Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

PENDIDIKAN KESEHATAN

NAMA : EVINIA ALVES SARMENTO

NIM : Po. 0320 103050

TINGKAT : II EKSTENSI

POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG

JURUSAN KEPERAWATAN

2003 / 2004
 Mengenal Masalah

Masalah yang akan dikembangkan adalah masalah narkoba.

Narkoba merupakan bahan – bahan kimia yang di buat dalam bentuk tablet atau

serbuk bila diminum tidak sesuai dengan resep dokter atau melebihi dosis maka

akan merusak saraf dan organ – organ tubuh manusia. Contohnya seperti Morfin.

 Mengenal Penyebab Masalah

Banyak orang mengkonsumsi narkoba karena dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain :

1. Kurang Pengetahuan

Banyak masyarakat yang mengkonsumsi narkoba berawal dari ingin coba-coba

sampai akhirnya mereka ketagihan dan bergantung pada narkoba.

2. Stres

Biasanya orang-orang yang stress gampang menggunakan narkoba awalnya dari

obat penenang karena merasa keenakan maka tiap kali mereka stress mereka

akan minum obat tersebut dari dosis yang rendah sampai pada dosis tinggi.

3. Kurang perhatian atau kurang kasih saying

Biasanya anak-anak yang kedua orang tuanya bekerja atau anak-anak

pengusaha biasanya orang tuanya lebih sibuk bekerja dari pada memperhatikan

anak-anaknya yang mereka tahu semua kebutuhan anak-anaknya terpenuhi dan

mereka tidak peduli dengan siapa anaknya bergaul, apa yang mereka lakukan

dan jam berapa mereka pulang orang tuanya tidak peduli dengan semua itu.

Akhirnya anak-anak yang imannya yang tidak kuat maka mereka akan terlatih
pada narkoba untuk melepaskan kekesalan mereka pada orang tuanya pada

narkoba.

 Mengenal Sifat Masalah

1. Beratnya masalah

Masalah ini biasa dialami oleh anak-anak remaja pemuda pemudi bahkan anak

yang masih SD, akibatnya bias menyebabkan kematian, gila, cacat dan

sebagainya.

2. Luasnya masalah

Masalah narkoba ini sudah terkena pada sebagian besar anak-anak muda

remaja, orang tua dan bahkan pula anak-anak yang usia SD. Narkoba ini sudah

meluas di semua daerah, masalah ini sulit untuk dihilangkan atau

memberantasnya.

Masalah narkoba ini tidak mengenal musim tetapi bila mereka ketagihan atau

sakau maka mereka akan mencarinya. Masalah tersebut menjadi prioritas utama

oleh pemerintah untuk mananggulangi dan memberantas masalah narkoba

tersebut, karena masalah tersebut menghancurkan generasi muda bangsa kita.

Misalnya : seorang remaja meninggal karena over dosis.

 Mengenal Perkembangan Masalah

Ada juga orang sehat badan bagus kita mengira mereka tidak memakai narkoba tapi

nyatanya mereka pakai, ada juga anak-anak yang memakainya tapi badannya kurus

sekali, itu semua daya tahan tubuhnya dan makan makanan yang kurang bergizi.
 Mengenal Kebiasaan

Dari langkah III tadi kita tahu bahwa masalah narkoba biasa dialami oleh anak-

anak remaja. Remaja jaman sekarang paling suka pesta dan hura-hura, dari

kebiasaan – kebiasaan itu mereka menggunakan barang haram tersebut, dengan

begitu mereka lupa makan dan mereka malah minum lagi minuman beralkohol

dengan begitu mereka akan merasa bahagia terus sepanjang reaksi obat oleh

narkoba tersebut.

 Mengenal Sebab Kebiasaan

Dari kebiasaan tersebut kita juga perlu ketahui penyebab dari individu kelompok

atau masyarakat mempunyai kebiasaan seperti itu.

 Apakah penyebab dari pihak pemberi dari pihak pemberi biasanya

mencari orang baru atau anak-anak muda yang stress atau kurang kasih saying

dari orang tua.

 Dari masyarakat atau individu biasa karena adanya orang tua yang kurang

tahu tentang bahaya-bahaya narkoba dan kurangnya penyuluhan yang diterima

masyarakat.

 Rumusan Prilaku Yang Diharapkan

 Kita mengharapkan agar masalah narkoba itu bias diberantas oleh pihak

Pemerintah, memerlukan bantuan berupa dana dan obat-obat untuk mengobati

mereka yang kecanduan.

 Memerlukan dukungan dari semua masyarakat untuk memberantas

masalah narkoba ini paling tidak masyarakat bias mengarahkan anak-anaknya


dengan kegiatan yang positif. Misalnya : mengadakan lomba atau pertandingan-

pertandingan.

