Tugas Penkes - Evinia
Tugas Penkes - Evinia
PENDIDIKAN KESEHATAN
TINGKAT : II EKSTENSI
JURUSAN KEPERAWATAN
2003 / 2004
Mengenal Masalah
Narkoba merupakan bahan – bahan kimia yang di buat dalam bentuk tablet atau
serbuk bila diminum tidak sesuai dengan resep dokter atau melebihi dosis maka
akan merusak saraf dan organ – organ tubuh manusia. Contohnya seperti Morfin.
antara lain :
1. Kurang Pengetahuan
2. Stres
obat penenang karena merasa keenakan maka tiap kali mereka stress mereka
akan minum obat tersebut dari dosis yang rendah sampai pada dosis tinggi.
pengusaha biasanya orang tuanya lebih sibuk bekerja dari pada memperhatikan
mereka tidak peduli dengan siapa anaknya bergaul, apa yang mereka lakukan
dan jam berapa mereka pulang orang tuanya tidak peduli dengan semua itu.
Akhirnya anak-anak yang imannya yang tidak kuat maka mereka akan terlatih
pada narkoba untuk melepaskan kekesalan mereka pada orang tuanya pada
narkoba.
1. Beratnya masalah
Masalah ini biasa dialami oleh anak-anak remaja pemuda pemudi bahkan anak
yang masih SD, akibatnya bias menyebabkan kematian, gila, cacat dan
sebagainya.
2. Luasnya masalah
Masalah narkoba ini sudah terkena pada sebagian besar anak-anak muda
remaja, orang tua dan bahkan pula anak-anak yang usia SD. Narkoba ini sudah
memberantasnya.
Masalah narkoba ini tidak mengenal musim tetapi bila mereka ketagihan atau
sakau maka mereka akan mencarinya. Masalah tersebut menjadi prioritas utama
Ada juga orang sehat badan bagus kita mengira mereka tidak memakai narkoba tapi
nyatanya mereka pakai, ada juga anak-anak yang memakainya tapi badannya kurus
sekali, itu semua daya tahan tubuhnya dan makan makanan yang kurang bergizi.
Mengenal Kebiasaan
Dari langkah III tadi kita tahu bahwa masalah narkoba biasa dialami oleh anak-
anak remaja. Remaja jaman sekarang paling suka pesta dan hura-hura, dari
begitu mereka lupa makan dan mereka malah minum lagi minuman beralkohol
dengan begitu mereka akan merasa bahagia terus sepanjang reaksi obat oleh
narkoba tersebut.
Dari kebiasaan tersebut kita juga perlu ketahui penyebab dari individu kelompok
mencari orang baru atau anak-anak muda yang stress atau kurang kasih saying
Dari masyarakat atau individu biasa karena adanya orang tua yang kurang
masyarakat.
Kita mengharapkan agar masalah narkoba itu bias diberantas oleh pihak
pertandingan.
Mengenal Hambatan
Untuk memberantas masalah tersebut masyarakat perlu kerja sama yang baik
dengan Pemerintah, pihak yang berwajib serta para medis. Kita bias juga
serta didalamnya.
Dalam hal ini dari pihak yang memberikan penyuluhan menganjurkan pada mereka
LEUCOSYTOCIS
TINGKAT : II EKSTENSI
JURUSAN KEPERAWATAN
2004
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada berbagai keadaan patologis sel-sel darah putih yang beredar bisa
menunjukan adanya perubahan morfologi fungsi maupun konsentrasi, meskipun
perubahan pada jumlah absolut berbagai jenis sel darah putih biasanya ditemukan
pada berbagai penyakit dan biasanya bersifat tak spesifik, mereka mungkin
memberikan bukti diagnostik yang sangat berharga. Perubahan pada sel darah putih
sringkali dikaitkan dengan kelainan – kelainan non neoplastik tapi mungkin pula
dijumpai pada keadaan sindrom mielodis plastik (suatu keadaan pre-leukimia), pada
kelainan mielopro liperatif kronik dan pada berbagai keganasan, termasuk leukemia.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar Mahasiswa/i mampu menjelaskan konsep-konsep dasar teori leokosit dan
juga askepnya serta dapat mempraktekannya dengan tepat dirumah sakit / tempat
pelayanan kesehatan lainnya.
2. Tujuan Khusus
- Agar Mahasiswa/i mampu menjelaskan pengertian Leukosit.
- Agar Mahasiswa/i mengetahui dan memahami Patofisiologinya.
- Agar Mahasiswa/i mampu menjelaskan manifestasi klinik.
- Agar Mahasiswa/i mampu menjelaskan manajemen medik.
