Kajian Tentang Remunerasi Terhadap Kinerja Pegawai
Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi Di
Politeknik Negeri Malang Rusli Magister Manajemen, Universitas Gajayana Malang rusli.firdaus@gmail.com
Abstract: Remuneration is the implementation of Minister of Research,
Technology and Higher Education Regulation Number 31 Year 2016 and Malang State Polytechnic Director Regulation Number 262 2016 which is given to employees with the status of Civil Servants. The purpose of this study was to examine and analyze the effect of remuneration on job satisfaction, remuneration on employee performance, job satisfaction on performance and the effect of remuneration on employee performance at the State Polytechnic of Malang through employee job satisfaction at the State Polytechnic of Malang. This study uses a quantitative approach by emphasizing its analysis of numerical data that is processed by statistical methods in the context of submitting hypotheses. The sample used was 75 employee respondents at the central office with the status of Civil Servants. The results showed that remuneration had a significant effect on job satisfaction, remuneration had a significant effect on employee performance, job satisfaction had a significant effect on employee performance and remuneration had a significant effect on employee performance mediated by variable job satisfaction.
Arthavidya Jurnal Ilmiah Ekonomi Oktober 2019 | 185
PENDAHULUAN dengan sistem dan implementasi Kompensasi sangat penting bagi remunerasi yang diberikan Politeknik pegawai itu sendiri sebagai individu, Negeri Malang kepada pegawainya karena besarnya kompensasi merupakan yang berstatus Pegawai Negeri Sipil pencerminan atau ukuran nilai (PNS). Kelas jabatan dan tunjangan pekerjaan pegawai itu sendiri. kinerja pada Politeknik Negeri Malang Sebaliknya besar kecilnya kompensasi merupakan unit kerja Eselon II atau dapat mempengaruhi prestasi kerja, satuan kerja mandiri di lingkungan motivasi dan kepuasan kerja pegawai. Kemenristek Dikti, sehingga kelas Apabila kompensasi diberikan secara jabatan yang dapat diberikan terhadap tepat dan benar, maka para pegawai pegawainya mulai kelas jabatan 1 akan memperoleh kepuasan kerja dan sampai 15. Untuk kelas jabatan 16 termotivasi untuk mencapai tujuan- sampai 17 hanya bisa di terapkan di tujuan organisasi. Akan tetapi bila Kemristek Dikti. kompensasi diberikan tidak memadai Tunjangan kinerja ini merupakan atau kurang tepat, prestasi kerja, komponen dari insentif posisi/jabatan, motivasi kerja dan kepuasan kerja insentif kinerja standar, insentif kinerja pegawai justru akan menurun di atas standar dan insentif kinerja ke- (Notoatmodjo, 2009:142). 13. Dengan pemberian remunerasi yang Berkaitan dengan remunerasi, telah dilakukan oleh Politeknik Negeri Politeknik Negeri Malang telah Malang diharapkan karyawan dapat menerapkan sistem kebijakan meningkatkan dan memperbaiki kinerja remunerasi secara adil, kompetitif dan pegawai dan lebih meningkatkan terukur yang disesuaikan dengan pelayanan kepada civitas akademika, kompetensi maupun kinerja mitra kerja dan masyarakat luar. Dalam karyawannya. Penerapan dan penetapan suatu organisasi sering ditemukan remunerasi bagi pejabat pengelola, beberapa karyawan yang orang betah di dewan pengawas, dan pegawai Badan suatu tempat kerja karena merasa Layanan Umum Politeknik Negeri nyaman dengan situasi yang ada Malang tertuang dalam Keputusan meskipun dari segi pendapatan (take Menteri Keuangan RI Nomor home pay) kurang memuaskan 