakan harta benda peninggalan dari almarhum Istamar Keraing
bin A. Madjid Keraing adalah:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah beserta pekarangannya
yang terletak di Kecamatan Menggala Kabupaten Menggala adalah
kekuasaan dari anak saya nama muhtaram yaitu anak dari isteri saya
Zakiah, Sebidang tanah dan bangunan rumah tersebut merupakan
waris dari orang tua saya A. Madjid Keraing;
b. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan kebun yang terletak di
SewikisKampung Gunung Agung;
c. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan pekarangannya yang
terletak di Kebon Pisang dihadapan pasar Satelit Teluk Betung
sekarang Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar
Lampung,dengan batas- batas:
• Selatan berbatasan dengan : Rumah Cik Wita
• Utara berbatasan dengan : Rumah Aziz Sanggem

Hal. 75 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


• Timur berbatasan dengan : Pasar Kanggkung
• Barat berbatasan dengan : Jalan Ikan Kerisi
d. Sebidang tanah dan bangunan rumah yang telah disertipikatkan
atas nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) yang berdasarkan tata
letak dan administrasinya saat ini terletak Jl.Jenderal Sudirman No.50
dahulu Desa Enggal Kota Tanjung Karang- Teluk Betung sekarang
terletak di Keluarahan Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar
Lampung Sertipikat Hak Milik (SHM) Nomor:300/E Pemegang Hak

atas Nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) dengan luas 496 M2,


perndaftaran sertifikat pada tanggal 13 Desember 1978dan
pengeluaran Sertipikat 18 Desember 1978 serta Surat Ukur /uraian
batas/ gambar tanah No.492/1977 tanggal 23 Nopember 1977 dengan
batas-batas saat ini sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
11. Menyatakan harta benda almarhum Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing untuk anak-anak dari isteri pertamanya yaitu
almarhum Zakiah adalah:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah beserta pekarangannya
yang terletak di Kecamatan Menggala Kabupaten Menggala
adalah kekuasaan dari anak saya nama muhtaram yaitu anak
dari isteri saya Zakiah, Sebidang tanah dan bangunan rumah
tersebut merupakan warisdari orang tua saya A. Madjid Keraing;
b. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan kebun yang terletak di
SewikisKampung Gunung Agung;
c. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan pekarangannya yang
terletak di Kebon Pisang dihadapan pasar Satelit Teluk Betung
sekarang Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota
Bandar Lampung,dengan batas- batas:
• Selatan berbatasan dengan : Rumah Cik Wita

Hal. 76 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


• Utara berbatasan dengan : Rumah Aziz Sanggem
• Timur berbatasan dengan : Pasar Kanggkung
• Barat berbatasan dengan : Jalan Ikan Kerisi
Adalah merupakan harta warisan berdasarkan surat wasiat yang
merupakan peninggalan dari almarhum Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing untuk anak-anak almarhumah Zakiah yang sudah
terbagi oleh ahli waris yang berhak menerimanya sebagaimana
petitum angka 7 huruf 1,2 ,3 dan 4;
12. Menyatakan harta benda almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing untuk anak-anak dari isteri Keduanya yaitu almarhumah
Marjam alias Maryam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik berupa:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah yang telah disertipikatkan
atas nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) yang berdasarkan tata
letak dan administrasinya saat ini terletak Jl.Jenderal Sudirman
No.50 dahulu Desa Enggal Kota Tanjung Karang- Teluk Betung
sekarang terletak di Keluarahan Enggal Kecamatan Enggal Kota
Bandar Lampung Sertipikat Hak Milik (SHM) Nomor:300/E
Pemegang Hak atas Nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) dengan

luas 496 m2 , perndaftaran sertifikat pada tanggal 13 Desember


1978dan pengeluaran Sertipikat 18 Desember 1978 serta Surat
Ukur /uraian batas/ gambar tanah No.492/1977 tanggal 23
Nopember 1977 dengan batas-batas saat ini sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
Adalah merupakan harta warisan berdasarkan surat wasiat yang
merupakan peninggalan dari almarhum Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing untuk anak-anak dari isteri Kedua yaitu almarhumah
Marjam alias Maryam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik;
13. Menyatakan harta warisan peninggalan Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing untuk anak-anak isteri Keduanya yaitu almarhumah

Hal. 77 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Marjam alias Maryam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik, berupa:
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah yang telah disertipikatkan
atas nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) yang berdasarkan tata
letak dan administrasinya saat ini terletak Jl.Jenderal Sudirman No.50
dahulu Desa Enggal Kota Tanjung Karang-Teluk Betung sekarang
terletak di Keluarahan Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar
Lampung Sertipikat Hak Milik (SHM) Nomor:300/E Pemegang Hak

atas Nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) dengan luas 496 M2 ,


perndaftaran sertifikat pada tanggal 13 Desember 1978 dan
pengeluaran Sertipikat 18 Desember 1978 serta Surat Ukur /uraian
batas/ gambar tanah No.492/1977 tanggal 23 Nopember 1977 dengan
batas- batas saat ini sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
dibagi kepada seluruh ahli waris anak-anak almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dan isteri Keduanya yaitu almarhumah
Marjam alias Maryam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik sesuai
dengan bagiannya masing-masing berdasarkan Ketentuan Hukum
Islam sebagaimana yang terwasiatkan didalam Surat Wasiat yang
dibuat oleh almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing untuk
anak-anaknya.
14. Menghukum Para Penggugat dan Tergugat atau siapa saja yang
terdapat dalam surat wasiat yang dibuat almarhum Istamar Keraing
bin A. Madjid Keraing pada bulan Januari 1962 untuk tunduk dan
patuh serta melaksanakan Surat Wasiat tersebut;

15. Menghukum Tergugat untuk melaksanakan Surat Wasiat dengan


cara menyerahkan harta warisan peninggalan almarhum Istamar
Keraing bin

Hal. 78 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


A. Madjid Keraing untuk anak-anak dari isteri Keduanya yaitu
almarhumah Marjam alias Maryam alias Siti Maryam binti Krio
Nangcik sebagaimana petitum angka 12 dan 13 yang dikuasai oleh
Tergugat kepada Para Penggugat;
16. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang dimohonkan dalam
perkara ini berupa: Sebidang tanah dan bangunan rumah yang telah
disertipikatkan atas nama Kesuma Dewangsa (Tergugat) yang
berdasarkan tata letak dan administrasinya saat ini terletak
Jl.Jenderal Sudirman No.50 dahulu Desa Enggal Kota Tanjung
Karang- Teluk Betung sekarang terletak di Keluarahan Enggal
Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung Sertipikat Hak Milik (SHM)
Nomor:300/E Pemegang Hak atas Nama Kesuma Dewangsa

(Tergugat) dengan luas 496 M2, perndaftaran sertifikat pada tanggal


13 Desember 1978 dan pengeluaran Sertipikat 18 Desember 1978
serta Surat Ukur /uraian
batas/ gambar tanah No.492/1977 tanggal 23 Nopember 1977
dengan batas-batas saatini sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
17. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (serta
merta)meskipun terdapat upaya hukum verzet, banding dan kasasi;
18. Menghukum Tergugat membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar
Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap harinya, karena lalai
melaksanakan putusan perkara ini.
19. Membebankan biaya perkara menurut hukum;

DALAM REKONVENSI
Menyatakan menolak gugatan yang diajukan oleh Penggugat
Rekonvensi untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat

Hal. 79 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


diterima (niet onvankelijk verklaard);
SUBSIDAIR :
Jika Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon agar
memberikan putusan yang sebaik-baiknya (naargoede yustitie rechtsdoen),
serta mohon diberikan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo aet bono);
Bahwa terhadap replik Para Penggugat tersebut, Tergugat telah
menyampaikan dupliknya secara tertulis pada tanggal 07 Februari 2023
sebagai berikut :
A. DALAM KONVENSI
I. DALAM EKSEPSI
GUGATAN PARA PENGGUGAT KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS
CONSORTIUM)
OLEH KARENA TIDAK MENGIKUTSERTAKAN PARA AHLI WARIS/AHLI
WARIS PENGGANTI LAINNYA DARI GARIS KETURUNAN ISTAMAR
KERAING Bin A. MADJID dan SITI MARYAM Binti KRIO NANGCIK (ISTRI
KEDUA/ORANGTUA PARA PIHAK)

Mohon perhatiannya Yang Mulia Majelis Hakim, PARA PENGGUGAT


dalam Replik nya pada halaman 2 pada pokoknya mendalilkan yang
mana apabila dicermati secara jelas dan terang telah berupaya
melakukan penggiringan opini/penyesatan hukum (misleading) agar
gugatan aquo terkesan tidak cacat formil, namun faktanya PARA
PENGGUGAT tidak dapat membantah eksepsi dari TERGUGAT secara
teori hukum terkait eksepsi kurang pihak (plurium litis consortium) yang
mana justru PARA PENGGUGAT terkesan hanya mengulang – ulang
kalimat dan membuat retorika/argumen yang tidak mempunyai dasar
hukum sama sekali.
Bahwa pada dalil – dalil tersebut jelas PARA PENGGUGAT dalam
mengajukan gugatan aquo tidak memahami sama sekali apa arti nya
syarat sah formil dalam suatu gugatan yang diatur dalam peraturan
perundang – undangan khususnya dalam Hukum Acara Perdata,
Yurisprudensi, Doktrin/Pendapat Ahli ataupun peraturan – peraturan

Hal. 80 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


yang diatur dalam peraturan mahkamah agung (PERMA, SEMA, dan
aturan lainnya) oleh sebab apabila gugatan aquo hanya terkait
pelaksanaan surat wasiat saja, namun faktanya dapat dilihat pada
gugatan aquo PARA PENGGUGAT meminta pelaksanaan surat wasiat
serta pembagian harta warisan yang mana seharusnya semua pihak
yang mempunyai hak atau kepentingan yang sama harus di ikutsertakan
didalam gugatan aquo agar gugatan tersebut menjadi terang benderang
dan semestinya PARA PENGGUGAT juga memperhatikan serta merujuk
pada aturan yang diatur dalam Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009
Jo. Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas
Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Pengadilan Agama
serta peraturan yang diatur dalam Hukum Acara Perdata agar dalam
mengajukan suatu gugatan tidak dilakukan secara sewenang – wenang
sehingga tidak menciderai hukum acara yang telah berlaku.
Yang Mulia Majelis Hakim, telah jelas faktanya saat ini PARA
PENGGUGAT berupaya melakukan penyesatan hukum (misleading)
agar gugatan aquo terkesan tidak cacat formil, namun tanpa PARA
PENGGUGAT sadari mereka telah terjebak didalam retorika/argumen
yang mereka buat – buat sendiri, sehingga secara tidak langsung hal
tersebut membuktikan ketidak cakapan PARA PENGGUGAT dalam
membuat surat gugatan yang sah secara fornil in casu gugatan aquo.
Maka dengan demikian, berdasarkan uraian di atas, jelas Yang Mulia
Majelis Hakim dapat mempertimbangkan dan memutus bahwa gugatan
a quo yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT sudah sepatutnya dan
berdasarkan hukum TIDAK DAPAT DITERIMA (Niet Ontvankelijke
Verklaard).

GUGATAN PARA PENGGUGAT KABUR/TIDAK JELAS (OBSCUUR LIBEL).

Hal. 81 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


- Gugatan PARA PENGGUGAT kabur/tidak jelas oleh karena posita dan
petitum dalam gugatan aquo saling bertentangan satu sama lain serta
Gugatan PARA PENGGUGAT mengandung unsur gugatan kewarisan yang
mengakibatkan gugatan aquo menjadi kabur/tidak jelas (Obscuur Libel)
Mohon Perhatian Yang Mulia Majelis Hakim, PARA PENGGUGAT dalam
Repliknya halaman 3 dan 4 yang pada pokoknya menanggapi eksepsi
TERGUGAT terkait obscuur libel, apabila dicermati Yang Mulia atas
tanggapan – tanggapan tersebut telah jelas bahwa PARA PENGGUGAT tidak
mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan eksepsi kabur/tidak jelas
mengenai posita dan petitum yang saling bertentangan, PARA PENGGUGAT
hanya menanggapi dengan dalil – dalil yang tidak berdasar dan sekali lagi
menggunakan retorika/argumentasi yang menyesatkan guna agar gugatan
aquo terlihat tidak cacat formil.
Yang Mulia Majelis Hakim, TERGUGAT telah menjelaskan secara jelas dan
berdasarkan hukum mengapa gugatan yang diajukan oleh PARA
PENGGUGAT mengandung unsur gugatan kabur/tidak jelas (obscuur libel)
pada Jawaban/Eksepsi TERGUGAT, namun amat sangat disayangkan saat
ini PARA PENGGUGAT berupaya melakukan penggiringan opini dengan
mendalilkan bahwa eksepsi tersebut telah masuk pokok perkara, yang mana
faktanya ialah eksepsi TERGUGAT telah jelas tidak ada keterkaitannya
dengan pokok perkara, TERGUGAT mendalilkan terkait eksepsi gugatan
kabur/tidak jelas (obscuur libel) oleh karena posita dan petitum gugatan PARA
PENGGGUAT saling bertentangan (Vide eksepsi obscur libel TERGUGAT
halaman 6 s/d 9).
Bahwa apabila diteliti didalam Replik PARA PENGGUGAT terkait tanggapan
atas eksepsi gugatan kabur/tidak jelas (obscuur libel), tidak ada satu pun dalil
yang dapat membantah dan/atau menjelaskan secara teori hukum terkait
mengapa posita dan petitum gugatan milik PARA PENGGUGAT saling
bertentangan satu sama lain, melainkan PARA PENGGUGAT seolah – olah
membuat argumentasi bahwa TERGUGAT lah yang tidak memahami
substansi di dalam gugatan aquo, Yang Mulia Majelis Hakim didalam Replik
PARA PENGGUGAT dapat di lihat bahwa PARA PENGGUGAT terkesan tidak

Hal. 82 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


menerima eksepsi yang didalilkan oleh TERGUGAT, namun sangat lah jelas
in casu PARA PENGGUGAT tidak dapat membantah dalil – dalil eksepsi
daripada TERGUGAT terkait seluruh eksepsi yang telah TERGUGAT jelaskan
pada Jawaban/Eksepsi milik TERGUGAT.
Maka sebagaimana penjelasan di atas, sudah sepatutnya gugatan PARA
PENGGUGAT berdasarkan hukum untuk dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA
(Niet Ontvankelijke Verklaard) oleh Majelis Hakim yang memutus dan mengadili
perkara ini.
II. DALAM POKOK PERKARA
REPLIK PARA PENGGUGAT TIDAK SESUAI DENGAN GUGATAN YANG
DIAJUKAN TERKAIT DENGAN TELAH DILAKUKANNYA PEMBAGIAN
HARTA WARISAN KEPADA ANAK KETURUNAN DARI ISTAMAR KERAING
BIN A. MADJID KERAING DENGAN ISTERI PERTAMA ZAKIAH

Yang Mulia Majelis Hakim Terhormat, bahwa sangatlah membingungkan dan


tidaklah konsisten antara Gugatan PARA PENGGUGAT dengan Replik yang
disampaikan oleh PARA PENGGUGAT tertanggal 31 Januari 2023, jelas bila
kembali melihat dalil-dalil Gugatan PARA PENGGUGAT sebelumnya telah
menjelaskan secara gamblang pada posita halaman 6 angka 12, posita
halaman 12 angka 42 dan pettitum halaman 17 angka 10, menjelaskan :
(Posita halaman 6 angka 12)
“12. Bahwa terhadap harta-harta yang menjadi bagian dari anak-anak
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dan isteri pertamanya
yang bernama Zakiah sudah dibagikan kepada ahli waris yang berhak
menerimanya sesuai dengan surat wasiat almarhum Istamar bin A.
Madjid Keraing dimana harta-harta tersebut dibawah pengawasan
kepada almarhum Muhtaram alias Muchtaram sebagai anak tertua dari
almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dengan isteri
pertamanya yang bernama Zakiah dan sudah dibagikan semua kepada
adik-adiknya yang bernama Muchtar bin Istamar Keraing, Zunainah binti
Istamar Keraing dan Muchairi bin Istamar Keraing ;”
(Posita halaman 12 angka 42)

Hal. 83 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


“42. Bahwa selain meninggalkan ahli waris tersebut diatas posita point
40, sesuai dengan surat wasiat dari Ayah Kandung Para Penggugat dan
Tergugat yang bernama almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing dari isterinya yang bernama Zakiah terhadap seluruh harta
yang menjadi bagian dari anak-anak almarhum Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing dari isterinya yang bernama Zakiah baik harta yang
sebagaimana tersebut dalam point 10 dalam keadaan sudah terbagi dan
sudah dilaksanakan tanpa sengketa sebagaimana tersebut dalam point
12:”
(Pettitum halaman 17 angka 10)
“10. Menyatakan harta benda almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing dan almarhum Zakiah adalah :
a. Sebidang tanah dan bangunan rumah beserta perkarangannya yang
terletak di Kecamatan Menggala Kabupaten Menggala adalah
kekuasaan dari anak saya nama muhtaram yaitu anak dari isteri
saya Zakiah, sebidang tanah dan bangunan rumah tersebut
merupakan waris dari orang tua saya A. Madjid Keraing ;
b. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan kebun yang terletak di
Sewikis Kampung Gunung Agung ;elah
c. Sebidang tanah dan bangunan rumah dan perkarangannya yang
terletak di Kebon Pisang dihadapan pasar Satelit Teluk Betung
sekarang Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar
Lampung, dengan batas-batas :
• Selatan berbatasan dengan : Rumah Cik Wita
• Utara berbatasan dengan : Rumah Aziz Sanggem
• Timur berbatasan dengan : Pasar Kangkung
• Barat berbatasan dengan : Jalan Ikan Kerisi
Adalah merupakan harta warisan peninggalan dari almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dan almarhum Zakiah yang sudah
terbagi oleh ahli waris yang berhak menerimanya sebagaimana petitum
angka 6 huruf a,b,c, dan d;”

