Anda di halaman 1dari 30

Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar

Sekolah Menengah Kejuruan

 Pemetaan Standar Isi


 Identifikasi SK dan KD
 Rancangan Penilaian Kognitif
 Kriteria Ketuntasan Minimal
 Program Tahunan
 Program Semester
 Rincian Minggu Efektif
 Silabus Berkarakter
 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa


Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Pematrian, Pemotongan dengan
Panas dan Pemanasan
Nama
NIP
Unit Kerja
PEMETAAN STANDAR ISI

Satuan Pendidikan : SMK/MAK


Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Pematrian, Pemotongan dengan
Panas dan Pemanasan

Ruang
Standar
Kompetensi Dasar Lingkup Alokasi
Kompetens Indikator Materi Pokok
Waktu
i 1 2
1. Melaksana- 1.1 Melaksanakan pro- - Memahami dan menjelaskan - Pelaksanaan √ 18 x 45’
kan prose- sedur pengelasan proses-proses pengelasan prosedur penge-
dur penge- - Menunjukkan cara lasan
lasan, pengelasan secara tepat dan
pematrian, benar
pemotonga - Menerapkan prosedur penge-
n dengan lasan dengan benar tanpa
pa-nas dan menyebabkan kerusakan ter-
pe- hadap komponen atau sistem
manasan lainnya
- Memahami dan mempraktik-
kan seluruh kegiatan penge-
lasan dilaksanakan berdasar-
kan SOP (Standard
Operation Prosedure)
peraturan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Ker-ja dan
Lingkungan) yang berla-ku,
dan prosedur/kebijakan
perusahaan
1.2 Melaksanakan prose- - Menerapkan prosedur - Pelaksanaan √ 18 x 45’
dur pematrian pematri-an dengan benar pro-sedur
tanpa me-nyebabkan pematrian
kerusakan terha-dap
komponen atau sistem
lainnya
- Memahami dan mempraktik-
kan seluruh kegiatan pematri-
an dilaksanakan berdasarkan
SOP (Standard Operation
Prosedure) peraturan K3L
(Keselamatan, Kesehatan
Ker-ja, dan Lingkungan) yang
ber-laku, dan
prosedur/kebijakan
perusahaan
- Memahami dan menjelaskan
prinsip-prinsip pematrian
- Memahami dan
mendeskripsi-kan proses
terjadinya ikatan patri
- Memahami dan mengidentifi-
kasi peralatan pematrian
- Memahami dan menjelaskan

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


Ruang
Standar
Kompetensi Dasar Lingkup Alokasi
Kompetens Indikator Materi Pokok
Waktu
i 1 2
cara pemakaian solder
- Mempraktikkan cara menggu-
nakan solder

1.3 Melaksanakan pro- - Memahami dan - Pelaksanaan √ 32 x 45’


sedur pemotongan melaksanakan prosedur pro-sedur
dengan panas pemanasan dan pe- pemanas-an
1.4 Melaksanakan pro- motongan dengan benar dan pemo-
sedur pemanasan tanpa menyebabkan tongan dengan
kerusakan ter-hadap panas
komponen atau sistem
lainnya
- Menunjukkan macam-macam
proses pemotongan
- Mempraktikkan keselamatan
kerja seluruh kegiatan pema-
nasan dan pemotongan dilak-
sanakan berdasarkan SOP
(Standard Operation Prose-
dure), peraturan K3L (Kese-
lamatan, Kesehatan Kerjdan
Lingkungan) yang berlaku,
dan prosedur/kebijakan
perusaha-an
- Memahami dan menjelaskan
persiapan proses las oksi
ase-tilen
- Menunjukkan cara penyalaan
dan pengaturan nyala api las
- Mempraktikkan cara
pengope-rasian peralatan
potong gas

………………………………
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


IDENTIFIKASI SK, KD
UNTUK MENETAPKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (TM, PT, KMTT)
Satuan Pendidikan : SMK/MAK
Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Pematrian, Pemotongan dengan
Panas dan Pemanasan

Jenis Kegiatan
Standar Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Indikator
Kompetensi Pembelajaran
TM PT KMTT
1. Melaksanakan 1.1 Melaksanakan - Pengenalan pro- - Memahami dan men-
prosedur penge- prosedur penge- ses-proses jelaskan proses-
lasan, lasan penge-lasan proses pengelasan
pematrian, - Peralatan las - Menunjukkan cara
pemotongan de- busur manual pengelasan secara te-
ngan panas dan - Penggunaan las pat dan benar
pemanasan busur manual - Menerapkan prosedur
- Keselamatan penge-lasan dengan
kerja las bususr benar tanpa menye-
manual babkan kerusakan ter-
hadap komponen atau
sistem lainnya
- Memahami dan mem-
praktikkan seluruh ke-
giatan pengelasan
dilaksanakan
berdasar-kan SOP
(Standard Operation
Prosedure) peraturan
K3L (Kese-lamatan,
Kesehatan Kerja dan
Lingkungan) yang
berlaku, dan pro-
sedur/kebijakan peru-
sahaan
1.2 Melaksanakan - Prinsip-prinsip pe- - Menerapkan prosedur
pro-sedur matrian pematrian dengan be-
pematrian - Proses terjadinya nar tanpa menyebab-
ikatan patri kan kerusakan terha-
- Peralatan pema- dap komponen atau
trian/penyolderan sistem lainnya
- Pemakaian solder - Memahami dan mem-
(pematrian) praktikkan seluruh ke-
giatan pematrian
dilak-sanakan
berdasarkan SOP
(Standard Opera-tion
Prosedure) pera-turan
K3L (Keselamat-an,
Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan) yang
berlaku, dan prosedur/
kebijakan perusahaan

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


Jenis Kegiatan
Standar Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Indikator
Kompetensi Pembelajaran
TM PT KMTT
- Memahami dan
menje-laskan prinsip-
prinsip pematrian
- Memahami dan men-
deskripsikan proses
terjadinya ikatan patri
- Memahami dan
meng-identifikasi
peralatan pematrian
- Memahami dan
menje-laskan cara
pemakaian solder
- Mempraktikkan cara
menggunakan solder
1.3 Melaksanakan - Pengoperasian - Memahami dan
pro-sedur peralatan las oksi melak-sanakan
pemotongan asetilen prosedur pe-manasan
dengan panas - Proes dan pemo-tongan
1.4 Melaksanakan pemotongan dengan benar tanpa
pro-sedur - Keselamatan menyebabkan
pemanasan kerja kerusakan terhadap
- Persiapan proses komponen atau
las oksi asetilen sistem lainnya
- Penyalaan dan - Menunjukkan macam-
pengaturan nyala macam proses pemo-
api las tongan
- Pengoperasian - Mempraktikkan kese-
peralatan potong lamatan kerja seluruh
gas kegiatan pemanasan
dan pemotongan
dilak-sanakan
berdasarkan SOP
(Standard Opera-tion
Prosedure), pera-
turan K3L (Keselamat-
an, Kesehatan
Kerjdan Lingkungan)
yang ber-laku, dan
prosedur/ke-bijakan
perusahaan
- Memahami dan
menje-laskan
persiapan pro-ses las
oksi asetilen
- Menunjukkan cara pe-
nyalaan dan pengatur-
an nyala api las
- Mempraktikkan cara
pengoperasian
peralat-an potong gas

Keterangan:
TM : Tatap Muka
PT : Penugasan Terstruktur
KMTT : Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur

………………………..…….
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


NIP. NIP.

