Anda di halaman 1dari 2

(isi) KOMPAS.

com - Menurut Mark Anderson dan Kathy Anderson dalam Text Types in English
(2003), teks diskusi adalah tipe teks yang memberikan persetujuan dan penolakan, positif dan
negatif, atau hal baik dan hal buruk terhadap suatu topik bahasan.

Sementara, diskusi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pertemuan ilmiah untuk
bertukar pikiran mengenai suatu masalah.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan wewenang kepada


pemerintah daerah, sekolah, dan orang tua terkait kegiatan belajar mengajar tatap muka. Bila ketiga
pihak tersebut memberi izin, maka siswa dapat kembali masuk ke sekolah dengan mematuhi
protokol kesehatan.

(Argumen pro) Keputusan Kemendikbud sudah tepat. Hampir dua semester siswa menerima
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pelajaran yang diserap tidak seefektif ketika tatap muka.

Banyak gangguan dan ketidaknyamanan terjadi selama PJJ. Bahkan di Kabupaten Gowa, Sulawesi
Selatan, ada siswa yang bunuh diri karena beban tugas PJJ. Masing-masing daerah memiliki tingkat
penyebaran Covid-19 yang berbeda-beda.

Pemerintah daerah bertanggung jawab pada daerahnya masing-masing. Untuk daerah yang sudah
masuk zona hijau, memang sebaiknya mengizinkan kegiatan belajar mengajar tatap muka. Selain itu,
pihak sekolah dan orang tua juga turut menjaga keamanan siswa selama belajar tatap muka. Kedua
pikah ini berperan besar dalam memberi pemahaman dan pengawasan terkait protokol kesehatan
para siswa.

(Argumen kontra) Meninggalnya siswa di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan disebabkan karena


beban tugas, bukan karena PJJ. Kejadian tersebut harusnya menjadi evaluasi, bagaimana
menjalankan PJJ dengan tepat dan seimbang untuk kesehatan mental siswa. Bukan malah serta
merta menghentikan PJJ.

Negara kita tidak menjamin tes masal, pelacakan riwayat korban, panangguhan transportasi secara
tegas, atau melakukan karantina menyeluruh. Meski sudah masuk zona hijau dan mengikuti
protokol, tetapi risiko penyebaran di klaster sekolah sangat besar. Ada relasi kuasa antara
pemerintah daerah, sekolah, dan orang tua. Tidak dapat dipungkiri, orang tua dihadapkan dengan
pilihan efektifitas pembelajaran atau keselamatan nyama siswa. Padahal keduanya dapat berjalan
beriringan. Kemendikbud harusnya merumuskan kurikulum PJJ yang tidak menjadi beban mental
siswa, selama Covid-19 masih ada. Pola komunikasi pemerintah selama menangani Covid-19 terus
menjadi sorotan. Pada Kamis (24/12/2020), Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku
Adisasmito mengatakan masyarakat menggali kuburnya sendiri. Pernyataan tersebut dianggap
menyalahkan dan menyudutkan masyarakat di tengah pandemi.

(Argumen pro) Pola komunikasi semacam itu sah saja dilakukan. Ada berbagai macam pola
komunikasi publik. Apa yang diutarakan Wiku disebut scare communication style, yang bertujuan
untuk menakut-nakuti. Pola semacam ini memang memancing emosi, agar ujaran lebih diperhatikan.
Terlepas dari itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sudah berusaha sebaik-baiknya dalam
menangani pandemi.

(Argumen kontra) Pola komunikasi yang menakuti-nakuti atau menyalahkan masyarakat tidak


efektif. Ujaran yang memancing emosi semacam itu hanya memunculkan tanggapan negatif dari
masyarakat. Tidak ada pihak yang tidak dirugikan karena Covid-19. Masyarakat juga sudah berjuang
semampunya untuk bertahan hidup. Seharusnya semua pihak saling mendukung dan menguatkan.
Pemerintah dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 perlu mencontoh negara maju yang tidak ragu
meminta maaf pada masyarakat bila ada kebijakan yang dirasa kurang tepat.

(Argumen Pro)

Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan, mengungkapkan seseorang yang sudah
disuntikkan vaksin corona memang masih memungkinkan positif COVID-19.

"Risiko terjangkit COVID-19 ini akan tetap ada setelah diberikan vaksin, namun risikonya akan jauh
lebih rendah. Dan kalau pun terjangkit, gejala klinisnya akan ringan," jelas Erlina dalam diskusi virtual
yang diselenggarakan Kemenkes, Sabtu (23/1).

(Argumen Kontra)

Beberapa orang masih meragukan maksker kain sanggup melindungi dirinya atau tidak karena orang
masih ragu untuk memakainya. Lembaga kesehatan Inggris menyatakan bahwa masker wajah bukan
cara yang efektif untuk melindungi diri dari covid.

(Argumen Pro)

Ahli kesehatan menyarankan semua orang untuk selalu masker wajah sebagai perlidungan dari virus
corona. Slovenia dan Austria menuntut masyarakatnya selalu menggunakan masker wajah ketika
keluar rumah. Orang yang terinfeksi corona bisa memakai masker medis untuk mengurangi resiko
penularan virus pada orang lain.

(Argumen Kontra)

Sebagian masyarakat yang merasa keberatan diberlakukannya program psbb kembali. Karena
dianggap akan memperburuk ekonomi.

(Kesimpulan dan saran) Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sudah berusaha semampunya dalam
menangani pandemi. Namun pola komunikasi tetap harus dijaga. Menyalahkan atau menakut-nakuti
masyarakat hanya memunculkan tanggapan negatif. Sebaiknya semua pihak saling mendukung dan
menguatkan.

Anda mungkin juga menyukai