PENDAHULUAN
kesehatan pasiennya.
1
2
2019).
2009).
monitoring (Yanti. RI, 2018). Oleh karena itu, kinerja perawat menjadi
prioritas yang harus ditingkatkan oleh sebuah rumah sakit. Tujuan akhir
perawat. Untuk itu, rumah sakit harus fokus pada masalah kualitas
kesehatan agar lebih efektif dan efisien (Wiwin Rusdiyanti et al., 2022).
mutu pelayanan medis bagi pasien yang sakit dan sehat. Kulaitas
ukuran penilaian calon pasien dalam memilih rumah sakit. Adanya gap
lebih rendah. Di sisi lain, penelitian yang dilakukan oleh Pardede (2020)
4
survei di atas, kinerja perawat masih rendah yaitu hampir 50% yang
berkualitas. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh individu
kinerja perawat di RSUD Kota Provinsi Banten, hal ini diindikasikan dari
Banten.
5
Tabel 1.1
Kinerja Perawat RSUD Kota Provinsi Banten
Total
Dimens Rata-
Indikator STS TS KS S SS Jumlah
i rata Rata-
rata
Jumlah pasien yang
8 0 0 18 14 40 3,75
dirawat
Prosedur medis yang
3 6 4 15 12 40 3,68
dilakukan
Kuantitas Tingkat produktivitas 6 8 3 11 12 40 3,38 3,35
Jumlah pasien yang
8 8 2 12 10 40 3,20
sembuh
Jumlah tindakan
pencegahan yang 10 13 2 7 8 40 2,75
dilakukan
Tingkat keberhasilan 4 10 2 14 10 40 3,40
prosedur medis
Tingkat keselamatan
Kualitas 8 10 0 12 10 40 3,15 3,28
pasien
Kepatuhan pada
7 8 2 13 10 40 3,28
standar kualitas
Kehadiran 8 13 2 8 9 40 2,93
Waktu
Keterlambatan 7 8 4 16 5 40 3,10 3,13
Kerja
Kelelahan 4 11 2 12 11 40 3,38
Absensi 8 10 0 13 9 40 3,13
Kehadiran 3,33
Cuti 9 3 0 14 14 40 3,53
Penggunaan waktu 8 13 3 13 3 40 2,75
Penggunaan sumber
Efisiensi 5 11 3 12 9 40 3,23 3,09
daya
Tingkat kesalahan 8 7 0 15 10 40 3,30
Tingkat kesembuhan 6 5 4 13 12 40 3,50
Tingkat pemulihan 5 8 4 11 12 40 3,43
Efektivitas 3,26
Peningkatan kesehatan 8 7 1 12 12 40 3,33
Kepatuhan pasien 10 12 2 9 7 40 2,78
Frekuensi 115 149 40 194 151 640
5,5 14,4 37,6 3,24
Persentase
7 4 5,81 0 36,58 100
Sumber: Data primer yang diolah hasil pra survei, 2022
Keterangan: STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), KS (Kurang Setuju), S
(Setuju), SS (Sangat Setuju)
6
terendah ada pada dimensi waktu kerja dan efisiensi yaitu sebesar 3,09
sangat rendah.
ketika disiplin waktu tidak ditegakkan apalagi pada saat pelayanan yang
rumah sakit.
dan efektifitas yang bergabung dengan waktu kerja dan efisiensi akan
karakteristik karyawan.
Tabel 1.2
Komitmen Kerja Perawat RSUD Kota Provinsi Banten
Total
Dimensi Indikator STS TS KS S SS Jumlah Rata-rata Rata-
rata
Keterikatan
emosional 9 12 4 5 10 40 2,88
dengan pekerjaan
Nilai untuk
Komitmen
bertahan dalam 12 9 6 6 7 40 2,68 3,01
Afektif
institusi
Kesediaan untuk
melakukan 7 5 4 10 14 40 3,48
perubahan
Kepatuhan
terhadap aturan 9 9 5 11 6 40 2,90
institusi
Tanggung jawab
moral terhadap 7 12 2 9 10 40 3,08
Komitmen pasien 3,02
Normatif Penerimaan
terhadap nilai 8 9 5 11 7 40 3,00
organisasi
Keterlibatan pada
6 11 4 11 8 40 3,10
organisasi
Loyalitas kepada
6 6 2 13 13 40 3,53
organisasi
Kesediaan untuk
Komitmen 5 13 3 12 7 40 3,08
beradaptasi 3,25
Lanjutan
Partisipasi dalam
pengambilan 9 7 4 9 11 40 3,15
keputusan
Frekuensi 78 93 39 97 93 400
6,3 9,4 3,09
Persentase
2 15,07 8 31,44 37,68 100
Sumber: Data primer yang diolah hasil pra survei, 2022
Keterangan: STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), KS (Kurang Setuju), S
(Setuju), SS (Sangat Setuju)
rata 3,09 yang artinya komitmen kerja perawat di 4 RSUD ini masih
sebesar 3,01 dan komitmen normatif sebesar 3,02. Nilai untuk bertahan
dalam institusi masih rendah di angka 2,68 yang dapat diartikan bahwa
para perawat akan memilih institusi lain untuk bekerja jika ada atau
9
nilai-nilai dalam suatu institusi rumah sakit yang tidak sesuai dengan
manfaat yang lebih besar bagi kehidupan mereka terutama dari segi
diberikan.