Hal. 84 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Bahwa atas Gugatan PARA PENGGUGAT yang telah TERGUGAT sebutkan
diatas, tidak ada satupun PARA PENGGUGAT dalam Gugatannya menyatakan
harta warisan tersebut masih tersisa dan belum dibagikan kepada anak
keturunan Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dengan isteri pertamanya
bernama Zakiah maupun juga harta tersebut yang masih tersisa belum
dibagikan kepada pihak keluarga almarhum Muchtaram bin Isramar Keraing
yang justru dalam Gugatannya PARA PENGGUGAT meyakinkan dalam
dalilnya bahwa harta warisan tersebut telah dibagikan kepada seluruh anak
Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dengan isteri pertamanya bernama
Zakiah dan sudah terbagi serta sudah dilaksanakan tanpa sengketa.
Bahwa, sebagaimana TERGUGAT telah menanggapi sebelumnya dalam
jawaban TERGUGAT pada (vide jawaban dalam pokok perkara angka Romawi
I halaman 10) tertanggal 24 Januari 2023, bahwa secara tegas TERGUGAT
membatah dalil-dalil yang berkaitan dengan telah dibagikannya harta warisan
kepada seluruh anak keturunan Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dengan
isteri pertamanya bernama Zakiah. Namun, TERGUGAT melihat ada ketidak
konsistenan jawaban dan justru lebih terlihat mempermainkan gugatan PARA
PENGGUGAT sendiri dengan apa yang telah disampaikan sebelumnya dalam
isi Gugatan, justru berbanding terbalik dengan Replik yang diterima oleh
TERGUGAT tertanggal 31 januari 2023, dimana pada halaman 5 angka 2
justru PARA PENGGUGAT menyatakan pada Repliknya halaman 5 angka 2 :
“…. Harta-harta tersebut telah dibagi , adapun yang tersisa saat ini
berupa tanah dan bangunan rumah dan pekarangannya yang terletak di
Kebon Pisang dihadapan pasar Satelit Teluk Betung sekarang
Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung
dan masih ditungu keluarga almarhum Muchtaram bin Istamar Keraing
merupakan bagian waris yang didapat oleh almarhum Muchtaram bin
Istamar Keraing..dst..”
Untuk itu Yang Mulia Majelis Hakim Terhormat, terlihat dengan jelas bahwa
PARA PENGGUGAT justru tidak mengerti dan memahami secara penuh urain
dalil-dalil gugatannya sendiri, sehingga hal tersebut memperlihatkan isi dalil-
dalil Replik PARA PENGGUGAT yang semakin mengada-ada dan semakin

Hal. 85 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


tidak konsisten antara Gugatan yang dibuat PARA PENGGUGAT dengan
jawaban pokok perkara dalam Replik PARA PENGGUGAT buat sendiri. Untuk
itu sudah sepatutnya bagi Yang Mulia Majelis Hakim untuk tetap
mengesampingkan serta menolak Gugatan aquo dan Replik PARA
PENGGUGAT secara keseluruhan.
REPLIK PARA PENGGUGAT TETAP TIDAK MENGAKUI TANGGAL
KEMATIAN ORANG TUA DARI PARA PENGGUGAT DAN TERGUGAT
BERDASARKAN FAKTA HUKUM YANG SEBENARNYA

Yang Mulia Majelis Hakim Terhormat, bahwa TERGUGAT dengan tegas


menolak dan/atau membantah terkait dalil - dalil diatas yang mana secara jelas
dan nyata PARA PENGGUGAT telah keliru dalam menanggapi Jawaban
TERGUGAT dalam mendalilkan tanggal kematian orangtua PARA
PENGGUGAT atau TERGUGAT, bahwa oleh karena itu tidak perlu
TERGUGAT menanggapi dan jelaskan lebih jauh terhadap dalil jawaban pokok
perkara halaman 5 angka 3 dalam Replik PARA PENGGUGAT dikarenakan
sudah sangat jelas mengenai dasar surat-surat kematian yang dibuat oleh
PARA PENGGUGAT yang diajukan dalam Gugatan PARA PENGGUGAT
tidaklah sesuai dengan fakta hukum yang sebenarnya sebagaimana akan
dibuktikan oleh TERGUGAT dalam agenda sidang pembuktian.
Namun sangat disayangkan oleh TERGUGAT atas Gugatan PARA
PENGGUGAT setelah membaca dan mengetahui isi surat-surat kematian yang
tertuang dalam Gugatan PARA PENGGUGAT pada halaman 8 angka 24 dan
26 mendalilkan tentang orangtua daripada PARA PENGGUGAT atau
TERGUGAT meninggal dunia pada tanggal 16 November 1971 (Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing) dan tanggal 20 November 1992 (Marjam alias
Maryam binti Krio Nangcik) dikarenakan sakit sebagaimana berdasarkan bukti
Surat Kematian Nomor: 474.4/34/VI.97/2021 tertanggal 27 Desember 2021 dan
Surat Kematian Nomor: 474.4/36/VI.97/2021 tertanggal 27 Desember 2021
yang dikeluarkan oleh Kelurahan Enggal, Kecamatan Enggal, Kota Bandar
Lampung, serta pada dalil gugatan halaman 8 angka 25 PARA PENGGUGAT
juga mendalilkan Istri Pertama atas nama Zakiah meninggal dunia pada tanggal

Hal. 86 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


11 Mei 2002 dikarenakan sakit sebagaimana berdasarkan Surat Keterangan
Kemiatan Nomor: 474.4/35/VI.97/2021 tertanggal 27 Desember 2021 yang
dikeluarkan oleh Kelurahan Enggal, Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung.
Bahwa atas dalil Gugatan PARA PENGGUGAT yang TERGUGAT telah
uraikan diatas tidaklah sesuai dengan fakta hukum yang sebenarnya terkait
tanggal kematian kedua orang tua dari PARA PENGGUGAT dan TERGUGAT,
sehingga membuat TERGUGAT terkejut bagaimana bisa PARA PENGGUGAT
tidak peduli serta tidak mengetahui tanggal kematian kedua orang tuanya
sendiri sebagaimana ayah yang bernama Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing meninggal pada tanggal 19 November 1971 dan ibu yang bernama
Marjam alias Maryam binti Krio Nangcik meninggal pada tanggal 6 November
1992.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian dan fakta – fakta yang telah
TERGUGAT sampaikan dalam jawaban yang tidak terpisahkan oleh Duplik ini
dan PARA PENGGUGAT telah mendalilkan hal – hal yang bukan merupakan
fakta yang sebenarnya dan merupakan dalil – dalil yang menyesatkan serta
tidak mempunyai dasar yang jelas, sehingga sudah sepatutnya berdasarkan
hukum Yang Mulia Majelis Hakim Terhormat mengesampingkan atau menolak
seluruh dalil – dalil gugatan yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT secara
keseluruhan.
REPLIK PARA PENGGUGAT TIDAK SESUAI DENGAN FAKTA – FAKTA
YANG SEBENARNYA

Yang Mulia Majelis Hakim Terhormat, bahwa berkaitan dengan dalil yang
disampaikan dalam Replik PARA PENGGUGAT khususnya pada angka 4
halaman 6 s.d. 8 yang mana dalil – dalil tersebut merupakan dalil yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan dan juga merupakan dalil yang bersifat Subjektif
yang seakan – akan TERGUGAT telah melakukan perbuatan yang tercela
terhadap PARA PENGGUGAT. Maka selanjutnya TERGUGAT akan
menguraikan kembali fakta apa yang sebenarnya telah terjadi, antara lain
sebagai berikut:

Hal. 87 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


a. TERGUGAT sama sekali tidak ada niatan untuk mengalihkan objek
perkara kepada pihak lain, namun justru PARA PENGGUGAT yang
membuat objek perkara aquo menjadi sengketa. Bahwa TERGUGAT
sampai dengan saat ini selama 60 (enam puluh) tahun menempati objek
perkara aquo TERGUGAT telah merawat, mengelola, serta membangun
kembali (Pembugaran) bangunan berupa rumah untuk diperuntukkan
sebagai rumah perkumpulan antara keluarga – keluarga ahli waris
orangtua PARA PENGGUGAT/TERGUGAT dengan tidak melepaskan
kewajibannya membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) sebagai
subjek hukum yang taat pajak pada setiap tahunnya tanpa adanya
bantuan sedikitpun dari PARA PENGGUGAT, sehingga dengan
demikian berdasarkan fakta – fakta yang sah TERGUGAT sama sekali
tidak ada niatan untuk mengalihkan objek perkara aquo kepada pihak
lain, namun justru PARA PENGGUGAT lah yang membuat objek
perkara aquo menjadi sengketa yang mana atas perbuatan tersebut
membuat TERGUGAT kecewa oleh sebab tidak selayaknya antara
kakak - beradik mempermasalahkan harta peninggalan warisan dari
orangtua PARA PENGGUGAT/TERGUGAT yang sebenarnya masih
dapat di cari jalan keluarnya tanpa melalui ranah pengadilan mengingat
PARA PENGGUGAT dan TERGUGAT merupakan kakak – beradik yang
mempunyai hubungan darah kandung dari orangtua PARA
PENGGUGAT/TERGUGAT yaitu Alm. Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing dan Almh. Marjam alias Maryam binti Krio Nangcik.
b. Yang Mulia Majelis Hakim, terdapat suatu fakta yang sah yang mana
TERGUGAT pada tahun 2003 sebelum membangun kembali objek
perkara aquo TERGUGAT telah memberikan dan/atau membayarkan
sejumlah uang kepada PARA PENGGUGAT perihal agar tidak terjadinya
permasalahan dikemudian hari terkait harta peninggalan orangtua PARA
PENGGUGAT/TERGUGAT dengan nominal yang telah disepakati yaitu
sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) per-setiap saudari
perempuan in casu PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II serta sebesar
Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) untuk saudara laki-laki in

Hal. 88 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


casu PENGGUGAT III yang mana juga pemberian uang dengan nominal
tersebut didasari oleh Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada tahun 2002
yaitu sebesar Rp. 282.916.000,- (dua ratus delapan puluh dua juta
sembilan ratus enam belas ribu rupiah) dan juga berdasarkan dengan
kemampuan dari TERGUGAT serta TERGUGAT juga telah membelikan
PENGGUGAT III sebuah rumah yang beralamat di Jalan Cempaka C4
No 4, Perum Beringin Raya, Langkapura, Bandar Lampung dengan
harga rumah sekitar senilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
sampai Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah), namun amat sangat
disayangkan saat ini PARA PENGGUGAT justru tidak mau mengakui
pemberian uang yang telah diberikan oleh TERGUGAT kepada PARA
PENGGUGAT, yang mana hal tersebut membuat TERGUGAT merasa
sangat kecewa dan agar hukum Allah SWT yang dapat menghukumnya.
Hal – hal terkait dengan pemberian sejumlah uang sebagaimana yang
telah dijelaskan diatas, merujuk pada pemeriksaan saksi pada perkara
sebelumnya yaitu perkara kewarisan yang telah terregister pada
Pengadilan Agama Tanjung Karang dengan Nomor Perkara:
572/Pdt.G/2022/PA.Tnk dengan Para Pihak yang sama pada gugatan
saat ini, tidak ada satu bantahan pun dari PARA PENGGUGAT terkait
dengan pemberian sejumlah uang tersebut, sehingga secara sah dan
meyakinkan PARA PENGGUGAT telah mengakui dan menerima
pemberian sejumlah uang yang telah diberikan oleh TERGUGAT kepada
PARA PENGGUGAT pada tahun 2003 dan untuk selanjutnya saksi
tersebut akan dihadirkan kembali pada agenda sidang pembuktian.
Bahwa amat sangat disayangkan, ketika Gugatan ini diajukan saat ini
PARA PENGGUGAT justru tidak mau mengakui pemberian uang yang
telah diberikan oleh TERGUGAT kepada PARA PENGGUGAT, yang
mana hal tersebut membuat TERGUGAT merasa sangat kecewa dan
agar hukum Allah SWT yang dapat menghukumnya.
c. Bahwa merujuk pada penjelasan pada point b di atas, hal tersebut
merupakan bentuk pelaksanaan amanah isi surat wasiat yang telah
dilakukan oleh TERGUGAT kepada PARA PENGGUGAT baik dalam hal

Hal. 89 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


pemberian sejumlah uang (kompensansi) kepada PENGGUGAT I,
PENGGUGAT II dan PENGGUGAT III dengan nominal yang telah
disepakati bersama serta TERGUGAT juga telah membelikan
PENGGUGAT III sebuah rumah yang beralamat di Jalan Cempaka C4
No 4, Perum Beringin Raya, Langkapura, Bandar Lampung dengan
harga rumah sekitar senilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
sampai Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah), sehingga dengan
demikian secara sah dan meyakinkan TERGUGAT telah melaksanakan
amanah isi surat wasiat yang di buat oleh orangtua PARA
PENGGUGAT/TERGUGAT.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian dan fakta – fakta yang telah
TERGUGAT sampaikan diatas ataupun didalam jawaban TERGUGAT yang
tidak terpisahkan dengan Duplik ini dan PARA PENGGUGAT telah mendalilkan
hal – hal yang bukan merupakan fakta yang sebenarnya dan merupakan dalil –
dalil yang menyesatkan serta tidak mempunyai dasar yang jelas, sehingga
sudah sepatutnya berdasarkan hukum Yang Mulia Majelis Hakim Terhormat
menolak seluruh dalil – dalil gugatan yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT
secara keseluruhan.
REPLIK PARA PENGGUGAT TERKAIT UANG PAKSA (DWANGSOM) TIDAK
MEMILIKI DASAR HUKUM YANG TEPAT.

Yang Mulia Majelis Hakim Terhormat, setelah membaca dan menelaah kembali
jawaban pada pokok perkara halaman 9 angka 7 dalam Replik PARA
PENGGUGAT, tidak bisa dipungkiri bahwa TERGUGAT benar mengakui
bahwa objek sengketa in casu merupakan harta milik bersama PARA
PENGGUGAT dan TERGUGAT sebagaimana diamanahkan dalam isi surat
wasiat yang dibuat oleh orang tua dari PARA PENGGUGAT dan TERGUGAT
bernama Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing. Namun, telah dijelaskan pula
dalam Jawaban TERGUGAT pada Romawi VI halaman 20 s.d. 21, terkait
dengan dalil Gugatan PARA PENGGUGAT tidak ada dasar hukum sama sekali
yang menjelaskan apa faktor yang menyebabkan TERGUGAT harus
membayar uang paksa (dwangsom) seta perbuatan apa yang menyebabkan

Hal. 90 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


terjadinya uang paksa (dwangsom) tersebut timbul, karena mengingat tidak ada
Perbuatan Melawan Hukum sama sekali yang dilakukan oleh TERGUGAT
terhadap PARA PENGGUGAT.
Oleh sebab itu, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Agama
Kelas IA Tanjung Karang yang memeriksa dan mengadili perkara aquo untuk
menyatakan agar tetap menolak gugatan PARA PENGGUGAT secara
keseluruhan.
REPLIK PARA PENGGUGAT TERKAIT PUTUSAN SERTA MERTA
(UITVOERBAAR BIJ VOORAD) TIDAK SESUAI DENGAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU

Yang Mulia Majelis Hakim Terhormat, bahwa setelah TERGUGAT


memperhatikan dan menelaah isi dalil jawaban pokok perkara pada halaman 9
angka 8 dalam replik PARA PENGGUGAT, terkait dengan dalilnya yang
mengatakan bahwa jawaban TERGUGAT pada Romawi VII halaman 21 s/d 23
hanya menjawab berupa kutipan-kutipan pasal dari peraturan perundang-
undangan saja, melainkan bila dicermati kembali jawaban pada pokok pekara
halaman 9 angka 8 dalam Replik PARA PENGGUGAT, justru PARA
PENGGUGAT yang tidak memahami aturan dasar hukum terkait dengan
putusan serta merta (Uitvoerbaar bij voorraad) yang diajukan didalam Gugatan
PARA PENGGUGAT. Maka dari pada itu terhadap dalil jawaban pokok perkara
halaman 9 angka 8 dalam Replilk PARA PENGGUGAT tidak perlu TERGUGAT
tanggapi karena telah TERGUGAT ulas secara tegas dan lugas dalam jawaban
TERGUGAT terdahulu yang menjadi satu kesatuan dalam Duplik ini.
Yang Mulai Majelis Hakim, mencermati peraturan perundang-undangan serta
doktrin hukum sebagaimana yang telah diuraikan oleh TERGUGAT
sebelumnya didalam dalil jawaban pada tanggal 24 Januari 2023, maka
Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar bij voorraad) yang diajukan oleh PARA
PENGGUGAT demi hukum harus dinyatakan tidak berdasar dan beralasan
hukum. Dengan demikian, demi hukum dan keadilan permohonan Putusan
Serta Merta (Uitvoerbaar bij voorraad) yang diajukan PARA PENGGUGAT tidak

Hal. 91 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


sesuai dengan hukum dan oleh karenanya tidak layak untuk dipertimbangkan
serta harus ditolak atau dikesampingkan.

