Anda di halaman 1dari 10

MENGKRITISI TEORI KONSPIRASI RAHMAT BAEQUNI (RB)

Sumber https://www.youtube.com/watch?v=bK-Yt-G5GDg

Pada menit 17.20 dst, RB mengatakan bahwa Allah memberi nama Iblis dengan nama `Azazil.
Tidak ada riwayat bahwa Allah yang memberi nama `Azazil. Kemudian penafsiran RB bahwa
Azazil itu berasal dari `Azza – ya`izzu adalah tidak berdasar sama sekali. Karena sebagaimana
dikatakan oleh Imam Al-Baghowy dalam tafsirnya, `Azazil itu adalah bahasa Suryani yang dalam
bahasa Arab artinya adalah Al-Harits. Sesuatu yang berasal dari bahasa selain Arab, tentu tidak
bisa ditimbang dengan wazn tashrif bahasa Arab, karena pasti Mamnu` minash sharf.
Kemudian riwayat nama asal Iblis itu `Azazil, walaupun terdapat dalam Syu`ab Al-Iman Imam Al-
Baihaqi, tapi sebagaimana dikatakan Syaikh Syanqhithi rahimahullah, ia merupakan kisah
Isra’iliyat yang tidak bisa dipastikan keshahihannya. Hal itu sama dengan riwayat nama-nama
pemuda Ashhabul Kahfi dan lain-lain. Para ulama sering memperingatkan agar kita tidak terlalu
sering meriwayatkan kisah Isra’iliyat.

RB juga mengatakan bahwa `Azazil itu dinisbatkan kepada suku Al-Harits dari Jin yang sudah
dimusnakan Allah, itu juga tidak jelas dari mana dasarnya. Sebab sebagaimana dikatakan di
atas, Al-Harits adalah nama Arab dari `Azazil.

RB mengatakan bahwa Iblis diselamatkan Allah ketika masih bayi, ini juga tidak jelas riwayat
dari mana, tidak ada satupun riwayat yang mengatakan hal tersebut.

RB mengatakan bahwa Allah mengutus `Azazil untuk menghukum bangsa Jin di muka bumi,
menggantikan peran Jibril `Alaihissalâm, Tidak jelas riwayatnya.

RB mengatakan Iblis marah kepada Allah, yang benar Iblis merasa dengki kepada Adam
`Alaihissalâm.

RB mengatakan bahwa arti Iblis itu adalah Pembangkang, padahal para ahli bahasa Arab
mengatakan bahwa Iblis itu berasal dari kata Ablasa, yang artinya: terputus, tidak mempunyai
argumen. Arti yang lain artinya adalah sakata yaitu diam. Orang-orang Arab juga menggunakan
kata Ablasa, di antaranya untuk mengungkapkan orang yang terdiam karena sangat ketakutan.

RB menyalahkan terjemah Al-Qur’an Kemenag dalam ayat “bima aghwaitani” yang diartikan
“karena Engkau telah menyesatkan aku”, dengan mengatakan bahwa penerjemahan itu
menyalahkan Allah, dan ada konspirasi di dalamnya. Padahal di dalam Tafsir manapun, bima
aghwaitani itu memang ditafsirkan dengan: 1. bisababi ighwa’ika iyyaya (sebab penyesatan-Mu
padaku) [Al-Wajiz fi Tafsir Kitab Al-Azîz, Al-Wahidi]. 2. Adhlaltani (Engkau menyesatkan aku)
[Tafsir Al-Baghawi]. Hal yang sama juga dikatakan Imam Ibnu Katsir di dalam tafsirnya. Dan juga
tafsir-tafsir yang lain. Tidak ada satupun ulama tafsir yang mengatakan bahwa itu artinya Allah
yang telah menyesatkan Iblis. Jadi pemahaman RB ini tidak jelas sumbernya. Dan secara
langsung RB telah menuduh para penerjemah Al-Qur’an Kemenag yang terdiri dari orang-orang
ahli di bidangnya di Indonesia ini sebagai perpanjangan konspirasi yang terus digembar-
gemborkannya. Terjemahan yang disampaikan oleh RB yang tidak jelas belajar tafsir di mana
ini, tidak dikenal dalam kitab tafsir manapun.

Menit 23.02 dst. RB mengatakan bahwa La aq`udanna shirathakal mustaqim, artinya “Aku akan
menjadikan selain engkau sebagai Tuhan” adalah arti yang tidak jelas referensinya, dan
pemahaman yang rancu, tidak berdasarkan ilmu tafsir yang benar. Sebab Ibnu Katsir sendiri
menafsirkan ayat ini dengan “Sungguh aku akan sesatkan mereka dari jalan kebenaran itu, agar
mereka tidak beribadah kepada-Mu dan tidak mengesakan-Mu, karena Engkau telah
menyesatkanku.” [QS. 7: 16].
Lalu RB mengait-ngaitkannya dengan penyembahan Dewa Matahari, ini tidak ada dalilnya sama
sekali, kecuali hanya prasangka dan khayalan semata. Kalau seseorang pernah belajar ilmu
tafsir, maka akan tahu bahwa syarat-syarat penafsiran Al-Qur’an itu tidak seperti yang
dilakukan RB.

Menit 29.00 dst, RB bercerita kegembiraan Iblis yang akan bertemu saudara kembarnya yang
kemudian disuruh dipanggil dengan Paman SAM. Ini adalah perkara ghaib dan masuk dalam
aqidah, tidak boleh diyakini kecuali ada dalil yang tegas dari Al-Qur’an atau Sunnah yang shahih.
Padahal kalau kita melihat sejarah julukan Paman Sam (Uncle Sam), itu sebenarnya adalah
bentuk sindiran kepada pemerintahan USA pada masa itu, sehingga USA yang harusnya
singkatan dari United States of America, diartikan sebagai Uncle SAm. Adapun dalam wikipedia,
Uncle Sam sendiri diartikan sebagai, “Uncle Sam (initials U.S.) is a common national
personification of the American government or the United States in general that, according to
legend, came into use during the War of 1812 and was supposedly named for Samuel Wilson.
The actual origin is by a legend. Since the early 19th century, Uncle Sam has been a popular
symbol of the US government in American culture and a manifestation of patrioticemotion
While the figure of Uncle Sam represents specifically the government, Columbia represents the
United States as a nation.” Kemudian, mana dalil yang mengatakan bahwa Dajjal adalah
saudara kembar Iblis? Padahal Dajjal itu adalah keturunan Nabi Adam, dan Iblis berasal dari
api?

RB juga mengatakan bahwa segitiga Florida, Bermuda dan Puerto Rico merupakan tempat
pertemuan Iblis dengan Dajjal untuk membuat kesepakatan dalam rangka menyesatkan
manusia. Mana dalilnya? Ini perkara ghaib, perlu dalil, bukan hanya sekedar kontemplasi atau
khayalan bebas.

RB mengambil referensi dari Muhammad Isa Dâud (MIA) tentang masalah segitiga bermuda.
Muhammad Isa Dâud hanyalah seorang Jurnalis dari Mesir dan bukan ulama. Saya pribadi
pernah bertemu dengannya pertengahan 90an, ketika ada seminar tentang bukunya Al-Hiwar
Ma`al Al-Jinni Al-Muslim, di Darul Munasabat, Masjid Rab’ah Al-Adawiyah, Cairo Mesir. Intinya,
MIA hanya berpegang kepada “pengakuan” jin ‘muslim’ yang memasuki tubuh seseorang, lalu
dia rekam. Dan rekamannyapun tidak jelas. Intinya hanya dicocok-cocokkan dengan dalil,
walaupun dipaksakan. Maka mana mungkin dalam perkara ghaib kita hanya percaya kepada
omongan makhluk yang dikenal pembohong?
Menit 31.00 dan seterusnya, RB mengaitkan hadits dengan situasi politik, dan itu sangat
berbahaya. Kenapa? Karena dalil umum harus dipahami secara umum, jangan dikhususkan
dalam masalah tertentu, kecuali ada dalil lain yang juga benar. Kemudian RB mengatakan
bahwa situasi politik dalam negeri RI ini sebagai fitnah Dajjal. Tentu ini penafsiran yang sangat
salah, karena masanya Dajjal keluar itu belum sampai, lalu bagaimana fitnahnya sudah ada
sejak sekarang?
ِ ‫هام ِه َكأَيه‬
‫ام ُك ْم‬ ِ ‫سا ِئ ُر أَي‬
َ ‫ش ْه ٍر َو َي ْو ٌم َك ُج ُم َع ٍة َو‬ َ ‫ض َقا َل « أ َ ْر َبعُونَ َي ْو ًما يَ ْو ٌم َك‬
َ ‫سنَ ٍة َويَ ْو ٌم َك‬ ِ ‫َّللاِ َو َما لَ ْبثُهُ ِفى األ َ ْر‬
‫سو َل ه‬ ُ ‫َيا َر‬
ُ‫صالَة ُ َي ْو ٍم قَا َل « الَ ا ْقد ُُروا لَهُ َقد َْره‬ َ ‫َّللاِ فَذَلِكَ ْال َي ْو ُم الهذِى َك‬
َ ‫سنَ ٍة أَت َ ْك ِفينَا ِفي ِه‬ ُ ‫ قُ ْلنَا َيا َر‬.»
‫سو َل ه‬

“Wahai Rasulullah, berapa lama Dajjal berada di muka bumi?” Beliau bersabda, “Selama empat
puluh hari, di mana satu harinya seperti setahun, satu harinya lagi seperti sebulan, satu harinya
lagi seperti satu Jum’at (maksudnya: satu minggu, pen), satu hari lagi seperti hari-hari yang
kalian rasakan.” Mereka pun bertanya kembali pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Wahai Rasulullah, jika satu hari bisa sama seperti setahun, apakah kami cukup shalat satu hari
saja?” “Tidak. Namun kalian harus mengira-ngira (waktunya)”, jawab beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam.” [HR. Muslim].
Lalu RB berusaha untuk membenarkan penafsirannya kepada hadits itu dengan mengatakan
bahwa ini sabda Rasulullah Shallâlahu `alaihi wasallam. Wal `iyadzu billah.

