Anda di halaman 1dari 54

Bab 3

Turunan
Muhammad Okky Ibrohim
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
Referensi, Kredit, dan Kontak
Referensi Utama
Varberg, Dale; Edwin J. Purcell; Steven E. Rigdon. Calculus, 9th Edition, Prentice Hall,
2006.
Kredit
Slide ini menggunakan tema Blue Connections Cordelia Presentation Template
(https://www.slidescarnival.com/cordelia-free-presentation-template/216).
Kontak
Segala bentuk pertanyaan, kritik, dan saran mengenai slide ini dapat disampaikan via
email ke okkyibrohim@cs.ui.ac.id.
2
Outline
◎ Pengantar
◎ Pengertian turunan dan turunan sebagai operator
◎ Aturan turunan
◎ Hubungan antara turunan dan kekontinuan
◎ Turunan fungsi transendental
◎ Teorema Rolle, Teorema Nilai Tengah, dan Teorema Nilai Rataan
untuk Turunan
◎ Turunan tingkat tinggi
◎ Turunan implisit
◎ Turunan fungsi parametrik
3
Sub 3.1
Pengantar
4
Garis Singgung

Garis singgung pada kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) di titik
𝑃 𝑐, 𝑓 𝑐 adalah garis yang melalui 𝑃 dengan
kemiringan ℝ 𝑖 2 = −1
𝑓 𝑐 + ℎ − 𝑓(𝑐)
𝑚tan 𝑔 = lim 𝑚𝑠𝑒𝑐 = lim
ℎ→0 ℎ→0 ℎ
ℚ−∞
Asalkan bahwa limit ini ada dan bukan ∞ atau

− 0
5
Contoh 1 Garis Singgung

Soal:
Carilah kemiringan garis singgung pada kurva
𝑓 𝑥 = −x 2 + 2x + 2 di titik-titik dengan absis ℝ 𝑖 2 = −1
1
− 1, , 2, dan 3.
2


− 0
6
Contoh 1 Garis Singgung (lanjutan)

Solusi:
Ketimbang membuat empat perhitungan terpisah, lebih baik kita menghitung kemiringan itu pada titik
dengan absisnya 𝑐 dan kemudian mendapatkan empat jawabanℝ yang diinginkan𝑖2dengan
= −1 cara substitusi.
𝑓 𝑐 + ℎ − 𝑓(𝑐)
𝑚 𝑡𝑎𝑛 = lim
ℎ→0 ℎ
− 𝑐 + ℎ 2 + 2 𝑐 + ℎ + 2 − (−𝑐 2 + 2𝑐 + 2)
= limℚ
ℎ→0 ℎ
−𝑐 2 − 2𝑐ℎ − ℎ2 + 2𝑐 + 2ℎ + 2 + 𝑐 2 − 2𝑐
= lim
ℎ→0 ℎ
ℤ ℎ(−2𝑐 − ℎ + 2)
= lim
ℎ→0 ℎ
= −2𝑐 + 2
1
Keempat kemiringan
− yang diinginkan (diperoleh
0 dengan menetapkan 𝑐 = −1, 2 , 2, dan 3) adalah 4, 1, --2, dan
-4.
7
Contoh 2 Garis Singgung

Soal:
Carilah persamaan garis singgung pada kurva
1 1
𝑓 𝑥 = x di titik 2, 2 .
ℝ 𝑖 2 = −1


− 0
8
Contoh 2 Garis Singgung (lanjutan)
Solusi:
1
Misalkan 𝑓 𝑥 = .
𝑥
1
ℂ1
𝑓 2 + ℎ − 𝑓(2) −
𝑚 𝑡𝑎𝑛 = lim = lim 2 + ℎ 2
ℎ→0 ℎ ℎ→0 ℎ
2 2 +ℝℎ 𝑖 2 = −1
− 2 − (2 + ℎ)
2(2 + ℎ) 2(2 + ℎ)
= lim = lim
ℎ→0 ℎ ℎ→0 2(2 + ℎ)ℎ
−ℎ −1
= lim ℚ = lim
ℎ→0 2(2 +
ℎ)ℎ ℎ→0 2(2 + ℎ)
1
=
4
Dengan mengetahui bahwa kemiringan garisℤ adalah − dan
1
titik 2,
1
berada pada garis itu, dengan mudah
4 2
kita dapat menuliskan persamaannya dengan menggunakan bentuk kemiringan-titik 𝑦 − 𝑦0 = m(x − 𝑥0 ).
1 1 1
Hasilnya adalah 𝑦 − =
2
− 2), atau 𝑦 = 1 − 4 𝑥.
− 4 (𝑥
− 0
9
Kecepatan Sesaat

