Anda di halaman 1dari 4

PELAKSANAAN SURVEILANS PPI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/4

Tanggal Terbit
SPO

Pengertian 1. Surveilans Infeksi Klinik merupakan suatu kegiatan pengamatan


yang system, aktif, berkelanjutan, dan terus menerus terhadap
suatu kejadian penyebaran penyakit pada suatu populasi tertentu,
serta hal-hal yang memepengaruhi terjadinya infeksi tersebut.
2. Surveilans Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) merupakan
pengumpulan data kejadian infeksi aliran darah akibat penggunaan
alat intravaskuler secara sistematik, analisis dan interpretasi yang
terus menerus untuk digunakan dalam perencanaan penerapan
dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan
yang didesiminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang
memerlukan.
3. Surveilans Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan pengumpulan
data kejadian infeksi saluran kemih akibat penggunaan alat dower
kateter atau tindakan aseptic lain melalui saluran kemih secara
sistematik, analisis dan interpretasi yang terus menerus untuk
digunakan dalam perencanaan penerapan dan evaluasi suatu
tindakan yang berhubungan dengan kesehatan yang
didesiminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang
memerlukan.
4. Surveilans Infeksi Luka Operasi (IDO) merupakan pengumpulan
data kejadian infeksi akibat tindakan pembedahan yang dapat
mengenai :
a. Superfisial (Superficial Incicional Site) : IDO yang terjadi 30 hari

1
setelah pembedahan, dan hanya mengenai kulit dan jaringan
subkutan
b. Profunda (Deep Incicional) : IDO yang terjadi 30 hari setelah
tindakan pembedahan bila tidak ada implant atau infeksi
terjadi dalam satu tahun bila pemasangan implant, mengenai
jaringan lunak dalam dari tempat insisi (faskia dan otot)
c. Organ/rongga : IDO yang terjadi 30 hari pasca bedah tanpa
implant atau 1 tahun pasca bedah apabila terdapat implant,
menegnai semua organ yang dimanipulasi selama operasi
kecuali jaringan lunak superficial dan dalam
Tujuan 1. Mengetahui data dasar infeksi pada klinik
2. Pemantauan masalah dan pola infeksi
3. Kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian luar biasa
(outbreak) dan cara penanggulangannya
4. Mendapatkan informasi epidemiologi sebagai dasar tindakan
pencegahan dan pengendalian infeksi untuk menurunkan insiden
dan risiko
5. Mengetahui pola kuman di klinik
Kebijakan
Prosedur Kerja 1. Surveilans IADP
Langkah-langkah
a. Siapkan formulir dan alat tulis yang akan digunakan untuk
mendata pasien yang akan di survei
b. Tentukan ruangan yang akan disurvei
c. Catat nama, nomor rekam medis, diagnosa dan identitas lain
dari pasien yang akan disurvei dalam formulir surveilans
d. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
e. Observasi tempat dan lokasi insersi Intra Vaskular
f. Observasi adanya tanda-tanda infeksi yang meliputi
pembengkakakn, kemerahan, panas area insersi dan adanya

2
rasa nyeri
g. Apabila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur (darah atau ujung kateter infus)
h. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke Penanggung
Jawab Mutu
i. Dokumentasikan kejadian IADP yang ditemukan ke formulir
surveilans diletakkan dalam status pasien formulir harian dan
formulir bulanan surveilans infeksi klinik
2. Surveilans ISK
Langkah-langkah :
a. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan digunakan
untuk mendata pasien yang akan disurvei
b. Tentukan ruangan yang akan disurvei
c. Catat nama, nomor rekam medis, diagnosa penyakit dan
identitas lain dari pasien yang akan disurvei dalam formulir
surveilans
d. Observasi tempat dan lokasi pemasangan dower kateter atau
tindakan aseptik lain
e. Observasi adanya tanda-tanda infeksi yang meliputi
peningkatan suhu badan > 38 derajat celcius, anyang-anyangan,
polakisuri, disuri atau nyeri suprapubik, catat dan laporkan pada
Penanggung Jawab Mutu untuk menerapkan apakah benar
terjadinya infeksi saluran kemih
f. Apabila ditemukan tanda-tanda infeksi tersebut segera lakukan
pemeriksaan kultur urine dari selang kateter
g. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke Penanggung
Jawab Mutu untuk menentukan adanya ISK
h. Dokumentasikan kejadian ISK yang ditemukan ke formulir
surveilans yang diletakkan dalam status pasien, formulir harian,
dan formulir bulanan surveilans infeksi klinik

3
3. Surveilans IDO
Langkah-langkah :
a. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan digunakan
untuk mendata pasien yang akan disurvei
b. Tentukan ruangan yang akan disurvei
c. Catat nama, nomor rekam medis, diagnosa penyakit dan
identitas lain dari pasien yang akan disurvei dalam formulir
surveilans
d. Observasi adanya tanda-tanda infeksi yang meliputi :
1) Superfisial : adanya nyeri / tenderness, bengkak lokal,
kemerahan atau panas, keluarnya cairan purulen dari area
insisi
2) Deep insisional (insisi dalam) : keluarnya cairan purulen dari
jaringan lunak dan bukan dari organ, ditemukan abses,
adanya peningkatan suhu tubuh >38 derajat celcius atau
nyeri/tenderness
3) Organ/Rongga : adanya cairan purulen melalui stab wound
pada organ/rongga dan abses
e. Apabila ditemukan tanda-tanda infeksi tersebut segera lakukan
pemeriksaan kultur luka operasi dengan teknik aseptik
f. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke Penanggung
Jawab Mutu untuk menentukan adanya IDO
g. Dokumentasikan kejadian IDO yang ditemukan ke formulir
surveilans yang diletakkan dalam status pasien, formulir harian,
dan formulir bulanan surveilans infeksi klinik
Unit Terkait 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai