1
“apabila seseorang kamu terkentut di dalam shalatnya hendaklah ia berhenti
dari shalatnya dan berwudlu lagi. Kemudian mengulangi shalatnya itu. HR.
Abu Dawud.
4. Berkata syaikh Abu Syuja’
وحدوث النجاسة وانكشاف العورة
“keberadaan najis dan terbuka aurat
Keberadaan najis maksudnya, seseorang yang sedang shalat tiba – tiba
terkena najis, seperti ada burung atau yang lain membawa najis yang
menyentuh anggota tubuh مصلى. Jika ia cepat membuang dengan gerakan
ringan tidak batal shalatnya. Jika ada nyamuk menggigit dan berdarah ringan
maka dima’fu (tidak batal)
5. Terbukanya Aurat, jika seseorang sengaja membuka aurat ( untuk pria antara
pusat dan lutut, adapun wanita semua anggota tubuh selain muka dan
telapak tangan). Batallah shalatnya jika terbuka karena sesuatu dan segera
ditutup kembali tidak batal shalatnya. Imam Haromen berkata: batasan waktu
lama adalah diam yang dapat dirasakan waktu lamanya.
6. وتغيير النيةMerubah Niat dan Mengubah niat . dalam perubahan niat ada
beberapa malah, antara lain:
a. Memutuskan niat shalat di dalam shalat
b. Merubah niatnya dari fardhu satu kepada fardhu yang lain atau dari
fardhu kepada sunat.
c. Ia ragu ragu akan niat keluar / tidak
d. Menggantungkan niat akan keluar seperti ia telah berjanji, jika janjinya
datang maka ia keluar dari shalat.
Berkata Syaikh Abu Syujak
واستدبار القبلة
7. Membelakangi (tidak menghadap Kiblat)
Berkata Syaikh Abu Syujak
واالكل والشرب والقهقهة والردة
8 + 9. Makan dan minum. Seseorang yang shalat lalu makan atau minum dengan
sengaja batallah shalatnya. Sebab shalat adalah ibadah dengan gerakan dan
baca kalimat طيبهmenghadap kepada Allah dengan khusyuk. Maka ketika مصلى
makan atau minum berarti berpaling dari shalat ( ) هللاmaka batalah shalatnya,
untuk ibadah haji jika ada yang berpaling dari ketentuan ibadah haji atau di
tinggalkan atau melakukan larangan maka ia harus membayar DAM (denda).
10. Tertawa keras dengan sengaja.
11. Ridah ( ) مرتدkeluar dari agama islam