Anda di halaman 1dari 15

1

SUMBER DAN METODE


PEMBIAYAAN INTERNASIONAL
TIM : MKI, FEB UEU

Setiap transaksi ekonomi dan keuangan internasional, terutama yang


meliputi perdagangan (ekspor dan impor barang ataupun jasa) dan investasi
(ekspor dan impor modal), biasanya selalu diikuti dengan masalah (1)
sistem pembiayaan dan (2) sistem pembayaran internasional.

Pada umumnya sumber-sumber pembiayaan dalam transaksi bisnis


internasional terdiri atas sebagai berikut :
a. Sumber dana sendiri dari pembeli / importir
b. Sumber dana berupa kredit dari penjual / eksportir
c. Sumber dana dari pihak ketiga, terutama dari lembaga keuangan bank
dan nonbank
Sumber dana tersebut di atas umumnya disalurkan melalui metode
pembiayaan berikut :
A. Account receivable financing
B. Banker’s Acceptance
C. Short Term Bank Loan
D. Counter trade
E. Factoring
F. Forfaiting
G. Leasing
H. LONG –TERM FINANCING
2

A. ACCOUNT RECEIVABLE FINANCING

Account receivable financing adalah suatu metode pembiayaan yang


diberikan oleh bank kepada eksportir berdasarkan credit-worthiness yang
diberikan eksportir kepada pembeli / importirnya.

Pembayaran yang dilakukan oleh importir di luar negeri langsung


ditransfer ke dalam account receivable financing. Dalam hal importir gagal
membayar dengan alasan apapun, maka eksportir tetap bertanggungjawab
untuk mengembalikan kreditnya kepada bank. Jangka waktu Account
receivable financing ini biasanya berkisar dari satu hingga enam bulan.

B. BANKER’S ACCEPTANCE

Banker’s acceptance adalah suatu metode pembiayaan yang dilakukan


dengan bill of exchange atau time draft yang wajib di bayar oleh bank
setelah jatuh tempo (maturity).

Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah sebagai


berikut .
1. Importir melalui banknya membuka L/C yang ditujukan kepada
eksportir/penjual.
2. Berdasarkan L/C yang diterimanya, eksportir akan menerbitkan time
draft yang akan disampaikannya bersama-sama shipping document
lainnya (B/L dan lain – lain) kepada bank ditempatnya berada.
3. Bank eksportir akan mengirimkan time draft dan shipping document
tersebut kepada bank importir yang aka menerbitkan banker’s
acceptance.
3

4. Bila eksportir ingin menguangkan banker’s acceptance tersebut sebelum


jatuh tempo, maka eksportir dapat meminta bank untuk menjual
banker’s acceptance tersebut dengan harga discount di pasar uang
(money market).

C. SHORT TERM BANK LOAN

Metode pembiayaan ini diberikan oleh bank atas dasar banker’s


acceptance yang diterbitkan untuk modal kerja dan pembelian inventory
dalam bentuk pinjaman jangka pendek.

D. COUNTER TRADE (IMBAL DAGANG)

Metode pembiayaan ini dilakukan dengan cara pertukaran barang


dengan barang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Metode ini
banyak dilakukan oleh negara sedang berkembang dengan negara sosialis
yang mengalami kesulitan devisa dan pemasaran produknya di pasar
internasional. Menurut perkiraan, sejak 1985 metode pembiayaan dengan
counter trade semakin banyak dipergunakan dan saat ini mencapai sekitar
30% dari pembiayaan bisnis internasional dunia (Dick Francis, 1987:1)
Variasi dari metode counter trade ini adalah sebagai berikut.

1. Barter
Barter adalah suatu metode pembiayaan dengan cara pertukaran barang
dengan barang secara langsung antara dua negara atau perusahaan
dengan kekmungkinan bahwa harga salah satu barang tidak normal
(dapat lebih rendah atau lebih tinggi) karena posisi tawar menawar
(bargaining position) salah satu pihak kurang baik atau lebih baik.
4

Contoh :
 Barter pesawat Mirage 2000 buatan Prancis dengan minyak Irak
sewaktu Perang Irak-Iran tahun 1980.
 Barter senjata antara PRRI/PERMESTA dengan pedagang di
Singapura pada waktu pemberontakan PRRI/PERMESTA tahun
1957/1958.

