Anda di halaman 1dari 7

SUMBER PEMBIAYAAN INTERNASIONAL

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan Internasional

Dosen Pengampu:

Enggar Widianingrum, SE, MM

Disusun oleh:

Kelompok 1

Renna Yunita (64210337)

Nabila Tri Wardhani (64210953)

Anastasya (64211424)

Nova Amelia (64211425)

Kelas: 64.4B.04

Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Bina Sarana Informatika

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Hubungan antara perdagangan internasional dan pembiayaan perdagangan sangat erat


karena umumnya setiap transaksi perdagangan akan diikuti oleh pembiayaan atau
pembayaran. Perdagangan internasional adalah sistem perdagangan dimana penduduk suatu
negara melakukan transaksi dengan negara lain, baik untuk kepentingan pribadi maupun
kepentingan negara. Banyak negara maju yang menerapkan perdagangan internasional karena
dapat meningkatkan pendapatan domestik.

Perdagangan internasional dengan pembiayaan perdagangan mendorong kemajuan


dalam bidang industrialisasi, seperti kemajuan dalam transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional. Hal ini juga terkait dengan kegiatan ekspor dan impor dalam
pengiriman barang yang telah disepakati dalam transaksi perdagangan internasional. Dalam
perdagangan internasional, ada metode atau sistem pembiayaan perdagangan yang digunakan
untuk menyelesaikan transaksi perdagangan internasional.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sumber pembiayaan internasional ?

2. Apa yang dimaksud dengan sistem pembayaran internasional ?

C. Maksud dan tujuan

1. Mengetahui pengertian sumber pembiayaan internasional.

2. Mengetahui metode-metode dalam pembiayaan internasional.

3. Mengetahui pengertian pembayaran internasional.

4. Mengetahui sistem pembayaran internasional.

https://www.coursehero.com/file/73063860/International-Financing-And-Paymentdocx/
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sumber dan Metode Pembiayaan Internasional

Pembiayaan internasional mengacu pada penyediaan dana oleh satu pihak kepada
pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik oleh individu maupun
lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pengeluaran dana yang dilakukan untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan di pasar yang saling terkait, yang dapat
mempengaruhi pendapatan dan peluang kerja. Selain itu, permintaan terhadap suatu barang
ditentukan oleh pendapatan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pendapatan
suatu negara dengan pembelian barang dari luar negeri (impor).

Pada umumnya sumber-sumber pembiayaan dalam transaksi ekonomi internasional


terdiri atas:

a. Sumber dana sendiri dari pembeli/ importir


b. Sumber dana berupa kredit dari penjual/ eksportir
c. Sumber dana dari pihak ketiga, terutama dari lembaga keuangan bank dan non bank

https://www.coursehero.com/file/73063860/International-Financing-And-Paymentdocx/

Sumber dana tersebut umumnya disalurkan melalui metode pembiayaan berikut:

1. Account Receivable Financing (pembiayaan piutang dagang)

Account receivable financing merupakan bentuk pembiayaan yang diberikan oleh


bank kepada eksportir berdasarkan penilaian kelayakan kredit yang diberikan eksportir
kepada pembeli/eksportirnya. Dalam metode ini, pembayaran yang seharusnya dilakukan
oleh importir di luar negeri langsung dialihkan ke rekening yang digunakan dalam account
receivable financing. Apabila importir tidak mampu atau tidak membayar dengan alasan
apapun, eksportir tetap bertanggung jawab untuk mengembalikan kredit yang diberikan oleh
bank. Periode waktu yang umumnya digunakan dalam account receivable financing berkisar
antara satu hingga enam bulan.