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


RANCANGAN PENILAIAN KOGNITIF
PEMETAAN PENILAIAN BERDASARKAN
SK/KD/INDIKATOR
Satuan Pendidikan : SMK/MAK
Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Pematrian, Pemotongan dengan
Panas dan Pemanasan

Standar
Kompetensi Dasar Indikator UH UTS LUS
Kompetensi
1. Melaksanakan 1.1 Melaksanakan pro- - Memahami dan menjelaskan
prosedur peng- sedur pengelasan proses-proses pengelasan
elasan, - Menunjukkan cara pengelasan
pematri-an, seca-ra tepat dan benar
pemotongan - Menerapkan prosedur pengelasan
dengan panas dengan benar tanpa menyebabkan
dan kerusakan terhadap komponen atau
pemanasan sistem lainnya
- Memahami dan mempraktikkan
selu-ruh kegiatan pengelasan
dilaksana-kan berdasarkan SOP
(Standard Operation Prosedure)
peraturan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan)
yang berlaku, dan
prose-dur/kebijakan perusahaan
1.2 Melaksanakan prose- - Menerapkan prosedur pematrian de-
dur pematrian ngan benar tanpa menyebabkan ke-
rusakan terhadap komponen atau
sistem lainnya
- Memahami dan mempraktikkan
selu-ruh kegiatan pematrian
dilaksanakan berdasarkan SOP
(Standard Operati-on Procedure)
peraturan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan)
yang berlaku, dan
prose-dur/kebijakan perusahaan
- Memahami dan menjelaskan
prinsip-prinsip pematrian
- Memahami dan mendeskripsikan
pro-ses terjadinya ikatan patri
- Memahami dan mengidentifikasi
per-alatan pematrian
- Memahami dan menjelaskan cara
pemakaian solder
- Mempraktikkan cara menggunakan
solder

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


Standar
Kompetensi Dasar Indikator UH UTS LUS
Kompetensi
1.3 Melaksanakan - Memahami dan melaksanakan
prose-dur prose-dur pemanasan dan
pemotongan de- pemotongan dengan benar tanpa
ngan panas menyebabkan kerusakan terhadap
1.4 Melaksanakan prose- komponen atau sistem lainnya
dur pemanasan - Menunjukkan macam-macam
proses pemotongan
- Mempraktikkan keselamatan kerja
seluruh kegiatan pemanasan dan
pemotongan dilaksanakan berdasar-
kan SOP (Standard Operation
Prose-dure), peraturan K3L
(Keselamatan, Kesehatan Kerjdan
Lingkungan) yang berlaku, dan
prosedur/kebijakan peru-sahaan
- Memahami dan menjelaskan
persiap-an proses las oksi asetilen
- Menunjukkan cara penyalaan dan
pengaturan nyala api las
- Mempraktikkan cara pengoperasian
peralatan potong gas

Keterangan:
UH : Ulangan Harian
UTS : Ulangan Tengah Semester
LUS : Latihan Ulangan Semester

………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
PER KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Satuan Pendidikan : SMK/MAK
Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Pematrian, Pemotongan dengan
Panas dan Pemanasan

Standar Kompetensi:
 Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan

Kriteria Ketuntasan Minimal


No. Kompetensi Dasar dan Indikator Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai
Daya KKM
Kompleksitas Intake
Dukung (%)
1. Pelaksanaan prosedur pengelasan
Melaksanakan prosedur pengelasan
- Memahami dan menjelaskan proses-proses pengelasan
- Menunjukkan cara pengelasan secara tepat dan benar
- Menerapkan prosedur pengelasan dengan benar tanpa
menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem
lainnya
- Memahami dan mempraktikkan seluruh kegiatan pengelasan
dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation
Prosedure) peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan) yang berlaku, dan prosedur/kebijakan perusahaan
2. Pelaksanaan prosedur pematrian
Melaksanakan prosedur pematrian
- Menerapkan prosedur pematrian dengan benar tanpa
menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem
lainnya
- Memahami dan mempraktikkan seluruh kegiatan pematrian
dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation
Prosedure) peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan) yang berlaku, dan prosedur/kebijakan perusahaan
- Memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip pematrian
- Memahami dan mendeskripsikan proses terjadinya ikatan patri
- Memahami dan mengidentifikasi peralatan pematrian
- Memahami dan menjelaskan cara pemakaian solder
- Mempraktikkan cara menggunakan solder
3. Pelaksanaan prosedur pemanasan dan pemotongan dengan
panas
Melaksanakan prosedur pemotongan dengan panas
Melaksanakan prosedur pemanasan
- Memahami dan melaksanakan prosedur pemanasan dan
pemotongan dengan benar tanpa menyebabkan kerusakan
terhadap komponen atau sistem lainnya
- Menunjukkan macam-macam proses pemotongan
- Mempraktikkan keselamatan kerja seluruh kegiatan pemanasan
dan pemotongan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard
Operation Prosedure), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan
Kerjdan Lingkungan) yang berlaku, dan prosedur/kebijakan
perusahaan

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


Kriteria Ketuntasan Minimal
No. Kompetensi Dasar dan Indikator Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai
Daya KKM
Kompleksitas Intake
Dukung (%)

- Memahami dan menjelaskan persiapan proses las oksi asetilen


- Menunjukkan cara penyalaan dan pengaturan nyala api las
- Mempraktikkan cara pengoperasian peralatan potong gas
Catatan: Poin kriteria penetapan ketuntasan diisi guru masing-masing sesuai KKM yang akan dicapai di tingkat sekolahnya
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
PER STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
Satuan Pendidikan : SMK/MAK
Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Pematrian, Pemotongan dengan
Panas dan Pemanasan

Kriteria Ketuntasan Minimal


No. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai KKM
Kompleksitas Daya Dukung Intake (%)
1. Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian,
pemotongan dengan panas dan
pemanasan
- Melaksanakan prosedur pengelasan
- Melaksanakan prosedur pematrian
- Melaksanakan prosedur pemotongan dengan panas
- Melaksanakan prosedur pemanasan
Catatan: Poin kriteria penetapan ketuntasan diisi guru masing-masing sesuai KKM yang akan dicapai di tingkat sekolahnya

………………………….