2. Counter Purchase (Imbal Beli)


Suatu metode pembiayaan dengan cara pertukaran barang dengan
barang secara langsung dengan harga yang normal karena bargaining
position kedua belah pihak seimbang.
Contoh :
 Counter purchase pesawat CN 235 IPTN dengan beras dari Thailand
 Counter purchase pesawat CN 235 IPTN dengan mobil Proton Saga
dari Malaysia
 Counter purchase Sukhoi 29 dengan CPO

3. Buy Back
Suatu metode pembiayaan dengan cara membiayai pembelian suatu
barang dengan produk yang dihasilkan dari barang yang dibeli tersebut.
Contoh :
 Pembangunan pabrik alumunium (PT Inalum) di Tanjung Balai
Asahan dengan pembiayaan dari Jepang yang dibayar dengan
alumunium yang dihasilkan oleh pabrik tersebut.
 Pembiayaan untuk pembelian mesin jahit oleh RRC dari Jepang yang
dilakukan dengan produk pakaian yang dihasilkan dari mesin jahit
tersebut.
5

 Pembiayaan pembangunan proyek gas di Siberia (Rusia) oleh negara-


negara Eropa Barat yang dilakukan dengan gas yang dihasilkan dan
dialirkan ke Eropa Barat.

4. Switch Trading
Suatu metode pembiayaan dalam bisnis internasional yang dilakukan
dengan cara pertukaran barang dengan barang antara pembeli dan
penjual melalui pihak ketiga.
Contoh :
Perusahaan Indonesia membeli bus Ikarus dari Hongaria yang dibiayai
dengan cara mengirim tekstil ke Hongaria. Namun, karena Hongaria
tidak bersedia menerima tekstil dari Indonesia, maka dicari pihak ketiga
yang bersedia menerima tekstil tersebut, misalnya perusahaan dari
Yunani sehingga pembiayaan bisnis tersebut dapat tetap tersedia.

5. Off – Set
Suatu metode pembiayaan yang mengaitkan pertukarang barang antara
dua pihak dengan transfer teknologi.
Contoh :
Pembelian pesawat F –16 Amerika oleh Indonesia yang pembiayannya
dikaitkan dengan transfer teknologi dari bagian ekor pesawat tersebut
yang dibuat oleh IPTN Bandung.

E. FACTORING (ANJAK PIUTANG)

Factoring yang disebut juga sebagai anjak piutang merupakan suatu


system pembiayaan yang diperoleh eksportir dengan cara menjual account
6

receivable-nya dengan discount tertentu kepada suatu lembaga keuangan


atau commercial finance company yang disebut sebagai factor broker di
tempat eksportir berada. Kemudian, factor broker dari eksportir ini dapat
menjual account receivable kepada factor broker lain ditempat importir
dengan discount tertentu pula.
Beberapa keuntungan sistem factoring ini bagi eksportir adalah sebagai
berikut.
 Dengan menjual account receivable-nya berarti eksportir tidak perlu lagi
terlibat dan memonitor administrasi account receivable-nya.
 Eksportir segera mendapat pembayaran sehingga dapat memperbaiki
cash flow-nya.

F. FORFAITING

Metode ini umumnya digunakan untuk pembiayaan pembelian barang


modal yang cukup mahal (dapat sampai lebih dari $ 500.000,-) yang
dilakukan importir dengan jalan mengeluarkan promissory notes kepada
eksportir. Kemudian promissory notes ini dijual lagi kepada forfeiting bank
atau financial institution lainnya. Metode forfaiting transaction ini biasanya
dilakukan dengan suatu jaminan (bank guarantee) atau L/C yang diterbitkan
oleh bank importir.

G. LEASING

Leasing merupakan suatu kegiatan pembiayaan dalam bentuk


penyediaan barang modal (capital goods), baik secara sewa guna usaha
dengan hak opsi (finance lease) maupun tanpa hak opsi (operating lease),
untuk digunakan lessee (penyewa) selama jangka waktu tertentu dengan
7

pembayaran secara berkala (SK MenKeu. No. 1169/LMK.01/ 1999 tentang


Kegiatan Sewa Guna Usaha).

