PAHLAWAN SEJATI
َۗ َّ َ ْ ُ ُ َ َّ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ ُ ْ َ َِ ْ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ َّ ه
تى ٰمنأ المؤ ٰم ٰني انفسهم واموالهم ٰبان لهم الجنة ٰ اّلِل اش ٰان
(Oleh: Ustadz Erwin Abdul Rouf)
َ َ ِّ َ َّ َ ُ َ َ ُ َ َّ َ ُ َ َّ َ َّ
َّ الد َ ّلِل ْال َْ َ ْ ُ ه Artinya: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin,
والصَلة والسَلم عَل محم ٍد سي ٰد ول ٰد،ان ٰ ي ك ٰ لٰ م ٰ ٰ الحمد baik diri mau-pun harta mereka dengan memberikan surga untuk
َ َ
َّ َو َعَل اله َو َص ْحبه َوتابع ْيه َعَل َم ِّر،ان
َ الز ٰ َ َ َْ َ
انٰ م ٰ ٰٰ ٰٰ ٰٰ عد ن mereka”.
“Siapa saja yang engkau kehendaki. Akan kupersaksikan janjiku ini “Lawanlah aku, wahai Hamzah! Kemarilah!” tantang Siba’.
kepada seluruh masyarakat,” tegas Jubair.
Hamzah menoleh lalu melompat ke arah Siba’. Tangannya bergerak
Wahsyi pun setuju dengan perjanjian tersebut. Ia segera mengambil memukulkan pedang. Sekali tebas Siba’ jatuh tersungkur bermandikan
lembingnya dan berangkat bersama-sama dengan pasukan Quraisy. Ia darah di hadapan Hamzah.
berada di belakang pasukan bersama para wanita karena ia tidak terlalu
Wahsyi mengambil ancang-ancang dengan posisi yang tepat sambil
mahir berperang. Hanya saja, Wahsyi memiliki kemahiran melempar
membidikkan lembingnya. Setelah dirasa mantap, ia lemparkan senjata
lembing. Lemparannya tidak pernah meleset sedikit pun dari sasaran.
tersebut ke arah Hamzah. Lembing melesat ke depan dan tepat
Setiap kali bertemu dengan Wahsyi, Hindun selalu melihat ke arah mengenai perut Hamzah bagian bawah, tembus ke selangkangannya.
lembingnya yang berkilat-kilat kena sinar matahari, sembari berkata,
Pahlawan Islam yang dikenal dengan ‘Singa Allah’ itu melangkah berat
“Wahai Abu Dasamah, sembuhkanlah luka hati kami. Tuntutkan bela
kira-kira dua langkah, kemudian jatuh dengan lembing bersarang di
dari Muhammad atas kematian bapak, paman, dan saudara kami.”
tubuhnya.
Ketika dua pasukan bertemu, Wahsyi keluar dari tenda dan mengincar
Wahsyi tidak bergerak dari tempat persembunyiannya. Setelah yakin
Hamzah dengan diam-diam. Ia memang telah mengenalnya sebelum
Hamzah benar-benar tewas, baru ia mendatangi tubuh Hamzah dan
itu.
mencabut lembingnya lalu kembali ke perkemahan karena tidak ada
Tidak sulit bagi siapa pun untuk mengetahui siapa Hamzah bin Abdul kepentingan selain itu. Allah berfirman
ٍُۙ َّ َ ْ ُ ْ ُ ْ َّ َ ُ َّ َ ٰ
ْ اض َي ًة َّم ْر ٰض َّي ًة ۚ َف ْاد ُخَع ٰا ٰل َ ِّربك ر
Muthalib, karena dia selalu memakai bulu burung unta di kepalanya
َْل ِف ْ ْ
sebagai tanda kepahlawanan seperti lazimnya orang Arab waktu itu. ٰ ي ٰي ٰ ٰ يايتها ٍۙ النفس المطمىنة ار ٰج ٰ ي
ت ْ ٰع ٰب ٰد ْي َو ْاد ُخ
ْ ٰ َل َج َّن
Memang, tidak lama kemudian, Wahsyi melihat Hamzah maju bagaikan ي ٰي
unta kelabu, merobohkan lawan-lawannya dengan pedang tanpa “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati
hambatan. Tidak ada yang berani menghadang atau berdiri di yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-
hadapannya. hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Q.S. Al-Fajr [89]: 30-27)”
Sementara itu, Wahsyi berdiri di balik sebuah batu besar, menunggu Ma'asyiral muslimin rahimaku mullāh,
Hamzah mendekat ke arahnya. Tiba-tiba seorang penunggang kuda
pasukan Quraisy yang bernama Siba’ bin Abdul Uzza datang dan Dari secuil kisah tersebut kita bisa mengambil suatu pelajaran bahwa
menantang Hamzah ke arah Wahsyi. siapapun bisa menjadi pahlawan. Baik pahlawan di medan perang,
lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat.
Kertas A4