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


PROGRAM TAHUNAN

Satuan Pendidikan : SMK/MAK


Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Pematrian, Pemotongan dengan
Panas dan Pemanasan

Semester No. Materi Pokok/Kompetensi Dasar Alokasi Waktu Keterangan


1 dan 2 1 Pelaksanaan prosedur pengelasan 18 JP
- Melaksanakan prosedur pengelasan
2. Pelaksanaan prosedur pematrian 18 JP
- Melaksanakan prosedur pematrian
3. Pelaksanaan prosedur pemanasan dan pemotongan 32 JP
dengan panas
- Melaksanakan prosedur pemotongan dengan
panas
- Melaksanakan prosedur pemanasan
Jumlah 68 JP

………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


PROGRAM SEMESTER

Satuan Pendidikan : SMK/MAK


Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Pematrian, Pemotongan dengan
Panas dan Pemanasan

Bulan
Materi Pokok/ Jml.
No Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
Kompetensi Dasar Jam
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1. Pelaksanaan pro- 18 JP x x x x x x x x x
sedur pengelasan
- Melaks
anakan prosedur
pengelasan
2. Pelaksanaan prose- 18 JP x x x x x x x x x
Persiapan Penerimaan Rapor

Persiapan Penerimaan Rapor


dur pematrian
- Melaks
anakan prosedur
pematrian
3. Pelaksanaan prose- 32 JP x x x x x x x x x x x x x x x x
dur pemanasan dan
pemotongan de-
ngan panas
- Melaks
anakan prosedur
pemotongan
dengan panas
- Melaks
anakan prosedur
pemanasan
Jumlah 68 JP

Keterangan:
: Libur hari raya Idul Fitri
: Kegiatan tengah semester
: Ujian Sekolah/Ujian Nasional/Ujian Nasional Susulan
: Latihan ulangan semester
: Ulangan semester
: Libur semester

………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


RINCIAN MINGGU EFEKTIF
Satuan Pendidikan : SMK/MAK
Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Pematrian, Pemotongan dengan
Panas dan Pemanasan

I. Jumlah minggu dalam satu tahun


No. Bulan Jumlah Minggu
1. Juli 4
2. Agustus 4
3. September 4
4. Oktober 5
5. November 4
6. Desember 5
7. Januari 1
Jumlah Semester 1 27
1. Januari 3
2. Februari 4
3. Maret 5
4. April 4
5. Mei 4
6. Juni 5
7. Juli 1
Jumlah Semester 2 26
Jumlah Total 53
II. Jumlah minggu tidak efektif dalam satu tahun
No. Kegiatan Jumlah Minggu
1. Libur hari raya Idul Fitri 2
2. Kegiatan tengah semester 1
3. Latihan ulangan semester 1 1
4. Ulangan semester 1 1
5. Persiapan penerimaan rapor 1
6. Libur semester 1 3
Jumlah Semester 1 9
1. Kegiatan tengah semester 1
2. Ujian sekolah 1
3. Ujian nasional 1
4. Ujian nasional susulan 1
5. Latihan ulangan semester 2 1
6. Ulangan semester 2 1
7. Persiapan penerimaan rapor 1
8. Libur semester 2 3
Jumlah Semester 2 10
Jumlah Total 19
III. Jumlah minggu efektif dalam satu tahun
Jumlah minggu dalam satu tahun – jumlah minggu tidak efektif dalam satu tahun
= 53 minggu – 19 minggu
= 34 minggu efektif

………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


NIP. NIP.

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


SILABUS BERKARAKTER

Satuan Pendidikan : SMK/MAK


Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Pematrian, Pemotongan dengan
Panas dan Pemanasan

Standar Kompetensi: 1. Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan
Kompetensi Materi Pokok/ Kegiatan Sumber Nilai
Indikator Penilaian Waktu
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Belajar Karakter
1.1 Melaksana- - Pe - Dengan - Memahami dan Jenis: 18 x 45’ - Buku - Disiplin
kan prosedur laksana-an diskusi dan tanya menjelaskan pro- - K Paket - Jujur
pengelasan prosedur jawab, peserta ses-proses peng- uis Melak- - Kerja
pengelasan didik men-jelaskan elasan - T sana- keras
proses-proses dan - Menunjukkan ca- ugas kan pro- - Kreatif
cara pengelasan ra pengelasan Individu sedur - Mandiri
secara tepat dan se-cara tepat dan - T pengela - Tang-
benar benar ugas san, pe- gung
- Dengan - Menerapkan pro- Kelom- matrian, jawab
penugas-an, sedur pengelasan pok pemo-
peserta didik dengan benar - U tongan
mengidentifikasi tanpa menyebab- langan dengan
prosedur penge- kan kerusakan Bentuk panas
lasan dengan be- terhadap kom- Instrumen: dan pe-
nar tanpa menye- ponen atau sis- - T manas-
babkan kerusakan tem lainnya es an
terhadap kompo- - Memahami dan Tertulis - Buku
nen atau sistem mempraktikkan PG referen-
lainnya seluruh kegiatan - T si lain
- Dengan pengelasan dilak- es yang
praktik, peserta sanakan berda- Tertulis relevan
didik me-nerapkan sarkan SOP Uraian
seluruh kegiatan (Standard Opera-
pengelas-an tion Prosedure)
dilaksanakan peraturan K3L
berdasarkan SOP (Keselamatan,
(Standard Opera- Kesehatan Kerja
tion Prosedure) dan Lingkungan)
peraturan K3L yang berlaku, dan
(Keselamatan, Ke- prosedur/kebijak-
sehatan Kerja dan an perusahaan
Lingkungan) yang
berlaku, dan pro-
sedur/kebijakan
perusahaan
1.2 Melaksana- - P - Melalui - Menerapkan pro- Jenis: 18 x 45’ - Buku - Bersa-
kan prosedur elaksana-an informasi dari guru, sedur pematrian - K Paket habat/
pematrian prosedur peserta didik dengan benar uis Melak- komuni-
pematrian memahami tanpa menyebab- - T sana- katif
prosedur pematri- kan kerusakan ugas kan pro- - Jujur
an dengan benar terhadap kom- Individu sedur - Kreatif
tanpa menyebab- ponen atau sis- - T penge- - Rasa
kan kerusakan ter- tem lainnya ugas lasan, ingin

