Journal Forensik
Journal Forensik
Oleh:
………………
Pembimbing:
………………….
DEFINISI TRAUMA TUMPUL
Secara definisi, trauma tumpul (blunt force trauma) adalah suatu ruda
paksa yang diakibatkan oleh benda tumpul pada permukaan tubuh dan
mengakibatkan luka.
Dahlan, Sofyan. Ilmu Kedokteran Forensik: Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007, Hal. 47.
Aflanie I, Nirmalasari N, dan Arizal MH. 2017. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Jakarta: Rajawali Pers. 2
Petty Cs, Death by trauma : Blunt and sharp instruments and firearms. In : Currtan WJ, Mc.Garry AL, Petty Cs (Eds). Modern Legal Medicine, Psychiatry and forensic
science., F.A. Davis Company, Philadelphia, 1980 : 363-75.
DEFINISI TRAUMA TUMPUL
Petty Cs, Death by trauma : Blunt and sharp instruments and firearms. In : Currtan WJ, Mc.Garry AL, Petty Cs (Eds). Modern Legal Medicine, Psychiatry and forensic science., F.A. Davis
Company, Philadelphia, 1980 : 363-75. 3
Nandy A, Principles of Forensic Medicine, New Central Book Agency (P). Ltd, Calcuta, 1996. p. 204-20.
DEFINISI
1. Benda tumpul yang bergerak pada korban yang diam. Contoh : pada sebuah pukulan.
2. Korban yang bergerak pada benda tumpul yang diam. Contoh: jatuh ke aspal atau dari ketinggian.
3. Bentuk lain yang ada yaitu benda dan korban sama- sama bergerak.
Petty Cs, Death by trauma : Blunt and sharp instruments and firearms. In : Currtan WJ, Mc.Garry AL, Petty Cs (Eds). Modern Legal Medicine, Psychiatry and forensic science., F.A. Davis
Company, Philadelphia, 1980 : 363-75. 4
Nandy A, Principles of Forensic Medicine, New Central Book Agency (P). Ltd, Calcuta, 1996. p. 204-20.
JENIS TRAUMA TUMPUL
Ciri-ciri lainnya :
▰ Gambaran Luka Lecet 1. Bentuk tidak teratur.
2. Batas luka tidak teratur.
Luka lecet biasanya terjadi hanya di bagian
3. Tepi luka tidak rata.
permukaan saja. Tetapi sering disertai dengan
4. Kadang-kadang ditemukan perdarahan kecil.
luka bagian subkutan atau jaringan yang lebih
5. Permukaan tertutup oleh krusta (serum yang
dalam lagi. Pada bagian yang lecet, permukaan
telah mengering).
tertutup oleh eksudat darah ataupun limfe serta
6. Warna kecoklatan.
mengikis epitel, mengering dalam beberapa jam
7. Pada pemeriksaan mikroskopis terlihat adanya
dan menjadi kudis. Luka lecet sembuh tanpa
beberapa bagian yang masih ditutupi epitel dan
meninggalkan bekas luka yang permanen.
reaksi jaringan (inflamasi).
WHO and United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). Strengthening the Medico-Legal Response to Sexual Violence. Geneva; 2015 7
Aflanie I, Nirmalasari N, dan Arizal MH. 2017. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Jakarta: Rajawali Pers.
Knight B, Simpson’s Forensic Medicine, 11th edition, Oxford University Press. Inc, New York, 1977. p. 104- 14.
1. LUKA LECET (ABRASION)
Tipe-Tipe Dari Luka Lecet
1. Luka Lecet Garukan Goresan
Aflanie I, Nirmalasari N, dan Arizal MH. 2017. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Jakarta: Rajawali Pers.
Knight B, Simpson’s Forensic Medicine, 11th edition, Oxford University Press. Inc, New York, 1977. p. 104- 14.
Goresan horizontal mendatar atau miring dari ujung suatu benda seperti duri, jarum atau segala benda yang berujung runcing. Goresan tegak
lurus dengan tekanan seperti kuku. Goresan atau garukan akibat ujung tajam yang bergerak secara mendatar atau miring memberikan 8
gambaran bentuk luka yang luas pada bagian awalnya dibandingkan dengan pada bagian akhirnya.