73/PMK.05/2007 tanggal 28 Juni 2007. (Purnamawati, 2017:16). Dengan Sedangkan implementasinya demikian, ketika merancang sebuah berdasarkan Peraturan Direktur penerapan sistem remunerasi, maka Politeknik Negeri Malang Nomor 262 rancangan itu harus dapat memberikan Tahun 2016 tanggal 15 Maret Tahun kepuasan bagi pegawai untuk dapat 2016, namun remunerasi berlaku mulai termotivasi serta meningkatkan kinerja tanggal 2 Januari 2016. Pemberian dan prestasi kerjanya. remunerasi terhadap pegawai Politeknik Kepuasan kerja adalah sikap atau Negeri Malang berdasarkan Undang- perasaan karyawan terhadap aspek- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang aspek yang menyenangkan atau tidak Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu menyenangkan mengenai pekerjaan tunjangan kinerja dibayarkan sesuai yang sesuai dengan penilaian masing- dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP). masing pekerja (Badriyah,2015:229). Dapat dijelaskan bahwa pegawai Sedangkan ketidakpuasan kerja pegawai akan berada pada kelas jabatan dan dapat diidentifikasi dari rendahnya besaran tunjangan kinerja sesuai produktivitas pegawai, tingginya dengan jabatan pegawai. Sehubungan kemangkiran dalam pekerjaan, dan Arthavidya Jurnal Ilmiah Ekonomi Oktober 2019 | 186 rendahnya komitmen pada organisasi Sumber : Bagian Kepegawaian (Sinambela, 2016:301). Mengenai Politeknik Negeri Malang Tahun 2016 tingkat kepuasan kerja pegawai dan 2017. Politeknik Negeri Malang terhadap Dari Gambar 1.1 dapat dijelaskan penerapan sistem remunerasi belum ada bahwa pegawai di masing-masing unit data mengenai kepuasan kerja tersebut terdapat fluktuasi penilaian kinerja dari sehingga untuk mengukur tingkat tahun 2016 dan tahun 2017. Dengan kepuasan kerja pegawainya di lihat dari penerapan remunerasi yang telah penilain kinerjanya. dilakukan Politeknik Negeri Malang Kinerja atau prestasi kerja dengan kelas jabatan dan tunjangan merupakan hasil yang dicapai seseorang kinerja yang sudah ditetapkan, maka menurut ukuran yang berlaku, dalam didapatkan nilai kinerja pegawai yang kurun waktu tertentu, berkenaan dengan berbeda untuk setiap unit kerja yang pekerjaan serta perilaku dan ada. Dengan program tunjangan kinerja tindakannya. Kinerja karyawan yang sudah diterapkan sudah dirasakan merupakan hasil kerja yang telah adil dan kompetitif oleh pegawai, maka dicapai seorang karyawan atas tanggung instansti akan lebih mudah untuk jawab yang telah diberikan baik secara menarik pegawai yang potensial, kualitas maupun kuantitas guna mempertahankannya dan memotivasi mencapai tujuan strategis organisasi, pegawai agar lebih meningkatkan kepuasan konsumen serta memberikan kinerjanya, sehingga produktivitas kontribusi pada kemajuan ekonomi. meningkat dan tujuan yang dicanangkan Dengan penerapan remunerasi yang instansi tercapai, mampu menjadi yang telah dilakukan oleh Politeknik Negeri terbaik dalam persaingan, mampu Malang diharapakan dapat memperbaiki meningkatkan profitabilitas dan kinerja pegawai dari tahun sebelum mengembangkan usahanya. dilakukan penerapan remunerasi Berdasarkan dari uraian permasalahan dikarenakan pegawai sudah latar belakang di atas, maka penelitian mendapatkan tunjangan di luar gaji. Di bertujuan untuk mengetahui bagaimana bawah ini adalah Gambar 1.1 mengenai pengaruh remunerasi yang diberikan penilaian kinerja pegawai tenaga terhadap kinerja pegawai dengan kependidikan yang dilakukan pada kepuasan kerja sebagai variable mediasi setiap akhir tahun setelah sistem studi kasus di Politeknik Negeri pemberian remunerasi di Politeknik Malang. Negeri Malang. Tujuan dengan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh remunerasi terhadap kepuasan kerja pegawai Politeknik Negeri Malang. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh remunerasi terhadap kinerja pegawai Politeknik Negeri Malang. Gambar 1. Penilaian Kinerja Tenaga 3. Untuk menguji dan menganalisis Kependidikan Politeknik Negeri pengaruh kepuasan kerja terhadap Malang kinerja pegawai Politeknik Negeri Malang. Arthavidya Jurnal Ilmiah Ekonomi Oktober 2019 | 187 4. Untuk menguji dan menganalisis keseluruhan populasi akan dijadikan pengaruh remunerasi terhadap responden, sehingga penelitiannya kinerja pegawai Politeknik Negeri disebut dengan penelitian populasi atau Malang melalui kepuasan kerja metode sensus. Arikunto (2006) pegawai. menyatakan bahwa “Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil Berdasarkan atas tujuan penelitian semua, sehingga penelitiannya tersebut, maka hipotesis penelitian ini merupakan penelitian populasi. adalah sebagai berikut : Selanjutnya jika jumlah subyeknya H1 : Remunerasi berpengaruh besar dapat diambil antara 10%-15%, signifikan terhadap kepuasan kerja atau 20%-25% atau lebih”. Menurut pegawai. Tabel Isaac dan Michael dengan jumlah H2 : Remunerasi berpengaruh populasi kurang lebih 75 responden, signifikan terhadap kinerja pegawai. maka dengan aplha (taraf kesalahan) H3 : Kepuasan kerja berpengaruh 5% maka jumlah sampelnya adalah 62 signifikan terhadap kinerja pegawai. responden. Akan tetapi peneliti hanya H4 : Remunerasi berpengaruh bisa melakukan penelitian terhadap 60 signifikan terhadap kinerja pegawai responden karena pada waktu penelitian melalui kepuasan kerja. dilakukan terdapat 2 responden yang melakukan tugas perjalanan dinas ke METODE PENELITIAN luar kota. Penelitian ini menggunakan Metode analisis dalam penelitian rancangan penelitian konklusif ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, (conclusive research design) dalam analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji bentuk penelitian kausal (causal korelasi, uji parsial (uji-t), uji simultan, research), karena perlu melihat uji analisis jalur dan pengujian beberepa variabel yang menjadi hipotesis. determinan terhadap variabel lain (Aaker et.al:1998). Sedangkan metode HASIL PENELITIAN yang digunakan dalam penelitian ini Hasil uji Sub-struktur 1 (regresi 1) yaitu metode survey berupa kuesioner adalah sebagai berikut : sehinggga didapatkan hubungan antar variabel dan wawancara sebagai teknik komunikasi langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Gambar 2. Sub-struktur 1 kuantitatif dengan menekankan Dari hasil analiasis regresi tersebut analisisnya pada data angka (numerical) didapat persamaan model sub-struktur 1 yang diolah dengan metode statistika sebagai berikut : dalam rangka pengajuan hipotesis Y = α + β1*X+ e (Azwar, 2013:5). Y = 8,617 + 0,497X +2,865 Dalam penelitian ini, populasinya Nilai konstanta menunjukkan bahwa adalah tenaga kependidikan Pegawai besarnya nilai Kepuasan kerja sebesar Negeri Sipil di Kantor Pusat Politeknik 8,617 tanpa adanya pengaruh variabel Negeri Malang yang berjumlah 75 Remunerasi. Nilai koefisien pengaruh orang. Mengingat jumlah populasi Remunerasi sebesar 0.497 artinya hanya sebesar 75 responden, dan jumlah bahwa apabila ada peningkatan sebesar tersebut kurang dari 100, maka Arthavidya Jurnal Ilmiah Ekonomi Oktober 2019 | 188 1 pada variabel Remunerasi maka akan Y = 2,159+ 0.712*X1 + 