Dengan cara financial lease, maka pada akhir periode kontrak, lessee
(penyewa) akan mempunyai hak opsi untuk memiliki barang modal yang
dikontraknya. Sedangkan cara operating lease, maka lessee (penyewa)
hanya mempunyai hak pakai sampai akhir kontrak dan barang modal yang
disewa dikembalikan kepada lessor.

Manfaat utama dari metode leasing adalah bahwa lessee dapat memiliki
modal kerja (working capital) yang memadai karena tidak harus
menggunakan dana yang besar untuk penyediaan barang modal.
Penggunaan cara leasing ini merupakan salah satu alternatif pembiayaan
investasi disamping dengan cara membeli, khususnya untuk barang modal
yang harganya tinggi, misalnya alat-alat berat seperti traktor, bulldozer dan
lain - lain. Dalam hal leasing dilakukan dengan valas tertentu maka biaya
leasing harus memperhitungkan kemungkinan fluktuasi kurs valas yang
digunakan dalam kontrak leasing.

H. LONG –TERM FINANCING

Keputusan pembiayaan jangka panjang dengan menerbitkan bonds


(obligasi) yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara akan ditentukan
oleh tingkat bunga dan perubahan nilai tukar atau kurs valas yang
digunakan. Sebagai gambaran bagaimana pengaruh tingkat bunga dan
perubahan nilai tukar atau kurs valas terhadap pembiayaan jangka panjang
dapat ditunjukan pada contoh dibawah ini.
8

Misalnya sebuah perusahaan MNC USA yang memerlukan dana pinjaman


sebesar $.1.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun, menerbitkan bond dalam
USD dan SGD dengan alternative sebagai berikut :
1. USD – Bond dengan tingkat bunga 14%
2. SGD – Bond dengan tingkat bunga 10%

Tabel 14.1
Skenario Kurs Tengah

Skenario
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Kurs Tengah
STABIL USD. 0,50/SGD USD. 0,50/SGD USD. 0,50/SGD
APRESIASI USD. 0,55/SGD USD. 0,60/SGD USD. 0,65/SGD
DEPRESIASI USD. 0,48/SGD USD. 0,46/SGD USD. 0,40/SGD

Berdasarkan skenario kurs tengah yang stabil (USD. 0,50/SGD), maka


pada tabel 14.2 dapat diketahui perbandingan biaya modal untuk USD- Bond
(USD. 1.000.000) dan SGD-Bond (SGD. 2.000.000) sebagai berikut.

Tabel 14.2
Perbandingan Biaya Modal untuk USD-Bond & SGD-Bond

Alternatif Biaya Modal


Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Financing Tahunan

Biaya Modal
USD-Bond U$140.000 U$140.000 U$1.140.000 14,00%
Biaya Modal
S$200.000 S$200.000 S$2.200.000 10,00%
SGD–Bond
FX Rate U$.0,50/S$ U$.0,50/S$ U$.0,50/S$ -
Biaya Modal
Dalam U$ U$100.000 U$100.000 U$1.100.000 10,00%

Dengan skenario apresiasi SGD, maka dapat dilihat bagaimana


pengaruhnya terhadap cost of capital pada tabel 14.3 dibawah ini.
9

Tabel 14.3
Pengaruh Apresiasi SGD terhadap Cost of Capital

Alternatif Biaya Modal


Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Financing Tahunan

Biaya Modal
S$200.000 S$200.000 S$2.200.000 10,00%
SGD–Bond
FX Rate U$.0,55/S$ U$.0,60/S$ U$.0,65/S$ -
Biaya Modal
Dalam U$ U$110.000 U$120.000 U$1.430.000 22,00%

Dengan skenario depresiasi SGD, dapat dilihat bagaimana pengaruhnya


terhadap cost of capital pada tabel 14.4 dibawah ini.

Tabel 14.4
Pengaruh Depresiasi SGD terhadap Cost of Capital
Alternatif Biaya Modal
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Financing Tahunan
Biaya Modal
SGD –Bond S$200.000 S$200.000 S$2.200.000 10,00%

FX Rate U$.0,48/S$ U$.0,46/S$ U$.0,40/S$ -


Biaya Modal
Dalam U$ U$ 96.000 U$ 92.000 U$ 880.000 2,27%

Selanjutnya pada tabel 14.5 dapat dilihat rekapitulasi bagaimana


pengaruh fluktuasi kurs terhadap cost of capital atau biaya modal dalam
valas.
10

Tabel 14.5
Rekapitulasi Pengaruh Fluktuasi Kurs terhadap Cost of Capital
Skenario Biaya Modal
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
FX Rate Tahunan
SGD Stabil U$100.000 U$100.000 U$100.000 10.00%

SGD Apresiasi U$110.000 U$110.000 U$1.430.000 22,00%

SGD Depresiasi U$ 96.000 U$ 92.000 U$ 880.000 2,27%

Dari hasil perhitungan pada tabel 14.5 diatas dapat diketahui bahwa
cost of capital akan semakin meningkat bila valas yang digunakan (SGD)
mengalami apresiasi dan sebaliknya akan menurun bila valas yang
digunakan (SGD) mengalami depresiasi.

PUSTAKA

Anderson, Torben Juul.1987. Currency and Interest Rate Hedging User’s


Guide to Options, Futures, Swaps and Forward Contracts. New York.
Prentice Hall
Appleyard, Dennis R. & Field, Alfred J. 1995. International Economics. USA :
Irwin

Ball, Donald A dan Wendel H. McCulloch, Jr. 1993. International Business


Introduction and Essentials. USA: Richard D.Irwin Inc.

Bishop, Paul dan Don Dixon. 1992. Foreign Exchange Handbook. Managing
Risk & Opportunity in Global Currency Market. USA: McGraw-Hill Inc.

Carbaugh, Robert J. 1992. International Economics. California: Wasdsworth


Publishing Company.

Czinkota, Michael R. Et al. 1994. International Business. USA: the Dryden


11

Press.

Daniels, John D. Dan Lee H Radebaugh. 1994. International Business


Environment and Operations. USA: Addison-Wesley Publishing.

Eitman, David K. Et al. 1995. Multinational Business Finance. USA: Addison-


Wesley Publishing.

Friedrich, Klaus. 1974. International Economics, Concept and Issues.


McGraw-Hill . International Edition.

Grabbe, J.Orlin. 1996. International Financial Market. USA: Prentice Hall


International Inc.

Hady, H. 1983. L’Asean en Deloppment Regional et International. Memoir


Pour le Dea, Universite De Paris Nord (Paris XIII).

_______. 1987 La Strategi Industrialisasi et La Politique du Commerce


Exterieur Dans Le Developpement De L’Indonesie. Thesis Du Doctorat,
Universite De Paris Nord (Paris III)

_______. 1993. Interaksi Strategi Industrialisasi dan Kebijakan Perdagangan


Luar Negeri dalam Pembangunan Indonesia. Orasi Ilmiah Dies Natalis
VII Universitas Darma Persada, Jakarta.

_______. 1995. Relevansi Keunggulan Komparatif Sebagai Salah Satu


Indikator Untuk Menghadapi Persaingan Global.

_______. 1996. Persaingan Liberalisasi dalam Era Globalisasi : Peluang dan


Tantangan Produk Agrobisnis. Paper Seminar Agrobisnis, di Cisarua-
Bogor.

_______. 1997. Valas untuk Manajer (Valas For Managers) Jakarta: Ghalia
Indonesia.
12

_______. 1998. Ekonomi Internasional Buku Kesatu. Teori dan Kebijakan


Perdagangan Internasional, Jakarta: Ghalia Indonesia

_______. 1999. Ekonomi Internasional Buku Kedua. Teori dan Kebijakan


Keuangan Internasional, Jakarta: Ghalia Indonesia

_______. 2004. Manajemen Bisnis Internasional, Teori dan Kebijakan,


Jakarta: Ghalia Indonesia

Husted, Steven dan Michael Melvin. 1990. International Economics. New


York: Harper & Row Publisher.

