Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR TUGAS MANDIRI

Nama : Ferdaus Putra

NIM :

2204321056

Kelas :

BK2A

Mata Kuliah :

Pancasila

Dosen Pengampu :

PERIODE PENGUSULAN KONSEP PANCSILA YANG DI


TAWARKAN OLEH MOH YAMIN, PROF. MR.SOEPOMO DAN IR.
SOEKARNO

Pancasila sebagai dasar negara digunakan untuk mengatur seluruh tatanan kehidupan
bangsa dan juga negara Indonesia. Serta segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang wajib
berdasarkan Pancasila. Pancasila sebagai dasar filsafat secara ideologi bangsa dan negara
Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang
sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya Pancasila
melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.Pancasila sebelum
disahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa
Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat istiadat,budaya, dan agama.

Setelah bangsa Indonesia diproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus


1945,keesokan harinya yaitu pada tanggal 18Agustus 1945, lahirlah Undang-Undang dasar
Negara republic Indonesia Tahun 1945, termasuk pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945 yang didalamnya terdapat isi sususnan kata dari lima sila dasar
Negara Republik Indonesia yang telah disahkan oleh panitia persiapan kemerdekaan
Indonesia (PPKI) sebagai Lembaga pembentuk negara saat itu. dengan demikian pada saat itu
secara terminologi memuat perkataan pancasila sekarang ini adalah nama dasar negara
republik Indonesia
Dalam sidang empat hari pertama BPUPKI, secara berturut-turut tiga tokoh yang
tampil berpidato menyampaikan gagasan/usulan sebagai calon dasar negara. Pada hari
pertama tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muh. Yamin yang diberi kesempatan untuk menyampaikan
pidatonya, tanggal 31 Mei 1945 pidato disampaikan oleh Mr. Soepomo, sementara pada hari
terakhir tepatnya tanggal 1 Juni 1945 kesempatan diserahkan kepada Ir. Soekarno untuk
menyampaikan pidato tentang rencana calon dasar negara. Dalam pidatonya, Mr. Muh.
Yamin mengusulkan calon rumusan Dasar Negara Indonesia sebagai berikut:

1) Pri Kebangsaan;

2) Pri Kemanusiaan

3) Pri Ketuhanan

4) Pri Kerakyatan (permusyawatan dan perwakilan)

5) Kesejahteraan Rakyat (Keadilan sosial).

Isi pidato yang disampaikan Mr. Muh. Yamin terdiri dari lima usulan, namun dari kelima
usulan tersebut Mr. Muh. Yamin tidak memberi nama atau istilah terhadap kelima usulan
tersebut. Pada akhir pidatonya Mr. Muh. Yamin juga menyerahkan naskah sebagai lampiran
yaitu suatu rancangan usulan sementara yang berisi rumusan UUD RI yang dimulai dengan
kata pembukaa. Berbeda dengan usulan yang disampaikan Mr. Muh. Yamin, Mr. Soepomo
memulai pidatonya dengan mengemukakan teori-teori negara sebagai berikut:

1) Teori negara perseorangan (individualis). Menurut paham ini, negara adalah


masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak antara seluruh
individu (contract social)
2) Paham negara kelas (class theory) yang sering disebut sebagai teori golongan.
Menurut teori ini, negara adalah alat dari suatu golongan (suatu klasse) untuk
menindas klasse lain.

Selanjutnya dalam pidato tentang usulan rencana dasar negara, Mr. Soepomo menyampaikan
lima usulan calon Dasar Negara yang terdiri dari:

1) Nasionalisme/internasionalisme

2) Takluk kepada Tuhan


3) Kerakyatan

4) Kekeluargaan

5) Keadilan rakyat

walaupun dalam usulannya Mr. Soepomo ada lima rancangan usulan, namun kelima usulan
tersebut belum diberikan nama. Usulan calon dasar negara dalam sidang BPUPKI pertama
berikutnya disampaikan oleh Ir. Soekarno. Pidato Ir. Soekarno tentang usulan calon dasar
negara disampaikan secara lisan tanpa teks. Ir. Soekarno mengusulkan Dasar Negara yang
terdiri dari lima prinsip yang rumusannya sebagai berikut:

1) Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)

2) Internasionalisme (peri kemanusiaan)

3) Mufakat (demokrasi)

4) Kesejahteraan sosial

5) Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan yang berkebudayaan)

Lima prinsip sebagai calon dasar negara yang telah disampaikan dalam pidato tersebut, oleh
Ir. Soekarno diusulkan agar diberi nama “Pancasila”. Menurut Ir. Soekarno, kelima sila itu
masih bisa diperas menjadi “Tri Sila”, meliputi:

1) Sosio Nasionalisme yang merupakan sintesa dari “kebangsaan (nasionalisme)


dengan peri kemanusiaan (internasionalisme)
2) Sosio Demokratis yang merupakan sintesa dari “mufakat” (demokrasi) dengan
kes
3) Kejahteraan sosial
4) Ketuhanan. Selanjutnya Ir. Soekarno juga mengusulkan bahwa “Tri Sila” dapat
diperas lagi menjadi “Eka Sila”, yang intinya adalah gotong royong. (Rini
Setyowati, 2020)

Pancasila akhirnya baru benar-benar disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 atau
sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh PPKI. Pancasila yang disahkan pada
hari tersebut lah yang isinya kita kenal sekarang yaitu dengan direvisinya sila pertama
menjadi ‘Ketuhanan yang Maha Esa’ oleh sebab satu dan lain hal. Sekian tadi sejarah singkat
hari lahir Pancasila yang bisa kita jadikan bahan renungan hari ini. Setiap sila yang ada dalam
Pancasila merupakan hasil dari pemikiran para bapak bangsa yang tidak begitu saja langsung
disetujui.beramai-ramai.

DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Ishaq, S. (2021). Pendidikan Pnacasila. Jakarta: Kencana.
Fajrul, S. (2021, May 31). Sejarah Singkat Lahirnya Pancasila. Retrieved from
www.zenius.net: https://www.zenius.net/blog/sejarah-singkat-hari-lahir-pancasila
Ida BagusBrata, I. B. (2017). Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu bangsa Indonesia. jurnal
Santiaji pendidkan, Volume 7, nomor 1, januari 2017, 122.
Rini Setyowati, S. B. (2020). Pendidika Pancasila. Singkawang: Lakeisha.
Wanti, D. D. (2017). proses perumusan pancasila sebagai dasar negara RI. proses perumusan
pancasila sebagai dasar negara RI, 10-13.

Anda mungkin juga menyukai