Poin-poin yang dikatakan RB tentang perjanjian Iblis dengan Dajjal, sama sekali tidak ada
dasarnya, baik dalam Al-Qur’an, As-Sunnah maupun dari pemahaman para ulama, termasuk
para Imam Mazhab tidak pernah mengatakan khayalan-khayalan yang dipaksakan agar cocok
dengan dalil. Atau lebih benarnya, dalil dipaksakan cocok dengan khayalannya.
RB juga tidak jujur dalam mengartikan tulisan “Novus Ordo Seclohum” dengan Konspirasi kita
adalah Tatanan Dunia Baru. Padahal arti sebenarnya adalah “New Order of the Ages” tanpa ada
kata Our Conspiracy.

Menit 33.31 RB mengungkapkan hadits tentang seorang shahabat yang membawa timah
kepada Rasulullah Shallâlahu `alaihi wasallam. Tidak ditemukan riwayat yang mengatakan
seperti itu, yang ada seperti di bawah ini:
، ‫ث أَب‬ ُ ‫ ُُيَد‬، ‫اس‬ َ ‫اْلَ ْهم الْ َق َّو‬
ْ ‫ت أ ََب‬ ُ ‫ ََس ْع‬: ‫ال‬َ َ‫ ق‬، ‫اْلَميد بْ ُن َج ْع َفر‬
ْ ‫َخ َََبَن َعْب ُد‬
ْ ‫ أ‬، ‫ َحدَّثَنَا أَب‬، ‫َّحاك‬ َّ ‫َحدَّثَنَا َع ْم ُرو بْ ُن الض‬
‫اَّلل‬
َّ ‫ول‬َ ‫ت َر ُس‬
ُ ‫ ََس ْع‬: ‫ول‬ ُ ‫ يَ ُق‬، ‫ت أ ََب ُهَريْ َرَة‬ُ ‫ ََس ْع‬: ‫ال‬َ َ‫ ق‬، ‫َص َحاب أَب ُهَريْ َرَة‬ ْ ‫ َوَكا َن م ْن أ‬، ‫يل الل َسان‬ َ ‫َوَكا َن َر ُجال فَارسيًّا ثَق‬
‫ك بل َسان أَب‬ َ ‫ َو َذل‬، ‫ال لَهُ ف ْر َع ْو ُن أ َْو ف ْر َعا ُن‬ُ ‫ يُ َق‬، ‫ يَظْ َه ُر َم ْعد ٌن ِف أ َْرض بَِن ُسلَْيم‬: " ‫ول‬ ُ ‫ يَ ُق‬، ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
َّ ‫صلَّى‬َ
78 :‫ ص‬3 :‫ أ َْو ُُْي َش ُر إلَْيه شَر ُار النَّاس" جممع الزوائد ج‬، ‫الس َواء ََيُْر ُج إلَْيه شَر ُار النَّاس‬ َّ ‫يب م َن‬ ٌ ‫اْلَ ْهم قَر‬
ْ
`Amr ibnu Adh-Dhahak berkata pada kami, ayahku berkata pada kami, Abdul Hamid ibnu Ja`far
memberitahukan kami, ia berkata: Aku mendengar Abu Al-Jahm Al-Qawwas berbicara pada
ayahku, dan ia (Abu Al-Jahm) adalah orang Persia yang lidahnya kelu, ia termasuk murid Abu
Hurairah, berkata: Au mendengar Abu Hurairah berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallâlahu
`alaihi wasallam bersabda: “Akan muncul tambang di tanah Bani Sulaim, yang dinamakan
Fir`aun atau Fir`an, dan itu dengan lidah Abu Al-Jahm yang hampir lurus (maksudnya kelu), di
mana orang-orang terburuk mendatanginya, atau orang-orang berkumpul padanya. [HR. Abu
Ya`la dan perawinya tsiqqah, Majma` Az-Zawa’id 3/78].
RB menerjemahkan yazhharu dengan akan dikeruk, dan itu kesalahan fatal. Yazhharu artinya
adalah akan muncul.
Kemudian RB dengan pongahnya bahwa Arab Saudi sejak berdiri tidak pernah terlepas dari
cengkaraman Yahudi dan Nasrani, padahal Arab Saudi sama sekali tidak punya hubungan
diplomatik dengan negara Yahudi. Tentu tuduhan ini adalah tuduhan yang tendensius yang
tidak mendasar, hanya berdasarkan fitnah dari pihak-pihak yang tidak suka dengan Kerajaan
Arab Saudi yang mengibarkan Dakwah Tauhid ke seluruh dunia.

Menit 34.58 RB menuduh bangunan-bangunan tinggi di Arab bercirikan simbol-simbol


freemasonry. Pertanyaannya, sudahkah RB bertabayyun kepada pemerintahan yang dia tuduh?
Atau dia sudah menuduh pemerintahan di Arab semua itu kafir sehingga tidak perlu tabayyun?