1. LUKA LECET (ABRASION)
2. Luka Lecet Gesekan
Aflanie I, Nirmalasari N, dan Arizal MH. 2017. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Jakarta: Rajawali Pers.
Knight B, Simpson’s Forensic Medicine, 11th edition, Oxford University Press. Inc, New York, 1977. p. 104- 14.
Terjadi karena gesekan secara sejajar/ miring antara epidermis dan bagian kasar sebuah benda/ permukaan (tanah/ senjata). Luka lecet jenis ini
umumnya terlihat pada kasus kecelakaan lalu lintas, dimana korban setelah terjatuh dari kenderaan pada tanah sambil bergerak, mengakibatkan
9
gesekan horizontal pada kulit. Pada tipe ini juga, bagian awalnya lebih luas dan dalam serta menipis dan menyempit pada bagian akhirnya. Juga
terdapat pengelupasan dari epidermis pada bagian tengah luka.
1. LUKA LECET (ABRASION)
3. Luka Lecet Tekanan
Aflanie I, Nirmalasari N, dan Arizal MH. 2017. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Jakarta: Rajawali Pers.
Knight B, Simpson’s Forensic Medicine, 11th edition, Oxford University Press. Inc, New York, 1977. p. 104- 14.
ini terjadi akibat tekanan yang secara tegak lurus mengarah pada permukaan tubuh. Luasnya jejas/ tekanan yang terjadi itu akan menunjukkan tentang
dalamnya luka pada tubuh. Ukuran dan bentuk dari luka lecet ini tergantung pada bagian/ jenis senjata/ alat yang mengenai tubuh. Luka lecet yang
10
diakibatkan bekas tali yang mengelilingi leher misalnya pada kasus-kasus tergantung (hanging) atau terjerat (strangulasi) dan bekas bagian adalah merupakan
contoh luka lecet karena tekanan.
1. LUKA LECET (ABRASION)
4. Luka Lecet Cetak
Aflanie I, Nirmalasari N, dan Arizal MH. 2017. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Jakarta: Rajawali Pers.
Knight B, Simpson’s Forensic Medicine, 11th edition, Oxford University Press. Inc, New York, 1977. p. 104- 14.
Pada kasus luka lecet cetak, bentuk senjata juga akan tertera/ tercapkan terhadap tubuh tempat luka lecet tersebut, ini yang disebut
luka lecet cetak. Dari bentuk cetakan yang terbentuk pada area luka, senjata yang digunakan dapat diperkirakan. Contoh luka lecet11
ini misalnya akibat rantai sepeda, gigi kenderaan bermotor atau tergilas ban mobil.
1. LUKA LECET (ABRASION)
5. Cakaran Kuku
Aflanie I, Nirmalasari N, dan Arizal MH. 2017. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Jakarta: Rajawali Pers. 12
Knight B, Simpson’s Forensic Medicine, 11th edition, Oxford University Press. Inc, New York, 1977. p. 104- 14.
1. LUKA LECET (ABRASION)
14
Purba DM, Syarif HN. Trauma tumpul dan trauma tajam. Dalam : Amri A. (Ed). Ilmu Kedokteran Kehakiman, Edisi VI, Balai Penerbit Universitas Sumatera Utara Press, Medan, 2017. Hal. 29-35.
Dahlan, Sofyan. Ilmu Kedokteran Forensik: Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007, Hal. 47.
2. LUKA MEMAR
(Kontusi, Hematom, Bruise, Contusion)
Luka memar yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai Gambaran perubahan yang terjadi pada luka memar yaitu
benda tumpul dan kadang-kadang dapat memberi petunjuk daerah yang mengalami kekerasan tumpul akan
tentang benda penyebab memar seperti : membengkak dan terjadi perubahan warna merah kebiru-
• Jejas ban (marginal hemorrhage). biruan, rasa sakit dan menjadi lembek. Dapat disertai
• Jejas tapak sepatu. mengelupasnya jaringan kutikula kulit. Secara bertahap
15
• Jejas cambuk. akan disertai dengan perubahan warna dan bentuk dalam 2
• Jejas batu/ bola. minggu. Besarnya memar tidak akan selalu tergantung pada
• Cubitan / cekikan tangan. benda/ alat penyebabnya, tetapi lebih pada daerah yang
dikenainya serta kerasnya benturan yang terjadi.