REPLIK PARA PENGGUGAT TERKAIT SITA JAMINAN TIDAKLAH


BERALASAN HUKUM

Yang Mulia Majelis Hakim Terhornat, bahwa TERGUGAT sangat tidak


sependapat dan menolak dengan tegas isi dalil maupun tuduhan yang PARA
PENGGUGAT sampaikan pada jawaban pokok perkara halaman 10 angka 9
dalam Replik PARA PENGGUGAT yang menyatakan :
“…. saat ini objek sengketa in casu berada dalam penguasaan Tergugat
dimana harta benda tersebut sangat rentan untuk dilakukan itikad buruk
baik dengan cara digelapkan maupun dialihkan kepada orang lain atau
dengan cara apapun … dst.”
Melihat isi dalil PARA PENGGUGAT diatas, sangatlah tidak masuk akal
apabila TERGUGAT akan melakukan sebuah perbuatan tidak beritikad baik.
Sehingga apa yang didalilkan oleh PARA PENGGUGAT tidaklah benar dan
perlu untuk TERGUGAT tegaskan kembali apabila tafsiran PARA
PENGGUGAT justru tidaklah relevan dan menyesatkan, sebab faktanya ialah
TERGUGAT telah melaksanakan isi surat wasiat peninggalan orangtua Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing dengan memberikan kompensansi sejumlah
uang kepada PARA PENGGUGAT dengan nominal yang telah disepakati
bersama yaitu sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) per-setiap
saudari perempuan in casu PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II serta sebesar
Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) untuk saudara laki-laki in casu
PENGGUGAT III yang mana juga pemberian uang dengan nominal tersebut
didasari oleh Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada tahun 2002 yaitu sebesar Rp.
282.916.000,- (dua ratus delapan puluh dua juta sembilan ratus enam belas
ribu rupiah) dan juga berdasarkan dengan kemampuan dari TERGUGAT serta
TERGUGAT juga telah membelikan PENGGUGAT III sebuah rumah yang
beralamat di Jalan Cempaka C4 No 4, Perum Beringin Raya, Langkapura,
Bandar Lampung dengan harga rumah sekitar senilai Rp. 50.000.000,- (lima

Hal. 92 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


puluh juta rupiah) sampai Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah), sehingga
oleh karena hal tersebut TERGUGAT merawat, mengelola, serta membangun
kembali (Pembugaran) bangunan berupa rumah in casu objek perkara aquo
untuk diperuntukkan sebagai rumah perkumpulan antara keluarga – keluarga
ahli waris orangtua PARA PENGGUGAT/TERGUGAT. Lebih lanjut,
TERGUGAT pada pokoknya dengan tegas menolak tuduhan – tuduhan terkait
dalil – dalil PARA PENGGUGAT yang menyatakan objek perkara aquo rentan
untuk dilakukan itikad buruk baik dengan cara di gelapkan maupun dialihkan
kepada orang lain atau dengan cara apapun, oleh sebab dalil tersebut
merupakan dalil yang tidak dapat di buktikan sama sekali serta merupakan dalil
yang menyesatkan, sehingga sudah sepatutnya dan beralasan hukum
permohonan PARA PENGGUGAT terkait sita jaminan harus di tolak secara
keseluruhan.
Maka oleh sebab itu, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan
Agama Kelas IA Tanjung Karang yang memeriksa dan mengadili perkara aquo
untuk menyatakan menolak Gugatan dari PARA PENGGUGAT secaa
keseluruhan yang tidak berdasar dan hanya mengada – ada;
B. DALAM REKONVENSI
I. REPLIK ATAS JAWABAN PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA
TERGUGAT REKONVENSI
1. Bahwa dalil-dalil dalam Duplik, eksepsi dan jawaban pokok perkara
(Konvensi) merupakan bagian/satu kesatuan dan tidak terpisahkan
dengan dalil-dalil dalam Rekonvensi.
2. Bahwa Posita dalam Jawaban Rekonvensi No. 3 halaman 11 PARA
PENGGUGAT KONVENSI/ PARA TERGUGAT REKONVENSI
mendalilkan:
“Bahwa Posita Point 1 dan 2 Rekonvensi tidak perlu Para Tergugat
Rekonvensi komentari karena memang sesuai dengan fakta yang
sebenarnya...,dst”;
Bahwa Posita dalam Jawaban Rekonvensi tersebut, PARA
PENGGUGAT KONVENSI/ PARA TERGUGAT REKONVENSI sepakat

Hal. 93 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


dengan dalil Gugatan Rekonvensi PENGGUGAT REKONVENSI/
TERGUGAT KONVENSI yang berbunyi:
“1) Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
merupakan anak ketiga dan ahli waris dari pasangan Almarhum
Istamar Keraing Bin A. Madjid Keraing dan Almarhumah Maryam alias
Marjam Binti Krio Nangcik .
2) Bahwa pada faktanya Pewaris meninggal dunia pada tanggal 19
November 1971 (Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing) dan tanggal 6
November 1992 (Marjam alias Maryam binti Krio Nangcik)”.
3. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/ TERGUGAT KONVENSI menolak
dalil Jawaban Rekonvensi PARA PENGGUGAT KONVENSI/ PARA
TERGUGAT KONVENSI Nomor 3 huruf a, b dan c halaman 11 sampai
dengan 12 dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Bahwa PARA PENGGUGAT KONVENSI/ PARA TERGUGAT
REKONVENSI tidak cermat dalam memahami isi Gugatan
Rekonvensi PENGGUGAT REKONVENSI/ TERGUGAT KONVENSI
yang pada pokoknya sekitar pada tahun 2003 berdasarkan
kesepakatan bersama memberikan uang kepada PARA
PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT REKONVENSI perihal
agar tidak terjadinya permasalahan dikemudian hari terkait harta
peninggalan objek perkara a quo;
b. Bahwa PARA PENGGUGAT KONVENSI/ PARA TERGUGAT
REKONVENSI tidak cermat dalam memahami isi Gugatan
Rekonvensi PENGGUGAT REKONVENSI/ TERGUGAT KONVENSI
yang pada pokoknya menerangkan berdasarkan kesepakatan
tersebut PARA PENGGUGAT KONVENSI/ PARA TERGUGAT
REKONVENSI menerima sejumlah uang dan sebuah bangunan
rumah dengan rincian sebagai berikut:
Untuk saudara kandung perempuan yang bernama:
1. Betty Keraing Binti Istamar Keraing (PENGGUGAT KONVENSI
I/TERGUGAT REKONVENSI I) sejumlah Rp. 15.000.000,- (lima
belas juta rupiah);

Hal. 94 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


2. Kemala Dewi Binti Istamar Keraing (PENGGUGAT KONVENSI
II/TERGUGAT REKONVENSI II) sejumlah Rp. 15.000.000,- (lima
belas juta rupiah);
Untuk saudara kandung laki-laki yang bernama:
Yudia Pratidina Bin Istamar Keraing (PENGGUGAT KONVENSI
III/TERGUGAT REKONVENSI III) sejumlah Rp. 40.000.000,-
(empat puluh juta rupiah) dan sebuah bangunan rumah yang
beralamat di Jalan Cempaka C4 No 4, Perum Beringin Raya,
Langkapura, Bandar Lampung dengan harga rumah sekitar senilai
Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai Rp. 70.000.000,-
(tujuh puluh juta rupiah)
c. Bahwa pada faktanya PARA PENGGUGAT KONVENSI/ PARA
TERGUGAT REKONVENSI sekitar pada tahun 2003 telah menerima
pemberian uang berdasarkan kesepakatan bersama PARA PIHAK
dan untuk PENGGUGAT III KONVENSI/TERGUGAT III
REKONVENSI selain menerima pemberian uang ia juga telah
menerima pemberian sebuah bangunan rumah yang diberikan oleh
PENGGUGAT REKONVENSI/ TERGUGAT KONVENSI kepada
dirinya perihal agar tidak terjadinya permasalahan dikemudian hari
terkait harta peninggalan objek perkara a quo;
4. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/ TERGUGAT KONVENSI menolak
dalil Posita dalam Jawaban Rekonvensi PARA PENGGUGAT
KONVENSI/ PARA TERGUGAT REKONVENSI Nomor 4 halaman 12
yang mendalilkan:
“Bahwa selanjutnya dalam dalil Rekonvensi posita point 7 dan 8
Penggugat Rekonvensi meminta sumpah pemutus/sumpah decisoir
yang dalam hal ini semakin menambah kuat apa-apa yang didalilkan
Penggugat Rekonvensi dalam rekonvensi tidak pernah terjadi dan
mengada-ada karena jika pernah memberikan apalagi didasarkan
kesepakatan pastilah menggunakan surat perjanjian atau paling tidak
pernyataan dibawah tangan bahwa memang pembagian harta warisan

Hal. 95 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


almarhum Istamar Kerain bin A.Madjid Keraing telah dilaksanakan dan
terjadi.”
Bahwa atas pemberian tersebut PARA PENGGUGAT KONVENSI/
PARA TERGUGAT REKONVENSI tidak mengakui telah menerimanya,
oleh karena itu PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
meminta kepada Ketua Pengadilan Agama Tanjung Karang dan atau
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
memerintahkan kepada PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT
KONVENSI dan PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT
REKONVENSI untuk melakukan sumpah pemutus yang bersifat
menentukan (decisoir) sesuai dengan ketentuan Pasal 1929 dan 1930
KUHPerdata yang berbunyi:
“Pasal 1929: Ada dua macam sumpah dihadapan Hakim:
1. sumpah yang diperintahkan oleh pihak yang satu kepada pihak
yang lain untuk pemutusan suatu perkara; sumpah itu disebut
sumpah pemutus;
2. sumpah yang diperintahkan oleh Hakim karena jabatan kepada
salah satu pihak”.
“Pasal 1930: Sumpah pemutus dapat diperintahkan dalam
persengketaan apa pun juga, kecuali dalam hal kedua belah pihak
tidak mengadakan suatu perdamaian atau dalam hal pengakuan
mereka tidak boleh diperhatikan. Sumpah pemutus dapat
diperintahkan pada setiap tingkatan perkara, bahkan dalam hal tidak
ada upaya pembuktian apa pun untuk membuktikan tuntutan atau
tangkisan yang memerlukan pengambilan sumpah itu”.
5. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/ TERGUGAT KONVENSI menolak
dalil Posita dalam Jawaban Rekonvensi PARA PENGGUGAT
KONVENSI/ PARA TERGUGAT REKONVENSI Nomor 5 halaman 12
yang mendalilkan:
“Bahwa oleh karena terdapat fakta hukum yang tidak terbantahkan
apabila Penggugat Rekonvensi tidak pernah memberikan uang untuk
menjalankan sebagai pemberian atas itikad baik Penggugat Rekonvensi

Hal. 96 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


menjalankan amanah surat wasiat yang ditinggalkan almarhum Istamar
Keraing bin A. Madjid Keraing...,dst...”
Bahwa atas pemberian tersebut PARA PENGGUGAT KONVENSI/
PARA TERGUGAT REKONVENSI tidak mengakui telah menerimanya,
oleh karena itu PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
juga meminta kepada Ketua Pengadilan Agama Tanjung Karang dan
atau Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
memerintahkan kepada PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT
KONVENSI dan PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT
REKONVENSI untuk melakukan Sumpah Mubahalah sesuai dengan
ketentuan Sumpah Mubahalah didasarkan atas dalil Surat Ali Imran Ayat
61 yang artinya:
“Siapa yang membantahmu dalam hal ini setelah engkau
memperoleh ilmu, katakanlah (Muhammad), “Marilah kita panggil
anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istrimu,
kami sendiri dan kamu juga, kemudian marilah kita bermubahalah
agar laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.”
6. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/ TERGUGAT KONVENSI menolak
dalil Posita dalam Jawaban Rekonvensi PARA PENGGUGAT
KONVENSI/PARA TERGUGAT REKONVENSI Nomor 6 halaman 12
yang mendalilkan:
“Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang Para Tergugat Rekonvensi
sampaikan di atas, secara jelas dan nyata bahwa Gugatan Rekonvensi
yang diajukan oleh Penggugat Rekonvensi adalah tidak benar dan
mengada-ada serta tidak berdasar hukum,...dst...”
Bahwa PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT
REKONVENSI hanya menyampaikan penolakan tanpa didasari alasan
hukum yang jelas dan ketidakmampuan untuk menguraikan dalil
bantahannya menunjukan lemahnya PARA PENGGUGAT
KONVENSI/PARA TERGUGAT REKONVENSI atas dalil bantahan
tersebut.

Hal. 97 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


7. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/ TERGUGAT KONVENSI menolak
dalil Posita dalam Jawaban Rekonvensi PARA PENGGUGAT
KONVENSI/ PARA TERGUGAT REKONVENSI Nomor 7 halaman 13
yang mendalilkan:
“Bahwa terhadap Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar bij voorraad) yang
diajukan oleh Penggugat Rekonvensi dalam bagian Rekonvensi
sebagaimana dalam posita point 9 dan petitum point 7 dengan ini Para
Tergugat Rekonvensi menolak dengan tegas karena permintaan
tersebut tidak berdasar dan beralasan hukum apalagi saat ini Objek
Sengketa dikuasai oleh Penggugat Rekonvensi selain itu juga
permintaan Penggugat Rekonvensi tersebut tidak memenuhi unsur-
unsur dan syarat-sayarat untuk dapat dijaatuhkan putusan serta merta
sebagaimana yang terdapat dalam BUKU II Mahkamah Agung mengenai
pedoman dan pelaksanaan tugas dan administrasi Pengadilan dalam
empat lingkungan peradilan halaman 87-88 dan buti 3 SEMA No.3 tahun
200 serta SEMA No.4 tahun 2001,...dst...”
Bahwa ketidakmampuan PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA
TERGUGAT REKONVENSI untuk menguraikan dalil bantahannya
menunjukan lemah dan tidak cermatnya PARA PENGGUGAT
KONVENSI/ PARA TERGUGAT REKONVENSI, terlebih jika Yang Mulia
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo mencermati
Replik dalam Rekonvensi PARA PENGGUGAT KONVENSI/ PARA
TERGUGAT REKONVENSI kerap kali menggunakan suatu dasar hukum
tanpa pengutipan isi dari dasar hukum yang digunakan tersebut yang
membuat dalil bantahan tersebut menjadi lemah.
8. Bahwa dalil penguasaan objek perkara a quo yang diuraikan
PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI merupakan ahli
waris yang berhak dan juga pemegang sertifikat hak milik objek perkara
a quo yaitu sebidang tanah termasuk rumah yang berdiri diatasnya yang
terletak di Jalan Jendral Sudirman No. 604, serta secara sah sudah
mendapatkan Dispensasi Izin Mendirikan Bangunan (DIMB)
berdasarkan kronologis dan bukti bukti sebagai berikut:

Hal. 98 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


a. Surat Wasiat Atas Pembahagian Waris Saja Istamar Keraing Kepada
Semua Keturunan Lurus Saja yang ditandatangani Almarhum
Istamar Keraing Bin A. Madjid Keraing di bulan Januari tahun 1962
pada halaman 1 poin 4 yang menyatakan:
“4. Sebuah rumah Gedung beserta tanahpekarangannja dll, jang
terletak di Tandjungkarang di Djalan Djenderal Sudirman No.604
dihadapan Rumah ex Djaksa Hamzah, adalah hak milik semua
anak saja jang dilahirkan dari Isteri saja nama Marjam. Tegasnja
rumah tsb adalah hak milik mereka bersama (anak2 keturunan
isteri saja nama Marjam) dan dibawah
kekuasaan/pimpinan/pengawasan anak saja nama
KESUMADEWANGSA. Begitu pula kalau keadaan memaksa
harta benda tersebut terdjadi harus didjualkepada lain orang,
maka hasilnja harus dibagi oleh anak saja nama
KESUMADEWANGSA tsb. Kepada adik2nja dari keturunan Isteri
saja nama Marjam tsb. Sesuai dengan pembahagian menurut
Hukum Agama Islam.”;
b. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
memiliki Surat Gambar Tanah No. 492/1977 tanggal 23 November
1977 yang pada pokoknya menyatakan Sebidang tanah yang
terletak di Provinsi Lampung, Kotamadya Tanjungkarang – Teluk
Betung, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Desa Enggal seluas 496.-
M2 (Empat ratus sembilan puluh enam meter bujur sangkar) telah
dilakukan pengukuran oleh Kantor Sub. Direktorat Agraria
Kotamadya Tanjung Karang – Teluk Betung;
c. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
memilik Sertifikat Hak Milik No. 300/E atas nama pemegang hak
KESUMA DEWANGSA yang dikeluarkan pada tanggal 18 Desember
1978 seluas 496.-M2 (Empat ratus sembilan puluh enam meter bujur
sangkar) yang dikeluarkan oleh Kantor Sub.Direktorat Agraria
Kabupaten/Kotamadya Tanjung Karang – Teluk Betung;

