َ قال رسول هَّللا: ي رضي هَّللا عنه قال ِّ ار ِ صَ وعن َأبِي مسعو ٍد عُقبَةَ بْن ع ْم ٍرو اَأل ْن فَلهُ مث ُل َأجْ ِر فَا ِعلِ ِه » رواه مسلم "Barangsiapa yang menunjukkan kepada satu kebaikan, maka dia memperoleh pahala seperti pahala orang yang melakukannya." (HR.Muslim) Pelajaran 1. Hadits ini secara jelas menjelaskan keutamaan mengarahkan orang pada kebaikan, mengingatkan dan membantu dia. Dalam Kitab Al Minhaj sebagaimana yang dikatakan Al Imam An-Nawawi ه هللاcc رحمdalam Syarah Shahih Muslim, Hadits ini menunjukkan keutamaan mengajak atau mengarahkan kepada kebaikan, mengingatkan orang untuk mengerjakan kebaikan dan membantu kepada kebaikan, dan ini juga menunjukkan keutamaan atau mengajarkan ilmu dan mengajarkan ibadah-ibadah terlebih bagi orang yang mengamalkannya. 2. Kebaikan disini, dijelaskan oleh para ulama salahsatunya oleh Imam Asy-Syam’ani رحمه هللا, beliau menerangkan bahwa kebaikan disini mencakup kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Dan cakupannya atas semua kebaikan. 3. Seorang Muslim khususnya yang berada di dunia dakwah harus punya mental suka mengajak kepada kebaikan, suka mengajak orang ke hal yang bermanfaat buat dirinya, baik manfaat duniawi apalagi akhirat. Kita dididik sama Allah dan Rasul- Nya, lalu para ulama-ulama kita mentalnya seperti itu dan sesuai kapasitas dan kemampuan masing-masing, dan tentu saja harus di bagi-bagi, yang pertama Hak Allah, lalu Hak Rasul, Hak buat diri kita, keluarga dan lainnya, jadi proporsional dan apa yang bisa diberi, kita beri sesuai kapasitas dan kemampuan kita. 4. Nabi ﷺbersabda, “Manusia yang paling Allah cintai adalah yang paling bermanfaat buat orang lain”. Dan setelah men-Tauhidkan Allah tentunya, dan manfaat disini yang paling besar adalah Iman dan Tauhid. Jadi semakin kita bermanfaat buat orang lain, Allah semakin sayang dan cinta kepada kita. 5. Hadits ini secara jelas menunjukkan kasih saying Allah kepada kita, karunia Allah kepada kita. 6. Al Imam Ibnu Qoyyim mengatakan, 3 kata yang harus kita hindari yaitu, (1.) أناatau Saya, (2.) Li atau Punya Saya, (3.) ‘Indi atau Disisi Saya atau Milik Saya. Dan itulah kalimat-kalimat yang suka digunakan oleh orang-orang yang lupa terhadap Karunia Allah ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى. Makanya kata-kata ini yang membuat Iblis, Firaun, dan Qarun hancur. Karena Kata Iblis ‘Saya ini lebih baik daripada Adam’ dan Fir’aun bilang ‘Kerajaan Mesir itu milik atau Punya Saya’ lalu Qarun berkata ‘Aku mendapatkan itu semua karena Ilmu yang ada Disisi Saya’. Jadi kalau kita sudah mengajari orang dan sudah berbuat baik sama orang, jangan diungkit-ungkit, sudahlah! Karena itu semua yang membuat Iblis, Fir’aun dan Qarun Hancur.