BAB II
TINJAUAN TEORI
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian Observasi
Tingkat energi Fatique kasar, lemah demam tinggi dan menggigil.
Fungsi kordiak Lemah dan nadi cepat.
Fungsi gastrointestinal Tenggorokan sakit, disphagia, lesi pada buccal dan
mukosa faring.
Fungsi imune Peningkatan kelemahan karena infeksi
2. Diagnosa keperawatan
Intoleransi aktifitas b.d efek infeksi
DS : Px mengatakan letih, lemah dan irama jantung cepat
DO : demam tinggi, menggigil, lelah dan nadi cepat
Perubahan membran mukosa oral b.d luka yang bernanah
DS : pasien mengatakan sakit tengkorokan dan sulit untuk menelan
DO : faring luka dan mukasa buccal.
Resiko tinggi terjadi infeksi b.d granulocytapenia
DS : Px mengelu sering menggigil warmth dan restlessness
DO : demam, tachicardia, dyspnea dan hipertensi.
3. Perencanaan
1. Goal : Px akan meningkatkan toleransi aktivitas selama dalam proses
perawatan.
Objectifnya : dalam jangka waktu 1-2 hari Px akan toleransi terhadap
aktivitas.
2. Goal : Px akan mempertahankan mukosa oral yang utuh selama dalam
proses perawatan.
Objectifnya : dalam jangka waktu 1-2 hari mukosa oral akan kembali utuh
3. Goal : Px akan bebas dari infeksi selama dalam proses perawatan
Objectifnya : dalam jangka waktu 2-3 hari Px akan bebas dari infeksi
4. Implementasi
Diagnosa Intervensi Rasional
Intoleransi aktivitas - atur keseimbangan aktivitas dan - Untuk mencegah atau
b.d efek infeksi tidur, tempatkan keperluan pasien mengurangi pemakaian energi
dekat tenpat tidur yang berlebihan
- Memberi dorongan atau - Untuk mempertahankan
semangat antara keseimbangan tingkat energi
aktivitas dan istirahat. - Untuk monitor fungsi
- Mengkaji jumlah nadi dan cardiac
tenaga
Perubahan
membran mukosa - Bantu pasien untuk Untuk mempertahankan
oral b.d luka yang perawatan mulut kebersihan dan kenyamanan
bernanah - Menganjurkan untuk - Untuk mengurangi
mengumur air es faring yang bengkak
- Memberikan obat - Untuk memberikan
anastesi,analgesik dan sedativa kenyamanan
- Memberikan makanan - Untuk mengurangi iritasi
lunak dan berprotein buccal dan meningkatkan
Resiko tinggi kemudahan dalam menelan
terjadi infeksi b.d - Px diisolasikan Untuk melindungi Px dari
granulositopenia - Anjurkan diet tinggi patogen
protein dan tinggi kalori - Untuk mempertahankan
- Memberikan dorongan status nutrisi
pada Px untuk banyak minum - Untuk mempertahankan
- Mengopres dengan air hidrasi
dingin atau air hangat - Untuk mengurangi
- Memberikan antibiotik demam
- Untuk mengurangi
patogen
5. Evaluasi
1. Px akan toleransi terhadap aktivitas
2. Membran mukosa oral kembali utuh
3. Px akan bebas dari tanda-tanda infeksi
6. Pendidikan kesehatan
Diskusikan dengan pasien untuk sering menjaga
kebersihan mulut dan mencegah infeksi faring.
Jelaskan pada pasien untuk diet tinggi protein dan tinggi
kalori dengan makan makanan yang lunak
Dikusikan dengan pasien untuk menghindari keperluan
obat-obatan karena berbahaya terhadap hypersensitive
Menganjurkan pada pasien untuk menjaga keseimbangan
aktivitas dan istirahat untuk mencegah keletihan
Memberitahukan pada pasien untuk menghindari orang
yang terinfeksi penyakit dan lingkungan yang dingin atau panas
Tinjau kembali tanda dan gejala dari infeksi dan
menyediakan hal – hal yang diperlukan pasien.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Leukositosis merupakan peningkatan sel darah putih dalam peredaran darah
perifer. Meningkatnya hitung absolut dari sel-sel leukosit, netrafil, easinofil, basofil,
monosit dan limfosit di atas harga normal secara berurutan dikenal sebagai leukositosis,
leukositosis netrafil, leukositosis eusinofil (eusinofilia), leukositosis basofil, monositosis
dan limfositosis.
Kelainan ini merupakan suatu abnormalitas leukosit yang paling sering di jumpai
pada praktek – praktek klinis.
DAFTAR PUSTAKA