 Mengenal Hambatan

Untuk memberantas masalah tersebut masyarakat perlu kerja sama yang baik

dengan Pemerintah, pihak yang berwajib serta para medis. Kita bias juga

memberikan penyuluhan dan juga efek sampingnya.

 Mengenal Langkah – Langkah Yang Mendorong

 Membuka lapangan kerja bagi pengangguran

 Membuat lomba-lomba yang merangsang anak-anak muda untuk ikut

serta didalamnya.

Misalnya seperti : lomba nyanyi, dance, band dan lain-lain.

 Mengenal Hasil – Hasil Sampingan

Dalam hal ini dari pihak yang memberikan penyuluhan menganjurkan pada mereka

yang kecanduan tersebut untuk merubah kebiasaan hidupnya dengan berhenti

memakai narkoba dan menjauhinya dan mengganti dengan hidup sehat.


MAKALAH

LEUCOSYTOCIS

NAMA : EVINIA ALVES SARMENTO

NIM : Po. 0320 103050

TINGKAT : II EKSTENSI

POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG

JURUSAN KEPERAWATAN

2004
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada berbagai keadaan patologis sel-sel darah putih yang beredar bisa
menunjukan adanya perubahan morfologi fungsi maupun konsentrasi, meskipun
perubahan pada jumlah absolut berbagai jenis sel darah putih biasanya ditemukan
pada berbagai penyakit dan biasanya bersifat tak spesifik, mereka mungkin
memberikan bukti diagnostik yang sangat berharga. Perubahan pada sel darah putih
sringkali dikaitkan dengan kelainan – kelainan non neoplastik tapi mungkin pula
dijumpai pada keadaan sindrom mielodis plastik (suatu keadaan pre-leukimia), pada
kelainan mielopro liperatif kronik dan pada berbagai keganasan, termasuk leukemia.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar Mahasiswa/i mampu menjelaskan konsep-konsep dasar teori leokosit dan
juga askepnya serta dapat mempraktekannya dengan tepat dirumah sakit / tempat
pelayanan kesehatan lainnya.
2. Tujuan Khusus
- Agar Mahasiswa/i mampu menjelaskan pengertian Leukosit.
- Agar Mahasiswa/i mengetahui dan memahami Patofisiologinya.
- Agar Mahasiswa/i mampu menjelaskan manifestasi klinik.
- Agar Mahasiswa/i mampu menjelaskan manajemen medik.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Teori


1. Pengertian
Leukositosis adalah suatu istilah yang digunakan untuk mengambarkan
bertambahnya jumlah sel darah putih di sekitar dara perifer.
Netrofilia adalah peningkatan neutrofilia di dalam pembuluh darah (lebih dari
7.500/microliter). Neutrofilia dapat terjadi karena stress, latihan berat,
perangsangan sekresi katekolamin, minum obat tertentu (steroid) dan reaksi
terhadap infeksi
2.ETIOLOGI.
Klasifikasi permulaan dari sel darah putih
 Klasifikasi dari sifat yang tidak normal
 Kuantitatif : Suatu bagian dari sel-sel dalam sum-sum
tulang darah perifer terdiri atas :
- Leukocytopenia : Menurunkan suatu sel
Contohnya : Neutropenia
- Leukositosis : Meningkatkan suatu sel
Contohnya : meningkatkan Limfositosis
 Kualitatif : Suatu kerusakan atau defesiensi dalam suatu
komponen sel.
- Morfologi : kerusakan yang di observasi pertama merupakan struktur
yang tidak normal.
Contoh kelainan pelger - huet
- Fungsional : kerusakan pertama fungsional
Contoh defisiensi mycloperixidase.
- Kombinasi : suatu kelainan meliputi perubahan struktural dan metabolik.
Contoh penyakit penyimpanan lemak

