Anda di halaman 1dari 3

Adegan Cerita

1. Jaksa datang ke kantor seperti biasanya setiap hari. Kemudian ia bertemu dua rekan
kerjanya yang sedang merapikan dokumen kasus di pengadilan.
2. Rekan 1(auna) terlihat keberatan membawa setumpuk kasus dan mendumel, jaksa
menanyakan kepada rekannya tentang dokumen yang dibawanya. Kemudian ia bertanya
tentang kasus yang diterimanya (direspon oleh rekan)
3. Jaksa menemui ayah korban dari kasusnya di rumah. Ayah korban menceritakan tingkah laku
anaknya yang akhir akhir ini jarang pulang. Dan setelah hari penerbitan buku ia ditemukan
tewas di ruang luncur lift.
4. Seorang perempuan sedang menyerang anak kecil di taman sekolah
5. Jaksa mencari tahu dugaan sebab kematian dari polisi. Di waktu bersamaan datang dosen
karena diduga menyerang anak kecil

Hari selanjutnya

6. Jaksa dan rekan rekannya berkumpul di kantin (istirahat). Saat sedang makan mereka
membicarakan kasus yang sedang diselidiki. (ADEGAN LAWAK)
7. Jaksa mengajak rekannya untuk menemaninya ke universitas, namun rekan satu menolak
karena sedang menangani kasus lain. Kemudian jaksa ditemani oleh aul (rekan dua).
8. jaksa dan rekan memeriksa cctv di universitas tempat kejadian. Namun di tempat kejadian
tidak terdapat cctv sehingga tidak ada barang bukti.
9. Jaksa mendapat telepon dan kembali ke kantor jaksa.
10. Seorang perempuan menemui pengacara di kantor pengacara. Perempuan itu menceritakan
hal yang sebenarnya kepada pengacara dan membayarnya untuk menutupi kesalahannya.

Flashback

11. Suasana pameran terbitan buku di universitas. Kemudian seorang mahasiswa tiba tiba naik
ke podium dan ingin mengungkapkan sesuatu. Namun saat ingin mengungkapkannya,
mahasiswa tersebut ditarik oleh dosen dan membawanya ke lift
12. Dosen mendorong mahasiswa, adu mulut dan mencekiknya sampai tidak sadarkan diri, dan
mendorongnya ke ruang luncur lift.
13. Saat yang bersamaan ada anak kecil yang menyaksikan kejadian tersebut. Kemudian ia
berlari ketakutan.
14. Dosen menyadari ada sebuah topi anak kecil dan mencari tahu siapa anak tersebut

Kembali ke masa depan

15. Jaksa kembali menyelidiki kasus ini ke kantor polisi. Polisi 2 laporan ke polisi 1 mengenai
kasus penyerangan anak.. Jaksa dan polisi menyadari hubungan antara kasus penyerangan
dan kasus pembunuhan mahasiswa karena pelakunya sama.
16. Polisi menelpon ibu dari anak kecil tsb, dan menanyakan apakah hadir di dalam acara
pameran buku (respon iya). Mereka segera mencari tahu lebih lanjut dari kasus ini
17. Saat dosen sedang mengjar di universitasnya. Polisi datang dan menangkapnya kemudian
polisi membawanya ke kantor polisi untuk dibawa ke ranah pengadilan.

Hari pengadilan pertama

18. Di ruang pengadilan terdapat satu jaksa, tersangka(dosen), pengacara, hakim, dan ayah
korban serta beberapa orang yang hadir di persidangan.
19. Hakim memulai persidangan, hakim mempersilahkan jaksa menjelaskan perkara untuk
menuntut tertuduh. Pengacara dipersilahkan melakukan pembelaan.
20. Hakim menanyakan bukti – bukti kepada jaksa. Jaksa melampirkan bukti yang belum kuat
(rekaman tanpa saksi)
21. Pengacara menambahkan keterangan tertuduh tidak bersalah
22. Hakim menutup persidangan dengan jaksa mengajukan banding di sidang selanjutnya.

Hari selanjutnya

23. Jaksa kembali ke universitas untuk mencari bukti bukti yang lebih kuat. Kemudian ia
menemukan flashdisk dan saat ia buka, ternyata itu adalah foto foto tindak kejahatan sang
dosen.

Flash back

24. Adegan ditunjukan dengan mahasiswa yang diajak oleh dosennya untuk Kemudian tanpa
disangka sang dosen menawarkan obat obat terlarang. Namun sang mahasiswa berinisiatif
untuk menerima obat tersebut tanpa dikonsumsi, agar sebagai barang bukti Tindakan
dosennya.
25. Kemudian saat dosen ngefly, mahasiswa mencari kesempatan untuk mempotret barang
bukti narkotika. Kemudian mahasiswa tersebut izin ke toilet padahal ia pulang kerumah

Maju ke persidangan ke 2

26. Di ruang pengadilan terdapat satu jaksa, tersangka(dosen), pengacara, hakim, anak kecil
(saksi), ibu anak kecil, dan ayah korban serta beberapa orang yang hadir di persidangan.
27. Hakim memulai persidangan dan mempersilahkan jaksa kembali menuntut dosen (adu
banding).
28. Hakim menanyakan saksi, jaksa mulai mengintrogasi saksi. Tetapi saksi tidak menjawab
karena takut.
29. Pengacara mengambil alih untuk bertanya pada saksi, menanyakan nomor bus yang dinaiki.
30. Ibu saksi membenarkan nomor bus yang dinaiki (pernyataan saksi salah)
31. Jaksa mulai mengintrogasi saksi dengan nada lembut sebagai temannya …
32. Saksi menyatakan hal yang sebenarnya dan sesuai rekaman pada pengadilan sebelumnya
33. Jaksa juga mengatakan bahwa dosen mengonsumsi obat2 terlarang, dengan bukti yang ada
pada flash disk
34. Pengacara mengelak hal tersebut dengan memberikan pernyataan bahwa mahasiswa juga
mengonsumsi obat tersebut.
35. Ayah korban terkejut dan mengamuk dipersidangan, ditenangkan oleh orang yang ada
dipersidangan (ikhsan)
36. Jaksa memutarbalikkan pernyataan sehingga pengacara merasa buntu
37. Jaksa membuat kesimpulan bahwa tertuduh bersalah
38. Hakim memutuskan persidangan dengan menjatuhkan hukuman mati kepada dosen karena
melanggar uud berlapis (pembunuhan dan penyalahgunaan obat terlarang)
39. Ayah korban merasa sangat berterimakasih karena sudah dibantu untuk mengetahui akibat
kematian anaknya.

Epilog

40. Jaksa datang ke kantor jaksa


41. Rekan rekannya bertepuk tangan sebagai apresiasi karena telah menyelesaikan kasus
pembunuhan untuk pertamakalinya.

Anda mungkin juga menyukai