Hutabarat, Roseline. 1990. Transaksi Ekspor – Impor. Jakarta : Airlangga

International Monetary Fund. 1990. Balance of Payment Manual.


Washington D.C.

James, Harold. 1996. International Monetary Cooperation Since Bretton


Woods. USA.

Klein, Jean dan Bernard Marois. 1985. Gestion et Strategie Financieres


Internationales. Paris: Dunod Enterprise.

Krugman, Paul R. & Obstfeld, Maurice. 2000. International Economis, Theory


and Policy. New York, USA : Addison – Wesley Publishing Company

Levi, Maurice D. 1990. International Finance: The Market and Financial


Management of Multinational Business. Singapore: McGraw-Hill
Publishing Company. International Edition.

Levich, Richard M. 2001. International Financial Markets: Prices and Policies.


Second Edition. Singapore: McGraw-Hill International Edition.

Lindert, Peter H. 1991. International Economics. USA: Richard D.Irwin Inc.

Madura, Jeff. 2003. International Financial Management. USA: West


13

Publishing Company.

Melvin, Michael. 1985. International Money and Finance. New York: Harper
& Row Publishers.

Morin, Roland. 1985. Theorie des Grands Problemes Economiques


Contemporains. L’Intitut D’Etudes Publishing Company.

Punnet, Betty Jane dan David A.Ricks. 1992. International Business.


Belmont, California: Wadsworth Publishing Company.

Rodrigeus, Rita M. dan Carter E. Eugene. 1984. International Financial


Management. USA: Prentice Hall.

Ross, Stephen A., Westerfield, Randolph W., Jordan, Bradford D. 2003.


Fundamental of Corporate Finance. Published by McGraw-Hill/Irwin

Root, Franklin R. 1990. International Trade and Investment. USA:


Southwestern Publishing Co.

Rugman, Alan M. Et al. 1985. International Business, Firm, and Environment.


McGraw-Hill. International Edition.

Rugman, Alan. 2000. The End of Globalization. Random House Business


Books.

Salvatore, Dominick. 1993. International Economics. New York: MacMillan


Publishing Company.

Shapiro, Alan C. 1989. Multinational Financial Management. USA: Allyn and


Bacon.

Srivasta, R.M., 1994. International Strategic Management. Himalaya


Publishing House, Bombay India

Tourres, Marie-Aimee. 2004. Malaysia’s Crisis Management & Capital


14

Control. Internasional of Strategic & Internasional Studies, Malaysia

SOAL LATIHAN

1. Sebutkan macam – macam sumber pembiayaan yang umumnya


digunakan dalam transaksi bisnis internasional !

2. Jenis sumber pembiayaan manakah yang paling banyak di gunakan.


Jelaskan!

3. Sebutkan metode pembiayaan dalam transaksi bisnis internasional !

4. Apakah yang dimaksudkan dengan counter trade ?

5. Sebutkan pelaku utama dari counter trade tersebut dan jelaskan


alasannya !

6. Sebutkan macam – macam counter trade tersebut !

7. Apakah yang dimaksudkan dengan counter purchase ?

8. Apakah counter purchase merugikan secara ekonomi ? Jelaskan!


15

9. Apakah yang dimaksudkan dengan leasing? Jelaskan manfaat leasing


bagi perusahaan !

10. Sebuah US Company memerlukan pinjaman sebesar USD. 10 juta. Bunga


USD - bond untuk 4 tahun sebesar 12% per tahun. Sedangkan bunga
SGD – bond untuk 4 tahun sebesar 7% per tahun. Spot Rate USD.
0,50/SGD. Perkiraan FSR sebagai berikut.
Tahun 1 USD. 0,52/SGD
Tahun 2 USD. 0,56/SGD
Tahun 3 USD. 0,58/SGD
Tahun 4 USD. 0,53/SGD

Berdasarkan data diatas saudara diminta untuk :


a. Menentukan berapa expected cost of financing dalam SGD bond.
b. Apakah lebih baik menerbitkan USD – bond atau SGD – bond ?

Anda mungkin juga menyukai