Jika benda bergerak di sepanjang garis koordinat dengan fungsi posisi 𝑓(𝑡),
maka kecepatan sesaat pada saat 𝑐 adalah ℝ 𝑖 2 = −1
𝑓 𝑐 + ℎ − 𝑓(𝑐)
𝑦 = lim 𝑣𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = lim
ℎ→0 ℎ→0
ℚ ℎ
Asalkan bahwa limit ini ada dan bukan ∞ atau −∞

− 0
10
Contoh 1 Kecepatan Sesaat
Soal:
Sebuah benda, awalnya diam, jatuh dikarenakan gaya berat. ℂ Carilah kecepatan pada
𝑡 = 3,8 detik dan pada 𝑡 = 5,4 detik. Diketahui 𝑓 𝑡 = 16𝑡 2 .
ℝ 𝑖 2 = −1
Solusi:
Kita hitung kecepatan sesaat pada 𝑡 = 𝑐 detik. Karena 𝑓 𝑡 = 16𝑡 2,
𝑓 𝑐 + ℎ − 𝑓(𝑐) 16 𝑐 + ℎ ℚ2 − 16𝑐 2 16𝑐 2 + 32𝑐ℎ + ℎ2 − 16𝑐 2
𝑣 = lim = lim = lim
ℎ→0 ℎ ℎ→0 ℎ ℎ→0 ℎ
= lim 32𝑐 + 16ℎ = 32𝑐
ℎ→0

Jadi, kecepatan sesaat pada 𝑡 = 3,8 detik adalah 32 3,8 = 121,6 feet per detik, pada
𝑡 = 5,4 detik adalah 32 5,4 = 172,8 feet per detik.

11
Laju Perubahan

➢ Kecepatan adalah laju perubahan jarak terhadap
ℝ waktu 𝑖 2 = −1
➢ Kita harus membedakan antara laju perubahan rata-rata pada suatu
interval dan laju perubahan sesaatℚ pada suatu titik. Istilah laju
perubahan tanpa keterangan apa-apa akan bermakna laju perubahan
sesaat. ℤ

12
Sub 3.2
Pengertian Turunan dan
Turunan Sebagai Operator
13
Definisi Turunan
Turunan fungsi 𝑓 adalah fungsi lain 𝑓′ (dibaca “𝑓 aksen”) yang nilainya pada sebarang bilangan
𝑐 adalah ℂ
𝑓 𝑐 + ℎ − 𝑓(𝑐)
𝑓′ 𝑐 = lim
ℎ→0 ℎℝ 𝑖 2 = −1
Asalkan bahwa limit ini ada dan bukan ∞ atau −∞.

Jika limit ini memang ada, dikatakan bahwa 𝑓 terdiferensiasi di 𝑐. Pencarian turunan disebut
diferensial, bagian kalkulus yang berhubungan dengan turunan disebut kalkulus diferensial.

Bentuk Setara untuk Turunan
𝑓 𝑥 − 𝑓(𝑐)
− 𝑓′ 𝑐 = lim
𝑥→𝑐 𝑥−𝑐
14
Lambang Leibniz untuk Turunan: Turunan Sebagai Operator

𝑑𝑦 △𝑦 𝑓 𝑥 +△ 𝑥 − 𝑓(𝑥)
= lim = lim = 𝑓′(𝑥)
𝑑𝑥 △𝑥→0 △ 𝑥 △𝑥→0 △𝑥
ℝ 𝑖 2 = −1



15
Notasi untuk Turunan

Dalam subbab ini, kita telah menggunakan semua ragam notasi untuk
turunan, yaitu
𝑓′ 𝑥 ℝ 𝑖 2 = −1
𝑑𝑦
𝑑𝑥
Dan ℚ
𝐷𝑥 𝑓(𝑥)
Sekarang anda seharusnya sudah terbiasa dengan notasi ini. Mereka

semuanya akan digunakan.

