Setelah melaksanakan hukuman, diharapkan siswa tahu dan menyadari kesalahan yang telah diperbuat sehingga bisa diperbaiki dan tidak akan terulang di masa yang akan datang. Orang tua juga perlu diajak berkomunikasi karena harus memberikan pendampingan sehingga hal yang dilakukan di sekolah sejalan dengan yang dilakukan di rumah.
2. Hukuman bersifat edukatif atau mendidik
Artinya adalah dalam pemberian hukuman tersebut harus ada arti yang berguna bagi siswa. Hukuman di sini sebagai alat untuk meningkatkan kedisiplinan harus dapat meninggalkan pesan bagi siswa. Jangan sampai hukuman hanya untuk memuaskan guru dan tidak mengajarkan apapun kepada siswa.
3. Hukuman tidak boleh mempermalukan siswa
Hukuman yang Guru Pintar berikan bertujuan untuk langkah pendisiplinan, bukan untuk mempermalukan siswa. Hukuman tidak boleh menurunkan martabat siswa karena dikhawatirkan siswa tidak akan menyadari kesalahannya melainkan memiliki trauma yang membahayakan psikologisnya. Misalnya sanksi terhadap siswa yang tidak jujur adalah dengan meminta siswa berdiri di depan kelas dengan papan atau tulisan “tidak jujur.” Hal seperti ini sebaiknya dihindari. Jika ada siswa yang tidak jujur berikan konsekuensi yang membuat siswa benar-benar sadar kesalahannya.