dukungan dari manajemen atau rekan kerja, serta kondisi yang tidak
yang baik serta memberikan insentif dan peluang bagi perawat untuk
para perawat ini merasa waktunya tidak cukup karena sebagian besar
sekitar $22 USD per jam, atau Rp. 290.000 dengan kurs Rp.
Terdaftar (RN) mencapai $66.640 per tahun, atau sekitar Rp. 885,65
juta per tahun, atau Rp73 juta per bulan. Gaji tergantung pada tingkat
dokter umum dan dokter spesialis yang bekerja di wilayah NAD masing-
masing 5 juta dan 7,5 juta orang. Hal ini sangat ironis mengingat
profesi lain.
Tabel 1.3
Tunjangan Perawat RSUD Kota Provinsi Banten
Total
Dimensi Indikator STS TS KS S SS Jumlah Rata-rata Rata-
rata
Tunjangan Gaji 16 8 0 11 5 40 2,53
2,76
langsung Uang transport 9 7 0 14 10 40 3,23
12
dan tunjangan tidak langsung dengan nilai rata-rata sebesar 2,85. Hal
perawat menurut mereka masih tidak layak dan tidak sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dengan nilai sebesar
sehingga nilai yang muncul hanyalah 2,93. Hal ini menjadi keluhan
utama para perawat yang bisa berimbas pada komitmen dan kinerja
emosi dalam diri sendiri dan orang lain, memotivasi diri sendiri, dan
mengelola emosi dengan baik dalam diri sendiri dan dalam hubungan.
penting untuk kinerja jika individu sadar diri dan sadar sosial, dan skor
yang unggul. Selain itu, (Ahad et al., 2021) tidak menemukan korelasi
rasa kasih sayang terhadap pasien. Efek negatifnya antara lain pasien
dan solusi.
sikap hati-hati dan peduli, perawat harus selalu antusias dan siap
sebagai pelayanan yang baik (Soomro et al., 2022). Hal ini didukung
hal yang utama, untuk itu manajemen perlu mendapatkan input dari
ada dalam keseluruhan sistem suatu rumah sakit. Berikut data hasil pra
Tabel 1.4
Kecerdasan Emosional Perawat RSUD Kota Provinsi Banten
16
Total
Dimensi Indikator STS TS KS S SS Jumlah Rata-rata Rata-
rata
Kemampuan
untuk mengenali
11 10 6 8 5 40 2,65
dan memahami
emosi sendiri
Kemampuan
untuk mengelola 9 12 6 5 8 40 2,78
Kesadaran
emosi 2,69
Diri
Membaca dan
merespon emosi 12 8 4 11 5 40 2,73
pasien
Mengekspresika
n emosi dengan 13 9 5 6 7 40 2,63
tepat
Kemampuan
7 9 7 9 8 40 3,05
mengatasi stres
Kemampuan
8 8 4 13 7 40 3,08
beradaptasi
Kemampuan
Pengelolaan memecahkan 7 9 5 7 12 40 3,20
masalah 3,11
Diri
Kemampuan
berkomunikasi 8 6 4 12 10 40 3,25
dengan baik
Kemampuan
bekerja dalam 9 8 5 11 7 40 2,98
tim
Inisiatif 7 9 5 8 11 40 3,18
Keyakinan diri 7 6 7 15 5 40 3,13
Dorongan 8 0 4 18 10 40 3,55
Antusiasme 8 9 5 10 8 40 3,03
Motivasi 3,20
Ketekunan 10 12 3 11 4 40 2,68
Kreativitas 9 10 4 9 8 40 2,93
Rasa ingin tahu 6 0 7 16 11 40 3,65
Rasa bangga 4 7 4 16 9 40 3,48
Membangun
5 12 3 15 5 40 3,08
hubungan
Berkolaborasi 8 9 4 11 8 40 3,05
Mengatasi konflik 7 8 5 12 8 40 3,15
Kemampua
Memberikan 3,20
n Sosial
dukungan 3 7 4 14 12 40 3,63
emosional
Memahami
8 8 3 14 7 40 3,10
budaya
Kemampuan
merasakan apa
8 8 3 12 9 40 3,15
yang dirasakan
orang lain
Kemampuan
mendengarkan 8 9 5 9 9 40 3,05
Empati aktif 3,03
Kemampuan
berkomunikasi 9 7 5 8 11 40 3,13
dengan empati
Kemampuan
menghargai 6 15 2 15 2 40 2,80
keberagaman
Frekuensi 205 215 119 295 206 1040 3,05
Persentase 6,40 13,4 11,15 36,85 32,1 100
17
Total
Dimensi Indikator STS TS KS S SS Jumlah Rata-rata Rata-
rata
3 7
itu berada di kisaran 2,4 – 2,9. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran
perawat untuk lebih mudah mengatasi stres dan bisa lebih efektif
kecerdasan emosional ada pada skor 3,20. Angka ini di atas standar
maupun karena kondisi peralatan medis akan bisa teratasi dengan baik.