0.351*X2 + meningkatkan Kepuasan Kerja sebesar 3.386 0.497. Dimana; Y = Kinerja Pegawai α = konstanta Hasil uji Sub-struktur 2 (regresi 2) β1, β2, β3 = koefisien pengaruh adalah sebagai berikut : e = eror (kesalahan) X1 = Remunerasi X2 = Kepuasan Kerja Dari hasil regresi 1 (sub-srtuktur 1) dan regresi 2 (substruktur 2) di atas kemudian digabungkan menjadi satu Gambar 3. Sub-struktur 2 model untuk membuat model analisis Dari hasil analiasis regresi di atas dapat jalur. Hasil model analisis jalur sebagai dibentuk model sebagai berikut : berikut : Y = α + β1*X1 + β2*X2 + e
Gambar 4. Model Analisis Jalur
Dengan model persamaan : a. Y1 = PY1X + ϵ1 b. Y2 = PY2Y1 + PY2X + ϵ2 Keterangan : X = Remunerasi Y1 = Kepuasan Kerja Y2 = Kinerja P = Koefisien jalur ϵ = Eror
PENGUJIAN HIPOTESIS Nilai koefisien pengaruh remunerasi
1. Remunerasi berpengaruh signifikan sebesar 0.712 terhadap kinerja pegawai terhadap kepuasan kerja pegawai. dan signifikansi 0.000. Karena nilai Nilai koefisien pengaruh remunerasi signifikansi 0.000 < 0.05 maka tolak sebesar 0.497 terhadap kepuasan kerja hipotesis nol. Hal ini dapat dinyatakan dan p-signifikansi 0.024. Karena nilai bahwa remunerasi berpengaruh signifikansi 0.024 < 0.05 maka tolak signifikan terhadap kinerja pegawai. hipotesis nol. Maka remunerasi 3. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan berpengaruh terhadap signifikan terhadap kinerja kepuasan kerja. Besarnya koefisien pegawai. pengaruh sebesar 0.497. Nilai koefisien pengaruh kepuasan kerja 2. Remunerasi berpengaruh signifikan sebesar 0.351 terhadap kinerja dan p- terhadap kinerja pegawai. signifikansi 0.006. Karena nilai signifikansi 0.006 < 0.05 maka tolak Arthavidya Jurnal Ilmiah Ekonomi Oktober 2019 | 189 hipotesis nol. Hal ini membuktikan 0.497 x 0.351 = 0.174. Perhitungan bahwa kepuasan kerja signifikan nilai z sobel tes sebagai berikut : berpengaruh terhadap kinerja dengan koefisien pengaruh sebesar 0.351.
4. Remunerasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja. Oleh karena z sebesar 2.416 > z 1.98 Untuk Uji hipotesi 4 dilakukan Untuk pada tingkat signifikansi 0.05 maka pengujian secara tidak langsung dari terima Hipotesis 4 yang menyatakan variabel remunerasi terhadap kinerja bahwa Remunerasi signifikan melalui kepuasan kerja dilakukan berpengaruh tidak langsung terhadap dengan uji sobel test. Pengaruh kinerja pegawai yang dimediasi oleh remunerasi terhadap Kinerja melalui variabel kepuasan kerja. Berikut kepuasan kerja. Koefisien pengaruh merupakan matrikulasi pengujian tidak langsung dari remunerasi terhadap keempat hipotesis tersebut: Kinerja melalui kepuasan kerja sebesar Tabel 1. Matrikulasi Pengujian Hipotesis No. Hipotesis Hipotesis Sign Hasil L TL . 1. Remunerasi – 0.49 - 0.02 Signifikansi 0.024 < 0.05 maka h1 Kepuasan Kerja (h1) 7 4 diterima. Maka Remunerasi signifikan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja 2. Remunerasi – Kinerja 0.71 - 0.00 Signifikansi 0.000 < 0.05 maka h2 Pegawai (h2) 2 0 diterima. Maka Remunerasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai. 3. Kepuasan Kerja – 0.35 - 0.00 Signifikansi 0.006 < 0.05 maka h3 Kinerja Pegawai (h3) 1 6 diterima. Hal ini membuktikan bahwa Kepuasan kerja signifikan berpengaruh terhadap Kinerja. 4. Remunerasi – Kinerja 0.17 TL z = Nilai z sebesar 2.416 > z 1.98 Pegawai (Mediasi 4 2.41 pada tingkat signifikansi 0.05 Kepuasan Pegawai) 6 maka remunerasi signifikan (h4) berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang dimediasi oleh variabel kepuasan kerja.
