MATEMATIKA
SMK/MAK Kelas X
Penulis : Yersita
Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan
dan petunjuk-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku Matematika SMK/MAK
Kelas X ini. Selain itu, penulis juga bersyukur atas alam semesta ciptaan-Nya sehingga manusia dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia butuh kemampuan untuk
belajar dan berpikir. Dengan mempelajari matematika, kalian dapat meningkatkan kemampuan dalam
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dapat menghargai pendapat orang lain, serta mampu
bersaing di lingkungan global.
Buku ini disusun berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian
Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah pada Kurikulum Merdeka. Buku ini memuat beberapa elemen di antaranya Bilangan, Aljabar,
Pengukuran, Geometri, Analisis Data dan Peluang. Adapun relevansinya dengan profil pelajar Pancasila,
proses pembelajaran materi dalam buku ini ditujukan untuk mengembangkan kemandirian, kemampuan
bernalar kritis, dan kreativitas kalian.
Pembahasan dalam buku ini disusun dengan gaya bahasa yang sederhana, komunikatif, dan mudah
dipahami sehingga dapat membantu kalian mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengenai berbagai hal
yang ingin diketahui. Pola penyajian buku ini lebih menekankan pada pendekatan inkuiri sehingga kalian
selalu dimotivasi untuk aktif berpikir dan dilibatkan untuk memperoleh pengalaman belajar secara langsung
melalui keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Guna memudahkan siswa dalam mempelajari materi yang ada, pada setiap bab dilengkapi dengan Peta
Konsep, Kata Kunci, Aktivitas Mat, Tugas, Latihan, Tokoh, Smart Learning, Rangkuman, Refleksi Diri, Uji
Kompetensi, Soal AKM, dan Proyek. Selain itu, terdapat soal Penilaian Akhir Semester di setiap semester. Buku
ini juga dilengkapi dengan Glosarium, Daftar Pustaka, dan Indeks.
Akhir kata, Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang turut membantu penerbitan
buku ini. Penulis mengharapkan saran dari pembaca untuk perbaikan buku ini di masa yang akan datang.
Penulis
Prakata iii
Capaian Pembelajaran
Aljabar dan Fungsi Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel. Mereka dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat
(termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis
sama) dan fungsi eksponensial.
Pengukuran -
Analisis Data dan Peluang Di akhir fase E, peserta didik dapat merepresentasikan dan
menginterpretasi data dengan cara menentukan jangkauan kuartil
dan interkuartil. Mereka dapat membuat dan menginterpretasi
box plot (box-and-whisker plot) dan menggunakannya untuk
membandingkan himpunan data. Mereka dapat menggunakan
box plot, histogram dan dot plot sesuai dengan natur data dan
kebutuhan. Mereka dapat menggunakan diagram pencar untuk
menyelidiki dan menjelaskan hubungan antara dua variabel
numerik (termasuk salah satunya variabel bebas berupa waktu).
Mereka dapat mengevaluasi laporan statistika di media berdasarkan
tampilan, statistika dan representasi data.
Peserta didik dapat menjelaskan peluang dan menentukan
frekuensi harapan dari kejadian majemuk. Mereka menyelidiki
konsep dari kejadian saling bebas dan saling lepas, dan menentukan
peluangnya.
iv Matematika Kelas X
Profil Pelajar Pancasila
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha
Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman
tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
1. Akhlak beragama 4. Akhlak kepada alam
2. Akhlak pribadi 5. Akhlak bernegara.
3. Akhlak kepada manusia
Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya,
dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya
dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya
luhur bangsa.
Bergotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan
untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah, dan ringan.
Pancasila Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung
jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi
baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak.
Awal Bab
Bagian ini berisi Tujuan Pembelajaran dan gambar
pembangkit motivasi untuk mengetahui isi bab se-
cara umum dan menarik minat siswa untuk mempe-
Bab Eksponen Bilangan
(Berpangkat) dan
lajari bab terkait. I Logaritma
Peta Konsep
Eksponen Bilangan
(Berpangkat) dan
Logaritma
mempelajari
Tahukah kalian gambar apakah itu? Gambar tersebut merupakan perbesaran gambar bakteri. Gambar
tersebut dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Sebagaimana diketahui virus merupakan
mikroorganisme yang berkembang biak dengan membelah diri. Jika awal mula ada 1 bakteri, kemudian
bakteri tersebut dapat berkembang biak menjadi 2, 4, 8, 16, 32, .... Perubahan apa yang terjadi jika bakteri
Eksponen Logaritma terus-menerus membelah diri? Dapatkah kalian menentukan banyak virus tersebut setelah beberapa jam
kemudian? Bagaimanakah cara menentukannya? Bilangan berpangkat atau eksponen akan membantu
Bilangan Berangkat
kalian untuk menentukan jumlah bakteri dalam kurun waktu tertentu.
meliputi meliputi
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi pada bab ini, kalian diharapkan mampu:
1) menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan berpangkat;
2) menggeneralisasi sifat-sifat operasi bentuk akar;
3) menggeneralisasi sifat-sifat operasi logaritma;
4) melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat, akar, dan logaritma; dan
5) menggunakan sifat-sifat operasi bilangan berpangkat, bentuk akar, dan logaritma dalam menyelesaikan
Bentuk Eksponen Sifat-Sifat Grafik Fungsi Bentuk Bentuk Sifat-Sifat Grafik
a permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Eksponen Eksponen Akar log x = n Logaritma Fungsi
an = aa
× ×a
×...
Logaritma Logaritma
https://bit.ly/3lGtSSM
n
Kata Kunci
○ Akar
○ Basis
○ Bilangan berpangkat
○ Eksponen
○ Fungsi eksponensial
Logaritma
Tokoh
○
Tugas 1.1
Kerjakan kegiatan berikut secara berpasangan!
Kalian akan pergi berlibur ke 'Planet Eksponen'. Saat kalian
tiba di sana, tentara eksponen mengangkat senjata karena
ke banyakan wisatawan yang berkunjung terus melanggar
hukum yang berlaku di Planet Eksponen. Mereka menugaskan
kalian untuk membuat brosur dan menuliskan semua hukum Tugas
di planet tersebut. Tugas kalian adalah menjelaskan semua
aturan dan akibat yang akan terjadi jika wisatawan melanggar
Memuat kegiatan yang dilakukan siswa baik se-
aturan tersebut pada brosur (Jadilah kreatif). cara individu, berpasangan, atau berkelompok
Kalian harus menjelaskan hal-hal. Berikut beberapa aturan
yang dijelaskan dalam brosur yaitu: agar siswa lebih memahami materi pelajaran
(1) aturan hasil kali;
(2) aturan hasil bagi; Sumber: https://bit.ly/3BNnKO3
(3) definisi Perkalian dalam kurung;
(4) apa itu eksponen nol; dan
(5) aturan eksponen pecahan.
Buat hasil kerja kalian semenarik mungkin sesuai yang kalian inginkan. Kalian dapat menyertakan gambar atau
deskripsi planet, pastikan untuk menyertakan semua hukum yang berlaku di Planet Eksponen dalam daftar di atas!
vi Matematika Kelas X
Aktivitas Mat 1.2
Kerjakan hal berikut ini secara berkelompok!
Misalkan suatu berita bohong atau hoaks (hoax) menyebar secara
eksponensial. Berita bohong itu mulai disebarkan seseorang kemudian
berita bohong atau hoaks tersebut menyebar secara cepat. Awalnya,
HOAKS Aktivitas Mat
berita bohong atau hoaks itu diketahui oleh 10 orang. Kemudian, berita
bohong atau hoaks itu disebarkan lagi dengan 1 orang menyebarkan
Memuat kegiatan yang dilakukan siswa
kepada 10 orang sehingga akan ada 10 × 10 orang yang tahu tentang
berita bohong atau hoaks tersebut. Penyebaran hoaks ini terus berlanjut
secara berkelompok untuk membantu
sampai pada waktu penyebaran ke-n. Tuliskan model penyebaran berita HOAKS siswa memahami konsep materi yang
bohong atau hoaks tersebut!
Dari permasalahan di atas, penyebaran berita bohong atau hoaks
dapat ditentukan model persamaannya dengan bantuan Tabel 1.2.
Sumber: https://bit.ly/3kSYsXW akan dibahas.
Gambar 1.5 Ilustrasi hoaks (hoax)
Tabel 1.2 Penyebaran Berita Bohong (Hoaks)
Waktu Pola Penyebaran Berita Penulisannya dalam Jumlah Orang yang Tahu tentang
Penyebaran ke- Bohong (Hoaks) Bentuk Eksponen Berita Bohong (Hoaks)
1 10 10 10
2 10 × 10 102 100
3
3 10 × 10 × 10 10 1.000
4 ... × … × … × 10… …
5 … … … Latihan
6 ... ... ... Berisi soal-soal HOTS dalam setiap
n ... ... ...
subbab untuk mengetahui pemaham
Pertanyaan:
1. Berdasarkan permasalahan di atas, coba kalian lengkapi Tabel 1.2 seperti contoh! an siswa terhadap materi tersebut
2. Tuliskan model penyebaran dari berita bohong atau hoaks tersebut!
3. Apa yang dapat kalian simpulkan? Diskusikan dengan teman-teman kalian!
Latihan 1.1
Smart Learning Kerjakanlah soal-soal berikut secara perorangan!