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


Kompetensi Materi Pokok/ Kegiatan Sumber Nilai
Indikator Penilaian Waktu
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Belajar Karakter
hadap komponen Kelom- pematri- tahu
atau sistem lainnya pok an, pe- - Tang-
- U motong- gung
langan an jawab
dengan - Teliti
- Memahami dan panas
- Denga mempraktikkan dan pe-
n diskusi dan seluruh kegiatan manas-
tanya jawab, pematrian dilak- an
peserta didik men- sanakan berda- Bentuk - Buku
jelaskan prinsip- sarkan SOP Instrumen: referen-
prinsip pematrian (Standard Opera- - T si lain
- Dengan tion Prosedure) es yang
diskusi dan tanya peraturan K3L Tertulis relevan
jawab, peserta (Keselamatan, PG
didik men-jelaskan Kesehatan Kerja, - T
proses terjadinya dan Lingkungan) es
ikatan patri yang berlaku, dan Tertulis
- Dengan prosedur/kebijak- Uraian
diskusi dan tanya an perusahaan
jawab, peserta - Memahami dan
didik men-jelaskan menjelaskan prin-
peralatan sip-prinsip pema-
pematrian trian
- Dengan - Memahami dan
praktik, peserta mendeskripsikan
didik me-nerapkan proses terjadinya
cara pe-makaian ikatan patri
solder dan cara - Memahami dan
menggu-nakan mengidentifikasi
solder peralatan pema-
trian
- Memahami dan
menjelaskan cara
pemakaian solder
- Mempraktikkan
cara mengguna-
kan solder
1.3 Melaksana- - P - Dengan diskusi - Memahami dan Jenis: 32 x 45’ - Buku - Jujur
kan prosedur elaksana-an dan tanya jawab, melaksanakan - K Paket - Kerja
pemotongan prosedur peserta didik prosedur pema- uis Melak- keras
dengan pemanasan mengidentifikasi nasan dan pemo- - T sana- - Kreatif
panas dan pemo- macam-macam tongan dengan ugas kan pro- - Meng-
1.4 Melaksana- tongan de- proses pemotong- benar tanpa me- Individu sedur hargai
kan prosedur ngan panas an nyebabkan keru- - T penge- prestasi
pemanasan - Dengan praktik, sakan terhadap ugas lasan, - Rasa
peserta didik me- komponen atau Kelom- pematri- ingin
nunjukkan prose- sistem lainnya pok an, pe- tahu
dur pemanasan - Menunjukkan - U motong- - Tang-
dan pemotongan ma-cam-macam langan an gung
dengan benar tan- pro-ses Bentuk dengan jawab
pa menyebabkan pemotongan Instrumen: panas
kerusakan terha- - Mempraktikkan - T dan pe-
dap komponen keselamatan ker- es manas-
atau sistem lain- ja seluruh kegiat- Tertulis an
nya an pemanasan PG - Buku
- Dengan diskusi dan pemotongan - T referen-
dan tanya jawab, dilaksanakan ber- es si lain
peserta didik men- dasarkan SOP Tertulis yang
jelaskan persiapan (Standard Opera- Uraian relevan
proses las oksi tion Prosedure),
asetilen peraturan K3L
- Dengan praktik, (Keselamatan,
peserta didik me- Kesehatan Kerja
nunjukkan cara dan Lingkungan)

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


Kompetensi Materi Pokok/ Kegiatan Sumber Nilai
Indikator Penilaian Waktu
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Belajar Karakter
penyalaan dan yang berlaku, dan
pengaturan nyala prosedur/kebijak-
api las dan pengo- an perusahaan
perasian peralatan
potong gas

- Memahami dan
menjelaskan per-
siapan proses las
oksi asetilen
- Menunjukkan ca-
ra penyalaan dan
pengaturan nyala
api las
- Mempraktikkan
cara pengopera-
sian peralatan
potong gas

………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
Satuan Pendidikan : SMK/MAK
Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Pematrian, Pemotongan dengan
Panas dan Pemanasan
Judul Modul : 1. Pelaksanaan Prosedur Pengelasan

Standar Kompetensi : - Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan
pemanasan
Kompetensi Dasar : - Melaksanakan prosedur pengelasan
Indikator : - Memahami dan menjelaskan proses-proses pengelasan
- Menunjukkan cara pengelasan secara tepat dan benar
- Menerapkan prosedur pengelasan dengan benar tanpa menyebabkan kerusakan
terhadap komponen atau sistem lainnya
- Memahami dan mempraktikkan seluruh kegiatan pengelasan dilaksanakan berdasarkan
SOP (Standard Operation Prosedure) peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja
dan Lingkungan) yang berlaku, dan prosedur/kebijakan perusahaan
Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (9 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat:
- Menjelaskan proses-proses pengelasan
- Menunjukkan cara pengelasan secara tepat dan benar
- Melaksanakan prosedur pengelasan dengan benar tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau
sistem lainnya
- Memahami seluruh kegiatan pengelasan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Prosedure)
peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) yang berlaku, dan prosedur/kebijakan perusahaan
Karakter peserta didik yang diharapkan:
- Disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, mandiri, dan tanggung jawab
B. Materi Pembelajaran
Pelaksanaan prosedur pengelasan
Pertemuan Ke-1 s.d. 4
1. La bsusur manual adalah proses pengelasan di mana pelelehan dan penyambungan metal dengan jalan
memanaskan metal yang di-joint menggunakan arc yang terjadi antara elektroda bersalut dan base metal
sehingga terjadi fusion, elektroda berselaput ini berfungsi sebagai bahan pengisi dan memberi
perlindungan terhadap kontaminasi atmosfir.
2. Las oksi asetilen adalah proses pengelasan yang menggunakan panas dari nyala api gas untuk memadukan
atau menempelkan bagian-bagian yang akan disambung menjadi satu. Las oksi asetilen banyak
digunakan pada pekerjaan keteknikan dan fabrikasi ringan serta industri kendaraan.
3. Las MIG adalah proses pengelasan yang energinya diperoleh dari busur listrik. Busur las terjadi di antara
permukaan benda kerja dengan ujung kawat elektroda yang keluar dari nozel bersama-sama dengan gas
pelindung. Las MIG banyak digunakan pada pekerjaan keteknikan mulai yang ringan sampai berat dan
pada industri kendaraan.
4. Las TIG adalah proses las cair. Teknik pengelasannya sama dengan las oksi asetilen, akan tetapi panas
pengelasan dihasilkan oleh busur listrik di antara elektroda tungsten dan permukaan benda kerja. Proses
las GTAW utamanya digunakan dalam fabrikasi ringan, sedang dan keteknikan umum. Las ini digunakan
hampir semua logam untuk kualitas/standar yang tinggi dan terutama untuk baja tahan karat, aluminium,
dan logam nonferro lainnya.
5. Proses las busur rendam menghasilkan las yang memiliki kekuatan tarik yang tinggi. Las busur rendam
digunakan untuk membuat pipa, bejana bertekanan, ketel, rel, tangki dan kerangka lain yang memerlukan
pengelasan lurus dan kontinu. Las busur rendam umumnya digunakan dalam industri logam berat, karena
proses ini memberikan las kualitas tinggi dan memberikan asap las yang minim dan busur lasnya tidak
tampak dan peralatan mudah dioperasikan.

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


6. Cara kerja dari electro slag welding yaitu busur listrik dimulai antara ujung elektroda dengan bagian bawah
lasan. Flux ditambahkan yang kemudian dilelehkan oleh panas busur listrik. Setelah cairan slag (ampas)
mencapai ujung elektroda busur listrik akan padam. Panas diproduksi secara kontinu oleh hambatan listrik.
Penggunaan pada konstruksi baja antara lain jembatan, truk, kapal, dan mesin-mesin ringan lainnya .
7. Proses las titik menggunakan panas yang dihasilkan dari tahanan yang mengalirkan arus listrik melalui
logam yang disambung. Mesin las titik menghasilkan lingkaran las kecil yang dikenal sebagai titik lasan,
untuk menyambung dua bagian logam yang menumpang, logam yang dilas diklem bersama di antara dua
elektroda tembaga paduan dan arus dialirkan di antara elektroda-elektroda, logam-logam dipanaskan pada
pertemuannya oleh arus dan disambung oleh tekanan kedua elektroda. Las titik dapat digunakan untuk
bahan yang tebalnya dari 0,025-10 mm, akan tetapi pada umumnya las titik banyak digunakan untuk
menyambung bahan yang tebalnya kurang dari 6 mm.
Pertemuan Ke-5 s.d. 9
1. Mesin las busur manual secara garis besarnya dibagi dalam dua golongan, yaitu mesin las arus bolak-balik
(Alternating Current/AC Welding Machine) dan mesin las arus searah (Direct Current/DC Welding
Machine).
2. Beberapa contoh aplikasi penggunaan proses las busur manual, antara lain:
a. Sambungan-sambungan kaki kolom,
b. Konstruksi baja,
c. Balok-balok penyangga,
d. Bejana bertekanan,
e. Alat berat, dan lain-lain.
3. Kabel primer ialah kabel yang menghubungkan antara sumber tenaga dengan mesin las. Jumlah kawat inti
pada kabel primer disesuaikan dengan jumlah phasa mesin las ditambah satu kawat sebagai hubungan
masa tanah dari mesin las.
4. Kabel sekunder ialah kabel-kabel yang dipakai untuk keperluan mengelas, terdiri dari dua buah kabel yang
masing-masing dihubungkan dengan penjepit (tang) elektroda dan penjepit (holder) benda kerja.
5. Alat-alat bantu dan keselamatan kerja, antara lain palu terak, sikat baja, dan alat penjepit (smit tang)
6. Gangguan kesehatan atau kecelakaan pengelasan dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, yakni operator
atau teknisi las itu sendiri, mesin dan alat-alat las, atau lingkungan kerja, namun secara umum ada
beberapa risiko kalau bekerja dengan proses las busur manual, yaitu kejutan listrik (electric shock), sinar
las, debu dan asap las, dan luka bakar serta kebakaran .
C. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, tanya jawab, inkuiri, dan penugasan
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 s.d. 4
Pendahuluan
Apersepsi:
Peserta didik diberi pemahaman tentang proses-proses pengelasan
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu peserta didik dalam memahami
proses-proses pengelasan
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru memberikan informasi agar:
1. Peserta didik dapat memahami jenis-jenis las
2. Peserta didik dapat memahami proses-proses pengelasan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
1. Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar; memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok
2. Dengan berdialog dan berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis las
3. Dengan metode inkuiri, melalui contoh soal peserta didik memahami proses-proses pengelasan
4. Dengan berdiskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan jenis-jenis las
5. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang pelaksanaan prosedur pengelasan pada buku
Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan dan buku
penunjang lain
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik
2. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


Penutup
1. Dengan bimbingan guru, peserta didik diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi
3. Guru menyimpulkan materi dan memberikan tugas rumah (PR) untuk memantapkan pemahaman peserta
didik
Pertemuan Ke-5 s.d. 9
Pendahuluan
Apersepsi:
Peserta didik diberi pemahaman tentang las busur manual
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu peserta didik dalam memahami
karakteristik las busur manual
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru memberikan informasi agar:
1. Peserta didik dapat memahami peralatan dan penggunaan las busur manual
2. Peserta didik dapat memahami keselamatan kerja las busur manual
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
1. Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar; memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok
2. Dengan berdialog dan berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan peralatan busur manual
3. Dengan metode inkuiri, melalui contoh soal peserta didik memahami penggunaan las busur manual
4. Dengan praktik, peserta didik dapat menunjukkan keselamatan kerja las busur manual
5. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang pelaksanaan prosedur pengelasan pada buku
Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan dan buku
penunjang lain
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik
2. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
Penutup
1. Dengan bimbingan guru, peserta didik diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi
Guru menyimpulkan materi dan memberikan tugas rumah (PR) untuk memantapkan pemahaman peserta
didik
E. Alat dan Bahan
1. Alat : Peralatan pengelasan
2. Sumber belajar :
- Buku paket Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan
Pemanasan
- Buku lain yang relevan
F. Penilaian
1. Teknik/jenis : kuis, tugas individu, dan tugas kelompok
2. Bentuk instrumen : pertanyaan lisan dan tertulis
3. Instrumen/soal :
1. Berapakah jarak tinggi busur dari base metal untuk menghasilkan rigi-rigi yang baik pada proses
pengelasan las busur manual?
2. Jelaskan cara mematikan busur las sesuai prosedur pengelasan yang baik!
3. Bagaimanakah upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat
sinar las?
4. Las busur manual termasuk salah satu proses las yang paling banyak digunakan dalam proses
manufaktur dan perbaikan barang-barang mekanik dan konstruksi dan pada pekerjaan keteknikan mulai
dari yang ringan sampai berat. Sebutkan beberapa contoh penggunaan las busur manual!
5. Apa keuntungan dan kerugian arah pengelasan pada las listrik, baik arah mundur maupun maju.
Jelaskan!

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut:


Nilai akhir = perolehan skor/skor maksimum (70) x skor ideal (100)
………………………….
Mengetahui

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2

Satuan Pendidikan : SMK/MAK


Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Pematrian, Pemotongan dengan
Panas dan Pemanasan
Judul Modul : 2. Pelaksanaan Prosedur Pematrian

Standar Kompetensi : - Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan
pemanasan
Kompetensi Dasar : - Melaksanakan prosedur pematrian
Indikator : - Menerapkan prosedur pematrian dengan benar tanpa menyebabkan kerusakan
terhadap komponen atau sistem lainnya
- Memahami dan mempraktikkan seluruh kegiatan pematrian dilaksanakan berdasarkan
SOP (Standard Operation Prosedure) peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja,
dan Lingkungan) yang berlaku, dan prosedur/kebijakan perusahaan
- Memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip pematrian
- Memahami dan mendeskripsikan proses terjadinya ikatan patri
- Memahami dan mengidentifikasi peralatan pematrian
- Memahami dan menjelaskan cara pemakaian solder
- Mempraktikkan cara menggunakan solder
Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (9 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat:
- Melaksanakan prosedur pematrian dengan benar tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem
lainnya
- Memahami seluruh kegiatan pematrian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Prosedure) peraturan
K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan) yang berlaku, dan prosedur/kebijakan perusahaan
- Menjelaskan prinsip-prinsip pematrian
- Mendeskripsikan proses terjadinya ikatan patri
- Mengidentifikasi peralatan pematrian
- Menjelaskan cara pemakaian solder
- Mempraktikkan cara menggunakan solder
Karakter peserta didik yang diharapkan:
- Bersahabat/komunikatif, jujur, kreatif, rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan teliti
B. Materi Pembelajaran
Pelaksanaan prosedur pematrian
Pertemuan Ke-10 s.d. 13
1. Pematrian adalah suatu cara penyambungan bahan logam di bawah pengaruh penyaluran panas dengan
pertolongan imbuhan logam atau campuran logam yang mudah melebur (patri) yang titik leburnya berada
di bawah titik lebur bahan dasar yang akan disambungkan:
2. Penerapan pematrian
a. Sebagai pengganti pengelasan
b. Untuk penyambungan logam yang titik leburnya sangat berbeda, misalnya baja dengan kuningan,
tembaga, dan logam keras lainnya.
c. Untuk penyambungan benda kerja yang sangat kecil, sangat tipis atau bentuknya istimewa dan
tebalnya amat berbeda (tebal hingga 3 mm).
d. Untuk pekerjaan perbaikan bagian yang sangat peka terhadap panas, misalnya perkakas.
e. Jika tampak sambungan yang indah dan kerutan yang kecil pada penyambungan dengan patri
memegang peranan yang menentukan.
f. Untuk pengendapan (sambungan wadah, retak-retak, dan lain-lain).

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


3. Jenis-jenis Pematrian
a. Menurut tinggi titik lebur dan kekuatan
1) Pematrian lunak
Titik lebur patri lunak di bawah 450oC. Pada umumnya kekuatan patri lebih rendah daripada
kekuatan bahan dasar.
2) Pematrian keras
Titik lebur patri keras di atas 450oC. Kadang-kadang kekuatan patri sedikit lebih rendah, namun
sering kali lebih tinggi daripada kekuatan bahan dasar.
b Menurut bentuk tempat pematrian
1) Pematrian celah
2) Pematrian sambungan
3) Pematrian bubuhan
c. Menurut sumber panas
1) Pematrian dengan tuas patri
2) Pematrian dengan api
3) Pematrian tungku
4) Pematrian selam
5) Pematrian rendaman garam
6) Pematrian tahanan
7) Pematrian imbas
8) Pematrian sepuh
9) Patri otomatis
4. Ikatan dalam pematrian ditimbulkan oleh tiga proses fisikalis yang secara tersendiri atau bersama-sama
memberikan pengaruhnya.
a. Adhesi (gaya lekat) antara patri dan bahan dasar. Adhesi sendiri membentuk ikatan yang kokoh; patri
hanya lengket dengan gaya lekat.
b. Difusi (saling memasuki menyusup). Partikel patri yang terhalus menyusup ke dalam tata susun
permukaan bahan dasar dan berakar (terjangkar) sekitar batas butiran kristal. Proses ini sangat
menentukan untuk suatu ikatan patri yang kokoh
c. Pembentukan paduan antara patri dan bahan dasar. Jika titik lebur patri dan bahan dasar tidak
sangat menyimpang satu sama lain, maka dapat terjadi suatu paduan berlapis tipis diantara kedua
logam itu yang selalu memiliki kekuatan yang lebih besar dan pada kekuatan patri murni.
Pertemuan Ke-14 s.d. 18
1. Peralatan patri terdiri dari baut solder (soldering iron); dapur atau kompor pemanas (soldering torch); meja
patri atau bantalan patri. Untuk menghasilkan sambungan patri yang baik dan memenuhi standar industri,
peralatan yang digunakan harus memenuhi kriteria berikut.
a. Memiliki sifat mekanis yang kuat (durability)
b. Sifat hantar listrik (electrical conductivity) yang baik
c. Sifat hantar panas (termal dissipation) yang baik
d. Mudah dibuat
e. Mudah diperiksa dengan pengamatan
f. Mudah diperbaiki
2. Pemakaian penyolderan (soldering application) dikelompokkan menjadi:
a. Industri rumah tangga (home industri), yaitu pembuatan perkakas dapur seperti tempat air, jolang, dan alat
masak lainnya. Pekerjaan talang (guthering) pada saluran air di atas atap.
b. Industri kemasan ringan (light container), seperti untuk pembuatan kemasan makanan, minuman, oli, dan
sebagainya.
c. Industri fabrikasi pelat tipis (light sheet metal fabrication), meliputi pekerjaan pembuatan pipa saluran
(ducting) dengan menggunakan bahan pelat baja lapis seng (BJLS) pelat aluminium, pelat baja tahan
karat.
d. Industri elektronika pekerjaan patri merupakan pekerjaan yang sangat vital dan dominan. Seperti pada
penyambungan komponen, penyambungan kabel-kabel, bahkan pada produk elektronika sekarang sangat
modern, komponennya kecil-kecil sangat rumit dan menggunakan rangkaian semikonduktor.
3. Kesehatan dan keselamatan kerja
Ada tiga jenis kecelakaan dalam melakukan penyolderan, yaitu: kecelakaan karena panas, karena sengatan
listrik (electric schoc), dan karena keracunan bahan kimia.
a. Kecelakaan karena panas
Yaitu kecelakaan yang ditimbulkan dari pemanasan baut solder dari panas dapur (oven), pemanasan
dengan listrik, kecelakaan karena kejatuhan solder cair (molten metal drop). Untuk tindakan
pencegahannya, yaitu memakai pakaian kerja yang benar (memakai apron, sarung tangan-kulit dan
sepatu kerja (booth).
b. Kecelakaan karena sengatan listrik
Yaitu kecelakaan akibat hubungan pendek (electric short), akibatnya akan menimbulkan kerusakan fisik
maupun psyihis bagi seseorang, kerusakan alat dan kerusakan pekerjaan. Pencegahan kecelakaan akibat

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


listrik, yaitu kita harus berhati-hati memeriksa keadaan instalasi maupun peralatan listrik jangan sampai
terjadi kebocoran (uninsulation) pada jaringan listrik

c. Kecelakaan karena keracunan


Kecelakaan ini diakibatkan karena kontiminasi bahan-bahan kimia beracun (poison mater) yang berasal
dari logam dasar (base metal) dari bahan solder, terlebih lagi dari bahan tambah (fluxes). Bahan-bahan
berbahaya ini berupa cairan, serbuk, atau pasta. Sebagai upaya pencegahan kecelakaan terhadap
keracunan, yaitu selalu berupaya melindungi anggota badan dengan peralatan yang sesuai dan standar
serta bertindak hati-hati dan waspada.
C. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, tanya jawab, inkuiri, dan penugasan
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-10 s.d. 13
Pendahuluan
Apersepsi:
Peserta didik diberi pemahaman tentang pelaksanaan prosedur pematrian
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu peserta didik dalam memahami
pelaksanaan prosedur pematrian
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru memberikan informasi agar:
1. Peserta didik dapat memahami prinsip-prinsip pematrian
2. Peserta didik dapat memahami proses terjadinya ikatan patri
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
1. Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar; memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok
2. Dengan berdialog dan berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan prinsip-prinsip pematrian
3. Dengan metode inkuiri, melalui contoh soal peserta didik memahami dan menganalisis jenis-jenis
pematrian
4. Dengan berdiskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat memahami dan mengidentifikasi terjadinya ikatan
patri
5. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang pelaksanaan prosedur pematrian pada buku
Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan dan buku
penunjang lainnya
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik
2. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
Penutup
1. Dengan bimbingan guru, peserta didik diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi
3. Guru menyimpulkan materi dan memberikan tugas rumah (PR) untuk memantapkan pemahaman peserta
didik
Pertemuan Ke-14 s.d. 18
Pendahuluan
Apersepsi:
Peserta didik diberi pemahaman tentang prosedur pelaksanaan pematrian
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu peserta didik dalam memahami
prosedur pelaksanaan pematrian
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru memberikan informasi agar:
1. Peserta didik dapat memahami peralatan pematrian/penyolderan
2. Peserta didik dapat memahami pemakaian solder (pematrian)
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


1. Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar; memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok
2. Dengan berdialog dan berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan macam-macam peralatan
pematrian/penyolderan
3. Dengan metode inkuiri, melalui contoh soal peserta didik memahami dan menganalisis bahan patri/solder
4. Dengan berdiskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat memahami dan mengidentifikasi pemakaian
solder/pematrian
5. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang pelaksanaan prosedur pematrian pada buku
Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan dan buku
penunjang lainnya
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik
2. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
Penutup
1. Dengan bimbingan guru, peserta didik diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi
Guru menyimpulkan materi dan memberikan tugas rumah (PR) untuk memantapkan pemahaman peserta didik
E. Alat dan Bahan
1. Alat : Peralatan pematrian/penyolderan
2. Sumber belajar :
- Buku paket Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan
Pemanasan
- Buku lain yang relevan
F. Penilaian
1. Teknik/jenis : Kuis, tugas individu, dan tugas kelompok
2. Bentuk instrumen : Pertanyaan lisan dan tertulis
3. Instrumen/soal :
1. Apakah yang dimaksud dengan:
a. Soft soldering
b. Hard soldering
c. Logam no-ferro
d. Capilarity-action
e. Termal fatigue
f. Ductile
g. Fluxes
2. Apa definisi dari pematrian?
3. Sambungan pematrian dapat dikelompokkan menurut apa saja?
4. Jelaskan pematrian menurut suhu dan kekuatan sambungan?
5. Jelaskan proses terjadinya ikatan patri?

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut:


Nilai akhir = perolehan skor/skor maksimum (70) x skor ideal (100)

………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
Satuan Pendidikan : SMK/MAK
Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Pematrian, Pemotongan dengan
Panas dan Pemanasan
Judul Modul : 3. Pelaksanaan Prosedur Pemanasan
dan Pemotongan dengan Panas

Standar Kompetensi : - Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan
pemanasan
Kompetensi Dasar : - Melaksanakan prosedur pemotongan dengan panas
- Melaksanakan prosedur pemanasan
Indikator : - Memahami dan melaksanakan prosedur pemanasan dan pemotongan dengan benar
tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya
- Menunjukkan macam-macam proses pemotongan
- Mempraktikkan keselamatan kerja seluruh kegiatan pemanasan dan pemotongan
dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Prosedure), peraturan K3L
(Keselamatan, Kesehatan Kerjdan Lingkungan) yang berlaku, dan prosedur/kebijakan
perusahaan
- Memahami dan menjelaskan persiapan proses las oksi asetilen
- Menunjukkan cara penyalaan dan pengaturan nyala api las
- Mempraktikkan cara pengoperasian peralatan potong gas
Alokasi Waktu : 32 jam pelajaran (16 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat:
- Melaksanakan prosedur pemanasan dan pemotongan dengan benar tanpa menyebabkan kerusakan terhadap
komponen atau sistem lainnya
- Menunjukkan macam-macam proses pemotongan
- Menerapkan keselamatan kerja seluruh kegiatan pemanasan dan pemotongan dilaksanakan berdasarkan SOP
(Standard Operation Prosedure), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerjdan Lingkungan) yang berlaku, dan
prosedur/kebijakan perusahaan
- Menjelaskan persiapan proses las oksi asetilen
- Menunjukkan cara penyalaan dan pengaturan nyala api las
- Menerapkan cara pengoperasian peralatan potong gas
Karakter peserta didik yang diharapkan:
- Disiplin, kerja keras, mandiri, dan tanggung jawab
B. Materi Pembelajaran
Pelaksanaan prosedur pemanasan dan pemotongan dengan panas
Pertemuan Ke-19 s.d. 26
1. Penggunaan las oksi acetylene
Las oksi acetylene digunakan untuk:
a. Industri fabrikasi ringan, misalnya rangka kursi dan komponen dari logam tipis
b. Perbaikan/reklamasi bagian-bagian dapat dilaksanakan dengan proses ini, misalnya: tuangan, komponen-
komponen ringan, dan panel bodi otomotif/saluran hisap
c. Penggunaan di lapangan, karena portabilitasnya yang tinggi sehingga sering digunakan di lapangan untuk
memperbaiki kerangka ringan dan pemesinan.
2. Peralatan las oksi asetilen
a. Botol gas atau generator asetilen
Botol acetylene berisi bahan berpori seperti kapas, sutra tiruan atau asbes yang berfungsi sebagai
penyerap aseton.
b. Botol oksigen

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


Botol oksigen juga dapat dibeli pada agen penjual gas. Ukuran-ukuran silinder oksigen berbeda-beda,
tergantung dari jenis pekerjaan. Dalam botol yang terbuat dari baja ini dimampatkan gas oksigen dengan
tekanan gas sampai 151 bar. Gas oksigen yang dapat diisikan, pada botol tersebut sebanyak 74,5 m3
dengan kadar gas oksigen murni 99,5%.
c. Regulator
Regulator berfungsi mengatur tekanan isi menjadi tekanan kerja yang tetap besarnya, mengetahui tekanan
isi silinder, menurunkan tekanan isi menjadi tekanan kerja, mengetahui tekanan kerja, menjaga tekanan
kerja agar tetap (konstan) meskipun tekanan isi berubah-ubah, mengamankan silinder, apabila terjadi
nyala balik.
d. Pembakar (torch)
Brander/torch atau pembakar adalah alat yang berfungsi untuk mencampur gas asetilena dengan gas
oksigen dengan proporsi tertentu yang dapat diatur. Untuk menghasilkan nyala api yang baik, maka
brander harus dapat mencampur oksigen dan asetilena dengan homogen.
e. Selang las
Selang las berfungsi sebagai saluran gas dan botol atau generator asetilena ke brander. Selang harus
kuat, tetapi lemas tidak kaku, harus tahan terhadap tekanan gas ± 10 kg/cm2. Selang biasanya berwarna
biru atau merah. Selang warna biru biasanya digunakan untuk selang oksigen, sedangkan selang warna
merah digunakan untuk selang gas asetilena.
3. Pemotongan dengan gas
a. Proses pemotongan tergantung dari:
• Pemanasan baja sampai temperatur pembakaran
• Oksidasi baja dalam bagian semburan oksigen
• Pembuangan terak oleh tekanan dari aliran oksigen
• Kontinuitas gerakan pembakar
c. Faktor-faktor yang memengaruhi kualitas pemotongan:
• Kebersihan permukaan pelat
• Ukuran mata potong (nozzle) yang digunakan
• Kebersihan nosel yang digunakan
• Tekanan oksigen
• Jumlah pemanasan awal
4. Pakaian mengelas diperlukan untuk melindungi tubuh pekerja selama melaksanakan pekerjaan mengelas
maupun pada saat berada di lingkungan pengelasan.
5. Ventilasi tempat bekerja mengelas sebaiknya luas dan terbuka, sehingga asap pengelasan dapat
terbuang/terhembus dengan cepat. Alat ventilasi dapat berupa sistem pengisap yang tetap atau alat pengisap
yang dapat dipindah-pindah..
Pertemuan Ke-27 s.d. 34
1. Nyala api netral (neutral flame) adalah perbandingan campuran acetylene dengan oksigen seimbang.
Prosedur menyalakan nyala netral:
a. Stel tekanan pada regulator oksigen dan regulator acetylene pada tekanan kerja 70 kPa
b. Buka katup acetylene (acetylene valve) pada hand piece perlahan-lahan kira-kira seperempat putaran dan
nyalakan dengan korek api las.
c. Terus buka katup acetylene sampai tidak berasap, tetapi tidak berbunyi/berdesis (berasap berarti
kekurangan acetylene berbunyi/berdesis berarti kelebihan acetylene).
d. Buka katup oksigen (oxygen valve) perlahan-lahan sehingga nyala berubah warnanya dari kuning menjadi
biru.
e. Teruskan membuka katup oksigen hingga bentuk kerucut berubah menjadi terang.
2. Nyala Api Karburasi (Carburising Flame) adalah nyala kelebihan acetylene. Kalau diperhatikan ada tiga bagian
di dalam nyala tersebut, yaitu nyala inti (inner cone), nyala ekor (acetylene feather), dan nyala luar (outer
cone). Prosedur menyalakan nyala karburasi
a. Setel nyala netral.
b. Buka katup acetylene sehingga terjadi nyala inti, nyala ekor, dan nyala luar.
3. Nyala api oksidasi (oxidising flame) ialah nyala kelebihan oksigen. Nyala ini terdiri dari dua bagian, yaitu nyala
inti dan nyala luar. Prosedur menyalakan nyala oksidasi:
a. Setel nyala netral
b. Kurangi acetylene sehingga terjadi nyala inti pendek dan meruncing.
2. Beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk memperoleh ketepatan dan kualitas pemotongan dengan nyala
a. Komposisi logam, untuk keperluan dijelaskan sebelumnya.
b. Kebersihan benda kerja dan bahan, yaitu terbebas dari bahan-bahan seperti cat, oli, stempet, dan
sebagainya.
c. Memilih nozzle yang benar.
Terutama memilih ukuran yang disesuaikan dengan tebal bahan yang akan dipotong.
d. Tekanan gas.
Ikuti apa yang dianjurkan karena bila terlalu rendah atau terlalu tinggi, tekanannya dapat merusak hasil
pemotongan.
e. Kebersihan nozzel, nyala yang tidak tetap, terutama pada hembusan oksigen pemotong, pemotongan
akan gagal. Diperlukan hembusan oksigen yang lurus/sejajar dengan nyala awal.

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


f. Nyala pemanasan awal harus cocok dengan pekerjaannya, bila terlalu kecil nyalanya sulit untuk
mengawali pemotongan dan sulit mengontrolnya, sebaliknya bila terlalu besar terjadi pencairan yang
berlebihan.
g. Memerlukan kecepatan potong yang benar. Bila terlalu rendah atau terlalu tinggi akibatnya pada kualitas
dan ketepatan pemotongan.
h. Adanya peregangan dan pengerutan logam (distorsi) berakibat ketepatan pada hasil pemotongan,
khususnya pada pemotongan yang panjang dan besar.
C. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, tanya jawab, inkuiri, dan penugasan
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-19 s.d. 26
Pendahuluan
Apersepsi:
Peserta didik diberi pemahaman tentang pelaksanaan prosedur pemanasan dan pemotongan dengan panas
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu peserta didik dalam memahami
pelaksanaan prosedur pemanasan dan pemotongan dengan panas
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru memberikan informasi agar:
1. Peserta didik dapat memahami prosedur pemanasan dan pemotongan dengan benar tanpa menyebabkan
kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya
2. Peserta didik dapat memahami keselamatan kerja seluruh kegiatan pemanasan dan pemotongan dilaksanakan
berdasarkan SOP (Standard Operation Prosedure), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerjdan
Lingkungan) yang berlaku, dan prosedur/kebijakan perusahaan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
1. Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar; memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok
2. Dengan berdialog dan berdiskusi, peserta didik dapat memahami pengoperasian peralatan las oksi asetilen
3. Dengan metode inkuiri, melalui contoh soal peserta didik mengidentifikasi proses pemotongan
4. Dengan berdiskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat memahami keselamatan kerja pelaksanaan
prosedur pemanasan dan pemotongan dengan panas
5. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang pelaksanaan prosedur pemanasan dan
pemotongan dengan panas pada buku Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan
dengan Panas dan Pemanasan dan buku penunjang lain
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik
2. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
Penutup
1. Dengan bimbingan guru, peserta didik diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi
3. Guru menyimpulkan materi dan memberikan tugas rumah (PR) untuk memantapkan pemahaman peserta
didik
Pertemuan Ke-27 s.d. 34
Pendahuluan
Apersepsi:
Peserta didik diberi pemahaman tentang pelaksanaan prosedur pemanasan dan pemotongan dengan panas
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu peserta didik dalam memahami
pelaksanaan prosedur pemanasan dan pemotongan dengan panas
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru memberikan informasi agar:
1. Peserta didik dapat memahami prosedur pemanasan dan pemotongan dengan benar tanpa menyebabkan
kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya
2. Peserta didik dapat memahami keselamatan kerja seluruh kegiatan pemanasan dan pemotongan dilaksanakan
berdasarkan SOP (Standard Operation Prosedure), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerjdan
Lingkungan) yang berlaku, dan prosedur/kebijakan perusahaan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27


1. Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar; memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok
2. Dengan berdialog dan berdiskusi, peserta didik dapat memahami persiapan proses las oksi asetilen
3. Dengan metode inkuiri, melalui contoh soal peserta didik mengidentifikasi penyalaan dan pengaturan nyala
api las
4. Dengan berdiskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat memahami pengoperasian peralatan potong gas
5. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang pelaksanaan prosedur pemanasan dan
pemotongan pada buku Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan
Pemanasan dan buku penunjang lain
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik
2. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
Penutup
4. Dengan bimbingan guru, peserta didik diminta untuk membuat rangkuman materi
5. Peserta didik dan guru melakukan refleksi
Guru menyimpulkan materi dan memberikan tugas rumah (PR) untuk memantapkan pemahaman peserta didik
E. Alat dan Bahan
1. Alat : Peralatan las oksi asetilen
2. Sumber belajar :
- Buku paket Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan
Pemanasan
- Buku lain yang relevan
F. Penilaian
1. Teknik/jenis : Kuis, tugas individu, dan tugas kelompok
2. Bentuk instrumen : Pertanyaan lisan dan tertulis
3. Instrumen/soal :
1. Berikan lima contoh alat pengelasan acetylene beserta fungsi masing-masing alat tersebut!
2. Sebutkan macam-macam nyala api pada pengelasan asetilen!
3. Apakah fungsi dari bahan berpori seperti kapas, sutra tiruan, atau asbes yang terdapat dalam botol
asetilen?
4. Berapakah kadar kemurnian gas oksigen yang dapat diisikan pada botol?
5. Apakah tanda-tandanya bahwa nyala api pada proses las gas disebut nyala api oksidasi?

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut:


Nilai akhir = perolehan skor/skor maksimum (70) x skor ideal (100)

………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.

Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan 27

Anda mungkin juga menyukai