PEMBAHASAN Remunerasi berpengaruh signifikan
1. Pengaruh Remunerasi terhadap terhadap Kepuasan kerja. Penelitian Kepuasan Kerja Ojeleye Yinka Calvin (2017) berjudul Dari hasil analisis membuktikan “Pengaruh Remunerasi Terhadap bahwa Nilai koefisien pengaruh Kinerja Pegawai (Studi Kasus pada Remunerasi sebesar 0.497 terhadap Politeknik Abdul Gusau, Talata-Mafara Kepuasan Kerja dan p-signifikansi dan Perguruan Tinggi Pendidikan Maru 0.024.Sehingga dapat dikatakan Mafara)”. Adapun hasil penelitian Arthavidya Jurnal Ilmiah Ekonomi Oktober 2019 | 190 menunjukkan bahwa remunerasi Malang, 2016-2017). Dengan hasil data merupakan sumber motivasi kinerja kehadiran pegawai tersebut ada karyawan, hasilnya juga peningkatan kepuasan kerja pegawai mengungkapkan bahwa ada hubungan setelah penerapan kebijakan remunerasi, positif dan signifikan antara remunerasi adanya kelebihan jam kerja pegawai dan kinerja karyawan. Hasilnya juga dari minimal jam kehadiran walaupun memperkuat teori penguatan dan kelebihan jam tersebut tidak dihitung harapan remunerasi terutama konsep dengan uang lembur. Adanya kelebihan dampak hukum Thorndike yang berarti jam tersebut membuktikan pegawai sebuah respon yang diikuti oleh sebuah bersedia dan komitmen bekerja penghargaan lebih cenderung terulang melebihi batas waktu dikarenakan kembali di masa depan. mereka merasa puas dengan penerapan Berdasarkan hasil analisis remunerasi. menunjukkan bahwa remunerasi 2. Pengaruh Remunerasi Terhadap berpengaruh singifikan terhadap kinerja Kinerja Pegawai pegawai. Remunerasi merupakan Dari analisis membuktikan bahwa variabel penting, dimana remunerasi Nilai koefisien pengaruh Remunerasi perlu mendapat perhatian yang besar sebesar 0.712 terhadap Kinerja Pegawai pula bagi organisasi dalam peningkatan dan signifikansi 0.000. Hal ini kinerja pegawainya. Remunerasi membuktikan bahwa remunerasi merupakan hasrat di dalam seseorang berpengaruh terhadap kinerja pegawai. yang menyebabkan orang tersebut Hal ini juga didukung berdasarkan melakukan tindakan berupa kepuasan rekap quisioner sebelumnya. Hal ini terhadap hasil kerjanya yang didapatkan dikarenakan responden membutuhkan seriap bulannya. Seseorang sering motivasi terhadap pencapaian kerja melakukan tindakan untuk suatu hal yang telah dilakukannya. mencapai tujuan. Remunerasi Hasil penelitian menunjukkan mempersoalkan bagaimana caranya bahwa remunerasi merupakan sumber mendorong gairah kerja bawahan, agar motivasi kinerja karyawan, hasilnya mereka mau bekerja keras dengan juga mengungkapkan bahwa ada memberikan semua kemampuan dan hubungan positif dan signifikan antara ketrampilannya untuk mewujudkan remunerasi dan kinerja karyawan. tujuan organisasi. Hasilnya juga memperkuat teori Hal ini juga sesuai data kehadiran penguatan dan harapan remunerasi pegawai terhadap responden dalam terutama konsep dampak hukum penelitian ini dimana batas minimal Thorndike yang berarti sebuah respon kehadiran pegawai dalam satu bulan yang diikuti oleh sebuah penghargaan hari kerja dengan asumsi jumlah hari lebih cenderung terulang kembali di kerja dalam satu bulan jumlah jam masa depan. minimal kehadiran adalah 165 jam Hal ini juga sesuai dengan hasil dalam 22 hari kerja, setelah penerapan penilaian kinerja pegawai terhadap remunerasi didapatkan data rata-rata responden dalam penelitian dimana ada kehadiran pegawai pada tahun 2016 2 komponen hasil penilaian, yang sebanyak 174 jam/perbulan dan tahun pertama sasaran kinerja pegawai pada 2017 sebanyak 178 jam/perbulan tahun 2016 dan 2017 setelah penerapan dengan jumlah hari kerja dalam satu kebijakan remunerasi di Politeknik bulan sejumlah 22 hari kerja (bagian negeri Malang ada peningkatan hasil Kepegawaian Politeknik Negeri capaian sasaran kinerja pegawai dengan