1. Diketahui jumlah penduduk di suatu daerah 50.000 2. Andri menabung di sebuah bank. Tabungan awal
jiwa pada tahun 2020. Para ahli telah meneliti bahwa Andri adalah Rp50.000.000,00. Setiap bulan Andri
Pindailah QR Code di bawah ini! tingkat pertumbuhan penduduk di daerah tersebut mendapat pertambahan uang dengan persentase
sekitar 2,5% per tahun. 2% per bulan.
a. Tuliskan bentuk persamaan dari jumlah pendu a. Tuliskan bentuk persamaan dari tabungan Andri
duk di daerah tersebut! di bank tersebut!
b. Berapakah jumlah penduduk pada tahun 2050! b. Berapakah besar tabungan Andri setelah 5 tahun!
Smart Learning
Memuat situs-situs di internet yang berhubungan Refleksi Diri
dengan materi yang dibahas dan dapat menambah Sarana evaluasi diri bagi siswa untuk
Sumber: https://bit.ly/3rpKmBQ
wawasan pengetahuan siswa; materi dalam situs-situs menilai pemahamannya terhadap
Setelah kalian memahami materi
pada situs tersebut, selesaikanlah tersebut dapat berupa materi, contoh soal, simulasi, materi dari bab yang dipelajari.
soal-soal berikut! atau video guna melatih literasi digital siswa.
5 5 5 5 .... = ...
1.
3
Refleksi Diri
2. x 3 5 x 3 5 x 3 = ... A. Berilah tanda centang (√)pada kotak yang kalian anggap sesuai! Setelah mempelajari dan mengerjakan tugas-
tugas pada bab ini, bagaimanakah penguasaan kalian terhadap materi-materi berikut!
3. 2 3 2 3 ... Penguasaan Materi
No. Materi
Tidak Menguasai Menguasai Sangat Menguasai
1 Eksponen (Bilangan Berpangkat)
2 Bentuk Logaritma
B. Dari materi pada bab ini, bagian manakah yang paling sulit kalian pahami? Jelaskan alasan kalian!
C. Apa yang kalian lakukan jika tidak menguasai, menguasai, atau sangat menguasai materi?
Uji Kompetensi D. Setelah mempelajari dan mengerjakan tugas-tugas pada bab ini, profil Pelajar Pancasila apa saja yang dapat
kalian kembangkan! Jelaskan alasan kalian!
A. Pilihlah jawaban yang benar di antara huruf A, B, C, D, dan E!
1. Jika 9n + 9n + 9n = 32.013 maka nilai n adalah ....
4x – 3
A. 1.008 D. 2.008
B. 1.006 E. 2.009
C. 2.006 x+7
2. Diketahui luas dari suatu lahan berbentuk persegi
panjang adalah (20m – 13m – 15) m2. Panjang
x2
dari persegi panjang tersebut jika lebarnya A. 4 + 31x – 14
4m – 5 adalah ... m. B. 3x2 – 31x + 21
A. 5m + 3 D. 20m – 3 C. –4x2 + 24x + 21
B. 5m – 3 E. 20m – 5 D. –3x2 – 31x + 21
C. 20m + 3
3. Diasumsikan bahwa volume bumi adalah 5 × 1014
E. 4x2 + 25x – 21
6. Sebuah bank swasta menawarkan bunga 12%
Uji Kompetensi
m3 dan volume dari bakteri adalah 2,5 × 10–16
m3. Jika bumi dapat diisi dengan bakteri maka
per tahun. Wiwit mendepositokan uangnya 200
juta rupiah ke bank tersebut pada 1 Januari
Sarana untuk mengetahui tingkat
banyak bakteri yang termuat di dalamnya ....
A. 2,0 × 1030 bakteri
2015. Persamaan matematika yang sesuai untuk
menghitung jumlah uang Wiwit di bank tersebut pemahaman siswa terhadap materi
B. 5,0 × 1031 bakteri
C. 5,0 × 1031 bakteri
setelah 8 tahun kemudian atau pada 1 Januari
2023 adalah …. pelajaran tiap bab.
D. 2,0 × 10–30 bakteri A. 200.000.000 + 8(200.000.000 × 0,12)
E. 5,0 × 1030 bakteri B. 200.000.000 + (1,12)8
4. Jika 4x + 4–x = 4 maka 42x + 4–2x = .... C. 200.000.000 (1,12)8
A. 4 D. 14 D. 200.000.000 (8 × 200.000.000 × 0,12)
B. 8 E. 20 E. 200.000.000 (0,12)8
C. 12
5. Tentukan luas dari persegi panjang di bawah ini!
I
TI = 10 log
I0
dengan I0 adalah intensitas bunyi minimal
Pendengar 1 Pendengar 2
yang dapat didengar oleh manusia (10–12
watt/m2), I adalah intensitas bunyi, dan TI
Sumber: https://bit.ly/3ntDdPl; https://bit.ly/3ntDdPl
adalah taraf intensitas bunyi. Satuan taraf
intensitas bunyi adalah desibel (dB). Dalam satuan yang lebih besar, satuan bel lebih sesuai digunakan yaitu
Proyek 10 desibel sama dengan 1 bel. Perhatikan tabel berikut.
Glosarium
Glosarium akar : suatu operasi aljabar, yang biasanya dinyatakan dengan simbol
diskriminan : bentuk b2 – 4ac pada rumus kuadratis
Definisi istilah penting yang terdapat deret : barisan bilangan yang memppunyai perbedaan antarsuku yang sama
dalam buku yang disertai dengan penjelas eksponen : angka dan sebagainya yang ditulis di sebelah kanan atas angka lain yang
annya dan disusun secara alfabetis. menunjukkan pangkat dari angka tersebut, seperti angka 2 pada 22
fungsi : besaran yang berhubungan, jika besaran yang satu berubah, besaran yang lain
juga berubah
koefisien : bagian suku yang berupa bilangan atau konstan, biasanya dituliskan sebelum
lambang peubah
Indeks
Daftar Pustaka
Authors, FHSST. 2005. The Free High School Science Texts: A Textbook for High School Students Studying
Maths. Free Software Foundation.
Bluman, Allan G. 2005. Probability Demystified a Self Teaching Guide. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.
Charles, Randall, Allan E.Bellman. Basia Hall . 2016. Algebra II Student Text and Homework Helper. New
Jersey : Pearson Education.
Hamzah, Lies Maria, Imam Awaluddin dan Emi Maimunah. 2016. Pengantar Statistika Ekonomi.
Lampung : CV. Anugrah Utama Raharja.
https://www.geogebra.org/
Daftar Isi ix
Bab V Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear ........................................ 161
A. Sistem Persamaan Linear............................................................................................. 164
B. Sistem Pertidaksamaan Linear..................................................................................... 184
Rangkuman.......................................................................................................................... 195
Uji Kompetensi.................................................................................................................... 196
x Matematika Kelas X
Bab Eksponen (Bilangan
Berpangkat) dan
I Logaritma
Tahukah kalian gambar apakah itu? Gambar tersebut merupakan perbesaran gambar bakteri. Gambar
tersebut dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Sebagaimana diketahui bakteri merupakan
mikroorganisme yang berkembang biak dengan membelah diri. Jika awal mula ada 1 bakteri, kemudian
bakteri tersebut dapat berkembang biak menjadi 2, 4, 8, 16, 32, .... dengan membelah diri. Perubahan
apa yang terjadi jika bakteri terus-menerus membelah diri? Dapatkah kalian menentukan banyak bakteri
tersebut setelah beberapa jam kemudian? Bagaimanakah cara menentukannya? Bilangan berpangkat
atau eksponen akan membantu kalian untuk menentukan jumlah bakteri dalam kurun waktu tertentu.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi pada bab ini, kalian diharapkan mampu:
1) menggeneralisasi sifat-sifat operasi eksponen (bilangan berpangkat);
2) menggeneralisasi sifat-sifat operasi bentuk akar;
3) menggeneralisasi sifat-sifat operasi logaritma;
4) melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat, akar, dan logaritma; dan
5) menggunakan sifat-sifat operasi eksponen (bilangan berpangkat), bentuk akar, dan logaritma dalam
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
https://bit.ly/3lGtSSM
Peta Konsep
Eksponen (Bilangan
Berpangkat) dan
Logaritma
mempelajari
Eksponen Logaritma
(Bilangan Berpangkat)
meliputi meliputi
Kata Kunci
○ Akar
○ Basis
○ Bilangan berpangkat
○ Eksponen
○ Fungsi eksponensial
○ Logaritma
2 Matematika Kelas X
Penerapan konsep matematika, khususnya konsep eksponen (bilangan
berpangkat) dan logaritma banyak dijumpai dalam mata pelajaran lainnya
seperti biologi, kimia, dan fisika. Penerapan konsep eksponen dapat kalian
temui pada perkembangbiakan mikroorganisme seperti virus atau bakteri.
Pernahkah kalian memperhatikan cara perkembangbiakan mikroorganisme
seperti bakteri atau bakteri? Bagai mana cara perkembangbiakannya?
Bakteri dapat berkembang biak dengan membelah dirinya. Awalnya, satu
bakteri kemudian membelah diri menjadi dua dalam waktu tertentu. Dari
dua bakteri membelah diri menjadi empat bakteri, kemudian membelah
Sumber: https://bit.ly/3h1wwAf
diri lagi menjadi delapan bakteri. Ternyata, bakteri akan bertambah banyak
Gambar 1.1 Ilustrasi proses suatu bakteri
dalam interval waktu tertentu. Dapatkah kalian menghitung banyak membelah dirinya untuk berkembang biak
bakteri setelah waktu tertentu? Bagaimanakah cara menghitungnya?
Ternyata, pertambahan bakteri tersebut dapat kalian ketahui dengan
mudah, yaitu perhitungan dengan menggunakan konsep eksponen atau
bilangan berpangkat.