Menit 36.00 dst, RB mengatakan menuduh King Abdul Azîz, pendiri Kerajaan Arab Saudi sebagai
keturunan Yahudi Irak??? Ini adalah fitnah yang sangat keji dari seorang pengkhayal bernama
RB ini!! Karena telah menisbatkan orang kepada selain nasabnya, dan itu sebuah Dosa Besar.
‫ْي الَ يَ ْقبَ ُل هللاُ مْنهُ يَ ْوَم الْقيَ َامة‬
َ ْ ‫َْجَع‬
ْ ‫َمن َّاد َعى إ ََل َغ ْْي أَبْيه أَو انْتَ َمى إ ََل َغ ْْي َم َوالْيه فَ َعلَْيه لَ ْعنَةُ هللا َوالْ َمالَئ َكة َوالنَّاس أ‬
ً‫ص ْرفاً َوالَ َع ْدال‬
َ
“Barangsiapa yang mengaku ayah kepada selain ayahnya atau bersandar kepada yang bukan
walinya, maka laknat Allah, juga para Malaikat dan semua manusia menimpa mereka, dan pada
hari Kiamat, Allah tidak akan menerima dari mereka, baik yang fardhu maupun yang sunnah.”
[HR. Muslim].
RB ketika menceritakan tentang istri-istri raja-raja Arab yang tidak berhijab, dia tidak jujur,
apakah dia melihat sendiri istri-istri raja Arab Saudi atau Raja Arab lainnya? Sebab ada
perbedaan besar di antara mereka. Hatta yang dilihat itu adalah istri-istri raja-raja Arab selain
Arab Saudi, maka MUSTAHIL ia bisa melihat dengan mata kepala sendiri. Kenapa? Orang yang
pernah hidup di kerajaan Arab akan tahu bahwa istri-istri raja Arab sangat jarang muncul di
depan umum. Apalagi istri-istri Raja-Raja Arab Saudi, sama sekali tidak pernah terekspos.
Adapun foto yang dia klaim sebagai istri-istri raja-raja Arab, maka dia harus mendatangkan
bukti kalau itu benar, dan bukan foto sembarang orang.

RB menafsirkan barang tambang Bani Sulaim dengan minyak di tanah Bani Sulaim? Pemahaman
dari siapa? Ulama mana yang mengatakan demikian? Lalu RB menafsirkan seburuk-buruk
manusia sebagai Amerika? Penafsiran dari mana juga kalau bukan dari hawa nafsunya sendiri?
Amerika itu masih bisa dikatakan Ahlu Kitab. Dan jika mau dibandingkan, maka Majusi jauh
lebih buruk daripada Ahlu Kitab, dengan bukti, bahwa perempuan Ahlu Kitab masih halal
dinikahi, sembelihannya masih boleh dimakan, sedangkan Majusi Haram! Jadi mana yang lebih
buruk?

Menit 37.58 RB Menuduh Kerajaan Arab Saudi memisahkan diri dari Turki Utsmani dengan
dukungan Zionis Yahudi. Dia tentu salah baca sejarah, karena Jazirah Arab, terutama Najd dan
sekitarnya, pada saat itu bukan bagian dari Turki Utsmani dan tidak ada perwakilan dari
pemerintahan Turki Utsmani pada saat itu. Yang ada, bangsa Arab di situ hidup berpecah belah
dalam kabilah-kabilah, yang kemudian disatukan oleh King Abdul Azîz Alu Sa`ud. Saya kurang
jelas mendengar nama yang disebut oleh RB sebagai orang yang dibanggakan Arab Saudi yang
dia tuduh sebagai bentukan zionis Yahudi, namun tetap dia harus mendatangkan bukti nyata
atas hal tersebut.

Menit 39.00 RB menafsirkan Najd yang sumber fitnah dalam sebuah hadits sebagai Kerajaan
Arab Saudi. Mari kita lihat penjelasan para ulama tentang hadits ini.
“Bagi orang yang mau meneliti jalur-jalur hadits ini dan membandingkan lafadz lafadznya,
niscaya tidak samar lagi baginya penafsiran yang benar tentang makna Nejed dalam hadis ini.
Dalam lafadz yang dikeluarkan imam Ath Thabrani dalam Al Mu’jam Al Kabir 12/384 no. 13422
dari jalur Ismail bin Mas’ud menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Aun dari ayahnya dari
Nafi dari Ibnu Umar dengan lafadz:
‫اَّلل‬
َّ ‫ول‬ َّ ‫ فَلَ َّما َكا َن ِف الثَّالثَة أَو‬, ‫ فَ َقا ََلَا مَر ًارا‬, ” ‫ اللَّ ُه َّم َبرْك ِف ََيَننَا‬, ‫اللَّ ُه َّم َبرْك لَنَا ِف َشامنَا‬
َ ‫ ََي َر ُس‬: ‫ قَالُوا‬, ‫الراب َعة‬
‫ َوِبَا يَطْلُ ُع قَ ْر ُن الشَّْيطَان‬, ‫َت‬ َّ ‫ ” إ َّن ِبَا‬: ‫ال‬
ََ ‫ َوالْف‬, ‫الزالزَل‬ َ َ‫ ق‬, ‫َوِف عَراقنَا‬
“Ya Allah berkahilah kami dalam Syam kami, ya Allah berkahi kami dalam Yaman kami. Beliau
mengulanginya beberapa kali, pada ketiga atau keempat kalinya para shahabat berkata:
“wahai Rasulullah, dalam Iraq kami?”. Beliau menjawab: “Sesungguhnya disana terdapat
kegoncangan dan fitnah dan disana pula muncul tanduk setan”

Sanad hadis ini bagus. Ubaidullah adalah seorang yang dikenal hadisnya, sebagaimana kata
Imam Bukhari dalam At Tarikh Al Kabir (5/388/1247). Ibnu Abi Hatim juga berkata dalam Al
Jarh wa At Ta’dil (5/322) dari ayahnya: “shalih bagus haditsnya”.

