0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
56 tayangan3 halaman
1) Hadis ini menceritakan tentang peristiwa penyerahan panji komando kepada Ali bin Abi Thalib saat perang Khaibar.
2) Rasulullah mengganti nama Sahl bin Sa'ad dari nama "Huzn" menjadi "Sahl" karena nama memiliki pengaruh terhadap karakter seseorang.
3) Sahl bin Sa'ad adalah saksi mata peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam seperti Ghadir Khum dan karbala.
1) Hadis ini menceritakan tentang peristiwa penyerahan panji komando kepada Ali bin Abi Thalib saat perang Khaibar.
2) Rasulullah mengganti nama Sahl bin Sa'ad dari nama "Huzn" menjadi "Sahl" karena nama memiliki pengaruh terhadap karakter seseorang.
3) Sahl bin Sa'ad adalah saksi mata peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam seperti Ghadir Khum dan karbala.
1) Hadis ini menceritakan tentang peristiwa penyerahan panji komando kepada Ali bin Abi Thalib saat perang Khaibar.
2) Rasulullah mengganti nama Sahl bin Sa'ad dari nama "Huzn" menjadi "Sahl" karena nama memiliki pengaruh terhadap karakter seseorang.
3) Sahl bin Sa'ad adalah saksi mata peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam seperti Ghadir Khum dan karbala.
Hadits 180 | Hadits Abu Al-Abbas Sahl bin Sa’ad as-Sa’idi Radhiallahu ‘anhu Dari Abu Al-Abbas Sahl bin Sa’ad as-Sa’idi Radhiallahu ‘anhu َ « أل ْع ِطيَ َّن الرَّايَة: صلّى هللاُ َعلَ ْي ِه و َسلَّم قال يَوْ َم خَ ْيبَ َر َ ي رضي هَّللا عنه َأن رسو َل هَّللا ِّ العباس سهل ب ِن سع ٍد السَّا ِع ِد ِ وعن َأبي فَلَ َّما. اMMَ ُدوكونَ لَ ْيلَتَهُ ْم َأيُّهُ ْم يُ ْعطَاهM َاتَ النَّاسُ يMMَولُهُ » فَبM َويُحبُّهُ هَّللا َو َر ُس، ُولَهM ورس ُ يُحبُّ هَّللا، هMِ M داً َر ُجالً يَ ْفتَ ُح هَّللا َعلَى يَ َد ْيMMَغ » الب ؟MMعلي بنُ َأبي ط ُّ َ « َأ ْين:الMM فق، اMMَو َأ ْن يُ ْعطَاهMM ُكلُّهُ ْم يَر ُج: لَّمMوس َ ِهMلّى هللاُ َعلَ ْيMص َ و ِل هَّللاMM دَوْ ا َعلَى رسMأصب َح النَّاسُ َغ ، ِهMلَّم في عيْن ْيMوس َ ِهMلّى هللاُ َعلَ ْيMص َ و ُل هَّللاMMق رس َ فَبَص، « فََأرْ ِسلُوا ِإلَ ْي ِه » فَُأتِي بِ ِه: يا رسو َل هَّللا هُو يَ ْشتَكي َع ْينَيْه قال: فَقي َل واMMُاتِلُه ْم َحتَّى يَ ُكونMMول هَّللا ُأقMMا رسMM ي: هMMي هَّللا عنMMعلي رض ٌّ الMM فق. َةMَاهُ الرَّايMMَ فَأ ْعط، فَبَرَأ َحتَّى َكَأ ْن لَ ْم يَ ُك ْن بِ ِه َوج ٌع، َُودعا لَه ، ِهMالَى فِيMMق هَّللا تَ َع ِ اMM برْ هُ ْم بِ َمM َوَأ ْخ، الم ِّ Mيجبُ ِم ْن ح َ ِ « ا ْنفُ ْذ َعلَى ِرسل: ِم ْثلَنَا ؟ فَقَا َل ِ M ثُ َّم ا ْد ُعهُ ْم ِإلَى اِإل ْس،ك َحتَّى تَ ْن ِز َل بِ َساحتِ ِه ْم َ َاحداً َخ ْي ٌر ل ٌ ك ِم ْن ُح ْم ِر النَّ َع َم» متف ق عليه َ فَوهَّللا َأل ْن يَ ْه ِد. ِ ي هَّللا بِكَ َر ُجالً َو "Bahwa Rasulullah bersabda pada waktu perang Khaibar, 'Aku akan menyerahkan panji komando besok pagi kepada seseorang yang Allah akan memberikan kemenangan melalui tangannya, dia mencintai Allah dan RasulNya, dan Allah dan RasulNya pun mencintainya.' Maka sepanjang malam itu orang-orang membicarakan siapakah di antara mereka yang diserahi panji itu? Maka pada pagi harinya orang-orang pergi menemui Rasulullah Semua