Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGANTANG
Jln. Raya Kaumrejo No. 47. Ngantang Telp ( 0341 ) 521 097
E-mail:pkmngantang@yahoo.co.id
MALANG – 65392

LAPORAN PELACAKAN DIARE

Melaporkan hasil pelacakan dan klarifikasi terhadap data yang telah terkumpul, bahwa
secara singkat terjadi peningkatan insiden penyakit diare pada minggu ke-24 (10-16 Juni) tahun
2019. Hal ini dilakukan dengan membandingkan data kasus minggu ke-24 tahun 2019 dengan
data kasus pada periode sebelumnya, yaitu:

1. Minggu ke-23 tahun 2019 (minggu sebelumnya)


2. Minggu ke-19 tahun 2019 (periode minggu yang sama pada bulan sebelumnya)
3. Minggu ke-24 tahun 2018 (periode yang sama pada tahun yang lalu)
4. Minggu 30 tahun 2018 (periode 1 minggu setelah Hari Raya Idul Fitri 1439 H)

Hal ini digunakan untuk menentukan kondisi status wabah atau tidaknya suatu penyakit
yang ada. Setelah dilakukan pelacakan, petugas tidak menemukan adanya kejadian kasus diare
yang menumpuk di satu titik, dimana hal ini berarti secara epidemiologi tidak dapat ditentukan
statusnya menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Akan tetapi, kewaspadaan dini terhadap kondisi
tersebut harus selalu diawasi dan segera dilakukan intervensi tindak lanjut terhadap kejadian
tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh, peningkatan paling besar terjadi di 4 desa, yakni:

1. Sidodadi
2. Pandansari
3. Tulungrejo
4. Pagersari

Berdasarkan pelacakan yang telah dilakukan, dari 4 desa dengan peningkatan kasus
terbesar di atas didapat beberapa lokasi yang diusulkan oleh petugas untuk mendapat intervensi
lebih lanjut. Daftar dusun yang diusulkan antara lain:

1. Dusun Salam
2. Dusun Plumbang
3. Dusun Jabon
4. Dusun Sayang
Beberapa intervensi tindak lanjut yang diusulkan oleh petugas adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengawasan secara ketat dan berkelanjutan terhadap masing-masing desa


terkait dengan penderita diare dan mengumpulkan data secara rutin setiap minggu
(karena tidak semua petugas desa mengumpulkan data mingguan secara rutin) untuk
segera dilaporkan kepada pengelola program surveilans sehingga kejadian wabah
penyakit berpotensi KLB dapat segera diketahui dan ditindaklanjuti sejak awal terjadinya
peningkatan kasus penyakit sebagai bentuk kewaspadaan dini.
2. Berkoordinasi dengan program P2 Diare, Promosi Kesehatan, dan Kesehatan Lingkungan
untuk melakukan pelacakan dan memberikan intervensi terkait kejadian tersebut di
masing-masing area fokus yang telah direkomendasikan. Diharapkan intervensi yang
diberikan berkaitan dengan PHBS, inspeksi SAB di area-area tersebut, dan intervensi lain
yang dianggap perlu
3. Melakukan pengawasan dan pelaporan data periode minggu 25, 26, dan 27 sekaligus
kembali menganalisa data yang didapat untuk mengetahui kondisi perkembangan
penyakit.

Demikian laporan pelacakan kasus diare yang telah dilakukan. Kesimpulan dari
pelacakan tersebut ialah tidak adanya KLB dari peningkatan kasus diare yang terjadi. Namun,
kewaspadaan dini dan pengawasan terhadap kasus kejadian diare harus selalu diawasi agar
kejadian diare tetap terpantau.

Anda mungkin juga menyukai