Dan dikuatkan dalam riwayat Yakub Al Fasawi dalam Al Ma’rifah (2/746-748), Al Mukhallis
dalam Al Fawa’id Al Muntaqah (7/2-3), Al Jurjani dalam Al Fawaid (2/164), Abu Nu’aim
dalam Al Hilyah (6/133), Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq (1/120 ) dari jalur Taubah Al Anbari
dari Salim bin Abdullah bin Umar dari ayahnya dengan lafadz:
، ‫صا ِعنَا‬ َ ‫ار ْك لَنَا فِي‬ِ َ‫ اللَّ ُه َّم ب‬، ‫ار ْك لَنَا فِي َي َمنِنَا‬ ِ َ‫ َوب‬، ‫َامنَا‬ ِ ‫ار ْك لَنَا ِفي ش‬ ِ َ‫ َوب‬، ‫ار ْك لَنَا فِي َمدِي َنتِنَا‬ ِ َ‫ َوب‬، ‫ار ْك لَنَا فِي َم َّك ِتنَا‬ ِ َ‫اللَّ ُه َّم ب‬
‫الر ُج ُل َوفِي ِع َراقِنَا‬ ُ َ ُّ ُ ً َ
َّ ‫ كل ذلِكَ يَقو ُل‬، ‫ ف َر َّد َدهَا ثالثا‬، ُ‫ض َعنه‬ َ ْ َ َ
َ ‫َّللا َوفِي ِع َراقِنَا فأع َْر‬ ِ َّ ‫سو َل‬ َ َ
ُ ‫ يَا َر‬: ‫ فقا َل َر ُجل‬. ” ‫ار ْك لنَا فِي ُم ِدنَا‬
ٌ َ ِ َ‫َوب‬
‫ان‬
ِ َ
‫ط‬ ‫ي‬
ْ َّ
‫ش‬ ‫ال‬ ُ‫ن‬ ‫ر‬
ْ َ ‫ق‬ ‫ع‬
ُ ُ ‫ل‬ ْ
‫ط‬ ‫ي‬
َ ‫ا‬ ‫ه‬
ُ ْ
‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫و‬
َ ، ُ‫َن‬ ‫ت‬‫ف‬ِ ْ
‫ال‬‫و‬َ ِ ُ
‫ل‬ ‫الز‬ َّ
‫الز‬ ‫ا‬ ‫ه‬
َ ‫ب‬
ِ ” : ‫م‬ َّ
َ َ ‫ل‬ ‫س‬
َ ‫و‬ ‫ه‬
ِ ‫ي‬
ْ َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ُ ‫َّللا‬
َّ ‫ى‬ َّ ‫ل‬‫ص‬َ ‫ي‬
ُّ ‫ب‬
ِ َّ ‫ن‬‫ال‬ ‫ل‬
َ ‫ا‬ َ ‫ق‬َ ‫ف‬ . ُ ‫ه‬ ْ
‫ن‬ ‫ع‬
َ ‫ض‬ُ ‫ر‬ ِ ‫فَيُ ْع‬
“Ya Allah berkahilah kami dalam Makkah kami. Ya Allah berkahilah kami dalam Madinah kami.
Ya Allah berkahilah kami dalam Syam kami. Ya Allah berilah kami dalam sha’ dan berkahilah
kami dalam mudd kami”. Seorang berkata: “Wahai Rasulullah, dalam Iraq kami?”. Lalu nabi
berpaling darinya dan mengulangi tiga kali. Orang tersebut tetap saja mengatakan dalam:
“dalam Iraq kami?”. Nabi pun berpaling darinya seraya bersabda: “Di sanalah kegoncangan
dan fitnah dan disana pula muncul tanduk setan”. (sanad hadits ini shahih, sesuai syarat
Bukhari-Muslim).

Imam Muslim dalam Shahih-nya (2905) merriwayatkan dari Ibnu Fudhail dari ayahnya, dia
berkata, saya mendengar ayahku Salim bin Abdullah bin Umar berkata:
‫ َسعت رسول هللا صلى‬: ‫َي أهل العراق ! ما أسألكم عن الصغْية وأركبكم للكبْية ! َسعت أب عبدهللا بن عمر يقول‬
‫ من حيث يطلع قرن الشيطان‬، ‫ وأومأ بيده حنو املشرق‬، ‫ إن الفتنة جتيء من ههنا‬: ‫هللا عليه وسلم يقول‬
“Wahai penduduk Irak! Alangkah seringnya kalian bertanya tentang masalah-masalah sepele
dan alangkah beraninya kalian menerjang dosa besar! Saya mendengar ayahku, Abdullah bin
Umar mengatakan: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“sesungguhnya fitnah datangnya dari arah sini, beliau sambil mengarahkan tangannya ke arah
timur. Dari situlah muncul tanduk setan”

Riwayat ini sangat menunjukkan bahwa maksud “arah timur” adalah Irak. Sebagaimana
dipahami oleh Salim bin Abdullah bin Umar rahimahullah.

Al Khathabi berkata dalam I’lam Sunan (2/1274), “Nejed: arah timur. Bagi penduduk kota
Madinah, Nejed-nya adalah irak dan sekitarnya. Asli makna Nejed adalah setiap tanah yang
tinggi, lawan kata dari Ghaur yaitu setiap tanah yang rendah seperti Tihamah dan Makkah.
Fitnah itu muncul dari arah timur, dan dari arah itu pula keluar Ya’juj dan Ma’juj serta Dajjal
sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits”.

Demikian pula dijelaskan oleh para ulama lainnya seperti Al Aini dalam Umdah Al Qari (24/200),
Al Kirmani dalam Syarah Shahih Bukhari (24/168), Al Qasthalani dalam Irsyad Sari (10/181),
Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (13/47) dan sebagainya.

Hal ini dapat kita temukan juga dalam kitab-kitab kamus bahasa Arab seperti Al Qamus Al
Muhith oleh Al Fairuz Abadi dan Lisanul Arab oleh Ibnu Manzhur serta dalam kitab-
kitab gharib hadits seperti An Nihayah fi Gharib Hadits oleh Ibnu Atsir.

Dengan sedikit penjelasan diatas, maka jelaslah bagi orang yang memiliki pandangan bahwa
maksud Nejed dalam riwayat hadits di atas bukanlah suatu nama untuk negeri tertentu. Tetapi
untuk setiap tanah yang lebih tinggi dan sekitarnya. Dengan demikian maka Nejed yang dikenal
oleh dunia Arab banyak sekali jumlahnya (lihat Mu’jam Al Buldan 5/265, Taj Al
Arus 2/509, Mu’jam Al Mufahras li Alfazh Hadits 8/339).

Jadi. Nejed yang merupakan tempat munculnya tanduk setan dan sumber kerusakan/fitnah
adalah Irak, karena itulah timur kota Madinah Nabawiyah. Maka seluruh riwayat dan lafadz
hadits di sini kalau digabungkan ternyata saling menafsirkan antara satu dengan lainnya.
Sebagaimana hal ini juga dikuatkan oleh penafsiran para ulama -yang terdepan adalah
Salim rahimahullah putra sahabat Ibnu Umar radhiallahu’anhu– dan para pakar bahasa.
(https://muslim.or.id/22859-syaikh-muhammad-bin-abdul-wahab-dan-fitnah-nejed.html)
Ulama-ulama yang menafsirkan Najd sebagai Irak, adalah mereka yang hidup ratusan tahun
sebelum Kerajaan Arab Saudi terbentuk. Lalu tiba-tiba datang seorang RB yang bahkan bukan
orang Arab menafsirkan Najd dengan Kerajaan Arab Saudi? Siapa yang lebih paham tentang
hadits, para ulama dalam makalah di atas atau RB yang bahkan menerjemahkanpun banyak
salahnya?
Menit 41.00, RB mencocok-cocokkan tipe bangunan yang ada di Arab Saudi dengan simbol-
simbol zionis. Sekali lagi, sudahkah RB bertabayyun ke pihak Arab Saudi, minimal ke Kedutaan
Arab Saudi atau ke LIPIA yang merupakan lembaga pendidikan resmi Arab Saudi di Indonesia??

Menit 42.57 RB mempertanyakan penghancuran rumah masa kecil Rasulullah Shallâlahu `alaihi
wasallam oleh Kerajaan Arab Saudi karena takut dikultuskan. Kenapa dia tidak
mempertanyakan penebangan pohon Bai`atu Ridhwan oleh Umar bin Khaththab Radhiyallâhu
`anhu? Padahal jelas masa itu para shahabat masih banyak dan keimanan mereka tidak
tertandingi oleh generasi setelahnya.
Ibnu Waddhah berkata,
‫ أمر عمر بن اخلطاب رضي هللا عنه بقطع الشجرة اليت بويع حتتها النيب صلى هللا‬: ‫َسعت عيسى بن يونس يقول‬
. ‫ فخاف عليهم الفتنة‬، ‫عليه وسلم فقطعها ألن الناس كانوا يذهبون فيصلون حتتها‬
“Aku mendengar Isa bin Yunus mengatakan , “Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu
memerintahkan agar menebang pohon yang Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menerima
baiat (Bai’atur ridhwan) kesetiaan di bawahnya (dikenal dengan pohon Syajaratur
ridhwan). Ia menebangnya karena banyak manusia yang pergi ke sana dan shalat di bawahnya,
lalu hal itu membuatnya khawatir akan terjadi fitnah (kesyirikan) terhadap mereka.” [Al-
I`tisham 1/346].