16
Latihan
Gunakan definisi turunan untuk mencari turunan dari fungsi berikut
1. 𝑓 𝑥 = 3𝑥 2 + 4𝑥 + 5
2. 𝑓 𝑥 =
2𝑥
𝑥 2 −𝑥
17
Sub 3.3
Aturan Turunan
18

Teorema A: Aturan Fungsi Konstanta
Jika 𝑓 𝑥 = 𝑘 dengan 𝑘 suatu konstantaℝ maka untuk𝑖2 =sembarang
−1
𝑥,
𝑓 ′ 𝑥 = 0; yakni,
𝐷𝑥 𝑘 = 0

Teorema B: Aturan Fungsi Satuan
Jika 𝑓 𝑥 = 𝑥, maka 𝑓 ′ 𝑥 =
ℤ 1; yakni,
𝐷𝑥 𝑥 = 1
− 0 + (ℕ)
19
Teorema C: Aturan Pangkat
Jika 𝑓 𝑥 = 𝑥 𝑛 dengan 𝑛 bilangan riil tidak sama ℂdengan 0, maka
𝑓 ′ 𝑥 = 𝑛𝑥 𝑛−1 ; yakni,
𝐷𝑥 𝑥 𝑛 = 𝑛𝑥 𝑛−1 ℝ 𝑖 2 = −1
Teorema D: Aturan Kelipatan Konstanta

Jika 𝑘 suatu konstanta dan 𝑓 suatu fungsi yang terdiferensiasikan,
maka (𝑘𝑓)′ 𝑥 = 𝑘 ∙ 𝑓′(𝑥); yakni,

𝐷𝑥 𝑘 ∙ 𝑓(𝑥) = 𝑘 ∙ 𝐷𝑥 𝑓(𝑥).
Dalam kata-kata, pengali konstanta dapat dikeluarkan dari operator
𝐷𝑥 . − 0 + (ℕ)
20
Teorema E : Aturan Jumlah
Jika 𝑓 dan 𝑔 adalah fungsi-fungsi yang terdiferensiasikan,
ℂ maka
𝑓 + 𝑔 ′ 𝑥 = 𝑓 ′ 𝑥 + 𝑔′(𝑥) yakni,
𝐷𝑥 𝑓 𝑥 + 𝑔 𝑥 = 𝐷𝑥 𝑓 𝑥 + 𝐷𝑥 𝑔(𝑥).
ℝ 𝑖 2 = −1
Dalam kata-kata, turunan dari suatu jumlah adalah jumlah dari
turunan-turunan.

Teorema F: Aturan Selisih

Jika 𝑓 dan 𝑔 adalah fungsi-fungsi yang terdiferensiasikan, maka
𝑓 − 𝑔 ′ 𝑥 = 𝑓 ′ 𝑥 − 𝑔′(𝑥); yakni,
− 𝐷𝑥 𝑓 𝑥 −
0𝑔 𝑥 𝐷𝑥 𝑔(𝑥).
= 𝐷𝑥 𝑓 𝑥 +−(ℕ)
21
Teorema G: Aturan Hasil Kali

