Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 5

-T. Putri Melza Chamela


-Rindiani
-Naulan Hafiza

Kelompok Pembanding :
4 dan 6
.
Nasakh (an-Nashu)
menurut bahasa yaitu
membatalkan, menghapus,
mengubah atau memindahkan.

Secara istilah Nasakh adalah


mengangkat (menghapuskan) dalil
hukum syara` dengan dalil hukum
syara` yang lain.
Secara bahasa dapat diartikan
dengan yang dihapus, disalin,
selain itu “hukum yang
diangkat”

Secara istilah adalah hukum syara’


yang pertama yang diubah, dan
dibatalkan atau diganti oleh hukum
dari dalil syara’ baru yang datang
kemudian.
Adat an
nasakh

Mansukh Rukun Nasakh


anhu
Nasakh

Mansukh
Hukum yang di –nasakh (mansukh)
berupa hukum syar’i, baik yang
berbentuk perintah ataupun larangan

Dalil yang menghapus hukum syara’


tersebut harus berupa dalil syara’
seperti Al-Qur’an, hadist, Ijma’ dan
qiyas.
Terdapat dua ayat hukum yang saling
bertolak belakang dan tidak dapat
dikompromikan.

Adanya tenggang waktu antara


nasakh dan mansukh dalam satu ayat
atau dalil pertama dan kedua datang
berurut (gandeng ayat).
Nasakh sunnah dengan sunnah.

Nasakh sunah dengan Al-Qur`an

Nasakh Al-Qur`an dengan Al-Qur`an

Nasakh Al-Qur`an dengan sunah


Segi Hukum dan Segi Badal
Tilawahnya (Pengganti)

 Nasakh Tilawah  Nasakh tanpa badal


(menghapus bacaan) dan (pengganti).
juga hukumnya  Nasakh dengan badal
 Nasakh Hukum sedangkan mumtasil (sebanding)
Tilawahnya tetap.  Nasakh dengan badal Akhaf
(lebih ringan)
 Nasakh tilawah sedangkan
 Nasakh dengan badal Atsqal
hukunya tetap
(lebih berat).
Nasakh & Mansukh
25 surah

Mansukh
40 surah

Nasikh
6 surah

Bersih
43 surah
CARA MENGETAHUI
NASAKH & MANSUKH

Ada Ada Perspektif


keterangan kesepakatan sejarah
 Memelihara kemaslahatan hamba dengan syariat yang lebih
bermanfaat
 Sebagai bentuk cobaan dan ujian dengan melaksanakan dan
meninggalkan.
 Menjaga agar perkembangan hukum Islam senantiasa relevan
dengan perkembangan zaman.
 Memberi keringanan bagi umat Islam
 Kita semakin yakin bahwa Allah Maha Bijak, Maha Kasih,
Maha Sayang
 Mengetahui proses tasyri’ (penetapan dan penerapan hukum)
Islam dan untuk menelusuri tujuan ajaran, serta ‘illatul ḥukmi
(alasan ditetapkannya suatu hukum).

Anda mungkin juga menyukai