19
kisaran skor 3,0 yaitu 3,20 untuk kemampuan sosial dan 3.03 untuk
empati. Kedua hal ini juga perlu ditingkatkan terutama dalam hal
perawat pasti akan berhadapan dengan pasien dan rekan kerja yang
dan budaya yang berbeda dari setiap pasien maupun rekan sekerja
dengan baik.
dan nada suara untuk memahami apa yang ingin disampaikan pasien
sendiri serta pasien dan keluarga pasien. Hal ini membantu perawat
Budaya kerja yang baik akan dapat berjalan jika para perawat
tidak diragukan lagi menjadi masalah utama bagi rumah sakit untuk
21
Tabel 1.5
Budaya Kerja Perawat Perawat RSUD Kota Provinsi Banten
Total
Dimensi Indikator STS TS KS S SS Jumlah Rata-rata Rata-
rata
Partisipasi
perawat dalam
program 6 8 2 13 11 40 3,38
pelatihan dan
pengembangan
Jumlah ide
Inovasi inovatif 3,20
7 12 5 9 7 40 2,93
yang diusulkan
oleh perawat
Penerapan
teknologi baru
5 12 2 8 13 40 3,30
dalam praktek
perawat
Berani Tingkat inisiatif 8 7 5 13 7 40 3,10 3,15
Mengambi dalam
l Resiko mengambil
22
Total
Dimensi Indikator STS TS KS S SS Jumlah Rata-rata Rata-
rata
keputusan
Toleransi
terhadap 5 11 4 11 9 40 3,20
ketidakpastian
Tingkat akurasi
dalam
2 8 2 15 13 40 3,73
melaksanakan
tugas
Tingkat
kesalahan
dalam 6 7 3 14 10 40 3,38
melaksanakan
Perhatian tugas
pada Tingkat 3,60
Detail kepatuhan
terhadap 1 10 3 12 14 40 3,70
standar dan
prosedur
Tingkat
pemahaman
terhadap 6 5 2 13 14 40 3,60
catatan medis
pasien
Tingkat
kepatuhan
terhadap 2 7 5 16 10 40 3,63
prosedur dan
pedoman klinis
Tingkat
Orientasi penggunaan
Kualitas data untuk 7 11 4 7 11 40 3,10 3,26
Produk pengambilan
keputusan
Tingkat
keberhasilan
dalam 7 10 5 10 8 40 3,05
mencapai
target kualitas
Partisipasi
dalam kerja 5 6 4 12 13 40 3,55
sama tim
Orientasi Dukungan dan
3 9 4 9 15 40 3,60 3,39
Tim kolaborasi
Pengambilan
keputusan 6 11 4 14 5 40 3,03
bersama
Responsif
dalam
8 12 3 9 8 40 2,93
menangani
situasi darurat
Fleksibilitas
Dalam
Gesit 8 7 2 11 12 40 3,30 3,09
Mengatasi
Perubahan
Ketepatan
Waktu Dalam
5 14 3 10 8 40 3,05
Memberikan
Perawatan
Peduli Perhatian pada 0 5 3 20 12 40 3,98 3,53
pada kualitas
Stabilitas pelayanan
23
Total
Dimensi Indikator STS TS KS S SS Jumlah Rata-rata Rata-
rata
Komunikasi
yang jelas dan 8 11 2 8 11 40 3,08
terbuka
Frekuensi 92 163 60 212 193 720
7,4 3,32
Persentase 3,82 13,52 7 35,17 40,02 100
rumah sakit ini masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan untuk bisa
perawat dan nilai dari institusi rumah sakit itu sendiri. Aspek yang
terendah ada pada dimensi berani mengambil resiko yaitu 3,15 dan
target kualitas pada dimensi orientasi kualitas produk yang hanya 3,05
dirasakan oleh klien dalam hal ini pasien yang dirawat di instalasi rawat
rumah sakit merupakan cerminan budaya kerja dari para tenaga medis
yang bekerja. Oleh karena itu perlu pemahaman yang baik terhadap
budaya kerja yang diterapkan oleh sebuah rumah sakit. Budaya kerja
mereka berlangsung, bernilai dan bermakna. Dalam hal ini, Iqbal (2022)