Jika 𝑓 dan 𝑔 adalah fungsi-fungsi yang terdiferensiasikan, maka
𝑓 ∙ 𝑔 ′ 𝑥 = 𝑓 𝑥 𝑔′ 𝑥 + 𝑔 𝑥 𝑓 ′ 𝑥 yakni,
𝐷𝑥 𝑓 𝑥 𝑔 𝑥 = 𝑓(𝑥)𝐷𝑥 𝑔 𝑥 ℝ 𝑖 2 = −1
+ 𝑔(𝑥)𝐷𝑥 𝑓(𝑥).
Teorema H: Aturan Hasil Bagi ℚ
Misalkan 𝑓 dan 𝑔 adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan dengan
𝑓 ′ ℤ 𝑔 𝑥 𝑓′ 𝑥 −𝑓(𝑥)𝑔′(𝑥)
𝑔(𝑥) ≠ 0, maka 𝑔
𝑥 = 𝑔2 (𝑥)
yakni,
𝑓 𝑥 𝑔 𝑥 𝐷𝑥 𝑓 𝑥 − 𝑓(𝑥)𝐷𝑥 𝑔(𝑥)
𝐷𝑥
− 𝑔 𝑥 0= 𝑔2+
(𝑥)(ℕ)
22
Aturan Rantai

Teorema:
Misalkan 𝑦 = 𝑓(𝑢) dengan 𝑢 = 𝑔 𝑥 . Jika 𝑔 terdiferensiasikan di 𝑥 dan 𝑓
terdiferensiasikan di 𝑢 = 𝑔(𝑥) , maka fungsi komposit
ℝ 𝑓 ∘ 𝑔,𝑖 2 =yang
−1
didefinisikan oleh 𝑓 ∘ 𝑔 𝑥 = 𝑓 𝑔 𝑥 , adalah terdiferensiaskan di 𝑥 dan
𝑓 ∘ 𝑔 ′ 𝑥 = 𝑓 ′ 𝑔 𝑥 𝑔′(𝑥)
yakni ℚ
𝐷𝑥 𝑓 𝑔 𝑥 = 𝑓 ′ 𝑔 𝑥 𝑔′(𝑥)
atau ℤ
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢
=
𝑑𝑥 𝑑𝑢 𝑑𝑥

23
Contoh 1 Aturan Rantai
Soal:

Jika 𝑦 = 2𝑥 2 − 4𝑥 + 1 60 , carilah 𝐷𝑥 𝑦
Solusi: ℝ 𝑖 2 = −1
Kita pikirkan 𝑦 sebagai pangkat ke-60 suatu fungsi 𝑥; yakni 𝑦 = 𝑢60 dan 𝑢 = 2𝑥 2 − 4𝑥 + 1.
Fungsi sebelah luar adalah 𝑓 𝑢 = 𝑢60 dan fungsi
ℚ sebelah dalam adalah 𝑢 = 𝑔 𝑥 = 2𝑥 2 − 4𝑥 + 1.
Jadi,
𝐷𝑥 𝑦 = 𝐷𝑥 𝑓 𝑔 𝑥 = 𝑓′ 𝑢 𝑔′ 𝑥 = 60𝑢59 4𝑥 − 4 = 60 2𝑥 2 − 4𝑥 + 1 59
(4𝑥 − 4)

− 0
24
Contoh 2 Aturan Rantai
Soal:
𝑑𝑦 ℂ
Jika 𝑦 = sin 2𝑥, carilah
𝑑𝑥
ℝ 𝑖 2 = −1
Solusi:
Langkah terakhir dalam menghitung ekspresi ini adalah mengambil sinus dari besaran 2𝑥. Jadi, kita
mulai dengan menerapkan Aturan Rantai pada
ℚ fungsi 𝑦 = sin 𝑢 dengan 𝑢 = 2𝑥
𝑑𝑦 𝑑
= (cos 2𝑥) 2𝑥 = 2 cos 2𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥

− 0
25
Contoh 3 Aturan Rantai
Soal:
𝑑 1 ℂ
Carilah
𝑑𝑥 2𝑥−1 3
ℝ 𝑖 2 = −1
Solusi:
𝑑 1 𝑑 −3
𝑑 6
3
= 2𝑥 − 1 = −3 2𝑥 − 1 −3−1 2𝑥 − 1 = 4
𝑑𝑥 2𝑥 − 1 𝑑𝑥 ℚ 𝑑𝑥 2𝑥 − 1