Purba DM, Syarif HN. Trauma tumpul dan trauma tajam. Dalam : Amri A. (Ed). Ilmu Kedokteran Kehakiman, Edisi VI, Balai Penerbit Universitas Sumatera Utara Press, Medan, 2017. Hal. 29-35.
Dahlan, Sofyan. Ilmu Kedokteran Forensik: Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007, Hal. 47.
2. LUKA MEMAR
(Kontusi, Hematom, Bruise, Contusion)
1. Kontusio Superfisial
Kata lazim yang digunakan adalah memar, terjadi karena tekanan yang
besar dalam waktu yang singkat. Penekanan ini menyebabkan
kerusakan pada pembuluh darah kecil dan dapat menimbulkan
perdarahan pada jaringan bawah kulit atau organ dibawahnya.
16
Purba DM, Syarif HN. Trauma tumpul dan trauma tajam. Dalam : Amri A. (Ed). Ilmu Kedokteran Kehakiman, Edisi VI, Balai Penerbit Universitas Sumatera Utara Press, Medan, 2017. Hal. 29-35.
Dahlan, Sofyan. Ilmu Kedokteran Forensik: Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007, Hal. 47.
2. LUKA MEMAR
(Kontusi, Hematom, Bruise, Contusion)
Pada bunuh diri, memar yang diakibatkan oleh alat pemukul terdapat pada bagian tubuh yang
memungkinkan untuk dijangkau dan menunjukkan gambaran memar serta bergantung pada jenis
alat yang digunakan.
Pada kecelakaan, memar bisa terjadi dimana saja pada tubuh dan ada kaitannya dengan cedera
lainnya yang didapat (6,7,8)
17
Purba DM, Syarif HN. Trauma tumpul dan trauma tajam. Dalam : Amri A. (Ed). Ilmu Kedokteran Kehakiman, Edisi VI, Balai Penerbit Universitas Sumatera Utara Press, Medan, 2017. Hal. 29-35.
Dahlan, Sofyan. Ilmu Kedokteran Forensik: Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007, Hal. 47.
2. LUKA MEMAR
(Kontusi, Hematom, Bruise, Contusion)
Purba DM, Syarif HN. Trauma tumpul dan trauma tajam. Dalam : Amri A. (Ed). Ilmu Kedokteran Kehakiman, Edisi VI, Balai Penerbit Universitas Sumatera Utara Press, Medan, 2017. Hal. 29-35.
Dahlan, Sofyan. Ilmu Kedokteran Forensik: Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007, Hal. 47.
Petty Cs, Death by trauma : Blunt and sharp instruments and firearms. In : Currtan WJ, Mc.Garry AL, Petty Cs (Eds). Modern Legal Medicine, Psychiatry and forensic science., F.A. Davis Company, Philadelphia, 1980 : 363-75.
2. LUKA MEMAR
(Kontusi, Hematom, Bruise, Contusion)
Purba DM, Syarif HN. Trauma tumpul dan trauma tajam. Dalam : Amri A. (Ed). Ilmu Kedokteran Kehakiman, Edisi VI, Balai Penerbit Universitas Sumatera Utara Press, Medan, 2017. Hal. 29-35.
Dahlan, Sofyan. Ilmu Kedokteran Forensik: Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007, Hal. 47.
Petty Cs, Death by trauma : Blunt and sharp instruments and firearms. In : Currtan WJ, Mc.Garry AL, Petty Cs (Eds). Modern Legal Medicine, Psychiatry and forensic science., F.A. Davis Company, Philadelphia, 1980 : 363-75.
2. LUKA MEMAR
(Kontusi, Hematom, Bruise, Contusion)
Tabel 6: Perbedaan antara memar dan kongesti
Purba DM, Syarif HN. Trauma tumpul dan trauma tajam. Dalam : Amri A. (Ed). Ilmu Kedokteran
Kehakiman, Edisi VI, Balai Penerbit Universitas Sumatera Utara Press, Medan, 2017. Hal. 29-35.
Dahlan, Sofyan. Ilmu Kedokteran Forensik: Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007, Hal. 47.