tidak ada evaluasi terhadap hal-hal yang sudah dikerjakan. Hal inilah
resiko. Dalam hal ini masih ada keraguan dalam diri perawat untuk
dengan aturan dan kewenangan yang dimiliki. Hal-hal ini yang harus
dengan cara dan tingkat kinerja yang berbeda (Moreira et al., 2022). Di
diberikan oleh pihak rumah sakit. Misalnya, perawat yang telah bekerja
Tabel 1.6
Kompetensi Perawat Perawat RSUD Kota Provinsi Banten
Total
Rata-
Dimensi Indikator STS TS KS S SS Jumlah Rata-
rata
rata
Kemampuan untuk
menjelaskan
hubungan antara
faktor-faktor risiko 6 4 4 15 11 40 3,53
dan gejala klinis
suatu kondisi
kesehatan
Kemampuan untuk
melakukan evaluasi
klinis dan diagnosis 4 5 3 16 12 40 3,68
pasien dengan akurat
Pengetahuan
dan sistematis
dan 3,54
Kemampuan Kemampuan untuk
merencanakan dan
melaksanakan
7 6 2 13 12 40 3,43
perawatan sesuai
dengan kebutuhan
pasien
Kemampuan untuk
memantau dan
mengevaluasi
7 5 0 16 12 40 3,53
respons pasien
terhadap intervensi
keperawatan
Kemampuan untuk
menyampaikan
Keterampilan
informasi kesehatan
Interpersonal 4 9 4 13 10 40 3,40 3,45
dengan jelas dan
dan kolaboratif
efektif kepada pasien
dan keluarga.
27
Total
Rata-
Dimensi Indikator STS TS KS S SS Jumlah Rata-
rata
rata
Kemampuan untuk
mendengarkan dan
memahami
8 7 3 13 9 40 3,20
kebutuhan dan
kekhawatiran pasien
dan keluarga
Kemampuan untuk
berkomunikasi secara
efektif dengan 6 7 2 12 13 40 3,48
anggota tim
kesehatan lainnya
Kemampuan untuk
berkontribusi dalam
diskusi tim dan
5 6 4 13 12 40 3,53
membuat keputusan
bersama tentang
perawatan pasien
Kemampuan untuk
berkoordinasi dengan
anggota tim
3 8 2 14 13 40 3,65
kesehatan lainnya
dalam pelaksanaan
perawatan
Pengetahuan tentang
program asuransi
kesehatan yang
9 9 3 12 7 40 2,98
tersedia dan
manfaatnya untuk
pasien
Pengetahuan tentang
program bantuan
7 10 3 9 11 40 3,18
biaya untuk pasien
yang membutuhkan
Pengetahuan tentang
Pengetahuan sumber daya
dan kesehatan lokal dan
6 7 3 12 12 40 3,43
Keterampilan nasional yang 3,23
Sumber Daya tersedia untuk
Manusia membantu pasien
Kemampuan untuk
memprioritaskan
perawatan
berdasarkan 4 11 3 11 11 40 3,35
kebutuhan pasien
dan ketersediaan
sumber daya
Kemampuan untuk
mengelola inventaris
peralatan dan 8 7 4 10 11 40 3,23
persediaan obat
dengan efektif
Kemampuan untuk
menggunakan
Pemikiran Kritis sumber daya
dan Proses kesehatan dengan 8 11 3 10 8 40 2,98 3,26
Klinis bijak dan
meminimalkan
pemborosan
28
Total
Rata-
Dimensi Indikator STS TS KS S SS Jumlah Rata-
rata
rata
Kemampuan untuk
mengumpulkan data
5 3 3 13 16 40 3,80
pasien secara akurat
dan terstruktur
Kemampuan untuk
mengevaluasi data
pasien secara kritis 6 11 2 9 12 40 3,25
dan memahami
implikasi klinisnya
Kemampuan untuk
membuat keputusan
klinis berdasarkan 7 9 4 11 9 40 3,15
analisis data yang
tepat
Kemampuan untuk
mengembangkan dan
menerapkan rencana
4 11 6 8 11 40 3,28
perawatan yang tepat
berdasarkan
pemikiran kritis.