Arthavidya Jurnal Ilmiah Ekonomi Oktober 2019 | 191 nilai rata-rata hasil capaian tahun 2016 pekerjaannya (peluang promosi, adalah 92,03 dengan kategori kategori pengakuan, tanggung jawab, prestasi) sangat baik dan tahun 2017 adalah disebut sebagai motivators, karena 93,05 dengan kategori nilai sangat baik. merupakan level tertinggi dari kepuasan Komponen yang kedua penilaian kerja. perilaku kerja pegawai tahun 2016 dan Hal ini sesuai dengan pendapat 2017 setelah penerapan remunerasi hasil pada penelitian terdahulu yakni penilaian perilaku dengan rata-rata hasil Penelitian oleh Abayomi Olarewaju penilaian perilaku kerja tahun 2016 Adeoye and Ziska Fields (2014) adalah 90,2 dengan kategori nilai sangat berjudul “Manajemen Kompensasi dan baik dan tahun 2017 adalah 90,5 Kepuasan Kerja Karyawan studi kasus dengan kategori nilai sangat baik di Nigeria”. Adapun hasil penelitian (bagian Kepegawaian Politeknik Negeri menunjukkan bahwa tingkat kepuasan Malang, 2016-2017). Dengan hasil data kerja karyawan asuransi dipengaruhi kinerja pegawai tersebut ada secara negatif oleh fakta bahwa peningkatan kinerja pegawai setelah remunerasi mereka tidak sepadan penerapan kebijakan remunerasi. dengan tugas yang mereka lakukan dan 3. Pengaruh Kepuasan Kerja keamanan kerja tidak terjamin. Temuan Terhadap Kinerja Pegawai ini menyimpulkan bahwa karyawan di Berdasarkan analisis sebelumnya sektor swasta dan perusahaan asuransi Nilai koefisien pengaruh Kepuasan pemerintah tidak terpengaruh oleh Kerja terhadap Kinerja Pegawai sebesar faktor motivasi yang sama dengan 0.351 dan p-signifikansi 0.006. Dari karyawan di institusi lain. hasil analisis membuktikan bahwa Hal ini juga sesuai dengan hasil Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan kinerja pegawai terhadap responden terhadap Kinerja pegawai. Hal ini sesuai dalam penelitian sebagian besar dengan penelitian Muhammad Inuwa pegawai yang mendapatkan remunerasi (2016) Kepuasan kerja berpengaruh merasa puas dengan tunjangan tersebut terhadap Kinerja. dan merasa puas juga terhadap Hal ini sesuai dengan teori kepuasan pekerjaannya. Setelah penerapan kerja Herzber yang menggambarkan remunerasi didapatkan data rata-rata kepuasan dan ketidakpuasan berasal kehadiran pegawai pada tahun 2016 dari kelompok variabel yang sebanyak 174 jam/perbulan dan tahun berbeda yakni hygiene factors dan 2017 sebanyak 178 jam/perbulan motivators. Hygiene factors adalah dengan jumlah hari kerja dalam satu ketidakpuasan kerja yang disebabkan bulan sejumlah 22 hari kerja (bagian oleh sebuah kumpulan perbedaan dari Kepegawaian Politeknik Negeri faktor-faktor (kualitas pengawasan, Malang, 2016-2017). lingkungan kerja, pembayaran gaji, Hal ini juga dibuktikan dengan keamanan, kualitas lembaga, hasil capaian sasaran kinerja pegawai hubungan kerja dan kebijakan dengan nilai rata-rata hasil capaian perusahaan). Karena faktor-faktor ini tahun 2016 adalah 92,03 dengan bersifat mencegah reaksi negatif maka kategori kategori sangat baik dan tahun disebut sebagai hygiene (maintenance) 2017 adalah 93,05 dengan kategori nilai factors. Kepuasan kerja yang sangat baik, sedangkan hasil capapian didatangkan dari sekumpulan faktor- penilaian perilaku kerja pegawai tahun faktor yang berhubungan pekerjaannya 2016 dan 2017 setelah penerapan atau hasil secara langsung dari remunerasi hasil penilaian perilaku Arthavidya Jurnal Ilmiah Ekonomi Oktober 2019 | 192 dengan rata-rata hasil penilaian perilaku Presiden Nomer 32 Tahun 2016 tentang kerja tahun 2016 adalah 90,2 dengan tunjangan kinerja pegawai di kategori nilai sangat baik dan tahun lingkungan Kementerian Riset, 2017 adalah 90,5 dengan kategori nilai Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan sangat baik (bagian