Orang-orang pertama kali masuk Islam, adalah orang- akan menyempurnakan agama ini hingga seorang Mereka mengatakan
Mereka mengatakan perkataan ini sebagai bentuk
orang terdekat nabi, para pemuda, kemudian orang-
orang susah dan lemah, dari kalangan orang miskin dan
budak. Awalnya dakwah nabi dilakukan secara
sembunyi-sembunyi, ini untuk menghindari kehebohan
dan keresahan. Hal ini karena dakwah nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bertentangan dengan keyakinan dan
budaya orang-orang Arab ketika itu khususnya suku
Qurays yang tinggal di Kota Makkah.
Pada saat Allah perintahkan nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam untuk berdakwah secara terang-terangan.
Disinilah ujian, cobaan dan gangguan orang-orang
Qurays kepada orang-orang mukmin mulai sangat
terasa.
Sebut saja Keluarga Yassir, beliau dan istrinya
rodhiyallahu ‘anhuma terpaksa meregang nyawa karena
siksaan yang begitu keji, demikian pula siksaan kepada
Bilal, dicambuk, dijemur diatas padang pasir dengan
ditindah batu besar diatas dada. Demikian pula siksaan
yang di alami oleh shahabat nabi Khabbab Ibnul Ardh
rodhiyallahu ‘anhu. Saking tidak tahannya dengan
siksaan yang dialaminya, saat bertemu dengan nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau, "Ya Rasulullah,
mengapa engkau tidak meminta pertolongan buat kami,
mengapa engkau tidak berdoa kepada Allah untuk
kami?" Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
bersabda, "Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian
ada seseorang dari mereka yang diletakkan pada ubun-
ubunnya sebuah gergaji, lalu ia, dibelah dengan gergaji
itu sampai kepada kedua telapak kakinya, tetapi hal itu
tidak: memalingkannya dari agamanya. Ada pula yang
antara daging dan tulangnya disisir dengan sisir besi,
tetapi hal tersebut tidak menggoyahkan imannya dari
agamanya." Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: Demi Allah, sesungguhnya Allah pasti
pengendara berjalan dari San'a ke Hadramaut tanpa permohonan pertolongan dan merasakan lambatnya
merasa takut kecuali kepada Allah dan serigala yang kedatangannya dan lamanya keterlambatannya. Maka
mengancam ternak kambingnya, tetapi kalian ini adalah Allah memberi mereka kabar gembira dengan firman-
kaum yang tergesa-gesa. Nya: ٌ‫ريب‬SSSS ْ ‫( َأآَل ِإنَّ َن‬Ingatlah, sesungguhnya
ِ ‫ َر اللَّـ ِه َق‬SSSS‫ص‬
Terkait dengan kondisi ujian yang dialami para shahabat pertolongan Allah itu amat dekat).
Allah menurunkan firmannya, Pada masa Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu
َ ‫وا ْٱل َج َّن َة َولَمَّا َيْأ ِت ُكم َّم َث ُل ٱلَّذ‬
۟ ُ‫َأ ْم َحسِ ْب ُت ْم َأن َت ْد ُخل‬ ‘anhu, beliau meminta Khabbab menceritakan kembali
ۖ ‫ِين َخلَ ْو ۟ا مِن َق ْبلِ ُكم‬
bagaimana penderitaannya dahulu pada permulaan
َ ‫وا َح َّت ٰى َيقُو َل ٱلرَّ سُو ُل َوٱلَّذ‬
‫ِين‬ S۟ ُ‫َّم َّس ْت ُه ُم ْٱل َبْأ َسٓا ُء َوٱلضَّرَّ ٓا ُء َو ُز ْل ِزل‬ masuk Islam. Dia menjawab, “Lihatlah punggungku ini!”
ٌ‫وا َم َعهُۥ َم َت ٰى َنصْ ُر ٱهَّلل ِ ۗ َأٓاَل ِإنَّ َنصْ َر ٱهَّلل ِ َق ِريب‬ ۟ ‫َءا َم ُن‬
Umar pun melihat punggungnya. Begitu melihatnya,
Dalam Kitab Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr.
beliau berkata, “Saya belum pernah melihat punggung
Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir
seperti ini.”
Universitas Islam Madinah menjelaskan,
214. ‫و ۟ا مِن َق ْبلِ ُكم‬SS َ ‫ ُل الَّذ‬SS‫ ْأ ِت ُكم َّم َث‬SS‫وا ْال َج َّن َة َولَمَّا َي‬
ْ َ‫ِين َخل‬ ۟ ُ‫د ُخل‬SS
ْ ‫ ْب ُت ْم َأن َت‬SS‫ۖ َأ ْم َح ِس‬ Khabbab radhiyallahu ‘anhu meneruskan, “Saya telah
(Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, diseret di atas timbunan bara api yang menyala, sampai
padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana lemak dan darah yang mengalir dari punggung saya telah
halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? ) memadamkan api tersebut.” Setelah Islam jaya dan
ُ ‫( َّم َّس ْت ُه ُم ْال َبْأ َس‬Mereka ditimpa oleh malapetaka)
‫آء‬ pintu-pintu kemenangan telah banyak diraih, Khabab
berkata, “Tampaknya Allah ta’ala telah membalas
Yakni kemiskinan dan kefakiran. penderitaan kita. Saya khawatir ini hanya di dunia dan di
‫( َوالضَّرَّ آ ُء‬dan kesengsaraan) akhirat nanti kita tidak mendapatkan balasan apa pun.”
Yakni wabah penyakit dan luka-luka di jalan Allah.