RB sering mengatakan bahwa Simbol Mata merupakan Simbol Zionis. Tentu saja tidak paham
Budaya Bangsa Arab. Bagi Bangsa Arab sejak dulu, mata adalah sesuatu yang sangat terhormat
dan merupakan simbol pengawasan serta kecintaan. Sehingga ketika seseorang menyatakan
loyalitasnya atau kecintaannya, orang Arab sering mengatakan “`Ala ra’s wal `ain” (di atas
kepala dan mata) atau “`Ala ra’si wa `aini” (di atas kepalaku dan mataku). Bahkan saya sering
mendengar juga orang Arab untuk menyatakan janjinya dengan mengatakan “`Ainayya”
(dengan kedua mataku). Sekarang pertanyaannya, lebih manakah yang dahulu ada: Budaya
Arab atau Simbol Zionisme?? Kalau jawabannya simbol zionisme, maka ia harus belajar lagi
sejarah dunia yang benar.

RB mengatakan untuk melihat di situs resmi mereka illuminati.or.id yang ternyata tidak bisa
dibuka. Bahkan ketika penulis coba buka pakai vpn sekalipun. Yang ada adalah illuminati.org
yang ternyata Cuma situs recehan yang tidak bisa dipakai referensi.

Menit 43.55 RB mengatakan, bahwa Rasulullah Shallâlahu `alaihi wasallam menyiratkan bahwa
bangsa terakhir yang memimpikan kebangkitan Islam adalah Indonesia. Subhanallah, mana
hadits yang menyiratkan demikian? Apakah RB tidak takut dengan hadits:

َ ‫س َك َكذب َعلَى أَ َحد َم ْن َك َذ‬


‫ب‬ َّ ُ ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم يَ ُق‬
َّ ‫صلَّى‬
َ ‫ول إن َكذ ًب َعلَ َّي لَْي‬ َ ‫َّيب‬
َّ ‫ت الن‬
ُ ‫ال ََس ْع‬َ َ‫اَّللُ َعْنهُ ق‬
َّ ‫َع ْن الْ ُمغ َْية َرض َي‬
‫َعلَ َّي ُمتَ َعم ًدا فَ ْليَ تَ بَ َّوأْ َم ْق َع َدهُ م ْن النَّار‬
Dari al-Mughirah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu alaihi
wa sallam bersabda, “Sesungguhnya berdusta atasku tidak seperti berdusta atas orang yang
lain. Barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah dia mengambil tempat
tinggalnya di neraka”. [HR. Al-Bukhâri, no. 1229]

Menit 48.00, RB membuat bid`ah baru dengan tidak mau shalat di masjid yang dia anggap ada
simbol zionisnya. Lalu bagaimana dia berumroh dan haji, sedangkan dia yakini di Arab Saudi
banyak simbol zionis? Apa akan memakai standar ganda?

Menit 48.40 RB mengatakan bahwa fitnah Dajjal akan lebih dulu muncul sebelum Dajjalnya
muncul, dalam bentuk sistem. Ini perkara ghaib yang Memerlukan Dalil yang Shahih. Dan tidak
ada dalilnya sama sekali kecuali prasangka, wahm, dan khayalan saja. Dalilnya hanya cocoklogi,
mencocok-cocokkan dan dipaksa cocok sesuai khayalannya.
Bahkan RB berani bersumpah dengan Nama Allah bahwa tidak ada satupun sistem di dunia ini
yang tidak disentuh dengan fitnah Dajjal. Subhanallah... Sungguh ia telah menjual nama Allah
dengan harga sangat murah hanya untuk meyakinkan khayalannya yang jauh dari ilmiah.
Apakah ia telah melakukan reset ke seluruh sistem dunia sehingga ia bisa meyakini itu? Atau
hanya prasangka saja? Laa haula walaa quwwata illa billah.
Menafsirkan Fitnah Dajjal dengan sebuah sistem adalah sebuah kerancuan berpikir yang tidak
dilandasi pemahaman ulama salafush shalih. Tidak ada satupun ulama yang memahami seperti
pemahamannya yang dianggap rasional, padahal hanya ilusi.
Bahkan dengan lancangnya, RB menafsirkan hadits yang menjadi closing statementnya
“latattabi`unna sanana man qablakum...” dengan mengikuti “Sistem Dajjal”. Padahal
pemahaman ulama tidaklah demikian.
‫ود‬
َ ‫ الْيَ ُه‬،‫ول هللا‬
َ ‫ ََي َر ُس‬:‫ضب لَ َسلَكْتُ ُموهُ قُ ْلنَا‬
َ ‫اعا بذ َراع َح ََّّت لَ ْو َسلَ ُكوا ُج ْحَر‬
ً ‫لَتَ تَّبعُ َّن َسنَ َن َم ْن قَ ْب لَ ُك ْم ش ْ ًَبا بش َْب َوذ َر‬
‫ال فَ َم ْن؟‬ َ َ‫َّص َارى؟ ق‬َ ‫َوالن‬
“Sungguh, kalian akan mengikuti langkah orang-orang sebelum kalian sejengkal demi
sejengkal, dan sehasta demi sehasta. Kalaupun mereka menempuh jalur lubang dhabb
(binatang sejenis biawak), niscaya kalian akan menempuhnya.” Kami mengatakan, “Ya
Rasulullah, apakah jalan orang-orang Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Siapa lagi kalau
bukan mereka?” [HR. al-Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 4822]