berharap agar panji itu diberikan kepadanya. Maka beliau bertanya, 'Mana Ali bin Abi Thalib?' Dijawab, 'Wahai Rasulullah, dia sedang sakit mata.' Beliau bersabda, 'Panggil dia.' Setelah dia didatangkan, beliau meludahi kedua matanya dan mendoakannya, maka dia langsung sembuh seakan-akan dia tidak pemah sakit mata. Lalu beliau menyerahkan panji kepadanya. Ali Radhiallahu ‘anhu; berkata, 'Wahai Rasulullah, saya memerangi mereka sampai mereka menjadi seperti kita?' Beliau bersabda, 'Berangkatlah dengan tenang hingga kamu sampai di daerah mereka, kemudian ajaklah mereka masuk Islam, dan beritahukan kepada mereka hak-hak Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Islam yang wajib mereka laksanakan. Demi Allah, kalau Allah memberi petunjuk kepada seseorang karena usahamu, maka itu lebih baik bagimu daripada unta merah." (Muttafaq ‘alaih) Tentang Perawi: Abul Abbas atau Abul Yahya adalah Kunyah dan Nama asli beliau adalah Sahl bin Sa'ad Sā'idi adalah termasuk sahabat Nabi ﷺdan sahabat Imam Ali عليه السالم. Baiat kepada Nabi ﷺ, hadir dalam perang Tabuk dan salat menghadap dua kiblat sejumlah kebanggaan yang dimilikinya. Di Syam ia bertemu dengan para tawanan Karbala dan meriwayatkan bagaimana mereka masuk ke Syam. Dia sahabat Nabi ﷺterakhir yang wafat di Madinah. Sahl bin Sa'ad bin Malik bin Khalid bin Tsa'labah bin Hāritsah bin Amr bin al-Khazraj bin Sāidah bi Ka'ab bin al-Khazraj al-Anshari al-Sā'idi adalah termasuk sahabat Rasulullah ﷺdan dari suku bani Saidah yang berumur 15 tahun saat Nabi ﷺwafat. Dikatakan bahwa dahulu namanya Huzn (Sedih atau Sulit, Susah, Keras), dan Nabi ﷺmenamainya Sahl (Mudah), Julukan dia Abul Abbas dan Abu Yahya. Mengganti Nama menurut Al Imam Ibnu Qoyyim ini adalah pembahasan yang sangat menakjubkan dari pembahasan-pembahasan agama, yaitu mengganti nama yang buruk menurut akal sehat, nama yang tidak disukai oleh jiwa ke nama yang lebih baik dan disukai oleh jiwa’, dan banyak para ulama menjelaskan bahwa, ‘Nama itu memberikan pengaruh kepada diri seseorang’. Jadi memang orang kita kalau mencari Nama itu ribet banget, dan harus hati-hati, Nama itu akan memberikan pengaruh ke diri orang ke tabiat, karakter, sifat orang, jadi jangan main asal kasih nama, dan nama itu harus bagus. Kadang orang merasa enak di telinga main kasih Nama saja, padahal Nama itu berpengaruh. Dalam hadits “Nama yang Allah cintai yaitu Abdullah atau Abdurahman” (HR Abu Daud). Syaikh Thusi meyakini dia sahabat Imam Ali عليه السالمjuga. Beliau mengalami Dua Baiat dengan Nabi ﷺ, Yaitu Shalat ke dua kiblat dan pujian Nabi ﷺpadanya di antara keutamaan- keutamaanya. Saudari-saudarinya, Nāilah dan Umrah di antara wanita yang berbaiat kepada Nabi di Madinah. Saat terjadi perang Tabuk ia memiliki umur sedikit (muda) dan turut serta dalam perang ini. Ia berkata: "Aku lebih muda dari teman-temanku dan aku pelayan mereka di Tabuk". Memang pada sebagian sumber disebut kata ري ِهمM ِ M ُمقyang berarti ‘orang yang membacakan al-Quran kepada mereka’. Tetapi sepertinya