Perhatikan pula penerapan konsep matematika dalam bidang fisika,
yaitu untuk menentukan taraf intensitas yang dihasilkan oleh suatu
sumber bunyi dan mengukur kekuatan gempa bumi. Dalam hal ini,
konsep matematika yang digunakan adalah konsep logaritma. Demikian
pula halnya penggunaan konsep logaritma dalam menentukan derajat
keasaman suatu larutan kimia. (a)
Dari contoh-contoh di atas, ternyata konsep eksponen dan logaritma
sangat banyak diterapkan dalam bidang-bidang keilmuan lainnya.
Dapatkah kalian menyebutkan contoh lainnya?
Pada bab ini, kalian akan mempelajari konsep dasar dan sifat-sifat
operasi dari eksponen (bilangan berpangkat) dan logaritma. Selain itu,
kalian akan diajak untuk menemukan contoh-contoh nyata dari penerapan
konsep eksponen dan logaritma. Namun, sebelum kalian mempelajari
(b)
materi bab ini, sebaiknya kalian harus menguasai operasi bilangan bulat,
pecahan, dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk menguji pemahaman Sumber: https://bit.ly/3n53OCa; https://bit.
ly/3jK1P4a
kalian terhadap materi-materi tersebut, kerjakan soal-soal pada Materi
Gambar 1.2 Penggunaan konsep eksponen
Prasyarat berikut. Jika kalian berhasil mengerjakannya dengan baik, akan dan logaritma pada: (a) mengukur derajat
keasaman (pH) suatu larutan kimia, dan (b)
memudahkan kalian untuk mempelajari materi dalam bab ini. mengukur kekuatan gempa
Materi Prasyarat
Kerjakanlah soal-soal berikut secara perorangan!
1. Hitunglah! 2. Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut!
a. 3 × 3 × 3 × 3 × 3 a. (a – b)2 b. (a + b)2
b. 2a × 2a × 2a 3. Sederhanakanlah bentuk-bentuk berikut!
c. 4 × 4 × 2 256
a. c. 128
2× 4 243
b×b×b×b×c 125
d. b. d. 125
b×b×c ×b 1.050
Level ke-4
Sumber: https://bit.ly/3jMzDhd
Gambar 1.4 Diagram pohon jaringan MLM
4 Matematika Kelas X
Tabel 1.1 Jumlah Anggota MLM Berdasarkan Levelnya
Level ke- Jumlah Anggota MLM Pertanyaan:
1 1 1. Berdasarkan permasalahan di atas, lengkapi Tabel 1.1!
2 1 × 2 = 1 × 21 2. Dari Tabel 1.1, tampak jumlah anggota Multi Level
3 1 × 2 × 2 = 1 × 22 Marketing setelah n level akan berbentuk bilangan
4 1 × 2 × 2 × 2 = 1 × 2... berpangkat atau eksponen. Coba kalian tuliskan jumlah
. . anggota Multi Level Marketing setelah n level!
. . 3. Apa yang dapat kalian simpulkan?
. . 4. Diskusikan dengan teman-teman kalian! Kemudian,
10 ... = ... buat kesimpulan bersama!
. .
20 ... = 1 × 2...
. ...
n ...
Tokoh
John Napier (1550-1617)
John Napier adalah seorang bangsawan dari Merchiston, Skotlandia. Ia adalah penemu
bilangan berpangkat atau eksponen. Selain itu, ia juga menemukan bilangan logaritma.
John Napier menyadari bahwa setiap bilangan bisa diubah dalam bentuk eksponen maupun
logaritma, agar bilangan tersebut bisa diubah dalam bentuk yang lebih sederhana.
Sumber: https://bit.ly/3jNpq3W
6 Matematika Kelas X
hitung eksponen. Jadi, saat pengerjaan operasi hitung eksponen, kalian
tidak perlu menjabarkan perpangkatan satu per satu setelah mengetahui
sifat eksponen atau eksponen. Untuk lebih jelasnya, perhatikan sifat-sifat
eksponen atau bilangan berpangkat berikut.
a. Pangkat Bulat Positif
Pangkat bulat positif memiliki sifat-sifat tersendiri. Apa sajakah sifat-sifat
pangkat bulat positif itu? Berikut ini kalian akan mempelajari sifat-sifat
pangkat bulat positif. Namun, sebelum kalian mempelajari sifat-sifat
pangkat bulat positif, kerjakanlah kegiatan berikut.
2 a3 b2 . a3 b4 ... ...
44 4⋅4⋅4⋅4
3 ...
42 4⋅4
x4 y7
4 ... ...
x3y3
5 (x )
2
5
( x )( x )( x )( x )( x )
2 2 2 2 2
...
( xy )
3
6 ... ...
4
x x⋅x⋅x⋅x
7 ...
y y⋅y⋅y⋅y
Catatan: tanda titik (.) pada bentuk x . x berarti tanda operasi ”kali (×)”.
2. Setelah kalian melengkapi Tabel 1.3, buatlah kesimpulannya!
3, Bandingkan kesimpulan yang telah kalian buat dengan kelompok lainnya!
Setelah kalian melakukan Aktivitas Mat 1.3, kalian tentu dapat me
nemukan dan menggeneralisasi masing-masing bentuk eksponen sehingga
dapat menjelaskan sifat-sifat eksponen sebagai berikut.
1) Sifat 1
Jika a, s, dan t adalah bilangan real dengan a > 0 dan b > 0 maka
berlaku:
as × at = a s+t
a × ... ×
= a× × a
a × a × ... ×a
s +t
= a s +t
Bukti:
a× a× ...
×a
as
= s faktor
= a××
aa ×
... ×a
s ×t faktor
= a st
8 Matematika Kelas X
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh soal berikut.
Contoh Soal:
Sederhanakanlah bentuk-bentuk berikut!
a) (23)4 b) (p2)7
Penyelesaian:
a) (23)4 = 23×4 = 212 b) (p2)7 = p2×7 = p14
4) Sifat 4
Jika a, b, s, dan t adalah bilangan real dengan a > 0 dan b > 0 maka
berlaku:
( ab )
s
= as × bs
Bukti:
( ab )
s
= ab × ab
× × ... ×
ab ab
s faktor
= ( a×
a ×b )
× ... × a )( b × b × ...
s faktor s faktor
= as × bs
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh soal berikut.
Contoh Soal:
Sederhanakanlah bentuk: (2n)4.
Penyelesaian:
(2n)4 = 24 × n4 = 16n4
5) Sifat 5
Jika a, b, s, dan t adalah bilangan real dengan a > 0 dan b > 0 maka
berlaku:
s
a as
b = bs
Bukti:
a × a × ...
×a a s
a × a × ... × a s
s
a
b = b × b × ... × b = b × b × ... × b = b s
faktor
s
s faktor faktor
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh soal berikut.
Contoh Soal:
3
6
Sederhanakanlah bentuk: .
3
Penyelesaian:
33
6 6 2 3 .3 3
= 3
= 3
= 23 = 8
3 3 3
a
10 Matematika Kelas X
Definisi di atas dijabarkan sebagai berikut.
s
1
a −s
=
a
1 1 1
= × × ... ×
a
a
a
sebanyak s faktor
1
=
a × a × a... × a
1
= s
a
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh soal berikut.
Contoh Soal:
Nyatakan bentuk-bentuk berikut ke dalam bentuk pangkat bulat positif !
1. 3p3q–2 2. 5m5n-3
Penyelesaian:
3 p3 5
1. 3 p q = 2 2. 5m5n −3 = 5m
3 −2
q n3
d. Pangkat Pecahan
Kalian sudah mempelajari sifat-sifat pangkat bulat positif dan negatif.
Apakah aturan atau sifat-sifat pangkat bulat tersebut berlaku sama untuk
pangkat pecahan? Mengapa demikian? Jelaskan alasannya!
Untuk menemukan jawabannya, coba kalian perhatikan contoh
berikut.
Contoh:
2
12 1
×2
9
= 9 2
=9
1
Jadi, jika 9 2 dikuadratkan maka hasilnya sama dengan 9. Lalu, apa
1
artinya 9 2 ?
Kalian telah mengetahui bahwa 3 adalah angka yang kuadratnya
1
1
adalah 9. Jadi, 9 2 = 3. Hal ini juga berlaku untuk pangkat lainnya
1 1
2
seperti=25 2 5= ; 16 2 4; dan seterusnya.
1
Suatu bilangan bulat berpangkat dapat juga dituliskan menjadi
2
( )
1 2
x = x 2 . Jika akar tersebut dikuadratkan x = x maka dapat ditulis:
2
1
x = x .
2
1
Demikian pula dengan bilangan bulat dengan pangkat , yang
3
merupakan akar pangkat 3 dari suatu bilangan.
Latihan 1.2
Kerjakanlah soal-soal berikut secara perorangan!
1. Sederhanakan bentuk-bentuk berikut! 5. Tentukan hasil dari bentuk-bentuk berikut!
(2 )
5 2
( )
3 n +2
a3 × a 4 − 22 × 2n
( )
2
3m × 3m2 2
c. a.
a. 2n × 2n + 2
a7 311 × m7
5m + n × 5n +1 × 5n − m
4 b.
( 4a )
0
2
− 3b0 b8 52n +1 × 5n +1
b.
d.