Demikianlah hakikatnya kita hidup di dunia, hidup bukan
۟ ُ‫( َو ُز ْلزل‬serta digoncangkan)
‫وا‬ sekedar makan dan minum, atau di isi dengan senda
ِ
Yakni ditakut-takuti dan diganggu dengan gangguan gurau belaka. Tapi kita memiliki tujuan. Allah ta’ala
yang sangat. berfirman,
‫( َح َّت ٰى َيقُو َل‬sehingga berkatalah Rasul)
َ ‫ت ْٱل ِج َّن َوٱِإْل‬
‫نس ِإاَّل لِيَ ْعبُدُو ِن‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
Yakni keadaan ini terus berlangsung sampai pada titik
dimana Rasul dan orang-orang yang bersamanya Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
mengatakan perkataan ini. melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Adz-
‫“ ( ۗ َم َت ٰى َنصْ ُر اللَّـ ِه‬Bilakah datangnya pertolongan Allah?” ) Dzariyat 56).
 ‫ك َوه َُو َعلَ ٰى ُكلِّ َش ۡي ٖء قَ ِدي ٌرتَ ٰبَ َركَ ٱلَّ ِذي بِيَ ِد ِه‬ ُ ‫تَ ٰبَ َركَ ٱلَّ ِذي بِيَ ِد ِه ۡٱل ُم ۡل‬ ‫َأالَ ِإنَّ سِ ْل َع َة هَّللا ِ َغالِ َي ٌة َأالَ ِإنَّ سِ ْل َع َة هَّللا ِ ْال َج َّن ُة‬
‫ك َوه َُو َعلَ ٰى ُكلِّ َش ۡي ٖء قَ ِدي ٌر‬ ُ ‫ۡٱل ُم ۡل‬ Ingatlah sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal
dan ketauhilah bahwa sesungguhnya barang dagangan
Allah adalah surga”. (HR. Tirmidzi).
‫ق ۡٱل َم ۡوتَ َو ۡٱل َحيَ ٰوةَ لِيَ ۡبلُ َو ُكمۡ َأ ُّي ُكمۡ َأ ۡح َسنُ َع َماٗل ۚ َوهُ َو ۡٱل َع ِزي ُز‬
َ َ‫ٱلَّ ِذي َخل‬ Khutbah kedua:
‫ۡٱل َغفُور‬
“Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Rasullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”
ُ ‫س َركِيٍّ َي ْل َه‬ ‫ْأ‬ ٍ ‫ت ِب َك ْل‬ ْ َّ‫ُغف َِر اِل م َْرَأ ٍة مُو ِم َس ٍة َمر‬
“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, ‫ث َقا َل َكا َد‬ ِ ‫ب َع َلى َر‬
‫ت لَ ُه مِنْ ْال َما ِء‬ ‫َأ‬ ْ ‫َي ْق ُتلُ ُه ْال َع َطشُ َف َن َز َع‬
siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia
Mahaperkasa, Maha Pengampun.”
ِ ‫ت ُخ َّف َها َف ْو َث َق ْت ُه ِب ِخ َم‬
ْ ‫ار َها َف َن َز َع‬
َ ِ‫َف ُغف َِر لَ َها ِب َذل‬
‫ك‬
Siapa yang paling baik amalnya, yaitu yang paling taat
kepada Allah, ta’at kepada penciptaNya. Dia laksanakan “Seorang wanita pezina diampuni oleh Allah. Dia
perintahNya dan dia jauhi laranganNya. Dia lakukan melewati seekor anjing yang menjulurkan lidahnya di sisi
ibadahnya ikhlash karena Allah ta’ala dan mencontoh sebuah sumur. Anjing ini hampir saja mati kehausan. Si
kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. wanita pelacur tersebut lalu melepas sepatunya, dan
dengan penutup kepalanya. Lalu dia mengambilkan air
Diutuslah para nabi untuk memberikan kabar gembira untuk anjing tersebut. Dengan sebab perbuatannya ini,
dan peringatan mengenai hal ini, Allah berfirman, dia mendapatkan ampunan dari Allah” (HR. Al Bukhari

‫ث هّٰللا ُ ال َّن ِب ٖ ّي َن ُم َب ِّش ِري َْن َو ُم ْنذ ِِري َْن‬

no.3321, Muslim no.2245).
َ ‫ان ال َّناسُ اُم ًَّة وَّ ا ِح َد ًة ۗ َف َب َع‬
َ ‫َك‬
ِ ْ‫ت َو َما فِي اَأْلر‬
ْ‫ض َي ْغفِ ُر لِ َمنْ َي َشا ُء َوي َُع ِّذبُ َمن‬ ِ ‫َوهَّلِل ِ َما فِي ال َّس َم َاوا‬
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus ‫َي َشا ُء َوهَّللا ُ َغفُو ٌر َرحِي ٌم‬
para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan
peringatan. (QS. Al-Baqoroh 213). “Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di
bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang Dia
Pemberi kabar gembira kepada orang-orang yang ta’at kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki, dan
bahwa kelak mereka akan dimasukkan kedalam surga. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Ali
Dan memberi peringatan kepada orang-orang dzalim dan Imran: 129).
ingkar, bahwa kelak akan ada siksa neraka bagi mereka َ ِ‫ون َذل‬
‫ك لِ َمنْ َي َشا ُء‬ َ ‫ِإنَّ هَّللا َ اَل َي ْغ ِف ُر َأنْ ُي ْش َر‬
َ ‫ك ِب ِه َو َي ْغ ِف ُر َما ُد‬
yang tidak mau bertaubat dan memperbaiki diri.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik
Imam Ibnul Qayyim berkata, Telah bersepakat orang- dan mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Allah
orang berakal dari setiap ummat, bahwa sesungguhnya kehendaki” (QS. An Nisa: 4).
kenikmatan itu tidak akan bisa diraih dengan bersenang-
senang, bersantai-santai.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,