terjadi kekeliruan dan yang benar َ َشyang berarti ‘Pelayan mereka’. Sahl menukil hadits-hadits dari Nabi ﷺ, Imam adalah فرتَهم Ali عليه السالم, Sayidah Fatimah رضي هللا عنهاdan sebagian Sahabat. Abu Hurairah dan Sa'id bin Musayyib, Zuhri, Abu Hazim dan anaknya, Abbas bin Sahl menukil hadits darinya. Dinukil darinya, ia berkata: Aku bertanya kepada Fatimah Az-Zahra tentang para Imam عليه السالم, dan beliau menjawab: Nabi ﷺmenyebut Ali المMMه السMM عليdan 11 anaknya sebagai Imam-Imam secara bergantian. Dia termasuk saksi dan perawi hadits Ghadir serta meriwayatkan sabda Nabi ﷺyang sangat populer, “Besok aku akan menyerahkan panji kepada seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan Allah dan Rasul-Nya mencintainya, dan dia tidak akan kembali sampai Allah memenangkannya (atas musuh)”. Pada peristiwa Karbala, Imam Husain عليه السالمdi dalam khutbah yang disampaikan kepada orang-orang Kufah yang berdiri di depannya mengenalkan Sahl bin Sa'ad sebagai saksi, dan beliau berkata: “Bila kalian tidak percaya padaku maka di antara kalian ada orang yang jika kalian bertanya soal ini padanya ia akan menjawab. Bertanyalah kalian kepada Jabir bin Abdullah Anshari, Abu Said Khudri, Sahl bin Sa'ad Sā'idi, Zaid bin Arqam dan Anas bin Malik sehingga mereka katakan pada kalian bahwa pernyataan mengenai aku dan saudaraku mereka dengarkan dari Rasulullah ﷺ “. Setelah kesyahidan Imam Husain عليه السالم, ketika Ahlulbaitnya digiring ke Syam, Sahl bertemu dengan rombongan tawanan dan meminta kepada putri Imam Husain, yaitu Zainab untuk menyampaikan keinginannya padanya. Dia (Zainab) meminta supaya kepala suci Imam di bawa lebih jauh darinya hingga masyarakat lebih sedikit memandang keluarga Nabi ﷺ (non mahram). Riwayat populer tentang bagaimana konvoi tawanan masuk ke Syam dinukil darinya. Pada tahun 74 H Sahl dipanggil oleh Hajjaj bin Yusuf (Raja yang Dzholim) dan diberikan sanksi karena tidak mendukung Utsman. Dengan niat menghina sekelompok sahabat Nabi ﷺseperti Sahl, Jabir bin Abdillah al-Anshari, dan Anas bin Malik, Hajjaj bin Yusuf memerintahkan supaya leher mereka dipanaskan dengan air timah. Menurut pernyataan Azizullah Atthari, penerjemah kitab al-Ghārāt, Sahl termasuk sahabat Amirul Mukminin dan keluarga beliau. Oleh sebab ini, Hajjaj bin Yusuf menyiksa beliau Sahl. Saat Sahl hidup di Madinah, seorang lelaki dari kelurga Marwan berkuasa di Kota ini. Ia menghadirkan Sahl dan menghardik julukan Abu Turab Ali عليه السالمdan meminta Sahl untuk menghina Imam عليه السالم, tetapi dia menolak dan menegaskan bahwa tidak ada julukan di sisi Imam yang dicintai seperti beliau mencintai Abu Turab. Dan Nabi yang mulia ﷺ memanggil Imam dengan panggilan ini, lalu ia menjelaskan bagaimana beliau dijuluki dengan julukan ini. Sahl wafat pada tahun 88 atau 91 H pada umurnya yang ke 96 atau 99. Ia dikenal sahabat terakhir yang wafat di Madinah. Dinukil darinya bahwa aku akan meninggal dan kalian tidak akan mendengar lagi orang yang mengatakan, "Rasulullah ﷺbersabda".