2
(
b2 × b7 )
6. Seorang ahli serangga
memantau keberadaan
2. Dengan menggunakan sifat-sifat eksponen, kawanan serangga yang
sederhanakanlah bentuk-bentuk berikut! akan menyerang suatu
a. m ( n × m )
4 3 1 daerah. Rumus daerah
2
n×m yang dipantau dinyatakan
2 dengan A(n) = 1.000 ×
24a3 × b7 6b3 × a
b. 5
×
2 3 50,5n, dengan n adalah
8a × b 3a banyaknya minggu sejak
3. Ubahlah bentuk-bentuk berikut ke dalam pangkat pemantauan dilakukan. Sumber: https://bit.ly/3haZEoB
bulat positif! Jika dalam beberapa minggu ini luas daerah yang
−1 −1
−1 −1 x y − xy terdampak serangga adalah 5.000 hektar, tentukan-
a. x − xy b.
−1 −1 x y−1 −1 lah waktu yang paling cepat untuk serangga terse-
x +y
but menyerang!
4. Diketahui massa (m) sebuah benda adalah 2, 5 × 10 −10
2n + 4 − 2 × 2n
kg. Menurut Einstein, energi yang dimiliki oleh suatu 7. Tentukanlah nilai dari n+3
+ 2−3 .
benda bermassa ini dirumuskan dengan E = mc , 2 2 × 2
x −1 x −3
dengan c adalah kecepatan cahaya (3 × 108 m/s). a b
Tentukanlah besarnya energi yang dimiliki benda 8. Tentukanlah nilai x jika b = a .
tersebut?
12 Matematika Kelas X
9. Tulislah ekspresi aljabar untuk total luas dari bentuk di bawah ini!
a. x+1 b. x+1
6
9
5 5
6x
5x – 3
−1
1 1
10. Hambatan total R dari sebuah rangkaian seri paralel dinyatakan oleh persamaan R = + + R3 .
R1 R2
Tentukanlah R jika R1 = 0,75 Ω; R2 = 0,05 Ω; dan R3 = 0,06 Ω.
Tugas 1.1
Kerjakan kegiatan berikut secara berpasangan!
Kalian akan pergi berlibur ke 'Planet Eksponen'. Saat kalian ti
ba di sana, tentara eksponen mengangkat senjata karena ke
banyakan wisatawan yang berkunjung terus melanggar hukum
yang berlaku di Planet Eksponen. Mereka menugaskan kalian
untuk membuat brosur dan menuliskan semua hukum di planet
tersebut. Tugas kalian adalah menjelaskan semua aturan dan
akibat yang akan terjadi jika wisatawan melanggar aturan ter
sebut pada brosur. (Jadilah kreatif)
Kalian harus menjelaskan hal-hal berikut berupa beberapa atur
an yang dijelaskan dalam brosur, yaitu:
(1) aturan hasil kali;
(2) aturan hasil bagi; Sumber: https://bit.ly/3BNnKO3
(3) aturan perkalian dalam kurung;
(4) definisi eksponen nol; dan
(5) aturan eksponen pecahan.
Buat hasil kerja kalian semenarik mungkin sesuai yang kalian inginkan. Kalian dapat menyertakan gambar atau
deskripsi planet, pastikan untuk menyertakan semua hukum yang berlaku di Planet Eksponen dalam daftar di atas!
3. Fungsi Eksponensial
Pada pembahasan sebelumnya, kalian sudah mempelajari tentang
definisi eksponen (bilangan berpangkat) dan sifat-sifat operasinya.
Pada penjelasan berikut, kalian akan mempelajari lebih detail tentang
penerapan konsep eksponen, yaitu dalam bentuk fungsi eksponensial
(fungsi bilangan berpangkat). Fungsi eksponensial banyak digunakan
dalam berbagai bidang pengetahuan seperti fisika, kimia, ekonomi, dan
sebagainya. Lalu, tahukah kalian, apa yang dimaksud dengan fungsi
eks
ponensial? Bagaimanakah penggunaannya dalam menyelesaikan
suatu masalah nyata? Untuk menemukan jawabannya, perhatikan uraian
berikut.
Berdasarkan Tabel 1.4, ternyata, pada hari ke-30 besar gajinya ada
lah Rp1.073.741.824,00, bukan? Coba kalian buktikan sendiri dengan
melengkapi Tabel 1.4!
Perhatikan kembali bahwa gaji pada hari ke-30 untuk perusahaan
B adalah Rp1.073.741.824,00. Gaji harian untuk perusahaan B dapat
diwakili oleh fungsi:
y = 2x
dengan x adalah jumlah hari kerja, dan y adalah jumlah gaji untuk hari
tersebut. Pada fungsi tersebut, untuk setiap perubahan 1 unit positif dalam
x, nilai y menjadi dua kali lipat. Fungsi tersebut disebut fungsi eksponensial.
14 Matematika Kelas X
Jadi, berdasarkan permasalahan di atas maka fungsi eksponensial
dapat didefinisikan sebagai berikut.
Fungsi eksponensial dengan bilangan pokok atau basis a adalah fungsi
yang mempunyai bentuk umum:
f : x → b . ax atau y = f(x) = b . ax, dengan b ≠ 0, a > 0, dan a ≠ 1.
Dari Aktivitas Mat 1.4, cara menggambar kedua grafik fungsi ekspo
nensial tersebut adalah dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
a. Buatkan tabel nilai fungsi f dan g untuk beberapa nilai x seperti
pada Tabel 1.5.
x
y 1
Tabel 1.5 Nilai Fungsi f(x) = 2 dan g(x) =
x
2
6 x
1
x x f(x) = 2x g(x) =
1 2
g( x ) =
2
1
4 –3 8
8
–2 ... ...
f(x) = 2x
2 –1 ... ...
1 0 1 1
1
x 1 2
-6 -4 -2 0 2 4 6 2
1
2 ...
1
x 4
Gambar 1.7 Grafik fungsi f(x) = 2x dan g(x) =
2 3 8
b. Tentukan koordinat dari (x, f(x)) dari tabel nilai pada bidang kartesius
sehingga membentuk titik-titik.
c. Hubungkan titik-titik tersebut sehingga membentuk suatu kurva.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas maka akan diperoleh
grafik fungsi f dan g seperti tampak pada Gambar 1.7.
16 Matematika Kelas X
Dari Gambar 1.7, terdapat beberapa hal yang dapat kalian sim
pulkan.
Permasalahan 1.3
Diketahui populasi Bahama pada
tahun 2020 diperkirakan mencapai
400.000 jiwa dengan tingkat per
tumbuhannya 3% per tahun.
a) Tentukan model matematika
yang menghubungkan populasi
Bahama sebagai fungsi dari
bilangan tahun setelah tahun
2020.
b) Jika tingkat kenaikan tahunan
tetap sama, gunakan model
untuk memprediksi jumlah
penduduk Bahama pada tahun
2030.
Sumber: https://bit.ly/38MuFuD
Gambar 1.9 Peta Negara Bahama
18 Matematika Kelas X
Alternatif Penyelesaian:
Permasalahan di atas dapat kalian dengan alternatif penyelesaian berikut.
a) Misalkan populasi awal P0 = 400.000, dan rata-rata kenaikan
adalah r = 3% = 0,03 maka dengan menggunakan persamaan P(t)
= P0(1 + r)t diperoleh: Coba selesaikan bentuk
P(t) = P0(1 + r)t di samping!
= …(1 + … )t
= …( … )t
b) Oleh karena populasi awal saat t = 0 bersesuaian dengan tahun
2020, dan ditanya adalah tahun 2030. Sehingga, t yang digunakan
adalah t = 10. Dengan demikian, populasi di tahun 2030 dapat Coba selesaikan bentuk
dicari dengan menggunakan rumus pada bagian a, yaitu: di samping!
P(10) = … ( … )10 = …
2) Fungsi Peluruhan Eksponensial
Dalam bidang kimia dan fisika, istilah peluruhan merupakan hal yang
tidak asing lagi didengar. Tahukah kalian, apa yang dimaksud dengan
peluruhan? Peluruhan dapat diartikan juga sebagai penyusutan.
Bagaimanakah konsep peluruhan dalam matematika? Apakah hu Ra-226
bungan peluruhan dengan fungsi eksponensial? Untuk lebih jelasnya,
perhatikan permasalahan berikut.
Permasalahan 1.4
Dalam suatu percobaan fisika, sebuah sampel yang awalnya memiliki
1 gram radium 226. Setelah t tahun, jumlah radium 226 diberikan
a Paralel
oleh persamaan:
t
1 1620
A(t ) =
2
dengan A adalah jumlah radium dalam gram, dan t adalah waktu
dalam tahun.
a) Berapa banyak radium 226 setelah 1.620 tahun?
b) Berapa banyak radium 226 setelah 3.240 tahun?
c) Berapa banyak radium 226 setelah 4.860 tahun?
Alternatif Penyelesaian: 4
2 He
Permasalahan di atas dapat kalian selesaikan dengan alternatif pe
nyelesaian berikut. t
1 1620
a) Dengan menggunakan persamaan: A(t ) = maka diperoleh: Sumber: https://bit.ly/38Pw7MM
1.620 2 Gambar 1.10 Ilustrasi peluruhan zat radio
1 1.620 aktif (radium 226)
A (1.620 ) =
2 (Substitusikan t = 1.620)
1
1
=
2
= 0, 5
Jadi, setelah 1.620 tahun (1 paruh), terdapat 0,5 gram radium.
20 Matematika Kelas X
Keterangan:
A(t) = Pert P = pokok awal atau modal awal
r = tingkat bunga tahunan
t = waktu berinvestasi
Untuk lebih memahami tentang bunga majemuk, perhatikan per
masalahan berikut.