Di dalam riwayat hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,
‫ ََي‬:‫يل‬
َ ‫ فَق‬.‫اعا بذ َراع‬ ْ ‫اعةُ َح ََّّت ََتْ ُخ َذ أ َُّميت ِب‬
ً ‫َخذ الْ ُق ُرون قَ ْب لَ َها ش ْ ًَبا بش َْب َوذ َر‬ َ ‫الس‬
َّ ‫وم‬
ُ ‫َع ْن أَب ُهَريْ َرَة َرض َي هللاُ َعْنهُ َال تَ ُق‬
‫ك؟‬ َ ‫َّاس إَّال أُولَئ‬
ُ ‫ َوَمن الن‬:‫ال‬َ ‫الروم؟ فَ َق‬ُّ ‫س َو‬
َ ‫ َك َفار‬،‫ول هللا‬َ ‫َر ُس‬
“Tidak akan terjadi hari kiamat, hingga umatku mengambil langkah generasi sebelumnya
sejengkal demi sejengkal, dan sehasta demi sehasta.” Lalu dikatakan kepada beliau, “Ya
Rasulullah, apakah bangsa Persi dan Romawi?” Beliau bersabda, “Siapa lagi kalau bukan
mereka?” (HR. al-Bukhari no. 6774)

Berita dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ini sesungguhnya sebagai


pemberitahuan akan terjadinya sikap meniru orang kafir dalam semua lini kehidupan. Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan, “Berita ini menggambarkan sebuah kenyataan
yang akan terjadi sekaligus sebagai celaan atas orang yang mengerjakannya. Beliau
pun memberitakan apa yang akan dilakukan oleh manusia mendekati hari kiamat, berupa
tanda-tanda kedatangannyaberikut segala perkara yang diharamkan. Maka dari itu, diketahui
bahwa Allah Subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya mencela umat ini apabila menyerupai Yahudi,
Nasrani, Persi, dan Romawi. Inilah faedah yang dicari.” (Iqtidha’ ash-Shirathil Mustaqim hlm.
44)

Menit 50.25, RB juga membuat hukum baru yang tidak dikenal oleh ulama manapun, bahwa
barangsiapa yang shalat di masjid yang ada “simbol zionisnya”, maka shalatnya batal. Bahkan
lebih jauh lagi, akan menggugurkan Tauhid?? Subhanallah, ini sebuah kelancangan, berani
menghukumi sesuatu tanpa dalil, hanya hawa nafsu. Bahkan dikhawatirkan hal ini termasuk
kepada menghalalkan apa yang Allah haramkan. Na`udzu billah.

Penutup

Tulisan ini dibuat bukan karena hasad dan dengki kepada sosok yang bernama Rahmat Baequni.
Tapi ini adalah bentuk teguran dan kritikan atas semua yang telah dia sampaikan di Gedung
Pusdai kemarin, dalam diskusi dengan Gubernur Jawa Barat, Bapak M. Ridwan Kamil. Penulis
bukan pengagum RK, bahkan tidak jarang penulis mengkritisi kebijakan beliau langsung di IG-
nya, dan beliaupun pernah menanggapi langsung kritikan penulis. Bahkan penulispun tidak
mendukung beliau ketika Pilgub tahun lalu.

Penulis hanya berbicara dari segi keilmiahan apa yang dibicarakan oleh RB dan menelaah
keotentikan pola pikirnya, yang ternyata tidak terbukti secara disiplin ilmu keislaman. Jika
memang apa yang penulis tuangkan di sini, silakan untuk dibantas sesuai disiplin ilmu
keislaman, mulai dari ilmu hadits dirayah dan riwayah, ilmu tafsir, bil ma’tsur dan bir-ra’yi, atau
segi sejarah. Masalah akhir zaman adalah perkara ghaib yang termasuk kepada rukun yang
kelima. Para ulama salafush shalih sepakat, bahwa perkara ghaib harus diyakini jika ada dalil
yang shahih dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, bukan hanya sekedar prasangka, atau memaksakan
dalil sesuai pemahaman yang tidak dikenal oleh para ulama salafush shalih.
Jangan sampai kita membenci Yahudi, tapi kita justru terjerumus dalam perbuatan Yahudi itu
sendiri yang menyelewengkan perkataan dari maksud yang sebenarnya. Wal `iyadzu billah.

Terakhir, penulis mengajak RB untuk rujuk dari kesalahannya, bertobat kepada Allah atas
semua tuduhan-tuduhan kejinya tersebut dan menerangkannya kepada audiencennya, lalu
kembali membahas kitab para ulama terdahulu yang jauh dari tendensi apapun. Terutama
kitab-kitab aqidah tauhid. Jangan sampai berapi-api berbicara tentang tauhid, tapi ternyata
tidak paham apa tauhid itu yang sebenarnya.

Semoga Allah memberi petunjuk kepada penulis dan seluruh umat Islam menuju jalan Allah
yang lurus. Dan semoga Allah mengampuni dan merahmati kedua orangtua penulis dan semua
umat Islam.
Subhaanakallahumma wabihamdika, asyhadu allaa ilaaha illa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaih

Kiaracondong, Selasa 11 Juni 2019 jam 10.04 WIB


Danni Nursalim Harun, Lc. Dipl. IS.

Anda mungkin juga menyukai