2. Banker,s Acceptance

Banker’s acceptance adalah suatu metode pembiayaan dengan bill of exchange atau
time draft yang wajib dibayar oleh bank setelah jatuh tempo (maturity).
a. Importir melalui banknya membuka L/C yang ditujukan kepada
eksportir/penjual.
a. Importir melalui banknya membuka L/C yang ditujukan kepada
eksportir/penjual.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode mi adalah sebagai berikut.
a. Importir melalui banknya membuka L/C yang ditujukan kepada
eksportir/penjual.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode mi adalah sebagai berikut.
a. Importir melalui banknya membuka L/C yang ditujukan kepada
eksportir/penjual.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah sebagai berikut:

a. Importir melalui banknya membuka L/C yang ditujukan kepada eksportir/penjual.

b. Berdasarkan L/C yang diterimanya, eksportir akan menerbitkan time draft yang akan
disampaikannya bersama-sama shipping document lainnya (B/L dan lain – lain)
kepada bank ditempatnya berada.
c. Bank eksportir akan mengirimkan time draft dan shipping document tersebut kepada
bank importir yang aka menerbitkan banker’s acceptance.
d. Bila eksportir ingin menguangkan banker’s acceptance tersebut sebelum jatuh tempo,
maka eksportir dapat meminta bank untuk menjual banker’s acceptance tersebut
dengan harga discount di pasar uang (money market).
3 Short Term Bank Loan
Metode pembiayaan ini diberikan oleh bank atas dasar banker’s acceptance yang
diterbitkan untuk modal kerja dan pembelian inventory dalam bentuk pinjaman jangka
pendek.
4. Counter Trade (Imbal Daging)
Metode pembiayaan ini melibatkan pertukaran barang dengan barang, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Metode ini sering digunakan oleh negara-negara yang
sedang berkembang dan negara-negara sosialis yang menghadapi kendala dalam hal devisa
dan pemasaran produk mereka di pasar internasional. Sejak tahun 1985, penggunaan metode
pembiayaan dengan counter trade telah meningkat dan saat ini diperkirakan mencapai sekitar
30% dari total pembiayaan bisnis internasional di seluruh dunia (Dick Francis, 1987:1).
Variasi dari metode counter trade ini adalah sebagai berikut.
a. Barter
Barter adalah metode pembiayaan di mana terjadi pertukaran langsung antara dua negara
atau perusahaan dengan menggunakan barang sebagai medium pembayaran, tanpa
melibatkan uang. Dalam metode ini, terdapat kemungkinan bahwa harga salah satu
barang yang terlibat dalam pertukaran tidak berada pada tingkat yang normal, yaitu bisa
lebih rendah atau lebih tinggi, karena posisi tawar-menawar yang dilakukan oleh salah
satu pihak yang mungkin lebih lemah atau lebih kuat.
Contoh :
 Barter pesawat Mirage 2000 buatan Prancis dengan minyak Irak sewaktu Perang Irak-
Iran tahun 1980.
 Barter senjata antara PRRI/PERMESTA dengan pedagang di Singapura pada waktu
pemberontakan PRRI/PERMESTA tahun 1957/1958.

b. Counter Purchase (Imbal Beli)


Suatu metode pembiayaan dengan cara pertukaran barang dengan barang secara langsung
dengan harga yang normal karena bargaining position kedua belah pihak seimbang.
Contoh :
 Counter purchase pesawat CN 235 IPTN dengan beras dari Thailand
 Counter purchase pesawat CN 235 IPTN dengan mobil Proton Saga dari Malaysia
 Counter purchase Sukhoi 29 dengan CPO

c. Buy Back
Suatu metode pembiayaan dengan cara membiayai pembelian suatu barang dengan
produk yang dihasilkan dari barang yang dibeli tersebut.
Contoh :
 Pembangunan pabrik alumunium (PT Inalum) di Tanjung Balai Asahan dengan
pembiayaan dari Jepang yang dibayar dengan alumunium yang dihasilkan oleh pabrik
tersebut.
 Pembiayaan untuk pembelian mesin jahit oleh RRC dari Jepang yang dilakukan
dengan produk pakaian yang dihasilkan dari mesin jahit tersebut.
 Pembiayaan pembangunan proyek gas di Siberia (Rusia) oleh negara-negara Eropa
Barat yang dilakukan dengan gas yang dihasilkan dan dialirkan ke Eropa Barat.