Permasalahan 1.5
Misalkan Rp1.000.000,00 diinvestasikan dalam akun yang meng
hasilkan bunga 6,5%. Tentukan jumlah uang di dalam akun setelah
10 tahun dengan mengikuti pilihan bunga sebagai berikut. Sumber: https://bit.ly/3DQDrWN
a) Bunga majemuk setiap tahun. Gambar 1.11 Contoh buku tabungan
b) Bunga majemuk setiap tiga bulan.
c) Bunga majemuk bulanan.
d) Bunga majemuk setiap hari.
e) Bunga majemuk kontinu. Smart Learning
Kalian dapat menyelesaikan permasalahan di atas dengan alternatif
penyelesaian seperti terlihat pada Tabel 1.6. Pindailah QR Code berikut!
Latihan 1.3
Kerjakanlah soal-soal berikut secara perorangan!
x
2
1. Untuk f (x) = ..Tentukan f (0),f(0),
Tentukanlah f (1),f(1),
f (2),f(2),
f (−1f(–1),
) dan f (−5.
2) Nobelium, unsur yang ditemukan pada tahun 1958,
3 memiliki waktu paruh 10 menit dalam kondisi ter
dan f(–2).
tentu. Dalam sampel mengandung 1 gram nobelium,
2. Untuk g(x) = 2x–1. Tentukanlah g(0), g(1), g(2), g(–1), jumlah yang tersisa setelah t menit diberikan oleh
dan g(–2). t
A(t ) = ( 0, 5 ) 10 . Berapa banyak nobelium yang tersisa
3. Gambarlah grafik dari fungsi f dan g berikut!
setelah:
a. f(x) = 4x b. g(x) = 6x a. 5 menit, dan
4. Gambarlah grafik dari fungsi f dan g berikut! b. 1 jam?
x
1
a. f(x) = 6. Cesium 137 adalah logam radioaktif dengan waktu
4 paruh pendek 30 tahun. Di sebuah sampel awalnya
b. g(x) = 2x+1
4. Bentuk Akar
Pernahkah kalian melihat lomba mobil balap? Bagaimanakah bentuk
lintasan yang akan dilalui oleh semua peserta lomba mobil balap tersebut?
Tentu ada belokan atau tikungan tajam yang harus dilewati para peserta
lomba mobil balap tersebut, bukan? Tahukah kalian bahwa terdapat aturan
kecepatan maksimum yang diperbolehkan saat mobil balap melewati
tikungan tersebut? Jika kecepatan sebuah mobil balap melebihi kecepatan
maksimum yang diizinkan maka mobil balap tersebut akan slip atau keluar
jalur balapan. Penentuan kecepatan maksimum di tikungan tersebut dapat
ditentukan dengan menggunakan konsep matematika, yaitu melibatkan
bentuk akar. Tahukah kalian, apa definisi bentuk akar? Dapatkah kalian
memberikan contohnya? Apakah kaitan bentuk akar dengan eksponen?
Untuk menemukan jawabannya, pelajari materi berikut.
Pada pembahasan sebelumnya, kalian telah mempelajari sifat-sifat
eksponen operasi bilangan bulat seperti 23 dan a2. Namun, bagaimana
1 1
halnya dengan suatu bilangan berpangkat pecahan seperti 4 2 dan 4 3 ?
1 1
Bentuk 4 2 dan 4 3 dapat diubah ke bentuk lain yaitu bentuk akar
1 1
(radikal) sehingga menjadi 4 2 = 4 dan 27 3 = 3 27 . Dalam menyelesaikan
operasi yang melibatkan bentuk akar, terdapat aturan tersendiri yang
akan kalian pelajari berikut.
Sumber: https://bit.ly/3naebVx Namun, sebelum kalian mempelajari bentuk akar, apakah kalian telah
Gambar 1.12 Kecepatan maksimum mobil tahu tentang bilangan rasional dan irasional? Jika belum, coba kalian
balap di tikungan agar tidak tergelincir me
rupakan fungsi bentuk akar perhatikan beberapa bentuk akar kuadrat secara lebih rinci.
22 Matematika Kelas X
4 2
Misalkan, nilai dari 25 = 5 dan nilai dari = . Jadi, beberapa
9 3
akar kuadrat dapat dievaluasi sebagai bilangan bulat atau sebagai pecahan,
a) a n c + b n c = ( a + b ) n c b) a n c − b n c = ( a − b ) n c
2) Perkalian Bentuk Akar
Untuk memahami sifat perkalian bentuk akar, coba kalian perhatikan
contoh berikut.
Contoh:
a) 5 × 15 = 5 × 15 = 75 = 25 × 3 = 5 3
24 Matematika Kelas X
b) ( 2+ 3 )( 2+ 3 = ) 2 ( ) ( 2 + 3)
2+ 3 + 3
Bagaimanakah merasionalkan penyebut berbentuk akar atau ber Setelah kalian memahami materi
pada situs tersebut, selesaikan-
penyebut irasional? lah soal-soal berikut.
Cara merasionalkan penyebut dalam bentuk akar yaitu mengalikan
dengan bentuk akar sekawannya. Proses ini dinamakan merasionalkan 5 5 5 5 .... = ...
1.
penyebut. Untuk lebih memahaminya, perhatikan uraian berikut.
a 3
x 3 5 x 3 5 x 3 = ...
1) Merasionalkan Bentuk 2.
b a
Untuk memahami cara merasionalkan bentuk , perhatikan be 3. 2 3 2 3 ...
berapa contoh berikut! b
Contoh:
3 3 7 3
a) = × = 7
7 7 7 7
b) 10 10 10 10 2 2 2 2 2
= = = = = × = = 2
50 25 × 2 25 × 2 5 × 2 2 2 2 2
a a b a
= × = b
b b b b
a
2) Merasionalkan Bentuk
b± c
a
Untuk memahami cara merasionalkan bentuk , perhatikan
beberapa contoh berikut! b± c
Contoh:
5 5 3+ 5 Dikalikan dengan akar
a) = ×
3− 5 3− 5 3+ 5 sekawan penyebutnya
=
(
5 3+ 5 ) 3 − 5 , yaitu 3 + 5
=
(
3 2− 3 ) 2 + 3 , yaitu 2 − 3
(a)
a
=
a
×
b− c a b− c
=
( )
b+ c b+ c b− c b2 − c
(b)
a
=
a
×
b+ c a b+ c
=
( )
b− c b− c b+ c b2 − c
26 Matematika Kelas X
a
3) Merasionalkan Bentuk
b± c
a
Untuk memahami cara merasionalkan bentuk , perhatikan
beberapa contoh berikut! b± c
Contoh:
4 4 5− 3
a) = ×
5+ 3 5+ 3 5− 3 Dikalikan dengan akar
sekawan dari penyebut
=
4 ( 5− 3 ) 5 + 3 , yaitu 5 − 3
( 5+ 3 )( 5− 3 )
... 5 − ... 3 ... 5 − .... 3
= = Coba selesaikan
... − ... ... bentuk di samping!
= ... 5 − ... 3
6 6 7+ 5
b) = × Dikalikan dengan akar
7− 5 7− 5 7+ 5 sekawan dari penyebut
=
6 ( 7+ 5 ) 7 − 5 , yaitu 7 + 5
( 7− 5 )( 7+ 5 )
... 7 + ... 5 ... 7 + .... 5 Coba selesaikan
= = bentuk di samping!
... − ... ...
= ... 7 + ... 5
1)
a
=
a
×
b− c
=
a ( b− c )
b+ c b+ c b− c b −c
2)
a
=
a
×
b+ c
=
a ( b+ c )
b− c b− c b+ c b −c
( )
2
= 5+ 3
= 5+ 3
b) 9 − 2 14 = (7 + 2) − 2 7 × 2
= 7 −2 7×2 + 2
( )
2
= 7− 2
= 7− 2
Dari contoh-contoh di atas, apa yang dapat kalian simpulkan?
Ternyata, bentuk akar a ± 2 b dapat disederhanakan dengan cara
mengubahnya menjadi bentuk p ± q , dengan p > q.
Perhatikan uraian berikut!
( )
2
p+ q = p+2 p q +q
= ( p + q ) + 2 pq
Sehingga, misalkan a = (p + q) dan b= pq maka
a+2 b = ( p + q) + 2 pq = p+ q
a −2 b = ( p + q) − 2 pq = p− q
Latihan 1.4
Kerjakanlah soal-soal berikut secara perorangan!
1. Jika m 20 + 3 45 = 7 5 , maka tentukanlah nilai m! 4. Sebuah tabung mempunyai ukuran jari-jari alas
2. Sederhanakanlah bentuk-bentuk aljabar berikut! 3 −1 5 2
cm dan tinggi cm. Tentukanlah
a. (2 )(
x + y 3 x −5 y ) x3y3 3 +1 2 3 +2
22
volume tabung tersebut π = !
16 x 3 y 3 + 4 32 x 4 y 6
3
7
b.
2 xy 5. Rasionalkan penyebut dari pecahan-pecahan berikut!
3. Sebuah segitiga siku-siku panjang sisi siku-sikunya a. 1
( ) (
3 + 5 − 2 cm dan 5 − 3 + 2 cm. ) x +1 − x
Tentukanlah panjang sisi miring segitiga tersebut! b. 1
x +h − x −h
28 Matematika Kelas X
6. Tentukan nilai dari bentuk-bentuk berikut! sampai penuh, berapa liter air yang dibutuhkan oleh
Pak Adrin? Tuliskan jawaban kalian dalam bentuk
a. 2 + 2 + 2 + 2 + ... perpangkatan paling sederhana!