− 0
26
Latihan
Gunakan aturan-aturan turunan untuk mencari turunan dari fungsi berikut
1. 𝑓 𝑥 = (𝑥 2 + 2)(𝑥 3 + 1)
2. 𝑓 𝑥 =
5𝑥−4
3𝑥 2 +1
3. 𝑓 𝑥 =
1
3𝑥 2 +𝑥−3 9
27
Sub 3.4
Hubungan Antara
Turunan dan Kekontinuan
28
Keterdiferensiasian Mengimplikasikan Kontinuitas

Jika 𝑓′(𝑐) ada maka 𝑓 kontinu di 𝑐.
ℝ 𝑖 2 = −1



29
Latihan
Gunakan teorema keterdiferensiasian mengimplikasikan kekontinuan untuk
mengetahui apakah fungsi berikut kontinu di 𝑥 = 𝑐
1. 𝑓 𝑥 = (𝑥 2 + 5)(𝑥 + 4) di 𝑥 = −4
2. 𝑓 𝑥 =
2
2𝑥 2 −18 3
di 𝑥 = 3
30
Sub 3.5
Turunan Fungsi Transendental
31
Rumus-Rumus Turunan Trigonometri

Rumus Turunan untuk sin 𝑥 dan cos 𝑥
Fungsi 𝑓 𝑥 = sin 𝑥 dan 𝑔 𝑥 = cos 𝑥 keduanya terdiferensiasikan
untuk setiap 𝑥, dan ℝ 𝑖 = −1 2
𝐷𝑥 (sin 𝑥) = cos 𝑥 𝐷𝑥 cos 𝑥 = − sin 𝑥.

Rumus Turunan untuk tan 𝑥, s𝑒𝑐 𝑥, cot 𝑥, dan csc 𝑥
Untuk semua titik 𝑥 di dalamℤ daerah asal alami fungsi
𝐷𝑥 (tan 𝑥) = sec 2 𝑥 𝐷𝑥 (cot 𝑥) = −csc 2 𝑥
𝐷𝑥 (s𝑒𝑐−𝑥) = sec 𝑥 tan 𝑥 𝐷𝑥 (csc 𝑥) = − csc 𝑥 cot 𝑥
32
Rumus-Rumus Turunan Eksponensial dan Logaritma

Rumus Turunan untuk Fungsi Eksponensial
Fungsi 𝑓 𝑥 = 𝑒 𝑥 dan 𝑔 𝑥 = 𝑎 𝑥 keduanya terdiferensiasikan untuk
setiap 𝑥, dan ℝ 𝑖 = −12
𝐷𝑥 𝑒 𝑥 = 𝑒 𝑥 𝐷𝑥 𝑎 𝑥 = 𝑎 𝑥 ln 𝑎 ; 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 1.

Rumus Turunan untuk Fungsi Logaritma
Untuk semua titik 𝑥 di dalamℤ daerah asal alami fungsi
1 1
𝐷𝑥 (log 𝑎 (𝑥)) = 𝐷𝑥 (ln(𝑥)) =
− 𝑥 ln(𝑎) 𝑥
33
Aturan Rantai untuk Turunan Fungsi Transendental
Misal 𝑓 𝑔 𝑥 suatu fungsi transendental danℂ 𝑔 𝑥 sembarang
fungsi riil, dan keduanya terdiferensiasikan untuk setiap 𝑥, maka
𝐷𝑥 𝑓 𝑔 𝑥 bisa kita cari menggunakan ℝ
aturan rantai.𝑖
2 = −1



34
Latihan
Tentukan turunan dari fungsi transendental berikut
1. 𝑓 𝑥 = sin3 cos 𝑥
2. 𝑓 𝑥 = tan 𝑥 sec(𝑥)
3. 𝑓 𝑥 = 33𝑥
2 −2𝑥+1
+ 𝑒 −𝑥
4. 𝑓 𝑥 = log (2𝑥+1) (𝑥 − 2)
35
Sub 3.6
Teorema Rolle, Teorema Nilai Tengah,
dan Teorema Nilai Rataan untuk Turunan
36
Teorema Rolle