Kepegawaian Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Politeknik Negeri Malang, 2016-2017). Pendidikan Tinggi Nomer 31 Tahun Dengan hasil data kinerja pegawai 2016 maka implementasi penerapan tersebut ada peningkatan kinerja remunerasi di lingkungan Politeknik pegawai setelah penerapan kebijakan Negeri Malang sesuai dengan Peraturan remunerasi. Direktur Politeknik Negeri Malang 4. Pengaruh Remunerasi terhadap Nomor 262 Tahun 2016 tentang Kinerja Pegawai melalui peraturan implementasi kompensasi Variabel Kepuasan Kerja remunerasi. Berdasarkan hasil uji sobel nilai z sebesar 2.416 > z 1.98 pada tingkat KESIMPULAN signifikansi 0.05 maka variabel Dari hasil dan pembahasan dalam Remunerasi signifikan berpengaruh penelitian ini dapat ditarik kesimpulan tidak langsung terhadap kinerja pegawai sebagai berikut : yang dimediasi oleh variabel kepuasan 1. Remunerasi berpengaruh positif kerja. dan signifikan terhadap kepuasan Hal ini sesuai dengan pendapat Mathis kerja. Semakin tinggi remunerasi (2007:84) yang menyatakan kinerja akan meningkatkan kepuasan kerja yang dicari oleh organisasi dari pegawai Politeknik Negeri Malang. seseorang tergantung dari kemampuan, 2. Remunerasi berpengaruh positif remunerasi, dan dukungan individu dan signifikan terhadap kinerja yang diterima. Menurut Munandar pegawai. Peningkatan motivasi (2001:58) ada hubungan positif antara akan berdampak terhadap remunerasi dan kinerja dengan meningkatnya kinerja Politeknik pencapaian prestasi. Mengeri Malang. Penetapan remunerasi di 3. Kepuasan kerja berpengaruh positif Politeknik negeri Malang sesuai dan signifikan terhadap kinerja Peraturan Menpan Nomor 15 Tahun pegawai. Kepuasan pegawai atas 2008 tentang Pedoman Umum remunerasi yang diperoleh Reformasi Birokrasi penerapan berdampak terhadap kinerja remunerasi memiliki 3 (tiga) sasaran, pegawai yang meningkat. yaitu: perubahan pola pikir, budaya 4. Kepuasan kerja mampu memediasi kerja, dan perilaku. Penerapan hubungan antara remunerasi dan remunerasi sebagaimana uraian di atas kinerja pegawai. Hal ini terbukti diharapkan juga dapat meningkatkan dari pengaruh kedua variable, motivasi kerja SDM dan dapat sehingga tidak hanya berpengaruh membentuk budaya kerja dalam langsung ke kepuasan kerja tetapi melayani pelanggan, dalam hal ini juga berpengaruh tidak langsung ke pelanggan perguruan tinggi, sesuai kinerja pegawai melalui kepuasan dengan kebutuhan dan kondisi kerja. pelanggan, dan selanjutnya nampak pada peningkatan kualitas layanan yang Beberapa saran yang dapat diberikan oleh Badan Layanan Umum diberikan dari hasil penelitian ini (BLU). Untuk melaksanakan Peraturan diantaranya remunerasi mampu Arthavidya Jurnal Ilmiah Ekonomi Oktober 2019 | 193 memberikan perubahan terhadap Badriyah, M. (2015). Manajemen Kepuasan kerja Pegawai Negeri Sipil Sumber Daya Manusia. Bandung : tenaga kependidikan maupun Kinerja CV Pustaka Setia. (Cetakan 1). pegawai. Hal ini memberikan bukti Hasibuan, Malayu. (2008). Manajemen bahwa remunerasi yang tinggi terhadap Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: pegawai atau bawahan dapat PT. Bumi Aksara. memberikan kontribusi yang baik bagi Hasibuan, Malayu. (2013). Manajemen pegawai sehingga menimbulkan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. kepuasan kerja dan berdampak pada Bumi Aksara. kinerja pegawai. Diharapkan Organisasi Henry Ndubuisi Onukwebe. (2012). dapat memberikan stimulus bagi Coorelates of Job Satisfaction pegawainya baik yang bersifat internal Amongst Quantity Surveyors in maupun yang bersifat eksternal untuk Consulting Firms in Lagos meningkatkan kinerja pegawai. Nigeria ,Australasian Journal of Dalam penelitian ini masih Construction Economics and banyak keterbatasan-keterbatasan Building, 12 (2) 43-54. diantaranya untuk sampel dalam