Anda di halaman 1dari 4

6 Bahaya Valentine’s Day

Hingar bingar Valentine’s Day sudah mulai nampak di sana sini, mulai dari atribut-atrbiut promo dan
slogan-slogan tentang kasih sayang yang turut menyemarakkan hari bertajuk kasih sayang tersebut. Di
sisi lain, umat Islam –terutama remaja– dengan tanpa beban ikut turut serta menyemarakkan meskipun
hanya bertukar “hadiah” coklat ataupun sekedar mengucapkan “Valentine’s Day”.

Bagi umat Islam yang mempelajari dan memahami Al-Qur’an dan Al-Hadits Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wasallam, maka gaya hidupnya tidak mudah terpengaruh perkembangan cara berpikir manusia
yang bebas dari pengaruh agama. Begitu juga remaja muslim, semangat dalam memperjuangkan Islam
jangan terpuruk hanya dengan sebatang coklat ataupun ucapan Valentine’s Day, sebaliknya terus
berdakwah mengajak remaja-remaja Islam yang lain untuk menolak perayaan Valentine’s Day.

Cikal bakal yang menjadi perayaan Valentine’s Day

The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati
pada 14 Februari. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” yang dimaksud,
juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan
cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine
karena menyatakan Tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang
Romawi. Orang-orang yang mendambakan St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali
penjaranya.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan
kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk
menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga
iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M.

Versi ketiga menceritakan bahwa sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati
sebagai pahlawan karena memperjuangkan kepercayaan), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang
diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu”.

Bahaya Valentine’s Day bagi Remaja Muslim


Bahaya Pertama: Merayakan Valentine = Merayakan budaya Orang Kafir

Rasulullah menjelaskan secara umum supaya kita tidak meniru-niru orang kafir. Rasulullah SAW
bersabda,

‫َمنْ َت َش َّب َه ِب َق ْو ٍم َفه َُو ِم ْن ُه ْم‬

“Barangsiapa yang menyerupai jejak suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad
dan Abu Dawud.

Telah jelas bahwa hari Valentine adalah perayaan paganisme, lalu diadopsi menjadi ritual agama
Nashrani. Merayakannya berarti menjadi bagian dari mereka.

Bahaya Kedua: Menghadiri Perayaan Orang Kafir Bukan Ciri Orang Beriman

Allah Ta’ala telah mencirikan sifat orang-orang beriman. Mereka adalah orang-orang yang tidak
menghadiri ritual atau perayaan orang-orang musyrik dan ini berarti tidak boleh umat Islam merayakan
perayaan agama lain semacam Valenitne’s Day. Allah Ta’ala berfirman,

‫ور َوِإ َذا مَرُّ وا ِباللَّ ْغ ِو مَرُّ وا ك َِرامًا‬ َ ‫َوالَّذ‬


َ ‫ِين اَل َي ْش َهد‬
ُّ ‫ُون‬
َ ‫الز‬
“Dan orang-orang yang tidak menyaksikan perbuatan zur, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-
orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan
menjaga kehormatan dirinya.” (QS. Al Furqan [25]: 72)

Yang dimaksud az zuur adalah perayaan orang musyrik. Demikian pendapat Ar Robi’ bin Anas. Jadi,
menghadiri perayaan Valentine’s Day bukanlah ciri sifat orang beriman karena jelas-jelas hari tersebut
bukanlah hari raya umat Islam.

Bahaya Ketiga: Seseorang Akan Bersama Dengan yang Disukainya di hari Kiamat

Jika orang mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan mendapatkan keutamaan berikut ini.
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َما َأعْ د َْدتَ لَ َها َقا َل‬
َ ِ ‫َّاع ُة َقا َل لَ ُه َرسُو ُل هَّللا‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َم َتى الس‬ ِ ‫ْن َمالِكٍ َأنَّ َأعْ َر ِاب ًّيا َقا َل ل َِرس‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬ ِ ‫َعنْ َأ َن‬
ِ ‫سب‬
َ‫حُبَّ هَّللا ِ َو َرسُولِ ِه َقا َل َأ ْنتَ َم َع َمنْ َأحْ َببْت‬

Dari Anas bin Malik, bahwasanya ada seorang Arab datang dan bertanya kepada Rasulullah SAW, “Kapan
hari Kiamat tiba?” Rasulullah menjawab,”Apa yg telah kau siapkan?” Dia menjawab; Cinta Allah Azza wa
Jalla & Rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda: “Kau bersama dengan siapa yg kau cintai”. [HR. Muslim
No.4775].

Renungkanlah hadits di atas, bahwasanya orang berkumpul dengan orang yang disukainya di hari
Kiamat. Sudah jelas bahwa pendeta Valentine adalah seorang nasrani yang telah menyekutukan Allah
SWT maka peringatan bagi remaja muslim yang menghadiri, merayakan Valentine’s Day akan bersama-
sama dengan orang yang dicintainya di hari Kiamat kelak.

Bahaya Keempat: Sebuah ucapan “selamat” berbuah kemaksiatan dan kemusyrikan

“Valentine” sebenarnya berasal dari bahasa Latin yang berarti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat
dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. (Dari
berbagai sumber) Oleh karena itu disadari atau tidak, jika kita meminta orang menjadi “To be my
valentine (Jadilah valentineku)”, berarti sama dengan kita meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”.
Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat
pada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat
lainnya.”

Bahaya Kelima: Valentine’s Day = hari perayaan berzina

Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran. Kalau di masa Romawi, sangat
terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari
simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi
dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih. Misalnya, berpacaran, bergandeng tangan,
berpelukan, berciuman, bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja menjadi hal
yang biasa.

Bahaya Keenam: Meniru Perbuatan Setan

Menjelang hari Valentine berbagai ragam hadiah, kado dan souvenir laku keras. Bahkan buku yang
“mengajarkan” remaja untuk berzina berani menampakkan diri. Belum lagi promo hotel yang sangat
murah dalam rangka menyambut Valentine’s Day. Hadiah coklat yang disinyalir terdapat alat kontrasepsi
dan lain sebagainya. Yang dimaksud adalah menghambur-hamburkan uang untuk bermaksiat. Allah
berfirman,

ِ ِ‫ان ال َّشيَاط‬
‫ين‬ َ ‫َوال ُت َب ِّذرْ َت ْبذِيرً ا ِإنَّ ْال ُم َب ِّذ ِر‬
َ ‫ين َكا ُنوا ِإ ْخ َو‬
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-
pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27).

“Hanya orang yang tertutup hatinya dan mempertuhankan hawa nafsu saja yang enggan menerima
kebenaran.”

Wallahu A’lam.

Anda mungkin juga menyukai