Misalkan fungsi 𝑓(𝑥) kontinu di interval tertutup [𝑎, 𝑏]2 dan
ℝ 𝑖 = −1
terdiferensialkan pada interval terbuka 𝑎, 𝑏 . Jika 𝑓 𝑎 = 𝑓(𝑏), maka
terdaoat setidaknya satu titik 𝑐 di interval terbuka (𝑎, 𝑏) sedemikian
sehingga
𝑓 ′ 𝑐 = 0.ℚ


37
Contoh 1 Teorema Rolle
Soal:
Tunjukan bahwa terdapat suatu nilai 𝑐 di [1,5] yang memenuhi 𝑓ℂ′ 𝑐 = 0 untuk
𝑓 𝑥 = −𝑥 2 + 6𝑥 − 6
Solusi:
ℝ 𝑖 2 = −1



38
Teorema Nilai Tengah atau Teorema Nilai Antara
(Intermediate Value Theorm)

Misalkan fungsi 𝑓(𝑥) kontinu di interval tertutup [𝑎, 𝑏]. Misal diberikan 𝐼
ℝ 𝑖 2 = −1
yang mana 𝐼 terletak diantara 𝑓(𝑎) dan 𝑓(𝑏) (𝑓 𝑎 ≤ 𝐼 ≤ 𝑓(𝑏) atau 𝑓 𝑏 ≤
𝐼 ≤ 𝑓(𝑎)), maka terdapat setidaknya satu titik 𝑐 di interval tertutup [𝑎, 𝑏]
sedemikian sehingga
𝑓 𝑐 = 𝐼ℚ


39
Contoh 1 Teorema Nilai Tengah (IVT)
Soal:
Tunjukan bahwa 3𝑥 5 − 4𝑥 2 = 3 punya penyelesaian di interval ℂ
[0,2]
Solusi:
ℝ 𝑖 2 = −1



40
Teorema Nilai Rataan (Mean Value Theorm) untuk Turunan

Misalkan fungsi 𝑓(𝑥) kontinu di interval tertutup [𝑎, 𝑏]2 dan
ℝ 𝑖 = −1
terdiferensialkan pada interval terbuka 𝑎, 𝑏 , maka terdapat setidaknya
satu titik 𝑐 di interval terbuka (𝑎, 𝑏) sedemikian sehingga
𝑓 𝑏 − 𝑓(𝑎)
𝑓′ 𝑐 = ℚ .
𝑏−𝑎


41
Contoh 1 Teorema Nilai Rataan (MVT)
Soal:
Cari semua nilai 𝑐 yang memenuhi MVT untuk 𝑓 𝑥 = 𝑥 3 + 2𝑥 2 −
ℂ 𝑥 di interval [−1,2]
Solusi:
ℝ 𝑖 2 = −1



42
Sub 3.7
Turunan Tingkat Tinggi
43
Operasi diferensiasi mengambil sebuah fungsi 𝑓 dan menghasilkan sebuah
fungsi baru 𝑓′. Jika 𝑓′ sekarang kita diferensiasikan, kita masih tetap
menghasilkan fungsi lain, dinyatakan oleh 𝑓′′ (dibacaℂ“𝑓 dua aksen”) dan
disebut turunan kedua dari 𝑓. Pada gilirannya dia boleh didiferensiasikan
lagi, dengan demikian menghasilkan 𝑓′′′, yang disebut turunan ketiga dari
ℝ 𝑖 2 = −1
𝑓. Turunan keempat dinyatakan 𝑓 (4) , turunan kelima dinyatakan 𝑓 (5) , dan
seterusnya.
Jika sebagai contoh, ℚ
𝑓 𝑥 = 2𝑥 3 − 4𝑥 2 + 7𝑥 − 8
Maka ℤ
𝑓 ′ 𝑥 = 6𝑥 2 − 8𝑥 + 7
𝑓 ′′ 𝑥 = 12𝑥 − 8
− 𝑓 ′′′ 𝑥 = 12
𝑓 4 (𝑥) = 0
44

ℝ 𝑖 2 = −1



45
Contoh 1 Turunan Tingkat Tinggi
Soal:

Cari turunan ke-n untuk 𝑓 𝑥 = 𝑥 𝑛 , kemudian gunakan untuk mencari 𝑓 (13) 13
Solusi:
ℝ 𝑖 2 = −1



46
Sub 3.8
Turunan Implisit
47
Diferensiasi Implisit

𝑑𝑦
Metode untuk mencari 𝑑𝑥 tanpa terlebih dahuluℝ menyelesaikan𝑖 2 =secara
−1
gamblang persamaan yang diberikan untuk 𝑦 dalam 𝑥 disebut diferensiasi
implisit.