 Klasifikasi berdasarkan sumber penyebab


 Hereditas : genetic mempengaruhi olel dari generasi ke
generasi
- Resesif : penyakit yang ditandai dengan kondisi homozygous dan
hemyzygous
Contoh : sindrom chediac higashi
- Dominan : penyakit yang ditandai dengan kondisi heterozygous dan
homozygous
Contoh : kelainan may-hegglin
 Yang diperoleh : penyakit yang terjadi pada individu, tidak
termasuk dalam genome.
- Congenitol : muncul sejak lahir yang meliputi perkembangan yang
abnormal, beberapa penyakit ini memiliki dasar genetic yang belum
ditunjukan.
Contoh : digeorges sindrom
- Postnatol : yang diperoleh semasa anak-anak atau dewasa bisa terjadi
pertama, dihubungkan dengan suatu agen lingkungan, contohnya obat-
obatan menyebabkan cytopenia atau yang kedua, untuk proses penyakit
lainnya. Contohnya pemindahan mycloid karena metatastic carcinoma.
 Indiophatik : walaupun merupakan suatu faktor yang
berbeda yang mempunyai investigasi yang potensial disebabkan agen dari
leukemia. Sebagian besar penyebabnya tidak lengkap untuk lingkungan
yang spesifik atau sumber herediter.
 Klasifikasi berdasarkan gejala dan akibat
 Akut : diawali dengan gejala dan kecepatan dari proses
penyakit morfologi menganti sel darah yang sering bereaksi
Contoh : yang ditemui pada sel yang belum matang dalam leukemia yang
akut.
 Kronik : diawali dengan gejala yang berangsur-angsur,
beberapa hal yang membahayakan (unre cognized) progresif yang terjadi
dibawah umur dan perubahan morfologi bisa sedikit yang lunak.
Contoh : Leukimia kronik.
Manifestasi yang saling terpisah dari yang lain. Hal ini terjadi melaui transisi
dari yang kronik sampai akut atau kembali pada hasil terapi / kambuh
kembali yang diikuti kerusakan dari terapi. (contoh : banyak penyakit dan
poliferasi mycloid yang dimulai penyakit kronik tapi dapat berakhir menjadi
leukemia yang akut)
 Klasifikasi dari sel keturunan
Penyakit yang termasuk dalam klasifikasi ini pada dasarnya bermacam sel
sebagian besar terjadi secara jelas atau nyata pada umumnya penyakit ini
meliputi tanda yang lebih dari satu malam (contoh : Ploripotensial batang sel)
jadi yang tidak normal muncul dalam dua atau lebih dari element mycloid
dan erythiroid.
 Limphocytosis
Lipocitosis bisa relatif (karena ia menurun dalam grantlosit) dan absolut
peningkatan lipocitosis yang tidak berbahaya dapat dikategorikan menjadi
yang domina, relatif disebabkan oleh granolycitis.
Limfosit yang matang dapat ditemukan pada beberapa infeksi masa kanak-
kanak. Contoh infeksi tersebut antara lain : rubella, pertusis mononukleus
hepatitis dan limfamegalo virus. Limfosit matang pada orang dewasa
disebabkan oleh limfaproliferatif (leukemia limfositik) kronis bisa juga pada
orang dewasa dengan penyakit TBC dan brucellosis yang menyebar dan
hypertiraidisme.
 Agranulusitosis
Sering disebut juga granulocytopenia atau malignant neutrapenia merupakan
kelainan darah yang akut kemungkinan besar fatal, darah yang di
karakteristikkan oleh kekurangan dari netrafil oleh neutropenia yang ganas,
udara yang sangat dingin dari granulosit biasanya aliran darah deras dan
cepat dan tanda yang disebabkan oleh obat biasanya tergantung pada dosis
dan lamanya efek obat serta respon terhadap kemoterapi kanker.
2. Patofisiologi
Biasanya granulosit disebabkan oleh adanya gangguan pada hematopoiesis
dalam sum-sum tulang oleh peningkatan kerusakan sel dalam sirkulasi. Hal ini
sering kali merupakan hasil dari toksin obat oleh hipersensitif karena dosis
tinggi.
Contonya nitrogen mastard radiasi dan benzenes obat yang diproduksi oleh
sensitifitas dari individu seperti beberapa tranquilizers (chlorpromazine)
thorazine, obat antiroid (propylthiouracil) anticanvulsan (phenytion) obat
antibiotik (chloromphenical) agranulosit bisa juga berkembang selama mengalir
seperti : tiberkolosis, uremia, anemia aplastik, maltiple myelame dan infeksi
overwhelming.
3. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala dari granulocytopenia menyebabkan infeksi (terutama pada
sistim pernapasan) demam tinggi tachicardia, dypsnea, bau mulut disfagia,
membran mukosa luka jikatidak diobati akan menyebabkan kematian dalam 3-6
hari.
4. Studi Diagnostik dan Penemuannya
Test diagnostik Penemuannya
Jumlah leukosit 500 – 3000 WBC3/mm3 dengan PMN jumlah sel dari
0%-2%
Biopsi sum-sum tulang ketiadaan sel PMN dan ketidakmatangan sel muda
5. Manajemen Medik
 Manajemen Umum
- Isolasi cadangan
- Diet tinggi protein dan tinggi kalori
- Transfusi granulosit
 Terapi Obat
- Spektum antibiotik yang besar
- Antibiotik spesifik

B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian Observasi
Tingkat energi Fatique kasar, lemah demam tinggi dan menggigil.
Fungsi kordiak Lemah dan nadi cepat.
Fungsi gastrointestinal Tenggorokan sakit, disphagia, lesi pada buccal dan
mukosa faring.
Fungsi imune Peningkatan kelemahan karena infeksi