1
10. Sebuah kapal tenaga angin seperti gambar di bawah.
1 Tentukanlah panjang tali parasut agar menarik kapal
b. 3 +
1 pada sudut 45° dan ketinggian 150 m? (Soal PISA 2012)
3+
3 + ...
Parasut
5− 3
7. Jika = a + b 15 . Tentukan nilai a + b.
5+ 3
8. Hitunglah!
32 + 10 7 + 12 − 2 35 + 9 − 4 5 150 m
9. Pak Adrin memiliki sebuah kolam renang berbentuk 45°
silinder di belakang rumahnya. Diameter kolam
Sumber: https://bit.ly/3Ea1gJp
tersebut adalah 14 3 m dengan kedalaman 1, 5 2m
cm. Apabila Pak Adrin ingin mengisi kolam tersebut
B. Logaritma
Pernahkah kalian mendengar istilah derajat keasaman suatu larutan (pH
larutan)? Ya, istilah pH atau derajat keasaman sering digunakan dalam
bidang kimia. Dalam menentukan pH atau derajat keasaman, ternyata
menggunakan konsep logaritma.
Konsep logaritma yang ditemukan oleh John Napier (1550–1617) ini
telah banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan manusia seperti
contoh di atas, yaitu di bidang kimia. Masih banyak contoh penggunaan
konsep logaritma lainnya yang dapat ditemui dalam berbagai bidang
kehidupan lainnya. Perhatikan saja di bidang fisika yang menggunakan
konsep logaritma untuk menentukan intensitas bunyi yang dihasilkan
(a)
mesin pesawat, penghitungan jarak antarplanet, dan mengukur kekuatan
gempa bumi.
Tahukah kalian apa definisi logaritma? Untuk menemukan jawaban
nya, perhatikan uraian berikut!
Kalian telah mempelajari bilangan berpangkat seperti 42 dan 52.
Bukankah kalian dengan mudah dapat menentukan hasil perpangkatan
42 = 16 dan 52 = 25 karena bilangan pokok dan pang katnya telah
diketahui. Bagaimana jika perpangkatannya diketahui, tetapi pangkat
atau eksponennya tidak diketahui, seperti 2x = 32. Berapakah nilai x?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kalian akan mempelajari
logaritma atau disingkat dengan “log”.
(b)
2010 0 10 10 (1 + 0,01)0
1
b. 3 =
−3
27
30 Matematika Kelas X
Penyelesaian:
a. 26 = 64 ⇔ 2 log 64 = 6
1 1
b. 3−3 = ⇔ 3 log = −3
27 27
1
c. 3 5 = 5 3 ⇔ 5 log 3 5 =
1
3
2. Tentukan nilai dari berikut!
1
a. 3 log 81 = ... b. 5
log = ...
125
Penyelesaian:
a. Misalkan log 81 = x maka 3 x = 81 ⇔ 3 x = 34 ⇔ x = 4
3
Jadi, nilai 3
log 81 = 4.
1 1
b. Misalkan 5 log = ...
2 maka 5x = ⇔ 5x = 5−3 ⇔ x = −3
125 125
1
Jadi, nilai 5 log = −3.
125
Untuk lebih memahaminya, lakukan pula kegiatan berikut.
100.000.000.000.000 10 14
14
10.000.000.000.000 ... ...
1.000.000.000.000 ... ...
100.000.000.000 ... ...
10.000.000.000 ... ...
1.000.000.000 ... ...
100.000.000 ... ...
10.000.000 ... ...
1.000.000 ... ...
100.000 ... ...
10.000 ... ...
1.000 ... ...
100 ... ...
10 ... ...
1 ... ...
0,1 ... ...
Catatan: karena 1014 = 100.000.000.000.000 maka nilai logaritmanya adalah 14.
Oleh karena angka bukan nol dipangkatkan nol, maka hasilnya adalah 1, 100 = 1 dan logaritmanya adalah 0.
2. Apa yang dapat kalian simpulkan dari Tabel 1.8? Diskusikan dengan teman sekelompok kalian!
Baterai
Asam lambung
Jeruk nipis
Kopi
Susu
Air
Netral
Darah
Baking soda
Obat lambung
Larutan amonia
Basa (alkalin)
Sabun
Pemutih
Sumber: https://bit.ly/3hgKwpH
2. Diketahui suatu zat kimia memiliki konsentrasi ion hidrogen [H+] = 2,7 × 10 mol per liter. Apakah zat kimia
tersebut termasuk asam atau basa berdasarkan infografik di atas? Jelaskan jawaban kalian!
Latihan 1.5
Kerjakanlah soal-soal berikut secara perorangan!
1. Nyatakanlah bentuk-bentuk berikut dalam bentuk 4. Tentukanlah hasil logaritma berikut tanpa meng
logaritma! gunakan kalkulator!
a. 3x = 81 c. 103 = 1.000 a. log (0,01) c. log (0,0001)
−2
1 1 b. log (1,0 × 106) d. log (1,0 × 10–6)
b. 7–1 = d. 3 =9
7 1
5. Misalkan log = −1 dan log 1 = 0 maka estimasi
2.
Nyatakanlah bentuk-bentuk berikut dalam bentuk eks 10
ponensial! kan nilai dari:
2
a. 5log 625 = 4 c. 125log 25 = 9
3 a. log
b. 6
log 36 = 2 d. 2log 7 = x 10
3. Tentukanlah hasil logaritma berikut tanpa menggu 1
b. log
nakan kalkulator! 5
a. 7log 49 c. alog a3
b. log 4
16
d. rlog r4
32 Matematika Kelas X
Fakta Mat
Derajat Keasaman (pH) Makanan
Makanan merupakan sumber energi utama bagi manusia
untuk beraktivitas dalam kehidupannya sehari-hari. Oleh
karena itu, mutu atau kualitas makanan yang diasup seseorang
merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Parameter
penentu kualitas makanan telah dicantumkan pada Standar
Nasional Indonesia (SNI) dengan jenis makanan terkait dan
setiap ujinya telah dicantumkan pada SNI Nomor 01-2891
tahun 1992, termasuk cara pengujian untuk parameter pH.
PH merupakan derajat keasaman yang dapat menentukan
kualitas makanan. Alasannya adalah pH merupakan tolak ukur
penghambat munculnya kontaminan biologis seperti bakteri,
jamur, dan mikroorganisme lainnya yang dapat menyebabkan
rusaknya tekstur, rasa, maupun gizi yang terkandung
dalam produk makanan. Pada produk olahan susu (dairy Sumber: https://bit.ly/3laRwpp
products) yang beberapa di antaranya adalah produk hasil
fermentasi bakteri maupun ragi. PH menjadi tolak ukur untuk menurunkan tingkat kemungkinan infeksi yang dapat
disebabkan dari munculnya bakteri patogen. Pada buah dan sayuran kemasan, pH memiliki pengaruh penting sehingga
harus dilakukan monitoring dari saat proses pemotongan, pencucian, dan proses lainnya. Hal ini karena kontaminasi
pada buah dan sayuran tidak hanya disebabkan oleh mikroogranisme, tetapi juga disebabkan oleh reaksi enzim yang
terkandung di dalamnya.
Nilai pH dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan: pH= –log [H+], dengan [H+] merupakan konsentrasi
ion hidrogen. Konsep tersebut diajukan oleh seorang kimiawan bernama Sorensen (1868-1939).
2. Sifat-Sifat Logaritma
Kalian telah mengetahui bahwa logaritma merupakan kebalikan (invers)
dari bentuk eksponen. Lalu, apakah sifat-sifat operasi eksponen dapat
juga digunakan untuk menurunkan sifat-sifat logaritma? Coba kalian
temukan sifat-sifat logaritma melalui kegiatan berikut!
b. Sifat 2
Misalkan a dan n adalah bilangan real, a > 1, dan a ≠ 1 maka berlaku:
a
log 1 = 0
c. Sifat 3
Misalkan a dan n adalah bilangan real, a > 1, dan a ≠ 1 maka berlaku:
a
log an = n
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh berikut!
Contoh:
1. log 9 = 3log 32 = 2
3
1
1
2. 5 log
= 3
5 5=log 5 3
3
d. Sifat 4
Untuk a, b, dan c adalah bilangan real positif, a ≠ 1, dan b > 0 maka berlaku:
a
log(bc) = alog b + alog c
Bukti:
Misalkan alog b = x dan alog c = y maka ax = b dan ay = c.
b × c = ax × ay
⇔ b × c = ax+y
⇔ alog bc = x + y
Oleh karena alog b = x dan alog c = y, sehingga diperoleh:
a
log(bc) = alog b + alog c (terbukti).
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh berikut!
Contoh:
1. 2log 4 + 2log 16 = 2
log 22 + 2log 24
= 2+4
= 6
= 2
log 26
= 2
log 64
2
log 4 + 2log 16 = 2
log (4 × 16)
34 Matematika Kelas X
1
2. 3log + 3log 81 = 3log 3-3 + 3log 34
27
= (-3) + 4
=1
= 3log 3
1 1
3
log + 3log 81 = 3log × 81
27 27
e. Sifat 5
Untuk a, b, dan c adalah bilangan real, a ≠ 1, dan b > 0 maka berlaku:
b
a
log = a log b − a log c
c
Bukti:
Misalkan alog b = x dan alog c = y maka ax = b dan ay = c.
b ax Smart Learning
= y
c a
b Pindailah QR Code berikut!
⇔ = ax−y
c
b
⇔ a log = x − y
c
Oleh karena alog b = x dan alog c = y, sehingga diperoleh
b
a
log = a log b − a log c (terbukti).
c Sumber: https://bit.ly/3uoSeFK
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh berikut! Setelah kalian memahami ma
Contoh: teri pada situs tersebut, selesai
1. 3 log 27 − 3 log 9 = 3 log 33 − 3 log 32 kanlah soal-soal berikut!
1. 2log (x + 1) = …
= 3−2
2. Diketahui
= 1 = 3 log 3 a
x
log x . blog x = x
log b
log a
27
= 3 log dengan a ≠ b, a dan b adalah
9 bilangan bulat positif ≠ 1
2. log 625 − log 25 = log 54 − 5 log 52
5 5 5
maka tentukanlah nilai
(a + b)x!
= 4−2
= 2 = 5 log 25
625
= 5 log
25
21 1
3. log 21 − log 210 = log = log = −1
210 10
f. Sifat 6
Untuk a, b, dan n adalah bilangan asli, a > 0, b > 0, a ≠ 1 maka berlaku:
Bukti:
a
log b n = a log (b × b × b × ... × b )
n faktor
⇔ a
log b n
= log b + log b + ... + a log b
a a
n faktor
⇔ a
log n = n log b a
(terbukti)
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh berikut!
Contoh:
1. 2 log 3 + 4 log 3 = log 32 + log 34
= log 9 + log 81
= log (9 × 81)
2 log 3 + 4 log 3 = log 729
Bukti:
Misalkan: alog b = x ⇔ ax = b maka
ax = b
⇔ c
log a x = c log b (Kedua ruas dilogaritma dengan basis c)
⇔ x log a = log b
c c
(Berdasarkan sifat 6 logaritma)
c
log b
⇔ x = c
log a
1
⇔ x = b
log a (terbukti)
h. Sifat 8
Untuk a, b, dan c adalah bilangan real positif dengan a ≠ 1 dan b ≠ 1 maka
berlaku:
36 Matematika Kelas X
Bukti:
log b log c
a
log b × b log c = ×
log a log b
log c
a
log b × b log c =
log a
log b × alog c = alog c (terbukti)
a
⇔ b = an
mc
⇔ a log b =
n
n a
⇔ log b = c
m
n m
⇔ a log b = a log b n (terbukti)
m
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh berikut!
Contoh:
25 2 2
1. 8
log 25 = log 52 = × log 5 = 2 log 5
2
1
3 2
2. 2
log 8 = 22
log 23 = × log 2 = 6 × 1 = 6
1
2
j. Sifat 10
Untuk a dan b adalah bilangan real positif a ≠ 1 maka berlaku:
alog b
a =b
38 Matematika Kelas X
Sehingga, taraf intensitas bunyi mesin jahit tersebut adalah
I
TI = 10 log
I0
10−9
= 10 log −12
10
= 10 log103 = 10 × 3
= 30
Jadi, taraf intensitas bunyi mesin jahit tersebut adalah 30 desibel.
3. Mencari Nilai Logaritma dengan Kalkulator
Setelah kalian mempelajari sifat-sifat operasi logaritma dan penye
lesaiannya, kalian tentu ingin mengetahui nilai suatu bentuk logaritma itu
sendiri. Nilai logaritma dapat dicari dengan menggunakan tabel logaritma
dan kalkulator. Namun, untuk penggunaan tabel logaritma sudah tidak
relevan lagi saat ini. Saat ini, kalkulator merupakan perangkat yang biasa
digunakan untuk mencari nilai logaritma. Jenis kalkulator yang umum
dipakai untuk mencari nilai logaritma adalah kalkulator saintifik (scientific
calculator) seperti tampak pada Gambar 1.16. Kalkulator saintifik juga
disajikan dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh komputer atau ponsel.
Dapatkah kalian mengoperasikan kalkulator saintifik, khususnya dalam
mencari nilai logaritma dari suatu bilangan? Jika masih ada di antara
kalian yang bisa mengoperasikan kalkulator saintifik untuk mencari nilai
logaritma suatu bilangan maka kalian dapat membaca informasi pada
buku petunjuk pemakaian kalkulator tersebut. Namun, perlu diingat bah
wa cara atau langkah-langkah mengoperasikan kalkulator untuk mencari
nilai logaritma suatu bilangan dapat berbeda-beda untuk setiap jenis
kalkulator yang digunakan. Pada pembahasan berikut akan diberikan
contoh langkah-langkah mencari nilai logaritma suatu bilangan. Sumber: https://bit.ly/3E3ZYj2
Gambar 1.16 Kalkulator
Contoh Soal: saintifik (scientific calculator)
Tentukan nilai log 6,59, dengan kalkulator hingga nilai sampai 4 tempat
desimal!
Penyelesaian:
Untuk mencari log 6,59 dengan kalkulator, tekan tombol berturut-turut
sebagai berikut.
Jenis kalkulator I:
log 6 . 5 9 =
Jenis kalkulator II:
6 . 5 9 log
b. log 8. Jika a > 1, b > 1, dan c > 1 maka tentukan nilai dari:
10
a 1 b 1 c 1
2. Sederhanakanlah bentuk-bentuk berikut! log b log c log a . (UMB PT 2014)
a. 3 log 7 ×25 log 32 ×49 log 81
= ....
9. Jika log x = 6 dan log y = 12 maka tentukan nilai
b. log 2 + log 4 32 + log 4 dari:
log 8
41 41
c. log + log 70 − log + 2log 5 log x y x y x y .
35 2
3. Jika diketahui 2log 3 = m dan 3log 5 = n. Nyatakan 10. Dalam formula untuk mengukur skala desibel
bentuk logaritma berikut dalam m dan n! N
D = 10 log −12 , dengan N adalah intensitas
a. 12log 25 c. 36
log 60 10
b. 16log 9 suara dan D adalah intensitas relatif. Tunjukkanlah
4. Tentukan penyelesaian dari bahwa dengan D = 120 + log N10 menggunakan sifat
logaritma.
6
log ( x + 4 ) + 6 log ( x − 2 ) =6 log 4 x .
2
11. Untuk suara dengan intensitas I (dalam watt per
log 5 . 6 log 5 + 3 log 5 . 6 log 5 meter persegi), kenyaringan suara L(I) (dalam desibel)
5. Tentukan nilai dari 2
.
log 5 . 3 log 5 I
(SIMAK UI 2010) diberikan oleh fungsi L ( I ) = 10 log ,
I0
40 Matematika Kelas X
dengan I0 adalah intensitas suara yang hampir tidak a. 415 juta jiwa; dan
terdengar (sekitar 10-12 watt per meter persegi). b. 448 juta jiwa.
Seorang artis di studio rekaman menaikkan volume 13. Harga dari sebuah mobil bermerk x terhadap tahun
suaranya sehingga intensitas suaranya menjadi pembuatan dimodelkan V(t) = 19,705(0,848)t. Menurut
ganda. Berapa desibel kenyaringan suara artis ter model di atas, kapan mobil tersebut berharga
sebut?
a. $14.000; dan
b. $10.000.
14. Gempa bumi di Iran dengan kekuatan 6.3 skala Richter
pada 26 Desember 2003 menyebabkan 40.000 orang
meninggal dunia. Gempa bumi di Aceh pada tahun
2004 dengan kekuatan 9,2 Skala Richter. Berapa
besar amplitudo gerakan tanah yang menyebabkan
gemba bumi di Aceh berbanding gempa bumi di
A
Iran? (Gunakan rumus: M1 − M2 = 10 log 2 , dengan
A1
M adalah magnitudo atau kekuatan gempa)
Fakta Mat
Penggunaan Logaritma pada Pengukuran Kekuatan Gempa
Kalian tentu tidak asing lagi dengan istilah skala Richter, bukan?
Saat terjadi gempa bumi, istilah tersebut sering muncul dan
terdengar. Skala richter merupakan satuan untuk menyatakan
kekuatan gempa bumi yang terjadi di suatu daerah.
Dalam perhitungan kekuatan gempa yang terjadi di suatu
daerah, digunakan konsep logaritma seperti persamaan beri
kut.
Keterangan:
I SR = skala Ricther = kekuatan dari suatu gempa bumi
SR = log
I0 I = intensitas atau ukuran energi gelombang dari
suatu gempa bumi
I0 = 1, merupakan intensitas minimum yang diguna
Sumber: https://bit.ly/2X72O5y
kan untuk perbandingan
Skala richter inimerupakan skala logaritmik, bukan skala aritmatik. Jadi, misalkan terdapat kejadian gempa di dua
daerah dengan kekuatan gempanya masing-masing 2 skala richter dan 4 skala Richter. Hal ini bukan berarti gempa
yang berkekuatan 4 skala Richter ini berkekuatan 2 kali dari gempa yang berkekuatan 2 pada skala Richter. Anggapan
itu salah. Pada kenyataannya, gempa yang berkekuatan 4 pada skala Richter tersebut berkekuatan 100 kali dari gempa
yang berkekuatan 2 pada skala Richter. Coba kalian buktikan pernyataan tersebut dengan menggunakan rumus atau
persamaan di atas!
a
s
a as
3) = s
b b
c. Untuk a adalah bilangan real dan a ≠ 0, s adalah bilangan bulat positif,
1
didefinisikan a−s = .
as 1
d. Misalkan a adalah bilangan real dan a ≠ 0, s adalah bilangan bulat positif maka berlaku a s = p,
dengan p adalah bilangan real positif, sehingga ps = a.
e. Misalkans a adalah bilangan real, a ≠ 0, s, dan t adalah bilangan bulat positif didefinisikan
t
as = a t .
3. Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai bentuk pembagian a , dengan a
b
dan b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0.
4. Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan sebagai bentuk pembagian a ,
b
dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0.
5. Bilangan irasional yang menggunakan tanda akar ( ) dinamakan bentuk akar.
6. Pada penjumlahan dan pengurangan bentuk akar, untuk setiap a, b ∈ dan c∈t, maka berlaku:
a. a a c + b a c = ( a + b ) a c
b. a a c − b a c = ( a − b ) a c
7. Pada perkalian bentuk akar, untuk setiap a, b, c, d ∈ dan c, d ≥ 0 maka berlaku:
a. c × d = c × d c. a ( )
c + b d = a c + ab d
b. a c × b d = ab cd
8. Cara merasionalkan penyebut bentuk akar adalah sebagai berikut.
a
a. Cara merasionalkan bentuk dengan menggunakan bentuk umum:
a a b a b
= × = b
b b b b
42 Matematika Kelas X
a
b. Cara merasionalkan bentuk dengan menggunakan bentuk umum:
b± c
a
=
a
×
b− c a b− c
=
( )
1)
b+ c b+ c b− c b2 − c
a
=
a
×
b+ c a b+ c
=
( )
2)
b− c b− c b+ c b2 − c
a
c. Cara merasionalkan bentuk dengan menggunakan bentuk umum:
b± c
a
=
a
×
b− c a b− c
=
( )
1) b+ c b+ c b− c b −c
a
=
a
×
b+ c a b+ c
=
( )
2)
b− c b− c b+ c b −c
a+2 b = ( p + q) + 2 pq = p+ q.
9. Definisi logaritma: jika a > 0, a ≠ 1, dan berlaku:
alog b = x ⇔ b = ax,
dengan a adalah bilangan pokok, b adalah numerus, b > 0, dan x adalah hasil logaritma.
10. Sifat-sifat logaritma adalah sebagai berikut.
a) Misalkan a dan n adalah bilangan real, a > 1 dan a ≠ 1 maka berlaku:
1) alog a = 1
2) alog 1 = 0
3) alog an = n
b) Untuk a, b, dan c adalah bilangan real positif, a ≠ 1, dan b > 0, berlaku: alog(bc) = alog b + alog c.
b
c) Untuk a, b, dan c adalah bilangan real, a ≠ 1, dan b > 0, berlaku: a log = a log b − a log c .
c
d) Untuk a, b, dan n adalah bilangan asli, a > 0, b > 0, a ≠ 1, berlaku: log b = n log b .
a n a
c
log b 1
e) Untuk a, b, dan c adalah bilangan real positif, a ≠ 1, b ≠ 1, dan c ≠ 1, berlaku: a=
log b c
= b
log a log a
.
f ) Untuk a, b, dan c adalah bilangan real positif dengan a ≠ 1 dan b ≠ 1, berlaku: a log b × b log c = a log c
n a
g) Untuk a dan b adalah bilangan real positif dengan a ≠ 1, berlaku: am
log b n =
m
( log b ) .
a log b
h) Untuk a dan b adalah bilangan real positif a ≠ 1, berlaku: a =b.
Penguasaan Materi
No. Materi
Tidak Menguasai Menguasai Sangat Menguasai
1 Eksponen (Bilangan Berpangkat)
2 Bentuk Logaritma
B. Dari materi pada bab ini, bagian manakah yang paling sulit kalian pahami? Jelaskan alasan kalian!
C. Apa yang kalian lakukan jika tidak menguasai, menguasai, atau sangat menguasai materi?
D. Setelah mempelajari dan mengerjakan tugas-tugas pada bab ini, profil pelajar Pancasila apa saja yang dapat kalian
kembangkan! Jelaskan alasan kalian!
Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang benar di antara huruf A, B, C, D, dan E!
1. Jika 9n + 9n + 9n = 32.013 maka nilai n adalah ....
5. Tentukan luas dari persegi panjang di bawah
A. 1.008 D. 2.008
ini!
B. 1.006 E. 2.009 4x – 3
C. 2.006
2. Diketahui luas dari suatu lahan berbentuk per x+7
segi panjang adalah (20m – 13m – 15) m2.
Panjang dari persegi panjang tersebut jika
lebarnya 4m – 5 adalah ... m. A. 4x2 + 31x – 14
A. 5m + 3 D. 20m – 3 B. 3x2 – 31x + 21
B. 5m – 3 E. 20m – 5 C. –4x2 + 24x + 21
C. 20m + 3
D. –3x2 – 31x + 21
3. Diasumsikan bahwa volume bumi adalah 5 × E. 4x2 + 25x – 21
1014 m3 dan volume dari bakteri adalah 2,5 ×
6. Sebuah bank swasta menawarkan bunga 12%
10–16 m3. Jika bumi dapat diisi dengan bakteri
per tahun. Wiwit mendepositokan uangnya 200
maka banyak bakteri yang termuat di dalamnya
juta rupiah ke bank tersebut pada 1 Januari
....
2015. Persamaan matematika yang sesuai
A. 2,0 × 1030 bakteri
untuk menghitung jumlah uang Wiwit di bank
B. 5,0 × 1031 bakteri
tersebut setelah 8 tahun kemudian atau pada
C. 5,0 × 1031 bakteri
1 Januari 2023 adalah ….
D. 2,0 × 10–30 bakteri
A. 200.000.000 + 8(200.000.000 × 0,12)
E. 5,0 × 1030 bakteri
B. 200.000.000 + (1,12)8
4. Jika 4x + 4–x = 4 maka 42x + 4–2x = ....
C. 200.000.000 (1,12)8
A. 4 D. 14
D. 200.000.000 (8 × 200.000.000 × 0,12)
B. 8 E. 20
E. 200.000.000 (0,12)8
C. 12
44 Matematika Kelas X
7. Sebuah mikroskop dipasang sehingga membuat 5 15 14
sebuah benda tampak 4 × 102 kali lebih besar A. 5 3 xy 30 D. x xy
2
dari ukuran aslinya. Virus memiliki diame 5 3 14
ter 2 × 10-7 meter. Berapa besar diameter B. 2 x 15 xy 14 E. x xy
2
virus yang mun cul ketika dilihat di bawah
mikroskop? C. 2 x 3 xy 30
1
12. Jika 4
a+49=, maka a adalah ....
2− 3
(SBMPTN 2015)
A. 2 − 2 D.
8
B. 2 E. 16
C. 2 + 2
b c a
11. Diketahui diameter sebuah lapangan berbentuk a2
15 2 3 A. –6 D. 2
lingkaran adalah x y meter. Jika Kara c
2 B. 6 E. –1
menyelesaikan 5 3 x 2 y putaran, berapa meter 1 6
jarak tempuh Kara? C. 2 c
a
46 Matematika Kelas X
jumlah bakteri yang muncul setelah t jam dan N0 adalah jumlah bakteri pada permulaan (t = 0).
Jika awalnya terdapat 20 bakteri, tentukan banyak bakteri (dalam satuan terdekat) yang akan muncul
dalam waktu:
a. 0,5 jam, dan
b. 2 jam.
5. Jika alog b + blog a = 3, maka tentukan nilai (alog b)2 + (blog a)2. (SBMPTN 2013)
Soal AKM
Bacalah stimulus atau teks berikut kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya!
Dalam bidang Fisika, fungsi logaritma biasa
digunakan dalam menghitung taraf intensitas
bunyi (TI) yang dirumuskan oleh: Jarak (r1) Jarak (r2)
I
TI = 10 log
I0
dengan I0 adalah intensitas bunyi minimal
Pendengar 1 Pendengar 2
yang dapat didengar oleh manusia (10–12
watt/m2), I adalah intensitas bunyi, dan TI
Sumber: https://bit.ly/3ntDdPl; https://bit.ly/3ntDdPl
adalah taraf intensitas bunyi. Satuan taraf
intensitas bunyi adalah desibel (dB). Dalam satuan yang lebih besar, satuan bel lebih sesuai digunakan
yaitu 10 desibel sama dengan 1 bel. Perhatikan tabel berikut.
Tabel Taraf Intensitas Bunyi Beberapa Jenis Suara Benda
Proyek
Kerjakan hal berikut secara berkelompok!
Dalam upaya penanganan perubahan iklim, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
telah melakukan berbagai upaya dalam menginformasikan terjadinya gempa. Peringatan dini yang
dibangun di BMKG memang disiapkan untuk memonitor dan mengantisipasi kejadian gempabumi
(termasuk gempa bumi megathrust) dengan magnitudo dapat mencapai lebih dari Mw 9. Seperti yang
kalian ketahui bahwa Negara Indonesia rawan terjadinya gempa bumi. Tabel berikut menyajikan tabel
gempa bumi dengan kekuatannya di berbagai daerah.
Tabel Kekuatan Gempa Bumi di Beberapa Daerah
(Catatan: persamaan yang digunakan untuk menentukan kekuatan gempa yang terjadi di suatu daerah:
I
SR = log ,
I0
dengan SR = skala Ricther = kekuatan dari suatu gempa bumi; I = intensitas, yaitu ukuran energi gelombang
dari suatu gempa bumi; dan I0 = 1, merupakan intensitas minimum yang digunakan untuk perbandingan.)
Pertanyaan:
Bandingkan kekuatan gempa di berbagai daerah. Manakah daerah yang mengalami kekuatan gempa yang
terbesar? Mana pulakah daerah yang mengalami kekuatan gempat yang terkecil? Jelaskan pendapat kalian!
Q Smart Quiz
Untuk menambah pemahaman
kalian tentang materi bab ini,
pindailah QR Code di samping!
48 Matematika Kelas X