Kemampuan untuk
mengevaluasi hasil
perawatan dan
melakukan 8 11 2 8 11 40 3,08
perubahan tindakan
perawatan yang
diperlukan.
Kemampuan untuk
mengidentifikasi dan
mengevaluasi 8 9 5 12 6 40 2,98
masalah kesehatan
pasien.
Kemampuan untuk
merencanakan dan
menerapkan
intervensi perawatan 7 6 4 12 11 40 3,35
yang tepat
berdasarkan proses
klinis yang terstruktur.
Kemampuan untuk
memantau respons
pasien terhadap
perawatan dan
2 12 2 13 11 40 3,48
melakukan
perubahan yang
diperlukan dalam
proses klinis
Pengetahuan Kemampuan untuk 6 12 5 12 5 40 2,95 3,22
dan menggunakan sistem
Keterampilan informasi kesehatan
Manajemen elektronik untuk
Informasi dan mengumpulkan dan
Teknologi mengelola data
pasien
29
Total
Rata-
Dimensi Indikator STS TS KS S SS Jumlah Rata-
rata
rata
Kemampuan untuk
menggunakan
teknologi informasi
untuk mengirim dan
5 9 4 11 11 40 3,35
menerima informasi
kesehatan antara
anggota tim
perawatan kesehatan
Kemampuan untuk
menggunakan
teknologi informasi
untuk mendukung 6 9 6 11 8 40 3,15
pengambilan
keputusan klinis yang
tepat
Kemampuan untuk
mengumpulkan,
memasukkan, dan
3 10 4 14 9 40 3,40
mengelola data
pasien dengan akurat
dan terstruktur
Kemampuan untuk
memastikan
kerahasiaan dan 5 6 1 12 16 40 3,70
keamanan data
pasien
Kemampuan untuk
menggunakan data
pasien untuk
mengidentifikasi
masalah kesehatan,
6 7 4 14 9 40 3,33
mengevaluasi
respons terhadap
perawatan, dan
membuat keputusan
klinis yang tepat
Kemampuan untuk
mengembangkan dan
menerapkan rencana
perawatan yang 9 11 3 12 5 40 2,83
terkoordinasi
berdasarkan
informasi pasien
Kemampuan untuk
memantau respons
pasien terhadap
perawatan dan
9 8 4 10 9 40 3,05
melakukan
perubahan yang
diperlukan dalam
manajemen informasi
Kemampuan untuk
memberikan arahan
Keterampilan dan mendukung
Kepemimpinan anggota tim
7 8 2 10 13 40 3,35
dan perawatan kesehatan 3,08
Pengembangan dalam mencapai
Diri tujuan perawatan
pasien
Kemampuan untuk 10 11 3 7 9 40 2,85
30
Total
Rata-
Dimensi Indikator STS TS KS S SS Jumlah Rata-
rata
rata
memfasilitasi diskusi
dan pengambilan
keputusan yang
terkoordinasi dengan
anggota tim
perawatan kesehatan
Kemampuan untuk
memantau kinerja
anggota tim
perawatan kesehatan 12 9 0 9 10 40 2,90
dan memberikan
umpan balik yang
konstruktif
Kemampuan untuk
mengorganisir waktu
dan tugas dengan
efektif untuk
6 13 0 8 13 40 3,23
memastikan
perawatan pasien
yang tepat waktu dan
berkualitas tinggi
Frekuensi 206 282 98 361 333 1280
13,5 34,6 39,9 3,30
Persentase
4,94 2 7,05 0 0 100
tersampaikan dengan tepat dan utuh dan hal ini sangat beresiko, ketika
diberikan.
tersebut maka perlu ada perbaikan agar kompetensi yang dimiliki bisa
emosi pasien.
terhadap pasien.
5. Keahlian yang dimiliki perawat masih ada yang kurang dan masih
pasien.
tepat waktu, dan masih ada perawat yang tidak berada di tempat
saat bertugas.
10. Masih ada perawat yang memiliki rasa tanggung jawab yang
11. Bagi perawat ahli masih ada yang merasa tunjangan yang diterima
keterampilannya.
cukup rendah
34
sebagai berikut:
35
Provinsi Banten.
Provinsi Banten.
Banten.
Provinsi Banten.
perawat bagi perawat dan umumnya bagi tenaga medis di RSUD dalam