Herman, Sofyandi. (2008). Manajemen penelitian hanya 75 sampel, sehingga Sumber Daya Manusia. Edisi untuk penelitian selanjutnya dapat Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. ditambahkan jumlah sampel pada skala Husein, Umar. (2008). Metode yang lebih luas. Metode path analisis Penelitian. Jakarta: PT. menggunakan software SPSS dan Rajagrafindo Persada. dilakukan dua kali regresi untuk dapat Jamilu B. Salisu, Ezekiel Chinyio dan dibuat model analisis jalur (path Subashini Suresh. (2015). “The analysis). Metode selanjutnya dapat Impact of Compensation on The menggunakan model Partial Least Job Satisfaction of Public Sector Square (PLS) atau Structural Equation Construction Workers of Jigawa Modeling (SEM) sehingga dapat diuji State of Nigeria”, The Business model fit secara keseluruhan model. and Management Review, Vol.6, No.4. DAFTAR PUSTAKA Mangkunegara, Anwar Prabu. (2001). Manajemen Sumber Daya Abayomi Olarewaju Adeoye dan Ziska Manusia Perusahaan. Bandung: Fields. (2014). “Compensation PT. Remaja Rosdakarya. Management and Employee Job Mangkunegara, Anwar Prabu. (2009). Satisfaction: A Case of Nigeria”, J Manajemen Sumber Daya Soc Sci, 41(3): 345-352. Manusia. Bandung: PT. Remaja Ayu Hapsari Purnamawati. Rosdakarya. (2017).”Pengaruh Remunerasi Mangkunegara, Anwar Prabu. (2013). Terhadap Kepuasan Kerja Manajemen Sumber Daya Karyawan Direktorat SDM Manusia Perusahaan. Bandung: Kantor Pusat PT. Pos Indonesia”, PT. Remaja Rosdakarya. Hal. 16. Mohammed Inuwa. (2016). “Job Azwar, Saifuddin. (2013). Metode Satisfaction and Employee Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Performance: A Case of Non- Pelajar. Academic Staff of Bauchi State University Gadau Nigeria”, The
Arthavidya Jurnal Ilmiah Ekonomi Oktober 2019 | 194
Millennium University Journal, Peraturan Direktur Politeknik Negeri Vol. 1, No. 1. Malang Nomor 262 Tahun 2016 Notoatmodjo, Soekidjo. (2009). Tentang Peraturan Implementasi Pengembangan Sumber Daya Manusia. Remunerasi di Lingkungan Jakarta: Rineka Cipta. Politeknik Negeri Malang. Ojeleye Yinka Calvin. (2017). “The Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Impact of Remuneration on Organisasi. Edisi Kesepuluh. Employees Performance (A Study Jakarta: PT. Indeks Kelompok of Abdul Gusau Gramedia. Polytechnic,Talata-Mafara And Sinambela, Lijan Poltak. (2012). State College of Education Maru, Kinerja Pegawai: Teori, Zamfara State)”, Arabian Journal Pengukuran dan of Business and Management Implikasi.Yogyakarta: Graha lmu. Review (Nigerian Chapter), Sugiono. (2009). Metode Penelitian Vol.4, No.2. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Peraturan Menteri Pendayagunaan Bandung: Alfabeta. Aparatur Negara dan Reformasi Sugiono. (2010). Metode Penelitian Birokrasi Nomor 34 tahun 2011 Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. tentang Pedoman Evaluasi Bandung: Alfabeta. Jabatan. Sugiono. (2011). Metode Penelitian Pemerintah nomor 23 tahun 2005 Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. tentang Pengelolaan Keuangan Bandung: Alfabeta. Badan Layanan umum. Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja 2012 tentang Perubahan atas Grafindo. Peraturan Pemerintah nomor 23 Zainal, V.R., Ramly, M., Mutis, T., tahun 2005 tentang Pengelolaan Arafah, W. (2014). Manajemen Keuangan Badan Layanan llmum. Sumber Daya Manusia Untuk Peraturan Pemerintah Republik Perusahan. Jakarta : PT. Indonesia Nomor 46 tahun Rajagrafindo Persada. (Edisi 2011 tentang Penilaian Prestasi Ketiga). Kerja Pegawai Negeri Sipil.
Arthavidya Jurnal Ilmiah Ekonomi Oktober 2019 | 195
Pengaruh Pemberian Insentif Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawanbagian Penagihan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Tirta Manakarra Kabupaten Mamuju