Hal. 99 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


d. Bahwa penerbitan Sertifikat Hak Milik No. 300/E atas nama
pemegang hak KESUMA DEWANGSA telah sesuai prosedur dan
tidak cacat hukum;
e. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
membuat Surat Permohonan Pemberian Dispensasi Izin Mendirikan
Bangunan (DIMB) Rumah Tinggal No. 648/34/I tanggal 1 Juni 2002
kepada Walikota Bandar Lampung;
f. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
berdasarkan Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung No.
273/DIMB/DTK/VI/2002 tanggal 11 Juni 2002 mendapatkan
Dispensasi Izin Mendirikan Bangunan (DIMB) objek perkara a quo;
g. Bahwa penerbitan Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung No.
273/DIMB/DTK/VI/2002 Walikota Bandar Lampung tanggal 11 Juni
2002 terkait Disepensasi Izin Mendirikan Bangunan (DIMB) objek
perkara a quo atas nama pemegang hak KESUMA DEWANGSA
telah sesuai prosedur dan tidak cacat hukum;
h. Bahwa atas dasar Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung No.
273/DIMB/DTK/VI/2002 Walikota Bandar Lampung terkait
Dispensasi Izin Mendirikan Bangunan (DIMB) tersebut,
PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI melakukan
pemugaran secara keseluruhan pada objek perkara a quo dengan
menggunakan uang pribadi;
9. Bahwa oleh karena Gugatan Rekonvensi ini diajukan berdasarkan
ketentuan Perundang-undangan yang berlaku serta bukti-bukti yang
otentik, maka berdasarkan Pasal 180 ayat (1) HIR dan pasal 191 ayat
(1), lebih lanjut diatur dalam SURAT EDARAN NOMOR 3 TAHUN 2001
yang berbunyi:.
“1) Berdasarkan hasil pengamatan dan pengkajian secara teliti dan
cermat oleh Mahkamah Agung tentang Putusan Serta Merta
(Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Putusan Provisionil yang dijatuhkan oleh
Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama berdasarkan Pasal 180 ayat
(1) Reglemen Indonesia Yang di Perbaharui (HIR) dan Pasal 191 ayat

Hal. 100 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


(1) Reglemen Hukum Acara Untuk Luar Jawa - Madura (RBg),
Mahkamah Agung memperoleh faktafakta sebagai berikut:
a. Putusan Serta Merta dikabulkan berdasarkan bukti-bukti yang
keauntentikannya dibantah oleh Pihak Tergugat dengan bukti yang
juga autentik.
b. Hakim tidak cukup mempertimbangkan atau tidak memberikan
pertimbangan hukum yang jelas dalam hal mengabulkan petitum
tentang Putusan Yang Dapat Dilaksanakan Terlebih Dahulu (serta
merta) dan tuntutan Provisionil. lanjut mohon agar putusan dalam
perkara a quo dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada upaya
verzet, banding dan kasasi (uitvoerbaar bij voorad).
10. Bahwa oleh karena Gugatan Rekonvensi ini diajukan berdasarkan
ketentuan Perundang-undangan yang berlaku serta bukti-bukti yang
otentik, mohon agar putusan dalam perkara a quo dapat dijalankan
terlebih dahulu meskipun ada upaya verzet, banding dan kasasi
(uitvoerbaar bij voorad).
Bahwa oleh karena itu sudah sepatutnya majelis hakim yang memeriksa dan
memutus perkara a quo berkenan mengabulkan Gugatan Rekonvensi ini.
C. PERMOHONAN PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, maka PENGGUGAT
REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI dengan ini memohon kepada Yang
Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa Perkara a quo, agar berkenan
mengambil keputusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
A. DALAM KONVENSI
I. DALAM EKSEPSI
1. Mengabulkan Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Gugatan PARA PENGGUGAT tidak dapat diterima
(niet ontvankelijk verklaard);

II. DALAM POKOK PERKARA


1. Menolak Gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya;

Hal. 101 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


2. Menghukum PARA PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara.
B. DALAM REKONVENSI
9. Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT
KONVENSI untuk seluruhnya;
10. Menyatakan PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
merupakan ahli waris yang sah dari pasangan Almarhum Istamar
Keraing Bin A. Madjid Keraing dan Almarhumah Maryam alias
Marjam Binti Krio Nangcik
11. Menyatakan sah dan berharga bukti-bukti surat yang diajukan
PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI dalam
perkara ini;
12. Menyatakan sah, berharga surat wasiat dan mempunyai kekuatan
hukum alas hak tanah yang dimiliki PENGGUGAT
REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI, yaitu :
d. Surat Wasiat Atas Pembahagian Waris Saja Istamar Keraing
Kepada Semua Keturunan Lurus Saja yang ditandatangani
Almarhum Istamar Keraing Bin A. Madjid Keraing di bulan Januari
tahun 1962;
e. Sertifikat Hak Milik No. 300/E atas nama pemegang hak
KESUMA DEWANGSA seluas 496.-M2 (Empat ratus sembilan
puluh enam meter bujur sangkar) yang terletak di Provinsi
Lampung, Kotamadya Tanjungkarang – Teluk Betung, Kecamatan
Tanjungkarang Barat, Desa Enggal yang dikeluarkan pada
tanggal 18 Desember 1978.M yang dikeluarkan oleh Kantor
Sub.Direktorat Agraria Kabupaten/Kotamadya Tanjung Karang –
Teluk Betung.;
f. Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung No.
273/DIMB/DTK/VI/2002 Walikota Bandar Lampung tanggal 11
Juni 2002 terkait Disepensasi Izin Mendirikan Bangunan (DIMB);
13. Memerintahkan PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT
KONVENSI dan PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA

Hal. 102 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


TERGUGAT REKONVENSI untuk melakukan sumpah pemutus yang
bersifat menentukan (decisoir);
14. Memerintahkan PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT
KONVENSI dan PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA
TERGUGAT REKONVENSI untuk melakukan Sumpah Mubahalah;
15. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meski PARA
PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT REKONVENSI
melakukan verzet, banding dan kasasi (uitvoerbaar bij voorad);
16. Menghukum PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT
REKONVENSI untuk membayar secara tanggung renteng biaya yang
timbul dalam perkara ini.
Atau
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim memberikan kesempatan secara
berimbang kepada Para Penggugat dan Tergugat untuk mengajukan alat bukti
masing-masing;
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Para Penggugat, telah
mengajukan alat bukti sebagai berikut :
I. Bukti Surat
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Penggugat I, nomor
3216064105570004 tanggal 21-02-2019 dikeluarkan oleh Pemerintah
Provinsi Jawa Barat, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup telah
dicap pos dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu
oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1;
2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Penggugat II, nomor
1871027012640007 tanggal 09-08-2012 dikeluarkan oleh Pemerintah Kota
Bandar Lampung, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup telah dicap
pos dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh
Ketua Majelis diberi tanda P.2;
3. Fotokopi Surat Keterangan Domisili atas nama Penggugat III, nomor
474/223/VI.16/XI/2022 tanggal 23-11-2022 dikeluarkan oleh Kelurahan

Hal. 103 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung, bukti surat
tersebut telah diberi meterai cukup telah dicap pos dan telah dicocokkan
dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda
P.3;
4. Fotokopi Surat Keterangan Kematian atas nama Istamar Keraing, Nomor
474.4/34/VI.97/2021 tanggal 27 Desember 2021dikeluarkan oleh Kelurahan
Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung, bukti surat tersebut
telah diberi meterai cukup, telah dicap pos dan telah dicocokkan dengan
aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P4;
5. Fotokopi Surat Keterangan Kematian atas nama Zakiah, Nomor
474.4/35/VI.97/2021 tanggal 27 Desember 2021dikeluarkan oleh Kelurahan
Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung, bukti surat tersebut
telah diberi meterai cukup, telah dicap pos dan telah dicocokkan dengan
aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P5;
6. Fotokopi Surat Keterangan Kematian atas nama Marjam, Nomor
474.4/36/VI.97/2021 tanggal 27 Desember 2021dikeluarkan oleh Kelurahan
Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung, bukti surat tersebut
telah diberi meterai cukup, telah dicap pos dan telah dicocokkan dengan
aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P6;
7. Fotokopi Surat Keterangan Kematian atas nama Assi'ah, Nomor
474.4/37/VI.97/2021 tanggal 27 Desember 2021dikeluarkan oleh Kelurahan
Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung, bukti surat tersebut
telah diberi meterai cukup, telah dicap pos dan telah dicocokkan dengan
aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P7;
8. Fotokopi Surat Keterangan Kematian atas nama Herawati, Nomor
474.4/34/VI.10/IV/2021 tanggal 05 April 2021dikeluarkan oleh Kelurahan
Surabaya Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung, bukti surat tersebut
telah diberi meterai cukup, telah dicap pos dan telah dicocokkan dengan
aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P8;
9. Fotokopi dari fotokopi Surat Wasiat almarhum Istamar Keraing dan Salinan
dokumen surat wasiat yang tanggal, bulan dan tahun dikeluarkan surat
tersebut tidak jelas terbaca, bukti surat tersebut telah diberi meterai dan

Hal. 104 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


dicap pos, tidak dapat dicocokkan dengan aslinya, lalu oleh Ketua majelis
diberi tanda P9;
10. Fotokopi dari fotokopi Sertifikat Hak Milik Nomor 300/E yang dikeluarkan
oleh Kepala Seksi Pendaftaran Tanah pada tanggal 18 Desember 1978,
telah diberi meterai dan dicap pos, tidak dapat dicocokkan dengan aslinya,
lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P10;
11. Fotokopi Surat Pernyataan dari Kesuma Dewangsa mengenai objek yang
disengketakan merupakan milik keluarga, telah diberi meterai dan dicap
pos, tidak dapat dicocokkan dengan aslinya, lalu oleh Ketua Majelis diberi
tanda P11;
12. Fotokopi Surat Keterangan nomor 470/38/VI.97/2021 yang menerangkan
bahwa alm Istamar Keraing mempunyai 3 isteri yang dikeluarkan oleh
Kelurahan Enggal Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung tanggal 27
Desember 2021, telah diberi meterai dan dicap pos, dicocokkan dengan
aslinya, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P12;
13 Fotokopi dari Salinan Putusan Perkara Nomor 572/Pdt.G/2022/PA.Tnk
yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Tanjung Karang tanggal 09
November 2022, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup telah dicap
pos dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh
Ketua Majelis diberi tanda P.13;
14. Fotokopi Silsilah Keluarga Ahli Waris Istamar Keraing (alm) yang
dikeluarkan oleh Ketua RT.05 LK.II Kelurahan Enggal Kecamatan Enggal
Kota Bandar Lampung tanggal 17 Desember 2021, bukti surat tersebut telah
diberi meterai cukup telah dicap pos dan telah dicocokkan dengan aslinya
yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.14;
Bahwa terhadap bukti surat tersebut, Tergugat melalui Kuasa Hukumnya
menyatakan keberatan mengenai Bukti P9 yaitu Salinan dari Surat Wasiat yang
asli karena Salinan Surat Wasiat yang dibuat tersebut dikhawatirkan tidak
sesuai dengan aslinya;
II. Bukti Saksi
1. Lisdinawati binti H.M. Sarbaki, umur 62 tahun, agama Islam, pendidikan
SLTA, pekerjaan wiraswasta, tempat kediaman di Jalan Canna KAV 484

Hal. 105 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


BNI RT.001 RW.015 Kelurahan Serua Kecamatan Ciputat Kota
Tangerang Selatan Provinsi Banten, saksi tersebut telah memberikan
keterangan dibawah sumpahnya sebagai berikut:
- Bahwa, saksi kenal dengan Para Penggugat dan Tergugat;
- Bahwa saksi adalah saudara sepupu Para Penggugat dan Tergugat
dari pihak ibu;
- Bahwa saksi kenal dengan Bapak Istamar Keraing dan saat ini telah
meninggal dunia;
- Bahwa Saksi tahu Bapak Istamar Keraing memiliki 3 (tiga) orang istri
yaitu Zakiah, Maryam alias Siti Maryam dan Assi’ah dan isteri
keduanya yaitu Maryam alias Siti Maryam mempunyai hubungan
saudara dengan nenek saya dan merupakan kakak beradik;
- Bahwa setahu saksi isteri-isteri Bapak Istamar Keraing telah
meninggal dunia setelah Bapak Istamar Keraing meninggal dunia;
- Bahwa saksi mengetahui anak dari Bapak Istamar Keraing dengan
isteri pertama Ibu Zakiah 4 (empat) orang, kemudian dari isteri yang
kedua Ibu Maryam alias Siti Maryam mempunyai 5 (lima) orang anak
dan dari isteri ketiga Ibu Assiah mempunyai 1 (satu) orang anak;
- Bahwa Saksi tahu anak Bapak Istamar Keraing dengan isteri kedua
yaitu anak pertama bernama Herawati yang telah meninggal dunia,
anak kedua bernama Betty, anak ketiga bernama Kesuma Dewangsa,
anak keempat bernama Kemala Dewi dan yang kelima bernama
Yudia;
- Bahwa Saksi tahu almarhumah Herawati mempunyai 3 (tiga) orang
anak, anak yang pertama telah menikah dan mempunyai 2 (dua)
orang anak, anak yang kedua juga telah menikah dan mempunyai 2
(dua) orang anak, sedangkan anak yang ketiga telah meninggal dunia
dari kecil;
- Bahwa Saksi tahu anak yang pertama dan anak yang kedua dari
almarhum Herawati juga saat ini telah meninggal dunia;
- Bahwa Saksi mengetahui surat wasiat dari Bapak Istamar Keraing
untuk anak-anaknya dari cerita Ibu Maryam dan Betty;

Hal. 106 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


- Bahwa Saat saksi ikut tinggal bersama Ibu Maryam selama 3 (tiga)
tahun, Ibu Maryam pernah mengatakan bahwa rumah yang
ditempatinya (yang terletak di Jalan Jendral Sudirman) adalah
miliknya dengan anak-anaknya dan hal yang sama juga pernah
dikatakan oleh Betty anak Ibu Maryam;
- Bahwa setelah Ibu Maryam meninggal dunia sepengetahuan saksi
yang menempati rumah tersebut adalah anak laki-laki tertuanya yaitu
Bapak Kesuma Dewangsa;
- Bahwa sepengetahuan saksi tanah, rumah dan bangunan yang
terletak di Jalan Jendral sudirman kelurahan Enggal tersebut belum
dijual ataupun dibagi karena setahu saksi Tergugat beserta isteri dan
anak-anaknya masih tinggal dirumah tersebut hingga saat ini;
- Bahwa saksi tidak mengetahui apakan tanah dan bangunan terletak di
Jalan Jendral sudirman kelurahan Enggal tersebut telah bersertifikat
atau belum;

2. Lindawati binti H.M. Sarbaki, umur 54 tahun, agama Islam, pekerjaan


wiraswasta, tempat kediaman di Jalan Raya Suban KP Sukajadi RT.012
LK.I Kelurahan Pidada Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung, saksi
tersebut telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya sebagai
berikut:
- Bahwa, saksi kenal dengan Para Penggugat dan Tergugat;
- Bahwa saksi adalah saudara sepupu Para Penggugat dan Tergugat
dari pihak ibu;
- Bahwa saksi mengenal Istamar Keraing dan telah meninggal dunia;
- Bahwa Saksi tahu Bapak Istamar Keraing menikah 3 (tiga) kali dan
setahu saya isteri pertamnya bernama Zakiah, yang kedua bernama
Maryam alias Siti Maryam, dan yang ketiga Assiah, dan setahu saya
saat ini ketiganya telah meninggal dunia;
- Bahwa setahu saksi Para Penggugat dan Tergugat adalah kakak
beradik yang merupakan anak keturunan dari isteri kedua (Maryam)
dengan Istamar Keraing;

Hal. 107 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


- Bahwa setahu saksi anak pertama bernama Herawati yang telah
meninggal dunia, anak kedua bernama Betty, anak ketiga bernama
Kesuma Dewangsa, anak keempat bernama Kemala Dewi dan yang
kelima bernama Yudia;
- Bahwa setahu saksi almarhumah Herawati mempunyai 3 (tiga) orang
anak;
- Bahwa setahu saksi anak pertama almarhumah Herawati telah
menikah dan mempunyai 2 (dua) orang anak, dan anak almarhumah
Herawati yang kedua juga telah menikah dan mempunyai 2 (dua)
orang anak;
- Bahwa setahu saksi ketiga orang anak almarhumah Herawati tersebut
saat ini telah meninggal dunia;
- Bahwa setahu saksi Istamar Keraing meninggalkan harta berupa
tanah dan bangunan yang terletak di daerah Teluk Betung dan tanah
dan bangunan yang terletak di Jalan Jendral Sudirman kelurahan
Enggal kecamatan enggal kota Bandar Lampung;
- Bahwa saksi pernah mendengar cerita dari saudara yang lain bahwa
rumah peninggalan Istamar Keraing (alm) yang terletak di Teluk
diberikan kepada isteri pertama dan anak-anaknya dan rumah yang
terletak di kelurahan Enggal diberikan kepada isteri keduanya
(Maryam) dan anak-anaknya;
- Bahwa setelah Maryam (isteri kedua Istamar Keraing) meninggal
dunia yang menempati rumah tersebut adalah Tergugat (Kesuma
Dewangsa);
- Bahwa setahu saksi ruma tersebut belum dijual ataupun dibagi;
- Bahwa saksi pernah mendengar bahwa saat rumah tersebut mau
dijual oleh saudara-saudara kandung Tergugat (Para Penggugat)
Tergugat tidak menyetujuinya;