d. Switch Trading
Suatu metode pembiayaan dalam bisnis internasional yang dilakukan dengan cara
pertukaran barang dengan barang antara pembeli dan penjual melalui pihak ketiga.
Contoh :
Perusahaan Indonesia membeli bus Ikarus dari Hongaria yang dibiayai dengan cara
mengirim tekstil ke Hongaria. Namun, karena Hongaria tidak bersedia menerima tekstil
dari Indonesia, maka dicari pihak ketiga yang bersedia menerima tekstil tersebut,
misalnya perusahaan dari Yunani sehingga pembiayaan bisnis tersebut dapat tetap
tersedia.
e. Off – Set
Suatu metode pembiayaan yang mengaitkan pertukarang barang antara dua pihak dengan
transfer teknologi.
Contoh :
Pembelian pesawat F –16 Amerika oleh Indonesia yang pembiayannya dikaitkan dengan
transfer teknologi dari bagian ekor pesawat tersebut yang dibuat oleh IPTN Bandung.
5. Factoring (Anjak Piutang)
Factoring, yang juga dikenal sebagai anjak piutang, adalah sistem pembiayaan di
mana seorang eksportir menjual account receivable-nya dengan diskon kepada lembaga
keuangan atau perusahaan keuangan komersial yang disebut sebagai factor broker. Proses ini
dilakukan di lokasi eksportir. Selanjutnya, factor broker tersebut dapat menjual account
receivable tersebut kepada factor broker lain di tempat importir dengan diskon tertentu pula.
Beberapa keuntungan sistem factoring ini bagi eksportir adalah sebagai berikut.
a. Dengan menjual account receivable-nya berarti eksportir tidak perlu lagi terlibat dan
memonitor administrasi account receivable-nya.
b. Eksportir segera mendapat pembayaran sehingga dapat memperbaiki cash flow-nya.
6. Forfaiting
Metode forfaiting umumnya digunakan dalam pembiayaan pembelian barang modal yang
memiliki nilai yang tinggi, bahkan bisa mencapai lebih dari $500.000. Dalam metode ini,
importir mengeluarkan promissory notes kepada eksportir sebagai bentuk janji pembayaran.
Promissory notes tersebut kemudian dijual kepada forfeiting bank atau institusi keuangan
lainnya. Biasanya, metode transaksi forfaiting dilakukan dengan adanya jaminan berupa bank
guarantee atau letter of credit (L/C) yang diterbitkan oleh bank.
7. Leasing
Leasing adalah bentuk pembiayaan di mana barang modal, baik dalam bentuk sewa
guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun tanpa hak opsi (operating lease),
disediakan kepada penyewa (lessee) untuk digunakan selama jangka waktu tertentu dengan
pembayaran berkala. Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/LMK.01/1999
tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha, leasing dapat dilakukan dalam bentuk sewa guna usaha.
Dalam finance lease, pada akhir periode kontrak, lessee memiliki hak opsi untuk
membeli barang modal yang disewa. Sebaliknya, dalam operating lease, lessee hanya
memiliki hak penggunaan hingga akhir kontrak dan barang modal dikembalikan kepada
lessor.
Salah satu manfaat utama dari leasing adalah bahwa lessee dapat memperoleh modal
kerja yang cukup karena tidak perlu mengeluarkan jumlah dana besar untuk pembelian
barang modal. Penggunaan leasing merupakan alternatif pembiayaan investasi, terutama
untuk barang modal dengan harga tinggi, seperti alat berat seperti traktor, bulldozer, dan
sejenisnya. Dalam hal leasing dilakukan dalam mata uang asing, biaya leasing harus
mempertimbangkan kemungkinan fluktuasi kurs valuta asing yang digunakan dalam kontrak
leasing.

https://www.scribd.com/doc/252280414/14-Sumber-Metode-Pembiayaan-Int-l-doc#

Anda mungkin juga menyukai