2. Diagnosa keperawatan
 Intoleransi aktifitas b.d efek infeksi
DS : Px mengatakan letih, lemah dan irama jantung cepat
DO : demam tinggi, menggigil, lelah dan nadi cepat
 Perubahan membran mukosa oral b.d luka yang bernanah
DS : pasien mengatakan sakit tengkorokan dan sulit untuk menelan
DO : faring luka dan mukasa buccal.
 Resiko tinggi terjadi infeksi b.d granulocytapenia
DS : Px mengelu sering menggigil warmth dan restlessness
DO : demam, tachicardia, dyspnea dan hipertensi.

3. Perencanaan
1. Goal : Px akan meningkatkan toleransi aktivitas selama dalam proses
perawatan.
Objectifnya : dalam jangka waktu 1-2 hari Px akan toleransi terhadap
aktivitas.
2. Goal : Px akan mempertahankan mukosa oral yang utuh selama dalam
proses perawatan.
Objectifnya : dalam jangka waktu 1-2 hari mukosa oral akan kembali utuh
3. Goal : Px akan bebas dari infeksi selama dalam proses perawatan
Objectifnya : dalam jangka waktu 2-3 hari Px akan bebas dari infeksi
4. Implementasi
Diagnosa Intervensi Rasional
Intoleransi aktivitas - atur keseimbangan aktivitas dan - Untuk mencegah atau
b.d efek infeksi tidur, tempatkan keperluan pasien mengurangi pemakaian energi
dekat tenpat tidur yang berlebihan
- Memberi dorongan atau - Untuk mempertahankan
semangat antara keseimbangan tingkat energi
aktivitas dan istirahat. - Untuk monitor fungsi
- Mengkaji jumlah nadi dan cardiac
tenaga
Perubahan
membran mukosa - Bantu pasien untuk Untuk mempertahankan
oral b.d luka yang perawatan mulut kebersihan dan kenyamanan
bernanah - Menganjurkan untuk - Untuk mengurangi
mengumur air es faring yang bengkak
- Memberikan obat - Untuk memberikan
anastesi,analgesik dan sedativa kenyamanan
- Memberikan makanan - Untuk mengurangi iritasi
lunak dan berprotein buccal dan meningkatkan
Resiko tinggi kemudahan dalam menelan
terjadi infeksi b.d - Px diisolasikan Untuk melindungi Px dari
granulositopenia - Anjurkan diet tinggi patogen
protein dan tinggi kalori - Untuk mempertahankan
- Memberikan dorongan status nutrisi
pada Px untuk banyak minum - Untuk mempertahankan
- Mengopres dengan air hidrasi
dingin atau air hangat - Untuk mengurangi
- Memberikan antibiotik demam
- Untuk mengurangi
patogen

5. Evaluasi
1. Px akan toleransi terhadap aktivitas
2. Membran mukosa oral kembali utuh
3. Px akan bebas dari tanda-tanda infeksi

6. Pendidikan kesehatan
 Diskusikan dengan pasien untuk sering menjaga
kebersihan mulut dan mencegah infeksi faring.
 Jelaskan pada pasien untuk diet tinggi protein dan tinggi
kalori dengan makan makanan yang lunak
 Dikusikan dengan pasien untuk menghindari keperluan
obat-obatan karena berbahaya terhadap hypersensitive
 Menganjurkan pada pasien untuk menjaga keseimbangan
aktivitas dan istirahat untuk mencegah keletihan
 Memberitahukan pada pasien untuk menghindari orang
yang terinfeksi penyakit dan lingkungan yang dingin atau panas
 Tinjau kembali tanda dan gejala dari infeksi dan
menyediakan hal – hal yang diperlukan pasien.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Leukositosis merupakan peningkatan sel darah putih dalam peredaran darah
perifer. Meningkatnya hitung absolut dari sel-sel leukosit, netrafil, easinofil, basofil,
monosit dan limfosit di atas harga normal secara berurutan dikenal sebagai leukositosis,
leukositosis netrafil, leukositosis eusinofil (eusinofilia), leukositosis basofil, monositosis
dan limfositosis.
Kelainan ini merupakan suatu abnormalitas leukosit yang paling sering di jumpai
pada praktek – praktek klinis.
DAFTAR PUSTAKA

1. N. C. Hughes – Jones dan S. N. Wickramasinghe, 1994 EGC Edisi 5 Catatan


kuliah hematology
2 . Anne E. Belcher, Pho. Rn. St. Louis tah more boston/- Chicago London Blood
Disorder.

Anda mungkin juga menyukai