Petty Cs, Death by trauma : Blunt and sharp instruments and firearms. In : Currtan WJ, Mc.Garry
AL, Petty Cs (Eds). Modern Legal Medicine, Psychiatry and forensic science., F.A. Davis Company,
Philadelphia, 1980 : 363-75.
3. LUKA ROBEK (Laceration (4,7,8) )
Ini akibat hancurnya jaringan Luka robek ini akibat tekanan yang
karena benturan dengan Tipe ini diakibatkan gesekan sangat keras pada kulit. Contohnya
benda keras, dengan dasar dengan benda yang kasar dan pada kasus leher tergantung atau
biasanya tulang dan bentuk menyebabkan tercabiknya tangan tergantung / terikat kuat
luka pada kulit biasanya jaringan dari kulit. dengan tali.
berbentuk pecah.
26
Payne-James J, Jones R, Karch SB, Manlove J. Simpson’s Forensic Medicine. 13th Edition. UK: Hodder & Stoughton Ltd; 2011.
Saukko P, Knight B. Knight’s Forensic Pathology. 4th Edition. Boca Raton: Taylor & Francis Group; 2016.
4. FRAKTUR
Fraktur adalah suatu diskontinuitas tulang. Istilah fraktur pada bedah hanya
memiliki sedikit makna pada ilmu forensik. Pada bedah, fraktur dibagi menjadi
fraktur sederhana dan komplit atau terbuka.
Pada kasus dimana kepala seseorang dipukul dengan benda tumpul, sering
dijumpai patah tulang dimana bagian-bagian yang patah tersebut tetekan ke
dalam (fraktur kompresi).
Pada kasus lalu lintas dimana sering kali tubuh korban terlempar dan jatuh
dengan kepala menyentuh jalan, maka lebih sering akan dijumpai patah tulang
dengan garis patah yang linier.
Dengan demikian dapat dibedakan berdasarkan kelainan yang terjadi pada tengkorak, yaitu
apakah benda tumpul yang menghampiri kepala, atau kepala yang mendekati benda
tumpulnya. 27
Payne-James J, Jones R, Karch SB, Manlove J. Simpson’s Forensic Medicine. 13th Edition. UK: Hodder & Stoughton Ltd; 2011.
Saukko P, Knight B. Knight’s Forensic Pathology. 4th Edition. Boca Raton: Taylor & Francis Group; 2016.
4. FRAKTUR
Terjadinya fraktur selain disebabkan suatu trauma juga dipengaruhi beberapa faktor seperti
komposisi tulang tersebut, misalnya :
1. Anak-anak
Tulangnya masih lunak, sehingga apabila terjadi trauma khususnya pada
tulang tengkorak dapat menyebabkan kerusakan otak yang hebat tanpa
menyebabkan fraktur tulang tengkorak.
2. Dewasa
Wanita usia tua sering kali telah mengalami osteoporosis, dimana dapat
terjadi fraktur pada trauma yang ringan.
28
Payne-James J, Jones R, Karch SB, Manlove J. Simpson’s Forensic Medicine. 13th Edition. UK: Hodder & Stoughton Ltd; 2011.
Saukko P, Knight B. Knight’s Forensic Pathology. 4th Edition. Boca Raton: Taylor & Francis Group; 2016.
4. FRAKTUR
Perdarahan
Perdarahan dapat muncul setelah terjadi kontusio,
laserasi, fraktur, dan kompresi. Kehilangan 1/10
Komplikasi Dari Fraktur volume darah tidak menyebabkan gangguan yang
bermakna. Kehilangan 1⁄4 volume darah dapat
menyebabkan pingsan meskipun dalam kondisi
berbaring. Kehilangan 1⁄2 volume darah dan
mendadak dapat menyebabkan syok yang berakhir
pada kematian.
29
Payne-James J, Jones R, Karch SB, Manlove J. Simpson’s Forensic Medicine. 13th Edition. UK: Hodder & Stoughton Ltd; 2011.
Saukko P, Knight B. Knight’s Forensic Pathology. 4th Edition. Boca Raton: Taylor & Francis Group; 2016.
4. FRAKTUR
30
THANKS!
Any questions?
31