3. Edwin Noor bin M. Noor Rozali, umur 53 tahun, agama Islam, pekerjaan
wiraswasta, tempat kediaman di Jalan Way Pengubuan No.64 LK.01
Kelurahan Pahoman Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung, saksi

Hal. 108 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


tersebut telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya sebagai
berikut:
- Bahwa, saksi kenal dengan Para Penggugat dan Tergugat;
- Bahwa saksi adalah teman sekaligus tetangga Penggugat III;
- Bahwa saksi kenal dengan Bapak Istamar Keraing dan saat ini telah
meninggal dunia;
- Bahwa Saksi tahu Bapak Istamar Keraing mempunyai 3 (tiga) orang
isteri dan ketiganyya telah meninggal dunia;
- Bahwa saksi mengetahuinya bahwa antara Para Penggugat dan
Tergugat adalah kakak beradik yang merupakan anak keturunan dari
isteri kedua (Maryam) dengan Istamar Keraing;
- Bahwa Istamar Keraing dan Maryam mempunyai 5 (lima) orang anak
yaitu Herawati (telah meninggal dunia), Betty, Kesuma Dewangsa,
Kemala Dewi dan Yudia;
- Bahwa setahu saksi awalnya rumah tersebut ditempati oleh Istamar
Keraing beserta isteri keduanya (Maryam) dan anak-anaknya;
- Bahwa setelah Istamar Keraing meninggal dunia dan Maryam
meninggal dunia maka anak-anaknya yang menempati rumah
tersebut, dan sejak tahun 1990 Tergugat beserta isteri dan anak-
anaknya yang menempati rumah tersebut, dan anak-anak yang lain
tidak lagi tinggal di rumah tersebut;
- Bahwa saksi mengetahui dari cerita Penggugat III, bahwa Istamar
Keraing meninggalkan surat wasiat mengenai harta peninggalannya,
dalam surat wasiat tersebut dijelaskan bahwa rumah yang terletak di
Teluk diberikan kepada istri pertama dan anak-anaknya sedangkan
rumah yang di Enggal diberikan kepada isteri keduanya (Maryam) dan
anak-anaknya;
- Bahwa dalam surat wasiat tersebut dijelaskan bahwa rumah tersebut
dikuasakan kepada Kesuma Dewangsa(Tergugat) sebagai anak laki-
laki tertua yang menurut adat Lampung diserahkan tugas untuk
menjaga dan merawat rumah tersebut tetapi tidak untuk memilikinya,

Hal. 109 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


dan lebih lanjut dijelaskan apabila rumah itu dijual maka harus dibagi
kepada kakak beradiknya;
- Bahwa saksi tidak mengetahui rumah terbut telah bersertifikat atau
belum;
- Bahwa keadaan rumah tersebut saat ini telah direnovasi;
- Bahwa saksi pernah mendengar bahwa telah ada persetujuan untuk
menjual rumah tersebut namun Tergugat keberatan dengan
pembagiannya;
- Bahwa saksi tidak mengetahui adanya pemberian kompensasi kepada
Para Penggugat;

Bahwa, Tergugat dalam persidangan juga telah mengajukan bukti tertulis


dan saksi-saksi;
A. Bukti tertulis.
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Tergugat nomor
1871060510610002 tanggal 04-04-2016 dikeluarkan oleh Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandar Lampung, bukti surat
tersebut telah bermeterai cukup dan dicap pos, setelah dicocokkan dengan
aslinya ternyata sesuai lalu diberi kode T.1;
2. Fotokopi Kartu Keluarga atas nama Tergugat nomor 1871061501090004
tanggal 28-02-2020 dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kota Bandar Lampung, bukti surat tersebut telah bermeterai cukup
dan dicap pos, setelah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai lalu
diberi kode T.2;
3. Fotokopi Sertifikat Hak Milik (SHM) atas tanah yang terletak di Jalan
Jendral Sudiraman kelurahan Enggal kecamatan Enggal kota Bandar
Lampung atas nama Tergugat nomor 300/E tanggal pengeluaran sertifikat
18 Desember 1978 yang dikeluarkan oleh badan Pertanahan Kota Bandar
Lampung, bukti surat tersebut telah bermeterai cukup dan dicap pos,
setelah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai lalu diberi kode T.3;
4. Fotokopi surat permohonan pemberian Dispensasi Izin Mendirikan
Bangunan (DIMB) rumah tinggal di Jalan Jendral Sudirman kelurahan
Enggal kecamatan Enggal kota Bandar Lampung nomor 648/34/I tanggal

Hal. 110 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


01-06-2002 yang dikeluarkan oleh Walikota Bandar Lampung, bukti surat
tersebut telah bermeterai cukup dan dicap pos, setelah dicocokkan dengan
aslinya ternyata sesuai lalu diberi kode T.4;
5. Fotokopi Surat Keterangan Nikah antara Istamar Keraing dan Siti Maryam
binti Nangcik tanggal 17-06-1953 di Desa Menggala nomor 6/VI/84 tanggal
06 Juni 1984, bukti surat tersebut telah bermeterai cukup dan dicap pos,
setelah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai lalu diberi kode T.5;
6. Fotokopi Penetapan Pengadilan Negeri Tanjung Karang nomor
211/PDt.P/2022/PN.Tjk tanggal 17 November 2022 tentang tanggal
kematian Istamar Keraing yang benar adalah tanggal 19-11-1971, bukti
surat tersebut telah bermeterai cukup dan dicap pos, setelah dicocokkan
dengan aslinya ternyata sesuai lalu diberi kode T.6;
7. Fotokopi Kutipan Akta Kematian Nomor 1871-KM-21112022-0028 atas
nama Istamar Keraing yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Bandar Lampung tanggal 21-11-2022, bukti surat
tersebut telah bermeterai cukup dan dicap pos, setelah dicocokkan dengan
aslinya ternyata sesuai lalu diberi kode T.7;
8. Fotokopi Penetapan Pengadilan Negeri Tanjung Karang nomor
212/PDt.P/2022/PN.Tjk tanggal 17 November 2022 tentang tanggal
kematian Siti Maryam yang benar adalah tanggal 6-11-1992, bukti surat
tersebut telah bermeterai cukup dan dicap pos, setelah dicocokkan dengan
aslinya ternyata sesuai lalu diberi kode T.8;
9. Fotokopi Kutipan Akta Kematian Nomor 1871-KM-22112022-0023 atas
nama Siti Mariam yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kota Bandar Lampung tanggal 22-11-2022, bukti surat tersebut telah
bermeterai cukup dan dicap pos, setelah dicocokkan dengan aslinya
ternyata sesuai lalu diberi kode T.9;
10. Fotokopi Surat Keterangan Nomor 470/73/VI.97/2022 tertanggal 21
September 2022 terkait dengan pembatalan Surat Keterangan Kematian
Nomor 474.4/35/VI.97/2021 tertanggal 27 Desember 2021 atas nama Alm.
Zakiah yang dikeluarkan oleh Kelurahan Enggal, bukti surat tersebut telah

Hal. 111 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


bermeterai cukup dan dicap pos, setelah dicocokkan dengan aslinya
ternyata sesuai lalu diberi kode T.10;
11. Fotokopi Surat Keterangan Kematian Nomor 474/32/VI.37/IX/2022 atas
nama Zakiah tanggal 20 September 2022 dikeluarkan oleh Kelurahan Teluk
Betung, bukti surat tersebut telah bermeterai cukup dan dicap pos, setelah
dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai lalu diberi kode T.11;
12. Fotokopi Surat Keterangan Nomor 470/74/VI.97/2022 tanggal 21
September 2022 terkait dengan pembatalan Surat Keterangan Kematian
Nomor 474.4/37/VI.97/2021 tertanggal 27 Desember 2021 atas nama Alm.
Assiah yang dikeluarkan oleh Kelurahan Enggal, bukti surat tersebut telah
bermeterai cukup dan dicap pos, setelah dicocokkan dengan aslinya
ternyata sesuai lalu diberi kode T.12;
13. Fotokopi Kutipan Akta Kematian Nomor 1809-KM-12102022-0001 atas
nama Assiah tanggal 12-10-2022 yang dikeluarkan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pesawaran, bukti surat
tersebut telah bermeterai cukup dan dicap pos, setelah dicocokkan dengan
aslinya ternyata sesuai lalu diberi kode T.13;
14. Fotokopi Salinan Putusan Nomor Perkara 349/Pdt.G/2022/PA.Tnk tanggal
16 Maret 2022, dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Tanjung Karang, bukti
surat tersebut telah bermeterai cukup dan dicap pos, setelah dicocokkan
dengan aslinya ternyata sesuai lalu diberi kode T.14;
15. Fotokopi dari Fotokopi Surat Wasiat almarhum Istamar Keraing bulan
Januari 1962, bukti surat tersebut telah bermeterai cukup dan dicap pos,
lalu diberi kode T.15;
16. Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan tahun 1998 dan tahun 2003 atas nama
Tergugat (Kesuma Dewangsa) atas rumah di Jalan Jendral Sudirman
kelurahan Enggal kecamatan Enggal kota Bandar Lampung, bukti surat
tersebut telah bermeterai cukup dan dicap pos, setelah dicocokkan dengan
aslinya ternyata sesuai lalu diberi kode T.16;
17. Fotokopi dari foto asli foto objek rumah yang terletak di Jalan Jendral
Sudirman kelurahan Enggal kecamatan Enggal kota Bandar Lampung saat
kondisi dahulu dan kondisi sekarang, bukti gambar foto tersebut telah

Hal. 112 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


bermeterai cukup dan dicap pos, setelah dicocokkan dengan aslinya
ternyata sesuai lalu diberi kode T.17;
18. Fotokopi dari foto asli rumah peninggalan alm. Istamar Keraing dengan
isteri pertamanya (Zakiah) yang terletak di kelurahan Teluk Betung, bukti
gambar foto tersebut telah bermeterai cukup dan dicap pos, setelah
dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai lalu diberi kode T.18;
19. Fotokopi dari foto asli rumah yang telah direnovasi oleh pembeli yang baru
yang mana rumah tersebut awalnya adalah rumah perumahan yang
dibelikan oleh Tergugat untuk Penggugat III, bukti gambar foto tersebut
telah bermeterai cukup dan dicap pos, setelah dicocokkan dengan aslinya
ternyata sesuai lalu diberi kode T.19;
Bahwa bukti tertulis tersebut diperlihatkan kepada Para Penggugat dan
Kuasa Hukum Penggugat dan atas bukti tertulis tersebut, Penggugat III
menyatakan memberikan bantahan atas bukti T.19 sebagai berikut :
- bahwa foto rumah yang ditunjukkan sebagai bukti T.19 tersebut bukanlah
rumah yang dibelikan oleh Tergugat untuk Penggugat III karena Tergugat
hanya memberikan uang sejumlah Rp. 40.000.000,00 (empat puluh juta
rupiah) sedangkan harga rumah tersebut sejumlah Rp.100.000.000,00
(seratus juta rupiah) yang kekurangannya dilunasi menggunakan uang isteri
Penggugat III sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah);

B. Saksi-saksi.
1. Indra Mubahir bin Muchtar, umur 59 tahun, agama Islam, pekerjaan
wiraswasta, tempat kediaman di Jalan RE. Martadinata RT.04 LK.04
kelurahan Way Tataan kecamatan Teluk Betung Timur Kota Bandar
Lampung, saksi tersebut telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya
sebagai berikut;
- Bahwa saksi kenal dengan Tergugat dan Para Penggugat;
- Bahwa saksi adalah keponakan dengan Tergugat dan Para Penggugat;
- Bahwa setahu saksi hubungan Tergugat dan Para Penggugat adalah
saudara kandung yaitu anak dari Istamar dan Maryam;
- Bahwa saksi kenal dengan Bapak Istamar Keraing dan Ibu Maryam saat
ini mereka telah meninggal dunia;

Hal. 113 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


- Bahwa saksi mengetahui anak kandung dari Bapak Istamar dan Ibu
Maryam adalah Herawati (alm), Betty, Kesuma Dewangsa, Dewi dan
Yudia;
- Bahwa saksi mengetahui Bapak Istamar memiliki isteri selain Ibu
Maryam yaitu isteri pertama bernama Zakiah dan Asiah merupakan isteri
ketiga;
- Bahwa saksi mengetahui surat wasiat dari almarhum Bapak Istamar
Keraing dan pernah melihatnya dan didalam surat wasit tersebut
dijelaskan bahwa tanah yang terletak di Menggala dikuasakan kepada
anak pertama laki-laki dari isteri pertama kemudian yang di Kampung
Gunung Agung di kuasakan kepada keturunan dari Abdul Majid Keraing,
tanah dan bangunan yang di Teluk Betung dikuasakan kepada isteri
pertama dan anak-anaknya, tanah dan bangunan yang terletak di Jalan
jenderal Sudirman dikuasakan kepada isteri kedua dan anak-anaknya;
- Bahwa saksi mengetahui dahulu rumah di Jalan Jenderal Sudirman
ditempati oleh Bapak Istamar Keraing dan Ibu Maryam alias Siti Maryam
dan pada tahun 1992 setelah Ibu Siti Maryam meninggal dunia Tergugat
dan Para Penggugat yang tinggal di rumah tersebut, setelah Para
Penggugat menikah maka mereka tinggal di kediaman masing-masing
dan Tergugat beserta isteri dan anak-anaknya tetap tinggal dirumah
tersebut hingga saat ini;
- Bahwa saksi mengetahui rumah di Jalan Jenderal Sudirman mengalami
perubahan dan selama Tergugat menempatinya, rumah tersebut sudah
direhab/direnovasi oleh Tergugat;
- Bahwa saksi mengetahui rumah di Jalan Jenderal Sudirman telah
bersertifikat atas nama Tergugat;
- Bahwa saksi tahu dari cerita Tergugat bahwa ada rembukan keluarga
mengenai keinginan Tergugat merenovasi rumah tersebut dan Tergugat
mengatakan bahwa Tergugat telah memberikan kompensasi uang
kepada saudara kandungnya;
- Bahwa saksi tidak mengetahui apa maksud pemberian kompensasi
Tergugat kepada Para Penggugat;

Hal. 114 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


- Bahwa saksi baru tahu akhir-akhir ini kalau ada sengketa mengenai
rumah tersebut itupun awalnya tahu dari anak saksi;
- Bahwa saksi tidak sanggup untuk merukunkan Tergugat dengan Para
Penggugat mengenaisengketa tersebut;
- Bahwa saksi mengetahui bahwa dibawah kekuasaan/pimpinan/
pengawasan maksudnya adalah bahwa Tergugat diberikan hak untuk
menjaga, merawat harta peninggalan tersebut supaya utuh namun
bukan kepemilikan dan juga menjaga silaturahmi bila ada acara keluarga
besar maka rumah tersebut adalah tempat berkumpulnya dan bila ada
masalah dalam keluarga besar maka Tergugat adalah tempat meminta
nasihat dan solusi atas masalah yang terjadi dalam keluarga besar;
- Bahwa Sepengetahuan saksi saat itu tanah dan bangunan tersebut
belum bersertifikat kemudian diterbitkan sertifikat hak milik atas nama
Tergugat karena Tergugat adalah anak yang diberikan kuasa untuk
menjaga merawat harta peninggalan alm Istamar Keraing sebagaimana
dalam surat wasiatnya;

2. Ratna Wati binti Dahrul, umur 47 tahun , agama Islam, pekerjaan ibu rumah
tangga, tempat kediaman di Jalan Ikan Krisi No.29 LK.II RT.004 kelurahan
Teluk Betung kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung,
saksi tersebut telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya sebagai
berikut:
- Bahwa saksi kenal dengan Tergugat dan Para Penggugat;
- Bahwa saksi adalah isteri dari keponakan Tergugat dan Para Penggugat
yang menikah tahun 2000;
- Bahwa hubungan Tergugat dan Para Penggugat adalah saudara
kandung yaitu anak dari Bapak Istamar Keraing dengan Ibu Maryam;
- Bahwa anak-anak dari Bapak Istamar Keraing dengan Ibu Maryam ada
lima orang;
- Bahwa saksi mengetahui tentang surat wasiat yang dibuat oleh Bapak
Istamar Keraing dari cerita suami saksi, yang merupakan keponakan
Tergugat dan Para Tergugat yang isi surat wasiat tersebut secara garis
besar menyatakan bahwa harta peninggalan berupa tanah dan