48
Contoh 1 Turunan Implisit
Soal:
𝑑𝑦
Cari 𝑑𝑥 jika 4𝑥 2 𝑦 − 3𝑦 = 𝑥 3 − 1

Solusi [Metode 1]:
ℝ 𝑖 2 = −1
Kita dapat menyelesaikan persamaan yang diberikan untuk 𝑦 secara gambling sebagai
berikut:
𝑦 4𝑥 2 − 3 = 𝑥 3 − 1

𝑥3 − 1
𝑦=
4𝑥 2 − 3
Jadi, ℤ
𝑑𝑦 4𝑥 2 − 3 3𝑥 2 − 𝑥 3 − 1 8𝑥 4𝑥 4 − 9𝑥 2 + 8𝑥
= =
𝑑𝑥 4𝑥 2 − 3 2 4𝑥 2 − 3 2
− 0
49
Solusi [Metode 2]:
Kita samakan turunan-turunan kedua ruas dari
𝑑 𝑑 3
(4𝑥 2 𝑦 − 3𝑦) = 𝑥 −1
𝑑𝑥 𝑑𝑥
Setelah menggunakan Aturan Hasil Kali pada suku pertama, kita peroleh
𝑑𝑦 𝑑𝑦
4𝑥 2 ∙ + 𝑦 ∙ 8𝑥 − 3 = 3𝑥 2
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑦
4𝑥 2 − 3 = 3𝑥 2 − 8𝑥𝑦
𝑑𝑥
𝑑𝑦 3𝑥 2 − 8𝑥𝑦
=
𝑑𝑥 4𝑥 2 − 3
Dari jawaban ini kelihatannya berlainan. Untuk satu hal, jawaban yang diperoleh dari Metode 1
hanya melibatkan 𝑥, sedangkan jawaban dari Metode 2 melibatkan 𝑥 maupun 𝑦. Namun, ingat
bahwa persamaan yang semula dapat dipecahkan untuk 𝑦 dalam bentuk 𝑥 memberikan 𝑦 =
𝑥 3 −1 𝑥 3 −1 𝑑𝑦
. Ketika kita memsubstitusi 𝑦 = 2 ke dalam ekspresi untuk yang baru saja diperoleh,
4𝑥 2 −3 4𝑥 −3 𝑑𝑥
kita mendapatkan yang berikut
𝑥3 − 1
3𝑥 2 − 8𝑥
𝑑𝑦 3𝑥 2 − 8𝑥𝑦 4𝑥 2 − 3 12𝑥 4 − 9𝑥 2 − 8𝑥 4 + 8𝑥 4𝑥 4 − 9𝑥 2 + 8𝑥
= = = =
𝑑𝑥 4𝑥 2 − 3 4𝑥 2 − 3 4𝑥 2 − 3 2 4𝑥 2 − 3 2
50
Sub 3.9
Turunan Fungsi Parametrik
51
Turunan Fungsi Parametrik

Jika 𝑦 = 𝑓(𝑡) dan 𝑥 = 𝑓(𝑡), maka
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑡 ℝ 𝑖 2 = −1
= ∙
𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑥



52
Contoh 1 Turunan Fungsi Parametrik
Soal:
Cari turunan fungsi parametrik 𝑥 𝑡 = 𝑡 2 − 4𝑡 , 𝑦 𝑡 = 2𝑡 3 − 6𝑡,ℂuntuk −2 ≤ 𝑡 ≤ 3
Solusi:
ℝ 𝑖 2 = −1



53
Terima kasih
Muhammad Okky Ibrohim
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai