Pemeliharaan Kelistrikan
Sepeda Motor
Untuk SMK/MAK
Kelas XI
Nama
Nama :: M.
M. Steven
Steven Lerian
Lerian H.S,.ST
H.S,.ST
NIP
NIP :: --
Unit
Unit Kerja
Kerja :: SMK
SMK Guna
Guna Dharma
Dharma
Pemetaan Kompetensi
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor
Kelas : XI
Satuan Pendidikan : SMK/MAK
Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
Ruang
Kompetensi Materi Alokasi
Kompetensi Inti Indikator Lingkup
Dasar Pokok Waktu
1 2 34567
3. Memahami, 3.1Memahami - Mendeskripsikan - Sistem √ 48 x 45’
mene-rapkan, prin-sip kerja komponen pe-
mengana-lisis, sistem elektronik pada nerangan
dan meng- penerangan sistem kelistrikan
evaluasi 4.1Merawat - Menjelaskan
tentang penge- berkala prinsip kerja
tahuan fak- sistem sistem kelistrikan
tual, penera-ngan - Mendeskripsikan
konseptual, komponen sistem
operasional penerangan
dasar, dan - Menjelaskan
metakognitif prinsip kerja
sesuai dengan sistem
bi-dang dan penerangan
lingkup kerja - Melakukan
teknik dan perawatan secara
bisnis sepeda berkala sistem
mo-tor pada penerangan
tingkat teknis, sesuai dengan
spesifik, detail, SOP
Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
Jenis
Kegiatan
Kompetensi Kompetensi Materi Pembelajara
Indikator
Inti Dasar Pembelajaran n
T P KMT
M T T
3. Memahami, 3.1 Memahami - Sistem - Mendeskripsikan
me- prinsip kerja kelistrikan komponen elektronik
nerapkan, sistem pene- - Sistem pada sistem kelis-trikan
meng- rangan penerang-an - Menjelaskan prinsip
analisis, dan 4.1 Merawat - Perawatan kerja sistem kelistrikan
mengevaluas berkala sistem sistem - Mendeskripsikan
i tentang penera-ngan penerangan komponen sistem
penge- penerangan
tahuan - Menjelaskan prinsip
faktual, kerja sistem
konseptual, penerangan
ope-rasional - Melakukan perawatan
dasar, dan secara berkala sistem
metakognitif penerangan sesuai
sesuai dengan SOP
dengan 3.2 Memahami - Sistem instru- - Mengidentifikasi
bidang dan prinsip kerja mentasi komponen pada sistem
ling-kup kerja sistem in- - Sistem sinyal instrumen dan sinyal
teknik dan strumen dan - Perawatan - Mendeskripsikan
bisnis sepe- si-nyal sistem prinsip kerja sistem
da motor 4.2 Merawat instrumentasi instrumen dan sinyal
pada tingkat berkala sistem dan sinyal - Melakukan perawatan
teknis, instrumen dan secara berkala sistem
spesifik, sinyal instrumen dan sinyal
detail, dan
Keterangan:
TM : Tatap Muka
PT : Penugasan Terstruktur
KMTT : Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
Keterangan:
UH : Ulangan Harian
UTS : Ulangan Tengah Semester
LUS : Latihan Ulangan Semester
Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja teknik dan bisnis sepeda motor pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensial diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
teknik dan bisnis sepeda motor
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
Catatan: Poin kriteria penetapan ketuntasan diisi guru masing-masing sesuai KKM yang akan
dicapai di tingkat sekolahnya
Catatan: Poin kriteria penetapan ketuntasan diisi guru masing-masing sesuai KKM yang akan
dicapai di tingkat sekolahnya
Aloka
Semes No si Keterang
Materi Pokok/Kompetensi Dasar
ter . Wakt an
u
1 1. Sistem Penerangan 48 JP
- Memahami prinsip kerja sistem penerangan
- Merawat berkala sistem penerangan 48 JP
2. Sistem instrumentasi dan sistem sinyal
- Memahami prinsip kerja sistem instrumen dan
sinyal
3. - Merawat berkala sistem instrumen dan sinyal 48 JP
Sistem starter
- Memahami prinsip kerja sistem starter
- Merawat berkala sistem starter
144
Jumlah
JP
2 4. Sistem pengapian 48 JP
- Memahami prinsip kerja sistem pengapian
konvensional
- Memahami prinsip kerja sistem pengapian
elektronik
5. - Merawat berkala sistem pengapian 32 JP
konvensional
- Merawat berkala sistem pengapian elektronik
6. Sistem pengisian 32 JP
- Memahami prinsip kerja sistem pengisian
- Merawat berkala sistem pengisian
7. Sistem pengamanan 32 JP
- Memahami prinsip kerja sistem pengamanan
- Merawat sistem pengamanan
Sistem kontrol injeksi
- Memahami prinsip kerja sensor sistem kontrol
elektronik injeksi
- Merawat sensor sistem kontrol elektronik injeksi
144
Jumlah
JP
Bulan
Materi Pokok/
N Jml Septe Novem Desem Februa
Kompetensi Juli Agustus Oktober Januari Maret April Mei Juni Juli
o. Jam mber ber ber ri
Dasar
234 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2
1. Sistem 48 xx x x x x
Pene- JP
rangan
- M
emaham
i prinsip
kerja
sistem
peneran
gan
- M
erawat
berkala
sistem
peneran
gan
2. Sistem 48 xxxxx x
instru- JP
mentasi
dan
sistem
sinyal
- M
emaham
i prinsip
kerja
sistem
instrume
n dan
sinyal
- M
erawat
berkala
sistem
instrume
n dan
sinyal
Persiap
Sistem 32 x x xx x \
pengisian JP
- M
emaham
i prinsip
kerja
sistem
pengisia
n
7. - M
erawat
berkala
sistem
pengisia
n
Sistem 32 xx x x
pengama JP
nan
- M
emaham
i prinsip
kerja
288
Jumlah
JP
Keterangan:
: Kegiatan tengah semester
1. Juli 2
2. Agustus 5
3. September 4
4. Oktober 5
5. November 4
6. Desember 4
7. Januari 5
8. Februari 4
9. Maret 4
10. April 4
11. Mei 5
12. Juni 4
13. Juli 2
Jumlah Total 52
Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Sikap spiritual (KI 1) dan sikap sosial (KI 2) dibentuk melalui pembelajaran tidak
langsung, antara lain melalui pembelajaran kompetensi pengetahuan (KD pada KI 3)
dan kompetensi keterampilan (KD pada KI 4) serta pembiasaan dan keteladanan
Penilaian sikap spiritual (KI 1) dan sikap sosial (KI 2) dilakukan, antara lain melalui
observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan/atau jurnal (catatan pendidik)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja teknik dan bisnis sepeda motor pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensial diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional regional, dan internasional
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
teknik dan bisnis sepeda motor
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompentensi kerja
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
Materi Sumb
Nilai
Kompetensi Pokok/ Kegiatan Wakt er
Indikator Penilaian Karakte
Dasar Pembelajara Pembelajaran u Belaja
r
n r
3.1 Memahami - Sistem Mengamati - Mendes- Sikap 48 x - Buku Kerja
prinsip peneranga - Mengamati kripsikan - O 4 Peme keras
Mengomunikasikan - Menjelas-
- Mempresentasi- kan
kan hasil analisis prinsip
penerapan cara kerja sis-
pe-rawatan tem
sistem starter starter
elektrik
- Melakuka
n
perawata
n secara
ber-kala
B. Materi Pembelajaran
Sistem penerangan
Pertemuan Ke-1 s.d. 24
1. Arus listrik (I) didefinisikan sebagai aliran elektron melalui penghantar tiap satuan waktu.
Arus listrik dinyatakan dalam satuan ampere dan diukur menggunakan amperemeter.
2. Tegangan listrik (V) adalah tekanan yang menyebabkan terjadinya aliran arus listrik pada
suatu penghantar. Tegangan listrik dinyatakan dalam satuan volt dan diukur menggunakan
voltmeter.
3. Tahanan listrik (R) diartikan sebagai segala sesuatu yang menghambat aliran arus listrik
dan memengaruhi besarnya arus listrik yang dapat mengalir. Tahanan listrik dinyatakan
dalam satuan Ω (ohm) dan diukur menggunakan ohmmeter.
4. Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus yang mengalir melalui suatu penghantar
berbanding lurus dengan beda potensial (tegangan) antara ujung-ujung penghantar,
asalkan suhu penghantar tetap.
5. Sifat yang dimiliki rangkaian seri, antara lain besarnya arus yang mengalir pada tiap
komponen sama, tahanan total merupakan jumlah dari seluruh tahanan pada rangkaian,
serta tegangan sumber sama dengan jumlah tegangan pada setiap bagian rangkaian.
6. Sifat yang dimiliki rangkaian paralel, antara lain besarnya arus sumber sama dengan
keseluruhan arus yang mengalir pada tiap komponen, kebalikan dari tahanan total sama
dengan jumlah dari kebalikan tahanan tiap-tiap komponen, serta tegangan pada tiap-tiap
komponen sama dengan tegangan sumber.
7. Sumber listrik pada sepeda motor umumnya adalah baterai. Akan tetapi, ada pula yang
menggunakan alternator yang menghasilkan arus bolak-balik (AC).
8. Sistem penerangan sangat diperlukan untuk keselamatan pengendara, khususnya di
malam hari serta untuk memberi isyarat/tanda pada kendaraan lainnya.
9. Lampu kepala (headlight) berfungsi untuk menerangi jalan pada malam hari. Ada dua tipe
lampu kepala, yaitu tipe sealed beam dan tipe semisealed beam. Keunggulan lampu tipe
semisealed beam adalah konstruksi lampunya dapat diganti dengan mudah dan cepat,
tanpa memerlukan penggantian secara keseluruhan apabila bola lampunya terbakar atau
putus.
10. Perawatan berkala pada sistem penerangan bertujuan untuk mengantisipasi
terjadinya kerusakan yang berat. Selain itu, perawatan juga berguna untuk
memperpanjang masa pakai dari komponen-komponen sistem penerangan.
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri
F. Penilaian
1. Teknik/jenis : kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Bentuk instrumen: pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
3. Pedoman penskoran :
Penilaian Sikap
Aspek yang Teknik Waktu Instrumen
No. Keterangan
Dinilai Penilaian Penilaian Penilaian
1. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
2. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
3. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
1. Mendeskripsikan Tes Uraian 1. Jelaskan fungsi sistem
komponen elektronik tertulis kelistrikan bagi unit
pada sistem kelistrikan kendaraan!
B. Materi Pembelajaran
Sistem instrumentasi dan sistem sinyal
Pertemuan Ke-25 s.d. 48
1. Sistem instrumentasi adalah perlengkapan sepeda motor berupa alat ukur atau penunjuk
yang memberikan informasi kepada pengendara tentang keadaan sepeda motor tersebut.
2. Komponen-komponen sistem instrumentasi di antaranya speedometer, odometer, indikator
lampu jauh, indikator lampu tanda belok/sein, indikator penunjuk posisi gigi netral, indikator
bahan bakar, indikator peringatan kerusakan, dan tachometer.
3. Speedometer berfungsi untuk memberi informasi tentang kelajuan kendaraan (dalam hal
ini sepeda motor) kepada pengendara.
4. MIL (Malfunction Indicator Lamp) adalah isyarat untuk memberikan peringatan tentang
terjadinya kegagalan fungsi/kerusakan fungsi sensor dan sparepart yang ada pada sistem
injeksi sepeda motor PGM-FI.
5. Tachometer digunakan untuk menunjukkan besarnya kecepatan putaran mesin per menit
(rpm-rotation per minutes) pada sepeda motor.
6. Sistem sinyal (sistem tanda/pemberi isyarat) merupakan bagian dari sistem kelistrikan
sepeda motor yang berfungsi sebagai pemberi isyarat/tanda bagi pengendara maupun
orang lain baik berupa cahaya maupun berupa bunyi.
7. Komponen-komponen sistem kelistrikan sinyal, antara lain lampu rem, lampu tanda belok
(sein), klakson, dan lampu hazard (tanda bahaya). Lampu rem berfungsi untuk
memberikan isyarat bahwa sepeda motor di depannya sedang melakukan pengereman
sehingga tidak terjadi benturan. Lampu tanda belok/sein berfungsi untuk memberikan
isyarat kepada kendaraan yang ada di depan, belakang, ataupun di sisinya bahwa sepeda
motor tersebut akan berbelok ke kiri atau kanan atau pindah jalur. Klakson digunakan
untuk memberi isyarat kepada pengendara lain ketika hendak mendahului, meminta ruang
jalan, atau agar pengendara lain berhati-hati.
8. Sistem instrumentasi dan sinyal pada kendaraan bermotor hendaknya dirawat secara rutin
sehingga dapat bekerja secara optimal dan memiliki masa penggunaan yang panjang.
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri
F. Penilaian
1. Teknik/jenis : kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Bentuk instrumen: pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
3. Pedoman penskoran :
Penilaian Sikap
Aspek yang Teknik Waktu Instrumen
No. Keterangan
Dinilai Penilaian Penilaian Penilaian
1. Disiplin Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
2. Kreatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
3. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Teknik Bentuk
Indikator Pencapaian
Penilaia Penilaia Instrumen
Kompetensi
n n
1.Memahami prinsip kerja Tes Uraian 1. Apakah yang dimaksud
sistem instrumen dan sistem instrumentasi?
tertulis
sinyal Jelaskan!
2.Merawat berkala sistem 2. Jelaskan prinsip kerja lampu
instrumen dan sinyal rem!
3.Mengidentifikasi komponen 3. Jelaskan fungsi flasher pada
pada sistem instrumen dan
A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat mengidentifikasi komponen sistem starter
- Peserta didik dapat mengidentifikasi pembagian sistem starter
- Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor yang harus dipenuhi sistem starter
- Peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja sistem starter mekanik
- Peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja sistem starter elektrik
- Peserta didik dapat melakukan perawatan secara berkala sistem starter sesuai dengan
SOP
Karakter peserta didik yang diharapkan:
- Disiplin, kerja keras, kreatif, dan tanggung jawab
B. Materi Pembelajaran
Sistem starter
Pertemuan Ke-49 s.d. 72
1. Sistem starter merupakan salah satu bagian dari kendaraan bermotor yang berfungsi
untuk memberikan tenaga putar bagi mesin untuk memulai siklus kerja mesin.
2. Secara umum, sistem starter pada sepeda motor dapat dibedakan menjadi dua, yakni
sistem starter mekanik/manual dan sistem starter elektrik.
3. Sistem starter mekanik (kick starter), merupakan sistem starter dengan menggunakan
tuas/engkol, dan dihubungkan ke poros engkol melalui serangkaian mekanisme poros,
pegas, dan roda gigi penghubung. Sistem starter tipe ini dioperasikan secara manual.
Untuk dapat menghidupkan mesin, maka kita perlu mengoperasikan sistem starter dengan
cara menekan/menginjak tuas/memutar poros engkol starter sampai mesin hidup.
4. Sistem starter elektrik pada umumnya menggunakan motor listrik, yang
dipasangkan/dihubungkan dengan poros engkol menggunakan perantara roda gigi
maupun rantai. Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai. Pada sistem starter ini,
motor starter harus dapat menghasilkan momen besar dari tenaga kecil yang tersedia
pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan adalah konstruksi motor starter harus
sekecil mungkin. Kebanyakan sistem starter menggunakan motor seri arus searah (DC).
5. Berdasarkan konstruksinya, sistem starter mekanik dibedakan menjadi dua, yakni primary
starter dan conventional starter.
6. Perawatan sistem starter mekanik dapat dilakukan dengan memeriksa komponen-
komponennya seperti berikut.
a. Melakukan pemeriksaan terhadap gigi-gigi tuas/engkol starter dari keausan/kerusakan.
b. Melakukan pemeriksaan terhadap poros (spindle) kick starter dari kebengkokan, serta
keausan pada alur gigi-giginya.
c. Melakukan pemeriksaan terhadap pegas gesek ratchet dari keausan/kerusakan.
d. Melakukan pemeriksaan terhadap circlip dan washer dari keausan/kerusakan.
e. Melakukan pemeriksaan terhadap gigi-gigi ratchet dari keausan/kerusakan.
f. Melakukan pemeriksaan terhadap pegas pengembali dari keausan/kerusakan.
7. Hubungan antara arah arus, arah garis gaya magnet, dan arah gaya dorong pada
penghantar merujuk pada aturan/kaidah tangan kiri Fleming. Saat arah arus yang masuk
kebalikan dengan arah arus yang keluar, sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga
saling berlawanan. Oleh karena itu, penghantar akan berputar saat arus tersebut mengalir.
Untuk membuat penghantar tetap berputar, maka digunakan komutator dan sikat (brush).
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri
F. Penilaian
1. Teknik/jenis : kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Bentuk instrumen: pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
3. Pedoman penskoran :
Penilaian Sikap
Aspek yang Teknik Waktu Instrumen
No. Keterangan
Dinilai Penilaian Penilaian Penilaian
1. Disiplin Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
2. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
2. Kreatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
3. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen
A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat mengidentifikasi syarat-syarat sistem pengapian
- Peserta didik dapat mengidentifikasi komponen sistem pengapian konvensional
- Peserta didik dapat mengidentifikasi komponen sistem pengapian elektronik
- Peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja sistem pengapian konvensional
- Peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja sistem pengapian elektronik
- Peserta didik dapat melakukan perawatan berkala terhadap sistem pengapian
konvensional
- Peserta didik dapat melakukan perawatan berkala terhadap sistem pengapian elektronik
Karakter peserta didik yang diharapkan:
- Komunikatif, kreatif, tanggung jawab, dan tekun
B. Materi Pembelajaran
Sistem pengapian
Pertemuan Ke-73 s.d. 96
1. Sistem pengapian adalah suatu sistem yang ada dalam setiap motor bensin. Sistem
pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api busi pada saat yang tepat dan
untuk membakar campuran bahan bakar, serta udara di dalam silinder.
2. Sistem pengapian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangkitan tenaga
(daya) yang dihasilkan oleh suatu mesin bensin. Apabila sistem pengapian tidak bekerja
dengan baik dan tepat, maka kelancaran proses pembakaran campuran bahan bakar dan
udara di dalam ruang bakar akan terganggu sehingga tenaga yang dihasilkan oleh mesin
berkurang.
3. Komponen sistem pengapian konvensional, yaitu sumber tegangan (alternator atau
baterai), kunci kontak, kumparan pengapian, kontak platina, nok platina, kondensor, dan
busi.
4. Kondensor berfungsi untuk mempercepat proses hilangnya kemagnetan pada inti
kumparan dengan menyimpan tegangan induksi diri dari kumparan primer, sehingga
mencegah loncatan bunga api pada platina.
5. Berdasarkan sumber arusnya, sistem pengapian dibedakan menjadi dua, yakni sistem
pengapian dengan sumber arus AC dan sistem pengapian dengan sumber arus DC.
6. Sistem pengapian dengan sumber arus AC, magnet yang dipakai sepeda motor biasanya
juga berfungsi sebagai roda daya (flywheel). Oleh karena itu, disebut magnet roda daya
atau flywheel magnet. Rotor mempunyai magnet dan ditempatkan pada poros engkol
(crankshaft). Apabila rotor berputar, maka arah dari fluks magnet akan berubah,
sehingga dihasilkan arus listrik. Hal ini disebut induksi elektromagnet. Arus listrik yang
dihasilkan sistem ini adalah arus listrik bolak-balik (AC/Alternating Current), sehingga
sistem pengapiannya termasuk sistem pengapian AC.
7. Sistem pengapian dengan sumber arus DC dapat diperoleh dari baterai yang merupakan
sumber arus DC murni. Baterai adalah alat elektrokimia yang dibuat untuk menyuplai listrik
ke komponen sistem kelistrikan. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang
dikeluarkan bila diperlukan dan menyuplainya ke masing-masing sistem kelistrikan yang
memerlukannya. Adapun kelebihan baterai sebagai sumber arus, di antaranya
menghasilkan arus yang stabil, dapat diisi ulang, dan arus yang dihasilkan adalah arus DC
murni. Meskipun demikian, sumber arus baterai juga memiliki kelemahan, yaitu baterai
harus selalu dalam keadaan terisi penuh (dalam kondisi baik).
8. Sistem pengapian berkembang menjadi dua sistem, yaitu sistem pengapian konvensional
(sistem pengapian platina) dan sistem pengapian elektronik.
9. Sistem pengapian konvensional (sistem pengapian platina) menggunakan gerakan
mekanik kontak platina untuk menghubungkan dan memutuskan arus primer. Sistem
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri
F. Penilaian
1. Teknik/jenis : kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
B. Materi Pembelajaran
Sistem pengisian
Pertemuan Ke-97 s.d. 112
1. Sistem pengisian pada sepeda motor memiliki fungsi utama sebagai berikut.
a. Sebagai penyedia energi listrik untuk seluruh kebutuhan listrik sepeda motor saat
mesin hidup.
b. Memberikan energi listrik untuk mengisi baterai agar baterai selalu terisi penuh dan
siap pakai.
c. Untuk menghidupkan beban listrik saat mesin mati.
2. Sistem pengisian bekerja saat magnet pada sepeda motor berputar karena menerima
putaran dari crankshaft. Gaya magnet ini akan memotong alternator pengisian, sehingga
menimbulkan arus listrik. Listrik yang dihasilkan akan dialirkan ke regulator untuk diatur
tegangannya sebelum dialirkan ke komponen listrik yang membutuhkan. Kelebihan listrik
dialirkan ke baterai untuk charger baterai.
3. Tiga komponen penting pada sistem pengisian, yaitu alternator, regulator (rectifier), dan
baterai.
4. Rectifier pada sistem pengisian sepeda motor, berfungsi sebagai pengatur/pembatas
(regulator) arus listrik dan tegangan pengisian yang masuk ke baterai maupun ke lampu-
lampu pada saat tegangan baterai sudah penuh maupun pada putaran tinggi.
5. Sumber tegangan yang digunakan pada sistem pengisian adalah generator. Generator
yang dipakai pada sistem pengisian sepeda motor dibedakan menjadi dua, yaitu generator
arus listrik searah (DC), dan generator arus bolak-balik (AC).
6. Baterai berfungsi menyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh sistem pengisian.
7. Proses elektrokimia pada baterai terisi penuh (pengisian), baterai dalam keadaan dipakai,
dan baterai dalam keadaan kosong dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Baterai terisi penuh
Baterai berisi larutan elektrolit asam sulfat dan sudah dalam keadaan diberi arus
penuh. Pada temperatur 20oC, berat jenis air baterai adalah 1,285 kg/L. Pada
keadaan ini, bahan aktif pelat positif adalah timbal oksida (PbO 2) yang berwarna
cokelat, sedangkan pelat negatifnya adalah lempeng timbal (Pb) yang berwarna abu-
abu.
b. Baterai dalam keadaan dipakai/dibebani
Oksigen (O2) yang berada pada pelat positif bereaksi dengan hidrogen (H2) dan
membentuk air (H2O). Pada waktu yang bersamaan, timbal (Pb) pada pelat positif
bereaksi dengan sisa asam (SO42-) menjadi timbal(II) sulfat (PbSO4). Pelat negatif
juga bereaksi dengan sisa asam (SO42-)menjadi timbal(II) sulfat (PbSO4).
c. Baterai dalam keadaan kosong
Bila reaksi berlangsung terus-menerus, maka arus listrik akan habis. Asam sulfat
(H2SO4) terbagi menjadi dua bagian, satu bagian membentuk air (H 2O) dan bagian
lain bereaksi dengan bahan pelat dan membentuk timbal(II) sulfat (PbSO 4). Berat
jenis elektrolit menurun menjadi 1,08 kg/L.
F. Penilaian
1. Teknik/jenis : kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Bentuk instrumen: pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
3. Pedoman penskoran :
Penilaian Sikap
Aspek yang Teknik Waktu Instrumen
No. Keterangan
Dinilai Penilaian Penilaian Penilaian
1. Disiplin Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
2. Kerja Keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
3. Kreatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
4. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat mengidentifikasi komponen-komponen pada sistem pengamanan
- Peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja sistem pengamanan
- Peserta didik dapat melakukan perawatan berkala sistem pengamanan sesuai dengan
SOP
Karakter peserta didik yang diharapkan:
- Disiplin, kerja keras, kreatif, dan tanggung jawab
B. Materi Pembelajaran
Sistem pengamanan
Pertemuan Ke-113 s.d. 128
1. Beberapa komponen yang dapat digunakan untuk membuat sistem pengaman pada
sepeda motor sebagai berikut.
a. Power supply, berfungsi sebagai sumber tegangan dalam rangkaian. Semua
rangkaian elektronika membutuhkan sumber tegangan DC (Direct Current) untuk
beroperasi. Power supply yang digunakan dalam rangkaian ini adalah baterai. Pada
sepeda motor, baterai yang digunakan memiliki tegangan 6 volt atau 12 volt.
b. IC regulator mempunyai fungsi untuk menstabilkan tegangan yang DC.
c. Relay adalah sebuah sakelar automekanik. Relay terdiri dari kumparan yang dapat
menimbulkan medan magnet jika dialiri arus dan akan menarik beberapa kontaknya.
Relay adalah elektrikal switch yang memiliki dua kondisi, yaitu on dan off (terbuka dan
tertutup), dan dikontrol dengan rangkaian lainnya.
d. Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus
listrik dengan memproduksi penurunan tegangan di antara kedua salurannya sesuai dengan
arus yang mengalirinya.
e. Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari dua buah pelat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik.
f. Kunci kontak berfungsi sebagai sakelar utama untuk menghubung dan memutus (on-off)
rangkaian kelistrikan sepeda motor.
g. Relay starter merupakan relay utama sistem starter. Komponen ini berfungsi untuk
mengurangi rugi tegangan yang disalurkan dari baterai ke motor starter.
h. Sakelar starter (starter switch) berfungsi sebagai sakelar yang bekerja pada saat
kunci kontak pada posisi on.
2. Sistem pengaman pada scooter dirancang untuk mencegah scooter jalan sendiri bila
pengendara memutar gas saat akan menghidupkan (menstarter) mesin. Dengan sistem
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri
F. Penilaian
1. Teknik/jenis : kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Bentuk instrumen: pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
3. Pedoman penskoran :
Penilaian Sikap
Aspek yang Teknik Waktu Instrumen
No. Keterangan
Dinilai Penilaian Penilaian Penilaian
1. Disiplin Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
2. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
3. Kreatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
4. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Teknik Bentuk
Indikator Pencapaian
Penilaia Penilaia Instrumen
Kompetensi
n n
1.Mengidentifikasi Tes Uraian 1.Apakah perbedaan antara
komponen-komponen tertulis magnetic switch dengan starter
pada sistem pengamanan switch?
2.Menjelaskan prinsip kerja 2.Jelaskan rancangan sistem
sistem pengamanan pengaman pada sepeda motor
3.Melakukan perawatan selain scooter!
berkala sistem 3.Jelaskan permasalahan yang
pengamanan sesuai timbul karena kotornya
dengan SOP permukaan kontak!
A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat mengidentifikasi komponen-komponen dan sensor sistem injeksi
- Peserta didik dapat mendeskripsikan sistem penginjeksian pada sepeda motor
- Peserta didik dapat melakukan perawatan secara berkala kontrol injeksi sesuai dengan
SOP
Karakter peserta didik yang diharapkan:
- Disiplin, kerja keras, kreatif, dan tanggung jawab
B. Materi Pembelajaran
Sistem kontrol injeksi
Pertemuan Ke-129 s.d. 144
1. Sistem injeksi merupakan suatu metode pencampuran bahan bakar dengan udara pada
kendaraan bermotor untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna. Injeksi
membutuhkan perangkat bernama injektor, yang bertugas menyuplai campuran bahan bakar
dengan udara.
2. Sistem injeksi ini sebenarnya ditopang beberapa komponen atau peranti dan alat sensor
sebagai pengatur kinerja tiap peranti tersebut. Beberapa komponen dan sensor yang
terdapat dalam sistem injeksi sebagai berikut.
a. Fuel pump berfungsi untuk memompa bahan bakar yang akan diteruskan ke injektor
melalui slang.
b. ECM (Engine Control Module) disebut juga prosessor atau ECU. Sistem ini memiliki
fungsi untuk mengatur waktu pengapian, yaitu pengatur waktu kapan injektor akan
menyemprotkan bahan bakar, mengatur campuran udara dan bahan bakar yang ideal
yang sesuai dengan temperatur mesin, bahkan sampai hasil sisa pembakaran
komponen tersebut selalu mendapatkan laporan dari sensor yang lainnya untuk
memberikan yang terbaik untuk mesin.
c. Sensor CKP (Crankshaft Position) memiliki fungsi untuk mendeteksi keberadaan poros
engkol, yakni di mana sensor tersebut selalu mengirimkan sinyal ke ECM, kemudian
ECM menentukan kapan waktunya bahan bakar diinjeksikan melalui komponen
injektor.
d. Thottle body di dalamnya terdapat tiga sensor, yakni sensor MAP, sensor TP, dan
sensor IAT.
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri
2. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dan mendiskusikan jawaban
atas pertanyaan yang sudah disusun dan mengerjakan Latihan dan Kegiatan di buku
Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor XI dan mencari sumber belajar lain
3. Guru dapat menyediakan sumber belajar buku Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor XI
dan referensi lain
4. Guru dapat menjadi sumber belajar bagi peserta didik dengan memberikan konfirmasi
atas jawaban peserta didik, atau menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok
5. Guru dapat menunjukkan sumber belajar lain yang dapat dijadikan referensi untuk
menjawab pertanyaan
Mengasosiasi:
1. Guru membimbing peserta didik untuk menganalisis cara perawatan sistem kontrol injeksi
dalam masalah sehari-hari
2. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi
yang sudah diperoleh sebelumnya
3. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
Mengomunikasikan:
1. Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran, apa yang telah dipelajari,
keterampilan atau materi yang masih perlu ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru
yang ditemukan berdasarkan apa yang dipelajari mengenai cara perawatan sistem kontrol
injeksi
2. Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengonfirmasi,
sanggahan dan alasan, tambahan informasi, atau melengkapi informasi ataupun
tanggapan lainnya
3. Membuat rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
Penutup (30 Menit)
1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab
klasikal dan mendorong peserta didik untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan
2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang
telah dilakukan
F. Penilaian
1. Teknik/jenis : kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio
2. Bentuk instrumen: pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap
3. Pedoman penskoran :
Penilaian Sikap
Aspek yang Teknik Waktu Instrumen
No. Keterangan
Dinilai Penilaian Penilaian Penilaian
1. Disiplin Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
2. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
3. Kreatif Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
4. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar
pengamatan
Keterangan:
1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Teknik Bentuk
Indikator Pencapaian
Penilaia Penilaia Instrumen
Kompetensi
n n
1. Mengidentifikasi Tes Uraian 1. Apakah fungsi dari MIL?
komponen-komponen
tertulis 2. Apakah perbedaan antara
dan sensor sistem injeksi
2. Mendeskripsikan sistem multi point injection dengan
penginjeksian pada indirect injection?
sepeda motor
3. Sebutkan kelemahan pada
3. Melakukan perawatan