Hal. 115 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


bangunan yang terletak di Teluk Betung diberikan kepada isteri pertama
dan anak-anaknya, tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Jenderal
Sudirman kelurahan Enggal diberikan kepada isteri keduanya Ibu
Maryam dan anak-anaknya;
- Bahwa sepengetahuan saksi yang menempati rumah yang terletak di
Jalan Jenderal Sudirman tersebut setelah ibu Maryam meninggal dunia
adalah Tergugat yang tugasnya adalah menjaga dan mengawasi dan
tidak memiliki;
- Bahwa tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman
tersebut telah bersertifikat atas nama Tergugat;
- Bahwa kondisi rumah yang ditempati Tergugat tersebut saat ini telah
direnovasi;
- Bahwa saksi mengetahui perihal kompensasi yang diberikan Tergugat
kepada saudara kandungnya dari cerita suami saksi, yang mengatakan
bahwa untuk saudaranya yang perempuan diberikan uang sejumlah
Rp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) dan untuk saudaranya yang
laki-laki diberi uang Rp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) namun
saksi tidak mengetahui maksud pemberian uang tersebut dari Tergugat
kepada saudaranya;
- Bahwa saksi tidak mengetahui ada permasalahan mengenai rumah
tersebut sehingga terjadi sengketa antara Tergugat dan Para Penggugat
dan baru mengetahui ada permasalahan saat saksi diminta menjadi
saksi di Pengadilan;

3. Eva Musrifah binti Cacang Rukmana, umur 45 tahun , agama Islam,


pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman di Jalan Ketapang No.38
RT.012 kelurahan Tanjung Raya kecamatan Tanjung Karang Timur Kota
Bandar Lampung, saksi tersebut telah memberikan keterangan dibawah
sumpahnya sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal saya kenal dengan Tergugat dan Para Penggugat;
- Bahwa saksi adalah karyawan dari isteri Tergugat dan juga teman dari
isteri Penggugat III;

Hal. 116 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


- Bahwa hubungan Tergugat dan Para Penggugat adalah saudara
kandung yaitu anak dari Bapak Istamar Keraing dengan Ibu Maryam;
- Bahwa saksi berteman dengan isteri Penggugat III sejak tahun 2000,
dan setelah saksi berteman dengan isteri Penggugat III, saksi diajak ke
rumah yang ditempati Tergugat dan berkenalan dengan isteri Tergugat;
- Bahwa saksi tidak mengetahui tentang uang kompensasi yang diberikan
Tergugat kepada saudara kandungnya, hanya saksi pernah mendengar
cerita dari isteri Penggugat III, bahwa Penggugat III dibelikan rumah oleh
Tergugat di Kemiling;
- Bahwa rumah yang di Kemiling ditempati oleh Penggugat III sampai
tahun 2013 setelah isteri Penggugat III meninggal dunia rumah tersebut
sudah dijual oleh Penggugat III;

4. Riza Ari Tara binti Iswan Muchtaram, umur 55 tahun, agama Islam,
pekerjaan wiraswasta, tempat kediaman di Jalan Abdul Hamid Villa
Kedamaian Asri No.1 kelurahan Kedamaian kecamatan Kedamaian Kota
Bandar Lampung, saksi tersebut telah memberikan keterangan dibawah
sumpahnya sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal saya kenal dengan Tergugat dan Para Penggugat;
- Bahwa saksi adalah keponakan dengan Tergugat dan Para Penggugat;
- Bahwa hubungan Tergugat dan Para Penggugat adalah saudara
kandung yaitu anak dari Bapak Istamar Keraing dengan Ibu Maryam;
- Bahwa saksi mengetahui Bapak Istamar Keraing meninggalkan surat
wasiat yang berisi tentang harta peningalannya berupa tanah yang
terletak di Menggala, tanah dan bangunan yang terletak di teluk Betung,
tanah dan bangunan yang terletak di Jalan jenderal Sudirman kelurahan
Enggal;
- Bahwa saksi mengetahui tanah dan bangunan yang terletak di kelurahan
Enggal ditempati oleh Tergugat beserta keluarganya karena Tergugat
sebagai anak lelaki tertua dari Bapak Istamar Keraing dan Ibu Maryam
dan dalam wasiat tersebut disebutkan apabila tanah dan bangunan
tersebut ingin dijual maka harus dibagi kepada Tergugat dan Para
Penggugat;

Hal. 117 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


- Bahwa kondisi rumah tersebut saat ini telah 2 (dua) kali di renovasi oleh
Tergugat;
- Bahwa saksi mengetahui tanah dan bangunan yang terletak di Jalan
Jendral Sudirman tersebut telah bersertifikat atas nama Tergugat dan
pembuatan sertifikat tersebut saat Ibu Maryam masih hidup;
- Bahwa saksi mengetahui dari saudara kandung Tergugat yang bernama
Herawati sebelum meninggal, Tergugat pernah memberikan uang
sejumlah Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) masing-masing
kepada saudara kandungnya yang perempuan sebagai tanda kasih
sayang karena rumah tersebut ingin direnovasi dan hal yang sama juga
diceritakan oleh Dewi (Penggugat II) sedangkan untuk saudara kandung
yang lelaki diberikan uang untuk membeli sebuah rumah;
- Bahwa saksi tidak mengetahui pemberian uang tersebut merupakan
kompensasi dari Tergugat karena Tergugat yang menempati rumah
tersebut;
- Bahwa saksi mengetahui tentang rumah yang terletak di Kemiling yang
Tergugat belikan untuk Penggugat III, karena rumah yang dibeli tersebut
adalah milik saksi yang saksi beli dari Betty (Penggugat I) dan saat saksi
telah melunasi pembayarannya untuk mengambil sertifikat rumah
tersebut di Bank BTN, Penggugat I belum memberikannya dan entah
bagaimana sertifikat tersebut telah beralih ke Yudia (Penggugat III), dan
menurut Tergugat bahwa Tergugat memberikan uang Rp.40.000.000,00
(empat puluh juta rupiah) kepada Penggugat III dan uang sejumlah
Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) kepada Penggugat I untuk
menebus sertifikat rumah tersebut;
- Bahwa saat ini rumah yang di Kemiling tersebut telah dijual oleh
Penggugat III;

Bahwa Majelis Hakim telah melakukan pemeriksaan setempat


(descente) pada hari Jumat tanggal 31 Maret 2023 yang pada pokoknya
sebagai berikut: Pemeriksaan setempat pada sidang decente ini ditujukan
pada objek sengketa tanah dan bangunan diatasnya yang terletak di Jalan

Hal. 118 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Jenderal Sudirman No.604 Kelurahan Enggal Kecamatan Tanjung Karang
Pusat Kota Bandar Lampung, Sertipikat Hak Milik (SHM) Nomor:300/E dengan
luas 496 M2, pendaftaran sertifikat pada tanggal 13 Desember 1978 dan
pengeluaran Sertipikat 18 Desember 1978 serta Surat Ukur /uraian batas/
gambar tanah No.492/1977 tanggal 23 Nopember 1977 dengan batas-batas
saat ini sebagai berikut:
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jendral Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
Barat berbatasan dengan : Ruko
Selanjutnya pada saat sidang pemeriksaan setempat atau descente
dilakukan pengukuran dan dari hasil pengukuran tersebut ditemukan:
Sebidang tanah seluas = 496 m2 berikut bangunan rumah yang berdiri
diatasnya;
Dengan batas-batas sebagai berikut :
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko

Tanah dan bangunan rumah tersebut terletak di Jl.Jenderal Sudirman


dan ada perubahan no rumah dari 604 menjadi No.50 Kelurahan Enggal dan
ada perubahan dari Kecamatan Tanjung Karang Pusat sekarang Kecamatan
Enggal Kota Bandar Lampung;
Kondisi gambar situasi objek yang disengketan di lapangan beserta batas-
batasnya adalah sebagai berikut :

Jalan Jenderal Sudirman

Ruko NO.50 Ruko

Hal. 119 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


U
B T
S

Kali

Bahwa kemudian mengenai objek yang telah diukur tersebut Para


Penggugat dan Tergugat menyatakan menerima hasil descente dan Para
Penggugat dan Tergugat tidak ada menyampaikan sesuatu lagi terhadap
hasil sidang descente;
Bahwa kemudian pada jadwal sidang yang telah ditetapkan Para
Penggugat telah menyampaikan kesimpulan tertulis tertanggal 11 April
2023 dan Tergugat telah menyampaikan kesimpulan secara tertulis
tertanggal 11April 2023 yang intinya sebagaimana tercatat dalam berita
acara sidang perkara ini;
Bahwa sebelum memeriksa pokok perkara lebih lanjut, Majelis Hakim
memandang perlu untuk melakukan musyawarah majelis dan menuangkkannya
dalam bentuk putusan;
Bahwa tentang jalannya pemeriksaan perkara ini di persidangan,
selengkapnya telah dicatat dalam berita acara persidangan, sehingga untuk
mempersingkat Majelis Hakim cukup menunjuk berita acara sidang yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
PERTIMBANGAN HUKUM
DALAM KONVENSI
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat dan
gugatan rekonpensi Penggugat Rekonpensi adalah sebagaimana telah
diuraikan diatas;
Menimbang, bahwa Para Penggugat diwakili kuasa hukumnya Syeh Sarip
Hadaiyatullah, S.H..I., M.H.I., Ahmad Burhanuddin, S.H.I.,M.H.I., Muhammad
Jamhari, S.H., Ahdan Haris, S.H., berdasarkan surat kuasa khusus yang
dibuat dan ditanda tangani oleh Para Penggugat dan kuasanya tanggal 10

Hal. 120 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Nopember 2022 telah terdaftar pada register surat kuasa dengan nomor
653/Kuasa/2022/PA.Tnk tanggal 12 Desember 2022 , menunjukkan kuasa
Para Penggugat dapat mewakili Para Penggugat beracara di Pengadilan
Agama Tanjung Karang, hal mana telah sesuai dengan maksud pasal 147
R.Bg. dan SEMA nomor 6 tahun 1994. Dengan demikian Majelis Hakim
berpendapat Kuasa Para Penggugat dapat diterima;
Menimbang, bahwa Tergugat diwakili kuasa hukumnya Caca Yudha
Prawira, S.H.,M.H., Irham Rubian Tauri, S.H., M.H., dan Achmad Alfi Feryando, S.H.
berdasarkan surat kuasa khusus yang dibuat dan ditandatangani oleh
Tergugat dan kuasanya tanggal 16 Desember 2022 telah terdaftar pada
register surat kuasa dengan nomor 661/Kuasa/2022/PA.Tnk tanggal 19
Desember 2022, menunjukkan Kuasa Tergugat dapat mewakili Tergugat
beracara di Pengadilan Agama hal mana telah sesuai dengan maksud pasal
147 R.Bg. dan SEMA nomor 6 tahun 1994. Dengan demikian Majelis Hakim
berpendapat Kuasa Tergugat dapat diterima;
Menimbang, bahwa Para Penggugat telah mengajukan perkaranya
secara e-Court, dan Tergugat di dalam persidangan telah menyetujui proses
perkara dilakukan secara elektronik, maka Majelis Hakim dalam pemeriksaan
perkara dilakukan secara elektronik, sesuai dengan Peraturan Mahkamah
Agung RI Nomor 1 Tahun 2019 tentang Administrasi Perkara dan Persidangan
di Pengadilan Secara Elektronik;
A. DALAM EKSEPSI
Menimbang, bahwa dalam jawabannya, Tergugat telah
mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Gugatan Para Penggugat tidak jelas dan kabur
- Gugatan Para Penggugat kabur/tidak jelas oleh karena posita dan petitum
dalam gugatan aquo saling bertentangan satu sama lain serta Gugatan Para
Penggugat mengandung unsur gugatan kewarisan yang mengakibatkan
gugatan aquo menjadi kabur/tidak jelas (Obscuur Libel);
Posita gugatan Para Penggugat pada halaman 13 nomor 44 dan 45,
Para Penggugat pada pokoknya mendalilkan tentang kewajiban ahli waris
kepada pewaris ialah membagi harta warisan di antara ahli waris yang berhak

Hal. 121 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


dengan menggunakan dasar hukum kewarisan yaitu Pasal 175 ayat 1 huruf C
dan D Kompilasi Hukum Islam. Faktanya adalah gugatan yang diajukan saat ini
merupakan gugatan pelaksanaan surat wasiat, maka sudah seharusnya dasar
hukum yang digunakan adalah tentang Wasiat sebagaimana yang telah diatur
dalam BAB V Wasiat pada pasal 194 sampai dengan Pasal 209 Kompilasi
Hukum Islam serta merujuk pada Surat Wasiat yang telah ditinggalkan oleh
Pewaris, yang mana apabila Para Penggugat mendalilkan dengan
menggunakan dasar hukum kewarisan, maka secara jelas dan nyata membuat
gugatan aquo menjadi kabur/tidak jelas oleh sebab mengandung unsur
kewarisan;
Posita gugatan Para Penggugat pada halaman 13 nomor 46, Para
Penggugat pada pokoknya mendalilkan bahwa surat wasiat yang dibuat oleh
Pewaris adalah berkaitan dengan pembagian harta waris dan selanjutnya Para
Penggugat meminta kepada Majelis Hakim untuk menentukan pembagian
kepada masing – masing Para Penggugat dan Tergugat. Hal tersebut secara
fakta telah membuktikan bahwa gugatan Para Penggugat adalah terkait
dengan Pembagian Harta Waris bukan terkait dengan pelaksanaan surat
wasiat, sehingga gugatan aquo sangat membingungkan, apakah terkait dengan
pembagian harta waris atau terkait dengan pelaksanaan surat wasiat? Maka
telah jelas dan nyata gugatan yang di ajukan oleh Para Penggugat saat ini
kabur/tidak jelas oleh sebab mengandung unsur kewarisan;
Bahwa terhadap eksepsi Tergugat tersebut, Para Penggugat pada
pokoknya menyatakan menolak eksepsi Tergugat dengan alasan bahwa dalam
hukum Islam wasiat dan waris sangat erat kaitannya sebagaimana konsep
Hukum Waris Islam terkait dengan wasiat, yang terdapat pada Pasal 171 huruf
f menyebutkan: “Wasiat adalah pemberian suatu benda dari pewaris kepada
orang lain atau lembaga yang akan berlaku setelah pewaris meninggal dunia.
Bahwa yang diinginkan oleh almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing
melalui surat wasiatnya kepada anak-anaknya adalah agar anak-anaknya
mendapatkan bagian harta waris dari almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing hal tersebut terbukti dalam surat wasiat almarhum Istamar Keraing bin
A. Madjid Keraing menginginkan pembagian harta yang telah diwasiatkan

Hal. 122 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


menggunakan hukum Islam dan dalam surat wasiat point 4 menyebutkan
bahwa : “Sebuah rumah gedung beserta tanah pekarangannya yang terletak di
Tanjung Karang di Jl.Jend Sudirman No.604 dihadapan Rumah ex jaksa
Hamzah, adalah hak milik semua anak saya yang dilahirkan dari isteri saya
nama Maryam. Tegasnya rumah tersebut adalah Hak milik mereka bersama
(anak-anak keturunan isteri saya nama Maryam) dan dibawah
kekuasaan/pimpinan/pengawasan anak saya nama Kesuma diwangsa. Begitu
pula kalau keadaan memaksa harta benda tersebut terjadi harus dijual kepada
orang lain, maka hasilnya harus dibagi oleh anak saya Kesuma diwangsa
tersebut kepada adik- adiknya dari keturunan isteri saya nama Maryam
tersebut sesuai dengan pembagian hukum agama Islam” dimana sudah sangat
jelas surat wasiat tersebut sekaligus waris kepada anak-anak almarhum
Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dari isteri keduanya oleh karena itu
sudah semestinya dalam gugatan pelaksanaan wasiat ini juga dimintakan
pembagian sesuai dengan wasiat dari almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid
Keraing, posita gugatan Para Penggugat telah menguraikan secara jelas,
cermat dan sistematik tentang maksud dan tujuan diajukannya gugatan
perkara aquo yang mencakup uraian peristiwa hukum (eittelijke gronden)
disertai dengan dasar hukum (rechts-gronden) yang terdapat relevansinya
dengan pokok perkara, didukung dengan fakta-fakta tentang kedudukan Para
Penggugat dan Tergugat dalam perkara aquo, termasuk mencakup uraian
tentang objek sengketa, serta telah dimohonkan secara jelas, konsisten dan
tidak saling bertentangan satu sama lainnya dalam petitum gugatan, maka
cukup beralasan hukum apabila gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak
mengandung cacat formil;

2. Gugatan Para Penggugat kurang pihak


Bahwa gugatan Para Penggugat kurang pihak karena tidak
mengikutsertakan para ahli waris/ahli waris pengganti lainnya dari garis
keturunan Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dan Maryam alias Marjam
alias Maryam binti Krio Nangcik (orangtua para pihak), mengingat semasa

Hal. 123 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


hidupnya anak kandung almarhumah Herawati binti Istamar Keraing dan
almarhum Sukirman bernama Merida damayanti binti Sukirman telah
menikah dengan seorang laki-laki bernama Hendri Atmaja dan sudah
dikaruniai anak 2 orang yang bernama Keyza Nabila Atmaja bin Hendri
Atmaja dan Keandra Nayaka Atmaja binti Hendri Atmaja, juga anak
kandung almarhumah Herawati binti Istamar Keraing yang bernama Budi
Rahman bin Sukirman telah menikah dengan seorang perempuan bernama
Citra Sastika Putri dan sudah dikaruniai anak 2 orang yang bernama
Muhammad Mu’ammar Rahman bin Budi Rahman, Kedua anak dari
almarhumah Herawati binti Istamar Keraing dan almarhum Sukirman
bernama Merida damayanti binti Sukirman dan Budi Rahman bin Sukirman
telah meninggal dunia dan masing-masing meninggalkan anak 2 orang
sebagi ahli waris pengganti;
Bahwa terhadap eksepsi Tergugat tersebut, Para Penggugat pada
pokoknya menyatakan menolak eksepsi Tergugat dengan alasan bahwa
gugatan yang diajukan Para Penggugat adalah pelaksanaan wasiat dari ayah
kandung Para Penggugat dan Tergugat dengan isteri keduanya yang bernama
Maryam alias Marjam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik yang belum terbagi
berdasarkan wasiat yang ditinggalkan ayah kandung Para Penggugat dan
Tergugat sebagaimana diuraikan dalam gugatan Para Penggugat, tidak
mengikut sertakan para Ahli waris/ahli waris pengganti lainnya dari keturunan
Istamar Keraing bin A Madjid Keraing dan Maryam alias Marjam alias Siti
Maryam binti Krio Nangcik dan terhadap hal tersebut sudah Para Penggugat
jelaskan bahwa ahli waris pengganti dari keturunan Istamar Keraing bin A Madji
Keraing dan Maryam alias Marjam alias Siti Maryam binti Krio Nangcik dari
anak pertamanya yang bernama Herawati binti Istamar Keraing, dan ahli waris
pengganti dari almarhumah Herawati binti Istamar Keraing, saat ini masih
dibawah umur 21 tahun dan belum cakap bertindak secara hukum, maka oleh
karena itu tidak Para Penggugat jadikan Pihak akan tetapi tetap dijelaskan
dalam posita dan dimintakan menjadi Ahli waris pengganti dan bagian warisnya
sesuai ketentuan hukum Islam dalam petitum gugatan Para Penggugat;
Menimbang, bahwa terhadap alasan eksepsi Tergugat maupun

Hal. 124 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


tanggapan Para Penggugat atas eksepsi tersebut, Majelis Hakim akan
mempertimbangkan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat telah diajukan dalam
persidangan pada tahap jawaban pertama sehingga sesuai dengan
maksud ketentuan Pasal 159 Rbg, eksepsi tersebut secara formil dapat
diterima;
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat dalam jawabannya telah
mengajukan eksepsi, tetapi eksepsi yang diajukan tersebut tidak menyangkut
berwenang atau tidak berwenangnya Pengadilan Agama Tanjungkarang
untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo, melainkan menyangkut jenis
eksepsi prosesual (processuele exeptie) keabsahan formal suatu gugatan
maka berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.935K/Sip/1985
tanggal 30 september 1986, ketentuan mana dipertegas dalam Keputusan
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor KMA/032/SK/IV/2006
Tentang Pemberlakuan Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan
Administrasi Pengadilan, Edisi Revisi 2013, h. 88, yang menyatakan ”... 5)
Jika eksepsi yang diajukan tidak mengenai kewenangan, maka diputus
bersama-sama dengan pokok perkara...”; maka Majelis Hakim akan
memeriksa dan memutus eksepsi Tergugat tersebut bersama-sama dengan
pokok perkara;
Menimbang, bahwa alasan eksepsi mengenai gugatan kabur/tidak
jelas (Obscuur Libel), menurut pendapat Majelis Hakim bukan merupakan
alasan kaburnya dalil suatu gugatan melainkan alasan yang berkaitan dengan
penilaian suatu keadaan yang memerlukan pembuktian dalam pokok
perkaranya sehingga eksepsi tersebut tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa alasan eksepsi mengenai Ahli Waris Pengganti
tidak dimasukan sebagai Para Pihak yang juga merupakan eksepsi dari
Tergugat, menurut pendapat Majelis Hakim ahli waris pengganti yang tidak
diajukan tersebut belum cukup umur dan belum cakap melakukan
perbuatan hukum maka ahli waris pengganti tersebut tidak dapat
didudukkan sebagai pihak namun dapat di nyatakan hubungan hukumnya
dalam alur posita suatu gugatan sehingga eksepsi tersebut tidak dapat

Hal. 125 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


diterima;
Menimbang, bahwa setelah dilakukan pembuktian mengenai
eksepsi Tergugat, oleh karena eksepsi yang diajukan oleh Tergugat tidak
berkenaan dengan kewenangan absolut maupun relatif sebagaimana
diatur Pasal 162 R.bg. maka walaupun eksepsi tersebut telah diperiksa
dalam pembuktian eksepsi, maka menurut Majelis Hakim eksepsi Tergugat
tersebut dinyatakan ditolak, dan akan dicantumkan dalam amar putusan ini;
B. DALAM POKOK PERKARA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat
adalah sebagaimana telah diuraikan di atas;
Menimbang, bahwa dalam rangka perdamaian, Majelis Hakim telah
berusaha memberikan nasehat kepada Para Penggugat dan Tergugat
untuk dapat menyelesaikan persoalan sengketa terhadap wasiat tersebut
secara kekeluargaan dan dengan jalan damai tetapi belum berhasil dan
untuk memaksimalkan upaya perdamaian tersebut telah ditemput upaya
mediasi sebagaiman Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi melalui mediator Drs. H.
Sanusi, M.Sy. akan tetapi tidak berhasil, sebagaimana laporan hasil
mediasi tertanggal 16 Januari 2023;
Menimbang, bahwa Para Penggugat mendalilkan bahwa kedua orang
tua Para Penggugat dan Tergugat yang bernama Istamar Keraing bin A.
Madjid Keraing dan Maryam alias Marjam alias Maryam binti Krio Nangcik
memiliki 5 (lima) orang anak yakni Herawati binti Istamar Keraing, Betty
Keraing binti Istamar Keraing, Kesuma Dewangsa bin Istamar Keraing, Kemala
Dewi binti Istamar Keraing dan Yudia Pratidina bin Istamar Keraing dan
kemudian mendalilkan bahwa ayah Para Penggugat dan Tergugat bernama
Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing telah memberikan wasiat kepada
anak-anaknya dari isterinya Maryam binti Krio Nangcik, kemudian
bermohon ke Pengadilan Agama Tanjungkarang mengesahkan wasiat yang
telah dibuat pada bulan Januari tahun 1962 dengan demikian Para
Penggugat dan Tergugat adalah anak kandung yang memiliki hubungan
anak dengan almarhum Istamar Keraing bin A. Madjid Keraing dan Maryam

Hal. 126 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


binti Krio Nangcik dipandang sebagai pihak yang berkepentingan langsung
dengan perkara ini (persona standi in judicio);
Menimbang, bahwa Para Penggugat mengajukan gugatan
pelaksanaan wasiat yang dalam positanya meminta pembagian harta
wasiat dikarenakan sampai saat ini harta wasiat tersebut belum dibagi
sehingga harta wasiat aquo dapat segera dibagi dan bagiannya menjadi
hak dan tanggung jawab masing-masing;
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil gugatannya, Para
Penggugat di persidangan telah mengajukan alat bukti berupa fotokopi
surat-surat dengan ditandai P.1 sampai dengan P.14 dan telah pula
mengajukan 3 (tiga) orang saksi yang bernama Lisdinawati binti H.M.
Sarbaki, Lindawati binti H.M. Sarbaki, Edwin Noor bin M. Noor Rozali;
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil jawaban dan
gugatan rekonpensinya, Tergugat telah pula mengajukan bukti berupa
fotokopi surat dengan ditandai bukti T.1 sampai dengan T.19 dan
mengajukan 4 (empat) orang saksi yang bernama Indra Mubahir bin
Muchtar, Ratnawati binti Dahrul, Eva Musrifah binti Cacang Rukmana, Riza
Ari Tara binti Iswan Muchtaram;
Menimbang, bahwa bukti surat maupun saksi yang diajukan Para
Penggugat maupun Tergugat berupa fotokopi surat-surat, telah bermeterai
cukup dan dicocokkan sesuai dengan aslinya, oleh karenanya berdasarkan
ketentuan Pasal 285 R.Bg. dan Pasal 3 Undang-Undang No.10 Tahun 2020
tentang Bea Meterai dan Pasal 1888 KUHPerdata, bukti-bukti tersebut
adalah fotokopi dari bukti autentik dengan nilai pembuktian sempurna
(volledig bewisjkracht) dan mengikat (bidende bewisjkracht) maka dapat
diterima dan akan dipertimbangkan sepanjang ada relevansinya dengan
perkara a quo;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yaitu kartu tanda penduduk
dan surat keterangan domisili, serta lokasi harta wasiat yang berada di
wilayah Bandar Lampung, maka benar dan tepat perkara tersebut diajukan
ke Pengadilan Agama Tanjung Karang;
Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Para Penggugat dan

Hal. 127 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Tergugat serta bukti tertulis dan saksi-saksi baik dari pihak Para Penggugat
dan Tergugat, menyatakan terbukti bahwa Istamar Keraing dan Maryam
alias Siti Maryam benar telah meninggal dunia walaupun antara bukti
tertulis yang diajukan oleh Para Penggugat dan Tergugat ada perbedaan
mengenai peristiwa hukumnya sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa
benar telah terjadi peristiwa hukum yaitu telah meninggal dunia Istamar
Keraing dan Maryam pada bulan November 1971, dan Maryam alias Siti
Maryam meninggal dunia pada bulan November 1992, sehingga Majelis
Hakim menyatakan Istamar Keraing telah meninggal dunia pada tanggal 19
November 1971, dan Maryam alias Siti Maryam meninggal dunia pada
tanggal 6 November 1992;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P.9 dan T.15 tentang
fotokopi surat wasiat bulan Januari 1962 yang telah dicocokkan dengan
aslinya, juga keterangan saksi dari Para Penggugat dan Tergugat, terbukti
bahwa Istamar Keraing telah membuat surat wasiat tentang harta-harta
yang diperuntukkan untuk Ketiga istrinya yang bernama Zakiah, Maryam
dan Assiah beserta anak-anaknya dari ketiga istrinya tersebut;
Menimbang, bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam pengajuan
gugatan pelaksanaan wasiat ini adalah harta wasiat yang ditinggalkan oleh
Istamar Keraing dan istri keduanya yaitu Maryam alias Siti Maryam untuk
anak-anakanya sedangkan harta wasiat yang lainnya tidak merupakan
sengketa maka Majelis Hakim berpendapat akan mengkhususkan
pertimbangan pokok perkara ini terhadap harta wasiat yang ditinggalkan
oleh Istamar Keraing dan Maryam alias Siti Maryam sebagaimana surat
wasiat yang ditandatangani oleh Istamar Keraing Januari tahun 1962 yaitu
berupa tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman No.50
kelurahan Enggal kecamatan Enggal kota Bandar Lampung yang telah
bersertifikat hak milik atas nama Tergugat dengan nomor sertifikat hak milik
nomor 300/E tanggal 18 Desember 1978 dengan batas-batas :
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl.Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko

Hal. 128 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


• Barat berbatasan dengan : Ruko
Menimbang bahwa dalam surat wasiat yang ditandatangani oleh
Istamar Keraing pada bulan Januari tahun 1962 menyatakan bahwa harta
wasiat tersebut diperuntukkan untuk istri keduanya (Maryam) dan 5 (lima)
orang anaknya yaitu Herawati binti Istamar Keraing, Betty Keraing binti Istamar
Keraing, Kesuma Dewangsa bin Istamar Keraing, Kemala Dewi binti Istamar
Keraing, Yudia Pratidina bin Istamar Keraing;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.8 yaitu surat keterangan
kematian atas nama Herawati binti Istamar Keraing dan diperkuat dengan
keterangan saksi-saksi baik dari saksi Para Penggugat dan Tergugat, yang
menyatakan bahwa Herawati binti Istamar Keraing telah meninggal dunia
begitupula anak-anak dari Herwati telah meninggal dunia maka Majelis Hakim
berpendapat untuk kedudukan dari alm. Herawati binti Istamar Keraing
digantikan oleh ahli waris penggantinya yaitu cucu-cucunya yang bernama
Keyzhia Nabila Atmaja bin Hendri Atmaja, Keandra Nayaka Atmaja binti Hendri
Atmaja, Muhammad Mu’ammar Rahman bin Budi Rahman, dan Jehan Al-
Meera binti Budi Rahman.
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P.10 dan T.3 yaitu sertifikat
hak milik nomor 300/E tanggal 18 Desember 1978 serta keterangan saksi baik
dari Para Penggugat dan Tergugat, terbukti bahwa harta wasiat tersebut belum
dibagi dan saat ini ditempati atau ditinggali oleh Tergugat, maka Majelis Hakim
berpendapat bahwa pelaksanaan surat wasiat atas harta wasiat tersebut belum
terlaksana yang mana bahwa hal tersebut sekaligus membantah tentang surat
pernyataan Tergugat yang dibuat tahun 1998 yang isinya akan membagi harta
wasiat kepada Para Penggugat sekaligus membuktikan bahwa pemberian uang
kepada Para Penggugat bukanlah merupakan pelaksanaan surat wasiat yang
menerangkan dengan tegas bahwa pembagian harta wasiat harus
dilaksanakan menurut hukum Islam;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat T.4 dan T.17 fotokopi surat
permohonan pemberian Dispensasi Izin Mendirikan Bangunan (DIMB) rumah
tinggal di Jalan Jendral Sudirman kelurahan Enggal kecamatan Enggal kota
Bandar Lampung nomor 648/34/I tanggal 01-06-2002 yang dikeluarkan oleh

Hal. 129 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Walikota Bandar Lampung dan fotokopi dari foto asli foto objek rumah yang
terletak di Jalan Jendral Sudirman kelurahan Enggal kecamatan Enggal kota
Bandar Lampung saat kondisi dahulu dan kondisi sekarang serta keterangan
saksi baik dari Para Penggugat dan Tergugat, terbukti bahwa rumah yang
terletak di Jalan Jendral Sudirman kelurahan Enggal kecamatan Enggal kota
Bandar Lampung saat ini sudah direhab/direnovasi oleh Tergugat;
Menimbang, bahwa Para Penggugat memohon dalam petitum angka 13
dalam surat gugatan agarharta teresebut dibagi masing-masing ahli waris
berdasarkan hukum Islam;
Menimbang, bahwa sesuai dengan pasal 176 Kompilasi Hukum Islam
yang berbunyi “ Apabila anak perempuan bersama-sama anak laki-laki, maka
bagian anak laki-laki adalah dua bebanding satu dengan anak perempuan”;
Menimbang, bahwa ahli waris dari Pewaris adalah 2 orang anak laki-laki
dan 3 orang anak perempuan, 2 (dua) orang anak laki-laki dapat 4 bagian dan
3 orang anak perempuan dapat 3 bagian, jadi asal masalah menjadi 7, maka
bagian masing-masing akan dituangkan dalam amar putusan:

▪ Al Qur’an Surat An Nisa’ ayat 176 :

‫وإن كانوا إخوة رجاال ونساء فللذكر مثل حظ األنثيين‬


Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan
perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua
orang saudara perempuan.

Tentang Uang Paksa (Dwangsom)


Menimbang, bahwa dalam posita angka 50 dan petitium angka 18
surat gugatan Para Penggugat, Para Penggugat mohon agar Majelis Hakim
menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sejumlah
Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) setiap hari kepada Para Penggugat,
bila Tergugat lalai melaksanakan putusan perkara, sampai dengan putusan
perkara ini dilaksanakan;
Menimbang, bahwa ketentuan mengenai tuntutan pembayaran uang
paksa (dwangsom) diatur pada Pasal 606a dan 606b Rechtsverordening

Hal. 130 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


(Rv.) yang pada pokoknya menyatakan, bahwa sepanjang suatu keputusan
hakim mengandung hukuman untuk sesuatu yang lain dari pada membayar
sejumlah uang maka dapat ditentukan bahwa sepanjang atau setiap kali
terhukum tidak memenuhi hukuman tersebut, olehnya harus diserahkan
sejumlah uang yang besarnya ditetapkan dalam keputusan hakim dan uang
tersebut dinamakan uang paksa (dwangsom);
Menimbang, bahwa dari ketentuan pasal tersebut jelas bahwa yang
dikecualikan dalam menjatuhkan dwangsom hanya terhadap putusan hakim
yang hukuman pokoknya berupa pembayaran sejumlah uang saja, oleh
karenanya terhadap semua putusan hakim dalam perkara apapun yang
mengandung hukuman dapat dijatuhkan dwangsom, kecuali hukuman
dimaksud berupa pembayaran sejumlah uang, bahkan dalam hal ini termasuk
kemungkinan eksekusi riil atas suatu putusan sama sekali tidak menjadi
halangan untuk menjatuhkan dwangsom sebagaimana yurisprudensi
Mahkamah Agung Nomor 244 K/Pdt/2008, tanggal 29 Desember 2008 yang
menegaskan bahwa “kemungkinan eksekusi riil tidak menjadi halangan untuk
menjatuhkan dwangsom;
Menimbang, bahwa selain secara tegas memang diminta oleh Para
Penggugat dalam surat gugatannya, tuntutan dwangsom tersebut tentunya
harus pula didukung dengan dalil-dalil posita yang memadai atau apa yang
menjadi alasan Para Penggugat minta dijatuhkan dwangsom tersebut terhadap
diri Tergugat;
Menimbang, bahwa meskipun tuntutan pokok Para Penggugat tidak
mengenai pembayaran sejumlah uang, namun di dalam posita gugatannya
Para Penggugat tidak menjelaskan atau mengemukan alasan mendasar bagi
Para Penggugat menuntut dwangsom kepada Tergugat dan/atau tidak
menguraikan secara jelas kerugian yang nyata yang dialami oleh Para
Penggugat sebagai akibat penguasan atau tindakan hukum atas objek
sengketa oleh Tergugat, maka dengan demikian Majelis Hakim berpendapat
tuntutan Para Penggugat agar menghukum Tergugat membayar uang paksa
(dwangsom) sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) setiap hari
kepada Para Penggugat bila Tergugat lalai melaksanakan putusan perkara

Hal. 131 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


ini, patut dinyatakan ditolak;

Tentang Sita Jaminan (Conservatoir beslag)


Menimbang, bahwa terhadap permohonan peletakan sita jaminan Para
Penggugat sebagaimana pada angka 48 di atas, Majelis Hakim telah
menjatuhkan Putusan Sela tertanggal 14 Maret 2023 dengan amar putusan
yang berbunyi:
1. Menolak permohonan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) Para
Penggugat;
2. Menyatakan biaya yang timbul dalam perkara ini ditangguhkan dan akan
diperhitungkan pada putusan akhir perkara ini;

Tentang Putusan Serta Merta (uitvoerbaar bij vooraad)


Menimbang, bahwa terhadap petitum gugatan Para Penggugat dalam
pokok perkara pada angka 23 yang pada pokoknya menyatakan bahwa
putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya
hukum perlawanan, banding, kasasi ataupun upaya hukum lainnya dari Para
Tergugat (uitvoerbaar bij vooraad), Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai
berikut:
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan putusan serta merta
(uitvoerbaar bij vooraad) adalah putusan yang berisi amar, memerintahkan
supaya putusan yang dijatuhkan tersebut dapat dilaksanakan lebih dahulu
meskipun putusan belum berkekuatan hukum tetap, bahkan meskipun
terhadap putusan tersebut diajukan perlawanan atau banding;
Menimbang, bahwa pelaksanaan putusan serta merta, hakikatnya
didasari adanya kebutuhan akan pemenuhan asas “Peradilan dilakukan
dengan sederhana, cepat, dan biaya ringan” yang merupakan salah satu asas
mendasar dalam beracara, sehingga putusan serta merta dianggap sebagai
shortcut bagi para pencari keadilan untuk bisa segera mendapatkan haknya,
meskipun ada upaya hukum yang sedang dilaksanakan oleh pihak lain, baik
perlawanan, banding maupun kasasi;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 191 ayat (1) R.Bg,. jo.
Pasal 332 Rv., syarat-syarat penjatuhan putusan serta merta, yaitu: ada surat
otentik atau tulisan tangan (handscrift) yang menurut undang-undang

Hal. 132 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


mempunyai kekuatan bukti, ada putusan pengadilan sebelumnya yang sudah
berkekuatan hukum tetap, ada gugatan provisional yang dikabulkan dan dalam
sengketa mengenai bezitrecht;
Menimbang, bahwa menurut ketentuan SEMA Nomor 3 Tahun 2000
tentang Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Vooraad) Dan Provisionil,
persyaratan untuk menjatuhkan putusan serta merta, sebagai berikut:
a. Gugatan didasarkan pada bukti surat auntentik atau surat tulisan tangan
(handschrift) yang tidak dibantah kebenaran tentang isi dan tanda
tangannya, yang menurut Undang-undang tidak mempunyai kekuatan bukti;
b. Gugatan tentang Hutang-Piutang yang jumlahnya sudah pasti dan tidak
dibantah;
c. Gugatan tentang sewa-menyewa tanah, rumah, gudang dan lain-lain, di
mana hubungan sewa menyewa sudah habis/lampau, atau Penyewa terbukti
melalaikan kewajibannya sebagai Penyewa yang beritikad baik;
d. Pokok gugatan mengenai tuntutan pembagian harta perkawinan (gono-gini)
setelah putusan mengenai gugatan cerai mempunyai kekuatan hukum
tetap;.
e. Dikabulkannya gugatan Provisionil, dengan pertimbangan agar hukum yang
tegas dan jelas serta memenuhi Pasal 332 Rv;
f. Gugatan berdasarkan Putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap (inkracht van gewijsde) dan mempunyai hubungan dengan pokok
gugatan yang diajukan;
g. pokok sengketa mengenai bezitsrecht;
Menimbang, bahwa pada angka 7 SEMA Nomor 3 Tahun 2000
disebutkan putusan serta merta dapat dilaksanakan apabila adanya pemberian
jaminan yang nilainya sama dengan nilai barang/objek eksekusi, sehingga tidak
menimbulkan kerugian pada pihak lain, apabila ternyata di kemudian hari
dijatuhkan putusan yang membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama;
Menimbang, bahwa syarat utama menjatuhkan putusan serta merta
harus didukung dengan bukti-bukti yang memiliki kekuatan pembuktian
(bewijskracht) yang cukup sempurna (vollendig bewijskracht), yang bernilai
kekuatan mengikat (bidendebewijskracht) dan yang bernilai kekuatan

Hal. 133 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


pembuktian yang menentukan (beslissende bewijskracht);
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut, telah ternyata tuntutan
Para Penggugat pada petitum angka 17 mengenai pelaksaan putusan serta
merta (Uitvoerbaar Bij Vooraad) tidak memenuhi ketentuan Pasal 191 ayat (1)
R.Bg. jo. SEMA Nomor 3 Tahun 2000 tentang Putusan Serta Merta
(Uitvoerbaar Bij Vooraad) Dan Provisionil, Para Penggugat tidak menjelaskan
alasan-alasan dimohonkannya putusan serta merta dan tidak pula didukung
oleh alat bukti yang dihadirkan di muka persidangan, dengan demikian petitum
gugatan Para Penggugat angka 17 tersebut patut dinyatakan ditolak;
II. DALAM REKONPENSI
Menimbang, bahwa gugatan rekonpensi Penggugat Rekonpensi
sebagaimana tersebut di atas;
Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi mengajukan gugatan
rekonpensi sebagai berikut:
1. Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT
KONVENSI untuk seluruhnya;
2. Menyatakan PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
merupakan ahli waris yang sah dari pasangan Almarhum Istamar Keraing
Bin A. Madjid Keraing dan Almarhumah Maryam alias Marjam Binti Krio
Nangcik
3. Menyatakan sah dan berharga bukti-bukti surat yang diajukan
PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI dalam perkara ini;
4. Menyatakan sah, berharga surat wasiat dan mempunyai kekuatan hukum
alas hak tanah yang dimiliki PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT
KONVENSI, yaitu :
5. Surat Wasiat Atas Pembahagian Waris Saja Istamar Keraing Kepada
Semua Keturunan Lurus Saja yang ditandatangani Almarhum Istamar
Keraing Bin A. Madjid Keraing di bulan Januari tahun 1962;
6. Sertifikat Hak Milik No. 300/E atas nama pemegang hak KESUMA
DEWANGSA seluas 496.-M2 (Empat ratus sembilan puluh enam meter
bujur sangkar) yang terletak di Provinsi Lampung, Kotamadya
Tanjungkarang – Teluk Betung, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Desa

Hal. 134 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Enggal yang dikeluarkan pada tanggal 18 Desember 1978.M yang
dikeluarkan oleh Kantor Sub.Direktorat Agraria Kabupaten/Kotamadya
Tanjung Karang – Teluk Betung.;
7. Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung No. 273/DIMB/DTK/VI/2002
Walikota Bandar Lampung tanggal 11 Juni 2002 terkait Disepensasi Izin
Mendirikan Bangunan (DIMB);
8. Memerintahkan PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
dan PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT REKONVENSI
untuk melakukan sumpah pemutus yang bersifat menentukan (decisoir);
9. Memerintahkan PENGGUGAT REKONVENSI/TERGUGAT KONVENSI
dan PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT REKONVENSI
untuk melakukan Sumpah Mubahalah;
10. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meski PARA
PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT REKONVENSI melakukan
verzet, banding dan kasasi (uitvoerbaar bij voorad);
11. Menghukum PARA PENGGUGAT KONVENSI/PARA TERGUGAT
REKONVENSI untuk membayar secara tanggung renteng biaya yang
timbul dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa terhadap gugatan rekonpensi Penggugat
Rekonpensi, Tergugat Rekonpensi menyampaikan tanggapannya dalam bentuk
Replik tertulis sebagai berikut:
- Menyatakan menolak gugatan yang diajukan oleh Penggugat Rekonvensi
untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyataan tidak dapat diterima
(niet onvankelijk verklaard);

Menimbang, bahwa terhadap gugatan rekonpensi Penggugat


Rekonpensi dipertimbangkan oleh Majelis Hakim sebagai berikut:
Menimbang, bahwa gugatan rekonpensi Penggugat Reekonpensi
dalam petitum nomor 2 sampai dengan nomor 7 erat kaitannya dengan
pertimbangan Majelis Hakim dalam pertimbangan Konpensi yang sudah
dipertimbangkan lebih dahulu, oleh karena itu gugatan Penggugat Rekonpensi
tentang ini tidak perlu dipertimbangkan lagi, karena bisa terjadi pengulangan

Hal. 135 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


yang nantinya terjadi tumpang tindih, oleh karena itu gugatan Penggugat
Rekonpensi tidak dapat diterima;
Menimbang, mengenai gugatan Penggugat Rekonpensi pada petitum
nomor 8 dan 9 tentang sumpah decisoir dan sumpah mubahalah tentang
pemberian uang dari Tergugat kepada Para Penggugat maka Majelis Hakim
mempertimbangkan bahwa dalam pembuktian yaitu keterangan saksi-saksi di
persidangan baik dari pihak Para Penggugat ataupun Tergugat tidak
mengetahui alasan dan tujuan yang pasti Tergugat memberikan uang
sejumlah Rp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) masing-masing kepada
saudara perempuan Tergugat dan Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta ruipah)
terhadap saudara kandung laki-lakinya sehingga tidak memberikan
kesimpulan yang pasti uang tersebut merupakan pelaksanaan pembagian
harta wasiat atau pemberian kompensasi karena Tergugat menempati dan
merenovasi rumah yang merupakan harta wasiat tersebut
Menimbang, bahwa pemberian uang terhadap Para Penggugat
tersebut bukan merupakan suatu kesepakatan yang dibuat dalam suatu
perjanjian antara Para Penggugat dan Tergugat mengenai pelaksanaan wasiat
yang mana tidak menimbulkan kepastian hukum oleh karenanya Majelis
Hakim menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi mengenai sumpah
decisoir ataupun sumpah mubahalah mengenai hal ini dinyatakan tidak dapat
diterima;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, maka gugatan Penggugat patut untuk dikabulkan sebagian dan
menolak untuk selain dan selebihnya;

C. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 192 ayat (1) R.Bg., maka biaya
perkara ditanggung oleh Tergugat sebagai pihak yang dikalahkan;
Memperhatikan, segala peraturan perundangan-undangan yang berlaku
dan hukum syar’i yang berkenaan dengan perkara ini;

Hal. 136 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


MENGADILI
DALAM KONPENSI
A. DALAM EKSEPSI
- Menolak Eksepsi Tergugat;
B. DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menetapkan almarhum Istamar Keraing telah meninggal dunia pada
tanggal 19 November 1971;
3. Menetapkan almarhumah Maryam alias Siti Maryam telah meninggal
dunia pada tanggal 06 November 1992;
4. Menetapkan almarhumah Herawati binti Istamar Keraing telah
meninggal dunia pada tanggal 05 April 2021;
5. Menyatakan sah surat wasiat yang dibuat oleh Istamar Keraing pada
bulan Januari 1962;
6. Menetapkan HARTA WASIAT peninggalan almarhum Istamar Keraing
(Pewaris) sebagaimana dalam surat wasiat bulan Januari 1962 angka
4 berupa:
- Sebidang tanah dan bangunan SHM Nomor 300/E luas tanah
496 M2, pendaftaran sertifikat pada tanggal 13 Desember 1978,
atas nama Tergugat (Kesuma Dewangsa) dengan batas-batas saat
ini sebagai berikut :
• Selatan berbatasan dengan : Kali
• Utara berbatasan dengan : Jl. Jend Sudirman
• Timur berbatasan dengan : Ruko
• Barat berbatasan dengan : Ruko
7. Menetapkan ahli waris dari Istamar Keraing adalah:
7.1. Herawati (almarhumah) binti Istamar Keraing;
7.2. Betty Karaeng binti istamar Keraing;
7.3. Kusuma Dewangsa bin Istamar Keraing;
7.4. Kemala Dewi binti Istamar kaeraing;
7.5. Yudia Pratidina bin Istamar Keraing;

Hal. 137 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Adalah penerima HARTA WASIAT dari almarhum Istamar
Keraing, sebagaimana surat wasiat bulan Januari 1962;
8. Menetapkan ahli waris pengganti dari Herawati (almarhumah) binti
Istamar Keraing adalah:
8.1. Keyzhia Nabila Atmaja binti Hendri Atmaja
8.2. Keandra Nayala Atmaja binti Hendri Atmaja
8.3. Muhammad Mu’ammar Rahman bin Budi Rahman
8.4. Jehan Al-Meera binti Budi Rahman
9. Menetapkan bagian masing-masing sebagai penerima HARTA
WASIAT sebagaimana tersebut dalam diktum angka 6 diatas sebagai
berikut:
9.1. Betty Karaeng binti istamar Keraing 1/7 bagian
9.2. Kusuma Dewangsa bin Istamar Keraing 2/7 bagian;
9.3. Kemala Dewi binti Istamar Keraing 1/7 bagian;
9.4. Yudia Pratidina bin Istamar Keraing 2/7 bagian;
9.5. Ahli Waris Pengganti dari almarhumah Herawati binti Istamar
Keraing 1/7 bagian, yaitu : Keyzhia Nabila Atmaja binti Hendri
Atmaja, Keandra Nayala Atmaja binti Hendri Atmaja, Muhammad
Mu’ammar Rahman bin Budi Rahman, Jehan Al-Meera binti Budi
Rahman;
10. Menghukum Tergugat yang menguasai harta wasiat sebagaimana
tersebut dalam diktum angka 6 untuk menyerahkan bagian Para
Penggugat dan ahli waris pengganti sebagaimana tersebut pada
diktum 7 dan 8 sesuai dengan nilai harta wasiat sebelum bangunan
rumah direnovasi, dan apabila tidak dapat dibagi secara Natura/real,
maka harta wasiat tersebut dijual kemudian hasilnya dibagi sesuai
bagian masing-masing;
11. Menyatakan gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya tidak
dapat diterima;
DALAM REKONPENSI
- Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya;

Hal. 138 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI
Membebankan biaya perkara kepada Tergugat/Penggugat Rekonvensi
sejumlah Rp1.910.000,00 (satu juta sembilan ratus sepuluh ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Agama Tanjungkarang pada hari Selasa tanggal 11 April 2023
bertepatan dengan tanggal 20 Ramadhan 1444 Hijriah, oleh kami Drs. H.
Afrizal sebagai Ketua Majelis, Dra. Elfina Fitriani dan Drs. Dailami, masing-
masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 09 Mei 2023 M. bertepatan
dengan tanggal 18 Syawal 1444 H., oleh kami Drs. H. Afrizal, sebagai Ketua
Majelis didampingi oleh Dra. Elfina Fitriani dan Drs. Dailami sebagai Hakim
Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan
dibantu oleh Astri Kurniawati, S.H., M.H. sebagai Panitera Pengganti dengan
dihadiri oleh Para Penggugat dan Kuasa Penggugat, serta Tergugat dan dan
Kuasa Tergugat secara elektronik;

Ketua Majelis,

Drs. H. Afrizal

Hakim Anggota I, Hakim Anggota II,

Dra. Elfina Fitriani Drs. Dailami

Panitera Pengganti,

Astri Kurniawati, S.H., M.H.

Hal. 139 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk


Perincian Biaya Perkara:
1. PNBP
a. Pendaftaran : Rp 30.000,00
b. Panggilan Pertama : Rp 20.000,00
c. Redaksi : Rp 10.000,00
2. Biaya Proses : Rp 100.000,00
3. Biaya Panggilan : Rp 100.000,00
4. Biaya Decente : Rp. 1.640.000,00
4. Biaya Meterai : Rp 10.000,00
Jumlah : Rp 1.910.000,00
(satu juta sembilan ratus sepuluh ribu rupiah);

Salinan sesuai dengan aslinya


Panitera Pengadilan Agama Tanjungkarang

Muhammad Iqbal, S.Ag., S.H., M.H.

Hal. 140 dari 140 halaman Putusan Nomor 2126/Pdt.G/2022/PA.Tnk

Pengadilan Agama Tanjungkarang Jl. Medan Merdeka Utara No.9 - 13


Panitera Tingkat Pertama Telp.: (021) 3843348 | (021) 3810350 | (021) 3457661
Muhammad Iqbal S.Ag., S.H., M.H. - 197210152000031008 Email: info@mahkamahagung.go.id
Digital Signature www.mahkamahagung.go.id

Keterangan :
- Salinan sesuai dengan aslinya.
- Surat/dokumen ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (digital signature) dengan dilengkapi sertifikat elektronik.
- Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai